Kerangka Acuan Kegiatan Penanggulangan Bencana [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN



DINAS KESEHATAN



UPT DINKES UNIT PUSKESMAS BONOROWO Jl. Kecamatan Nomor 1 Kecamatan Bonorowo Telp (0287) 6651205 e-mail [email protected] Kode Pos 54395



KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA



1. Pendahuluan Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang juga menjadi tugas Puskesmas adalah pencegahan dan penanganan bencana, dimana peristiwa bencana tersebut bisa disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat yang bertanggungjawab



diwilayah



kerjanya.



Puskesmas



sebagai



sarana



kesehatan ditingkat kecamatan dalam kejadian bencana dapat terlibat secara langsung sebagai bagian Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Sehari-hari (SPGDT) bencana sesuai tahapan bencana. a. Latar belakang Puskesmas Bonorowo yang merupakan unit pelaksana teknis milik Dinas



Kesehatan



Kabupaten



Kebumen



bertanggungjawab



menyelenggarakan pembangunan kesehatan di kecamatan Bonorowo. Puskesmas Bonorowo memiliki 11 desa sebagai wilayah kerja dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit menular yang juga berpotensi menimbulkan KLB. Selain itu sebagian besar desa di wilayah Puskesmas Bonorowo juga berpotensi mengalami bencana banjir terutama di musim penghujan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir wilayah Puskesmas Bonorowo tidak mengalami kejadian KLB penyakit, hanya pada tahun 2013 sebagian besar wilayah di Puskesmas Bonorowo terendam banjir karena curah hujan yang tinggi sehingga berakibat jebolnya tanggul sungai dan meluapnya air sungai di wilayah kecamatan Bonorowo. Tidak ada korban jiwa namun akibat bencana tersebut masyarakat banyak yang mengalami kerugian baik secara materi maupun non materi. Dampak secara kesehatan



juga dirasakan oleh penduduk, dimana banyak penyakit yang timbul pasca bencana banjir tersebut. Untuk mengantisipasi dampak kepada masyarakat akibat kondisi yang buruk akibat bencana banjir diperlukan adanya kesiapsiagaan dalam rangka meminimalisir dampak yang terjadi b. Tujuan Dilaksanakannya pencegahan dan pengendalian bencana sesuai dengan pedoman. 2. Tata Hubungan Kerja Lintas Program



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



Desa



v



Kecamatan



Koramil



Polsek



 Melakukan kegiatan pertolongan pada korban dan segera mendirikan posko bencana di lokasi tersebut.  Melakukan triase dan rujukan kasus.  Menginventarisasi masalah kesehatan yang ada pada saat bencana serta kemungkinan masalah yang akan timbul (misalnya penyakit menular).  Melakukan tindakan pengamanan  Memfasilitasi penyediaan logistik penanganan bencana/KLB



Dokter



Saat Bencana



Farmasi



2.



 Membentuk tim penanggulangan bencana.  Manajemen sumberdaya yang tersedia (tenaga, sarana termasuk bahan, obat, dana).  Koordinasi dengan lintas sektor.  Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.



Tata Usaha



bencana



pra



Kesling



Tahap



Peran



KIA



1.



Kegiatan



Promkes



NO



Lintas sektoral



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



Pasca bencana



 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar di penampungan dengan mendirikan Pos Kesehatan Lapangan.  Membantu menyiapkan sarana MCK di penampungan pengungsi.  Memfasilitasi relawan, kader dan petugas dalam memberikan KIE kepada masyarakat luas, bimbingan pada kelompok yang berpotensi mengalami stress pasca trauma, memberikan konseling pada individu yang berpotensi mengalami gangguan stress pasca trauma.  Merujuk penderita yang tidak dapat ditangani Puskesmas, membutuhkan konseling, psikoterapi atau penanganan lebih spesifik.



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



v



3. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan 1) Tahap pra Bencana Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan adalah a. Inventarisasi kemungkinan jenis, sifat dan lokasi terjadinya bencana serta kategori pengungsi. b. Pemantauan Sumber daya atau inventarisasi sumber daya yang tersedia. c. Masing-masing tingkat administrasi membuat unit fungsional penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi. d. Menyusun peta rawan bencana dan lokasi penampungan pengungsi. e. Penyusunan prosedur tetap pada setiap lokasi kemungkinan terjadinya bencana dan penanganan pengungsi. f. Penyebarluasan protap pada setiap unit yang terlibat. g. Latihan kesiapsiagaan setiap unit dan petugas yang terlibat dengan melaksanakan gladi posko, gladi lapangan dan lain-lain.



h. Mengadakan koordinasi dengan Lintas Sektoral. i. Menyiapkan rencana sesuai protap. j. Mengadakan monitoring/pemantauan tempat-tempat yang berpotensi terjadi bencana secara periodik. k. Identifikasi lahan penempatan para pengungsi. 2) Tahap terjadinya bencana Pentahapan kegiatan pelayanan kesehatan pada tahap terjadinya bencana dibagi dalam tiga tahap : a. Tahap lapangan (melakukan triase, mendirikan tenda darurat). b. Tahap antar sarana pelayanan kesehatan. c. Tahap antar di pusat rujukan kesehatan. Pada tahap terjadinya bencana kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Eskalasi pelayanan gawat darurat sehari-hari menjadi pelayanan gawat darurat bencana. b. Penilaian kebutuhan dan dampaknya pada aspek kesehatan secara cepat sebagai dasar untuk program bantuan pelayanan kesehatan. c. Apabila bencana yang terjadi disertai gangguan keamanan dan keselamatan petugas kesehatan maka penanggulangan kegawat daruratan kesehatan dilaksanakan secara gabungan yaitu Puskesmas, TNI dan POLRI. Pada



tahap



terjadi



bencana



perlu



dilakukan



pembagian



wilayah



penanggulangan : a. Daerah dimana terjadi bencana Mendirikan triase untuk melakukan pertolongan pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat serta melakukan penilaian kesehatan cepat untuk membuat perkiraan keadaan dan kebutuhan serta meminta bantuan dari daerah sekitar bencana. b. Daerah di sekitar terjadi bencana  Menyiapkan sarana untuk memberikan bantuan pelayanan kesehatan serta mengirimkan bantuan kesehatan.  Menyiapkan dan memberikan bantuan medik (jika diperlukan) dan membantu melakukan evakuasi korban bencana. Pada saat arus pengungsi tiba kegiatan yang harus dilaksanakan adalah : a. Satgas kesehatan segera mengkoordinasikan secara lintas program untuk memobilisasi sumber daya yang ada guna membantu menyiapkan lokasi pengungsi.



b. Penilaian awal secara cepat tentang kebutuhan dasar dengan memperhatikan jumlah pengungsi, jenis kelamin, umur dan pekerjaan. c. Mendirikan Pos pelayanan kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan (pengobatan dasar, imunisasi campak, Inspeksi sanitasi) dan surveilans penyakit. 3) Pasca Bencana Kegiatan yang dilaksanakan adalah : a. Pemantauan KLB penyakit menular. b. Menentukan strategi intervensi berdasarkan analisis status gizi. c. Pemulihan kesehatan fisik, mental dan psikososial berupa :  Promosi kesehatan dalam bentuk konseling.  Pencegahan masalah psikososial untuk menghindari psikosomatis.  Pencegahan berlanjutnya psikopatologis pasca pengungsian. d. Pelayanan kesehatan pada saat terjadinya bencana dan pengungsi diberikan secara cuma-cuma. 4. Sasaran 1. Lintas program 2. Lintas sektoral 3. Petugas kesehatan Puskesmas 5. Pembiayaan Kegiatan ini dilaksanakan dengan pembiayaan dari dana BOK dan BLUD Puskesmas Bonorowo tahun anggaran 2017.



6. Jadwal pelaksanaan kegiatan No 1



2



Kegiatan Tahap pra bencana  Membentuk tim penanggulangan bencana.  Manajemen sumberdaya yang tersedia (tenaga, sarana termasuk bahan, obat, dana).  Membuat peta kewaspadaan wilayah rawan bencana dan tempat evakuasi.  Koordinasi dengan lintas sektor.  Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat.  Monitoring dan evaluasi.  Pembentukan tim Tahap Bencana  Tim Gerak Cepat (TGC) Puskesmas ke lokasi bencana



Jadwal pelaksanaan



Penanggungjawab Ketua Tim Penanggulangan Bencana



Awal tahun



Kondisional



Ketua Tim Penanggulangan Bencana



 Melakukan kegiatan pertolongan pada korban dan segera mendirikan posko bencana di lokasi tersebut.  Melakukan triase dan rujukan kasus.  Menginventarisasi masalah kesehatan yang ada pada saat bencana serta kemungkinan masalah yang akan timbul (misalnya penyakit menular).  Melaporkan tentang terjadinya bencana (banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung meletus, kebakaran, amuk massa dsb kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (≤ 24 jam) meliputi :  Waktu terjadinya (jam/tanggal/bulan/tahun)  Lokasi terjadinya (dukuh/desa/kecamatan)  Luas wilayah yang terkena bencana 3



Tahap pasca bencana  Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar di penampungan dengan mendirikan Pos Kesehatan Lapangan.  Membantu menyiapkan sarana MCK di penampungan pengungsi.  Melakukan surveilans penyakit menular dan tidak menular yang timbul.  Segera melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten bila terjadi KLB penyakit menular.  Memfasilitasi relawan, kader dan petugas dalam memberikan KIE kepada masyarakat luas, bimbingan pada kelompok yang berpotensi mengalami stress pasca trauma, memberikan konseling pada individu yang berpotensi mengalami gangguan stress pasca trauma.  Merujuk penderita yang tidak dapat ditangani Puskesmas, membutuhkan konseling, psikoterapi atau penanganan lebih spesifik.



Ketua Tim Penanggulangan Bencana



Kondisional



7. Evaluasi pelasanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan melalui rapat/pertemuan lintas sektor dan lintas program yang dilaksanakan setelah kegiatan penanggulangan bencana dilaksanakan.



8. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan Laporan bencana yang dibuat Puskesmas dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten secara berjenjang sampai dengan tingkat Pusat. Laporan bencana yang dikirim meliputi : 



Jumlah korban, jumlah pengungsi, sarana kesehatan yang rusak dan masih berfungsi, sarana kesehatan ditempat pengungsian dll.







Kegiatan yang sudah dilakukan : pengobatan, posko kesehatan dll.







Masalah yang dihadapi baik pada saat kejadian maupun pasca bencana.







Bantuan yang dibutuhkan.