Kelompok 5 Resume Jurnal Cyber PR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS REVIEW “ 5 JURNAL NASIONAL & 5 JURNAL INTERNASIONAL “ MATA KULIAH CYBER PUBLIC RELATIONS Dosen Pengampu: Dr. Adhiyanti Nurjanah, M.Si.



Oleh Kelompok 4 (Kelas A): Marsya Alifiana NA



(20190530016)



Andini Afrilia



(20190530180)



Alditta Khoirun Nisa



(20190530191)



Indah Nursalma Islamawati



(20190530207)



Dini Amaria Ma’ruf



(20190530218)



PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2021



JURNAL NASIONAL (1) Judul



: Cyber Public Relations dalam Brand Image Wardah Kosmetik dengan



Pendekatan Mixed Method Penulis



: Abdul Basit dan Tri Herni Rahmawati



Jurnal



: Jurnal Komunikasi



Volume



: 1, No. 2



Hal



: 197 - 2018



Tahun



: 2017



Latar Belakang Masalah Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada era globalisasi saat ini menyebabkan praktisi Public Relations dituntut mampu untuk memanfaatkan media internet dalam rangka mempromosikan produk dan sekaligus membangun Brand Image perusahaan. Sebagai produk kosmetik, Wardah telah melakukan aktivitas Cyber Public Relations sebagai sarana pemasaran untuk mempromosikan produk – produknya. Selain itu, aktivitas Cyber Public Relations juga bertujuan agar Brand Image Wardah semakin melekat dalam bedak konsumen dan bisa dikenal lebih luas lagi. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui bagaimana pengaruh Cyber Public Relations terhadap Brand Image Wardah dalam benak para konsumennya. Landasan Teoritis Tidak ditemukan teori dalam penelitian ini melainkan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif atau mixed method yang dimana focus penelitian ini adalah responden. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method yaitu perpaduan pendekatan antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan analisis secara kuantitatif, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data dan analisis secara kualitatif. Hasil penelitian kualitatif tersebut



digunakan untuk memberi penjelasan lebih jauh mengenai fenomena yang belum dijelaskan berdasarkan hasil penelitian kuantitatif. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Brand image yang dibangun melalui aktivitas Cyber Public Relations oleh Wardah sudah baik. Hal ini bisa dilihat dengan pendapat responden yang menyatakan jika mereka mengetahui produk – produk Wardah melalui jejaring sosial, khususnya Instagram. Dengan demikian, selain guna mempermudah konsumen mengakses informasi produk Wardah, aktivitas Cyber Public Relations Wardah juga berdampak pada penjangkauan publik yang lebih luas, meskipun proses ini tidak menjamin kedekatan emosional antara Public Relations dan publik perusahaan. JURNAL NASIONAL (2) Judul



: Cyber Public Relations Diskominfo Kabupaten Klaten dalam Optimalisasi Layanan Informasi Publik



Peneliti



: Dewi Ayu Sri Hastuti dan Eny Susilowati



Volume, Halaman, Tahun



: Vol. 1 No.1 Tahun 2020



Latar Belakang Masalah : Adanya pengelolaan layanan informasi publik utamanya melalui website pemerintah Kabupaten Klaten yang belum optimal menjadi permasalahan dalam jurnal ini. Pada akhirnya PR dihimbau untuk mengikuti perkembangan teknologi dengan memanfaatkan internet sebagai media pendukung dalam proses kerja yang dilakukan. Dengan demikian, keberadaan PR dalam memanfaatkan media siber ini termasuk dekat dengan konsep cyber PR. Menilik pada pentingnya strategi PR yang dilakukan dalam ranah siber guna memenuhi kebutuhan layanan publik yang optimal, maka diperlukan adanya penelitian yang membahas tentang praktik cyber PR untuk diarahkan kepada optimalisasi layanan informasi publik khususnya terhadap Diskominfo Kabupaten Klaten sebagai objek penelitian dalam jurnal ini.



Metode Penelitian : Secara metodologis penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan sumber data utama yang diperoleh melalui field research. Selanjutnya untuk pengumpulan data, data diperoleh secara utama melalui observasi (pengamatan) dan wawancara. Selebihnya secara sekunder, data diupayakan melalui dokumentasi atas sumber-sumber terkait yang dirasa



relevan oleh peneliti dalam mendukung analisis. Sumber data primer didapat melalui wawancara dengan beberapa informan. Penelitian ini juga diuji keabsahan data dengan teknik triangulasi data. Selebihnya untuk analisis data, teknik yang digunakan adalah analisis data interaktif model Miles dan Huberman. Model analisis data Miles dan Huberman ini, dilakukan dengan memperhitungkan beberapa langkah analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi.



Teori dalam Penelitian : Tidak ditemukan teori dalam penelitian ini karena menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian eksploratif yang mana memiliki fokus utama menganalisis strategi cyber PR Diskominfo Klaten melalui website saja.



Hasil Penelitian : Dalam hal ini, strategi cyber PR yang digunakan oleh Diskominfo Kabupaten Klaten melalui websitenya dipandang sesuai dengan kriteria strategi yang disampaikan oleh Holtz, bahwa aktivitas cyber pada seorang PR harus memuat aspek strategic, intergrated, targeted, dan measurable demi mengoptimalkan layanan informasi publik. Penggunaan website sebagai bagian dari strategi cyber PR Diskominfo Kabupaten Klaten yang dipandang memiliki target dan segmentasi audiens yang jelas.



JURNAL NASIONAL (3)



Judul



: Implementasi Program Cyber Public Relations PT. Kereta Api



Indonesia Dalam Mengelola Informasi Publik Di Media Sosial Instagram Peneliti



: Anindita Susilo dan Erlina Sari



Jurnal



: Jurnal Ilmiah Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau



Volume, hal, tahun



: Vol 8, No 1, Tahun 2020



Latar Belakang Masalah: Saat ini aktivitas PR mayoritas dilakukan secara online, termasuk perusahaan yang bergerak pada bidang agen perjalanan online yaitu



PT. Kereta Api Indonesia yang



menerapkan aktivitas cyber PR. Akun Instagram @keretaapikita resmi dibuat pada tanggal 10 April 2012. Tiga tahun pertama, akun Instagram PT. KAI belum begitu banyak pengikutnya,



hanya sekitar 2.636 orang dan 550 post. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, akun Instagram tersebut mengalami



kenaikan



yang



cukup



drastis



yaitu



342.000



orang, dengan jumlah postingan sebanyak 1,888 post. Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi fokusnya adalah “Bagaimana Implementasi Program Cyber Public Relations PT. Kereta Api Indonesia dalam Mengelola Informasi Publik di Media Sosial Instagram?”. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program Cyber Public Relations PT. Kereta Api Indonesia dalam mengelola informasi publik di media sosial Instagram.



Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ada 2 macam, yaitu data primer yang digunakan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview), dan data sekunder yang didapatkan dengan cara observasi dan pencarian data melalui berbagai macam tulisan yang dapat dikaitkan dengan penelitian.



Landasan Teoritis : Adapun tugas atau fokus utama E-PR antara lain (Onggo, 2009): 1. Memaksimalkan media online untuk penyampaian pesan secara elektronik kepada publik atau media lokal, nasional, regional dan internasional. 2. Membuat produk atau bisnis perusahaan terpublikasi, sehingga seorang E-PR dituntut untuk kreatif dan cakap dalam mengolah data menjadi informasi yang di input ke dalam website. Karena sudah terpublikasi di dunia maya, E-PR memiliki tanggung jawab untuk mengoperasikan peran media sosial perusahaan semaksimal mungkin. Semua itu agar para pengunjung tertarik saat mengaksesnya.



Hasil Penelitian : Hasil penelitian terkait implementasi program cyber PR PT. Kereta Api Indonesia dalam mengelola informasi publik di media sosial instagram sudah cukup bagus dan beragam, mulai dari meliputi pemberian informasi tentang PT. Kereta Api Indonesia (Persero), layanan kereta api, layanan stasiun, sampai pada event dan inovasi yang telah dilakukan, bahkan beberapa kali dilakukan kegiatan giveaway agar menarik perhatian masyarakat untuk memfollow akun tersebut. Dalam hal ini berbagai cara dan teknik



digunakan diantaranya adalah pendekatan terhadap masyarakat. Dalam melakukan proses komunikasi digital di media sosial Instagram @keretaapikita, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menggunakan komunikasi yang konstan, respon yang cepat, interaktif dan dua arah (two-way). JURNAL NASIONAL (4) Judul



: Strategi Cyber Public Relations dalam Memanfaatkan Media Sosial



untuk Membangun Citra Perusahaan Peneliti



: Rosliana dan Riris Loisa



Volume, Hal, Tahun : Vol. 2, No. 2, Desember 2018, Hal 480 – 486 Latar Belakang Masalah : Internet adalah salah satu cara perusahaan dalam mengimplementasikan keseluruhan. bisnis yang dilakukan. Internet dapat mempermudah kehidupan manusia. Melalui internet banyak tugas PR yang dapat terbantu. Praktisi PR melakukan komunikasi dengan publiknya tanpa harus bertemu secara langsung juga perusahaan harus dapat menyesuaikan pesatnya perkembangan tekonologi saat ini agar dapat menjalankan program-program PR. Tugas dari seorang praktisi dalam perusahaan adalah memastikan bahwa kegiatan promosi dapat menjangkau seluruh calon konsumen yang dapat diraih di media sosial dan internet. Dengan mengetahui strategi cyber Public Relations dalam media sosial untuk membangun citra PT Eannovate Creative Technology. Metodologi Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif atau induktif. Penelitian yang dilakukan berhubungan dengan media sosial. Penelitian ini menggunakan studi kasus sebagai bagian dari penelitian kualitatif Yin (2011:1) mengatakan studi kasus adalah sebuah penyelidikan empiris yang menginvestigasi fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata, khususnya ketika batas antara fenomena dan konteks tidak begitu jelas. Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan melakukan wawancara dengan key informan dan observasi pada lokasi penelitian dan penelusuran melalui buku-buku tertentu serta sumber online. Teori dalam Penelitian :



Teori yang digunakan menggunakan teori strategi Public Relations oleh Ronald D. Smith (2005) yang menjabarkan bahwa ada tahapan dalam strategi PR yaitu Formative Research, Strategy, Tactics, dan Evaluative Research. Hasil Penelitian : Hal yang terjadi pada PT Eannovate Creative Technology yaitu memperkenalkan dan menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan perusahaan kepada masyarakat yang memanfaatkan media sosial sebagai platform-nya dalam memberikan informasi. Dalam penelitiannya, penulis melihat pemanfaatan cyber public relations dalam media sosial perusahaan. Dengan melakukan analisis wawancara narasumber yang penulis dapatkan, penggunaan media sosial merupakan suatu langkah yang tepat dalam menjalani strategi PR. meskipun masih terdapat sisi negatif yaitu kurang gencarnya promosi dan konten yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini membuat PT Eannovate Creative Technology menggunakan media sosial sebagai wadah melakukan promosi dan membangun citra perusahaan serta menjalin hubungan baik dengan khalayaknya. JURNAL NASIONAL (5) Judul



: Peran Cyber Public Relations Humas Polri Dalam Memberikan



Pelayanan Informasi Publik Secara Online Peneliti



: Yuliawati dan Enjang Pera Irawan



Volume dan Tahun



: Vol. 1, No. 1, Juli 2016 Jurnal Politikom



Latar Belakang Masalah : Maraknya fenomena pelayanan publik melalui aktivitas cyber atau online, mendorong masyarakat sipil untuk semakin cerdas dan kritis. Berbagai aspirasi sering disuarakan di ruang publik melalui berbagai ekspresi dan media. Salah satu lembaga negara yang sering mendapat masukan maupun kritikan oleh publik, yaitu Kepolisian Republik Indonesia. Tentunya bentuk kritikan ini merupakan wujud dari dukungan publik terhadap Polri agar institusi ini terus berbenah dan semakin dekat dengan publik melalui berbagai pelayanannya. Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif kualitatif metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa



kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kemudian penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang pengumpulan datanya berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Data tersebut, mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, poto-poto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Adapun narasumber yang dipilih dalam penelitian ini diantaranya yaitu Djoko EK selaku Kabag Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Divisi Humas Polri, Wahyu Hidayat selaku Perwira Administrasi Sedia Informasi dan Dokumentasi. Serta Ibu Tiyan selaku Staf Biro Pengelola Sedia Infodok Divisi Humas Mabes Polri. Teori dalam Penelitian : Teori dan Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, konsep Public Relations yang dikeluarkan oleh International Relations Association (IPRA) 2017 dengan empat peran Public Relations, yaitu Tecnicion Communication, Expert Preciber Communication, Communication Facilitator, dan Problem Solving Process Facilitator. Konsep Cyber Public Relations dengan enam potensi yang dapat dimanfaatkan,yaitu komunikasi konstan, respon yang cepat, pasar global, interaktif, komunikasi dua arah, dan Hemat. Kemudian konsep Pelayanan Publik berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Konsep Informasi Publik. Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Divisi Humas Polri menjalankan aktivitas Cyber Public relations lebih dominan dengan peran sebagai tecnicion communication dan facilitator communication. Untuk peran expert preciber communication dan problem solving procces facilitator tetap ada, walaupun tidak dominan. Penerapan konsep cyber public relations merupakan bentuk komitmen Polri dalam memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, sekaligus sebagai dukungan terhadap pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik.



JURNAL INTERNASIONAL (1) Title



: Cyber Public Relations on Start – Up Company in Building Brand



Awareness ( Study on Indonesia Start- Up Company : Jendela360)



Writer



: Anindita Susilo and Reza Kradika Putra



Journal



: Journal of International Communications



Volume



: 219



Page



: 330 - 336



Year



: 2018



Background Issues Perkembangan teknologi di era globalisasi membawa dampak besar di berbagai aspek, salah satunya adalah perkembangan perusahaan Start Up di Indonesia. Salah satunya adalah Jendela360 yang bergerak di bidang penyewaan apartement yang berlokasi di Jakarta. Meski sudah berdiri hampir 2 tahun, Jendela360 masih belum banyak dikenal masyarakat Indonesia. Penetilian ini bertujuan untuk mendiskripsikan Strategi Cyber Public Relations yang digunakan Jendela360 untuk membangun Brand Awarness karena aktivitas perusahaan Start Up lebih banyak di lakukan di dunia maya. Theoretical Basis Pada penelitian ini tidak ditemukannya teori melainkan penelitian ini menggunakan paradigma post positivistik. Peneliti beranggapan bahwa paradigma post positivistik tepat digunakan karena penelitian ini mencoba menganalisi realitas sosial yang ada dan menggambarkan bagaimana komunikasi dapat terjalin dengan baik dalam suatu organisasi. Research Methods Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, yang dimana data primer akan dikumpulkam dengan menggunakan teknik wawancara mendalam. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara observasi dan pencarian data atau berbagai macam tulisan yang dapat dikaitkan dengan penelitian dan permasalahan dalam jurnal ini. Research Result Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Strategi Cyber Public Relations yang dilakukan oleh Jendela360 sebagai perusahaan Start Up dalam membangun Brand Awarness adalah dengan meningkatkan SEO melalui tulisan,rilis dan posting di media sosial. Selain itu,



perusahaan ini sudah melakukan Strategi Cyber Public Relations yang baik dimulai dari definisi masalah,perencanaan program, tindakan dan komunikasi, serta evaluasi. Hal ini dapat menjadi keuntungan bagi Jendela360 untuk menjadi Start Up yang mudah dikenal di masyarakat dan juga dapat meningkatkan lagi Brand Awarness di masyarakat.



JURNAL INTERNASIONAL (2) Judul



: New Media Technologies & Public Relations Practice in the University of Calabar Teaching Hospital: Issues, Problems & Prospects



Peneliti



: John Godswill dan Victor Ndifon



Volume, Halaman, Tahun



: Vol. 10 No.2 Tahun 2020



Latar Belakang Masalah : Teknologi baru ini semakin memampatkan seluruh dunia menjadi satu elektronik di mana informasi tentang jauh dan dekat dapat dibagikan hanya dengan satu klik mouse. Oleh karena itu, fungsi humas diarahkan untuk mengembangkan dan mendorong sikap dan perilaku, yang akan menimbulkan rasa saling pengertian dalam berkarir demi keberlanjutan perusahaan yang kuat dan sehat. Ada juga kebutuhan untuk mempertimbangkan apakah publik sasaran memiliki akses ke teknologi media baru seperti Internet. Ini menjadi masalah ketika strategi komunikasi menargetkan publik tanpa akses tersebut karena faktor geografis atau sosial ekonomi.



Metodologi Penelitian : Penelitian ini menggunakan metodologi survei. Penelitian ini juga sebagian besar mengandalkan bahan pustaka dan literatur terkait sebagai sumber data. Wawancara terfokus juga dilakukan dengan praktisi humas di lingkungan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Calabar (UCTH).



Teori dalam Penelitian : Selain menggunakan pendekatan kualitatif, studi ini rupanya juga dipandu oleh teori determinisme teknologi, yang merupakan keyakinan bahwa teknologi memiliki kekuatan luar biasa untuk mendorong tindakan manusia yang mengarah pada perubahan sosial.



Hasil Penelitian : Ada aplikasi yang cukup besar dari teknologi media baru di UCTH, misalnya blog, media sosial, dan media baru lainnya yang dapat meningkatkan praktik hubungan masyarakat di rumah sakit. Temuan ini menunjukkan bahwa praktisi bisa berjalan beriringan dengan media sosial melalui efek perubahan cara PR bekerja. Meskipun relevansi teknologi media baru dengan praktik PR didokumentasikan dengan baik, beberapa tantangan seperti krisis dunia maya, korupsi, dan kurangnya keahlian bisa terus membebani profesi ini. Berdasarkan hal tersebut, peneliti memberikan beberapa rekomendasi, salah satunya melatih para staf UCTH agar tetap mengikuti tren perubahan komunikasi akibat transformasi yang dibawa oleh teknologi media baru.



JURNAL INTERNASIONAL (3) Judul



: Cyber Public Relations for Building Image restoration of President of



Indonesia Joko Widodo Based on Blasphemy Case of Jakarta Governor Candidate Basuki Tjahja Purnama (Ahok) Peneliti



: Umaimah Wahid dan Arif Budiwinarto



Jurnal



: Environment – Behaviour Proceedings Journal



Volume, hal, tahun



: Halaman 41-46, Juni 2020.



Latar Belakang Masalah : Tidak terpungkiri, citra merupakan hal penting yang harus dijaga. Beberapa waktu lalu terjadi dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Hal ini mengundang kemarahan umat Islam di Indonesia, desakan-desakan kepada Jokowi tentu saja bermunculan untuk segera memenjarakan Ahok dan menyelesaikan kasus tersebut. Hal ini tentu saja mengancam citra Presiden Jokowi sebagai simbol suatu bangsa karena sempat mencuatnya isu-isu panas terkait pencucian tangan Jokowi dari kasus dugaan penistaan agama dengan menemui para pengunjuk rasa dan juga Jokowi melakukan peninjauan proyek kereta api Soekarno-Hatta pada saat rapat umum berlangsung. Oleh karena itu, maka di perlukan peran Kementerian Sekretariat Negara (Setneg RI) melalui biro pers, media, dan informasi melalui strategi cyber PR untuk menciptakan opini positif publik.



Sehingga fokus pada penelitian ini adalah “bagaimana kegiatan dan peran Cyber PR dalam pemulihan citra presiden Jokowi terhadap kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok selaku calon gubernur DKI Jakarta?”



Metode Penelitian : Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan datanya adalah primer dan sekunder. Kemudian, untuk memperoleh data, peneliti melakukan wawancara mendalam, observasi, dan dokumen pendukung.



Landasan Teoritis : Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Image Restorations Theory, dimana teori ini pendekatannya bertujuan untuk menjaga citra atau reputasi positif. Reputasi yang rusak atau citra negatif dapat disebabkan oleh dua hal, baik karena kecelakaan (dilakukan oleh dirinya sendiri atau oleh pesaing) atau karena kecelakaan karena kata-kata atau perbuatan yang salah. Ketika itu terjadi, maka figur atau organisasi tersebut bermasalah dengan citra (Benoit, 1994).



Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian, Presiden Jokowi beserta cyber PR sama-sama berusaha memulihkan citra, terbukti dengan Jokowi memerintahkan jajarannya untuk mengusut dan memproses dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok. Kemudian, pada aksi pemulihan citra selanjutnya Jokowi memberikan pidato diatas panggung bersama para ulama dan perwakilan ormas Islam. Disini Cyber PR juga bertindak mengembalikan citra presiden serta mendapatkan kembali kepercayaan publik dengan perintah penyerahan kasus kepada pihak berwajib. Hal ini menjadi bahan bagi cyber PR untuk melawan isu negatif dan mengembalikan citra presiden seperti yang diharapkan melalui pemberitaan di media konvensional serta media online. Sayangnya, kegiatan Cyber Public Relations yang dilakukan oleh Biro Pers, Media, dan Informasi Kementerian Sekretariat Negara RI dibatasi secara normatif , dengan kata lain, ada kekurangan komunikasi dua arah sebagai unsur kegiatan humas, karena sesungguhnya, citra yang terbentuk dalam masyarakat merupakan hasil kombinasi dari komunikasi dan pengungkapan informasi. Oleh karena itu, saran dari peneliti adalah harus adanya



perkembangan komunikasi yang dilakukan dua arah, sehingga ada timbal balik antara cyber PR dan warga negara.



JURNAL INTERNASIONAL (4) Judul



: The Communication of Cyber Public Relations (PR) Bureaureacy in



the Field of Social Media Peneliti



: Edy Sutrisno, Ismi Dwi Astuti, Andre Novie Rahmanto



Volume, Hal, Tahun : Vol 6, No.3, June 2019 Latar Belakang Masalah : Di sinilah birokrasi Humas (Humas) menjalankan peran signifikannya sebagai spesialis komunikasi dengan memanfaatkan media sosial dalam menjalin hubungan dengan masyarakat. Upaya ini bertujuan untuk mempercepat penyampaian informasi dan memberikan respon segera terhadap masalah. Pendekatan yang sering disebut dengan Cyber Public Relations (CPR) ini mampu membentuk hubungan personal (one-to-one) lebih dari sekedar hubungan massa maupun melalui periklanan. Hubungan satu-ke-satu adalah pendekatan yang dianggap paling efektif di era media sosial saat ini (Sari, 2009). Namun, keengganan CPR untuk memanfaatkan media sosial—yang memiliki potensi besar sebagai media interaksi—masih ada. Birokrasi masih menganggap dirinya sebagai pihak yang pasif dalam menyebarkan informasi. Selain itu, stigma bahwa keterbukaan informasi akan mengancam keberlangsungan birokrasi—yang sudah berjalan cukup lama dan berkinerja di bawah standar—masih berlaku. Keterampilan birokrasi yang tidak memadai dalam mengelola media sosial juga menjadi masalah lain. Akibatnya, ketika PR tidak mengungkapkan informasi melalui media yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, tingkat kepercayaan publik akan menurun. Hal ini sebanding dengan menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam program-program pemerintah. Metodologi Penelitian : Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan pada jurnal, buku dan artikel ilmiah terkait birokrasi Cyber Public Relations (CPR) dalam berkomunikasi melalui media



sosial. Literatur tersebut kemudian dibandingkan dengan New Media Theory sebagai alat analisis. Teori dalam Penelitian : Teori Media Baru yang disampaikan oleh Mark Poster menganggap penggunaan media sosial dari dua pendekatan, yaitu pendekatan interaksi sosial dan integrasi sosial. Pendekatan interaksi sosial mempersepsikan media sosial tidak hanya sebagai media informasi seperti media CPR sebelumnya tetapi membuka peluang interaksi yang lebih luas. Interaksi yang terbentuk menciptakan pemahaman baru tentang komunikasi pribadi dalam bentuk yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh media (Littlejohn dan Foss, 2011). Hasil Penelitian : Media sosial berdiri pada tataran komunikasi massa dimana media ini cenderung digunakan oleh masyarakat untuk membandingkan kinerja yang dilakukan di dunia nyata. Sebagai media konfirmasi, media sosial menghilangkan hambatan komunikasi antara birokrasi dan masyarakat. CPR dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk meningkatkan kredibilitas birokrasi dengan memberikan informasi yang mendukung kinerja nyata. Humas (Humas) birokrasi pemerintah berbeda dengan Humas perusahaan swasta dimana birokrasi lebih menekankan pada upaya peningkatan pelayanan publik. JURNAL INTERNASIONAL (5) Judul



: Activities of The Cyber Public Relations of O Chanel TV in



Promoting Their Company on the Instagram Social Media Peneliti



: Kurniastuti Kusuma



Volume dan Tahun



: Volume 02, Issu 09, pp 50-56, 2018 American Journal of Humanities



and Social Sciences Research (AJHSSR) Latar Belakang Masalah : Menyadari pentingnya kegiatan komunikasi dan informasi untuk menarik perhatian public, O Chanel TV sebagai salah satu stasiun TV pendatang baru di Indonesia semakin gencar melakukan promosi dan mempublikasikan perusahaan kepada publik. Melihat potensi pengguna internet yang begitu besar dan potensial, O Chanel TV menggunakan media online,



yaitu media sosial khususnya Instagram sebagai saran promosi dan publikasi. Melalui optimalisasi penggunaan internet dan media online, praktik kehumasan akan semakin global, semakin strategis, semakin komunikasi dua arah dan interaktif, simetris atau dialogis dan lebih akuntabel kepada publik baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu, perkembangan media online sangat salah satu alat untuk menjalankan strategi Public Relations untuk mengkomunikasikan dan membandingkan perusahaan yang efektif dan efisien. Metode Penelitian : Penelitian



ini



menggunakan



metode



deskriptif



kualitatif.



Penelitian



akan



menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan demikian, laporan penelitian akan berupa kutipan data untuk memberikan gambaran tentang penyajian hasil penelitian laporan. Data berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, kaset video, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan nara sumber terkait, dimana nara sumber orang adalah pihak-pihak yang terlibat aktif dalam kegiatan hubungan masyarakat cyber O Channel TV di media sosial Instagram resmi perusahaan. Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Humas O Channel, Staf IT, Staf Humas. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data melalui observasi lapangan dan data lainnya dari data sekunder diperoleh dari kantor, buku (literatur), website, media sosial instagram resmi perusahaan, dokumen, foto dan lain-lain yang menyediakan data yang berkaitan erat dengan objek dan penelitian tujuan. Teori dalam Penelitian : Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Hubungan Masyarakat Cyber, dimana Cyber humas adalah kegiatan kehumasan yang dilakukan melalui internet media elektronik dalam membangun brand dan menjaga kepercayaan, pemahaman, citra suatu institusi atau organisasi kepada publik atau khalayak dan dapat dilakukan secara interaktif one to one communication. Kemudian Media Sosial Instagram, yang merupakan aplikasi media sosial yang memungkinkan pengguna untuk mengambil foto dan video, menerapkan filter digital (memberi efek ke foto) dan membagikannya di berbagai media sosial termasuk Instagram itu sendiri. Kemudian konsep Kegiatan Publikasi, dengan melalui publikasi praktisi humas dapat mengirimkan tulisan berupa artikel, atau siaran pers, atau membuat berita (media relations) untuk menjaga hubungan baik dengan wartawan.



Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media sosial Instagram digunakan oleh channel O TV sebagai media untuk mempromosikan berbagai program perusahaan, kegiatan cyber humas O channel TV meliputi menjadwalkan, memposting, memantau, menanggapi, melakukan proses evaluasi pesan, sosial Instagram media yang digunakan O Chanel TV karena media tersebut memiliki keunggulan yaitu mudah, cepat, murah, komunikatif, dan memiliki segmentasi audiens yang luas, Media sosial Instagram memfasilitasi proses dua arah komunikasi secara cepat, efisien dan efektif, karena memiliki karakteristik media yang interaktif.



Perbedaan antara Cyber PR dan PR offline adalah? PR ONLINE Media yang digunakan pada Cyber PR adalah virtual melalui media internet ( platform digital seperti media sosial ). Pendekatan yang digunakan pada cyber PR adalah pendekatan Use dan gratifications mengoptimalkan citra perusahaan melalui home page pada website Ruang lingkup publiknya tidak terbatas (bisa menjangkau publik luas karena sudah menggunakan teknologi digital) PR online : media sosial (fb, twitter, ig, dll) Cakap optimalisasi chatbot untuk netizen PR OFFLINE tidak menggunakan internet dan biasanya dilakukan secara langsung maupun menggunakan media-media konvensional seperti radio, koran, televisi. PR offline rutin menerbitkan press release berupa bulletin atau surat kabar Ruang lingkup publiknya terbatas publikasi PR offline : email dan blog.