Indofood Word [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Profile PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 1.1 Sejarah Singkat Terciptanya Indomie Profile Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Perusahaan ini merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Grup dan bergerak sebagai perusahaan terkemuka dalam produksi mie instant dan makanan olahan lain di Indonesia. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan Cabang Bandung



salah satu cabang dari PT Sanmaru Food



Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 200 orang Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak,Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal. Tidak hanya di dalam negeri, Indofood sendiri merupakan produsen mie instan terbesar di dunia, dengan 16 pabrik yang tersebar di beberapa penjuru dunia dan Indomie juga diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia.







Visi dan Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK VISI “Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”. MISI



“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang industri makanan”. Sejarah Terciptanya Indomie Merek Indomie pertama kali dirintis oleh Djajadi Djaja (lewat PT Djangkar Djati, bersama Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma. Selanjutnya, Djangkar Djati akan berubah nama menjadi PT Wicaksana Overseas International Tbk, salah satu distributor produkproduk consumer goods terbesar di Indonesia). Pada April 1970, sebagai anak usaha dari Djangkar Djati, Djajadi mendirikan PT Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dan memperkenalkan ke publik merek baru: Indomie (singkatan dari Indonesia Mie) pada tahun 1972. Indomie merupakan produk mi instan kedua yang muncul di Indonesia, setelah Supermi yang dirintis oleh Sjarif Adil Sagala dan Eka Wijaya Moeis. Produk awalnya hanya rasa kaldu ayam dan udang, dan hingga awal 1980-an, Supermi dan Indomie menjadi duopoli di pasar. Selain memasarkan produknya dalam negeri, pada 1982-1983 Sanmaru juga mulai melakukan ekspor ke negara tetangga, seperti Brunei, Malaysia dan Singapura serta ke Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Pabriknya ada di Ancol, Jakarta Utara. Pada tahun 1982, barulah kerajaan bisnis Salim Group memasuki bisnis mi instan dengan memperkenalkan merek lain bernama Sarimi. Awalnya, mengingat pada saat itu posisi Salim yang kuat (bahkan memonopoli)



perdagangan



terigu



dengan



Bogasari,



Salim



menginginkan merek Indomie yang populer itu agar berpindah kepadanya. Selain itu, pada saat itu Indonesia sedang mengalami swasembada padi sehingga pabrik Sarimi menjadi kelebihan operasionalnya. Diharapkan, jika Indomie mau bekerjasama dengan Sarimi, maka Salim Group tidak perlu merugi. Namun, Djajadi menolak keinginan itu. Respon Salim adalah, kemudian membesarkan produk Sarimi-nya dengan agresif dengan banyak iklan dan promosi, sehingga bisa meraih pasar 40% dalam waktu cepat. Melihat "keperkasaan" Salim Group itu, Djajadi pun melunak dengan tawaran (sekali lagi) dari Salim, dan keduanya pada 1984 sepakat untuk membentuk perusahaan patungan bernama PT Indofood Interna Corporation. Di sini, Djajadi (dan rekan-rekannya) mendapat 57,5% dan Salim 42,5%. Lalu, pada 30 Agustus 1986, saham PT Sanmaru yang memproduksi Indomie diambil alih oleh PT Indofood Interna (serta selanjutnya adalah PT Super Mi Indonesia dari pemegang saham lain). Pada saat itu, PT Sanmaru sudah punya dua produk yang populer: selain Indomie, ada Chiki, sebuah makanan ringan yang populer di kalangan anak-anak. Indomie di saat itu sudah punya beberapa varian, seperti kari ayam (1980), sop sapi, dan mi goreng (1982). Entah bagaimana, kemudian saham Djajadi (dan rekan-rekan) di PT Indofood Interna seluruhnya menjadi kekuasaan Salim. Menurut Anthony Salim, saham itu bisa menjadi milik mereka kemudian karena Djajadi (dan rekan-rekannya) sibuk berkonflik sehingga Salim dapat mencari untung di saat itu. Memang, pada saat itu salah satu partner Djajadi di PT Wicaksana, Pandi Kusuma justru memilih menjadi partner Salim. Namun, rumor bahwa Salim "memaksa" Djajadi untuk menyerahkan sahamnya tetap ada, misalnya dengan menghentikan suplai terigu ke pabrik PT Sanmaru. Selain itu juga, pada 1993 Salim memutuskan tidak lagi memakai perusahaan Djajadi, PT Wicaksana sebagai distributor, melainkan kini memakai anak usahanya bernama



Indomarco Adi Prima. Walaupun demikian, pihak Salim membantah rumor bahwa Djajadi dan Salim memliki hubungan yang tidak baik dan rumor-rumor negatif tersebut. Yang pasti, pasca tahun 1992, Djajadi sudah tidak lagi memiliki saham di pabrik Indomie setelah melepas saham miliknya yang tersisa ke Salim. Pada tahun 1994, PT Indofood Interna dan PT Sanmaru digabung dalam perusahaan baru: PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Di bawah kekuasaan Indofood inilah, Indomie makin meluas dan memproduksi banyak sekali varian, dari varian biasa, varian daerah, varian khusus (seperti mi keriting dan mi siram), dan lain-lain. Indomie pun menjadi nomor 1 di Indonesia. Kemudian, di bawah Salim pula Indomie berhasil mengembangkan dirinya untuk menjadi merek internasional, seperti ke Nigeria dan Arab Saudi. Di Nigeria, Indomie mulai diperkenalkan sejak tahun 1988 dan mulai diproduksi tahun 1995 melalui Dufil Prima Foods. Sedangkan di Arab Saudi, Indomie pertama kali diperkenalkan pada 1986 dan pabriknya dibuka pada 1992, dengan diproduksi oleh Pinehill Arabia Group Ltd. Pasca kejatuhan Orde Baru, Djajadi tampaknya berusaha mengambil peluang dengan kondisi masyarakat yang tidak menyukai kroni Soeharto. Pada 17 Desember 1998 ia menggugat Indofood ke pengadilan, karena ia merasa telah dipaksa menjual sahamnya dan mereknya di PT Indofood Interna dengan harga rendah. Djajadi juga menuduh Salim telah memanipulasi kepemilikan saham agar sahamnya semakin mengecil. Menuntut ganti rugi Rp 620 miliar, Djajadi kalah sampai banding di Mahkamah Agung. Kalah dari Salim, Djajadi lebih memilih untuk melanjutkan bisnis pabrik mi instan baru yang sudah dirintisnya sejak Mei 1993, di bawah PT Jakarana Tama sampai sekarang (yang memproduksi mi Gaga dan dulu pernah mengedarkan produk bermerek Michiyo). Di bawah Salim, sejak 1984 sampai sekarang, pamor Indomie tetap berjaya dan dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai variannya.



1.2 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (Indomie) sebagai Multinational Corporation Indomie adalah merek mie instan yang diproduksi oleh Indofood CBP, anak perusahaan Indofood Indonesia. Seperti yang kita ketahui MNC atau Multinational Corporation merupakan perusahaan yang mengembangkan diri di pasar internasional, dengan mencoba hadir di berbagai kota penting di hampir seluruh penjuru dunia. Indofood sendiri merupakan produsen mie instan terbesar di dunia, dengan 16 pabrik, 15 miliar paket Indomie diproduksi setiap tahun. Indomie juga diekspor ke lebih dari 60 negara di dunia. Di luar pabrik utamanya di Indonesia, Indomie telah diproduksi di beberapa negara seperti Nigeria, Saudi Arabia, Syria, Egypt, Sudan, Ethiopia, Kenya, Morocco, Yemen, Turki, dan Serbia. 



Indomie Nigeria Indomie Nigeria adalah salah satu pabrik Indomie pertama di luar negeri. Didirikan pada tahun 1995 dan saat ini menjadi pabrik terbesar yang ada di luar negeri. Salim Group bekerjasama dengan Tolaram Grup dan mendirikan Dufill Company yang memproduksi Indomie.







Indomie Saudi Arabia Tidak lama pabrik Nigeria diresmikan, pabrik Indomie di Saudi Arabia pun didirikan tahun 1994. Salim Group bekerjasama dengan salah satu pengusaha di Saudi Arabia dan mendirikan pabrik Indomie di Jeddah. Pada tahun 2007 pabrik kedua didirikan di kota Dammam untuk mengcover pasar di area Saudi Arabia bagian timur, termasuk negaranegara Gulf Country.







Indomie Syria Indomie Syria didirikan pada tahun 2006. Pabrik ini merupakan



kerjasama



antara



Salim



Group



dengan



pengusaha Saudia Arabia dan pengusaha lokal di Syria. Di bawah bendera ADCO (Arabian Distribution Company), Indomie dipasarkan di Syria. 



Indomie Egypt/Mesir Indomie Egypt didirikan pada tahun 2008 dan beroperasi pada tahun 2009. Pabrik Indomie Egypt melayani pasar yang cukup besar di negara ini karena jumlah penduduknya mencapai 99 juta pada tahun 2018 (Worldometers.info). Jumlah penduduk yang besar adalah salah satu alasan mengapa pabrik Indomie didirikan di Egypt.







Indomie Sudan Indomie Sudan didirikan pada tahun 2011 dan memiliki pabrik di kota Khartoum. Penduduk Sudan pada tahun 2018 mencapai 41 juta jiwa. Jumlah ini adalah sebuah pasar yang besar. Mendirikan pabrik di Sudan adalah keputusan tepat.







Indomie Ethiopia Dengan jumlah penduduk sebesar 107 juta jiwa pada tahun 2018 (Worldometers.info), Ethiopia merupakan pasar terbesar kedua di benua Afrika. Jumlah penduduk sebesar ini merupakan pangsa pasar yang sangat besar untuk berjualan Indomie.







Indomie Kenya



Kenya memiliki jumlah penduduk sebesar 51 juta jiwa pada tahun 2018 (Worldometers.info). Indomie di Kenya diperkenalkan pada tahun 2009 di bawah bendera distribusi Salim Wazaran Kenya (SAWAKE). Indomie Kenya memiliki head office di Nairobi yang didirikan pada tahun 2011. Pada tahun 2014 pabrik Indomie Kenya resmi beroperasi di kota Mombasa. Dari Indomie Kenya pula, Indomie didistribusikan ke Tanzania dan Uganda. 



Indomie Morocco Pabrik Indomie Maroko didirikan pada tahun 2016 dan memiliki pasar di wilayah Maroko dan sekitarnya.







Indomie Yemen Saat ini tidak banyak yang diketahui mengenai pabrik Indomie di Yemen karena kondisi negara tersebut sedang dilanda perang. Kabar terbaru menyatakan bahwa pabrik di Yemen berhenti.







Indomie Turki Indomie di Turki diperkenalkan pada tahun 2010 oleh perusahaan Adkoturk Gida Sanayi ve Ticaret Ltd. Sti. Populasi Turki yang berjumlah 81 juta jiwa pada tahun 2018 adalah pasar yang besar untuk penjualan Indomie.







Indomie Serbia Indomie Serbia Food pertama berdiri pada tahun 2010. Enam (6) tahun kemudian pabrik Indomie didirikan, tepatnya pada tahun 2016. Pabrik Indomie pertama di Eropa ini diresmikan langsung oleh presiden Serbia



1.3 Susunan Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah Struktur



Unit



Bisnis



Strategi



(SBU)



karena



PT



Indofood



mengelompokkan divisi-divisi yang sama ke dalam wewenang dan tanggung jawab untuk setiap unit kepada seorang kepala divisi yang secara langsung memberikan laporan kepada direktur eksekutif. Berikut merupakan struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. :



Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.







Direktur Utama Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh delapan angota direksi lainnya dalam mengelola usaha perseroan. Direktur utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai.







Direksi Direksi bertugas untuk membantu Direktur Utama dalam mengelola usaha perseroan.







Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan.







Komite Audit Komite Audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur tbk. dalam menjalankan peran pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan perseroan.







Audit Internal Audit internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas



sistem



pengendalian



internal



Indofood,



memastikan bahwa seluruh prosedur telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta memastikan reliability informasi operasional dan keuangan serta kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan perseroan. Di samping itu, Audit Internal juga bertanggung jawab kepada direksi dan bertugas untuk melaksanakan audit dan mengawasi operasi perseroan untuk memberikan keyakinan bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan secara baik. Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota komite audit direksi. 



Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan saran kepada direksi tentang perubahan peraturan, serta mengatur pertemuan direksi.







Manajemen Operasional Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional. Divisi pada Manajemen Operasional antara lain adalah Divisi Mie Instan, Divisi Packaging, Divisi Dairy, Divisi Nutrisi dan Makanan Khusus, Divisi Snack Foods, Divisi Food Seasonings, Divisi Internasional, Divisi Bogasari, Divisi Agribisnis, dan Divisi Distribusi.







Manajemen Korporasi



Setiap Manajemen Korporasi memiliki fungsi masingmasing sebagai pengelola kegiatan perseroan. Divisi pada Manajemen Korporasi antara lain adalah Divisi Treasury, Divisi



Controller,



Divisi



Central



Marketing,



Divisi



Corporate Purchasing, Divisi Investor Relations and Corporate Secretary, Divisi CHR and CPR, Divisi Legal, Divisi Corporate Internal Audit, Divisi Research and Development, dan Divisi Information Technology. 



Investor Relations Investor Relations memiliki tanggung jawab utama untuk mengkomunikasikan secara proaktif kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis maupun investor.







Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko Manajemen



Indofood



bertanggung



jawab



dalam



pembentukan dan penerapan pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko, dan pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen dan direksi. 2. Strategi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk di era industry 4.0 2.1. Industri 4.0 Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas". Di dalam pabrik cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet untuk segala (IoT),



sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai. Istilah "Industri 4.0" berasal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi



canggih



pemerintah



Jerman



yang



mengutamakan



komputerisasi pabrik. Istilah "Industri 4.0" diangkat kembali di Hannover Fair tahun 2011. Pada Oktober 2012, Working Group on Industry 4.0 memaparkan



rekomendasi



pelaksanaan



Industri



4.0



kepada



pemerintah federal Jerman. Anggota kelompok kerja Industri 4.0 diakui sebagai bapak pendiri dan perintis Industri 4.0. Ada empat prinsip rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan skenario-skenario Industri 4.0. 



Interoperabilitas



(kesesuaian):



Kemampuan



mesin,



perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP). 



IoT akan mengotomatisasikan proses ini secara besarbesaran







Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai tinggi.







Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh agar bisa membuat keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk



membantu



manusia secara fisik dengan melakukan



serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia. 



Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.



2.2. Strategi PT Indofood Sukses Makmur Tbk di era industri 4.0 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan perusahaan makanan dan minuman yang mampu dalam menyesuaikan industry 4.0 serta memiliki permintaan produk yang stabil setiap tahunnya, PT Indofood



Sukses Makmur Tbk. Perusahaan ini



berpeluang dalam



meningkatkan penjualannya, karena produknya dibutuhkan dalam segala situasi, seperti saat terjadi bencana, negara akan membeli makanan (Indomie) dalam jumlah yang banyak untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana. Sehingga diprediksi perusahaan seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. akan terus survive pada era industri 4.0. Seperti yang di jelaskan pada sub-bab diatas mengenai Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas" Melalui teknologi internet, sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. PT Indofood



Sukses



Makmur Tbk. sebagai produsen dalam menghadapi distruptive era, harus berevolusi ke industri 4.0. dengan melakukan inovasi produk dengan tenhnologi terbaru yang menghasilakan produk dengan harga terjangkau konsumen seperti yang telah kami sebut di atas. Selain akan meningkatkan produktifitas serta penjualan, diharapkan dengan transparansi informasi, akan memudahkan investor mengambil keputusan di dalam investasi pada PT Indofood Sukses Makmur.



3. Tantangan Terbesan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Dalam bisnis, pasti banyak tantangan yang wajib dihadapi. Seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Dalam hal ini kami merangkum beberapa tantangan yang mucul dalam bisnis ini antara lain: 



Semakin ketatnya persaingan karena produk-produk sejenis dan pemasaran yang lebih inovatif.







Tidak fokus terhadap satu jenis produk. Ketidakfokusan terhadap satu jenis produk ini menyebabkan PT Indofood hanya terkenal satu produknya saja, meski memiliki puluhan produk. Produk yang paling terkenal dan menjadi market leader saat ini adalah Indomie







Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama. Terkhusus grup bisnis CBP (Customer Branded Product). Banyak pesaing-pesaing dengan produk yang sama, seperti : Kecap, Sambal, Mie, Susu, dsb







Prasangka dari konsumen tentang kemungkinan adanya MSG berlebih dan zat bahaya lainnya. Hidup takkan lepas dari prasangka, entah itu baik ataupun buruk. Begitu juga dengan konsumen. Konsumen pun saat merasa kecewa dengan suatu produk, biasanya akan memberitahu orang lain. Hal ini akan membuat citra suatu produk menjadi jelek, padahal belum tentu produknya yang salah, bisa saja konsumennya yang salah.







Adanya substitusi (barang pengganti) untuk mie instan, contohnya roti. Saat orang bosan atau mie instan sedang tidak tersedia, mereka bisa mengganti konsumsi dengan roti.







Tantangan terbesar anggota Grup Salim ini adalah paparan kurs mata uang. asumsi pergerakan kurs 10% baik itu untuk kenaikan maupun penurunan. Misal, tahun lalu ada pelemahan rupiah sebesar 10%. Dengan menggunakan seluruh variabel lain tetap alias ceteris paribus, maka dengan pelemahan sebesar itu laba



sebelum beban pajak penghasilan INDF tahun lalu lebih rendah Rp 628,8 miliar. Begitu pula sebaliknya. Jika tahun lalu ada penguatan rupiah 10% maka laba sebelum sebelum beban pajak INDF menjadi lebih tinggi Rp 628,8 miliar. Semua pergerakan tersebut sangat dipengaruhi oleh kerugian atau keuntungan translasi kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang, dan utang yang semuanya menggunakan kurs USD. Berdasarkan pemaparan tersebut, banyak hal yang menjadi ancaman bagi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Tapi, tentunya manajemen punya cara tersendiri untuk menghadapi paparan tersebut.