KE - 10 Rangkuman Prototipe Produk Dan Metode Prototyping [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROTOTIPE PRODUK DAN METODE PROTOTIPE BY : PUJI TRI HASTUTI, S.Pd A. PENGERTIAN PROTOTIPE, PROTOTIPE PRODUK DAN PROTOTYPING Pengertian Prototype adalah proses perancangan sistem dengan membentuk contoh dan standar ukuran yang akan Anda kerjakan nantinya. Kunci dari prototype adalah prosesnya secara lancar yang sesuai kebutuhan dengan sebagian ada nya perangkat lunak yang direkayasa bersama kualitasnya. Selain itu, ada langkah membuat prototype meliputi permintaan, ini didasari oleh pelanggan. Pengertian Prototipe Produk bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Pengertian Pototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. B. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PROTOTIPE Selain itu para pelanggan mendapatkan rasa yang lebih ketimbang dokumen maupun tulisan. Lalu apakah ada keuntungan dan kerugian dari prototype? Pastinya ada dong! Apalagi jika anda yang bertanggung jawab. Maksudnya, Anda yang mengemban tugas ini kepada calon pelanggan dalam meminta penawaran prototype tersebut. sama seperti profesi lainnya, profesi ini pun memiliki keuntungan maupun kekurangannya tersendiri. 1) Keuntungan Prototype a. Pelanggan mengetahui apa yang diperlukan sekaligus diharapkan. b. Mempunyai penentuan kebutuhan yang lebih mudah. c. Singkat waktu. d. Para pengembang mendapatkan masukan dari pelanggan saat melakukan prototype. e. Setelah proyek selesai, Anda sebagai pengembang menjadi langganan. f. Mendapatkan bantuan dalam mengurangi keseluruhan biaya pengembangan. g. Mendapatkan tingkatan kepuasan dari pelanggan lama maupun baru. h. Para pengembang menjadi lebih cepat mengenai perangkat yang diperlukan masa mendatang. i. Mempersingkat waktu pengembangan. 2) Kekurangan Prototype a. Dapat mengesampingkan alternatif dari pemecahan masalah. b. Tidak selamanya prototype yang sudah dibuat dapat disesuaikan dengan mudah. c. Dalam pemrosesan analisis dan perancangan yang singkat. C. BENTUK PROTOTIPE Contoh pengertian prototype ini dapat dikatakan sangat banyak dikembangkan, sehingga ini perlu untuk diketahui. Khususnya bagi Anda yang ingin memahaminya. Salah satu contoh prototype adalah sebagai berikut:



1) Paper prototype Prototype kertas ini sangat efektif dalam menyampaikan ide umum kepada para pelanggan, mengenai segala kepentingan dan mengenai tim pengembang di awal proses prototype tersebut. Masalahnya adalah berkurangnya penyempurnaan tergantung permintaan pelanggan dan kapasitasnya sangat terbatas. Paper prototype ini sangat sederhana, sehingga tidak ada ketentuan mutlak. 2) Low-fidelity prototype Dalam low-fidelity prototype, user menggunakan ini sebagai interaksi dengan orang yang bertanggung jawab dalam membuat gambar lalu memilih sistem file nya. Sehingga hasilnya, sesuai keinginan klien. Selain itu terdapat beberapa kendala yaitu, di bagaian sistem visual yang tidak bisa dipresentasikan dalam penggambaran elemen visual tersebut. sehingga akan terasa kurang. 3) High-fidelity prototype Dari kedua contoh sebelumnya, high-fidelity prototype sangat berbeda dan mempunyai upaya dari awal, memanfaatkan di masa yang akan mendatang serta menghasilkan ciptaan yang lebih baik. Sangat efisien dalam pengembangan dikarenakan tim bisa menyalin sekaligus menempel nilainya. Adanya desain yang berbasis javascript dengan penyeleksian CSS dan prosesnya sangat cepat. D) METODE DAN TAHAPAN PROTOTIPE Metode prototype adalah metode dari pengembangan cepat. Sekaligus pengujian sebuah model dengan proses yang berulang-ulang dengan baik. Bisa mengatasi suatu permasalahan yang salah paham antara Anda sebagai pengembang dan pelanggan dengan konsep working model. Dalam konsep ini menimbulkan ciri yang khas dari pengembang, user dan pelanggan dalam prototype tersebut. Dari proses awal pengembangan sampai akhir. Dalam metode prototype ada tahapan-tahapan sebagai pendukungnya. Tahapan-tahapan dari metode prototype yaitu: 1. Melakukan pengumpulan kebutuhan. 2. Proses pembangunan prototype. 3. Melakukan proses evaluasi dalam prototype. 4. Membuat kode sistem ke dalam prototype. 5. Ada pengujian sistem di prototype. 6. Melakukan evaluasi sistemnya setelah pengujian. 7. Terakhir, penggunaan sistem prototype kepada pelanggan akan berfungsi sebagaimana mestinya.



1) Kelebihan dari metode prototype: a) Melakukan penerapan mudah dikarenakan sudah diharapkan saat sebelumnya pelanggan melihat gambaran awal dari prototype tersebut. b) Mempunyai pelanggan yang aktif dalam melakukan sistem pengembangan. c) Adanya komunikasi yang baik antara pelanggan dan pengembang. d) Mempunyai kehematan waktu dalam sistem pengembangan prototype. e) Para pengembang mempunyai bekerja secara baik agar bisa menentukan kebutuhan dari pelanggan. 2) Kekurangan dari metode prototype: a) Hubungan dari pelanggan dengan komputer tidak bisa digambarkan teknik perancangan yang baik saat melihat awal prototype. b) Para pelanggan tidak bisa melihat perangkat lunak dengan keseluruhan kualitas perangkat lunak sekaligus tidak memikirkan pemeliharaannya dalam waktu yang panjang. c) Beberapa pengembang ingin kerjanya cepat dari keinginan pelanggan sehingga menerapkan algoritma dan bahasa pemrograman paling sederhana. E. PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan : model “hanya bentuk” dapat ditunjukkan pada pelanggan untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis. Prototipe fisik merupakan benda nyata yang dibuat untuk memperkirakan produk. Aspek yang diminati tim pengembang secara nyata dibuat jadi suatu benda untuk pengujian dan percobaan. Dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh sebagai lawan yang terfokus. 1) Kegunaan Prototipe Dalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu: a) Pembelajaran Prototipe sering digunakan untuk membuat dua tipe pertanyaan "akankah dapat bekerja?" dan "sejauh mana dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?" saat harus menjawab pertanyaan semacam ini, prototipe dilakukan sebagai alat pembelajaran. b) Komunikasi Prototipe memperkaya komunikasi dengan manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan investor. Hal ini benar karena sebuah gambar, alat tampil tiga dimensi dari produk lebih mudah dimengerti dari pada penggambaran verbal, bahkan sebuah sketsa produk sekalipun. c) Penggabungan Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa komponen dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan. Prototipe fisik menyeluruh paling efektif sebagai alat penggabung dalam proyek pengembangan produk karena prototipe ini membutuhkan perakitan dan keterhubungan fisik dari seluruh bagian dan sub-assembly yang membentuk sebuah produk.



d) Milestones Dalam tahap pengembangan produk berikutnya, prototipe digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk yang telah mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menyediakan hasil nyata memperlihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI. Manajemen senior sering membutuhkan sebuah prototype untuk memperagakan fungsi tertentu sebelum memperbolehkan proyek tersebut diteruskan. 2) Prinsip Pembuatan Prototipe a) Prototype analitik umumnya lebih fleksibel dibandingkan prototype fisik Karena sebuah prototipe analitik merupakan perkiraan matematis dari produk, maka secara umum akan mengandung beberapa parameter yang bervariasi untuk menampilkan rancangan alternatif. Dalam banyak kasus, mengubah parameter dalam prototipe analitik lebih mudah dibandingkan mengubah sebuah atribut prototipe fisik. b) Prototype fisik dibutuhkan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat diduga Sebuah prototipe fisik seringkali memperlihatkan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekali tidak berhubungan dengan tujuan semula dari prototipe. Beberapa hal yang muncul secara kebetulan adalah prototipe fisik tidak relevan pada produk akhir dan bertindak sebagai pengganggu selama pengujian. Namun beberapa dari hal yang ditemukan secara kebetulan ini akan juga tampak pada produk akhir. Pada kasus ini, prototipe fisik dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mendeteksi fenomena yang mengganggu dan tidak dapat diduga yang mungkin timbul pada produk akhir. Prototipe analitik, sebaliknya, tidak pernah dapat mengungkapkan fenomena yang bukan merupakan bagian model analitik pokok yang prototipe. c) Sebuah prototype dapat mengurangi resiko iterasi yang merugikan Dalam banyak situasi, hasil dari sebuah pengujian mungkin mengharuskan menggambarkan peranan resiko dan iterasi dalam pengembangan produk, meskipun tugas pengembangan akan harus diulang. Sebagai contoh, jika bagian tercetak tidak sesuai dengan bagian bingkainya, cetakan harus dibuat ulang. Jika pembuatan dan pengujian prototipe banyak sekali meningkatkan kemungkinan kegiatan berikutnya akan diteruskan tanpa iterasi, misalnya dari 70% menjadi 95%, tahap prototipe mungkin dibenarkan. d) Sebuah prototype dapat mempelancar langkah pengembangan lainnya Pembuatan prototype dapat membuat kegiatan selanjutnya selesai lebih cepat dibandingkan jika tidak membuat prototype. Jika waktu yang dibutuhkan untuk tahap prototype lebih sedikit dari simpanan lamanya waktu untuk kegiatan berikutnya. e) Sebuah prototype dapat menstrukturisasi ketergantungan tugas Merupakan sesuatu yang mungkin untuk melengkapi beberapa tugas berbarengan dengan membangun sebuah prototype. Sebagai contoh sebuah pengujian software mungkin tergantung pada keberadaan sirkuit fisik. Daripada menunggu pembuatan bersi papan sirkuit cetakan untuk digunakan dalam pengujian, tim dapat dengan cepat membuat sebuah prototype dan menggunkannya untuk pengujian sementara pembuata papan sirkuit cetakan dimulai.



F. Cara Membuat Prototype Produk 1) Membuat diagram rinci atau sketsa Langkah pertama dalam menciptakan prototipe adalah untuk menciptakan sebuah konsep sketsa rinci atau diagram. Tujuan Anda harus menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual yang. Idealnya, Anda harus memiliki dua sketsa konsep: ▪ Sebuah sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah selesai ▪ Sebuah sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan bekerja. Anda dapat menggunakan perangkat lunak untuk melakukan hal ini, tapi pena dan kertas kerja yang lebih baik. 2) Membuat model 3D (optional) Selanjutnya (optional) Langkah ini untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan membantu Anda (dan setiap pihak ketiga seperti investor atau mitra) memvisualisasikan produk yang lebih baik. Manfaat lain dari model 3D adalah bahwa Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality untuk memvisualisasikan itu di dunia nyata. 3) Buat “bukti dari konsep” Sekarang tiba bagian menyenangkan: benar-benar membangun ide produk. Bagaimana Anda membangun bukti pertama Namun, jika Anda memiliki produk yang kompleks dengan sejumlah bagian mekanik atau elektronik, Anda harus berimprovisasi lebih keras. Untuk produk yang lebih kompleks, Anda mungkin harus mencari bantuan dari seorang tukang atau masinis. 4) Buat prototipe pertama Anda Bukti dari konsep menunjukkan bahwa produk Anda bekerja. Model 3D Anda menunjukkan apa yang mungkin terlihat seperti. Ini harus menjadi model yang cukup rinci yang terlihat seperti produk akhir Anda dan memiliki fungsi yang sama. Itu tidak selalu mungkin untuk menciptakan detail pertama prototipe ini saja. Tergantung pada kompleksitas, Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari masinis atau desainer prototipe khusus. Karena ini hanya prototipe pertama, Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang jenis bahan yang digunakan atau bahkan biaya. Tujuan Anda adalah untuk mendapatkan model kerja yang menyerupai produk akhir Anda. 5) Membuat prototipe produksi-siap Langkah terakhir sebelum Anda sampai ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama Anda dan mendapatkannya untuk negara produksi-siap. Pada waktu yang sama, Anda harus melihat cara untuk meningkatkan estetika produk atau daya tahan. Ini membantu untuk bekerja dengan produsen dan mencari tahu komponen betapa berbedanya dalam prototipe mungkin berdampak biaya dan kualitas. Anda juga harus melihat bahan baku yang berbeda dan melihat mana yang lebih menyenangkan estetis. Tujuan Anda harus menemukan keseimbangan antara biaya dan kualitas tergantung pada target pelanggan Anda. Jika Anda menargetkan pembeli mewah, misalnya, kualitas akan lebih penting daripada biaya. Untuk pelanggan anggaran, itu akan menjadi sebaliknya.