Kak Kecacingan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KECACINGAN UPTD PUSKESMAS KESATRIA A. PENDAHULUAN Di Indonesia masih banyak penyakit yang menjadi masalah kesehatan salah satu diantaranya adalah cacingan yang ditularkan melalui tanah. Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas penderitanya sehingga secara ekonimo banyak menyebabkan kerugian. Prevalensi cacingan di Indonesia umumnya sangat tinggi terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu dengan sanitasi yang buruk. WHO juga menyatakan bahwa selain malaria, lebih dari separuh kesakitan penduduk di Negara berkembang disebabkan oleh infeksi parasitik cacing. Bank Dunia menyimpulkan bahwa di Negara berkembang tindakan kesehatan masyarakat paling cost effektif adalah dengan memberikan pengobatan cacingan untuk anak usia sekolah. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk mengendalikan cacingan di Indonesia diantaranya pencanangan program pemberantasan cacingan pada anak yang dicanangkan oleh Menteri Kesehatan Prof DR Sujudi di Medan pada tanggal 12 Juni 1995. Kerjasama upaya pengendalian kecacingan merupakan salah satu program Kementrian Kesehatan dalam rangka mendorong masyarakat untuk menjadi pelaku utama dalam pengendalian kecacingan di daerahnya masing masing sesuai dengan Visi Kementrian Kesehatan yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Pengendalian kecacingan bukan semata mata tugas dari kementrian kesehatan, melainkan menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah, masyarakat maupun sektor lain sebagai mitra. Untuk itu peningkatan kerja sama lintas program dan lintas sektor sangat penting dalam pengendalian kecacingan. Dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian kecacingan Subdit Fillariasis dan Kecacingan Direktorat Pemberantasan Penyakit bersumber Binatang menitik beratkan sasarannya pada anak sekolah dasar (SD/MI) karena karena infeksi cacingan pada anak sekolah adalah yang tertinggi dibandingkan golongan umur lainnya. Namun demikian cacingan dapat mengenai siapa saja mulai dari bayi, balita, anak remaja bahkan dewasa. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka program pengendalian Kecacingan di Indonesia menetapkan sasaran bahwa selain anak usia Sekolah Dasar/MI juga anak anak usia 1- 4 th mengingat dampak yang ditimbulkan penyakit Cacingan pada anak usia dini akan menimbulkan kekurangan gizi yang menetap, yang dikemudian hari akan menimbulkan dampak pendek menurut umur (stunting). Untuk itu Program pengendalian Cacingan perlu diintegrasikan dengan berbagai program yang memiliki sasaran yang sama antara lain program Pengendalian Fillariasis,



program UKS untuk anak SD/MI sedang untuk lebih menjangkau anak usia 1- 4 tahun maka integrasi dengan program pemberian vitamin A di Posyandu. Untuk mengakselerasi pengendalian kecacingan WHO dalam roadmapnya menetapkan target cakupan pemberian obat cacing minimal 75% pada populasi beresiko. Kementrian RI telah menetapkan tujuan program pengendalian kecacingan pada anak usia sekolah dan anak balita sehingga menurunkan angka kecacingan dan tidak menjadi masalah di masyarakat. Sampai saat ini pemberian obat cacing obat cacing di Indonesia belum mencapai target yang ditetapkan WHO. Saat ini kementrian RI menggunakan albendazol sebagai obat dalam program pengendalian kecacingan karena obat ini relative aman, pemberian dosis tunggal, tidak mahal dan mudah dalam pendistrisibusian..



B. LATAR BELAKANG Puskesmas Kesatria terletak di wilayah kecamatan Siantar Timur dengan banyak penduduk yang tempat tinggalnya kurang memenuhi syarat kesehatan. Wilayah kerja Puskesmas Rambipuji memiliki 5 desa, 59 Posyandu, 24 SD dan MI, serta 24 TK dan PAUD. Dari hasil monitoring dan evaluasi layanan yang dilakukan tahun 2016 tidak ditemukan kasus kecacingan , tetapi tidak menutup kemungkinann adanya kasus kecacingan di masyarakat karena tidak semua kasus kecacingan ke layananan kesehatan karena banyak obat cacing yang bisa dibeli bebas di apotik. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan tentang PHBS dan penyakit kecacingan ke sekolah dan posyandu, dan sejak tahun 2015 sudah dilakuakn pemberian obat cacing setahun sekali pada bulan Agustus bersamaan dengan pemberian Vit A di Posyandu. Dalam



pelaksanaan



program



Puskesmas



tak



terkecuali



kecacingan harus sesuai dengan Tata Nilai yang berlaku di



program



Puskesmas



Rambipuji



TATA NILAI PUSKESMAS RAMBIPUJI KAMI SIAP MEMBERIKAN PELAYANAN YANG TERBAIK MASYARAKAT” S : Santun :Dalam memberikan pelayanan pada pasien menggunakan 3S (senyum, sapa, salam).



UNTUK dengan



I : Iklas



:Memberikan pelayanan kepada pasien sepenuh hati demi kesembuhan pasien.



A : Amanah



:Dalam memberikan pelayanan, kami dapat dipercaya dalam kerahasiaan penyakit pasien dan dapat dipercaya dalam penanganan penyakit.



P : Profesional



:Kami selaku petugas kesehatan memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki dengan tetap memegang teguh tata nilai moral.



C. TUJUAN 1. TUJUAN UMUM Setiap anak usia balita dan anak usia sekolah terbebas dari kecacingan.



2. TUJUAN KHUSUS 1. Meningkatkan cakupan pemberian obat cacing pada anak usia 12 bulan sampai dengan 12 tahun. 2. Menurunkan kejadian kasus kecacingan pada anak usia 12 bulan sampai 12 tahun 3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kecacingan 4. Meningkatkan kemitraan dalam pengendalian cacingan di masyarakat dengan seluruh pemangku kebijakan lintas sektor, organisasi masyarakat.



D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN KEGIATAN POKOK Kegiatan pokok Program Kecacingan adalah Penyuluhan dan pemberian Obat Cacing secara gratis.



RINCIAN KEGIATAN Kegiatan Pelaksanaan Puskesmas Kesatria terdiri dari 1. Distribusi Obat Cacing ke Dinas Kesehatan Kota 2. Sosialisasi pada petugas Kesehatan Puskesmas, Kader Posyandu 3. Membuat Jadwal Pelaksanaan Kegiatan 4. Mengirim surat ke TK, SD, PAUD dan Posyandu 5. Pelaksanaan pemberian obat cacing sesuai jadwal



E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN/ METODE 1. Pendataan sasaran yang akan mendapatkan obat cacing 2. Mengirim permintaan obat cacing ke Dinas Kesehatan sesuai kebutuhan 3. Memastikan obat cacing sudah ada di Puskesmas sebelum pelaksanaan kegiatan. 4. Merencanakan jadwal pemberian obat Cacing 5. Sosialisasi ke Sekolah, TK, Posyandu tentang pemberian obat cacing.\ 6. Melaksanakan pemberian obat cacing sesuai umur



a. Anak usia 12 – 23 bulan ½ tablet Albendazol 400 mg b. Anak usia 24 bulan – 12 tahun 1 tablet Albendazol 400 mg 7. Sasaran yang saat pemberian obat cacing tidak masuk karena sakit dilakukan sweeping ulang atau di serahkan pada pihak sekolah (guru)



8. Pencatatan dan Pelaporan



F. SASARAN Sasaran dari kegiatan ini adalah anak usia 12 Bulan sampai dengan 12 tahun



G. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR PERAN LINTAS PROGRAM 1. Program KIA : 



Deteksi dan penanganan dini balita sakit melalui MTBS, pemeriksaan anemia dan telur cacing di faskes







KIE pada ibu hamil dan keluarga tentang kecacingan pada ibu hamil dan balita melalui pelaksanaan kelas bumil.



2. Program Promkes : 



Edukasi dan sosialisasi penyakit cacingan







Edukasi program PHBS melalui kegiatan cuci tangan dan penggunaan jamban



3. Program UKS : 



Edukasi dan sosialisasi penyakit cacingan pada sekolah dasar dan sekolah menengah







Penjaringan kesehatan anak masuk SD/MI dengan pemberian obat cacing







Modul dokter kecil termasuk materi tentang kecacingan.







Pemeriksaan berkala para peserta didik setiap enam bulan termasuk pemberian obat cacing SD/MI yang disesuaikan dengan waktu penjaringan



4. Program Gizi 



Pemberian obat cacing SD/MI pada program penanggulangan anemia







Pemberian obat cacing balita pada program pemberian Vitamin A



5. Program Kesehatan Lingkungan







Peningkatan kesehatan lingkungan kesehatan di tempat tempat umum termasuk pembinaan kesehatan di sekolah







Pembinaan dan pengawasan Tempat Pengolahan Makanan







Pemantauan Kwalitas air minum yang memenuhi syarat







Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) salah satu pilarnya adalah stop BAB sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pengelolaan air minum rumah tangga, pengelolaan sampah, pengelolaan limbah cair rumah tangga



6. Program Imunisasi 



Pemberian obat cacing pada anak SD



terintegrasi dengan pemberian



BIAS pemberian imunisasi campak



PERAN LINTAS SEKTOR 1. Camat 



Pemberian dukungan dalam pelaksanaan program pemberian obat cacing







Penyebaran informasi kepada masyarakat







Pemantauan dan evaluasi program pemberian obat cacing



2. Kepala Desa 



Pemberian dukungan dalam pelaksanaan program pemberian obat cacing







Penyebaran informasi kepada masyarakat







Pemantauan dan evaluasi program pemberian obat cacing



3. Kader 



Ikut serta dalam kegiatan pemberian obat cacing







Penyebaran informasi kepada masyarakat



4. Sekolah 



Pemberian dukungan dalam pelaksanaan program pemberian obat cacing khusunya di sekolah







Pemantauan dan evaluasi program pemberian obat cacing



H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LOKASI KEGIATAN



N O 1



2



3



4



5



6



Pelaksanaan Kegiatan ( minggu ke ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 √ Distribusi Obat Dinas Kesehatan Cacing ke Kabupaten Dinas Jember Kesehatan Kota √ Sosialisasi 5 Desa Wilayah pada petugas Puskesmas Kesehatan Rambipuji Puskesmas, Kader Posyandu Kegiatan



Lokasi



Membuat jadwal Pelaksanaan Mengirimkan surat ke SD/MI, TK dan Posyandu Pelaksanaan pemberian Obat Cacing Pencatatan dan pelaporan



Puskesmas Rambipuji







Sekolah, TK,Posyandu







Sekolah, TK,Posyandu



10



11



√ √



I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 1. Monitoring Pelaksanaan Kegiatan : Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Penanggung Jawab program sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Kegiatan atau pedoman lainnya.



2. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan 



Meningkatnya Angka Bebas Jentik ( ABJ ) sampai dengan lebih dari 95 % pada kegiatan Pemantik petugas







Menurunnya angka kesakitan DBD di wilayah Kabupaten Jember







Menurunnya angka kematian DBD di wilayah Kabupaten Jember



3. Pelaporan Laporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dibuat oleh Koordinator P2TVZ Puskesmas Rambipuji



J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN



12



1. Laporan PSN Mingguan 2. Laporan ABJ 3. Jadwal Kegiatan Pemantik 4. Group Wa Forum Komunikasi Internal Puskesmas Rambipuji 5. Buku Kegiatan Harian



Mengetahui, Plt. Kepala UPT Puskesmas Rambipuji



Rambipuji, 16 Januari 2017 Penanggung Jawab Program P2TVZ



Drg. SRI EKOPRAPTI WAHYUNI Pembina TK I NIP. 19620618 199203 2 005



LUCYA DEWI AGUSTIN NIP. 19810808 200604 2 042