Jurnal QC CT Scan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“Analisis akurasi dan keseragaman CT Number dari citra CT-Scan menggunakan phantom gammex” Syamsidar1 , Bualkar Abdullah1 , Syamsir Dewang1 , Mulyadin2 Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar E-mail : [email protected]



ABSTRAK Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai akurasi dan keseragaman CT Number dari citra CT-Scan menggunakan phantom gammex di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar. Metode yang digunakan adalah menvariasikan ketebalan slice yaitu 3 mm, 5 mm, 8 mm, dan 10 mm, tegangan tabung 120 kVp, arus tabung 100 mA, window width 100, dan window level 0 dengan waktu scanning 2 detik, serta ROI berbentuk lingkaran dengan ukuran 2-3 cm. Dari hasil pengukuran didapatkan nilai akurasi CT Number pada ketebalan yang berbeda yaitu 3,8; -3,9; -3,5; dan -3,7 dengan nilai lolos uji ± 4, maka nilai akurasi CT Number berada dalam batas toleransi -4 sampai 4. Untuk nilai akurasi keseragaman CT Number yaitu 0,3; 0,1; 0,5; dan 0,2 dengan nilai lolos uji ≤ 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketebalan slice tidak mempengaruhi nilai akurasi dan keseragaman CT Number pada citra CT-Scan. Kata kunci : CT-Scan, Ketebalan Slice, Akurasi dan Keseragaman, CT Number, Phantom Gammex, ROI, Nilai lolos Uji ABSTRACT CT number is the coefficient value of X-ray attenuation determined by the average energy of Xray and absorbing atom number, this is expressed by the coefficient of attenuation. The role of CT numbers in CT-Scan aircraft is to assess and differentiate abnormalities in human organs. Then the diagnosis and treatment of the patient it can be errors If there is an imprecise value of CT number, so is needed for periodic conformity testing. The test has been done to know the accuracy and uniformity of CT Number from CT-Scan image using phantom gammex at Radiology Installation of Hasanuddin University Hospital Makassar. The method of this research used vary the thickness of the slice (3 mm, 5 mm, 8 mm, and 10 mm), tube voltage 120 kVp, 100 mA tube flow, window width 100, and window level 0 with 2 second scanning time and ROI with a size of 2-3 cm. The result of the measurement obtained accuracy value CT Number at different thickness that is -3,8; -3.9; -3.5; and -3,7 with escaped test value ± 4, then the value of accuracy of CT Number is within tolerance limit -4 until 4. Then, for accuracy value of CT Number is 0,3; 0.1; 0.5; and 0.2 with the test pass ≤ 2. The results showed that the slice thickness did not affect the accuracy value and uniformity of CT number on CT-Scan image. Keywords: CT-Scan, Slice Thickness, Accuracy and Uniformity, CT Number, Phantom Gammex, ROI, Value Pass



penelitian Anugrah Aryani, 2012 tentang



PENDAHULUAN



pengaruh perubahan tegangan tabung (kVp) Sejak diperkenalkan untuk pertama kali pada



tahun



1972,



berkembang



CT-Scan



menjadi



alat



telah



pencitraan



diagnostik yang sangat penting untuk beberapa pencitraan



aplikasi



medis.



teknologi



Kemajuan



CT-Scan



adalah



perbaikan kualitas citra dan proses akuisisi data. Kualitas citra



CT-Scan



yang



dihasilkan pun berbeda tergantung dengan tingkat kecanggihan modalitas yang ada..



terhadap CT Number dan Uniformitasnya pada



pesawat



CT-Scan



dengan



menggunakan phantom air dan phantom polyethylene, menyatakan bahwa setiap kenaikan tegangan tabung berpengaruh terhadap kenaikan nilai CT Number dan nilai Uniformity CT Number msaih dalam rentang



batasan



toleransinya.



Dan



penelitian Ali Roo’in Mas’uul dan Heri Sutanto tentang uji kesesuaian CT Number



sistem



pada pesawat CT-Scan multi slice di unit



pencitraan medis yang cukup kompleks



radiologi rumah sakit islam Yogyakarta



sehingga terdapat resiko terjadinya mis-



PDHI menyatakan bahwa hasil bacaan CT



aligment,



dan



Number pada pesawat CT-Scan multi slice



kegagalan fungsi sistem pembangkit dan



diolah dengan dua metode yaitu metode



deteksi sinar-X. Karena itu, pesawat CT-



perhitungan dan metode software dari



Scan memerlukan program QC (quality



BAPETEN menghasilkan kesimpulan yang



control) untuk menjamin kualitas citra CT-



sama yaitu masih memenuhi syarat.



CT-Scan



merupakan



kesalahan



suatu



kalibrasi,



Scan dengan tetep menjaga dosis masih berada di bawah batas yang diijinkan.



Maka dilakukan penelitian analisis akurasi dan keseragaman CT Number dari citra CT-



Salah satu program quality control pada



Scan menggunakan phantom Gammex.



pemakaian pesawat CT-Scan adalah uji



Menggunakan metode scan satu rotasi



ketepatan CT Number dan uniformitas pada



dalam waktu dua second dengan tegangan



berbagai



tabung 120 kVp dan tebal irisan 3 mm, 5



posisi



fantom.



CT



Number



dinyatakan dalam satuan HU (Hounsfield Unit). Sementara uniformitas dari CT Number



dapat



diartikan



sebagai



mm, 8 mm dan 10 mm. DASAR TEORI



keseragaman nilai CT Number dibeberapa



Parameter



titik pada citra.



kualitas citra alat CT-Scan



Terdapat



beberapa



mempengaruhi



nilai



faktor CT



yang



fisik pengukuran control



1. CT Number



Number



berdasarkan penelitian sebelumnya. Pada



Akurasi nilai CT Number dapat dibuktikan dengan pengujian terhadap obyek phantom



dengan parameter



standar yang biasa



dipakai. Nilai CT Number



dipengaruhi



Frekuensi pengujian terhadap uniformity atau



Flatness



CT



Number



dilakukan



voltase tabung sinar-X, filtrasi sinar-X dan



frekuensi tahunan. Batas yang diterima jika



ketebalan obyek. Nilai CT Number water



CT Number berbeda lebih dari 5 dari rata-



adalah 0 HU, sedangkan nilai rata-rata CT



rata, maka bayangan tidak datar. Jika CT



Number pada pusat phantom berkisar antara



Number



±4H. Kalibrasi CT Number dilakukan



dipinggir diatas data image akan berbentuk



dengan



cupping [13].



frekuensi



menggunakan



harian,



phantom



dengan



dari



ditengah



akrilik 3.



berdiameter 20 cm berisi air . CT Number adalah perbandingan relatif



Rata







tinggi



rata CT



dan



rendah



Number



dan



Uniformity



antara nilai atenuasi sinar-X suatu voxel



Uji ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata



jaringan dengan atenuasi air. CT Number



CT Number pada air dan uniformitynya



dirumuskan sebagai berikut :



serta sekaligus mengetahui noise pada



CT Number = 1000 (



𝜇𝑗−𝜇𝑎 𝜇𝑎



)



(1)



gambaran, setelah dilakukan scan maka gambaran siap dianalisa. Dengan memilih



Menurut American College of Radiology



Region of Interest (ROI) pada tengah dan 4



Acceptance Criteria, Nilai rata-rata CT



yang lainnya di sekeliling yaitu pada posisi



Number untuk Polyethylene antara -107



jam 12, 3, 6, 9. Dari hasil gambaran scan



dan -87 HU, untuk air antara -7 dan +7 HU,



nilai dari kelima ROI disebut rata-rata CT



Nilai rata-rata CT Number untuk Acrylic



Number dan uniformity. Standar nilai CT Number



antara +110 dan +135 HU .



pada



tengah



phantom



penyimpangan ± 4 CT Number dari nilai 0 2. Uniformity



dan untuk nilai CT Number pada arah jam



Uniformity dari CT Number dapat diartikan sebagai nilai keseragaman CT Number pada sebuah



citra



homogen.



12, 3, 6, 9 penyimpanan ≤ 2 dari nilai CT Number di tengah [7].



Uniformity



berhubungan dengan nilai rata-rata CT Number air pada obyek phantom diameter 20 cm homogen dalam area yang sempit. Perbedaan rata-rata CT Number ditepi dan pusat pantom homogeny kurang dari 8 HU. Apabila perbedaannya lebih besar bisa disebabkan karena beam hardening.



Gambar 1. CT Number dan Uniformitiy



Gambar 3. Modul 1



II. 3 Phantom Akreditasi CT



b. Modul 2 digunakan untuk menilai Phantom ACR akreditasi CT (phantom Gammex 464) adalah sebuah phantom padat yang berisi empat modul, dan terbuat dari bahan yang setara dengan air. Setiap modul berdiameter 4 cm dan berdiameter 20 cm. Ada tanda pelurusan eksternal yang dicoret



dan



dicat



putih



(untuk



merefleksikan lampu pelurus) pada setiap



resolusi kontras rendah. Modul ini terdiri dari serangkaian silinder dengan diameter yang berbeda, semuanya



memiliki



perbedaan



0,6% (6 HU) dari bahan latar belakang yang memiliki nilai CT rata-rata sekitar 90 HU.



modul untuk memungkinkan pemantulan phantom



di



sumbu



kranial/kaudal),



axial



koronal



(sumbu (sumbu



z, y,



anterior/posterior), dan sagital (sumbu x, kiri/kanan) arah .



Gambar 4. Modul 2 c. Modul 3 terdiri dari bahan seragam yang setara dengan jaringan untuk menilai keseragaman bilangan CT.



Gambar 2. Phantom ACR Modul phantom ACR CT ada 4 yaitu sebagai berikut : a. Modul 1 digunakan untuk menilai posisi dan keselarasan, akurasi nomor CT, dan ketebalan slice.



Gambar 5. Modul 3 d. Modul 4 digunakan untuk menilai resolusi kontras tinggi (spasial). Ini berisi delapan bar. Pola resolusi: 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 12 lp /cm, masing-masing sesuai dengan area persegi 15 mm x 15 mm.



Phantom Gammex Merk : Gammex, Type/ Type : 1-800-Gammex 1. 1. Sebelum



dilakukan



terlebih dahulu



penelitian



mempersiapkan



peralatan yang digunakan untuk penelitian berupa phantom ACR. Head



holder



disiapkan



untuk



menempatkan phantom di tengah Gambar 6. Modul 4



gantry.



Pesawat



dihidupkan Ada juga tanda "HEAD", "FOOT" dan "TOP" pada phantom untuk membantu penentuan posisi.



pemanasan



CT



dan atau



Scan



dilakukan warming



up



dengan cara melakukan scanning. 2. Setelah



pesawat



dilakukan



CT



Scan



pemanasan



maka



dipastikan dapat digunakan untuk penelitian. Phantom ditempatkan pada head holder dan diposisikan pada meja pemeriksaan dan tepat pada pertengahan gantry, dengan panduan sinar



laser



(aligment



system). Atur sinar aksial pada garis circumferential section 1, Gambar 7. "HEAD", "FOOT" dan "TOP"



berikutnya mengatur sinar koronal



pada phantom



pada garis horizontal pada kedua sisi phantom dan mengatur sinar



METODE PENELITIAN



digital



(yang



ditembakkan



ke



Penelitian ini akan dilakukan pada



bagian atas phantom), berhimpit



bulan Juli - Agustus 2017, di Instalasi



dengan



Radiologi Rumah Sakit Universitas



permukaan dengan phantom.



garis



vertikal



bagian



menggunakan



3. Dilakukan scan satu rotasi pada



Pesawat CT-Scan Merk Alat : Siemens,



120 kVp, 2 second dan tebal



Hasanuddin



Makassar



Type/model : 8402062, s/n tabung : 666421176, dan bahan yang digunakan



slice 3 mm, 5 mm, 8 mm dan 10 mm dengan Window Width 100 dan Window Level 0.



4. U n t u k



Akurasi



CT



Number



dipilih gambar yang sesuai



maka didapatkan hasil sebagai berikut:



5. Dilakukan pengamatan terhadap citra pada layar monitor, dibuat Regions of Interest (ROI)



pada



pusat citra. ROI kurang lebih sebuah lingkaran dengan diameter 20 mm. 6. Dicatat nilai CT Number dari deviasi standar ROI. 7. Diulangi



langkah



3–4,dengan



Gambar 8. Hasil citra pengujian CT Number slice 3 mm.



diameter lingkaran yang sama untuk posisi ke- empat tepi yaitu jam 12, jam 3,jam 6 dan jam 9. 8. Dihitung selisih CT Number keempat tepi terhadap CT Number dipusat citra. Nilai CT Number pada posisi ke-empat tepi citra merupakan



keseragaman



CT



Number.



Gambar 9. Hasil citra pengujian CT Number slice 5 mm.



9. Nilai CT number dipusat citra harus berada dalam rentang -4 ≤ CT number ≤ 4.



10. Dianailisis



akurasi



nilai



CT



Number dan keseragaman CT Number yang telat dicatat.



HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian CT Number yang telah



Gambar 10. Hasil citra pengujian CT



dilakukan untuk mengetahui ada



Number slice 8 mm.



tidaknya penyimpinan CT Number dengan



menggunakan



phantom



Gammex pada pesawat CT- Scan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar,



TEPI



-3.0



CT NUMBER



1



2



3



4



5



-4.0



-5.0



Gambar 11. Hasil citra pengujian CT



Gambar 2. Grafik Nilai akurasi dan



Number slice 10 mm.



keseragaman CT Number pada slice 5 mm



TEPI



-3.0



CT NUMBER



1



2



3



Hasil pengukuran nilai CT Number pada 4



5



slice 5 mm lalu dibuat grafik yaitu menunjukkan bahwa nilai CT Number pada ROI pertama atau pusat yaitu -3,9 dan nilai



-4.0



CT Number pada ROI untuk tepi 1 = -3,9; tepi 2 = -3,7; tepi 3 = -3,7 dan tepi 4= -4,0, maka deviasi antara keseragaman CT



-5.0



Number pusat dan tepi yaitu 0,1 yang mana Gambar 1. Grafik Nilai akurasi dan keseragaman CT Number pada slice 3 mm Hasil pengukuran nilai CT Number pada slice 3 mm lalu dibuat grafik yaitu menunjukkan bahwa nilai CT Number pada



tersebut



tidak



melebihi



batas



batas



TEPI



-3.0



-5.0



maka deviasi antara keseragaman CT



melebihi



yaitu ± 4.



nilai



tepi 2 = -4,0; tepi 3 = -3,6 dan tepi 4= -4,1,



tidak



pada pusat tidak melebihi batas toleransinya



Number pusat dan tepi yaitu 0,3 yang mana



CT Number pada ROI untuk tepi 1 = -4,0;



tersebut



toleransinya yaitu ≤ 2 dan nilai CT Number



CT NUMBER



ROI pertama atau pusat yaitu -3,8 dan nilai



nilai



1



2



3



4



5



-4.0



toleransinya yaitu ≤ 2 dan nilai CT Number pada pusat tidak melebihi batas toleransinya yaitu ± 4.



Gambar 3. Grafik Nilai akurasi dan keseragaman CT Number pada slice mm



8



Hasil pengukuran nilai CT Number pada



menunjukkan bahwa nilai CT Number pada ROI pertama atau pusat yaitu -3,5 dan nilai CT Number pada ROI untuk tepi 1 = -4,0; tepi 2 = -3,8; tepi 3 = -3,6 dan tepi 4= -4,0, maka deviasi antara keseragaman CT Number pusat dan tepi yaitu 0,5 HU yang mana nilai tersebut tidak melebihi batas toleransinya yaitu ≤ 2 dan nilai CT Number



TEPI



-3.0 1



2



3



4



CT NUMBER



slice 8 mm lalu dibuat grafik yaitu



5



-4.0 CTN 3mm CTN 5mm CTN 8mm CTN 10mm



-5.0



Gambar. 5 Grafik perbandingan Nilai CT number dari ke empat slice yang berbeda



pada pusat tidak batas toleransinya yaitu ± Perbandingan



4.



ke



empat



grafik



dapat



dinyatakan bahwa keofisien atenuasi sinar x



TEPI



CT NUMBER



-3.0 1



2



3



pada setiap daerah pada slice mendekati 4



5



sama



sehingga



uniformity



citra



yang



dihasilkan akan lebih baik dan nilai CT



-4.0



Number yang didapat dari setiap slice lebih homogen serta dibuktikan dengan hasil selisih dari ROI pusat dengan ROI tepi



-5.0



tidak melebihi ≤ 2. Dengan nilai selisih dari Gambar 4. Grafik Nilai akurasi dan



ROI pusat dengan ROI tepi pada setiap



keseragaman CT Number pada slice 10 mm



slice tidak melebihi ≤ 2, dan ROI di keempat tepi serta ROI dipusat pada setiap



Hasil pengukuran nilai CT Number pada



slice yang berbeda tidak melebihi batas



slice 10 mm lalu dibuat grafik yaitu



toleransinya yaitu ± 4 , maka dapat



menunjukkan bahwa nilai CT Number pada



dipastikan bahwa respon detektor masih



ROI pertama atau pusat yaitu -3,7 dan nilai



baik, distribusi dosis yang diterima pada



CT Number pada ROI untuk tepi 1 = -3,9;



pasien merata sehingga dapat berdampak



tepi 2 = -3,7; tepi 3 = -3,6 dan tepi 4= -3,9,



pada kualitas citra yang memiliki kontras,



maka deviasi antara keseragaman CT



ketajaman,



Number pusat dan tepi yaitu 0,2 HU yang



direkonstruksi.



detail



dan



densitas



baik



mana nilai tersebut tidak melebihi batas toleransinya yaitu ≤ 2 dan nilai CT Number



Setelah melihat nilai hasil selisih dari ROI



pada pusat tidak batas toleransinya yaitu ±



pusat dengan ROI tepi tidak melebihi batas



4.



tolerasinya yaitu ≤ 2, dan ROI dipusat dan ROI di keempat tepi tidak melebihi



tolenrasinya



yaitu



±



4



berdasarkan



pengukuran progranm BAPETEN, maka dinyatakan



bahwa



nilai



akurasi



[2] Apriliyanti, D. D., ddk, 2013,



dan



Pengaruh Diameter Phantom dan



keseragaman CT Number dari citra CT



Tebal Slice terhadap Nilai CTDI



Scan yang didapatkan pada penelitian ini



pada Pemeriksaan menggunakan



menunjukkan nilai lolos uji. Hal ini



CT Scan, Jurusan Fisika FMIPA



menunjukkan nilai lolos uji kurang dari 4



Universitas Andalas, ISSN 2301-



dapat diartikan bahwa koefisien atenuasi



8491.



sinar X untuk air sampai kedetektor masih baik sehingga nantinya akan berdampak pada



pengukuran-pengukuran



suatu



[3] AAPM, 2002, Quality Control in Diagnostic



Radiologi,



AAPM



kelainan pada organ yang diperiksa dengan



Report NO. 74, Medical Physics



hasil yang tepat.



Publishing, Medison, USA.



KESIMPULAN



[4] Mutic, S., dkk, 2003, Quality



Berdasarkan hasil penelitian analisis akurasi



Assurance



dan keseragaman nilai CT Number dari



Tomography simulator and the



citra CT Scan menggunakan phantom



Computed Simulation Process :



Gammex didapatkan kesimpulan sebagai



Report of the AAPM Radiation



berikut: Nilai akurasi CT Number yang



Therapy, Committee Task Grup No.



didapatkan pada ketebalan slice yang



66, Medical Physics Jurnal, 30 (10)



berbeda-beda yaitu -3,8; -3,9; -3,5 dan -3,7



2762-2792.



dengan



nilai



lolos



uji



±



4.



for



Computed



Nilai



keseragaman CT Numbernya yaitu 0,3; 0,1;



[5] Aryani, S., Setiabudi, W., Anam,



0,5 dan 0,2 dengan nilai lolos uji ≤ 2. Maka



C.,



dinyatakan bahwa nilai akurasi CT Number



Tabung (kVp) terhadap CT Number



tersebut sesuai dengan syarat PERKA



dan Uniformitasnya pada Pesawat



BAPETEN.



CT



2012,



Scan,



Matematika DAFTAR PUSTAKA



Pengaruh



Jurnal



Tegangan



Sains



dan



Universitas



Diponegoro, Semarang, Vol. 20 (3)



[1] Kurniawan, A. N., 2013, Penepisan



: 77-80.



Artifak Logam pada Citra CT Scan Jurusan



[6] Mas’ull, A.R., Sutanto, H., 2014,



Teknik Elektro FT UGM, ISSN



Uji Kesesuaian CT Number pada



2301-4156.



Pesawat CT Scan Multi Slice di



dengan



Spatial



Filter,



Unit Radiologi Rumah Sakit Islam Yogyakarta,



Youngster



Physics



Journal, Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang.



[7] Wibisino, N.I., 2011, Koreksi Geometri Pengukuran Dosis pada Phantom



menggunakan



Metode



CTDI, Skripsi FMIPA Departemen Fisika, Depok.



[8] ACR, 2017., American Collega of Radiology



CT



Accreditation



Program



Testing



Instructions,



Resivid : 1-06-2017.



[9]. Kurniawan A.N., Soesanti, I., Evaluasi Nilai Noise Sebelum dan Sesudah Kalibrasi sebagai Salah Satu Wujud Kinerja pesawat CT Scan, Forum Teknik UGM, ISSN : 0216-7565.



[10]



Peraturan



Kepala



Badan



Pengawas Tenaga Nuklir. Nomor 9 tahun 2011. Tenaga Uji Kesesuaian Pesawat



Sinar-X



Radiologi



Diagnostik dan Intervensional.