12 0 2 MB
IT Value Delivery Kelompok 4 – Tata Kelola Teknologi Informasi
Kelompok 4: 01 02 03 04 05 06 07
Muhammad Ardan Zelda Ameilindra Dini Setiya Ratih Satrio H P P Adriel Prastyanto Mohamad Iqbal Nadia Erinna
(17082010008) (17082010010) (17082010012) (17082010015) (17082010029) (17082010051) (17082010054)
Apa itu IT Value Delivery?
VALUE DELIVERY adalah tentang menjalankan proposisi nilai seluruh siklus pengiriman, memastikan bahwa TI memberikan manfaat yang dijanjikan terhadap strategi, berkonsentrasi pada mengoptimalkan biaya dan membuktikan nilai intrinsik TI.
Apa Hubungan Value Delivery dengan IT?
Hubungan Value Delivery dengan IT Value
sesuatu yang diharapkan pengguna dari sebuah layanan
IT Berfungsi Untuk Menyampaikan Value yang maksimum kepada semua Stakeholder Organisasi
Menurut ITGI (IT Governance Institute, 2006) Layanan IT sendiri tidak akan mampu memberikan manfaat secara langsung terhadap bisnis.
Setiap stakeholder memiliki “value” berbeda.
Pemilik Saham/Perusahaan: Value = Keuntungan
Organisasi Sosial: Value = Pelayanan Terbaik
Misalnya Pelanggan: Value = Kepuasan/Harga Murah, dll
Karyawan departemen lain: Value = Efisiensi kerja
Lalu bagaimana TKTI menciptakan “value” bagi stakeholder ? 1. 2. 3. 4. 5.
IT lebih sinergis mendukung Proses bisnis (Aligned to support business) Proses penyampaian layanan lebih cepat (Faster delivery ITme) Resiko-resiko IT lebih terkendali (Secured control for IT risks) Kualitas layanan menjadi lebih baik (Better service quality) Biaya layanan menjadi lebih murah (Cheaper service cost)
Kapan Investasi IT dikatakan sukses?
Kapan Investasi IT D i k a t a k a n
s u k s e s ?
Lalu Bagaimana Manajemen Layanan IT yang Berhasil??
Investasi IT dikatakan sukses, ketika terdapat dampak positif di semua level nilai bisnis.
SELL BUY
Menurut ITIL ada 5 Tahap:
SELL
BUY
Service Strategy Service Design Service Transition Service Operation Continual Service Improvement
1
SERVICE STRATEGY Merupakan Tahap pertama dari ITIL Service Management Lifecycle. Ini adalah poros di mana siklus berputar
Fase ini digunakan untuk menetapkan strategi keseluruhan untuk layanan IT yang direncanakan organisasi dan manajemen layanan (ITSM) praktek. Ini memuncak dalam rencana strategis yang menentukan bagaimana layanan IT yang direncanakan organisasi dan kebijakan dan proses ITSM akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tahapan Manajemen Layanan IT
SERVICE STRATEGY 1. Demand Management aktifitas yang dapat mempengaruhi permintaan pengguna dan merupakan penyedia kapasitas untuk memenuhi permintaan user.
Demand Management
2. Financial Management memastikan penanganan biaya-biaya dan resikoresiko terkait penyediaan service melalui proses service strategy, meliputi budgeting, accounting dan charging
3. Service Portofolio Management mengidentifikasi layanan IT untuk menunjang strategi bisinis
Financial Management
Service Portofolio Management
2
Service
Design
Perubahan dari service strategy menjadi tahapan-tahapan untuk memberikan pelayanan terhadap pengguna.
xxxXXXxxx Service design memberikan panduan kepada organisasi IT untuk secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan maupun implementasi IT itu sendiri.
Kemampuan yang dilakukan untuk menyesuaikan layanan IT yang akan dikembangkan dengan layanan IT yang telah berjalan di organisasi, Dan melakukan review dan pengecekan terhadap layanan IT yang akan dijalankan.
3 S e r v i c e
Transition
xxxXXXxxx Pengecekan dilakukan guna melihat kelemahan atau kekurangan yang muncul untuk diubah kembali sebelum diimplementasikan.
TAHAPAN MANAJEMEN LAYANAN IT
Service Design Capacity Management Bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara biaya dengan sumberdaya(komponen, dsb) dan keseimbangan antara persediaan dan kebutuhan
Info Security Managemen bertujuan untuk menyelaraskan IT Security degan keamanan bisnis dan memastikan bahwa keamanan informasi dapat secara efektif dikelola dalam semua layanan dan kegiatan Manajemen
Service Level Management melakukan negosiasi, persetujuan dan dokumentasi keseluruhan layanan IT yang merepresentatifkan kepada bisnis yang kemudian akan menghasilkan laporan kepada penyedia layanan agar dapat memberikan layanan yang telah di sepakati
Supplier Management Availability Management bertujuan untuk memastikan bahwa semua layanan ketersediaan telah sampai pada user baik untuk saat ini maupun akan datang
bertujuan untuk mengelola pemasok dan layanan yang mereka pasokan, untuk memberikan kualitas layanan TI terbaik untuk bisnis, memastikan nilai keuntungan yang akan diperoleh.
*Service Transition*
Release & Deployment Management Asset dan Config Management
Change Management
Change Management proses yang bertanggung jawab mengendalikan siklus dari setiap perubahan (change).
Release & Deployment Management Proses yang bertanggung jawab untuk merencanakan, menjadwalkan, perpindahan dari testing management
Asset dan Config Management Mendukung proses Layanan Manajemen yang efisien dan efektif dengan memberikan informasi konfigurasi yang akurat untuk memungkinkan orang untuk membuat keputusan pada waktu yang tepat.
TAHAPAN MANAJEMEN LAYANAN IT 4
Service Operation
Untuk memastikan layanan TI disampaikan secara efektif dan efisien
Untuk secara terus menerus mengimprovisasi efektivitas dan efisiensi dari Process dan Service yang kita punya
Continual Service Improvement
5
Service Operation Event Management Process menghasilkan dan mendeteksi pemberitahuan, sementara pemantauan memeriksa status suatu komponen bahkan ketika tidak ada peristiwa yang terjadi.
Access Management Process Untuk memberikan hak untuk pengguna untuk dapat mengakses layanan atau kelompok layanan, sambal mencegah akses untuk pengguna non‐resmi.
Incident Management Process Untuk mengembalikan layanan normal secepat mungkin, dan untuk meminimalkan dampak merugikan pada operasi bisnis.
Problem Management Process Untuk mencegah masalah dan akibat dari insiden yang terjadi, untuk menghilangkan insiden berulang dan untuk meminimalkan dampak dari insiden yang tidak dapat dicegah.
Request Fulfillment Process Untuk memungkinkan pengguna meminta dan menerima standar layanan, untuk sumber dan memberikan layanan ini, untuk memberikan informasi kepada pengguna dan pelanggan tentang layanan dan prosedur untuk mendapatkan mereka, dan untukmembantu dengan informasi umum, keluhan dan komentar.
Continual Service Improvement
01
Service Review Untuk meninjau layanan bisnis dan layanan infrastruktur secara teratur. Tujuan dari proses ini adalah untuk meningkatkan kualitas layanan bila diperlukan, dan untuk mengidentifikasi cara yang lebih ekonomis dalam menyediakan layanan jika memungkinkan.
03
Process Evaluation
02
Untuk mengevaluasi proses secara teratur. Ini termasuk mengidentifikasi area di mana metrik proses yang ditargetkan tidak tercapai, dan memegang benchmarking, audit, penilaian jatuh tempo dan ulasan berkala.
Definition of CSI Initiatives Untuk menentukan inisiatif spesifik yang ditujukan untuk meningkatkan layanan dan proses, berdasarkan hasil tinjauan layanan dan evaluasi proses. Inisiatif yang dihasilkan adalah inisiatif internal yang dikejar oleh penyedia layanan atas namanya sendiri, atau inisiatif yang memerlukan kerjasama pelanggan.
Apa AKIBAT jika Tata Kelola TI BURUK?
Yang terjadi adalah..
!!!!!!!!
IT PRODUCTIVITY PARADOX
IT PRODUCTIVITY PARADOX
Tidak selarasnya antara investasi IT dengan produktvitas perusahaan atau organisasi. Mengapa Hal Tersebut Dapat Terjadi? 1. Kesalahan pengukuran 2. Redistribusi 3. Mismanagement 4. Time lag
4 Faktor Besar
Kesalahan Pengukuran
Harga benerin printer berapa?
Peningkatan produktifitas ada, tetapi kita salah/tidak mengukurnya
Produktifitas =Output Input 50.000?
definisi “Output” dan “Input” sangat beragam & sangat relatif: Kuantitatif, Tangible, Kualitatif, dan Intangible yang sulit diukur dan juga bersifat relatif (khususnya dalam bisnis jasa).
Biaya investasi langsung yang riil dan cenderung besar
Keuntungan yang intangible
Kesulitan & Kesalahan Pengukuran Input dan Output Investasi IT
Underestimate Manfaat Investasi IT
Kesalahan Pengukuran IT PRODUCTIVITY PARADOX
Manfaat IT diperoleh namun berakibat biaya/kerugian area lain dalam organisasi sehingga Net productivity –nya kecil.
Redistribusi
IT RODUCTIVITY PARADOX
Contoh: Implementasi IT di divisi Marketing membuat Biaya Marketing lebih Rendah & SDM lebih sedikit kelebihan SDM dipindah ke divisi lain menyebabkan beban overhead diukur total produktifitas perusahaan tidak berubah signifikan
IT Productivity Paradox
Mismanagement Biaya investasi IT jauh lebih besar dari manfaat BIAYA > MANFAAT Dapat disebabkan: -Kesalahan analisis Investasi IT -Kegagalan proyek IT karena mismanagement proyek (pembengkakan biaya, waktu proyek molor, …) -Kesalahan manajemen IT dan informasi (software tidak kompatible, virus, human errors, …)
IT RODUCTIVITY PARADOX TIME LAGS Ada kalanya seluruh manfaat investasi IT membutuhkan jangka waktu lama untuk dapat diukur/ dirasakan.
“ANY QUESTIONS?”