Kelompok 5 - Laporan Ulo.2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM (WIRST HAND ORTHOSIS DENGAN POSISI NEUTRAL) Makalah Ini Disusun Memenuhi Tugas Mata Kuliah UPPER LIMB ORTHOSIS Dosen Pengampu M. Syafi’I SST.OP.M.KES



Disusun oleh : 1. Alfin Hasan Yudian 2. Indah Fajar Sari 3. Wiwid Zeliana Wahyuningsih



(P27227018120) (P27227018145) (P27227018156)



JURUSAN ORTOTIK DAN PROSTETIK POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA 2022



1



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Praktikum pada mata kuliah Upper Limb Orthotics (Wirst Hand Orthosis posisi neutral) ini dengan baik. Laporan ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas pada semester enam untuk mata kuliah Upper Limb Orthotics. Melalui laporan ini, kami berharap agar kami dan para pembaca lainnya mampu mengenal serta memahami prosedur praktikum Upper Limb Orthotics (Wirst Hand Orthosis posisi neutral) dari proses measurement sampai fitting. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses praktikum serta penyusunan laproran ini, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Upper Limb Orthotics, yaitu M. Syafi’i, SST.OP,M.KES. Dan tidak lupa kepada rekan-rekan yang telah mendukung penyelesaian laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini belum sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca lainnya.



Karanganyar, 15 Juni 2021



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................... 2 DAFTAR ISI......................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 4 1.1 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4 1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................ 5 1.3 TUJUAN ......................................................................................... 5 1.4 MANFAAT..................................................................................... 5 BAB II PEMBASAN .......................................................................... 6 2.1 ASSESSMENT .............................................................................. 6 2.2 CASTING ..................................................................................... 6 2.3 FILLING ....................................................................................... 8 2.4 RECTIFICATION ........................................................................ 9 2.5 FABRICATION............................................................................ 9 2.6 FITTING ....................................................................................... 11 BAB III PENUTUP ............................................................................ 13 3.1 KESIMPULAN............................................................................. 13 3.2 SARAN ........................................................................................ 13



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN PUSTAKA Upper Limb Orthosis ( ULO ) Orthotisis ekstremitas atas adalah perangkat eksternal yang dirancang untuk Re-alignment , Imobilisasi, Mengurangi pergerakan, Mencegah deformitas. Alasan pembuatan Upper Limb Orthosis : a. b. c. d. e. f. g.



Disease Trauma Soft tissue problem Fracture Nerv injury Pain Contracture



Variasi desain Upper Limb Orthosis : a. Static Orthosis Orthosis yang bersifat rigid sehingga bertujuan untuk tidak memungkinkan adanya pergerakan. Fungsi desain static : Fixation, Mencegah Deformitas, Mencegah kontraktur, Menghentikan kerja sendi sementara, Koreksi b. Dynamic Orthosis







Orthosis ini memungkinkan untuk adanya gerakan pada sendi yang masih dimungkinkan adanya gerakan. Fungsi desain dynamic : Membantu terapi fungsi motoric, Memfasilitasi gerakan sendi yang terkontrol, koreksi deformitas Fungsional position wrist/ hand(digunakan saat castingdan fitting) 2.1 30° wrist extension ± 5° 2.2 MCP joint in 30°. Flexion 2.3 PIP joint in 45°. Flexion 2.4 Normal transverse arch of palm 2.5 Thumb in abduction and opposition 2.6 Neutral pronation/supination



4







Neutral position wrist/ hand 1. 12°-20° wrist extension 2. MCP and IP joint partially flexed 3. thumb in partial opposition 4. neutral pronation/supination



1.2. RUMUSAN MASALAH a. Bagaimana proses pembuatan wirst hand orthosis?. 1.3. TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut. a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Upper Limb Orthosis. b. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah pembuatan Upper Limb Orthosis. 1.4 MANFAAT Beberapa manfaat yang di dapat dari makalah ini, yaitu sebagai berikut. a. Mahasiswa dapat menyelesaikan tugas Upper Limb Orthosis. b. Mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan tentang langkah-langkah pembuatan socket Upper Limb Orthosis. c. Sebagai bahan referensi bagi pembaca yang membutuhkan.



5



BAB II PEMBAHASAN 2.1 ASSESSMENT Assessment merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pasien yang bertujuan untuk memperoleh data diri pasien, kemudian mencatat dalam dokumentasi Ortotik Prostetik yang bermanfaat untuk proses identifikasi permasalahan dan program penatalaksanaan Ortotik Prostetik. Tindakan yang dilakukan yaitu: 1. Mengumpulkan informasi data pribadi 2. Kesehatan umum 3. Sebab terjadinya cidera 4. Kondisi rumah/ lingkungan 5. Pekerjaan 6. Funsional losses 7. Tujuan pasien 8. Orthosis sebelumnya 9. Masalah pada alat sebelumnya Identitas Pasien Nama : Pri Hesti Wahyuningrum Febriani Tempat, tangga lahir : Blora, 14 Februari 2001 Usia : 21 tahun Berat/Tinggi Badan : 54KG/155cm Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Klaten Pekerjaan : Mahasiswa 2.2 CASTING Casting merupakan proses pengambilan cetakan tangan pasien menghasilkan negative cast. Berikut langkah-langkah casting : 1. Mempersiapkan Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada proses casting WHO : a. b. c. d. e. f. g. h.



Blangko ukur Alat tulis Goniometer Midline Jangka bengkok Kursi untuk pasien Bed assessment Pensil air



i. Baskom j. Gunting gips k. Cleaning tools l. Cutter m. Plastik wrap n. Alas casting o. Measurement chart p. Plastik strip



6



yang



Bahan yang digunakan pada proses casting WHO : a. POP 3roll b. Stocking c. Kain bersih 2. Persiapan Pasien Sebelum proses casting yang sudah dilakukan yaitu menyapa pasien, memperkenalkan diri dan memberikan penjelasan tentang apa saja yang akan dilakukan pada saat proses casting seperti tangan yang dibalut dengan gips dan ketika sudah mengeras sedikit terasa panas. Selain itu meminta pasien menggunakan plastik wrap agar melindungi dari luka, serta agar sesuai dengan contour tangan pasien serta meminta izin dalam pengambilan dokumentasi selama di lakukan proses casting. 3. Tahapan Casting a. Meminta pasien untuk duduk di kursi casting. b. Memasangkan plastik wrap dilanjutkan dengan stocking pada tangan pasien yang deformitas. c. Melakukan penandaan pada area berikut ini yaitu : 1) 2) 3) 4) 5)



Tiga jari di bawah lateral epicondylus Styloid process Scars area Bony prominance Interval



d. Melakukan measurement pada tangan pasien yaitu : 1) circumferential proximal interval ( 3 jari di bawah epicondylus lateral) =22,5cm 2) circumferential setiap interval 3) circumferential styloid process = 14cm 4) panjang styloid – thumb tip = 13cm 5) panjang epicondylus lateral - thumb tip = 35cm Berikut hasil measurement :



( Gambar 1.2 Blangko Measurment ) 7



4. Proses Casting Setelah plastik wrap dan stoking sudah terpasang pada tangan pasien, maka tahap selanjutnya memposisikan tangan pasien pada posisi fungsional : 0 0 0 0 30 wirst extension ±5 ; MCP joint in 30 flexion; PIP joint in 45 flexion; normal transverse arch of palm; thumb in abd and opposition dan neutral position/supination. Memasang plastik strip pada dorsum tangan, lalu membalut dengan POP bandage dengan metode wrap / roll, dan berakhir pada jari kedua sampei kelima, dengan jempol merupakan bagian terakhir untuk di balut dengan roll gips. Jika cast sudah setengah mengeras beri bukaan pada bagian dorsal lalu dibuka mengikuti alur plastik strip. 2.3 FILLING Filling merupakan tahapan setelah casting, dilakukan pengecoran pada negative cast untuk mendapatkan positive cast. Berikut langkah – langkah filling : 1. Persiapan Alat dan Bahan Alat yang di butuhkan saat filling negative cast yaitu : a. Tangkai besi b. Plumb line c. Penjepit tangkai d. Gergaji besi e. Gunting f. Ember g. penggaris Bahan yang dibutuhkan saat filling negative cast yaitu : a. Plaster of Paris (POP) b. Powder gips c. Pensil air d. Air e. Sabun cair f. Benda kerja 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Melakukan pemeriksaan negative cast dan menandai ulang. Membuat garis alignment menggunakan plumb line pada bagian lateral cast. Memotong tangkai besi sesuai ukuran yang dibutuhkan. Memberikan cairan sabun pada bagian dalam negative cast. Memasukkan tangkai besi sesuai alignment. Menempatkan negative cast pada balok yang berisi pasir dengan posisi vertical. 8. Membuat adonan gips secukupnya. 9. Menuangkan adonan gips ke dalam negative cast sampai bagian proximal.



8



2.4 RECTIFICATION Setelah positive cast sudah terbentuk, melangkah ke proses selanjutnya yaitu rectification. Dalam proses ini dilakukan penambahan serta pengurangan pada positive cast untuk mencapai pengukuran yang sesuai dengan measurement chart. Tujuan akhir dari tahap ini adalah semua sisi cast rata sesuai contour, bagian styloid process dilakukan penambahan. Berikut langkah-langkah dalam proses rectification : 1. Persiapan Alat dan Bahan Alat yang harus dipersiapkan dalam proses rectification WHO yaitu : a. b. c. d. e. f.



Surform Spatula Mid line Tempat sampah Mangkok pensil air



g. Kawat kasa h. Measurement chart i. Ragum j. Palu k. Alas rectif



Bahan yang harus dipersiapkan dalam proses rectification WHO yaitu : a. Positive cast



d. Air



b. Powder gips



e.. Paku



c. Benda kerja 2. Tahapan Rectification a. Persiapan sebelum rectification Sebelum memulai rectification yaitu dengan membuka hasil filling (positive cast), selanjutnya penandaan ulang dengan pensil air untuk memudahkan bagian mana yang harus dikurang dan ditambah, merapikan positive gips dengan surform, mengecek positive cast apakah sudah ukurannya sesuai dengan measurement chart. b. Rectification bagian keseluruhan Setelah cast dibuka, cast dihaluskan terlebih dahulu untuk memperhalus bentuk contour, lalu dilakukan pengukuran sesuai pada measurement chart, pada semua sisi dibuat lurus sesuai contour tanpa bergeranjal, mengurangi pada bagian soft tissue serta penambahan pada area bony prominance. 2.5 FABRICATION Proses ini merupakan proses pembuatan alat dari material mentah Pada proses ini dilakukan pembuatan calf dari plastic polyprophylene. Berikut merupakan langkah – langkah fabrication : 1. Moulding possitive cast Tahapan ini dilakukan setelah proses rectification possitive cast selesai. Moulding merupakan proses pencetakan orthosis menggunakan plastik PP. 9



a. Persiapan Alat dan Bahan Alat yang harus disiapkan pada proses Moulding yaitu : a. Ragum dinding b. Gunting c. Penggaris d. Mid laine e. Spidol f. Jig saw g. Cutter h. Oven i. Sarung tangan oven j. Suction Bahan yang harus disiapkan pada proses moulding WHO yaitu : a. Stokinet b. Lakban c. Plastik PP 4 mm d. Benda kerja 2. Tahapan Fabrication Tahapan yang dilakukan dalam proses Fabrication yaitu : a. Mempersiapkan potongan plastic polypropilene 4 mm dengan ukuran panjang sesuai dengan panjang tungkai pasien ditambah 10 cm, dan lebar diukur sesuai pada bagian positive gips terlebar ditambah 5 cm. b. Menyalakan oven lalu diatur suhunya sampai 2000 c. Memasangkan positive cast pada ragum yang sudah disambungkan pada mesin suction d. Memasukkan potongan plastic polypropylene 4 mm ke dalam oven e. Jika plastic polypropylene sudah matang dengan tanda warnanya sudah bening, maka siap untuk diangkat f. Meletakkan plastic polypropylene pada positive cast dengan sambungan berada di ventral g. Melekatkan plastik dengan benar menutup keseluruh bagian serta harus tertutup rapat h. Memasang tali pada bagian proximal i. Menyalakan mesin suction dengan tali bagian proximal ditarik dengan kencang j. Memotong sisa plastik pada bagian posterior, lalu menunggu sampai mengeras dan berwarna putih. 3. Pemotongan Trimline a. Persiapan Alat dan Bahan Alat yang harus disiapkan pada proses trimline yaitu : 1) Spidol 2) Jigsaw 3) Cast cutter 4) Mesin router Bahan yang harus disiapkan pada proses trimline yaitu : 1) Benda kerja



10



b. Tahapan trimline 1) Membuat trimline atau garis batas pada WHO yang sudah di moulding pada bagian dorsum, bagian distal dipotong pada proximal phalanx. 2) Melakukan pemotongan sesuai trimline 3) Merapikan dan menghaluskan dengan mesin router. 2.6 FITTING Fitting merupakan proses pengepasan alat yang telah dibuat pada tangan pasien. Adapun langkah – langkah yang sudah dilakukan dalam proses fitting : 1. Persiapan Alat dan Bahan Alat yang harus disiapkan pada proses fitting yaitu : 1) Measurement & Assessment chart 2) Heat gun 3)Sarung tangan Bahan yang harus disiapkan pada proses fitting yaitu : 1) Benda kerja 2. Persiapan Orthosis Orthosis yang sudah dibuat, disiapkan untuk fitting. 3. Persiapan pasien Sebelum prosthesis dicobakan ke pasien, meminta izin kepada pasien terlebih dahulu dan memberikan penjelasan mengenai alat yang akan dipakaikan, serta menjelaskan tentang apa saja yang akan dilakukan selama proses fitting seperti mencobakan alat jika alat sudah benar. 4. Proses Fitting Langkah – langkah fitting sebagai berikut : 1) Mempersiapkan pasien 2) Memasangkan wirst hand orthosis kepada pasien 3) Mengecek apakah trimline bagian terlalu tinggi, apakah terdapat bagian yang tidak nyaman atau nyeri, apakah trimline menjepit kulit pasien, atau trimline terlalu longgar 5. Evaluasi Fitting a. Hasil fitting 1) Pada trimline sisi proksimal end kelebihan 0,4cm Solusi : 2) Strap Atas kurang panjang Solusi : Pemasangan ulang strap 3) Tidak adanya ventilasi Solusi : Pemberian ventilasi 4) Tali pada phalangeals masih kendor Solusi : Pengencangan pada tali



11



b. Rencana tindak lanjut Setelah proses fitting selesai, rencana selanjutnya adalah finishing dan pemberian edukasi kepada pasien. Penjelasannya sebagai berikut : 1) Finishing Finishing merupakan proses penyelesaian pembuatan alat yang bertujuan untuk mempercantik dari segi tampilan (kosmetik). Langkahlangkah finishing yaitu : a) Merapikan prosthesis dan menghaluskan trimline



12



BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Wirst Hand Orthosis merupakan alat bantu yang digunakan untuk memfiksasi tangan (palmar) untuk mengurangi nyeri pada penderitas CTS (Carpal Tunnel Syndrome). Dalam pembuatan WHO ini menggunakan bahan Plastik Polyprophylene setebal 4 mm, proses pembuatannya melaui casting tangan dari pasien.



3.2 SARAN Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pengetikan, mohon kritik dan sarannya yang dapat membantu kedepannya.Semoga Laporan Praktikum Upper Limb Orthosis (Wirst Hand Orthosis) posisi fungsional ini mampu berguna bagi semuanya.



13