KP [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Erita
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERJA PRAKTEK



Disusun Oleh:



Meily Hafidzo Istianah Alif Bayu Windrawan Erita Cicilia Febrianti



NRP. 1203 171 034 NRP. 1203 171 043 NRP. 1203 171 045



Dosen Pembimbing: Haryadi Amran Darwito, S.ST, MT NIP. 19700102 199512 1 001



PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2019



LAPORAN KERJA PRAKTIK PT. Kereta Api Indonesia (Persero) [15 Juli 2019 – 12 Oktober 2019]



“”



Oleh: Meily Hafidzo Istianah



NRP. 1203 171 034



Alif Bayu Windrawan Erita Cicilia Febrianti



NRP. 1203 171 043 NRP. 1203 171 045



PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK



ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA 2019



HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK PENS “” PT. KAI (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA Tanggal : 15 Juli 2019 s/d 12 Oktober 2019



Oleh : Meily Hafidzo Istianah Alif Bayu Windrawan Erita Cicilia Febrianti



(1210 171 034) (1210 171 043) (1210 171 045)



Surabaya, 12 Oktober 2019 Menyetujui, Koordinator Kerja Praktek



Dosen Pembimbing



Reni Soelistijorini, B.Eng. MT NIP. 19710428 199903 2 002



Haryadi Amran Darwito, S.ST, MT NIP. 19700102 199512 1001



Mengetahui, Ketua Program Studi



Ari Wijayanti, ST., MT. NIP. 19761216 200312 2 001



HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK PERUSAHAAN “” PT. KAI (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA Tanggal : 15 Juli 2019 s/d 12 Oktober 2019



Oleh : Meily Hafidzo Istianah Alif Bayu Windrawan Erita Cicilia Febrianti



(1210 171 034) (1210 171 043) (1210 171 045)



Surabaya, 12 Oktober 2019 Menyetujui, Pembimbing Kerja Praktek PT.KAI (Persero) Daop 8 Surabaya Unit Sintel Gubeng



Hendra Febrianto Mengetahui, Manager Sintel PT. KAI (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA



Achmad Soleh



HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK “” PT. KAI (PERSERO) DAOP 8 SURABAYA Tanggal : 15 Juli 2019 s/d 12 Oktober 2019



Oleh : Meily Hafidzo Istianah Alif Bayu Windrawan Erita Cicilia Febrianti



(1210 171 034) (1210 171 043) (1210 171 045) Menyetujui,



Dosen Penguji 1.



Dosen Pembimbing Haryadi Amran Darwinto, S.ST.,MT.



NIP. 19700102 199512 1 001 2. 3. Koordinator Kerja Praktek Reni Soelistjorini, B.Eng, MT. NIP. 19710428 199903 2 002



ABSTRAK Kata Kunci :



iv



DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK PENS....................i HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK PERUSAHAAN.. ii HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK............................iii ABSTRAK...........................................................................................iv DAFTAR ISI..........................................................................................v DAFTAR GAMBAR..........................................................................vii DAFTAR TABEL................................................................................vii KATA PENGANTAR............................................................................x BAB I.....................................................................................................1 PENDAHULUAN.................................................................................1 1.1. Latar Belakang................................................................................1 1.2. Perumusan Masalah........................................................................2 1.3. Tujuan dan Manfaat........................................................................2 1.4. Ruang Lingkup Pembahasan..........................................................2 1.5. Sistematika Penulisan.....................................................................2 BAB II...................................................................................................5 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..............................................5 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan............................................................5 A. Sejarah Perusahaan..................................................................5 B. Visi Perusahaan........................................................................9 C. Misi Perusahaan.....................................................................10 D. Tujuan Perusahaan.................................................................10 2.2. Struktur Organisasi......................................................................11 2.3. Hak dan Wewenang......................................................................12 2.4. Lokasi Perusahaan.................................................................…. .17 2.5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).............................18 2.6. Etika Profesi........................................................................18 BAB III...............................................................................................21 HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTEK............................................21 3.1 Bidang Kegiatan...................................................................21 3.2 Kontribusi.............................Error! Bookmark not defined. 3.3. Korelasi Kegiatan KP dengan Mata KuliahError! Bookmark not defin BAB IV...............................................................................................23



v



KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................23 4.1. Kesimpulan..........................................................................23 4.2. Saran....................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................24



vi



DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL



DAFTAR LAMPIRAN



vii



KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur, kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul “ Judul ”. Melalui lembar ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghormatan sebesar-besarnya kepada: 1.



Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat yang telah diberikan selama ini. 2. Kedua orang tua penulis yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian, dan doa kepada penulis selama ini. 3. Bapak Dr. Zainal Arif, MT. Selaku Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabya. 4. Bapak Akuwan Saleh, ST.,MT. selaku Ketua Program Studi D4 Teknik Telekomunikasi PENS. 5. Ibu Reni Soelistijorini, B.Eng. MT. selaku Koordinator Kerja Praktek Program Studi Teknik Telekomunikasi PENS. 6. Bapak Haryadi Amran, S.ST, MT. selaku dosen pembimbing Kerja Praktek penulis. 7. Bapak Achmad Sholeh selaku Manager Sintel PT. KAI DAOP 8 Surabaya. 8. Bapak Hendra Febrianto selaku pembimbing Kerja Praktek di PT. KAI (Persero) Daop 8 Surabaya Unit Workshop Sintel Gubeng. 9. Seluruh Staff PT. KAI (Persero) Daop 8 Surabaya Unit Sintel Gubeng yang telah membantu melancarkan Kerja Praktek penulis. 10. Teman-teman Prodi Teknik Telekomunikasi khususnya kelas 3 D3TB dan angkatan 2017, serta semua pihak yang banyak membantu serta memberikan dorongan baik moril maupun material. Kami menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari sempurna, dan tentunya masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan sehingga kekurangan yang ada dapat diperbaiki. Semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan semua pihak yang mempelajarinya. Semoga



x



apa yang kita lakukan dalam menuntut ilmu dan menjalani kehidupan ini diridhoi oleh Allah SWT, Amin. Surabaya, 12 Oktober 2019



Penulis



xi



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan/industri dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di industri, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Adanya kecenderungan mahasiswa yang kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja karena kurangnya pengalaman praktis dalam waktu studi formal, sehingga menyebabkan praktek kerja industri menjadi salah satu sarana yang penting untuk mengatasi kondisi tersebut. Alasan adanya pelaksanaan praktek kerja industri adalah karena adanya tuntutan dari industri akan tenaga ahli yang berkualitas dan profesional, sebab mahasiswa selama ini cenderung setelah menyelesaikan studinya kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan yang sebenarnya. Oleh sebab itu, melalui praktek kerja industri ini, diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis sehingga dapat dijadikan nilai tambah yang berarti serta mampu memecahkan segala kendala di dalam pekerjaan. Seiring berkembangnya teknologi terutama di bidang Telekomunikasi, menyebabkan kebutuhan akan layanan komunikasi semakin meningkat. Hal ini juga menyebabkan perkembangan di berbagai elemen kehidupan. Salah satunya dalam dunia transportasi. Di bidang transportasi melibatkan ilmu telekomunikasi. Salah satu contohnya ada di Kereta Api. Moda kereta api merupakan angkutan yang menjadi salah satu transportasi bagi masyarakat Indonesia, sebab memiliki berbagai keunggulan diantaranya yaitu mampu untuk mengangkut orang maupun barang secara massal, menghemat energi, mempunyai faktor keamanan tinggi, memiliki tingkat pencemaran yang rendah, serta lebih efisien dibanding moda transportasi lainnya. Dalam perkembangan perkeretaapian di Indonesia kini semakin maju dengan didukung oleh ilmu teknik telekomunikasi, dimana ilmu



1



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



teknik telekomunikasi digunakan untuk berkomunikasi antara pusat kendali dengan lokomotif kereta menggunakan Radio Frequensi. Frequensi diatur agar bisa dilakukan proses komunikasi. Oleh kaarena itu pada kerja praktik ini kami membuat Prototipe Early Warning System pada Divisi Sintelis PT.KAI Daop 8 Surabaya. 1.2. Perumusan Masalah 1.3. Tujuan dan Manfaat Pada Kegiatan Kerja Praktek di PT. KAI DAOP 8 Surabaya Gubeng, memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Mendapatkan pengalaman dalam suatu lingkungan kerja dan mendapatkan peluang untuk berlatih menangani masalah di perusahaan. 2. Menumbuhkan serta menciptakan pola pikir yang konstruktif bagi mahasiswa di dunia kerja. 3. Mengembangkan kemampuan profesional melalui pengetahuan dan pengalaman praktis yang diperoleh saat dilapangan. 4. Mengembangkan kemampuan analitis dengan membandingkan antara pengetahuan teori kuliah dengan di lapangan. 5. Untuk mempersiapkan diri bagi mahasiswa yang terjun kemasyarakat setelah menyelesaikan studi di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). 6. Membina hubungan baik antara instansi perguruan tinggi dalam dunia kerja khususnya bidang teknik telekomunikasi 1.4. Ruang Lingkup Pembahasan 1.5. Sistematika Penulisan BAB I Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, dan Manfaat, Ruang Lingkup Pembahasan dan Sistematika Penulisan. BAB II Bab ini menjelaskan tentang Sejarah singkat Perusahaan, Struktur Organisasi, Hak dan Wewenang, Lokasi Perusahaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) , Etika Profesi.



2



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



BAB III BAB IV



Bab ini berisi tentang Bidang Kegiatan, Kontribusi, Korelasi kegiatan KP dengan Matakuliah Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dibutuhkan penyusun untuk membenahi kekurangan dari Laporan Kerja Praktek.



3



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



(halaman ini sengaja dikosongkan)



4



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan A.



Sejarah Perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. KAI didirikan sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2, yang dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No. 14. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tanggal 1 Oktober 1999 No. C-17171 HT.01.01.TH.99 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 14 Januari 2000 No. 4 Tambahan No. 240/2000. PT KAI membawahi 9 (sembilan) Daerah Operasi (DAOP) dan Divisi Regional (DIVRE) yaitu Daop 1 Jakarta, Daop 2 Bandung, Daop 3 Cirebon, Daop 4 Semarang, Daop 5 Purwokerto, Daop 6 Yogyakarta, Daop 7 Madiun, Daop 8 Surabaya, dan Daop 9 Jember, sedangkan Divre 1 Sumut, Divre 2 Sumbar, dan Divre 3 Sumsel. Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm. Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS),Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM) , Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang



5



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km. Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas Kereta Api). Selama penguasaan Jepang, operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas Saketi-Bayah dan MuaroPekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia).Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk kembali perkeretaapian di Indonesia bernama Staatssporwegen / Verenigde Spoorwegbedri (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM). Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai



6



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api (Persero) tahun 1998. Pada tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (Persero) dengan meluncurkan logo baru. Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015). Daerah Operasi VIII Surabaya atau disingkat dengan Daop 8 Surabaya adalah salah satu daerah operasi perkeretaapian Indonesia, di bawah lingkungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang berada di bawah Direksi PT Kereta Api Indonesia dipimpin oleh seorang Executive Vice President (EVP)/Kepala Daerah Operasi (Kadaop) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api Indonesia. Kantor Daop 8 Surabaya terletak di Jalan Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari, Kota Surabaya, Jawa Timur.



Gambar 2.1. Peta wilayah daerah operasi 8 Surabaya Sumber: www.google.com



Daop 8 Surabaya memiliki 13 stasiun besar yaitu Stasiun Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Surabaya Kota/Semut, Wonokromo, Sidoarjo, Bangil, Kepanjen, Blitar, Mojokerto, Bojonegoro, Malang, Babat dan Lamongan, 51 stasiun kecil,



7



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



dengan demikian Daop 8 Surabaya memiliki total 64 stasiun. Batas wilayah Daop 8 Surabaya antara lain bagian timur berbatasan dengan Daop 9 yaitu stasiun Pasuruan, sebelah barat berbatasan dengan Daop 4 yaitu stasiun Cepu, sebelah selatan berbatasan dengan Daop 7 yaitu stasiun Rejotangan. Daop 8 Surabaya memiliki 4 bengkel perawatan sarana antara lain, Balai Yasa Surabaya Gubeng, Dipo Lokomotif Kereta dan Mekanik Sidotopo, Subdipo Lokomotif dan Dipo Kereta Surabaya Pasarturi, Subdipo Lokomotif dan Dipo Kereta Malang. Daop 8 Surabaya membentuk resor – resor untuk membagi tugas pekerjaan sesuai dengan bidangnya. Resor Jalan dan Bangun bertugas untuk mengatasi masalah banguanan dan jalan rel. Resor Sarana bertugas untuk mengatasi masalah perawatan terhadap sarana perkeretaapian. Resor Operasi bertugas untuk mengatur perjalanan kereta api. Resor Sintel bertugas untuk mengatasi masalah tentang perawatan sinyal, telekomunikasi kereta api. Resor Sintel 8.6 Surabaya Gubeng (SGU) merupakan salah satu resor yang berada satu kompleks dengan Stasiun Surabaya Pasar Turi, yaitu di Jalan Semarang No.1, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Resor ini membawahi 4 Stasiun antara lain Stasiun Gubeng, Stasiun Surabaya Kota, Stasiun Sidotopo dan Stasiun Benteng. Resor Sintel 8.6 melakukan pemeliharaan, perbaikan apabila ada gangguan dan perawatan secara rutin terhadap peralatan persinyalan, telekomunikasi dan listrik didaerah yang menjadi tanggung jawabnya. Logo PT. KAI Perubahan identitas perusahaan merupakan upaya PT. KAI untuk mengembangkan citra perusahaan kearah yang lebih baik. Selain itu potret pelayanan dalam sejarah panjang perekeratapian Indonesia menjadi tonggak semangat untuk melakukan perubahan dan percepatan transformasi menuju Pelayanan Prima. Identitas baru PT. KAI diharapkan dapat menumbuhkan hubungan emosional yang mendalam antara brand dan konsumen, sehingga tercipta hubungan timbal balik antara penyedia jasa dan pengguna jasa kereta api (Stakeholders). PT. KAI mempunyai lambang perusahaan yang dapat dilihat dibawah ini.



8



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



Gambar 2.2. Logo PT. KAI Sumber : https://kai.id Pada bentuk garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT. KAI dalam mencapai visi dan misinya. Anak panah melambangkan nilai integritas yang harus dimiliki insan PT. KAI dalam mewujudkan pelayanan prima, sedangkan warna oranye melambangkan proses pelayanan prima (kepuasan pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal dan warna biru melambangkan semangat inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.



Gaya Gambar yang lugas, langsung, tajam, teknis, selaras dengan staf teknik kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah / kecepatan, tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan agresivitas, asosiatif kepada senjata tajam, duri, dan semacamnya. Sifat gambar lebih lugas, obyektif, rasional. Karena bentuk geometrinya yang dominan dan lebih bersifat maskulin. Kesan sangat modern, teknis, jelas terlihat. B. Visi Perusahaan Visi PT. KAI : a. Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders b. Seluruh lapisan masyarakat adalah pelanggan c. Berkembang, dan terdepan dalam keselamatan dan Keandalan d. Pelopor dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan karyawan bangga dan sejahtera.



9



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



A. Misi Perusahaan Misi menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama, yaitu : a. Keselamatan KAI memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjainya kerugian. b. Ketepatan waktu KAI akan selalu berupaya maksimal untuk tetap mengoperasikan perjalanan kereta api tepat sesuai pada waktunya, baik dari jadwal keberangkatan dan jadwal tiba demi kelancaran dan kepuasan pelanggan sebagi bentuk solusi dari salah satu alternatif transportasi publik yang bebas dari kemacetan. c. Pelayanan Dalam hal pelayanan, KAI akan memberikan yang terbaik sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memnuhi 6A unsur pokok : Kemampuan (Ability), Sikap (Attitude), Penampilan (Appearance), Perhatian (Attention), d. Kenyamanan Kenyaman pelanggan akan muncul sendirinya seiring dengan pelayanan prima, ketepatan waktu dan keselamatan yang diterapkan KAI sebagai pilar utama dalam mencapai kepuasan pelanggan. Perusahaan tidak akan pernah berhenti dalam menciptakan lingkungan yang kondusif baik di stasiun maupun diatas kereta api dalam hal meningkatkan rasa nyaman kepada para pelanggan. B. Tujuan Perusahaan Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintahan di bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya dibidang transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam negri ataupun internasional di



10



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



bidang perkeretaapian yang meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan Kereta Api, kegiatan perawatan prasarana perkeretapian, pengusaha prasarana perkeretaapian, pengusaha usaha penunjang prasarana dan sarana Kereta Api dan kemanfaatan umum dengan menetapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. 2.2. Struktur Organisasi Dalam suatu Perusahaan diperlukan suatu struktur organisasi yang mengatur tugas dan wewenang serta tanggung jawab dari setiap bagian. Adapun bentuk dari struktur organisasi yang diperlukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah struktur organisasi garis dan staf dimana didalamnya terdapat pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam pekerjaan. Berikut adalah bagan struktur organisasi :



Gambar 2.3. Struktur Organisasi Unit Sintelis Daop 8 Surabaya Sumber : Workshop Sintel 8.6 SGU, September 2018



Gambar 2.4. Struktur Organisasi Unit Workshop 8.6 Stasiun Gubeng Sumber : Workshop Sintel 8.6 SGU, September 2018



Gambar 2. 5. Struktur Organisasi Unit Resor Sintel 8.6 Stasiun Gubeng Sumber : Workshop Sintel 8.6 SGU, September 2018



11



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



2.3. Hak dan Wewenang Hak Hak sebagai Penyelenggara Sarana dan Prasarana Perkeretaapian. • Dasar Hak : Pasal 14 UU No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Penyelenggara memiliki hak : 1) Memberikan pelayanan tanpa dihambat pihak lain yang bukan tugasnya. • Dasar Kewajiban : -Pasal 137 UU 23 Tahun 2007 : 1) Pelayanan angkutan orang harus memenuhi standard pelayanan minimum. 2) Standar Pelayanan Minimun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi pelayanan di stasiun keberangkatan, dalam perjalanan dan di stasiun tujuan. Pasal 95 PP 56 Tahun 2009 : 1. Melakukan pengaturan perjalanan kereta api 2. Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa kereta api 3. Menjaga keamanan dan ketertiban, dan 4. Menjaga kebersihan lingkungan Wewenang Wewenang sebagai Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian. • Dasar Wewenang : -Pasal 90 huruf c UU 23 Tahun 2007 1) Melakukan penertiban terhadap pengguna jasa kereta api yang tidak memenuhi persyaratan sebagai pengguna jasa KA. Unit Sintel memiliki struktur organisasi sendiri berbeda dengan organisasi di unit LAA, JJ, Operasi, maupun Sarana. Seluruh unit tersebut dipimpin oleh Senior Manager atau Manager yang berbeda. Berikut jabatan-jabatan unit Sintel beserta tugas pokok dan fungsinya masing-masing :



12



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



1. SeniorManager (SM) atau Manager (M) a. Tujuan Senior Manager (SM) atau Manager (M) dibutuhkan untuk menjabarkan strategi dan kebijakan perawatan yang telah ditetapkan Kantor Pusat, serta memastikan kegiatan perawatan dilaksanakan dengan tujuan peningkatan keandalan dan ketersediaan Sintel guna mendukung operasional kereta api. b. Ruang Lingkup



Tugas dan tanggung jawab SM/M ini berlaku di lingkungan Sintel Daop/Divre/SubDivre. c. Fungsi/Tugas Pokok



Merumuskan, menyusun program dan mengevaluasi pelaksanaan program perawatan Sintel. 2. Junior Manager Inspector (JMI) Sintel a. Tujuan Pelaksanaan tugas pemeriksaan/pengawasan oleh JMI yang terstandarisasi akan menghasilkan terstrukturnya dan mudahnya pelacakan laporan maupun tindak lanjut Temuan Hasil Pemeriksaan. b. Ruang Lingkup Tugas dan tanggungjawab JMI berlaku untuk keseluruhan area Resor/UPT Workshop yang menjadi tanggungjawabnya. c. Fungsi/Tugas Pokok Melaksanakan kegiatan teknis dan administratif berkaitan dengan pemeriksaan, pengawasan, pemantauan pelaksanaan, peningkatan mutu perawatan dan keselamatan, serta tugas koordinasi lainnya.



4.



3. Junior Manager/Assistant Manager (JM/AM) Kegiatan dan Pembiayaan a. Tujuan



JM/AM Kegiatan dan Pembiayaan membantu tugastugas SM/M Sintelis dalam mengelola perencanaan dan pelaksanaan pembiayaan pengadaan barang/jasa, suku cadang, alat kerja dan fasilitas/sarana pendukung pelaksanaan perawatan lainnya termasuk SDM, untuk menjamin bahwa pengadaan barang/jasa tersebut dapat diterima tepat waktu, sasaran, kuantitas dan kualitas.



13



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



b. Ruang Lingkup Tugas dan tanggungjawab JM/AM Kegiatan dan Pembiayaan ini berlaku di lingkungan Sintel Daop/Divre/SubDivre. c. Fungsi/Tugas Pokok Melaksanakan pengelolaan data aset peralatan Sintelis, mendokumentasi dan mendistribusikan regulasi, peraturan dan pemberian informasi, tertib administrasi tata usaha, serta melaksanakan evaluasi program kerja perawatan rutin, realisasi anggaran perawatan dan kinerja peralatan Sintelis. 4. Junior Manager/Assistant Manager Informasi (JM/AM) dan Evaluasi a. Tujuan Pemusatan data informasi diperlukan untuk menjamin keakuratan, kemudahan pencarian, dan pendistribusian data. Data yang terpusat selanjutnya dapat dianalisa guna peningkatan kualitas perawatan dan kinerja Sintel. b. Ruang Lingkup Tugas dan tanggungjawab JM/AM Informasi dan Evaluasi ini berlaku di lingkungan Sintelis Daop/Divre/SubDivre. c. Fungsi/Tugas Pokok Melaksanakan pengelolaan data aset peralatan Sintelis, mendokumentasi dan mendistribusikan regulasi, peraturan dan pemberian informasi, tertib administrasi tata usaha, serta melaksanakan evaluasi program kerja perawatan rutin, realisasi anggaran perawatan dan kinerja peralatan Sintelis. 5. Assistant Manager (AM) UPT Workshop a. Tujuan Agar setiap peralatan yang rusak/mengalami gangguan dapat dikelola dengan baik, maka diperlukan perbaikan terhadap peralatan. Untuk permasalahan mendasar pada gangguan berulang maka diperlukan analisis gangguan sehingga permasalahan dapat segera ditangani dan dicegah sedini mungkin. Analisis gangguan menghasilkan desain/rekayasa peralatan. Assitant



14



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



Manager UPT Workshop diperlukan untuk mengelola perbaikan dan rekayasa perawatan. b. Ruang Lingkup Tugas dan tanggungjawab AM UPT Workshop ini berlaku di lingkungan Sintelis Daop/Divre/SubDivre. c. Fungsi/Tugas Pokok Menyusun program kerja perbaikan dan rekayasa peralatan serta kebutuhan komponen dan alat kerja, melakukan analisis gangguan peralatan Sintelis, melakukan perbaikan terhadap komponen yang mengalami kerusakan, mengelola dan mendata suku cadang yang rusak, melakukan rekayasa teknik terhadap komponen-komponen peralatan serta mengelola dan mendistribusikan hasil rekayasa.



15



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



6. Kepala Urusan (Kaur) Perbaikan pada UPT Workshop a. Tujuan Agar setiap peralatan yang rusak/mengalami gangguan dapat diperbaiki sesuai kebutuhan, tepat waktu dan biaya; diperlukan seorang Kepala Urusan (Kaur) Perbaikan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Workshop. b. Ruang Lingkup Tugas dan tanggungjawab Kaur Perbaikan pada UPT Workshop ini berlaku di lingkungan Sintelis Daop/Divre/SubDivre. c. Fungsi/Tugas Pokok Melaksanakan perbaikan modul dan peralatan Sintelis serta membuat laporan hasil perbaikan. 7. Kaur Rekayasa Perawatan pada UPT Workshop a. Tujuan Agar setiap perencanaan penggantian komponen, analisa gangguan peralatan berulang, modifikasi serta peningkatan efektivitas SDM, efisiensi biaya dalam hal rekayasa perawatan, maka diperlukan seorang Kaur Rekayasa Perawatan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Workshop. b. Ruang Lingkup Tugas dan tanggungjawab Kaur Rekayasa Perawatan pada UPT Workshop ini berlaku di lingkungan Sintelis Daop/Divre/SubDivre. c. Fungsi/Tugas Pokok Melaksanakan analisis gangguan peralatan dan rekayasa peralatan Sintelis untuk mendukung kebutuhan perawatan serta laporan analisis gangguan dan hasil rekayasa peralatan. 8. Resor Sintel a. Tujuan Sistem manajemen perawatan yang standar dan baku diharapkan dapat mengatur tata cara pelaksanaan perawatan oleh Resor. Sehingga pelaksanaan perawatan yang dilaksanakan oleh masing-masing Resor dapat mengacu pada standar pengukuran, item pemeriksaan,



16



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



teknik, standar kinerja yang sama, serta data yang terdokumentasi dengan baik. b. Ruang Lingkup Tugas dan tanggungjawab Resor berlaku untuk kepala Resor pada area yang menjadi tanggung jawabnya. c. Fungsi/Tugas Pokok Melaksanakan kegiatan teknis dan administratif meliputi kegiatan perawatan guna menjamin kelaikan instalasi peralatan sinyal, telekomunikasi atau Listrik Aliran Atas dalam wilayah kerjanya. 9. Kepala Administrasi Teknik Sintel a. Tujuan Kepala Resor sebagai kepala unit pelaksana teknis diharapkan dapat memfokuskan diri pada pelaksanaan dan jaminan kualitas teknis perawatan, dengan demikian dibutuhkan Kepala Administrasi Teknik (KAT) yang membantu mempersiapkan dan mengkoordinasikan pelaksanaan serta mendokumentasikan hasil-hasil perawatan. b. Ruang Lingkup Tugas dan tanggungjawab KAT berlaku untuk lingkup area Resor yang menjadi tanggung jawabnya. c. Fungsi/Tugas Pokok Mengkoodinasikan pelaksanaan kegiatan penanganan gangguan peralatan, mengelola data aset, dokumentasi teknis dan manual perawatan, membuat laporan kondisi dan kinerja peralatan, suku cadang dan alat kerja serta laporan SDM. 2.4. Lokasi Perusahaan Lokasi kegiatan kerja praktek (KP) ini dilaksanakan di PT. KAI (PERSERO) DAOP 8 Unit Sintel 8.6 Stasiun Gubeng (SGU) di Jalan Sumatra V No.15, Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya.



17



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



Gambar 2. 6. Lokasi Sintel 8.6 Sumber : googlemaps.co.id



2.5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 1) Bagi Manajemen : − Hendaknya membentuk tim khusus yang memantau kepatuhan pekerja terhadap SOP K3 seperti pemakaian APD, Pelaporan dan Penyelidikan Insiden, Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja serta mencatat semua insiden, kecelakaan dan penyakit akibat kerja. − Memberikan sanksi yang tegas apabila terdapat pekerja yang melanggar atau tidak mematuhi SOP K3. 2) Bagi Pekerja : − Agar lebih meningkatkan lagi kepatuhan terhadap SOP K3 terutama pemakaian APD di tempat kerja dan Pelaporan dan Penyelidikan Insiden, Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja. − Agar melaporkan dan mencatat jika terjadi insiden, kecelakaan dan penyakit akibat kerja sekecil apapun, tidak hanya insiden, kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang berat saja yang dilaporkan dan dicatat. 2.6. Etika Profesi Budaya Perusahaan : 1. Integritas Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan



18



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



2.



3.



4.



5.



etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukanya. Profesional Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero), memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, dan membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. Keselamatan Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi risiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. Inovasi Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selalu menumbuhkembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan, dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Pelayanan Prima Kami insan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab). Pentingnya proses pembentukan mentalitas dan sikap kerja yang baik, mutlak dibutuhkan oleh sebuah perusahaan yang ingin terus berkembang, tidak terkecuali bagi PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero). Setelah bergulirnya proses panjang dalam seleksi pegawai PT. KAI untuk lulusan Sarjana tingkat S1 dan D3 intake 2012, para calon pegawai yang telah lulus dan menandatangani kontrak kerja diwajibkan untuk mengikuti progam pendidikan dan pelatihan. Program pertama yang mereka lalui, ialah pembentukan pribadi efektif yang diadakan di Balai



19



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



Pelatihan Sintelis, Jalan Laswi, Bandung selama delapan hari. Proses pembentukan ini bertujuan untuk membangun sikap kerja positif yang meliputi aspek fisik, mental, emosional, spiritual, intelektual, dan teknis. Dengan harapan para calon pegawai yang mengikuti kegiatan ini menjadi pribadi yang siap terjun ke dunia kerja di lingkungan PT. KAI. Ketika membuka kegiatan ini, Executive Vice President (EVP) Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) PT. KAI, Tating Setiawan mengingatkan pentingnya sikap dan perilaku pegawai PT. KAI yang akan terus menunjang kepribadian mereka dalam bekerja.



20



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



BAB III HASIL KEGIATAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Kegiatan



21



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



(halaman ini sengaja dikosongkan)



22



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan 1. . 4.2. Saran



23



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



DAFTAR PUSTAKA



24



Laporan Kerja Praktik PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 8 Jl. Gubeng Masjid No.45, Pacar Keling, Tambaksari Surabaya, 60131



LAMPIRAN WAJIB



25