Kuesioner Baecke 2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

52



BAB III METODE PENELITIAN



A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional dengan rancangan studi kasus kontrol (case control study) yaitu studi yang mempelajari faktor yang mempengaruhi persalinan seksio sesarea di Kediri.



B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di RS Aura Syifa, RSUD Gambiran, dan RSIA Melinda 2. Waktu Penelitian Penelitiandilakukan bulan April 2016



C. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi sasaran dari penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea. Populasi terjangkau penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami persalinan dengan seksio sesarea di beberapa Rumah Sakit di Kediri. 2. Sampel Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah ibu yang bersalin dengan seksio sesarea di RS Aura Syifa, RSUD Gambiran, dan RSIA Melindadi Kediri. Dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :



52



53



a. Kriteria inklusi 1) Kelompok kasus : Ibu bersalin dengan seksio sesarea di RS Aura Syifa, RSUD Gambiran, dan RSIA Melinda Kediriyang bersedia menjadi subjek penelitian dan interaktif 2) Kelompok kontrol : Ibu bersalin secara spontan pervaginam di RS Aura Syifa, RSUD Gambiran, dan RSIA Melinda Kediriyang bersedia menjadi subjek penelitian dan interaktif b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang sudah meninggal dunia atau tidak bersedia menjadi subjek penelitian Jumlah sampel (n) dalam penelitian ini yaitu n = 15-20 sampel per variabel independen (Murti, 2013). Karena dalam penelitian ini terdapat 5 variabel independen, maka : n



= (15-20) x 5 variabel independen = 75 – 100 subjek penelitian



Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50 kasus (ibu bersalin dengan seksio sesarea) dan 50 kontrol (ibu bersalin denagn spontan pervaginam), sehingga total 100 subjek penelitian.



3. Teknik Sampling Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Fixed Disease Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan status penyakit, yaitu berpenyakit (kasus) dan tidak berpenyakit (kontrol). Dalam penelitian ini, kelompok kasus adalah ibu bersalin dengan seksio sesarea, sedangkan kelompok kontrol adalah ibu bersalin dengan cara normal pervaginam.



54



D. Variabel Penelitian 1. Variabel dependen :Persalinan dengan seksio sesarea 2. Variabel independen : a. Usia ibu b. Paritas c. Aktivitas fisik saat hamil d. Faktor penyulit persalinan e. Atas permintaan sendiri



E. Definisi Operasional 1. Persalinan seksio sesarea Definisi



: suatu tindakan operatif untuk mengeluarkan janin dari uterus dengan membuat insisi pada abdomen dan dinding uterus



Alat ukur



: checklist berupa catatan rekam medis yang diperoleh dari diagnosis dokter. Dengan menggunakan data sekunder yaitu diagnosis dokter dalam rekam medis pasien



Skala



: kategori Persalinan normal pervaginam Persalinan dengan seksio sesarea



:0 :1



2. Usia ibu Definisi



: lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Dalam kaitannya dengan hamil dan melahirkan usia dikelompokkan menjadi 2 yaitu usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan yaitu 20-35 tahun dan usia yang



55



tidak aman yaitu 35 tahun Alat ukur



: kuesioner berupa catatan rekam medis dari hasil wawancara tenaga kesehatan. Dengan menggunakan data sekunder dari catatan rekam medis pasien, usia ibu diukur dalam tahun.



Skala



: kontinu, untuk keperluan analisis data skala kontinudijadikan dikotomi, yaitu menjadi: Usia risiko rendah (20 – 35 tahun)



:0



Usia risiko tinggi ( 35 tahun)



:1



3. Paritas Definisi



: jumlah kehamilan terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas tanpa menghitung jumlah anak yang dilahirkan. Jadi, meskipun melahirkan bayi kembar tiga hanya dihitung satu paritas. Paritas 1 dan paritas ≥ 4 mempunyai risiko mengalami komplikasi persalinan yang lebih tinggi.



Alat ukur



: kuesioner berupa catatan rekam medis dari hasil wawancara tenaga kesehatan. Dengan menggunakan data sekunder dari catatan rekam medis pasien



Skala



: kontinu, untuk keperluan analisis data skala kontinudijadikan dikotomi, yaitu menjadi: Paritas risiko rendah (ke-2 dan ke-3)



:0



Paritas risiko tinggi (ke-1 atau ≥ 4)



:1



4. Aktivitas fisik ibu saat hamil Definisi



: kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh ibu hamil. Aktivitas fisik dibagi menjadi 3 yaitu aktivitas fisik pada saat kerja,



56



berolah raga, dan waktu luang. Alat ukur



: kuesioner Baecke



Skala



: kontinu, untuk keperluan analisis data skala kontinu dijadikan dikotomi, yaitu menjadi : Aktivitas fisik kurang



:1



Aktivitas fisik baik



:0



Kuesioner Baecke berisi 16 pertanyaan yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu indeks pekerjaan, indeks olahraga, dan indeks waktu luang. Setiap pertanyaan diberi skor dan dikalkulasi dengan rumus yang ada. 1) Indeks pekerjaan (8 pertanyaan) Tabel 3.1. Skor berdasarkan jenis pekerjaan (untuk pertanyaan nomor 1) Jenis pekerjaan Pekerjaan ringan



Contoh Ibu rumah tangga yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan bantuan alat mekanik (menyapu dengan ayunan perlahan, memasak, mencuci piring, menata meja), pekerja kantor, guru, dosen, penjaga toko, pekerja medis Kebanyakan pekerja pada industri ringan (memperbaiki jam, menggambar, melukis), ibu rumah tangga tanpa alat bantu mekanik (membersihkan jendela, mengepel lantai, membelah kayu untuk masak, berbelanja), buruh pabrik, tukang pipa, tukang kayu, penjaga toko di pasar swalayan Kuli bangunan, menyikat lantai, memukul karpet, kerja di pertanian, penari, atlet



Pekerjaan sedang



Pekerjaan berat



Sumber : Baecke (1982) Hasil perhitungan skor indeks pekerjaan dihitung dengan rumus : Skor indeks pekerjaan ?????????????? ???????? ∑?????? ?????????? ?????????



=



=



?



???????????????? ∑??????????????????????? ?



Skor 1



3



5



57



2) Indeks olahraga (4 pertanyaan) Tabel 3.2. Skor berdasarkan intensitas olahraga Jenis olahraga Olahraga ringan Olahraga sedang Olahraga berat



Contoh



Skor



Biliard, bowling, golf, tenis meja, jalan pagi Jogging, senam, lari, berenang,bulutangkis, tenis Tinju, basket, sepakbola, volley



Sumber : Baecke (1982) Tabel 3.3. Skor berdasarkan lamanya berolahraga dalam satu minggu Lamanya berolahraga



Skor



< 1 jam 1 – 2 jam 2 – 3 jam 3 – 4 jam >4 jam



0.5 1.5 2.5 3.5 4.5



Sumber : Baecke (1982) Tabel 3.4. Skor berdasarkan proporsi berolahraga dalam satu tahun Proporsi berolahraga



Skor



< 1 bulan 1 – 3 bulan 4 – 6 bulan 7 – 9 bulan >9 bulan



0.04 0.17 0.42 0.67 0.92



Sumber : Baecke (1982) Skor indeks olahraga dihitung dengan rumus sebagai berikut : Skor indeks olahraga = ∑ intensitas X waktu X proporsi =



3) Indeks waktu luang (4 pertanyaan)



??? ??? ???? ?????????? ?



Tabel 3.5. Skor berdasarkan waktu bersepeda / berjalan saat bepergian Lamanya bersepeda / berjalan



Skor



< 1 menit 5 – 15 menit 15 – 30 menit 30 – 40 menit > 45 menit



1 2 3 4 5



Sumber : Baecke (1982)



0.76 1.26 1.76



58



Skor aktivitas fisik (waktu luang) dihitung dengan rumus sebagai berikut : Skor indeks waktu luang = [((6-(skor menonton tv)) + ∑ (skor berjalan, bermain sepeda, dan bersepeda/berjalan saat bepergian))] /4



Sehingga untuk skor tingkat aktivitas fisik secara keseluruhan adalah : Skor aktivitas fisik = Indeks pekerjaan + indeks olahraga + indeks waktu luang



Hasil perhitungan aktivitas fisik ibu hamil dikategorikan sebagai berikut : Tabel 3.6. Kategori aktivitas fisik Kategori Aktivitas ringan Aktivitas sedang Aktivitas berat



Indeks < 5.6 5.6 – 7.9 >7.9



Sumber : Baecke (1982) Cut of point yang digunakan adalah percentil 50 dari nilai aktivitas fisik ibu saat hamil, sehingga kategori aktivitas fisik dibedakan menjadi aktivitas fisik kurang dan aktivitas fisik baik.



5. Faktor penyulit persalinan Definisi : salah satu / beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penyulit persalinan (berkaitan dengan keadaan patologis), sehingga memungkinkan dilakukannya seksio sesarea : a. Penyulit persalinan berdasarkan power, antara lain partus lama, kehamilan lewat waktu, KPD, dan Bandl’s ring b. Penyulit persalinan berdasarkan passenger, antara lain gawat janin, makrosomia, hidrosefalus, kehamilan ganda, malposisi / malpresentasi,



59



distosia bahu, plasenta previa, solusio plasenta, prolaps tali pusat, dan hidramnion c. Penyulit persalinan berdasarkan passageway atau jalan lahir, antara lain CPD, riwayat seksio sesarea, kista ovarium, dan mioma uteri d. Penyulit persalinan berdasarkan psyche atau psikis ibu e. Penyulit persalinan berdasarkan penyulit obstetri dan non obstetri, antara lain hipertensi dalam kehamilan, preeklamsi, dan eklamsi, HIV/AIDS, IMS / Infeksi menular seksual, asma akut, dan diabetes melitus gestasional Alat ukur



: checklist



berupa



catatan



rekam



medis



dari



hasil



pemeriksaan dan diagnosis dokter. Dengan menggunakan data sekunder dari catatan rekam medis pasien Skala



: kategori Seksio sesarea bukan karena penyulit persalinan



:0



Seksio sesarea karena faktor penyulit persalinan



:1



6. Atas permintaan sendiri Definisi



: persalinan seksio sesarea atas permintaan dari pasien sendiri, suami, atau keluarga



Alat ukur



: kuesioner berupa catatan rekam medis dari hasil wawancara tenaga kesehatan. Dengan menggunakan data sekunder dari catatan medis pasein



Skala



: Kategori Seksio sesarea bukan atas permintaan sendiri Seksio sesarea atas permintaan sendiri



:0 :1



60



F. Pengumpulan data 1. Penulis melakukan pengurusan surat keterangan studi pendahuluan yang dikeluarkan oleh ketua Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya diberikan



kepada



Direktur



RS



untuk



melakukan



Studi



pendahuluan dan pengambilan data, pengambilan data dilakukan di RS Aura Syifa, RSUD Gambiran, dan RSIA Melinda Kediri. 2. Direktur Rumah Sakit memberikan ijin penelitian kemudian memberikan surat pengantar ke ruang bersalin dan nifas di Rumah Sakit yang digunakan untuk penelitian. 3. Penulis memberikan informed consent kepada subjek penelitian yang sebelumnya menjelaskan prosedur penelitian dan kemudian mendapatkan persetujuan dari subjek penelitian untuk menjadi subjek penelitian. Selanjutnya pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh subjek penelitian karena bersifat rahasia, sedangkan penulis hanya memandu pengisian dan menjelaskan maksud pertanyaan apabila subjek penelitian tidak memahami. Penelitian dilakukan sampai data yang dibutuhkan terpenuhi (100 subjek penelitian, kelompok ibu bersalin dengan seksio sesarea 50, dan ibu bersalin spontan pervaginam 50).



G. Instrumen penelitian Instrumen atau alat ukur yang digunakan penulis untuk mengukur variabel adalah kuesioner dan catatan rekam medik pasien (data sekunder).



61



H. Teknik dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk mengolah data mentah yang didapat dari hasil pengumpulan data, untuk disiapkan dalam analisis data yang meliputi : a. Editing Pengecekan terhadap jawaban yang telah dikumpulkan oleh penulis, apakah jawaban sudah diisi secara jelas, relevan, dan konsisten. Bila ada kekosongan jawaban, maka subjek penelitian dihubungi per telepon. b. Coding Data yang terdapat pada kuesioner dimasukkan ke dalam kode-kode angka yang telah ditetapkan sebelumnya pada definisi operasional untuk memudahkan dalam pengolahan data selanjutnya. c. Processing Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry setiap jawaban subjek penelitian ke dalam sistem komputer dengan menggunakan software SPSS, sehingga selanjutnya data dapat dianalisis. d. Cleaning Sebelum dilakukan analisis data, penulis melakukan pengecekan kembali data yang sudah di-entry untuk memastikan bahwa data tersebut telah bersih dari kesalahan. Apabila masih dijumpai adanya kesalahan, maka dilakukan koreksi dan perbaikan.



62



2. Analisis Data 1) Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan dengan tujuan untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel dependen (persalinan dengan seksio sesarea) dan variabel independen (usia ibu, paritas, aktivitas fisik ibu saat hamil, faktor penyulit persalinan, dan atas permintaan sendiri). 2) Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square (X2), dengan ketentuan apabila nilai sig (p) < 0.05 maka dikatakan ada hubungan yang signifikan, apabila nilai sig (p) ≥ 0.05 maka dikatakan tidak ada hubungan yang signifikan. 3) Analisis Multivariat Pada analisis multivariat, uji statistik yang digunakan adalah uji regresi logistik ganda. Uji ini dipilih karena variabel dependen dan independen dalam penelitian ini merupakan data kategorik. Rumus persamaan : ??







??? ? ? ? ???? ? ???? ? ???? ? ???? ? ???? ? ?



Keterangan : P



:



probabilitas untuk persalinan dengan seksio sesarea



1-p



:



probabilitas untuk persalinan normal / pervaginam



A



:



konstanta (intersep)



x1



:



usia ibu (usia ibu 20–35 tahun = 0; usia ibu 35 tahun =1)



x2



:



paritas (paritas ke-2 dan ke-3 = 0; paritas ke-1 atau ≥ 4 = 1)



63



x3



:



aktivitas fisik saat hamil (aktivitas kurang = 1; aktivitas baik = 0)



x4



:



faktor penyulit persalinan (seksio sesarea bukan karena penyulit persalinan = 0; seksio sesarea karena penyulit persalinan = 1)



:



x5



atas permintaan sendiri (seksio sesarea bukan atas permintaan sendiri = 0; seksio sesarea atas permintaan sendiri = 1



b1 b2 b3 b4 b5 : koefisien regresi variabel bebas



Menurut Murti (2013), kekuatan hubungan untuk variabel bebas berskala dikotomi dapat dikonversikan menjadi Odds Ratio (OR) berdasarkan rumus : OR = exp (b) Keterangan : OR



: Odds Ratio paparan terhadap penyakit



b



: Koefisiien regresi variabel bebas



exp



: Exponential atau inverse dari In



Kemaknaan statistik Odds Ratio (OR) dianalisis dengan menggunakan uji Wald, hasil ujinya ditunjukkan dengan nilai p. Tabel 3.7. Interpretasi Odds Ratio (OR) Faktor Protektif (OR) 1 0.67 < OR < 1 0.33 < OR ≤ 0.67 0.1 < OR ≤ 0.33 OR ≤ 0.1



Sumber : Murti (2013)



Faktor Risiko 1 1 < OR < 1.5 1.5 ≤ OR < 3 3 ≤ OR