Keanekaragaman Makanan Khas Daerah Nusantara [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Keanekaragaman Makanan Khas Daerah Nusantara



Nama



: Rosa Palibo



Kelas



: XI-MIPA 4



Mata Pelajaran : PKWU



Tahun Ajaran 2019/2020



Keanekaragaman Makanan Khas Daerah Di Indonesia terdapat 34 provinsi dengan keragaman makanan tradisional yang tentunya berbeda antara daerah yang satu dan lainnya. Setiap makanan mempunyai keunikan sendiri-sendiri karena tiap budaya berbeda, dan ini sangat menarik. Contoh masakan Padang, akibat kemajuan jaman di bukanya restaurant Padang di mana-mana jadi tidak harus makan di Sumatra Barat. Tidak hanya itu ada makanan berasal dari Joja yaitu Gudeg, Ayam Betutu dari Bali. Banyak sekali orang asing menyukai makanan khas Indonesia. Ternyata makanan tradisional Indonesia tidak kalah lezat daripada makanan import. Kita tidak usah malu untuk mempromosikan makanan tradisonal khas Indonesia kepada budaya luar, rasanya yang khas dengan rempah-rempah membuat makanan kita berbeda dengan negara lain. Kita harus bangga sebagai orang Indonesia mempunyai kekayaan budaya yang beragam dan sangat menarik. Berikut beberapa contoh makanan khas daerah di Indonesia: 1. Mie Aceh Asal daerah



: Aceh, Indonesia



Asal usul Mie Aceh Jika diamati, sup mie aceh dengan kari kental merupakan pengaruh dari masakan India, sementara mie sendiri berasal dari resep masakan China atau Tiongkok. Penyajian dengan menggunakan daging kambing atau sapi pasti tidak lepas dari pengaruh nilai-nilai Islam di Aceh yang sangat kuat, sedangkan penambahan makanan lau seperti cumi dan udang karena Aceh terletak di geografis yang dikelilingi oleh lautan seperti Selat Malaka, Laut Andama, dan Samudera Hindia. Juga dari cara hidup masyarakat Aceh yang bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan nelayan. Saat ini, Anda bisa menemukan salah satu kuliner khas Aceh ini diseluruh kota di Indonesia bahkan mie yang terkenal lezatnya ini bisa Anda temukan di negara sekitar Indonesia seperti Malaysia dan Australia. Cara membuat Mie Aceh: Bahan:       



250 gr tepung terigu 35 gr tepung tapioka 2 butir telur ayam 1 sdt kaldu ayam bubuk 3 sdm minyak bawang 1 sdt garam halus 40 ml air



Cara Membuat:          



Siapkan mesin pengaduk bahan mie. Masukkan tepung terigu dan tepung tapioka. mesin otomatis akan mengaduk bahan, hingga adukan menjadi rata. Lalu masukkan telur dan minyak bawang. Kedalam mesin pengaduk bahan mie hingga semuanya tercampur rata. Uleni hingga adonan mulai kalis. Masukkan air dan kaldu ayam bubuk sambil terus diuleni. Adonan terus diuleni hingga benarbenar kalis dan merata semuanya. Diamkan adonan hingga selama 20 menit. Tutup wadah adonan dengan plastik agar tidak ada udara yang masuk ke dalam adonan. Taruh adonan di tempat yang datar, lalu pipihkan dengan kayu penggiling adonan. Pipihkan adonan sedikit demi sedikit sambil ditaburi tepung terigu agar tidak lengket. Pipihkan adonan hingga didapat ketebalan yang diinginkan. Cetak adonan yang sudah pipih dengan mesin cetakan mie. Setelah mie selesai dicetak, simpan mie dengan ditaburi tepung terigu. Rajang mie dengan mesin perajang mie. Selanjutnya rebus saat akan dipakai. Sumber: https://www.rumahmesin.com/cara-membuat-mie-aceh/ https://id.wikipedia.org/wiki/Mi_aceh



2. Bika Ambon Asal Daerah : Sumatera Utara, Indonesia



Asal usul Bika Ambon Nama Bika sendiri menurut sumber terilhami dari kue khas Melayu yaitu Bika atau Bingka yang kemudian dimodifikasi dengan menambahkan pengembang dari bahan Nira atau tuak Enau agar dan menjadi berbeda dari kue Bika atau Bingka khas Melayu tersebut. Bika Ambon nampaknya mulai beradaptasi mengikuti laju zamannya. Kini, Bika Ambon tidak lagi hanya berwarna kuning, namun berbagai varian warna sudah dapat ditemukan sesuai rasanya. Kini Bika dibuat dalam rasa pandan, namun ada juga yang mengembangkannya dalam varian rasa lain, seperti, durian, keju, cokelat. Kawasan yang banyak penjual Bika Ambon adalah Kawasan Jalan Majapahit. Kawasan Jalan Majapahit sangat ramai menjual Bika Ambon sejak 1980-an dan menjadi pusat penjualan Bika Ambon di Medan. Pada 1970-an, Bika Ambon selalu dihidangkan sebagai kudapan menikmati es krim. Nama Bika Ambon memang unik. Meski ada kata Ambon pada namanya, namun bukan berarti kue Bika Ambon berasal dari ibukota Provinsi Maluku tersebut. Kehadiran Bika Ambon yang



berbeda nama dan lokasi asal menuai banyak kontroversi. Bika Ambon yang memang sangat nikmat ini kemudian menjadi sangat populer di Medan dan menjadi fenomenal hingga banyak cerita tentang asal muasal Bika Ambon. Dalam buku Bunga Angin Portugis di Nusantara, Jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara (2008) karya Paramita R Abdurrahman, disebutkan bahwa salah satu peninggalan Portugis di Maluku adalah tradisi kuliner. Di antara berbagai jenis kuliner yang diperkenalkan kepada penduduk setempat, satu di antaranya adalah bika. Namun tak ada yang bisa menjelaskan bagaimana kue tersebut dibawa atau diperkenalkan oleh orang Ambon ke Medan, atau bagaimana ia bisa bernama Bika Ambon. Cerita yang pertama mengatakan, Bika Ambon dinamai demikian karena tempat pertama kali dijual dan popularnya Bika Ambon adalah di simpang Jl. Ambon Sei Kera Medan. Kemudian sumber lain mengatakan, nama Bika Ambon berasal dari seorang warga Ambon yang merantau ke Malaysia dengan membawa kue bika. Setelah tahu rasanya enak, orang tersebut tidak kembali ke Ambon lagi, tetapi singgah di Medan. Sehingga sejak empat puluh tahun lalu Bika Ambon jadi sangat terkenal di Medan. Cerita yang lain lagi mengatakan, bahwa dahulu ada sebuah daerah bernama Amplas yang kemudian dibagi menjadi dua wilayah, barat dan timur sungai. Sebelah barat sungai sering disebut dengan “pabrik” karena terdapat pabrik pengolahan latex, dan sebelah timur sungai sering disebut dengan “kebon” karena terdapat barak atau perumahan buruh dan kebun tembakau serta cacao. Bika Ambon diceritakan diperkenalkan oleh seorang buruh transmigran dari jawa yang membuat kue Bika Ambon dan memasarkannya di Medan. Pada waktu itu, jarak dari Amplas ke Medan ditempuh dalam waktu setidaknya 1 sampai 2 jam dan tempat pemasarannya adalah Kesawan, Perniagaan, Kereta Api, dan sekitarnya. Hasilnya, orang-orang Belanda sangat menyukai rasa kue tersebut. Hal ini kemudian membuat seorang pedagang keturunan Tionghoa berinisiatif untuk membantu memasarkan dan bekerja sama dalam pemasaran Bika Ambon yang dibuat oleh buruh tersebut. Akhirnya kehadiran Bika Ambon tersebut sangat laris dan membuat warga transmigran lainnya juga ikut mengadu untung di bisnis tersebut. Dan nama Bika Ambon sendiri berasal dari Bika “Amplas-Kebon” yang diakronimkan menjadi “BIKA AMBON”. Cerita selanjutnya, dikatakan bahwa semasa zaman Belanda ketika masih ada di Tanah Deli, seorang Tionghoa melakukan eksperimen dengan sebuah kue. Ia melakukannya di rumahnya, tidak jauh dari kawasan Jalan Majapahit, Medan. Setelah matang, kue tersebut lalu dicobakan pada pembantunya, seorang pria asal Ambon. Pria tersebut sangat menyukai kue itu, hingga memakannya dengan lahap. Itulah menurut cerita ini mengapa dinamakan Bika Ambon. Cerita yang lainnya menganalisa sejarah penamaan Bika Ambon berdasarkan bahasa. Menurutnya, Ambon bukanlah istilah yang menyatakan nama jalan tempat Bika Ambon ini populer, asal orang yang membawa Bika Ambon ini, atau akronim nama daerah asal Bika Ambon, tetapi istilah tersebut dalam bahasa Medan berarti lembut.



Cara membuat Bika Ambon: BAHAN     



300 ml santan kental 100 ml santan cair 4 lembar daun jeruk buang batang 2 batang serai, memarkan 1 sdm kunyit bubuk



   



Bahan biang: 50 gr tepung protein sedang 2 sdm gula pasir 120 ml air 8 g ragi instan



      



Bahan utama 2 butir telur utuh 8 butir kuning telor 100 g tepung sagu 50 g tepung ketan 200 g gula pasir ½ sdt garam 1 sdt vanilla bubuk INSTRUKSI







Bahan biang: Campur tepung terigu, gula pasir, air dan ragi instan, aduk rata kemudian diamkan selama 15 menit pada suhu ruang







Bahan santan: Masukkan santan kental dan santan cair, daun jeruk, serai dan kunyit bubuk, aduk sampai mendidih dengan api kecil.



  



Bahan utama: Masukkan telur utuh, kuning telur, gula pasir, garam dan vanilla bubuk, aduk hingga mengembang kemudian masukkan tepung sagu dan tepung ketan, aduk. Masukkan bahan biang ke dalam bahan utama, aduk sampai rata kemudian masukkan bahan santan, aduk sampai rata lalu diamkan selama 2 jam. Setelah diiistirahatkan, aduk kembali. Masukkan ke dalam loyang yg sudah di berikan minyak dan sudah di panaskan. Panggang dalam oven dengan suhu 180℃ selama 35-40 menit dengan pintu oven sedikit terbuka dan menggunakan api bawah. Angkat dan sajikan. Sumber : https://id.tastemade.com/videos/bika-ambon https://inspiratorfreak.com/bukan-dari-ambon-ternyata-ini-asal-usul-penamaan-kuebika-ambon/



3. Rendang Asal daerah : Sumatera Barat, Indonesia



Asal usul Rendang Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat. Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu. Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran. Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging. Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Makna Budaya Rendang : Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu: Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari “Niniak Mamak” (para pemimpin Suku adat) Karambia (kelapa), merupakan lambang “Cadiak Pandai” (kaum Intelektual) Lado (cabai), merupakan lambang “Alim Ulama” yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau. Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.



Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban. Penelusuran tentang sejarah rendang akan membawa kita ke salah satu daerah di Sumatera bagian barat, yaitu Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan kuliner mereka sejak jaman nenek moyang mereka. Untuk sejarah kapan pertama kali rendang diciptakan sendiri, sayangnya tidak banyak bukti tertulis yang dapat ditemukan. Salah satu dugaan yang muncul di kalangan para peneliti adalah bahwa panganan ini telah muncul sejak orang Minang mengadakan acara adat mereka untuk pertama kalinya. Awal mula sejarah masakan rendang khas Padang ini terdengar dimana-mana mungkin terjadi karena seni memasak ini terus berkembang dari Riau, Mandailing, Jambi, bahkan hingga ke Negeri Sembilan yang merupakan negara bagian federasi Malaysia karena perantau Minang yang tinggal di sana. Catatan tentang rendang sebagai makanan tradisional dari daerah Minangkabau ditemukan pada awal abad ke-19, namun Gusti Anan, seorang sejarawan dari Universitas Andalas di Padang memiliki dugaan bahwa rendang sudah mulai muncul sejak abad ke-16. Hal ini ia simpulkan dari catatan literatur abad ke-19 dimana tertulis bahwa masyarakat Minang darat sering bepergian menuju Selat Malaka hingga Singapura. Perjalanan tersebut mereka lalui dengan jalur air dan bisa memakan waktu kurang lebih sekitar satu bulan. Mengingat tidak adanya perkampungan di sepanjang perjalanan itu, para perantau ini pasti sudah menyiapkan bekal makanan yang akan tahan hingga waktu yang lama, dan makanan itu adalah rendang. Gusti juga menduga bahwa pembukaan kampung baru di pantai timur Sumatera hingga Singapura, Malaka, dan Malaysia oleh masyarakat Minang pada abad ke-16 juga sudah mengikutsertakan rendang sebagai makanan mereka karena perjalanan tersebut butuh waktu berbulan-bulan. Selain dari catatan sejarah, khas sejarah masakan rendang Padang juga dapat ditemukan dalam catatan harian Kolonel Stuers yang pada tahun 1827 menulis tentang kuliner dan sastra. Di dalam catatan tersebut sering kali muncul secara implisit deskripsi kuliner yang diduga mengarah pada rendang dan tertulis istilah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan. Hal ini, menurut Gusti, adalah salah satu metode pengawetan yang biasa dilakukan oleh masyarakat minang. Rendang sendiri berasal dari kata “merandang,” yaitu untuk memasak santan hingga kering secara perlahan hal ini cocok dengan rendang yang memang butuh waktu lama untuk dimasak hingga kuahnya kering. Sejarah rendang juga tidak lepas dengan kedatangan orang-orang dari Arab dan India di kawasan pantai barat Sumatera. Dipercaya bahwa pada abad ke-14, sudah banyak orang-orang India yang tinggal di daerah Minang, dan bumbu serta rempah-rempah sudah diperkenalkan oleh orang-orang tersebut. Ada juga dugaan yang mengatakan bahwa masakan kari yang sudah menjadi makanan khas India dan diperkenalkan pada abad ke-15 di daerah Minang merupakan dasar dari rendang itu sendiri. Hal ini sangat mungkin mengingat adanya kontrak perdagangan dengan India pada masa itu. Ahli waris tahta kerajaan Paguruyung juga membuka adanya kemungkinan bahwa rendang merupakan kari yang diproses lebih lanjut. Yang membuatnya berbeda adalah rendang memiliki sifat yang lebih kering, sehingga bisa jauh lebih awet jika dibandingkan dengan kari. Masakan rendang khas Padang tetap tidak mati hingga sekarang, bahkan menjadi semakin terkenal dengan menjamurnya warung makan Padang di setiap sudut kota di Nusantara. Meski dikenal dengan bentuknya yang terbuat dari daging, ternyata banyak juga variasi rendang lainnya seperti rendang ayam, bebek, hati, telur, paru, dan ikan tongkol. Selain itu ada juga rendang suir yang berasal dari Payakumbuh. Yang membedakan rendang suir dengan rendang biasa adalah daging ayam atau sapi yang digunakan, serat dagingnya akan disuir kecil-kecil.



Cara membuat Rendang : Bahan Utama Untuk Membuat Resep Daging Rendang Asli Padang:  



1.5 kg daging 2 liter santan dari 2 butir kelapa tua



Bumbu dan Rempah Untuk Membuat Rendang Minang Asli:    



2 batang daun serai, memarkan 4 lembar daun jeruk purut 2 cm asam kandis/gelugur 2 lembar daun kunyit, simpulkan



Bumbu Resep Rendang Padang Asli Minang yang harus kamu Dihaluskan:             



5 butir kemiri 6 siung bawang putih 100 g cabe merah besar 12 butir bawang merah 100 g cabe merah keriting 2 cm jahe, bakar 2 cm lengkuas 3 cm kunyit, bakar 1/2 sdm ketumbar 2 sdt garam 1/2 sdt pala 1 sdt jintan, sangrai Penyedap rasa secukupnya



Cara Mengolah Resep Rendang Padang Asli khas Minang: Pertama tama olah daging yang sudah disiapkan, potong-potong daging rendang dengan bentuk dadu atau seukuran yang diinginkan, hanya saja jangan pernah memotong daging terlalu kecil untuk diolah menjadi rendang agar saat dimasak nanti daging tidak hancur. Tuangkan santan ke wajan berukuran besar, masukkan pula serai, irisan bawang merah, asam dan daun kunyit. Aduk-aduk hingga santan mendidih dan pastikan santan yang anda masak tidak pecah, untuk itu Anda harus terus mengaduk-aduk santan hingga mendidih merata. Setelah santan mendidih, masukkan perlahan bumbu yang telah dihaluskan kedalamnya dan sesekali aduk-aduk selama kurang lebih 20 – 30 menit. Setelah anda melihat santan tampak berminyak, berarti ini saatnya kamu memasukan potongan daging rendang yang telah dibersihkan dan masak dengan menggunakan api kecil/sedang hingga santan mengental dan mengering serta bumbu meresap ke pori pori daging. Terus masak hingga daging empuk dan matang merata, jangan lengah untuk terus diaduk-aduk agar bagian dasar tidak gosong dan daging tidak gagal.



Ternyata tidak sulit kan untuk memasak rendang padang asli minang? Hanya butuh ketekunan, kesabaran dan mengikuti resep rendang padang asli minang di atas, kamu bisa menyajikan rendang padang yang sangat lezat melegenda khas minang untuk keluarga anda.



Sumber : http://anekamasakanikansedap.blogspot.com/2017/05/gulai-ikan-patin-khasjambi.html https://www.happyfresh.id/blog/resep-rendang-padang-asli-minang/



4. Gulai Ikan Patin Asal daerah : Jambi, Indonesia



Cara membuat Gulai Ikan Patin



       



bahan-bahan: 1kg ikan patin, Potong-potong 2 lembar daun salam 2 batang serai, ambil putihnya dimemarkan 200 ml santan kental 1/2 liter santan ecer 1,5 sendok teh garam 1 sendok teh gula pasir 3 sendok makan minyak Bumbu Yang Dihaluskan :



     



8 siung bawang merah 4 buah kemiri, disangrai 3 kunyit, dibakar 5 siung bawang putih 1/2 sdt merica 2 cm jahe Cara Memasak Gulai Ikan Patin Khas Jambi :



     



Olesi ikan patin selama dengan 1/2 sdt garam dan 1/2 sdt air jeruk nipis dan diamkan 10 menit, Tumis bumbu halus beserta serai dan daun salam hingga tercium wanginya. Tuangkan santan ecer, gula pasir, dan garam dan masak sampai mendidih. Masukkan ikan patin dan masak sampai matang. Tuangkan santan kental, masak sampai mendidih. Gulai Ikan Patin Khas Jambi siap disajikan. Sumber : http://anekamasakanikansedap.blogspot.com/2017/05/gulai-ikan-patinkhas-jambi.html



5. Pendap Asal daerah : Bengkulu, Indonesia



Sejarah Pendap Pandap/batutuk adalah makanan tradisional khas Krui, Lampung Barat, dan Bengkulu, yang berakar sejak jaman nenek moyang. Pendap juga pernah menjadi tema salah satu lagu yang dirilis dalam album lagu daerah Bengkulu sekitar tahun 1990-an. Setelah dikutip dari berbagai sumber, pendap memang merupakan makanan favorit Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno saat menjalani masa pengasingan di Kota Bengkulu sejak 1938 hingga 1942 [3]. Tidak hanya itu, makanan khas tradisional ini ini diketahui juga menjadi langganan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Cara membuat Pendap BAHAN :               



4 ekor (400 gram) ikan kembung, dicuci bersih. Bisa juga ikan kakap 2 batang daun bawang, dipotong 1/2 cm 1 tangkai daun seledri, diiris kasar 2 cm lengkuas, dimemarkan 1 batang serai, dimemarkan 3 buah asam kandis 5 lembar daun mangkukan, diiris kasar 100 gram kelapa parut kasar, disangrai 300 ml santan dari 1/2 butir kelapa 1 sendok teh garam 1/4 sendok teh merica bubuk 1/4 sendok teh gula pasir 2 sendok makan minyak untuk menumis Daun talas untuk membungkus Daun pisang untuk membungkus kalau mau dikirim keluar kota Bengkulu BUMBU HALUS :



     



8 butir bawang merah 4 siung bawang putih 5 butir kemiri, disangrai 6 buah cabai merah 2 cm jahe 2 cm kunyit, dibakar



CARA MEMASAK PENDAP BENGKULU : 1. Remas-remas daun mangkukan dengan 1/2 sendok teh garam. Cuci bersih. Tiriskan. 2. Lumuri ikan kembung dengan setengah bagian bumbu halus. Bungkus seperti pepes. Kukus 30 menit sampai matang. Setelah matang, buka pepes. Letakkan di atas piring. Sisihkan. 3. Panaskan minyak. Tumis sisa bumbu halus sampai harum. 4. Tambahkan daun bawang, daun seledri, lengkuas, serai, asam kandis, dan daun mangkukan. Aduk sampai layu. 5. Tambahkan kelapa parut. Aduk rata. 6. Masukkan santan, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Masak sampai matang dan kuah kental. Siram ke atas ikan kembung. 7. Sajikan untuk 4 porsi. Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Pendap https://carabuatresep.blogspot.com/2016/08/cara-membuat-pendap-ikan-dauntalas.html



6. Gulai Belacan Asal daerah : Riau, Indonesia



Jenis gulai satu ini berasal dari Riau. Dinamakan gulai balacan karena memang terdapat campuran sambal balacan di dalam kuahnya, sehingga warnanya lebih terlihat merah. Cita rasanya sendiri tetap didominasi oleh gurih santan namun, ada sedikit sentuhan asam yang samar-samar. Ini dikarenakan terdapat campuran air asam jawa pada bumbunya, namun hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit saja. Cara membuat Gulai Belacan BAHAN :         



10 ekor udang besar/ udang pancet, cuci bersih 1 sdm belacan atau terasi 1 papan petai, kupas 1 sdm air asam jawa 1 sdm gula pasir 500 ml santan 1 sdt garam 1/2 sdt lada 3 sdm minyak goring



BUMBU HALUSKAN :     



6 bh bawang merah 4 siung bawang putih 6 btr kemiri 6 bh cabai merah 6 bh cabai rawit CARA MEMASAK GULAI BELACAN UDANG MELAYU RIAU :



1. Panaskan minyak, tumis terasi/belacan dan bumbu halus hingga harum dan matang, masukkan udang, masak hingga udang berubah warna. 2. Masukkan santan, air asam jawa, gula pasir, garam dan lada, masak hingga semua bahan matang dan kuah mengental. 3. Masukkan petai, aduk rata, angkat. 4. Sajikan. Sumber : https://kumparan.com/@kumparanfood/sejarah-dan-jenis-jenis-gulai-yangkhas-di-indonesia-1547526143548998279 https://carabuatresep.blogspot.com/2017/01/cara-membuat-gulai-belacan-udang-khasmelayu-riau.html



7. Otak-otak



Asal daerah: Kepulauan riau, Indonesia



Kuliner satu ini pasti udah sering banget kalian temuin dan kalian sering makan di Jakarta bahkan dimana mana juga banyak yang jualan Otak-Otak. Tapi, kalian belum tahu kan OtakOtak itu makanan khas dari mana. Otak-Otak ngga cuma berasal dari Kep. Riau aja kok, ada yang berasal dari beberapa daerah.



Misalnya dari Gresik, Otak-Otak terbuat dari daging ikan bandeng yang dihilangkan durinya dan dihaluskan kemudian tubuh ikan dimasukkan ikan bandeng yang berbentuk kulit sebagai pembungkus daging. Sementara dari Makassar dan Bangka, Otak-Otak terbuat dari ikan tenggiri yang dibungkus dengan daun pisang dan dibakar.



Proses pembakaran Otak-Otak dengan bara api. Tentunya berbeda dengan otak-otak dari tiga daerah diatas. Sebagai salah satu daerah penghasil sea food di Kepulauan Riau, tepatnya di



Kota Tanjung pinang, maka berbagai jenis ikan atau sotong (biasa disebut cumi-cumi) yang digunakan sebagai bahan dasar Otak-Otak .



Dalam pembuatannya, ikan atau cumi digiling hingga halus dan dicampur dengan berbagai rempah-rempah sebagai bumbu penyedap. Gilingan ikan atau cumi yang sudah dibumbui tersebut kemudian dicampur dengan santan kental serta telur dan diaduk hingga merata. Adonan tersebut kemudian dibungkus dengan menggunakan daun kelapa yang masing-masing sisi ujungnya dijepit, bisa dengan lidi, atau bisa juga dengan menggunakan stapler. Adonan yang sudah dibungkus tersebut kemudian dibakar dengan menggunakan bara api hingga matang.



Cara membuat Otak otak Khas Kepulauan Riau



BAHAN - BAHAN YANG DIBUTUHKAN 300 gram daging ikan berwarna putih, NB: bisa menggunakan selar, layur, kembung. 2 ekor cumi-cumi ukuran sedang, bersihkan dan cincang agak kasar 50 gram kelapa muda parut 1 sendok makan tepung sagu atau tapioka 2 sendok teh garam 1 sendok makan gula pasir 1 sendok teh kaldu bubuk 3 lembar daun jeruk purut, rajang halus beberapa lembar janur lengkap dengan lidinya, potong-potong sepanjang 20 cm.



BUMBU YANG DIHALUSKAN 10 butir cabai merah keriting 2 sendok teh ketumbar 1 ruas jahe 2 ruas kunyit 5 butir cabai rawit merah 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja 1/2 sendok teh jintan 1 ruas lengkuas, iris-iris



5 butir bawang merah 3 butir bawang putih



CARA MEMBUAT Pertama bersihkan ikan, buang kepalanya duri dan kulitnya. Masukkan daging ikan dan semua bumbu yang dihaluskan ke dalam blender atau mesin penghalus lainya. Proses hingga semua bahan menjadi halus.



Tuangkan daging ikan dan bumbu yang sudah di haluskan tadi ke dalam mangkuk, tambahkan cumi-cumi yang dicincang - cincang, kelapa parut, tepung tapioka, garam, gula, dan kaldu bubuk.



Aduk rata dan cicipi rasanya hinga rasanya pas di lidah



Isikan sekitar 1 sendok makan adonan ke dalam salah satu lembar pelepah daun kelapa, tutup dengan daun kelapa lainnya sehingga adonan ikan berada di dalam daun. Semat/tusuk kedua ujungnya atau bisa dengan steples.



Bakar otak-otak diatas bara atau pemanggang kawat yang diletakkan di atas kompor hingga permukaan daun kecoklatan dan otak-otak matang.



Angkat dan siap disajikan Sumber : https://backpackerjakarta.com/otak-otak-asli-khas-kep-riau/ http://safarikuliner.blogspot.com/2016/08/resep-cara-membuat-otak-otak-khaskepri.html



8. Pempek



Asal daerah : Sumatera Selatan, Indonesia



Asal usul Pempek Konon pempek telah ada di Palembang sejak masuknya perantau Tionghoa ke Palembang, yaitu di sekitar abad ke-16 di masa pemerintahan Sultan Badaruddin II dari Kerajaan Palembang Darussalam. Di masa Kesultanan Palembang ini, pempek disebut kelesan. Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu. Dinamakan kelesan karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama. Pempek mulanya dibuat oleh orang asli Palembang. Tercatat pempek mulai dijajakan pada tahun 1916, oleh orang-orang keturunan China yang berjalan kaki menjual kelesan dari kampung ke kampung. Mereka banyak berjualan khususnya di kawasan keraton, sekarang di lokasi Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang. Nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan, mereka biasa disebut Empek. Dari panggilan, ‘Pek, empek….’, lama-kelamaan dipakai untuk menyebut makanan yang mereka jajakan. Cara membuat Pempek Bahan:      



250 gram ikan tenggiri/kakap/gabus, giling 250 gram tepung sagu 2 sendok teh garam 1/2 sendok teh gula pasir Mentimun secukupnya, potong dadu Mi kuning secukupnya, seduh Biang:



   



200 ml air kaldu ayam/ikan 4 sendok makan tepung terigu 3 siung bawang putih, haluskan 1 batang bawang perai, iris halus Cuko:



     



250 gram gula merah 100 gram ebi kering 5 buah cabai rawit 4 siung bawang putih, haluskan 4 sendok makan cuka putih 1 liter air



Cara membuat: 1. Rebus bahan-bahan biang. Aduk sampai kental dan terasa berat. Setelah itu angkat dari kompor dan sisihkan. 2. Campur biang dengan ikan, garam, dan gula pasir. Setelah itu masukkan tepung sagu sedikit demi sedikit. Aduk sampai adonan bisa dipulung. 3. Bentuk pempek sesuai selera, bisa juga diisi dengan telur. Setelah itu rebus sampai mengambang. 4. Rebus semua bahan cuko sampai mendidih, kemudian sisihkan. 5. Goreng pempek sampai berwarna kuning keemasan, kemudian potong-potong. Sajikan bersama mentimun, mi kuning, dan cuko. Sumber : https://faktualnews.co/2018/08/25/asal-mula-sejarah-pempekpalembang/95843/ https://www.liputan6.com/citizen6/read/3658558/cara-membuatpempek-palembang-yang-nikmat-tidak-liat-dan-sederhana



9. Mie Bangka Belitung Asal daerah : Bangka belitung, Indonesia



Mie Bangka merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Bangka. Mie Bangka ini menggambarkan ciri khas masyarakat pulau Bangka. Mie ini terbuat dari bahan dasar mie basah yang berwarna kuning yang biasanya disiram dengan kuah yang berbumbu. Kuah ini terbuat dari campuran ikan, udang, cumi-cumi atau kepiting. Adakalanya makanan ini ditambah dengan toge atau kecambah, mentimun atau timun serta kerupuk. Masakan ini biasanya dihidangkan dalam keadaan panas yang sangat lezat dengan sensasi pedas dari cabenya. Cara membuat Mie Bangka Bahan Mie Ayam Bangka :   



Mie telur basah, 1 kilogram (yang sudah siap pakai) Sawi hijau, 150gram (dipotong ukuran 3cm, lalu rebus sebentar) Tauge, 150gram (cuci dan bersihkan)



Bahan Ayam Tumis :        



Daging ayam, 250gram (dipotong kecil-kecil) 1/2 sdt minyak wijen 2 butir bawang putih, (dicincang halus) 2 sdm kecap asin 1 sdm kecap manis 2 sdm saus tiram 2 sdm minyak sayur 1 sdt garam



 



1/2 sdt merica bubuk Air 150ml



Pelengkap Mie Ayam :   



Kaldu ayam sudah masak secukupnya Daun bawang, iris halus Bawang merah,, digoreng



Cara Membuat Mie Ayam Bangka :         



Masak air sampai mendidih lalu masukan mie hingga mengapung, angkat dan sisihkan. Masukan sedikit minyak sayur atau minyak ayam beserta kecap asin dalam mangkuk. Masukan mie, aduk hingga rata. Panaskan minyak. kemudian tumis bawang putih sampai harum. Tambahkan ayam, aduk ayam sampai kaku. dan warnanya berubah. Masukan bumbu-bumbu dan air secukupnya. Aduk dan masak hingga matang dan mie agak kering. Kemudian angkat. Beri taburan tauge, sawi, dan ayam yang ditumis tumis lalu taburi bawang merah goreng dan irisan daun bawang. Mie Ayam Bangka Spesial siap disajikan selagi hangat bersama kaldu ayam. Dapat ditambahkan pangsit atau bakso di dalam kaldu ayam



Sumber : https://johangbsitumorang.wordpress.com/2017/03/20/masakannusantara-mie-bangka/



10. Seruit Asal daerah : Lampung, Indonesia



Nama seruit berasal dari kata ‘nyeruit’ yang artinya dilakukan bersama-sama. Hal ini menggambarkan masayarakat Lampung yang memiliki nilai kebersamaan tinggi. Lampung memiliki dua masayarakat adat, yaitu Lampung Sai Batin dan Lampun Pepadun. Bagi masyarakat Lampung Pepadun, seruit adalah makanan pokok. Sajian Seruit Dalam pembuatan seruit, Ikan yang biasanya digunakan adalah ikan sungai seperti ikan balide, baung, dan layis. Sebelumnya, ikan tersebut dibumbui dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Bumbunya yaitu bawang putih, garam, kunyit, dan jahe. Setelah itu, barulah ikan dibakar atau digoreng lalu diberi sambal terasi yang dicampur tempoyak. Untuk melengkapi sajian ini, biasanya dimakan bersama nasi dan lalapan.



Terasi dan Tempoyak Keistimewaan dari seruit adalah pada sambal terasi dan tempoyaknya. Tempoyak sendiri merupakan durian yang sudah diawetkan dan difermentasikan. Sambal terasi dan tempoyak yang dicampur menghasilkan rasa pedas, asam, dan sedikit manis. Cara membuat Seruit : Bahan-bahan :       



500 gram ikan tongkol (bisa diganti sesuai selera) 1 sendok makan air jeruk nipis 1 sendok teh garam 2 siung bawang putih (dihaluskan) 150 gram mangga kweni/kueni (dipoton tipis memanjang) 1 buah tomat (potong tipis memanjang) 50 ml air panas



Bumbu yang dihaluskan :     



6 butir bawang merah 4 buah cabai merah 1/2 sendok teh terasi (digoreng) 1 sendok teh garam 1 sendok teh gula pasir



Cara membuatnya : 1. Lumuri ikan tongkol menggunakan air jeruk nipis, garam dan bawang putih yang sudah dihaluskan, lalu biarkan selama kurang lebih 20 menit. Selanjutnya bakar ikan tongkol hingga matang, lalu angkat dan suwir-suwir ikan tongkol tersebut. 2. Campurkan potongan mangga kweni/kueni, tomat dan suwiran ikan tongkol bakar, lalu aduk-aduk hingga rata. Campurkan bumbu yang sudah dihaluskan bersama dengan air panas. Selanjutnya siramkan campuran air dan bumbu ke dalam suwiran ikan tongkol, aduk hingga rata dan seruit siap disajikan. Sumber: https://resepnusantara.id/resep-membuat-seruit-masakan-khas-lampung/ https://images.app.goo.gl/eWh6gKr71BKsifgeA https://bobo.grid.id/read/08673706/seruit-kuliner-khas-lampung?page=all