KLPK 5 (Makalah Askeb Gadar Maternal) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASKEB GADAR MATERNAL “KEHAMILAN GANDA”



OLEH : KELOMPOK 5 AMELIA



B.19.11.003



MAGFIRA JUSNI PUTRI



B.19.11.013



DINI ADRIANI



B.19.11.007



MELLIANI



B.19.11.014



NURSANTI



B.19.11.017



STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA DIII KEBIDANAN TINGKAT 2/ SEMESTER 4 TAHUN AKADEMIK 2021/2022



KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kami berupa nikmat kesehatan, nikmat kesempatan, nikmat iman dan taqwa sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kesehatan Mayarakat ini. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan salawat kepada junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang menderang seperti yang telah kita rasakan saat ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk kepentingan proses belajar. Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada dosen



yang telah



membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk pengajuan tugas dari mata kuliah kesehatan masyarakat. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari ibu dosen dan teman-teman sekalian karena dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kata sempurna. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.



Bulukumba, 26 Juli 2021 Penulis



Kelompok V



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagiibu tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin (Wiknjosastro, 2007:286). Sedangkan menurut Mochtar Rustam (2012:259) kehamilan ganda atau kembar adalah kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih. Jadi, kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Kehamilan gemelli merupakan kehamilan yang terdiri dari dua janin dalam kandungan pada waktu yang sama. Angka kejadian kehamilan gemelli semakin meningkat diakibatkan semakin berkembangnya assisted reproductive technology (ART). Kehamilan gemelli lebih berisiko dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Kehamilan gemelli mempunyai risiko besar pada ibu seperti keguguran, anemia, gestational diabetes mellitus (GDM), preeklampsia dan risiko terhadap bayi yang dikandung seperti kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), Kehamilan gemelli adalah terdapatnya dua janin dalam kandungan dalam waktu yang sama dan angka kejadiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya angka kehamilan gemelli dikarenakan semakin berkembangnya ART seperti in vitro fertilization atau bayi tabung.1,2 Kehamilan gemelli dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, paritas, riwayat gemelli dan penggunaan terapi bantuan reproduksi B.



Rumusan Masalah 1. Jelaskan definisi Kehamilan Ganda? 2. Jelaskan Etiologi Kehamilan Ganda? 3. Jelaskan Patofisiologi Kehamilan Ganda? 4. Jelaskan Jenis Kehamilan Ganda? 5. Jelaskan Tanda dan Gejala Kehamilan Gemelli? 6. Jelaskan Pertumbuhan Janin Kehamilan Ganda 7. Jelaskan Letak dan Presentasi Janin? 8. Jelaskan Diagnosa Kehamilan Ganda? 9. Jelaskan Komplikasi Kehamilan Ganda? 10. Jelaskan Penatalaksanaan kehamilan ganda?



C. Tujuan penulisan 1. Untuk mengetahui definisi Kehamilan Ganda? 2. Untuk mengetahui Etiologi Kehamilan Ganda? 3. Untuk mengetahui Patofisiologi Kehamilan Ganda? 4. Untuk mengetahui Jenis Kehamilan Ganda? 5. Untuk mengetahui Tanda dan Gejala Kehamilan Gemelli? 6. Untuk mengetahui Pertumbuhan Janin Kehamilan Ganda 7. Untuk mengetahui Letak dan Presentasi Janin? 8. Untuk mengetahui Diagnosa Kehamilan Ganda?



9. Untuk mengetahui Komplikasi Kehamilan Ganda? 10. Untuk mengetahui Penatalaksanaan kehamilan ganda?



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Kehamilan Ganda Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagiibu tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin (Wiknjosastro, 2007:286). Sedangkan menurut Mochtar Rustam (2012:259) kehamilan ganda atau kembar adalah kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih. Jadi, kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Kehamilan gemelli merupakan kehamilan yang terdiri dari dua janin dalam kandungan pada waktu yang sama. Angka kejadian kehamilan gemelli semakin meningkat diakibatkan semakin berkembangnya assisted reproductive technology (ART). Kehamilan gemelli lebih berisiko dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Kehamilan gemelli mempunyai risiko besar pada ibu seperti keguguran, anemia, gestational diabetes mellitus (GDM), preeklampsia dan risiko terhadap bayi yang dikandung seperti kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), Kehamilan gemelli adalah terdapatnya dua janin dalam kandungan dalam waktu yang sama dan angka kejadiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya angka kehamilan gemelli dikarenakan semakin berkembangnya ART seperti in vitro fertilization atau bayi tabung.1,2 Kehamilan gemelli dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, paritas, riwayat gemelli dan penggunaan terapi bantuan reproduksi B. Etiologi Kehamilan Ganda Menurut Mellyna (2007:64) kehamilan gemelli dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur dan paritas sering mempengaruhi kehamilan 2 telur 2. Faktor obat-obat induksi ovulasi profertil, domid dan hormon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua 3. Faktor keturunan 4. Faktor yang lain belum diketahui 5. Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur, juga hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor-faktor tersebut dan mungkin pula faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de graff atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan pertama dibuktikan dan ditemukan 21 korpora lutea pada kehamilan kembar. Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu, jika semua embrio yang kemudian dimasukan kedalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi kehamilan kembar itu. Diperkirakan disini sebabnya ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi. Faktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastul terbentuk,menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik. C. Patofisiologi Kehamilan Ganda Menurut Manuaba (2007:464) kehamilan kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel



telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak. Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 – 72 jam, 4 – 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban danplasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik. Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya wakt pembelahannya terlalu lama, sehingga sel telur menjadi berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan. D. Jenis Kehamilan Ganda Kehamilan kembar dibagi menjadi 3 macam, menurut Mochtar, Rustam (2012:260-261) adalah sebagai berikut: 1. Gemelli dizigotik = kembar dua telur , heterolog, biovuler dan praternal : Kedua telur berasal dari : a. 1 ovarium dan dari b. ovurium dan dari 1 folikel c. dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri. Plasenta dan selaput janin kembar dizigotik. (A): 2 plasenta, 2 korion, 2 amnion. (B): 2 plasenta (menjadi satu), 2 korion, 2 amnion (Wiknjosastro, 2007:390) 2. Gemelli monozigotik = kembar satu telur, homolog, uniovuler, identik dapat terjadi karena : a. Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula : b. Hambatan pada tingkat segmentasi c. Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum primitif Jenis kembar monozigotik berhubungan dengan waktu terjadinya faktor penghamba (Corner): Hambatan dalam tingkat segmentasi (2- 4 hari). (B). Hambatan dalam tingkat blastula (4 – 7 hari). (C). Hambatan setelah amnion dibentuk tetapi sebelum primitive streak (Wiknjosastro, 2007:388). 3. Conjoined twins, superfekkundasi 2 superfetasi Conjoined twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melengket satu dengan yang lainnya. Misalnya torakopagus (dada dengan dada), abdominopagus (perlengketan antara kedua abdomen), kraniopagus (kedua kepala) dan sebagainya. Banyak kembar siam telah dapat dipisahkan secara operatif dengan berhasil. Superfekundasi adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan dalam ovulasi yang sama pada dua kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek. E. Tanda dan Gejala Kehamilan Gemelli Menurut Dutton, dkk (2012:156) tanda dan gejala pada kehamilan kembar adalah sebagai berikut: 1. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar. 2. Mual dan muntah berat karena HCG meningkat



3. Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar 4. Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas danberbeda (nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan meningkat jika keluarga memiliki riwayat kehamilan kembar 5. Penggunaan stimulator ovulasi 6. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain. 7. Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada kehamilan kembar daripada kehamilan tunggal. 8. Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering pada kehamilan kembar. 9. Solusio plasenta dapat terjadi kemudian seperti sesak nafas, sering kencing, edema dan varises pada tungkai bawah dan vulva. F. Pertumbuhan Janin Kehamilan Ganda Dalam masa kehamilan pertumbuhan janin perlu diperhatikan. Pertumbuhan janin pada kehamilan kembar tentu berbeda dengan pertumbuhan janin pada kehamilan tunggal. Menurut Mochtar Rustam (2012:261-262) pertumbuhan pada janin kembar adalah sebagai berikut: a. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan dari janin tunggal. b. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500 gr triplet dibawah 2000 gr, duadriplet dibawah 1500 gr dan duintuplet dibawah 1000 gr. c. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama umumnya berselisih antara 50 – 100 gr, karena pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu kurang bertumbuh dari yang lainnya. d. Pada kehamilan ganda monozigotik 1) Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis dengan pembuluh darah janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan 2) Karena itu janin yang satu dapat terganggu pertumbuhannya dan menjadi monstrum seperti akardiakus dan kelainan lainnya. 3) Dapat terjadi sindroma transfusi fetal : pada janin yang dapat darah lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia, edema dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua kurang pertumbuhannya terjadilah bayi kecil, anemia, dehidrasi, oligohidrami dan mikrokardia, karena kurang mendapat darah e. Pada kehamilan kembar dizigotik 1) Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang satu tumbuh sampai cukup bulan. 2) Janin yang mati dapat diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada kehamilan agak tua janin jadi gepeng disebut fetus papyraseus atau kompresus. G. Letak dan Presentasi Janin Menurut Mochtar Rustam (2012:262) pada hamil kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu pula letak janin kedua dapat berubah setela janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang berubah jadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi yang paling sering dijumpai adalah: 1. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala (44-47 %). 2. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38 %). 3. Keduanya presentasi bokong (8-10 %). 4. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3 %). 5. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2 %). 6. Keduanya letak lintang (0,2-0,6 %).



7. Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi kunci-mengunci (interlocking) (Wiknjosastro, 2007:394) H. Diagnosa Kehamilan Ganda Untuk mendiagnosa adanya suatu kehamilan kembar menurut Mochtar (2012:263) dapat dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan sebagai berikut: 1. Anamnesa a. Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan b. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil c. Uterus terasa lebih cepat membesar d. Pernah hamil kembar atau ada sejarah keturunan. 2. Inspeksi dan palpasi a. Pada pemeriksaan pertama dan ulang ada kesan uterus lebih besardan cepat tumbuhnya dari biasa. b. Teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak c. Banyak bagian-bagian kecil teraba d. Teraba 3 bagian besar janin e. Teraba 2 balotemen 3. Auskultasi Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau sama-sama dihitung dan berselisih 10. 4. Rontgen foto abdomen, tampak gambaran 2 janin. 5. Ultrasonografi Tampak 2 janin, 2 jantung yang berdenyut telah dapat ditentukan pada triwulan I. 6. Elektrokardiogram fetal Diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin. 7. Reaksi kehamilan Karena pada hamil kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka produksi HCG akan tinggi. Jadi reaksi kehamilan bisa positif kadang-kadang sampai 1/200. Hal ini dapat meragukan dengan molahidatidosa. Kadangkala diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata ada satu janin lagi didalam rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan hidramnion dan toksemia gravidarum. I. Komplikasi Kehamilan Ganda Dibandingkan dengan kehamilan tunggal, kehamilan multipel lebih mungkin terkait dengan banyak komplikasi kehamilan. Komplikasi obstetrik yang sering didapatkan pada kehamilan kembar meliputi polihidramnion, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan ketuban pecah dini, presentasi janin abnormal, dan prolaps tali pusat. Secara umum, komplikasi tersebut dapat dicegah dengan perawatan antenatal yang baik (Eisenberg, 2004:168). Menurut Hartono, dkk (2006:852-897) beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada janin yang dilahirkan pada kehamilan kembardiantaranya adalah: 1. Prematuritas Janin dari kehamilan multipel cenderung dilahirkan preterm dan kebanyakan memerlukan perawatan pada neonatal intensive care unit (NICU). Sekitar 50 persen kelahiran kembar terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Lamanya kehamilan akan semakin pendek dengan bertambahnya jumlah janin di dalam uterus. Sekitar 20% bayi dari kehamilan multipel merupakan bayi dengan berat lahir rendah. 2. Hyalin Membrane Disease (HMD) Bayi kembar yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 35 minggu dua kali lebih sering menderita HMD dibandingkan dengan bayi tunggal yang dilahirkan pada usia kehamilan yang sama. HMD atau yang dikenal sebagai Respiratory Distres Syndrom (RDS) adalah penyebab tersering dari gagal nafas pada bayi prematur. Terjadi segera setelah atau beberapa saat setelah bayi lahir. Ditandai dengan sukarbernafas, cuping hidung, retraksi dinding dada dan sianosis yang menetap dalam



3.



4.



5.



6.



7.



8.



48-96 jam pertama kehidupan. Prevalensi HMD didapatkan lebih tinggi pada kembar monozigotik dibandingkan dengan kembar dizigotik. Bila hanya satu bayi dari sepasang bayi kembar yang menderita HMD, maka bayi kedua lebih cenderung menderita HMD dibandingkan dengan bayi pertama. Asfiksia saat Kelahiran/Depresi Napas Perinatal Bayi dari kehamilan multipel memiliki peningkatan frekuensi untuk mengalamiasfiksia saat kelahiran atau depresi perinatal dengan berbagai sebab. Prolaps tali pusat, plasenta previa, dan ruptur uteri dapat terjadi dan menyebabkan asfiksia janin. Kejadian cerebral palsy 6 kali lebih tinggi pada bayi kembar dua dan 30 kali lebih sering pada bayi kembar tiga dibandingkan dengan janin tunggal. Bayi kedua pada kehamilan kembar memiliki resiko asfiksia saat lahir/dpresi napas perinatal lebih tinggi. Infeksi Streptococcus group B Infeksi onset cepat Streptococcus group B pada bayi berat lahir rendah adalah 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan tunggal dengan berat badan yang sama. Vanishing Twin Syndrome Kemajuan teknologi ultrasonografi memungkinkan dilakukannya studi sonografik pada awal gestasi yang memperlihatkan bahwa insiden kembar trimester pertama jauh lebih tinggi daripada insiden kembar saat lahir. Kehamilan kembar sekarang diperkirakan terjadi pada 12 persen di antara semua konsepsi spontan, tetapi hanya14 persen di antaranya yang bertahan sampai aterm. Pada sebagian kasus, seluruh kehamilan lenyap, tetapi pada banyak kasus, satu janin yang meninggal atau sirna (vanish) dan kehamilan berlanjut sebagai kehamilan tunggal. Pada 21-63% konsepsi kembar meninggal atau sirna (vanish) pada trimester kedua. Keadaan ini dapat menyebabkan kelainan genetik atau kelainan neurologik/defek neural tube pada janin yang tetap bertahan hidup. Kelainan Kongenital/Akardia/Rangkaian Perfusi Balik Arteri padaJanin Kembar (twin reverse-arterial-perfusion/TRAP) Pada plasenta monokorionik, vaskularisasi janin biasanya tergabung, kadangkadang amat kompleks. Anastomosis vaskular pada plasenta monokorionik dapat dari arteri ke arteri, vena ke vena atau arteri ke vena. Biasanya cukup berimbang dengan baik sehingga tidak ada salah satu janin yang menderita. TRAP terjadi pirau dari arteri ke arteri plasenta, yang biasanya diikuti dengan pirau vena ke vena. Tekanan perfusi pada salah satu kembar mengalahkan yang lain, yang kemudian mengalami pembalikan aliran darah dari kembarannya. Darah arteri yang sudah terpakai dan mencapai kembar resipien cenderung mengalir ke pembuluhpembuluh iliaka sehingga hanya memberi perfusi bagian bawah tubuh dan menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh bagian atas. Gangguan atau kegagalan pertumbuhan kepala disebut akardius asefalus. Kepala yang tumbuh parsial dengan alat gerak yang masih dapat diidentifikasi disebut akardius mielasefalus. Kegagalan pertumbuhan semua struktur disebut akardius amorfosa. Twin-to-twin Transfusion Syndrome Darah ditransfusikan dari satu kembaran (donor) ke dalam vena kembaran lainnya (resipien) sedemikian rupa sehingga donor menjadi anemik dan pertumbuhannya terganggu, sementara resipien menjadi polisitemik dan mungkin mengalami kelebihan beban sirkulasi yang bermanifestasi sebagai hidrops fetalis. Menurut ketentuan, terdapat perbedaan hemoglobin 5 g/dldan 20% berat badan pada sindrom ini. Kematian kembar donor dalam uterus dapat mengakibatkan trombus fibrin di seluruh arteriol yang lebih kecil milik kembar resipien. Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh transfusi darah yang kaya tromboplastin dari janin donor yang mengalami maserasi. Kembar yang bertahan hidup mengalami koagulasi intravaskular diseminata. Kembar Siam



Apabila pembentukan kembar dimulai setelah cakram mudigah dan kantung amniom rudimenter sudah terbentuk dan apabila pemisahan cakram mudigah tidak sempurna, akan terbentuk kembar siam/kembar dempet. Terdapat beberapa jenis kembar siam, yaitu: a. Thoracopagus, bila kedua tubuh bersatu di bagian dada (30-40%). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Bila jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. b. Omphalopagus, bila kedua tubuh bersatu di bagian perut (34%). Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing- masing, tetapi kembar siam ini biasanya hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, dan organ-organ lain. c. Xyphopagus, bila kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage. d. Pyopagus (iliopagus), bila bersatu di bagian belakang (19%). e. Cephalopagus/craniopagus, bila bersatu di bagian kepala dengan f. tubuh terpisah. 9. Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) Pada kehamilan kembar, pertumbuhan dan perkembangan salah satu atau kedua janin dapat terhambat. Semakin banyak jumlah janin yang terbentuk, maka kemungkinan terjadinya IUGR semakin besar. J. Penatalaksanaan Penatalaksanaan yang diberikan bidan untuk ibu dengan kehamilan ganda adalah : 1. Bekerjasama dengan seorang dokter konsultan yang dapat segera dihubungi 2. Konseling pada pasangan untuk : a. Pengamatan terhadap perubahan dan rencana persalinan b. Pemeriksaan kehamilan lebih sering c. Mengikuti surveilens untuk mendeteksi komplikasi minim USG sebulan sekali d. Perubahan dan tanggung jawab pekerjaan dirumah e. Pola istirahat yang teratur 3. Pemantauan penambahan berat badan untuk mengetahui asupan nutrisi 4. Setelah kehamilan 24 sampai dengan usia 36 minggu, disarankan kunjungan minimal 2 minggu sekali dan selanjutnya 1 minggu sekali atau lebih sering 5. Penapisan glukosa dilakukan mulai usia kandungan 24-26 minggu 6. Pengamatan ketat akan adanya tanda-tanda persalinan preterm



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kehamilan kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Bahaya bagiibu tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu janin (Wiknjosastro, 2007:286). Sedangkan menurut Mochtar Rustam (2012:259) kehamilan ganda atau kembar adalah kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih. Jadi, kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua jenis janin atau lebih yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan. Kehamilan gemelli merupakan kehamilan yang terdiri dari dua janin dalam kandungan pada waktu yang sama. Angka kejadian kehamilan gemelli semakin meningkat diakibatkan semakin berkembangnya assisted reproductive technology (ART). Kehamilan gemelli lebih berisiko dibandingkan dengan kehamilan tunggal. Kehamilan gemelli mempunyai risiko besar pada ibu seperti keguguran, anemia, gestational diabetes mellitus (GDM), preeklampsia dan risiko terhadap bayi yang dikandung seperti kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR) Etiologi Kehamilan Ganda Menurut Mellyna (2007:64) kehamilan gemelli dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah : bangsa, umur dan paritas sering mempengaruhi kehamilan 2 telur 2. Faktor obat-obat induksi ovulasi profertil, domid dan hormon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua 3. Faktor keturunan 4. Faktor yang lain belum diketahui 5. Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur, juga hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor-faktor tersebut dan mungkin pula faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de graff atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan pertama dibuktikan dan ditemukan 21 korpora lutea pada kehamilan kembar. Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu, jika semua embrio yang kemudian dimasukan kedalam rongga rahim ibu tumbuh berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi kehamilan kembar itu. Diperkirakan disini sebabnya ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil konsepsi. Faktor penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastul terbentuk,menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion dan 2 plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik. B. Saran



Semoga makalah ini menambah wawasan mahasiswi kebidanan dalam mengetahui materi Kehamilan Ganda. Bila dalam penyusunan makalah ini banyak. mengalami kesalahan dan kekeliruan kami dari pihak penulis mohon kritik dan sarannya demi kebaikan makalah selanjutnya dan pengalaman yang lebih banyak.



DAFTAR PUSTAKA Anderson-Berry AL. Vanishing twin syndrome. Dalam: emedicine from WebMD. 2005. Available at URL (http://www.emedicine.com/med/topic3411.htm diakses 23 Maret 2013). Anonim. Kembar. Dalam : Wikipedia Indonesia. URLm(http://id.wikipedia.org/wiki/kembar diakses 23 Maret 2013). Anonim. Kembar siam. Dalam : Wikipedia Indonesia. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kembar_siam diakses 24 Maret 2013).



2006. 2007.



Available



Available



at



at URL



Anonim. Twin. Dalam : Wikipedia, the free encyclopedia, 2007. Available at URL (http://id.wikipedia.org/wiki/twins diakses 23 Maret 2013). Asrinah. 2010. Konsep Kebidanan. Graha Ilmu: Yogyakarta. Candranita, dkk, 2008. Gawat-Darurat Obstetric-Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. EGC: Jakarta.Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Kehamilan multijanin. Dalam: Hartono A, Suyono YJ, Pendit BU (alih bahasa). Obstetri Williams. Volume 1 edisi 21. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC, 2006. Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2011. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2011. Dutton, dkk. 2012. Rujukan Cepat Kebidanan. EGC: Jakarta. Dwana, dkk. 2008. Konsep Kebidanan. Fitramaya: Yogyakarta.