Kasus Penyakit Bedah Hemoroid [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RS Dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor



KASUS PENYAKIT BEDAH BEDAH HEMOROID GRADE III DENGAN ANEMIA



Oleh: M. Firman Alamsyah



I14100079



Pembimbing Meidersayenti, S.Gz Dr. Ir. Lilik Kustiyah, M.Si DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014



Outline • • • • • • • • • • •



PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM, ETIOLOGI, PATOFISIOLOGI IDENTITAS OS MODEL ASUHAN GIZI ASSESSMENT (DATA SUBYEKTIF, DATA OBYEKTIF, DAN RIWAYAT DIET OS) DIAGNOSIS (DIAGNOSIS KLINIS DAN DIAGNOSIS GIZI) PENATALAKSANAAN/INTERVENSI MONITORING DAN EVALUASI KONSELING GIZI KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA



PENDAHULUAN Latar Belakang Kasus hemoroid biasa terjadi setelah usia 50 th (Robbins 2007)



Tindakan non-medis; asuhan gizi (PAGT) sebagai pendukung pemulihan kondisi Os.



Faktor risiko lain hemoroid; cairan (-), aktivitas fisik (-), konsumsi serat (-), dst. (Simadibrata 2006)



Keluhan umum penderita hemoroid; konstipasi, nyeri BAB, feses berdarah (Yuwono 2010)



Tindakan medis; pembedahan (hemoroidectomy)



Tujuan Menilai keadaan gizi pasien bedah hemoroid



Merumusakan masalah gizi pasien bedah hemoroid



Merencanakan, menyusun, dan mengevaluasi penatalaksanaan diet pada pasien berdasarkan diagnosis dokter Melakukan konseling gizi kepada pasien dan keluarga dalam usaha pemeliharaan dan peningkatan status gizi pasien bedah hemoroid.



GAMBARAN UMUM, ETIOLOGI, DAN PATOFISIOLOGI PENYAKIT



Gambaran Umum Hemoroid merupakan dilatasi varises pleksus vena submukosa anus dan perianus (Robbins & Kumar 2007).



Interna



Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Derajat 4



Eksterna



Etiologi Kurang konsumsi sayur dan buah Kurang aktifitas fisik



Kurang minum



Konstipasi



Cara BAB yang tidak benar



Hemoroid Simadibrata 2007



Patofisiologi Bendungan dan hipertrofi pada bantalan anus



kegagalan pengosongan vena bantalan anus secara cepat saat defekasi



vena intramuskular kanalis anus akan terjepit (obstruksi) Hemoroid derajat 3, pembesaran hemoroid yang prolaps dapat masuk lagi ke dalam anus dengan bantuan dorongan jari.



bantalan anus terperangkap oleh sfingter anus yang ketat



Identitas Os • • • • • • • • • • •



Nama Pasien : Tn. A Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 56 tahun No. Rekam Medik : 27-95-96 Ruang rawat : Antasena, Bedah Laki-laki Alamat : Rancabungur, Bogor Agama : Islam Pekerjaan : Pedagang kaki lima Tanggal Masuk RS : 10 Februari 2014 Tanggal Pengamatan : 11 Februari 2014 Diagnosa Medis : Hemoroid Grade III, Anemia



MODEL ASUHAN GIZI



ASSESSMENT



MONITORING & EVALUASI



PAGT



INTERVENSI



DIAGNOSIS



ASSESSMENT



Data Subyektif Keluhan Utama Os: • Nyeri ketika BAB • Feses berdarah • Benjolan di anus Riwayat Personal Os: • Os bekerja sebagai pedagang kaki lima • Os jarang berolah raga • Os memiliki riwayat penyakit asam urat



Riwayat Diet Pasien Kebiasaan makan SMRS Os:



• Frekuensi 3 x/hari • MP 2.5p, LH 2p, LN 1p, Sayur 1.75p, goreng-gorengan 3p, jajan pasar 2p, teh manis (gula 3p), minyak/santan 9p. • Suka mengkonsumsi makanan bersantan seperti lontong sayur dan masakan padang lainnya. • Suka sayur dan buah, namun jarang mengkonsumsi



Zat Gizi



Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)



Asupan Kebutuhan SMRS 1675 1500,0 36,9 88,5 58 35,0 210,9 206,2



Persentase (%) 111,7 41,7 165,7 102,3



Data Obyektif Antropometri • Umur : 56 tahun • BB aktual : 59 kg • BB ideal : 50 kg • TB : 156 cm • IMT : 24,2 Kg/m2 • Status Gizi : Overweight (WHO Asia Pasifik 2000)



Pemeriksaan fisik: Kesadaran: sadar penuh (compose mentis), nyeri saat BAB, terdapat benjolan di bagian anus.



Lanjutan … Pemeriksaan Klinis



Jenis Pemeriksaan Nadi TD Respirasi Suhu



10/02/2014



Rujukan



Keterangan



80 x/menit 120/80 mmHg 20 x/menit 360C



60-100 120/80 20 – 30 36 – 37



Normal Normal Normal Normal



Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan



Hemoglobin (Hb)



10/02/14 Nilai rujukan



8,7



12-14



Satuan



Keterangan



g/dl



Rendah



DIAGNOSIS



Diagnosis Medis: Hemoroid Grade III dan Anemia. Diagnosis Gizi: Domain Intake • (NI.5.7.1) Kelebihan asupan zat gizi berkaitan dengan kebiasaan makan makanan bersantan yang ditandai dengan kelebihan asupan SMRS energi (111,7%), lemak (165,7%), dan karbohidrat (102,3%) Domain Klinis • (NK.3.3) Overweight berkaitan dengan kelebihan asupan lemak (165,7%) ditandai dengan nilai IMT > 23. Domain Behaviour • (NB.2.2) Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pola makan yang kurang baik yang ditandai dengan kurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan.



PENATALAKSANAAN / INTERVENSI



Penatalaksanaan Diet • Diet pra bedah: diet tanpa serat yang dianjurkan oleh dokter yaitu berupa bubur dan ekstra telur. • Diet pasca bedah: diet rendah kalori (1500 kkal), rendah serat, serta rendah purin, diberikan secara bertahap mulai dari ketersediaan 85% dengan target asupan 90% dari kebutuhan energi Os dengan konsistensi lunak.



Lanjutan … Tujuan: • Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi. • Sedikit mungkin meninggalkan sisa. • Tidak merangsang saluran cerna. • Menurunkan BB secara bertahap hingga mencapai IMT normal. • Menggantikan kehilangan protein • Membantu proses pemulihan



Syarat: • Energi cukup. • Protein sedikit lebih tinggi 1g/kgBB. • Lemak sedang, (21% E). • Karbohidrat (63% E) • Menghindari makanan berserat tinggi • Menghindari makanan yang telalu berlemak, asam, dan berbumbu tajam.



Terapi Medis Nama obat Dulcolax



Indikasi



Amoxicillin



Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi. Untuk persiapan prosedur diagnostic, terapi sebelum dan sesudah operasi dalam kondisi untuk mempercepat defekasi. antibiotik



Asam Mefenamat



Pereda rasa nyeri



Mefromdazol



Mencegah infeksi pembedahan yang kuman anaerob



sesudah disebabkan



Lanjutan … AMB = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) – (6.8 x U) = 66 + (13.7 x 59) + (5 x 156) – (6.8 x 56) = 1273,5 kkal FA : 1,2 ; FS: 1,3 Kebutuhan



Perhitungan



Hasil



Energi



(AMB x fa x fs) - 500



1487 kkal ≈ 1500 kkal



Protein



1 g/kgBB



59 gram



Lemak



21 % x Keb. E



35 gram



Karbohidrat



63% keb. E



236,2 gram



MONITORING DAN EVALUASI



Monitoring Monitoring Pemeriksaan Klinis



Lanjutan … Monitoring Pemeriksaan Laboratorium



Kadar Hb meningkat setelah transfusi satu kantung darah (PRC 300cc).



Monev Perkembangan Diet Gambar 1 Persentase ketersediaan terhadap kebutuhan Os



Energi



Protein



Lemak



Karbohidrat



Lanjutan … Gambar 2 Persentase Asupan terhadap ketersediaan Os



Energi



Protein



Lemak



Karbohidrat



Lanjutan …



Gambar 3 Persentase tingkat kecukupan Os



Energi



Protein



Lemak



Karbohidrat



Konseling Gizi • • • • • • •



Materi : Diet tinggi serat Sasaran : Os dan Keluarga Waktu : Tanggal 15 Febuari 2014 selama ± 15 menit Tempat : Anatasena Internis 7 Metode : Bed Side Teaching (BST) Media : Leaflet Tujuan : Memberikan pengetahuan kepada keluarga dan Os tentang pola makan bergizi, beragam, berimbang. Memotivasi untuk memperbaiki gaya hidup untuk rutin melakukan aktivitas fisik. • Evaluasi : Memberikan kesempatan Os dan anggota keluarga untuk bertanya dan kembali menanyakan hal-hal terkait penejlasan sebelumnya.



Kesimpulan • Os memiliki status gizi overweigt (24,2 Kg/m2) • Kebutuhan Energi dan zat gizi Os E: 1500 kkal, P: 59g, L: 35g, KH: 236,2g • Diet Os: diet rendah kalori, tinggi serat, dan rendah purin dengan konsistensi lunak. • Edukasi gizi / BST: Diet Tinggi Serat • Rata-rata tingkat kecukupan Os belum memenuhi kebutuhan (