(Kelompok II) Analisa Dan Evaluasi Teori Keperawatan Holistic Caring [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Analisa dan Evaluasi Teori Keperawatan Holistic Caring Barbara Montgomery Dossey



1. Pendahuluan Keperawatan Integral berasal dari warisan/ landasan filosofis Florence pengembang Nightingale yang menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan an teori dan perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit, hal ini merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Florance Nightingale (1820-1910) adalah pendiri filosofi keperawatan modern sekuler dan mendapatkan pegakuan pertama teori keperawatan yaitu teori integral (holistik). Florence Nightingale memandang dunia terfokus pada individu dan kolektif, yang berasal dari dalam dan luar, dan perhatian pada manusia. Nightingale mengidentifikasi faktor penentu (determinasi) lingkungan, yaitu: udara bersih, air, makanan, rumah, dan lainlain, dan faktor penentu sosial, yaitu: kemiskinan, pendidikan, hubungan dalam keluarga, pekerjaan). Teori keperawatan Integral (Theory of Integral Nursing) merupakan kemajuan proses perkembangan evolusi, tahapan, dan tingkat perkembangan manusia dan kesadaran terhadap filosofi dan pemahaman integral komprehensif. Hal ini dapat membantu perawat untuk memetakan kapasitas manusia yang dimulai dengan tahap penyembuhan dan perkembangan diri transpersonal yang berhubungan dengan Tuhan nya yang dapat didefinisikan maupun diidentifikasikan dalam upaya perawat untuk mencapai kesehatan dunia. Teori Keperawatan Integral menyesuaikan karya Ken Wilber (1949), salah satu filsuf dan ahli psikologi yang paling signifikan di Amerika, untuk memperkuat konsep inti penyembuhan. Model terpisahkan Wilber adalah, model empat kuadran yang telah dikembangkan selama 35 tahun. 2. Penjelasan Teori ini dijelaskan dengan baik. Keperawatan holistik mencakup semua Teori perawatan yang memiliki peningkatan penyembuhan (healing) seluruh individu dari lahir sampai mati. Ruang lingkup teori Dossey, yaitu body, mind, spirit pada pasien dan perawat holistik dalam dirinya atau kehidupan pribadinya, baik di praktik klinik dan mandiri, pendidikan, riset, dan pelayanan komunitas. Dossey menekankan bahwa keperawatan holistik bukan spesialisasi di bidang keperawatan tetapi bagian dari essensi keperawatan yang mencerminkan kegiatan keperawatan yang beragam dimana perawat holistik terlibat di dalam kegiatan tersebut. Ruang lingkup Dalam Pengembangan Teori



Keperawatan integral merupakan komprehensif integral proses yang meliputi holistik teori dan paradigma lain : perawat holistik. Disiplin ilmu dalam pengembangan teori, Dossey lebih menekankan untuk memahami hubungan antara tubuh ( body), pikiran ( mind) dan jiwa (spirit). a. Tubuh ( body). Pengobatan tubuh dan pikiran menggunakan berbagai teknik yang didesain untuk menambah kapasitas pikiran mereka yang berdampak pada fungsi tubuh dan gejala. b. Pikiran (mind). Dalam profesi keperawatan, perawat lain mengeksplorasi teori integral yang terkait dengan ide-ide. Ketika perawatan menggunakan pandangan integral, perawat lebih cenderung untuk memperluas perannya dalam interaksi dialog dengan tim trandisipliner lainnya dan untuk mengeksplorasi kesamaan dan perbedaan antar disiplin ilmu lainnya . c. Jiwa (spirit). Sebagai perawat integral diberitahu, mereka lebih kemungkinan untuk pindah ke pengalaman yang lebih dalam hubungan dengan Tuhan atau tak terbatas, namun ditentukan atau identified. Integral nursing provides cara yang komprehensif untuk mengatur beberapa fenomena pengalaman manusia dalam empat perspektif realitas. Perawat merupakan instrumen dalam penyembuhan Proses, membawa dia atau seluruh diri ke dalam hubungan dengan seluruh diri dari yang lain atau kelompok lain yang signifikan dan dengan demikian memperkuat kesatuan makna dan pengalaman dirinya dan Tuhan. Gambaran konsep dan proposisi dari teori tersebut.



1.



2.



3.



4. 5.



Ada beberapa asumsi terkait dengan teori integral keperawatan yaitu : pemahaman integral terkait dengan menunjukkan bahwa indvidu sebagai medan energi yang tehubung dengan medan energi lainnya. dan manusia itu holistik secara terbuka, dinamis, saling ketergantungan dan terus – menerus akan berinteraksi sebuah sudut pandang integral terdiri dari empat perspektif yaitu : a. Individual interior (subjektif, personal) b. Individual exterior (objektif, perilaku) c. Collective interior (intersubjektif, kultural) d. Collective exterior (interobjektif, sistem atau struktur) Penyembuhan merupakan suatu proses yang melekat dalam segala hal, hal ini dapat diliat dalam dengan meredakan gejala yang dirasakan tapi tidak identic dengan cara pengobatan. kesehatan secara integral sebagai upaya untuk membangun pemahaman terhadap kondisi fisik, mental, emosional, sosial, dan dimensi spiritual. keperawatan integral dibangun oleh komunikasi dan pengetahuan yang dilakukan sehari-hari



Dossey telah mengembangkan teori keperawatan tidak terpisahkan yang menempatkan perawatan holistik dalam konteks relasional dan lingkungan. perawat memberi pelayanan kepada masyarakat. Teori ini berusaha untuk memperluas paradigma perawat untuk tidak hanya pasien berpusat langsung asuhan keperawatan, tetapi juga bagaimana kita bekerja sama dan menggunakan kemampuan perawat sebagai penyedia layanan kesehatan dalam sistem perawatan kesehatan, dan tindakan masyarakat dalam mendukung kesehatan dan penyembuhan. Proposisi dari teori ini terkait dengan healing/ Penyembuhan Gambaran Konsep Teori Keperawatan Integral Adapun yang menjadi Ruang Lingkup Teori yaitu Keperawatan Integral yang terdiri dari : Healing ( Penyembuhan), Metaparadigma ( Manusia, Kesehatan, Keperawatan dan Lingkungan), Pattern of Knowing (Pola Mengetahui) dan Kuadran 1. Healing (Penyembuhan)



Komponen pertama yaitu healing (penyembuhan) yang divisualisasikan seperti berlian. pada konsep integral keperawatan healing merupakan elemen inti. healing sebagai medan energi individu yang merupakan penghubung dengan medan energi manusia lainnya. Healing dapat bertransformasi dalam 4 bentuk bentuk realita perspektif : a. The individual interior (personal/ hal kesengajaan) b. Individual exterior (fisiologi/ perilaku) c. Collective interior (interobjektif/ kultural) d. Collective exterior (sistem/ struktur)



Empat perspektif ini dapat membantu dalam pemahaman kompleksitas yang akan muncul dalam penyembuhan (Healing). Penyembuhan termasuk mengetahui, melakukan, dan merupakan perjalan hidup manusia untuk mencapai keharmonian. proses healing tersebut membawa manusia untuk menghadapi ketakutan serta kecemasan, mengekspresikan diri, belajar untuk memahami arti kehidupan, menciptakan kreativitas, gairan hidup, dan cinta. Pemahaman tersebut dalam disimpulkan bahwa penyembuhan (Healing) adalah proses yang melekat dalam setiap makhluk hidup, mungkin dapat terjadi dengan menyembuhkan gejala tetapi tidak identik dengan hal pengobatan. 2. Metaparadigma



Metaparadigma Keperawatan dalam teori Dossey ini menggambarkan healing dikelilingi oleh perawat, kesehatan, manusia dan lingkungan yang diartikan komponen tersebut saling ketergantungan dengan yang lainnya sehingga dapat mempengaruhi penyembuhan dalam berbagai tingkatan. Perawat merupakan instrument dalam hal penyembuhan. Perawat dapat mempengaruhi kesehatan individu dalam berbagai hal terkait dengan keyakinan tentang kesehatan, nilai-nilai kesehatan, orientasi seksual, preferensi personal. Perawat juga memandang bahwa kematian merupakan proses alami yang tejadi dalam kehidupan. Perawat integral didefinisikan sebagai perawat abad ke-21. Perawat merupakan instrumen dalam proses penyembuhan. Proses, membawa dia atau seluruh diri ke dalam hubungan dengan seluruh diri dari yang lain atau kelompok lain yang signifikan dan dengan demikian memperkuat kesatuan makna dan pengalaman Individu (person) didefinisikan sebagai individu yang termasuk pasien/ klien, anggota keluarga, kelompok masyarakat yang berinteraksi dengan



perawat dengan cara menghormati pengalaman yang dirasakan individu tentang kesehatan, keyakinan kesehatan, nilai-nilai, orientasi seksual, dan dan preferensi pribadi. Hal ini juga mencakup interaksi perawat dengan individu, rekan keperawatan, kesehatan lainnya, perawatan anggota tim, atau kelompok masyarakat anggota atau kelompok lain. Kesehatan integral (Integral health) adalah proses melalui membentuk kembali asumsi dasar dan pandangan dunia tentang kesejahteraan dan melihat kematian sebagai proses alami siklus kehidupan. Hal ini termasuk perkembangan tingkat kesadaran seseorang ke tingkat yang lebih tinggi dari pribadi dan kolektif untuk memahami salah satu faktor, yaitu: fisik, mental, emosional, sosial, dan dimensi spiritual. Penyakit dan sakit pada tingkat fisik dapat bermanifestasi untuk banyak alasan dan variabel. Hal ini penting untuk istilah kesehatan fisik, kesehatan mental, dan kesehatan rohani, karena aspek tersebut tidak sama dan merupakan bagian dari kesehatan integral. Lingkungan integral tidak terpisahkan, baik aspek internal dan eksternal. Lingkungan internal, termasuk: mental individu, emosional, dan dimensi spiritual yang termasuk perasaan dan makna. Lingkungan eksternal, termasuk benda-benda yang dapat dilihat dan diukur terkait dengan kondisi fisik dan sosial dalam beberapa bentuk, salah satunya kondisi lingkungan yang kotor (gross), halus (subtle), dan tingkat kausal (causal level) yang selanjutnya diperluas oleh komponen konten kuadran.



3. Pattern of Knowing



Terdapat 6 pola personal knowing yaitu : empiris, estetika, etika, tidak tahu, dn sosial politik. Pola-pola tersebut membantu perawat dalam mendekatkan diri kepada individu lainnya. Penajabarannya sebagai berikut : a. Personal Knowing, adanya proses dinamis perawat dan dalam penuh kesadaran yang berfokus pada sintesis pribadi dan berada pada diri sendiri. Hal ini dapat dikembangkan dalam seni, meditasi, tari, musik, cerita dan ekspresi lainnya b. Empirical Knowing, bahwa ilmu keperawatan yang berfokus pada ekspresi formal, replikasi pengetahuan dan divalidasi melalui kompetensi ilmiah keperawatan baik dalam pendidikan dan praktik lapangan. Hal ini dapat dinyatakan dalam model dan teori-teori yang dapat diintegrasikan dalam evidence based practice. Indikator yang dapat empiris dapat dilihat dari pengamatan langsung, pegukuran dan verifikasi. c. Aesthetic Knowing, merupakan seni dalam keperawatan yang berfokus pada bagaimana cara mengeksplorasi pengalaman dan makna dalam kehidupan baik diri sendiri maupun orang lain. Perawat sebagai fasilitator penyembuhan yang mengintegrasikan pengetahuan, pengalaman, insting, dan intuisi dalam makna kehidupan. d. Ethical Knowing, pengetahuan tentag moral dalam keperawatan yang berfokus pada perilaku, ungkapan, dan etik. ini termasuk cara menilai dan menjelaskan situasi. Hal ini menekankan etika menghormati orang,



keluarga, dan masyarakat yang mendorong untuk saling keterkaitan sehingga meningkatkan perhatian, tanggapan, komunikasi, dan tindakan moral. e. Not Knowing (Tidak Tahu), merupakan kemampuan untuk menggunakan penyembuhan sebagai jawaban untuk dari masalah kesehatan sebelumnya yang memungkinkan munculnya wawasan baru terkait healing f. Sociopolitical Knowing, Sosial politik sangat penting terkait dengan kontekstual sosial, ekonumi, geografis, budaya, politik, sejarah, dan lainnya. Pola ini meliputi informasi, kritik, dan keadilan sosial bagi individu untuk mengurangi kesenjangan kesehatan.



4. Four Quadrants (4 Kuadran)



Model ini diadaptaptasi dari Ken Wilber (2000) dimulai dengan core healing sebagai pusat sebagai pembatas filosofi keperawatan, kapasitas manusia, dan misi global. Garis horizontal dan vertikal putus-putus menunjukkan bahwa masing-masing kuadran dapat dipahami sebagai permeabelitas. Setiap kuadran menginformasikan tentang pengalaman dari masing-masing kuadran. Dalam setiap kuadran terdapat I, We, It, Its untuk mewakili 4 perspektif realistis dan telah menjadi bahasa sehari-hari agar mudah dipahami. Ruang “I” (intentional/ personal) menjelaskan tentang diri sediri dan kesadaran (perawatan diri sendiri, ketakutan, perasaan, keyakinan, nilainilai, kapasitas kognitif, kematangan emosional, perkembangan moral, pribadi mencapai kedewasaan rohani, keterampilan berkomunikasi). Ruang “We” (Cultural/ shared) menjelaskan hubungan antara satu dan yang lainnya terkait dengan budaya dan cara pandang. (makna berbagi, kepemimpinan, dan nilai lainnyadialog integral, dan komunikasi) Ruang “It” (Behavioral/ biological) menjelaskan tentang hubungan antara satu dan yang lainnya terkait (fisiologi, patofisiologi sel, molekul, sistem limbic, neurotransmitter, sensasi fisik, biokimia, kimia, fisik, perilaku, perkembangan kesehatan, nutrisi dan latihan). Ruang “Its”(systems/ structures) menjelaskan tentang hubungan sistem



sosial dan lingkungan, struktur organisasi, dan sistem-sistem, sistem pendidikan, teknologi informasi, kebijakan terkait lingkungan dan pemerintah. 5. AQAL (All Quadrants, All Levels)



Komponen konten ke lima yaitu “semua kuadran, semua tingkatan, semua lini, pada gambar di atas menjelaskan elemen penting secara komprehensif melalui tingkatan, garis, bagian dan tipe-tipe pola.



Landasan Filosofi



Teori integral nursing/ holistic nursing oleh Barbara M. Dossey mempunyai landasan filosofi dari teori Florence Nightingale (1820-1910) pendiri filsafat keperawatan modern sekuler dan teori pertama yang diakui dunia keperawatan yang merupakan seorang integralis. Pandangan Nightingale berfokus pada individu dan kolektif, dalam dan luar, dan human and nonhuman concern. Nightingale memfokuskan pandangannya pada kebutuhan dasar manusia dan semua aspek lingkungan yang mempengaruhinya (udara bersih, air, makanan, rumah, dan lain-lain), baik secara local maupun global. Dia juga mempunyai pengalaman dan mencatat pemahaman personalnya tentang hubungan dengan tuhan dan ada hubungan yang kuat antara dirinya dengan tuhan. Selain itu, teori integral nursing menyesuaikan karya Ken Wilber (1949), salah seorang filsuf paradigma-baru Amerika, untuk memperkuat konsep sentral dari penyembuhan (central concept of healing). Model integralnya adalah model 4-kuadran elegan yang telah dikembangkan selama 35 tahun. Empat kuadran tersebut adalah: a. Kuadran kiri atas atau Upper left (UL): kuadran “I” dimana memandang manusia secara subjektif, dan merupakan bagian dalam (inside) dari individu. Contoh: perawatan diri, perasaan,



kepercayaan, nilai seseorang, dll. b. Kuadran kanan atas atau Upper right (UP): kuadran “It” dimana memandang manusia secara objektif dan merupakan bagian luar (outside) dari individu. Contoh: fisiologi dan patofisiologi, perilaku dalam mengembangkan kesehatan. c. Kuadran kiri bawah atau Lower left (LL): kuadran “we” intersubjektif dan bagian dalam dari kolektif. Contoh: hubungan dengan budaya, dan sudut pandang dunia, nilai yang dibagikan, dll. d. Kuadran kanan bawah atau Lower right (LR): kuadran “Its” interobjektif dan bagian luar dari kolektif. Contoh: sistem sosial dan lingkungan, stuktur organisasi dan systems: asuransi kesehatan, system pembayaran, system pendidikan, teknologi informasi dll. Filosofi dari kedua dasar theory integral nursing ini dijelaskan secara eksplisit dan tidak bertele-tele. Dalam Teori Keperawatan Integral asumsi filosofis adalah sebagai berikut: a. Pemahaman integral mengakui individu sebagai medan energi yang terhubung ke medan energi orang lain dan keutuhan umat manusia; dunia itu terbuka, dinamis, saling bergantung, mengalir, dan terus menerus berinteraksi dengan variabel berubah yang dapat menyebabkan kompleksitas yang lebih besar dan lainnya. b. Integral worldview adalah cara yang komprehensif untuk mengatur beberapa fenomena pengalaman manusia dari 4 perspektif realitas: individu interior (subjektif, personal); individu eksterior (tujuan, perilaku); interior kolektif (intersubjektif, budaya), dan eksterior kolektif (interobjective, sistem atau struktur). c. Penyembuhan (Healing) adalah proses yang melekat dalam semua proses kehidupan; mungkin terjadi dalam proses penyembuhan gejala, tetapi ini tidak identik. d. Keperawatan integral yang dialami oleh seorang individu sebagai tahap perkembangan yang utuh menuju pertumbuhan dan perkembangan pribadi ke tingkat kesadaran yang lebih tinggi dari dalam diri individu dan pemahaman kolektif seseorang secara dimensi fisik, mental, emosi, sosial, dan spiritual. e. Keperawatan integral menemukan pandangan dunia integral menggunakan bahasa dan pengetahuan yang integral dan terintegrasi dalam praktik dan ketrampilan setiap hari seperti art yang dapat di aplikasikan dalam dunia keperawatan. f. Keperawatan integral didefinisikan secara luas meliputi pengembangan pengetahuan dan semua cara yang diketahui seperti perkembangan



internal consistency kaitannya dengan kejelasan konsep, konsistensi bahasa dan konsistensi struktur dari teori tersebut



teknologi yang dapat meyembuhakan pasien. g. Keperawatan integral adalah instrumen dalam proses penyembuhan dan memfasilitasi penyembuhan melalui yang diketahui oleh pasien, melakukan, dan mencapai sesuatu tujuan h. Keperawatan integral merupakan bagian dari praktek, pendidikan, riset, dan kebijakan perawatan kesehatan. Teori Dossey di jelaskan dengan baik dan konsisten. Keperawatan holistik mencakup semua perawatan yang memiliki peningkatan penyembuhan (healing) seluruh individu dari lahir sampai mati. Ruang lingkup teori Dossey, yaitu body, mind, spirit pada pasien danperawat holistik dalam dirinya atau kehidupan pribadinya, baik di praktek klinik dan mandiri, pendidikan, riset, dan pelayanan komunitas. Dossey menekankan bahwa keperawatan holistik bukan spesialisasi di bidang keperawatan tetapi bagian dari essensi keperawatan yang mencerminkan kegiatan keperawatan yang beragam dimana perawat holistik terlibat di dalam kegiatan tersebut. Theory of Holistik Nursing Theory / Theory of Integral Nursing memenuhi kiriteria konsistensi internal dengan kejelasan konsep yang digunakan, konsistensi bahasa, dan konsistensi struktur dari teori tersebut. Terdapat kecocokan antara konteks (philosophical claims dan conceptual model) dan konten (konsep dan (pernyataan yang dapat dibuktikan, dijelaskan, atau didiskusikan [propositions]) dari teori, konsep holistic nursingtheory tersebut menunjukkan kejelasan dan konsistensi dengan makna bahasa (semantic), dan propositions holistic nursingtheory menjelaskan tentang structural consistency. Konsep dari Holistik Nursing Theory / Theory of Integral Nursing adalah makna (meaning) dengan menunjukkan sesuatu yang ada atau kebenaran (indicated) yaitu perawat holistik mengakui bahwa teoriteori keperawatan holistik menyediakan kerangka kerja bagi semua aspek praktik keperawatan holistik dan kepemimpinan transformasional. Philosophical meaning berhubungan dengan pandangan Dossey terhadap realita dan simbol perawat dalam memahami body, mind, dan spirit untuk memahami pasiennya. Philosophical meaning berhubungan dengan kesadaran, intuisi, wawasan, spiritual meaning perawat untuk memberikan pelayanan pada pasiennya. Kejelasan semantik dalam definisi konstitutif dan lebih menguraikan deskripsi teori Theory of Holistik Nursing Theory / Theory of Integral Nursing Dossey. Konten teori keperawatan mencakup subjek tersebut membangun hambatan yang membentuk teori. Teori ini terdiri dari elemen yang stabil berdasarkan pada tindakan atau melakukan tindakan. Dalam teori keperawatan integral yang menjadi masalah subjek dan membuat banyak hambatan



(building blocks), yaitu: penyembuhan (healing), metaparadigma keperawatan (metaparadigm of nursing), pola mengetahui (pattern of knowing), empat kuadran yang diadaptasi dari Wilber (2000) dalam Parker dan Smith (2010). teori integral (integral theory), yaitu: individu interior: subjektif, personal/ kesengajaan; individu eksterior: obyektif, perilaku; kolektif interior: intersubjektif, sistem/ struktur, dan semua kuadran, semua tingkatan, dan semua jalur (all quadrants, all levels/AQALL).n Perawat holistik mengembangkan dan memperluas kerangka kerja konseptual dan filsafat keseluruhan tentang seni dan ilmu keperawatan holistik untuk model, praktek, mengajar, dan melakukan penelitian dengan cara yang paling efektif. 3. Teori parsimony



Adapun parsimony yang terdapat pada konsep dan teori saat ini yaitu memiliki tingkat kelemahan teori yang sangat sedikit. Teori yang di kemukakan oleh Dossey misalnya teori ini sebagian besar berfokus pada isi teori, tidak sulit untuk membedakan antara elemen konseptual dan teoritis karyanya ketika ia mengidentifikasi konsep, nilai – nilai, tujuan, agen perubahan, intervensi, perspektif, konteks, pendekatan dan metode yang di kemukakan oleh hasil dari teorinya. Serta parsimony (kelemahan) yang dapat timbul dari teori ini adalah teori ini sangat berfokus pada “teknik perawatan holistik” yang dapat digambarkan sebagai teori yang secara keseluruhan mengkaji tingkat kebutuhan pasien dalam rangka pemenuhan kesehatan secara menyeluruh. Kelemahan lain adalah dalam penerapan/proses pengaplikasian teori ini di pelayanan juga sulit di terapkan karena membutuhkan waktu yang relatif lama.



4. Kaitan teori testability teori dalam kaitannya dengan observabilit



Theory of Holistik Nursing / Theory of Integral Nursing memenuhi kriteria testabiliti teori dalam kaitannya dengan observability terukurnya konsep dan teori ini dapat memprediksi suatu kejadian atau fenomena dalam keperawatan melalui penetapan hipotesa dalam penelitiannya. Theory of Holistik Nursing / Theory of Integral Nursing merupakan bagian dari kriteria testability grand theory dapat digunakan untuk metode penelitian gabungan kualitatif-kuantitatif dan selalu mempertimbangkan triangulasi data yang sesuai. Peneliti harus selalu mempertimbangkan nilai inrospektif, budaya, dan interpretatif pengalaman, dan memperluas kapasitas pribadi individu dan kelompok tentang kesadaran sebagai evolusi perkembangan pada pencapaian semua tujuan. Pengetahuan tersebut muncul dari empat kuadran. Jurnal Penelitian yang berkaitan dengan Holistic/ Integral Nursing adalah : 1. Development and Evaluation of the Quality of Nursing Care Scale for Hospitalized Acute Respiratory Infection Children (QNCS-HARIC) in



5. empirical Adequacy telah dibahas dalam kaitannya dengan kesesuaian empirical evidence?



Indonesia yang diteliti oleh Dewi Elizadiani Suza tahun 2013 2. Alternative Nursing Interventions for Facilitating Holistic Nursing based on Eastern Philosophy yang diteliti oleh Hui-ling Lai dan Mei-lin Hsieh tahun 2003. 3. The Effect of Reiki on Pain and Anxiety in Women with Abdominal Hysterectomies: A Quasi-experimental Pilot Study diteliti oleh Anne T. Vitale & Priscilla C. O’Connor tahun 2006. 4. An Integral Philosophy and Definition of Nursing diteliti oleh Olga F. Jarrin tahun 2007 5. The Emancipatory Praxis of Integral Nursing: The Impact of Human Caring Theory Guided Practice Upon Nursing Qua Nursing In An American Nurses Credentialing Center Magnet® Re-Designated Healthcare System diteliti oleh Lura Mendy Marks tahun 2013. 6. Wilber’s Integral Theory and Dossey’s Theory of Integral Nursing diteliti oleh Linda Shea & Noreen Frisch tahun 2015 Konsep Holistik Nursing dapat diaplikasikan di dalam penelitian dan juga adanya nilai empirical. Teori integral keperawatan dapat membantu perawat untuk mempertimbangkan pentingnya penelitian kualitatif dan kuantitatif. Tantangan kita di integral keperawatan adalah untuk mempertimbangkan temuan dari kedua kualitatif dan data kuantitatif dan selalu mempertimbangkan triangulasi data. Kita harus selalu nilai introspektif, budaya, dan penafsiran pengalaman , dan memperluas kapasitas dari pribadi kita dan kolektif kesadaran sebagai evolusi perkembangan terhadap mencapai tujuan. Dengan kata lain , pengetahuan muncul dari semua empat kuadran. Evidence-based practice: Berdasar bukti-bukti, proses oleh yang latihan integrative klinik kesehatan praktisi membuat keputusan yang lebih baik dengan integrative filsafat atau teori. Bukti penelitian, keahlian klinis, dan pasien yang dalam konteks pilihan yang tersedia dari sumber daya. Untuk menambah pengetahuan terkait dengan integral nursing perlu dilakukan penelitan kualitatif dan kantitatif dan triangulasinya. Salah satu contoh penelitian yang dilakuakan oleh Dewi Elizadiani Suza tahun 2013 dengan judul Development and Evaluation of the Quality of Nursing Care Scale for Hospitalized Acute Respiratory Infection Children (QNCS-HARIC) in Indonesia. Penelitian ini merupakan mixed-method. Penggunaan theory holistic/Integral nursing dalam penelitian ini digunakan sebagai kerangka konsep ( conseptual framework) dan menjadikan Integrated Quality of Nursing Care Scale for Hospitalized Acute Respiratory Infection Children ( QNCS-HARIC).



6. kecukupan pragmatis dari teori untuk praktek klinis telah dibahas



Terdapat kecukupan pragmatis dari teori yang dipaparkan oleh Dossey untuk praktik klinis, di pendidikan, penelitian, kebijakan kesehatan dan keperawatan global. Dalam praktik klinik bahwa dalam teori keperawatan integral, semua aspek dapat dilihat dan ditangani pada ke empat kuadran tersebut. Teori keperawtan integral menyediakan kerangka konseptual untuk perawat yang menerapkan terapi komplementer dan alternatif dalam perawatn rutin pasien pada saat rehabilitasi (healing). Untuk bidang pendidikan, teori Integral nursing dapat digunakan dalam merancang kurikulum terkait dengan integral/holistic nursing. Dalam penelitian, teory integral nursing dapat digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kualitatif mereduksi konsep baru, sedangkan kuantitatif menguji hipotesis penelitian. Kemudian kita mempertimbangkan triagulasi dari penelitian tersebut. Dalam kebijakan kesehatan, teori integral dapat membimbing kita untuk mempertimbangkan banyak bidang yang terkait dengan kebijakan kesehatan. Misalnya kesehatan yang buruk dengan rentang kehidupan yang singkat. Dalam keperawatan global, theori integral dapat diaplikasikan untuk memperoleh perawatan kesehatan yang layak bagi setiap orang tanpa membedakan status sosial, agama, dan latar belakang budaya. Contohnya didiikan Nigthingele Initiative for Global Health pada tahun 2003 sebagai bentuk penghormatan kepada Florence nightingale yng betujuan untuk meningkatkan kesdaran masyarakat global tentang pentingnya kesehatan dan memberdayakan perawat, mahgasiswa keperawatan dan warga yang peduli untuk mengatasi masalah kesehatan.



Daftar Pustaka



Dossey, B, M. Keegan, L. Guzzetta, C, E. (2005) Holistic Nursing : A Handbook for Practice 4th Edition. United States of America; Jones and Barrlett Publisher Hui, H. L.& Mei, L. H. (2003). Alternative Nursing Interventions for Facilitating Holistic Nursing based on Eastern Philosophy. Tzu Chi Nursing Journal. Diperoleh tanggal 25 November 2016 Pukul 21.48 WIB di www.app.tzuchi.com Jarrin, O. F. (2007). An Integral Philosophy and Definition of Nursing. Journal og integral and practice. 2(4):74-101 diperoleh tanggal 7 Desember 2016. Pukul 16.30 WIB di https://www.aqaljournal.org. Marks, L. W. (2013). The Emancipatory Praxis of Integral Nursing: The



Impact of Human Caring Theory Guided Practice Upon Nursing Qua Nursing in An American Nurses Credentialing Center Magnet® ReDesignated Healthcare System. Disertasi. Diperoleh tanggal 7 Desember 2016. Pukul 16.33 WIB di http://library2.sage.edu/archive/thesis/NURS/2013marks_l.pdf Shea, L & Frisch, N. (2015). Wilber’s Integral Theory and Dossey’s Theory of Integral Nursing Journal of Holistic Nursing. Diperoleh tanggal 7 Desember 2016. Pukul 16. 40 WIB di http://journals.sagepub.com Suza, D. E. (2013) Development and Evaluation of the Quality of Nursing Care Scale for Hospitalized Acute Respiratory Infection Children (QNCS-HARIC) in Indonesia. Diperoleh tanggal 19 Desember 2016 Pukul 21.48 WIB di www.kb.psu.ac. Vitale, A. T & O’Connor, P. C. (2006). The Effect of Reiki on Pain and Anxiety in Women with Abdominal Hysterectomies: A Quasi-experimental Pilot Study. Reaserch Gate. 20(6):263–272 diperoleh tanggal 12 Desember 2016 Pukul 21.48 WIB di https://www.researchgate.org