Kelompok 2 - Sistem Inersia Dan Non Inersia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM INERSIA DAN NON INERSIA



Kelompok



: 02



Nama Anggota : 1. Dinda Arta Meivia Eka Suci (1810303056) 2. Niken Raidyna Laksmi Timur (1810303058) 3. Ismauldy Kurniati (1810303088) 4. Istiya Warningsih (1810303090) A. Kerangka Acuan Kerangka acuan adalah suatu kerangka yang memberikan suatu pusat koordinat relatif terhadap seorang yang menonton yang dapat mengukur pergerakan dan jabatan semua titik yang terdapat dalam sistem, termasuk orientasi objek di dalamnya. Terdapat dua jenis kerangka acuan yaitu, kerangka acuan inersia dan non inersia yang menggunakan prinsip relativitas Newtonian. Prinsip relativitas Newtonian menyatakan “Jika hukum-hukum Newton berlaku dalam suatu kerangka acuan maka hukum-hukum tersebut juga berlaku dalam kerangka acuan lain yang bergerak serba sama relatif terhadap kerangka acuan pertama”. B. Sistem Inersia Inersia adalah kecenderungan semua benda untuk menolak perubahan terhadap keadaan geraknya kecuali jika ada gaya yang menyebabkan perubahan tersebut yang menyatakan jenis khusus dari kerangka acuan yang memiliki kecepatan kosntan, tidak mengalami percepatan dan Hukum 1 Newton berlaku, dimana Hukum I Newton ini mengatakan bahwa suatu benda akan terus bergerak pada kecepatannya saat ini tanpa berubah arah, hingga ada gaya yang menyebabkannya untuk bergerak. Jika benda dalam keadaan diam, maka dia enggan untuk digerakkan dan hanya gaya yang dapat menggerakkannya. Sebaliknya, jika benda dalam keadaan bergerak, maka dia enggan untuk



dihentikan kecuali ada gaya yang menghentikannya. Hukum-hukum gerak newton mempunyai bentuk yang sama dalam semua kerangka acuan inersia. Contoh yang paling jelas adalah pada kasus benda yang berotasi. Ciri-ciri dari kerangka acuan inersia yaitu bergerak dengan kecepatan konstan, tidak dipengaruhi oleh percepatan, dalam kerangka acuan ini hukum inersia berlangsung, hukum kinetik newton juga berlangsung dan tidak terdapat gayagaya fiktif. C. Kerangka Acuan Non Inersia Pada kerangka acuan ini tidak berlaku Hukum pertama Newton karena percepatan terlihat pada objek tanpa ada gaya yang menyebabkannya dalam kerangka acuan ini. Kerangka acuan yang dipercepat (non inersia) mematuhi resultan gaya yang bekerja pada suatu benda = 0, dan dianggap tidak bergerak. Dengan kata lain, dalam kerangka acuan non inersia, gaya fiktif = 0. Ciri-ciri dari kerangka acuan non inersia yaitu: 



kecepatannya berubah (berubah dipercepat, diperlambat atau bergerak dalam lintasan tidak lurus atau berbelok-belok)







suatu kerangka acuan yang mengalami percepatan







Merupakan kerangka acuan yang tidak lagi berlaku hukum inersia







Muncul gaya fiktif agar hukum newton tetap berlaku.



Contoh sederhana dari kerangka acuan non inersia adalah apabila suatu kerangka acuan bergerak lurus dipercepat atau bergerak melingkar (rotasi), seperti komidi putar yang sedang berputar. Gerak berputar atau melengkung akan menyebabkan kerangka acuan tidak menjadi inersia dikarenakan munculnya percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal adalah gaya yang bergerak menuju arah pusat lingkaran dan sebuah benda tidak akan bisa bergerak melingkar. Sehingga gaya sentripetal hanya berfungsi mengubah arah gerak benda.



D. Gaya Fiktif Gaya fiktif adalah gaya khayal atau semu yang hanya terjadi atau muncul pada kerangka acuan non inersia. Gaya semu ini ada agar hukum Newton tetap berlaku pada kerangka acuan non inersia. Contoh dari gaya fiktif yaitu gaya sentrifugal dan gaya coriolis. Gaya sentrifugal yaitu efek semu yang dikeluarkan ketika sebuah benda menerapkan gerak melingkar, sentrifugal berarti menjauhi pusat putaran. Contoh dari gaya sentrifugal yaitu digunakan dalam mesin cuci untuk memeras pakaian. Gaya sentrifugal membuat air keluar dari pakaian sehingga membantu proses pengeringan. Gaya coriolis adalah gaya semu yang muncul akibat pengaruh gerakan rotasi bumi dan gerakan udara terhadap permukaan bumi. Akibat adanya gerak coriolis, maka angin tidak searah dengan gaya gradien tekanan dan tidak tegak lurus isobar. Gaya coriolis menyebabkan angin dibelokkan ke kanan dari gaya gradien tekanan di belahan bumi utara (GBU) dan dibelokkan ke kiri di belahan bumi selatan (GBS). Dapat disimpulkan bahwa gaya coriolis makin besar jika menuju ke lintang tempat yang lebih tinggi, sebaliknya gaya coriolis makin kecil jika lintang tempat makin rendah. E. Contoh  Seorang mendorong balok pada bidang datar



dalam kerangka acuan inersia (kerangka acuan tanah), hukum Newton berlaku : F=m a x Namun dalam kerangka acuan non inersia (kerangka acuan balok), hukum nwton tidak berlaku, sehingga kita perlu konsep gaya fiktif.



 Cakram yang bergerak melingkar



DAFTAR PUSTAKA Astono, Juli. 2005. Mekanika. Malang: UM Press D. Young, Hugh dan Roger A. Fredman. 2005. Fisika Universitas (Terjemahan) Jilid 1. Jakarta: Erlangga



https://aktifisika.com/ada-fisika-di-balik-pertunjukan-tong-setan/ Diakses pada 12 September 2019 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Inersia Diakses pada 12 September 2019 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mekanika_klasik Diakses pada 18 September 2019 https://id.m.wikibooks.org/wikiFisika_itu_mudah/Kerangka_acuan Diakses pada 18 September 2019 https://m.portal-fisika.unusumbar.web.id/Gaya-Sentrifugal/ Diakses pada 18 September 2019



https://klikgeografi.blogspot.com/2016/03/gaya-coriolis.html Diakses pada 18 September 2019