KD 3.15 Roda Gigi Payung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KD 3.15/16 -4.15/16 PENGEFRAISAN RODA GIGI PAYUNG A. Tujuan Setelah mempelajari buku teks bahan ajar ini peserta diklat diharapkan dapat: menjelasan Teknik pengefraisan roda gigi payung meliputi :Standarisasi roda gigi payung (geometris, bahan), Metoda pembuatan roda gigi payung, Alat potong roda gigi payung, Tahapan tahapan pengefraisan roda gigi payung, Pengaturan roda gigi pengganti, Pemasangan dan pengaturan alat potong dan Pengaturan kecepatan, dalam pemotongan (parameter)



B. Pembuatan Roda gigi payung lurus 1. Spesifikasi Geomertri Roda Gigi Payung Lurus



Gambar 4. 1Spesifikasi Geomertri Roda Gigi PayungLurus Keterangan :



2. Rumus Geometri Roda Gigi Payung Lurus Tabel 4. 1. Rumus Geometri Roda Gigi Payung Lurus Nama



Simbol



Modul dalam



mi



Modul luar



me



Sudut konis



1 2



Rumus Perhitungan



di1 Z1



mi =



mi = modul pisau frais



Diameter tengah dalam Diameter tengah luar



d1 Z1 Z1 Tg 1 = Z2 me =



Z2 Z1



Tg 2 =



di1



d i1 = mi .Z1 = d1 − 2.b. sin  1



d1



d1 = me .Z1 = d i1 + 2.b. sin  1



Jumlah gigi



Z1



Jumlah gigi ideal



Xv



di1 m1 Z1 Xv = cos  1 Zi =



Sudut tekan  = 15o 1



S/d



Zli



Jumlah gigi paling sedikit



m



15o



22o



28o



32o



36o



40o



44o



47o



50o



53o



56o



24



23



22



21



20



19



18



17



16



15



14



Zlim



Sudut tekan  = 20o 1



s/ d



15o



24o



32o



39o



45o



51o



56o



61o



65o



14



13



12



11



10



9



8



7



6



Zli m



lebar gigi (tidak boleh lebih dari 10 mi) Tinggi gigi dengan kelonggaran c = 0,2 mi



b= B



d1 − d i1 d 2 − d i 2 = 2. sin  1 2. sin  2 h = 2.2.m1



H



Tabel 4. 2Rumus Geometri Roda Gigi Payung Lurus ( lanjutan ) Nama



Radius konis luar Putaran engkol pemotongan pertama



Simbol R



nc1



Rumus Perhitungan



d1 d2 = 2. sin  1 2. sin  2 i nc1 = Z1 R=



i = tergantung kepada umumnya 40 : 1 ; i = 40



pembagi



Putaran engkol koreksi 1 dan 2



nc 2 = nc1 =



nc2 nc3



Gerakan meja/kepala mesin pada



 HT =



 HT



i 4.Z1



pi mi. = 4 4



koreksi 1 dan 2



Ukuran gigi bagian luar



Ha dan S dihitung berdasarkan jumlah gigi ideal. Lihat tabelnya.



ha S



3. Penggunaan Rumus Roda Gigi Payung Lurus Tabel 4. 3Dimensi Geometri Roda Gigi Payung Lurus Menentukan sudut kerucut tusuk (δ1, δ2 ) Sudut poros



sudut kerucut tusuk



sudut kerucut tusuk



(δ)



(δ1 )



( δ2 )



𝑍1 𝑠𝑖𝑛δ δ1 = 𝑍2 𝑍1 1+ . cos⁡𝛿 𝑍2



𝑍2 𝑠𝑖𝑛δ δ2 = 𝑍1 𝑍2 1+ . cos⁡𝛿 𝑍1



𝑍2



𝑍1



δ1= 𝑍2



δ1 =



𝑍1 . 𝑠𝑖𝑛(180° − 𝛿) 𝑍2 𝑍1 1− . cos⁡(180° − 𝛿) 𝑍2



δ2 =



𝑍1



δ2 =



𝑍2 . 𝑠𝑖𝑛(180° − 𝛿) 𝑍1 𝑍2 1− . cos(180° − 𝛿) 𝑍1



sebagai contoh sepasang roda gigi payung dengan sudut poros = 90° Yang dicari Sudut Konis = 90° Jumlah gigi paling sedikit bila  = 20o Diameter tengah dalam Diameter tengah luar



Roda gigi kecil Z1= 10



tg1 =



Z1 10 = = 0,5 Z 2 20



Roda gigi besar Z2=20



tg 2 =



Z 2 20 = =2 Z1 10



1 = 26034'



 2 = 63026'



Z1 lim = 13 (Sesuai tabel)



Z 2 lim = 6 (Sesuai tabel)



di1 = Z1.m1 = 10.1,5 = 15mm



di 2 = Z 2 .me = 20.1,5 = 30mm



di 2 = Z 2 .me = 20.2,5 = 50mm di1 = Z1.me = 10.2,5 = 25mm



b= Lebar gigi ( dari 10 . mi)



Diameter kepala luar Putaran engkol pemotong 1 Putaran engkol koreksi 1 dan 2 Gerakan meja/ kepala mesin pada koreksi 1 dan 2 Tinggi gigi kelonggaran 0,2 mi



Jumlah ideal



gigi



Ukuran gigi bagian luar (lihat tabel)



=



d − di 2 d1 − di1 50 − 30 25 − 15 b= 2 = = o 2.sin  2 2.sin 63o 26' 2.sin 1 2.sin 26 34'



10 = 11,18mm 2.0,4472



Da1=di1+2(b.sin1+mi.cos1) = 15+2(11,18.0,4472+1,5.0,89 44) =27,68mm



nc1 =



i 40 = =4 Z1 10



i 40 nc 2 = nc 3 = = =1 4.Z1 4.10



 HT =



=



20 = 11,18mm 2.0,4472



Da2=di2+2(b.sin2+mi.cos2) = 30+2(11,18.0,8944+1,5.0,447 2) =51,34mm



nc 2 =



i 40 = =2 Z 2 20



nc 2 = nc 3 =



i 40 = = 1 = 10 2 20 4.Z 2 4.20



pi mi. 1,5.3,14 = = = 1,18 4 4 4



H1=h2 = 2,2.mi = 2,2.1,5 = 3,3 mm



Z v1 =



Z2 10 Z1 10 Z = = ~ 45 = ~ 12 v 2 cos  0,4472 2 cos 1 0,8944



, pisau frais yang digunakan adalah no. 1 dari 8 nomor Bila m = 1 mm, Zv1 = 12; Ha1 = 1,0513 Ha1 = 1,5.1,0513 = 1,57 mm S1 = 2,5.1,5663 = 3,91 mm



, pisau frais yang digunakan adalah no. 6 dari 8 nomor



Bila m = 1 mm, Zv2 = 12; Ha2 = 1,0137 Ha2 = 1,5.1,0137 = 1,52 mm S2 = 2,5.1,5705 = 3,93 mm



Gambar 4. 2Spesifikasi roda gigi payung miring



4. Teknik Pembuatan Roda Gigi Payung



Pada pengefraisan roda gigi payung, pemasangan kepala pembagi dimiringkan sebesar sudut δ1.Pemeriksaan kemiringan dilakukan dengan meggunakan dial indicator pada benda kerja atau menggunakan mal sudut. Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 3pemasangan kepala pembagi



Setelah kemiringan kepala pembagi tepat, benda kerja bakal roda gigi dipasang pada mandril baut, lalu diikat dengan mur.Plat index dipilih berdasarkan jumlah gigi yang akan dibuat. Nc =



i Perhatikan gambar dibawah ini Z



Gambar 4. 4Penyetingan kemiringan kepala pembagi Pemasangan pisau frais harus tepat pada sumbu benda kerja.Untuk menyetelnya digunakan penyiku.Pemotongan roda gigi dimulai dengan cara : posisi pisau disetel menyentuh benda kerja, kemudian skala dinolkan, hal ini dilakukan untuk meentukan tebal pemotongan. Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 5Pemasangan posisi pisau frais Pengefraisan roda gigi payung lurus, pemotongan pertama dilakukan bertahap sampai mencapai kedalamannya.Hasil pemotongan pertama berupa alur-alur lurus disekeliling benda kerja.



Gambar 4. 6Pengefraisan roda gigi payung lurus



Oleh karena hasil alur lurus, sedangkan gigi melebar keluar, maka gigi tersebut perlu dikoreksi agar dapat berpasangan.Sebelum dilakukan pemotongan koreksi pertama, benda kerja diputar kesalah satu arah sebesar : Nc 2 =



i 4Z



Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 7koreksi nc2 Pengefraisan roda gigi payung lurus Kemudian meja/ kepala mesin frais digeser kearah berlawanan sebesar :



HT =



Pi mi. Hasil pemotongan koreksi pertama, membentuk sisi alur miring = 4 4



sebelah. Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 8Koreksi HT Pengefraisan roda gigi payung lurus 1. Untuk membentuk sisi yang satunya lagi agar simetri, perlu dilakukan pemotongan koreksi kedua.Oleh karenanya, posisi benda kerja harus dirubah yaitu meja/kepala mesin digeser sejauh 2 x HT, berlawanan arah dengan HT koreksi pertama.



Gambar 4. 9koreksi HT2 Pengefraisan roda gigi payung lurus



2. Kemudian diputar berlawanan arah nc2 sebesar 2 . nc2.Jadi : nc3 = 2.nc2 = 2.



i Setelah 4Z



pemotongan koreksi kedua dilakukan, lengkaplah bentuk roda gigi payung yang diinginkan. Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 10Koreksi nc3 Pengefraisan roda gigi payung lurus 3. Pemeriksaan dimensi gigi dilakukan dengan menggunakan jangka sorong roda gigi.Periksa ketepatan roda gigi dengan “gauge” atau pasangannya.Bertanyalah pada instruktur bila ada hal-hal yang belum dipahami. Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 11Pemeriksaan dimensi gigi dengan jangka sorong 4. Untuk pengefraisan roda gigi payung miring, tidak dapat dilaksanakan pada mesin frais universal, melainkan harus pada mesin khusus dan menggunakan pisau khusus.



5.



Latihan Direncanakan pembuatan roda gigi payung dengan data data sebagai berikut i = 2:1, Z1 = 10, Z2 = 20, mi = 1,5, me = 2,5, α = 90o rasio kepala pembagi 40 ; 1



Gambar 4. 12Gambar kerja pembuatan roda gigi payung 6. Tahapan Membuat Roda Gigi Payung Lurus 1. Pasang kepala pembagi universalPasang poros mandrell guna pemeriksaan kemiringan Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 13Pemasangan kepala pembagi 2. Miringkan kepala pembagi, sesuai dengan sudut yang telah dihitung, Periksa sudut dengan dial, Pasang benda kerja dengan menggunakan mandrel baut, Periksa kekencangan mur pengikat. Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 14Penyetingan kemiringan kepala pembagi 3. Pasang pisau frais yang sesuai m = 1.5, dan Atur posisi sumbu pisau tepat dengan sumbu benda kerja, kemudian Pilih dan pasang plat index sesuai dengan yang akan dibuat Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 15Pemasangan posisi pisau frais



4. Lakukan pemotongan pertama, kedalaman h = 2,2 x mi, denganKecepatan pemakanan 30 mm/menit. Hasil pemotongan pertama, lebar dasar arus lurus, sedangkan lebar atasnya membesar keluar Perhatikan gambar dibawah ini



Gambar 4. 16Pengefraisan roda gigi payung lurus



5. Lakukan pemotongan seluruh gigi, kemudian Lakukan koreksi pertama, selanjutnya Putar benda kerja sebesar RUMUS



Gambar 4. 17koreksi nc2 Pengefraisan roda gigi payung lurus Geser meja/ kepala mesin kearah berlawanan putaran benda sejauh : HT. Hasil pemotongan koreksi pertama ini membentuk alur menjadi melebar keluar pada salah satu sisi



Gambar 4. 18Koreksi HT Pengefraisan roda gigi payung lurus Lakukan koreksi pertama untuk semua alur gigi pada benda kerja 6. Lakukan koreksi kedua pada sisi alur satunya lagi. Putar benda kerja sebesar nc3 berlawanan arah dengan arah koreksi pertama



Gambar 4. 19Koreksi nc3 Pengefraisan roda gigi payung lurus



7. Geser meja/kepala mesin kearah berlawanan sejauh 2HT. Pemotongan koreksi kedua membentuk alur roda gigi menjadi simetri



Gambar 4. 20koreksi 2HT Pengefraisan roda gigi payung lurus 8. Periksa dimensi gigi . Gunakan jangka sorong roda gigi



Gambar 4. 21Pemeriksaan dimensi gigi dengan jangka sorong