Jawaban Studi Kasus Ulkus Peptikum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS FARMASI KLINIK Nama



: Arwiansyah Oksilvia Annisa



NPM



: 2043700140



Prodi/Kelas : Apoteker PG C STUDI KASUS ULKUS PEPTIKUM  Seorang pasien wanita berusia 45 tahun dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 65 kg dengan Scr 1 mg/dl, Na= 145 mEq/L, K= 5.5 mEq/L, HB= 11 mg/dl  Riwayat Penyakit Sebelumnya : Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan Diabetes sejak 5 tahun yang lalu.  Riwayat Penyakit Sekarang



: Mual, Muntah sudah 3 hari diikuti dengan diare



 Riwayat Penyakit keluarga



: Ayah meninggal karena stroke, Ibu meninggal



karena komplikasi Diabetes  Obat yang sedang digunakan



: Captopril 12,5 mg 2 kali sehari



 Pemeriksaan Vital Sign Tekanan Darah : 170/90 mmHg T (suhu)



: 37 C



Nadi



: 85/menit



Pernafasan



: 22/menit



 Dokter mendiagnosa pasien ulkus peptikum dan dicurigai adanya H. Pylory Pertanyaan 1.



Hitung Nilai GFR pasien? Menggunakan Cockcroft-Gault Equation sebagai perhitungan GFR GFR = {(140 – Age) x Weigt (Kg) x 0,85} {(72 x Serum Kreatinin (mg/dl)} GFR



= {(140 – 45) x 65 x 0,85} 72 x 1



= 95 x 65 x 0,85 72 = 72,8993 mL/min 1,73 m2 2.



Apakah obat yang perlu diberikan kepada pasien ulkus peptikum dan dicurigai adanya H. Pylory? Penatalaksaan infeksi H. pylori adalah dengan menggunakan kombinasi 3 obat. Penatalaksanaan infeksi Helicobacter pylori bertujuan untuk eradikasi bakteri penyebab



infeksi.



Terapi



lini



pertama



untuk



infeksi Helicobacter



pylori adalah triple therapy dengan kombinasi Proton Pump Inhibitor (PPI), amoxicillin, dan clarithromycin selama 7-14 hari. 3.



Apakah penyebab Ca =1.9 mmol/L? Ketika kelenjar paratiroid menjadi terlalu aktif dan melepaskan terlalu banyak hormone paratiroid, maka kadar kalsium dalam darah akan meningkat dan hiperparatiroidisme juga dapat disebabkan oleh gangguan penyerapan makanan dan kekurangan vitamin D. Pada pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal akan mengalami kekurangan vitamin D aktif berupa calcitriol yang menyebabkan kadar calcium menurun. Keadaan hipokalsemia atau kadar kalsium darah < 8.5 mg/dl kadang terjadi pada pasien nefropati diabetik. Penyebabnya adalah asupan kalsium yang tidak adekuat dan penyerapan yang tidak baik.



4.



Apakah perbedaan ulkus peptikum dan GERD  Ulkus peptikum merupakan robekan pada mukosa lambung atau duodenum dengan ukuran >5mm dan kedalaman yang mencapai muskularis mukosa, yang secara umum diakibatkan oleh aktivitas asam dan pepsin dari cairan lambung.  GERD adalah kondisi kronis yang terjadi ketika refluks isi lambung menyebabkan gejala yang mengganggu, merusak kualitas hidup atau menyebabkan kerusakan mukosa atau komplikasi. GERD juga disebabkan oleh kombinasi dari kondisi yang meningkatkan kehadiran refluks asam ke esofagus.



5.



Apakah penyebab pasien mual?



Ulkus peptikum disebabkan oleh sekresi asam dan pepsin yang berlebih oleh mukosa lambung atau berkurangnya kemampuan sawar mukosa gastroduodenalis untuk berlindung dari sifat pencernaan dari kompleks asam-pepsin. Refluks asam terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah (LES), yakni cincin otot yang memisahkan kerongkongan dan perut, tidak dapat menutup dengan kencang setelah kamu menelan makanan atau cairan. Akibatnya, LES yang tidak berfungsi dengan baik memungkinkan asam lambung dan partikel makanan mengalir kembali ke kerongkongan ke tenggorokan. Naiknya asam lambung ini yang memicu rasa mual. 6.



Apakah Captopril tetap harus dilanjutkan untuk pasien diatas, berikan alasan untuk jawaban saudara! Pemberian Captopril harus dihentikan karena obat antihipertensi golongan ACEI dan ARB tidak disarankan untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal karena akan menyebabkan terjadinya hyperkalemia yang akan semakin memperberat kerja ginjal, sehingga obat antihipertensi harus diganti dengan golongan CCB seperti amlodipin.



7.



Dari nilai lab diatas manakah yang tidak normal?



Hasil Pemeriksaan Scr Na K Hb 8.



Nilai 1 mg/dl 145 mEq/L 5,5 mEq/L 11 mg/dl



Rentang Normal 0,5–1,1 mg/dL 135-145 mEq/L 3,5-5 mEg/L 12-16 g/dL



Keterangan Normal Normal Meningkat Menurun



Jelaskan konseling yang harus diberikan pada pasien diatas!  Istirahat secara teratur dan menjaga pikiran agar tidak stress dan cemas.  Mengatur pola makan secara teratur dan makan makanan lunak seperti bubur karena makanan halus akan merangsang pengeluaran asam. Hindari cabai dan makanan mengandung asam.  Hindari merokok karena menghalangi penyembuhan tukak gaster kronik, menghambat sekresi bikarbonat pankreas, menambah keasaman bulbus duodenum, menambah refluks duogenogastrik akibat relaksasi sfingter pilorus sekaligus meningkatkan kekambuhan tukak.



9.



Jelaskan S-O-A-P untuk pasien di atas!



Subject



Seorang pasien wanita mengeluhkan mual, muntah sudah 3 hari diikuti dengan diare. Riwayat penyakit sebelumnya hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan diabetes sejak 5 tahun yang lalu. Riwayat penyakit keluarga ayah meninggal karena stroke dan ibu meninggal



Objective



karena komplikasi diabetes. Obat yang sedang digunakan Captopril.  Pemeriksaan Vital Sign 1. Tekanan Darah : 170/90 mmHg 2. T (suhu)



: 37 C



3. Nadi



: 85/menit



4. Pernafasan



: 22/menit



 Pemeriksaan Laboratorium 1. Scr 1 mg/dl 2. Na 145 mEq/L 3. K 5.5 mEq/L Assessment



4. Hb 11 mg/dl Dokter mendiagnosa pasien ulkus peptikum dan dicurigai adanya H.



Plan



Pylory  Omeprazol 20 mg 2x sehari. Merupakan PPI (Proton Pump Inhibitor) yang mempunyai mekanisme memblokir kerja enzim KH ATPase yang akan memecah KH ATP akan menghasilkan energi yang digunakan untuk mengeluarkan asam dari kanalikuli serta pariental ke dalam lumen lambung.  Amoksisilin 500 mg 3x sehari sebagai antibiotik untuk eradikasi Helicobacter pylori.  Klaritromisin 500 mg 2x sehari sebagai antibiotik untuk eradikasi Helicobacter pylori.  Amlodipin 5 mg 1x sehari sebagai terapi antihipertensi.