Laporan Aktualisasi Dan Habituasi 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI OPTIMALISASI PEMANFAATAN HALODOC OLEH PASIEN DI SATELIT FARMASI RAWAT JALAN RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO



Disusun oleh: NAMA PESERTA



: PUTRI DWI KINASIH A.Md. Farm.



NIP



: 19940109 201902 2 010



NO PRESENSI



: 24



ANGKATAN



: IX



JABATAN



: ASISTEN APOTEKER TERAMPIL



UNIT KERJA



: RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO



COACH



: HARINI SETIJOWATI, SKM, MHSc



MENTOR



: KHAERUN, SST



PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN IX BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2020



ABSTRAK



HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI – NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI OPTIMALISASI PEMANFAATAN HALODOC OLEH PASIEN DI SATELIT FARMASI RAWAT JALAN RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO



Nama Peserta



: PUTRI DWI KINASIH A.Md. Farm.



NIP



: 19940109 201902 2 010



Nomer Absen



: 24



Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada: Hari



: Kamis



Tanggal



: 12 Maret 2020



Tempat



: BPSDMD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Semarang, 12 Maret 2020



Menyetujui Coach,



Harini Setijowati, SKM ,MHSc Widyaiswara Ahli Madya NIP. 19681109 199303 200 5



Mentor,



Khaerun, S,ST Kasie Penunjang Terapi NIP. 19660926 198801 1 001



HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI – NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI OPTIMALISASI PEMANFAATAN HALODOC OLEH PASIEN DI SATELIT FARMASI RAWAT JALAN RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO



Nama Peserta



: PUTRI DWI KINASIH A.Md. Farm.



NIP



: 19940109 201902 2 010



Nomer Absen



: 24



Telah Diseminarkan dan Disempurnakan Sesuai Arahan Penguji / Narasumber, Coach, dan Mentor pada: Hari



: Kamis



Tanggal



: 12 Maret 2020



Tempat



: BPSDMD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Semarang, 12 Maret 2020 Mengesahkan, Coach,



Mentor,



Harini Setijowati, SKM,MHSc Widyaiswara Ahli Madya NIP. 19681109 199303 200 5



Khaerun, S,ST Kasie Penunjang Terapi NIP. 19660926 198801 1 001



Penguji / Narasumber,



Drs. Budi Wibowo, M.Si Widyaiswara Ahli Utama NIP. 19590930 198303 1 006



PRAKATA Puji syukur atas anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan kasih dan sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI tentang Optimalisasi Pemanfaatan Halodoc oleh Pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Laporan ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat untuk lulus dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Golongan II angkatan IX tahun 2020. Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan Aktualisasi dan Habituasi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kepala BPSDMD Provinsi Jawa Tengah Bapak Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si. yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Golongan II angkatan IX tahun 2019. 2. Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Dr. Tri Kuncoro, MMR yang telah memfasilitasi selama kegiatan aktualisasi. 3. Drs. Budi Wibowo, M.Si selaku narasumber atas semua masukan dan bimbingannya. 4. Ibu



Harini



Setijowati,



SKM,M.HSc



selaku



coach



yang



telah



memberikan inspirasi, motivasi, arahan, bimbingan dan masukan sehingga penulisan laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. 5. Bapak Khaerun, SST selaku mentor yang telah membimbing penulis selama pelaksanaan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan menyusun laporan.



6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan



pengarahan



terkait



materi



ANEKA



untuk



dapat



diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi. 7. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar. 8. Keluarga besar penulis yang telah memberikan kasih sayang, dukungan dan semangat yang luar biasa untuk dapat menyelesaikan laporan dengan baik. 9. Keluarga besar RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto atas dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini. 10. Teman-teman Latsar CPNS Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Golongan II Angkatan IX Tahun 2020 yang telah memberikan dukungan, pengertian, kerjasama dan kekompakannya.



Demikian atas tersusunnya laporan ini, semoga hasil laporan ini dapat memberikan suatu gambaran dan kesungguhan kami dalam melaksanakan nilai-nilai dasar nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara selama masa latsar. Semarang, 12 Maret 2020 Penulis



Putri Dwi Kinasih A.Md. Farm NIP. 19940109 201902 2 010



DAFTAR ISI Hal



HALAMAN JUDUL.......................................................................................iv ABSTRAK....................................................................................................iv HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................iv HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................iv PRAKATA....................................................................................................iv DAFTAR ISI.................................................................................................vi DAFTAR TABEL.........................................................................................vii DAFTAR GAMBAR....................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................1 B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah.....................................4 C. Tujuan.................................................................................................1 D. Manfaat...............................................................................................1 BAB II PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA.............................11 A. Profil Organisasi...............................................................................11 B. Tugas Jabatan Peserta Diklat..........................................................23 C.



Role Model......................................................................................26



BAB III RANCANGAN AKTUALISASI........................................................28 A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi..........................................28 B. Jadwal Pelaksanaan........................................................................45 C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala..................................46 BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI....................48 A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi............................48 B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai ANEKA. .70 C. Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi Habituasi.....1 BAB V PENUTUP.......................................................................................75 A. Simpulan...........................................................................................75 B. Rekomendasi...................................................................................76



C. Rencana Aksi...................................................................................77 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................80 LAMPIRAN.................................................................................................82



DAFTAR TABEL Hal



Tabel 1.1 Identifikasi Isu...............................................................................4 Tabel 1.2 Analisis APKL dan USG...............................................................7 Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.....................................................................................................21 Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi........................28 Tabel 3.2 Jadwal Rancangan Aktualisasi dan Habituasi...........................44 Tabel 3.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala............................45



DAFTAR GAMBAR Hal



Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo............ Gambar 2.2 Bagan Alur Koordinasi dari Direktur ke Instalasi Farmasi......... Gambar 2.3 Foto Nurrekta Yuristrianti, DCN, M.Kes.....................................



DAFTAR LAMPIRAN



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk bekerja di instansi pemerintah dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara berisi tentang pengelolaan ASN. Peran ASN adalah sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, dan perekat pemersatu bangsa. Hal ini menunjukkan jika orientasi ASN adalah menjadi pelayan masyarakat. ASN mempunyai peran penting dalam membangun Indonesia yang berkarakter kepribadian luhur yang diwujudkan dalam nilai-nilai PNS. Nilainilai tersebut adalah Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang biasa disebut sebagai ANEKA. Dengan ANEKA tersebut diharapkan ASN memahami dan akan menjalankan fungsi mereka yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa. Kurikulum pelatihan dasar CPNS golongan II terdiri atas 1) sikap perilaku bela Negara; 2) nilai-nilai dasar PNS (ANEKA); 3) kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang berisi tentang manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik; 4) Habituasi, yang artinya pembiasaan diri terhadap kompetensi yang sudah didapatkan dari kegiatan pelatihan dasar yang dijalani. Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis diberikan tugas untuk membuat Laporan Aktualisasi dan Habituasi yang mengambil core issue untuk menjadi prioritas yang harus dipecahkan melalui ide-ide kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS



yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto merupakan rumah sakit tipe B Pendidikan milik provinsi Jawa Tengah. Sebagai rumah sakit milik pemerintah, pemenuhan kebutuhan masyarakat merupakan perwujudan sikap profesionalisme yang akan menimbulkan kepuasan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan, baik eksternal maupun internal. Hal tersebut sesuai dengan visi rumah sakit yaitu pelayanan prima. Oleh karena itu, keteladanan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS profesional dalam keseharian kerja mutlak diperlukan sebagai bagian dari perbaikan sistem pelayanan yang ada. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian menyatakan bahwa pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien (pasal 1 ayat 4). Salah satu harapan masyarakat/publik pelayanan RS adalah kecepatan dan ketepatan pelayanan obat. Saat ini rata-rata kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) berkisar 1000-1300 pasien setiap hari. Pelayanan obat di apotek rawat jalan  merupakan pelayanan sesi akhir dari rangkaian pelayanan pasien rawat jalan setelah dari pendaftaran, klinik, laboratorium, atau penunjang lainnya. Kondisi ini mengakibatkan kelelahan secara fisik maupun psikologis pasien karena harus menunggu antrian obat di apotik rawat jalan. Hal tersebut membuat pasien mudah komplain karena merasa tidak nyaman dan tidak puas  dengan antrian yang panjang. RSMS bekerjasama dengan Halodoc untuk memberikan pelayanan hantaran obat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien rawat jalan, sehingga pasien tidak perlu mengantri, hanya dengan menginformasikan kesediaan obatnya diantarkan  lalu diedukasi oleh apoteker obat apa saja yang nanti akan diantar dan aturan pakainya lalu pasien menunggu di rumah, obat akan diantar sampai alamat.



Dengan inovasi ini harapan terbesar dari RSMS adalah pasien merasa nyaman karena tidak perlu antri di outlet Satelit Farmasi Rawat Jalan, aman karena obat diantar sampai alamat dan puas karena layanan cepat dan tak berbayar. Namun pada kenyataannya masih banyak pasien yang belum mengetahui tentang adanya jasa pelayanan hantaran obat dengan Halodoc ini sehingga masih banyak pasien yang tetap menunggu antrian pengambilan obat. Hal ini dibuktikan dari 700 resep yang masuk rata-rata hanya 50 resep pasien yang menggunakan jasa Halodoc dalam pelayanan hantaran obat, sedangkan target minimal RSMS untuk resep dengan pelayanan hantaran obat per hari nya adalah 100. Oleh karena itu diperlukan peran Asisten Apoteker dalam pemaparan pemanfaatan Halodoc oleh pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap pasien rawat jalan. Penyusunan laporan aktualisasi dan habituasi diharapkan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS yaitu ANEKA sehingga dapat membentuk PNS yang profesional dan berkarakter dan mendukung kedudukan dan peran PNS sebagai Manajemen ASN, WoG (Whole of Government) dan Pelayanan Publik. B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1. Penetapan Isu Laporan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa masalah atau problematika yang ditemukan di instansi tempat bekerja yaitu di di Satelit Farmasi Rawat Jalan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini terkait aspek:(1) whole of goverment, (2) layanan publik, dan (3) manajemen ASN.



Tabel 1. 1 Identifikasi Masalah No 1



Masalah



Keterkaitan mata pelatihan - Manajemen ASN



Kondisi Saat Ini



Kondisi yang Diharapkan



Belum optimalnya kepatuhan tenaga kefarmasian untuk menuliskan jumlah barang keluar pada kartu stok di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Belum - Manajemen optimalnya ASN pemanfaatan - Pelayanan Halodoc oleh Publik pasien di - Whole of Satelit Farmasi Government Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo



Masih sering ditemukannya tenaga kefarmasian yang terkadang lupa tidak menuliskan jumlah barang keluar pada kartu stok



Tenaga kefarmasian diharapkan menulis setiap jumlah barang yang diambil, walaupun disaat jam pelayanan sedang ramai, hal ini bertujuan agar jumlah barang terkendali



Masih banyak pasien yang belum mengetahui manfaat Halodoc dalam layanan hantaran obat



Semua pasien rawat jalan mengetahui manfaat Halodoc dan dapat menggunakan pelayanan tersebut untuk kemudahan akses mendapat obat di Satelit Farmasi Rawat Jalan



3



Belum - Manajemen optimalnya ASN pengecekan suhu ruang berkala di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo



Pengecekan suhu ruang tidak dilakukan secara berkala sesuai SOP



Tenaga kefarmasian diharapkan dapat melaksanakan pengecekan suhu ruang secara berkala sesuai SOP untuk menjamin stabilitas sediaan farmasi



4



Belum - Manajemen optimalnya ASN informasi yang - Pelayanan diberikan Publik Tenaga kefarmasian tentang penggunaan



Informasi yang diberikan kadang kali informasi singkat, sehingga pasien kadang



Informasi yang diberikan lebih ditingkatkan, dan pengetahuan dari tenaga kefarmasian juga



2



No



5



Masalah



Keterkaitan mata pelatihan



obat dengan alat-alat khusus kepada pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Belum - Manajemen optimalnya ASN kepatuhan tenaga kefarmasian untuk cuci tangan di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo



Kondisi Saat Ini



Kondisi yang Diharapkan



mengerti terkadang lupa



ditingkatkan.



Petugas hanya melakukan cuci tangan yang saat merasa tangan kotor



Tenaga kefarmasian diharapkan cuci tangan pada saat 5 momen yaitu : Sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan, setelah kontak dengan cairan pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.



Sumber : Elaborasi Penulis (2020)



Penetapan Isu dilakukan melalui analisis masalah dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatankegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kelayakan, Kekhalayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). a. Analisis Kriteria Isu Menggunakan APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) Analisis



Kriteria



Isu



Menggunakan



APKL



(Aktual,



Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan



memperhatikan



tingkat



aktual,



problematik,



kekhalayan,



dan



kelayakan dari isu-isu yang ditemukan di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Tabel 1. 2 Parameter APKL No



Indikator



Keterangan



1



Aktual (A)



Isu yang sedang terjadi atau dalam proses kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat. Jadi bukan isu yang sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu yang sudah kedaluarsa.



2



Problematik (P)



Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif



3



Kekhalayakan (K)



Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pelanggan pada umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu saja. Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab.



4



Layak (L)



Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dngan tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab



Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif atau negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik, kelayakan, dan kekhalayan. Jika isu yang ditemukan memenuhi kriteria maka diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak memenuhi kriteria diberi nilai negatif. Jika semua kriteria memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan memenuhi persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas. Hasil analisis APKL terkait isu-isu di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo disajikan dalam tabel di bawah ini:



Tabel 1. 3 Analisis APKL NO



MASALAH



A



Belum optimalnya kepatuhan tenaga kefarmasian untuk menuliskan jumlah barang keluar pada kartu stok Belum optimalnya pemanfaatan Halodoc oleh pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Belum optimalnya pengecekan suhu ruang berkala di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Belum optimalnya informasi yang diberikan Tenaga kefarmasian tentang penggunaan obat dengan alat-alat khusus kepada pasien Belum optimalnya kepatuhan tenaga kefarmasian untuk cuci tangan di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo



1



2



3



4



5



KRITERIA P K L



KETERANGAN



+



+



+



+



Memenuhi syarat



+



+



+



+



Memenuhi syarat



+



+



-



+



Tidak memenuhi syarat



+



+



+



+



Memenuhi syarat



+



+



-



+



Tidak memenuhi syarat



Sumber : Elaborasi Penulis (2020)



Keterangan: (+) = memenuhi kriteria; (–) = tidak memenuhi kriteria A = aktual; P = problematik; K = khalayak; L= layak b. Analisis Prioritas Isu Menggunakan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis USG. Tabel I. 4 Penjelasan USG No



Komponen



Keterangan



1



Urgency (U)



Yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.



No



Komponen



Keterangan



2



Seriousness (S)



Yaitu seberapa serius isu itu harus dibahas yang dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.



3



Growth (G)



Yaitu seberapa besar memburuknya isu jika tidak ditangani dengan segera



Masing-masing isu diberikan penilaian 1-5 sesuai dengan skala likert, dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar. Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu menggunakan skala likert pada tabel berikut : Tabel 1. 5 Bobot USG Nilai 1



Urgency/ Mendesak Isu tidak mendesak untuk segera diselesaikan



Seriousness/serius



Growth/berkembang



Isu tidak begitu serius untuk di bahas karena tidak berdampak ke hal yang lain



Isu lamban berkembang



2



Isu kurang mendesak untuk segera diselesaikan



Isu kurang Isu kurang serius untuk segera dibahas karena kurang berdampak ke hal yang lain



Isu kurang cepat berkembang



3



Isu cukup mendesak untuk segera diselesaikan



Isu cukup serius untuk segera dibahas karena akan berdampak ke hal yang lain



Isu cukup cepat berkembang, segera dicegah



4



Isu mendesak untuk segera diselesaikan



Isu serius untuk segera dibahas karena akan berdampak ke hal yang lain



Isu cepat berkembang untuk segera dicegah



5



Isu sangat mendesak untuk sgera diselesaikan



Isu sangat serius untuk segera dibahas karena akan berdampak ke hal yang lain



Isu sangat cepat berkembang untuk segera dicegah



Tabel I. 6 Analisis Isu Menggunakan USG NO



1



2



3



IDENTIFIKASI ISU Belum optimalnya kepatuhan tenaga kefarmasian untuk menuliskan jumlah barang keluar pada kartu stok di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Belum optimalnya pemanfaatan Halodoc oleh pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Belum optimalnya informasi yang diberikan Tenaga kefarmasian tentang penggunaan obat dengan alat-alat khusus kepada pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo



KRITERIA U S G



Total



RANKING



4



3



5



12



3



5



5



5



15



1



5



4



4



13



2



Sumber : Elaborasi Penulis (2019)



Berdasarkan analisis menggunakan metode USG, maka di peroleh isu utama yaitu belum optimalnya pemanfaatan Halodoc oleh pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Pembahasan selanjutnya akan dijabarkan secara lebih rinci terkait identifikasi isu yang terpilih untuk dibuatkan rangkaian kegiatan dan tahapan-tahapan dengan menghubungkannya dengan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.



2. Rumusan Isu Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Langkah yang dilakukan dalam tahap ini merumuskan isu yang memuat focus dan locus, menentukan gagasan kegiatan yang akan dilakukan, mengidentifikasi sumber isu, aktor yang



terlibat dan peran dari setiap aktor, dan mendeskripsikan keterkaitannya dengan mata pelatihan yang relevan (secara langsung maupun tidak langsung) dengan konteks isu. Berdasarkan latar belakang, identifikasi isu, dan penetapan isu di atas, rumusan masalah pada laporan aktualisasi ini adalah belum optimalnya pemanfaatan Halodoc oleh pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Penjabaran secara rinci disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 1.7 Isu Terpilih No. 1.



Isu Terpilih Belum optimalnya pemanfaatan Halodoc oleh pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo



Nilai Dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi



Gagasan Kreatif/ Kegiatan 1. Membuat alur



Sumber Gagasan



pelayanan Halodoc



Inovasi



2. Membuat poster tentang



pelayanan Halodoc



Inovasi



3. Melakukan sosialisasi mengenai



pelayanan Halodoc kepada pasien rawat jalan 4. Membuat nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan



Inovasi



Inovasi



pelayanan



Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi



Halodoc 5. Melakukan pencatatan data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc



Akuntabilitas, Nasionalisme,



6. Melakukan evaluasi hasil



Inovasi



No.



Isu Terpilih



Nilai Dasar Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi



Gagasan Kreatif/ Kegiatan kegiatan pemanfaatan Halodoc sebelum aktualisasi dan setelah aktualisasi



Sumber Gagasan



Inovasi



3. Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran identifikasi isu dan penetapan isu di atas, rumusan masalah dalam Laporan Aktualisasi ini adalah bagaimana mengoptimalkan pemanfaatan Halodoc oleh pasien di Satelit Farmasi



Sumber : Elaborasi Penulis (2020)



Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Laporan Aktualisasi ini dibuat sebagai upaya mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang tekandung dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) dan peran kedudukan PNS dalam NKRI meliputi Manjemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik agar pasien merasa nyaman karena tidak perlu antri di outlet satelit farmasi rawat jalan, aman karena obat diantar sampai alamat dan puas karena layanan cepat dan tak berbayar.



C. Tujuan 1. Mampu mengoptimalkan pemanfaatan Halodoc oleh pasien dengan menerapkan nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi) dan melaksanakan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI yang telah dipelajari dan dipahami saat melakukan aktualisasi dan habituasi di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. 2. Tersedianya alur pelayanan Halodoc dalam bentuk stand banner. 3. Tersedianya poster tentang pelayanan Halodoc. 4. Terlaksananya kegiatan sosialisasi mengenai pelayanan Halodoc.



5. Tersedianya nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc. 6. Tersedianya laporan data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc. 7. Adanya laporan evaluasi kegiatan pemanfaatan Halodoc D. Manfaat Manfaat Laporan Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Instansi (Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo) Laporan Aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi dan inovasi serta mutu pelayanan di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. 2. Bagi masyarakat Diharapkan dengan optimalnya pemanfaatan Halodoc oleh pasien, pasien merasa nyaman karena tidak perlu antri di outlet satelit farmasi rawat jalan, aman karena obat diantar sampai alamat dan puas karena layanan cepat dan tak berbayar. 3. Bagi Stakeholder Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan harapannya serta meningkatkan kepercayaan. 4. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.; b. Mampu menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesionalisme di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo.



BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA A.



Profil Organisasi



1.



Dasar Hukum Pembentukan Organisasi Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Upaya kesehatan yang diusahakan pemerintah bertujuan pada pelayanan kesehatan paripurna dimana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, yang sesuai dengan UU RI No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan



perorangan



secara



paripurna



yang



menyediakan



pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo semula merupakan fusi dari RSU Purwokerto yang berlokasi Jl. Dr. Angka No.2 Purwokerto. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto ini menempati satu paket rumah sakit yang terdiri atas dua lantai yang berlokasi di Jl. Dr. Gumbreg No. 1 Purwokerto. Fungsionalisasi lokasi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto diresmikan secara keseluruhan pada tanggal 12 November 1995. Dilihat dari aspek geografis lokasi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sangat menguntungkan, karena terletak di pusat pengembangan wilayah Jawa Tengah bagian selatan - barat, dan terletak di kota yang terus berkembang menjadi kota besar dan kota perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Di pihak lain, kota Purwokerto terletak di pertemuan tiga



jalur transportasi menuju pusat rujukan pelayanan kesehatan yang lebih tinggi, dengan jarak sekitar 200 km dari kota Semarang, Yogyakarta dan Bandung. Kondisi ini sangat strategis bagi pengembangan dan pemasaran. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto sebagai RSUD milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menyusun struktur organisasi dan tata kerja Rumah Sakit berpedoman pada perda No. 8 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Propinsi Jawa Tengah Tahun 2008 No. 8 Seri D No. 4, tambahan lembaran Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 14) dan peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 94 Tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok, fungsi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Propinsi Jawa Tengah (Berita Daerah Propinsi Jawa Tengah tahun 2008 No. 94). Dalam Peraturan Daerah (Perda) No. 8 tahun 2008 tersebut disebutkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD adalah lembaga teknis daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah Daerah dibidang pelayanan Rumah Sakit yang masing-masing dipimpin oleh seorang direktur yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Untuk menunjang pengelola RSUD dapat dibentuk komite-komite, instalasi dan satuan pengawas intern yang pengaturannya ditetapkan dengan keputusan direktur. Di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,



dinyatakan



diselenggarakan



bahwa



dengan



pembangunan



berasaskan



kesehatan



perikemanusiaan,



keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender, dan non diskriminatif dan normanorma agama. Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk



meningkatkan



derajat



kesehatan



masyarakat



serta



meningkatkan



mutu



dan



kemudahan



pelayanan



kesehatan



masyarakat serta meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan



yang



diharapkan



makin



terjangkau



oleh



seluruh



masyarakat. Selain itu pelayanan kesehatan harus diupayakan tersedia dan merata di seluruh wilayah sehingga mampu mendukung terciptanya masyarakat yang sehat, maju dan mandiri. Guna memberikan pelayanan kesehatan tersebut maka perlu suatu tatanan yang terdiri atas kesatuan fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan upaya kesehatan yang mampu mengatasi masalah kesehatan lokal maupun nasional. Di dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,



dinyatakan



diselenggarakan



bahwa



dengan



pembangunan



berasaskan



kesehatan



perikemanusiaan,



keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender, dan non diskriminatif dan normanorma agama. Pembangunan kesehatan di Indonesiadiarahkan untuk



meningkatkan



meningkatkan



mutu



derajat dan



kesehatan



kemudahan



masyarakat



pelayanan



serta



kesehatan



masyarakat serta meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan



yang



diharapkan



makin



terjangkau



oleh



seluruh



masyarakat. Selain itu pelayanan kesehatan harus diupayakan tersedia danmerata di seluruh wilayah sehingga mampu mendukung terciptanya masyarakat yang sehat, maju dan mandiri. Guna memberikan pelayanan kesehatan tersebut maka perlu suatu tatanan yang terdiri atas kesatuan fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan upaya kesehatan yang mampu mengatasi masalah kesehatan lokal maupun nasional. Sementara dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah salah satuurusan yang menjadi urusan wajib yang diamanatkan kepada Pemerintah Daerah adalah urusan kesehatan. Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah RSUD kelas B Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa



Tengah yang berada di kota Purwokerto dengan jangkauan pelayanan untuk masyarakat di wilayah Jawa Tengah bagian baratselatan, mengacu Pergub nomor 059/76 tahun 2008 maka mulai 1 Januari 2009 menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk



mewujudkan



penyelenggaraan



tugas-tugas



Pemerintah



Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan kesejahteraan umum melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat. RSUD



Prof.



Dr.



Margono



Soekarjo



Purwokerto



sesuai



kedudukannya mempuyai dasar hukum sebagai berikut : Landasan Idiil : Pancasila Landasan Konstitusioanal a.



: UUD Tahun 1945 khususnya



Pasal 28 A; setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.



b.



Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang.



c.



Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.



d.



Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendaptkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.



e.



Pasal 34 (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, dan ayat (3); negara bertanggung jawab atas penyediaan



fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. 2.



Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi a. Visi Rumah Sakit Prima Dalam Pelayanan Sub Spesialistik dan Pendidikan Profesi b. Misi Rumah Sakit 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik 2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan 3. Mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalu peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan 4. Mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul, tepat, dan aman 5. Mengembangkan



sistem



manajemen



yang



handal,



transparan, akuntabel, efektif dan efisien c. Nilai-Nilai Rumah Sakit 1. Kejujuran (senantiasa menjunjung tinggi kejujuran) 2. Kesetiaan (mengutamakan kesetiaan terhadap organisasi) 3. Kemitraan (mengedepankan kemitraan dalam memberikan pelayanan) 4. Kasih Sayang (melayani dengan kasih sayang) 5. Bekerja adalah ibadah d. Tujuan Rumah Sakit 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan sub spesialistik yang berorientasi pada standar pelayanan dan kepuasan pelanggan. 2. Meningkatkan



kualitas



pendidikan



profesi,



penelitian



kesehatan, dan pengabdian masyarakat. 3. Meningkatkan kualitas dan Manusia.



kuantitas Sumber Daya



4. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pengelolaan keselamatan pasien. 5. Meningkatkan



sistem



manajemen



berbasis



sistem



informasi manajemen yang handal untuk pengembangan organisasi.



3.



Struktur Organisasi dan Job Deskripsinya Pada Tahun 2007 Pemerintah Pusat telah menerbitkan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pedoman penetapan SOTK Perangkat Daerah maka telah ditetapkan pula PERDA No 8 Tahun 2008 tentang SOTK RSUD dan RSJ Provinsi Jawa Tengah dengan susunan Direktur dibantu oleh tiga Wakil Direktur dan 9 Kepala Bagian/Bidang serta 21 sub bagian/sub bidang. Perda tersebut telah dijabarkan pula dalam PERGUB Nomor 94 tahun 2008 dengan susunan sebagai berikut : 1. Direktur 2. Wakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama 3. Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan 4. Wakil Direktur Umum dan Keuangan 5. Kepala Bidang Pelayanan 6. Kepala Bidang Perawatan 7. Kepala Bidang Mutu dan Kerjasama 8. Kepala Bidang Penunjang Medis 9. Kepala Bidang Penunjang Sarpras 10. Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian 11. Kepala Bagian Umum 12. Kepala Bagian Perencanaan 13. Kepala Bagian Keuangan



(Sumber: Profil Struktur Organisasi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, 2018).



Gambar 3.1 Struktur Organisasi RSUD Prof Dr. Margono Soekar



Berikut uraian tugas pokok dari struktur organisasi : 1. Direktur : memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Tugas pokok : menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya



penyembuhan,



pemulihan,



peningkatan,



pencegahan,



pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian, dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Kesehatan b. Pelayanan



penunjang



dalam



penyelenggaraan



pemerintahan



daerah di bidang Pelayanan Kesehatan c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi, dan pelaporan di bidang Pelayanan Kesehatan d. Pelayanan Medis e. Pelayanan penunjang medis dan non medis f. Pelayanan keperawatan g. Pelayanan rujukan h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan i. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat j. Pengelolaan keuangan dan akuntansi k. Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan tatalaksana, serta rumah tangga, perlengkapan, dan umum 2. Wakil



Direktur



Pelayanan



mengkoordinasikan



dan



penyiapan



Kerjasama;



mempunyai



perumusan



kebijakan



tugas teknis,



pelaksanaan, dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan, keperawatan, dan penjaminan mutu dan kerja samaWakil Direktur Pelayanan dan Kerjasama, membawahi : a. Bidang Pelayanan; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan rumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pelayanan rawat jalan dan pelayanan rawat



inap. Bidang Pelayanan membawahi Seksi Pelayanan Rawat Jalan dan Seksi Pelayanan Rawat Inap. b. Bidang Keperawatan; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan



kebijakan



teknis,



pelaksanaan



dan



pelayanaan



administrasi dan teknis di bidang pelayanan keperawatan rawat jalan



dan



keperawatan



membawahi



Seksi



rawat



inap.



Keperawatan



Bidang



Rawat



keperawatan



Jalan



dan



Seksi



mempunyai



tugas



Keperawatan Rawat Inap. c. Bidang



Penjamin



melaksanakan



Mutu



dan



penyiapan



Kerjasama; perumusan



kebiajkan



teknis,



pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang penjaminan mutu pelayanan dan kerja sama. Bidang penjamin mutu



dan



pendidikan



membawahi



Seksi



Penjaminan



Mutu



Pendidikan;



mempunyai



tugas



Pelayanan dan Seksi Kerjasama. 3. Wakil



Direktur Penunjang



dan



mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang pendidikan dan penelitian, penunjang medis, dan penunjang sarana prasarana rumah sakit. Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan membawahi : a. Bidang Pendidikan dan Pelatihan; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan



perumusan



kebijakan



teknis,



pelaksanaan



dan



pelayanan administrasi dan teknis di bidang pendidikan, penelitian, dan pelatihan.Bidang Pendidikan dan Pelatihan membawahi Seksi Pendidikan dan Penelitian serta Seksi Pelatihan. b. Bidang



Penunjang



penyiapan



Medis;



perumusan



mempunyai



kebijakan



tugas



teknis,



melaksanakan



pelaksanaan



dan



pelayanan administrasi dan teknis di bidang penunjang diagnosa dan penunjang terapi. Bidang Penunjang Medis membawahi Seksi Penunjang Diagnosa dan Seksi Penunjang Terapi. c. Bidang



Penunjang



Sarana



dan



Prasarana



Rumah



Sakit;



mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan



teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang penunjang sarana prasarana medis dan penunjang sarana prasarana non medis. Bidang Penunjang sarana dan Prasarana Rumah Sakit membawahi Seksi Penunjang Sarana Prasarana Medis dan Seksi Penunjang Sarana Prasarana Non Medis. 4. Wakil



Direktur



Umum



dan



Keuangan;



mempunyai



tugas



mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang perencanaan, keuangan, dan umum. Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahi : a. Bagian Perencanaan; mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pelayanan administrasi dan teknis di bidang program, monitoring dan evaluasi, dan rekam medik. Bagian Perencanaan membawahi Subbagian Program dan Subbagian Monitoring dan Evaluasi. b. Bagian Keuangan; mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan administrasi



kebijakan dan



teknis,



teknis



di



pelaksanaan bidang



dan



pelayanan



anggaran,



akuntansi,



perbendaharaan dan verifikasi. Bagian Keuangan membawahi Subbagian Anggaran, Subbagian Akuntansi, dan Subbagian Perbendaharaan dan Verifikasi. c. Bagian



Umum;



perumusan



mempunyai



kebijakan



teknis,



tugas



melaksanakan



pelaksanaan



dan



penyiapan pelayanan



administrasi dan teknis di bidang tata usaha, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan kepegawaian, dan rumah tangga. Bagian Umum membawahi Subbagian Tata Usaha, Hukum dan Hubungan Masyarakat; Subbagian Organisasi dan Kepegawaian; dan Subbagian Rumah Tangga



Instalasi Farmasi berada di bawah koordinasi dari Seksi Penunjang Terapi. Berikut alur koordinasi dari Direktur ke Instalasi Farmasi : DIREKTUR



WADIR Penunjang dan Pendidikan Bidang Penunjang Medis



Seksi Penunjang Diagnosa



Seksi Penunjang Terapi Instalasi Farmasi



(Sumber: Pedoman Pengorganisasian Instalasi Farmasi RSMS, 2018).



Gambar 3.2 Bagan Alur Koordinasi dari Direktur ke Instalasi Farmasi 4.



Deskripsi Sumber Daya Manusia, Sarana Prasarana dan Sumber Daya Lain Sumber daya manusia di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo secara kuantitas telah mencukup namun distribusi kualitas SDM masih belum memenuhi standar. Dengan tenaga medis sebanyak 120



orang



dan



tenaga



perawat



724



orang



masih



kurang



dibandingkan dengan jumlah tempat tidur 750 dengan BOR rata-rata di atas 80%, kunjungan rawat jalan di atas 500 pasien perhari serta adanya



aktivitas



RS



pendidikan.



Sementara



untuk



tenaga



administrasi telah mencukupi standar kebutuhan sesuai tabel tersebut di bawah ini :



Tabel 3.1 Sumber Daya Manusia RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Jabatan Struktural Dokter Administrasi Apoteker Asisten Apoteker Bidan Fisikawan Medis Fisoterapis Nutrisionis Okupasi Terapist Pengemudi Penyuluh Kesehatan Perawat Perawat Gigi Perekam Medis Pranata Labkes Pramu Bakti Psikolog Radiografer Sanitarian Satpam Teknisi Elektromedis Terapi Wicara Ortotik Prostetik Pengolah Pramusaji Pranata Komputer Rokhaniawan Teknisi Tenaga Cleaning Service Analis Kesehatan Epidemiolog Total



PNS 33 73 154 22 31 19 1 7 13 3 3 1 395 7 36 32 0 3 25 8 8 4 3 0 0 0 8 0 0



BLUD 0 14 160 13 27 21 0 3 3 1 16 0 329 0 24 15 1 0 9 2 34 1 0 3 26 38 20 2 29



UNSOED 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0



MITRA 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0



0



96



0



0



1 1 891



0 0 887



0 0 25



0 0 11



(Sumber: Profil SDM RSMS, 2019).



RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo didukung oleh teknologi kedokteran yang cukup modern, antara lain : Whole Body CT Scan,



C-arm X ray fluoroscopi, Siregraf, Endoscopy, Laparoscopy, Haemodialisa,



Blood



Gas



Analysis,



Inkubator



BBLR,



Mesin



Respirasi, Defibrilator, dll. Dari data alat canggih tersebut di atas maka dapat dijelaskan bahwa dalam rangka pengembangan pelayanan RSMS memiliki keunggulan dalam rangka menetapkan diagnosa pada kasus-kasus yang dirujuk maupun tingkat operatif dibandingkan dengan RS sekitar yang belum memiliki alat-alat representif. RSUD



Prof.



Dr.



Margono



Soekarjo



memiliki2



Gedung



Pelayanan dengan luas tanah masing-masing 12,5 Ha dan 3,5 Ha 2



2



dengan luas bangunan 16.500 m dan 9.400 m dilengkapi dengan fasilitas Lift Tram dengan dilengkapi alat pemadam kebakaran, Hidran



dan



indikator



kebakaran/asap.



Didukung



pula



oleh



inventarisasi sarana dan prasarana RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, yang merupakan barang milik/kekayaan daerah ini anatara lain : barang tidak bergerak berupa tanah dan bangunannya, barang bergerak seperti alat angkutan, alat kantor dan rumah tangga, alat kesehatan, sarana perpusatakaan, dan sarana budaya/seni. B.



Tugas Jabatan Peserta Diklat



1.



Tugas Aparatur Sipil Negara Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia



2.



Kewajiban ASN: a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab f.



Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan



g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. 3.



Kode etik ASN Berdasarkan UU ASN No 5 Tahun 2014 Pasal 5 kode etik ASN yaitu: a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan



peraturan



perundang-undangan



dan



etika



pemerintahan f.



Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara



g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien h. Menjaga



agar



tidak



melaksanakan tugasnya



terjadi



konflik



kepentingan



dalam



i.



Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada



pihak



lain



yang



memerlukan



informasi



terkait



kepentingan kedinasan j.



Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain



k. Memegang



teguh



nilai



dasar



ASN



dan



selalu menjaga



reputasi dan integritas ASN; dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN. 4. Tugas Pokok Jabatan Fungsional Asisten Apoteker Menurut



Permenpan No. 8



tahun 2008 tentang Jabatan



Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kredinya pasal 5 tugas pokok Asisten Apoteker adalah melaksanakan penyiapan pekerjaan kefarmasian yang meliputi penyiapan rencana kerja kefarmasian, penyiapan



pengelolaan



perbekalan



farmasi,



dan



penyiapan



pelayanan farmasi klinik. Rincian kegiatan Asisten Apoteker Pelaksana : 1. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber / acuan dalam rangka Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian 2. Mengumpulkan



data-data



dalam



rangka



Perencanaan



Perbekalan Farmasi 3. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril 4. Menyiapkan



ruangan,



peralatan



dan



bahan-bahan



untuk



kegiatan produksi Sediaan Farmasi Steril 5. Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral 6. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka penerimaan Perbekalan Farmasi 7. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan Perbekalan Farmasi



8. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obanya dalam rangka Dispensing Resep Individual.



C.



Role Model Nurrekta Yuristrianti, DCN, M.Kes (Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo)



Gambar 3.3 Foto Nurrekta Yuristrianti, DCN, M.Kes Role model merupakan figur atau contoh teladan untuk dijadikan sebagai model mirroring. Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model adalah Wakil Direktur Penunjang dan Pendidikan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Ibu Nurrekta Yuristrianti, DCN, M.Kes . Dalam kesehariannya beliau layak dijadikan contoh dan panutan. Sebagai sosok pejabat struktural, beliau sangat ramah, selalu memberikan motivasi dan arahan untuk CPNS baru dalam menyesuaikan diri dengan baik. Arahan beliau sejalan dengan nilai-nilai ANEKA. Sikap dan sifat kepemimpinan yang mencerminkan Akuntabilitas terlihat dari ketegasannya saat menyampaikan materi saat orientasi, maupun



saat menjadi pembina apel. Memikili integritas dan tanggungjawab yang tinggi. Beliau juga memiliki sifat Nasionalisme dimana beliau menekankan sebagai ASN harus sebagai pelayan masyarakat, yang harus mengutamakan keselamatan pasien dan hak – hak pasien. Komitmen mutu juga selalu ditekankan beliau bahwa kualitas mutu pelayanan harus selalu dijaga dan ditingkatkan dengan cara melayani dengan sepenuh hati sesuai dengan motto RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo agar masyarakat menjadi puas dan menjadikan RSUD Prof Dr. Margono sebagai rumah sakit rujukan untuk Jawa Tengah bagian barat-selatan, dan Jawa Barat bagian timur-selatan. Nilai anti korupsi juga tercermin dimana beliau juga sosok yang pekerja keras, disiplin dan bertanggungjawab.



BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A.



Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi Unit Kerja



: RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo



Isu yang Diangkat



: Belum optimalnya pemanfaatan Halodoc oleh pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD.



Prof.



Dr.



Margono



Soekarjo



Purwokerto. Judul



: Optimalisasi Pemanfaatan



Halodoc oleh



pasien di Satelit Farmasi Rawat Jalan RSUD



Prof.



Dr.



Margono



Soekarjo



Purwokerto Gagasan penyelesaian isu : 1. Membuat alur pelayanan Halodoc 2. Membuat poster tentang pelayanan Halodoc 3. Melakukan sosialisasi mengenai pelayanan Halodoc kepada pasien rawat jalan 4. Membuat



nomor



antrian



khusus



untuk



pasien



yang



menggunakan pelayanan Halodoc 5. Melakukan



pencatatan data pasien yang menggunakan



pelayanan Halodoc 6. Melakukan evaluasi hasil kegiatan pemanfaatan Halodoc sebelum aktualisasi dan setelah aktualisasi



Tabel 3. 1 Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi No . 1 1.



Kegiatan 2 Membuat alur pelayanan Halodoc (Sumber Kegiatan :Inovasi)



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



3



4 Tersedianya alur pelayanan Halodoc dalam bentuk stand banner Memperoleh pesetujuan dan dukungan dari atasan langsung tentang alur pelayanan Halodoc Tersedianya rancangan alur pelayanan Halodoc Hasil cetak alur pelayanan Halodoc Terpasangnya hasil cetak alur pelayanan Halodoc



a. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung tentang alur pelayanan Halodoc b. Menyusun rancangan alur pelayanan Halodoc c. Mencetak alur pelayanan Halodoc d. Memasang alur pelayanan Halodoc di Satelit Farmasi Rawat Jalan



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 Dalam kegiatan ini, saya mewujudkan kedudukan Manajemen ASN bahwa setiap ide harus dikomunikasikan dengan atasan selaku pembuat keputusan, kemudian saya memperoleh masukan dari atasan sehingga memperoleh keterbukaan dan keterpaduan pemikiran serta saling berkoordinasi. Dengan tersedianya alur saya juga menerapkan WoG yang menitikberatkan pada sinergitas dan kolaborasi. Pelayanan Publik dimana alur yang dibuat dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai pelayanan Halodoc Nilai-nilai dasar PNS: Akuntabilitas Saya menyusun alur pelayanan Halodoc dengan menerapkan



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6 Membuat alur pelayanan Halodoc mendukung misi nomor lima RSUD Prof Dr Margono Soekarjo yaitu mengembangkan sistem manajemen yang handal, transparan, akuntabel, efektif dan efisien



Penguatan Nilai Organisasi 7 Kegiatan membuat alur menguatkan nilai-nilai organisasi kasih sayang kepada pasien dengan menerapkan alur pelayanan yang jelas, cepat dan tepat, kejujuran dalam hal transparansi alur pelayanan yang berlaku dirumah sakit kepada pasien



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



1



2



3



4



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 nilai kejelasan agar mudah dipahami oleh teman sejawat dan pasien, tanggungjawab dan integritas dalam melaksanakan pekerjaan, transparansi dan adil kepada semua pasien, konsistensi pelayanan dengan mengikuti alur pelayanan sehingga tercapai kepercayaan pasien terhadap rumah sakit. Nasionalisme a.Sila ke-2, dalam pembuatan alur pelayanan saya menjunjung nilai kemanusiaan dimana pasien berhak atas pelayanan kesehatan yang baik dengan alur pelayanan yang jelas, mudah, cepat dan tepat b.Sila ke-3, saya menggunakan bahasa yang satu Bahasa Indonesia dalam membuat alur pelayanan c. Sila ke-4, saya bermusyawarah dengan atasan



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Penguatan Nilai Organisasi 7



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



1



2



3



4



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 untuk mencapai kesepakatan dalam pembuatan alur Etika publik Dalam melakukan konsultasi saya mengedepankan nilai respect atau penghormatan kepada atasan dengan cara mengedepankan sopan santun dalam berperilaku dan bertutur kata. Membuat alur pelayanan sebagai wujud kepedulian dan empati kepada pasien terhadap kebijakan yang ada di Satelit Farmasi Rawat Jalan Komitmen Mutu Saya bekerja sesuai dengan tugasnya untuk meningkatkan mutu pelayanan (berorientasi mutu) menuju pelayanan yang efektif dan efisien serta sepenuh hati Anti korupsi



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Penguatan Nilai Organisasi 7



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



1



2



3



4



2.



Membuat poster tentang pelayanan Halodoc (Sumber Kegiatan :Inovasi)



Tersedianya poster tentang pelayanan Halodoc a. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung mengenai pembuatan poster tentang pelayanan Halodoc b. Menyusun dan mendesain konsep poster c. Mencetak poster d. Memasang poster di



Pesetujuan atasan langsung untuk membuat poster tentang pelayanan Halodoc Desain poster Hasil cetak poster Terpasangnya



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 Dalam melaksanakan alur pelayanan yang telah dibuat saya bekerja keras serta disiplin dalam memberikan pelayanan sesuai dengan alurnya. Mencetak alur dengan jujur tanpa merubah informasi apapun yang telah tertulis. Dalam kegiatan ini, saya mewujudkan kedudukan Manajemen ASN bahwa setiap ide harus dikomunikasikan dengan atasan selaku pembuat keputusan, kemudian saya memperoleh masukan dari atasan sehingga memperoleh keterbukaan dan keterpaduan pemikiran serta saling berkoordinasi, Pelayanan Publik dimana media yang dibuat dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai penggunaan Halodoc, WoG yang menitikberatkan pada sinergitas dan kolaborasi



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Menyediakan media informasi dalam bentuk poster sesuai dengan misi nomor empat RSUD Prof Dr Margono Soekarjo yaitu mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul tepat dan aman.



Penguatan Nilai Organisasi 7



Kegiatan membuat poster menguatkan Nilai Organisasi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo yaitu kejujuran dalam hal transparansi alur pelayanan yang berlaku dirumah sakit kepada pasien. Membuat poster pelayanan Halodoc berarti kita telah berinovasi demi kemajuan



No .



Kegiatan



1



2



Tahapan Kegiatan 3 Satelit Farmasi Rawat Jalan



Output/ Hasil 4 poster tentang pelayanan Halodoc di Satelit Farmasi Rawat Jalan



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 Nilai-nilai dasar PNS : Akuntabilitas Saya membuat poster akan memberikan nilai transparansi dan kejelasan mengenai pelayanan Halodoc dan mengerjakannya dengan penuh tanggungjawab Nasionalisme Sila ke-4, saya bermusyawarah dengan atasan untuk mencapai kesepakatan dalam pembuatan poster Etika Publik Saya mebuat poster dengan inovatif dan sepenuh hati agar menarik minat baca pasien dengan harapan pasien mengetahui alur pelayanan hantaran obat dengan Halodoc Komitmen Mutu



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Penguatan Nilai Organisasi 7 organisasi, hal ini merupakan bentuk loyalitas sehingga memperkuat nilai kesetiaan.



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



1



2



3



4



3.



Sosialisasi mengenai pelayanan Halodoc kepada pasien Rawat Jalan (Sumber Kegiatan :Inovasi) a. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung tentang materi sosialisasi mengenai pelayanan



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 Saya membuat poster untuk memberikan informasi mengenai kebijakan yang berlaku sebagai salah satu langkah meningkatkan mutu pelayanan (orientasi mutu)



Anti korupsi Dalam membuat poster saya bekerja keras, mandiri dan tanggungjawab sesuai dengan petunjuk dari mentor agar didapat hasil yang maksimal Terlaksananya Dalam kegiatan ini, saya kegiatan mewujudkan kedudukan yaitu sosialisasi Manajemen ASN saya bekerja mengenai keras dan meminimalisir pelayanan kesalahan dan mencermati setiap Halodoc dokumen pekerjaan, Pelayanan 1. Publik dimana sosialisasi yang dilakukan dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai pelayanan Halodoc, Adanya persetujuan dan WoG yang menitikberatkan pada sinergitas dan kolaborasi rekomendasi atasan langsung Nilai-nilai dasar PNS :



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Terlaksananya kegiatan sosialisasi mengenai pelayanan Halodoc Memberikan kontribusi terhadap Misi ke 2 RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo yaitu Menyelenggara kan pendidikan,



Penguatan Nilai Organisasi 7



Kegiatan sosialisasi ini menguatkan Nilai Organisasi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo yaitu Melayani dengan kejujuran, kasih sayang kepada pasien, bekerja adalah ibadah



No .



Kegiatan



1



2



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



3



4



Halodoc b. Menyusun materi sosialisasi mengenai pelayanan Halodoc c. Menyiapkan sarana prasarana untuk kegiatan sosialisasi d. Melakukan sosialisasi kepada pasien rawat jalan



Materi sosialisasi mengenai penggunaan Halodoc Tersedianya sarana prasarana untuk kegiatan sosialisasi Pemahaman pasien mengenai pelayanan Halodoc



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 5 6 Akuntabilitas penelitian, dan Saya melakukan kegiatas pengabdian sosialisasi dengan adil, tidak masyarakat di membeda-bedakan antar pasien bidang dan transparansi kesehatan Nasionalisme Sila ke-1 : Saya tidak membedakan pasien yang satu dengan yang lain yang memiliki perbedaan keyakinan. Sila ke -3 : Saya melakukan sosialisasi menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Sila ke-4, saya bermusyawarah dengan atasan untuk mencapai kesepakatan dalam menyusun materi sosialisasi Etika Publik Saya berkomunikasi dengan sopan dan santun kepada pasien saat melakukan sosialisasi mengenai pelayanan Halodoc. Sosialisasi sebagai



Penguatan Nilai Organisasi 7



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



1



2



3



4



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 wujud kepedulian kepada pasien agar pasien dapat memahami



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Penguatan Nilai Organisasi 7



Komitmen Mutu Saya melakukan sosialisasi sebagai bentuk pelayanan sepenuh hati sehingga ada perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan



4.



Membuat nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc (Sumber Kegiatan :Tugas



a. Melakukan konsultasi langsung dengan atasan dan



Tersedianya nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc Adanya persetujuan dan rekomendasi



Anti korupsi Saya melakukan sosialisasi dengan penuh keberanian dan kejujuran dalam menyampaikan segala informasi mengenai pelayanan Halodoc Dalam kegiatan ini, saya mewujudkan kedudukan Manajemen ASN dimana penggunaan nomor antrian khusus Halodoc akan memudahkan teman sejawat dan pasien dalam membedakan resep mana yang menggunakan pelayanan Halodoc, mana yang tidak sehingga tidak terjadi



Tersedianya nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc memberikan kontribusi terhadap Misi ke 4 RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo yaitu



Dengan adanya nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc menguatkan Nilai Organisasi RSUD Prof Dr Margono



No . 1



Kegiatan 2 pimpinan)



Tahapan Kegiatan 3 mentor tentang pembuatan nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc b. Melakukan koordinasi dengan tim SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) terkait nomor antrian Halodoc c. Mencetak nomor antrian Halodoc d. Memasang nomor antrian Halodoc pada resep pasien yang menggunakan Halodoc



Output/ Hasil 4 atasan dan mentor



Adanya koordinasi dengan SIMRS terkait nomor antrian Halodoc Hasil cetak nomor antrian Halodoc Terpasangnya nomor antrian Halodoc pada resep pasien yang menggunakan Halodoc



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 kesalahan dalam pengiriman obat, Pelayanan Publik dimana nomor antrian yang dibuat dapat digunakan sebagai penanda untuk pasien yang menggunakan Halodoc, WoG yang menitikberatkan pada sinergitas dan kolaborasi dengan pihak SIM RS untuk menciptakan suatu inovasi yang efektif Nilai-nilai dasar PNS : Akuntabilitas Saya membuat nomor antrian Halododc sebagai kejelasan dan konsistensi dalam mengerjakan resep pasien yang menggunakan Halodoc Nasionalisme Sila ke-4 : Saya melakukan konsultasi dengan atasan dan mentor serta koordinasi dengan SIMRS mengedepankan nilai musyawarah mufakat



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6 Mengembangkan sarana dan prasarana yang unggul tepat dan aman



Penguatan Nilai Organisasi 7 Soekarjo yaitu kejujuran mengenai pelayanan yang diberikan kepada pasien



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



1



2



3



4



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Penguatan Nilai Organisasi 7



Etika publik Saya respect atau menghormati atasan dan mentor saat melakukan konsultasi. Dengan dibuatnya nomor antrian Halodoc merupakan bentuk empati dan peduli kepada pasien Komitmen mutu Saya membuat nomor antrian Halodoc dengan adanya inovasi, efektif dan efisien untuk memudahkan teman sejawat dan pasien dalam membedakan resep mana yang menggunakan jasa Halodoc, mana yang tidak



5.



Melakukan pencatatan



Tersedianya laporan data



Anti korupsi Saya membuat nomor antrian Halodoc dengan penuh tanggungjawab dan kerja keras Dalam kegiatan ini, saya mewujudkan kedudukan yaitu



Tersedianya laporan data



Tersedianya laporan data



No . 1



Kegiatan 2 data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc (Sumber Kegiatan :Inovasi)



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



3



4 pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc Adanya persetujuan dan rekomendasi atasan



a. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung mengenai pencatatan data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc b. Menyusun rancangan form pencatatan data pasien c. Mencetak form pencatatan data pasien d. Mencatat data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 Manajemen ASN ketika saya membuat laporan data pasien dengan penuh tanggungjawab dan profesionalisme, Pelayanan Publik saya terapkan pada kejelasan dan keterukuran proses, WoG yang menitikberatkan pada sinergitas dan kolaborasi dengan Apoteker dan Halodoc Nilai-nilai dasar PNS :



Tersedianya rancangan form pencatatan data pasien Hasil cetak form pencatatan data pasien Catatan data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc



Akuntabilitas Saya membuat laporan data pasien secara transparan dan tanggungjawab Nasionalisme Sila ke-4, saya bermusyawarah dengan atasan untuk mencapai kesepakatan dalam pembuatan form pencatatan data pasien Etika publik Dalam mencatat data pasien



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6 pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc memberikan kontribusi terhadap Misi ke 5 RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo yaitu Mengembangkan sistem manajemen yang handal, transparan, akuntabel, efektif & efisien



Penguatan Nilai Organisasi 7 pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc menguatkan Nilai Organisasi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo yaitu kejujuran dalam melakukan pencatatan data yang menggunakan jasa Halodoc



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



1



2



3



4



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 saya menanamkan nilai integritas yaitu mencatat dengan jujur



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Penguatan Nilai Organisasi 7



Komitmen mutu Saya bekerja sesuai dengan tugasnya untuk meningkatkan mutu pelayanan (berorientasi mutu)



6



Melakukan evaluasi hasil kegiatan pemanfaatan Halodoc sebelum aktualisasi dan setelah aktualisasi (Sumber Kegiatan :tugas



Adanya laporan evaluasi kegiatan pemanfaatan Halodoc



a. Melakukan konsultasi dengan mentor b. Menentukan



Adanya persetujuan dan rekomendasi mentor Ditetapkannya



Anti korupsi Saya melakukan pencatatan data pasien mencerminkan kejujuran dan kedisiplinan dalam bekerja Dalam kegiatan ini, saya mewujudkan kedudukan yaitu Manajemen ASN ketika saya membuat laporan evaluasi kegiatan dengan penuh tanggungjawab dan profesionalisme. Pelayanan Publik dari hasil evaluasi bisa dilakukan perbaikan demi perbaikan pelayanan kedepannya. WoG dalam melengkapi hasil kegiatan dalam



Adanya pelaporan evaluasi memberikan kontribusi terhadap Misi ke 5 RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo yaitu Mengembangkan sistem manajemen yang handal, transparan,



Adanya pelaporan evaluasi akan menguatkan Nilai Organisasi RSUD Prof Dr Margono Soekarjo yaitu kejujuran



No . 1



Kegiatan 2 pimpinan)



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



3 indikator yang akan dievaluasi c. Melakukan evaluasi berdasarkan indikator yang dibuat d. Membuat laporan evaluasi



4 indikator yang akan dievaluasi Terlaksananya proses evaluasi



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 bentuk evaluasi memerlukan kolaborasi dengan pihak terkait. Nilai-nilai dasar PNS : Akuntabilitas Saya membuat laporan evaluasi kegiatan dengan jelas, transparan dan tanggungjawab Nasionalisme : Sila ke-4 : Saya mendiskusikan rancangan laporan evaluasi hasil kegiatan bersama mentor Etika publik Dalam melakukan penilaian hasil evaluasi saya menanamkan nilai integritas



Tersedianya laporan evaluasi



Komitmen mutu Saya membuat laporan evaluasi dengan harapan dapat digunakan untuk perbaikan berkelanjutan dan meningkatkan mutu pelayanan (orientasi mutu) Anti korupsi Saya membuat laporan evaluasi



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6 akuntabel, efektif & efisien



Penguatan Nilai Organisasi 7



No .



Kegiatan



Tahapan Kegiatan



Output/ Hasil



1



2



3



4



Keterkaitan Substansi Mata Pelaihan 5 dengan jujur tanpa memanipulasi data



Kontribusi Terhadap VisiMisi Organisasi 6



Penguatan Nilai Organisasi 7



B.



Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Satelit farmasi Rawat Jalan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tanggal 05 Februari 2020 sampai dengan 10 Maret 2020. Tabel 3. 2 Jadwal Rancangan Aktualisasi Februari No



Kegiatan 5



1.



Membuat alur penggunaan Halodoc



2.



Membuat media tentang penggunaan Halodoc



3.



Sosialisasi mengenai penggunaan Halodoc kepada pasien Rawat Jalan



6 7



8



9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 2 7



V V V V X V V V



V V V V V V



V V V V V V



Maret 3 4



5 6



Bukti Kegiatan 7 8



9 10



Alur dalam bentuk stand banner, foto dan video proses pembuat an alur Hasil cetak poster, Foto dan video proses pembuat an media Daftar hadir



Februari No



Kegiatan 5



6 7



8



Maret



9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 2 7



3 4



5 6



Bukti Kegiatan 7 8



9 10



sosialisasi , foto dan video dokument asi sosialisasi



4.



Membuat nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc



5.



Melakukan pencatatan data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc



6.



Melakukan evaluasi hasil kegiatan pemanfaatan Halodoc sebelum



V V V V



V V V V



V V V V V V



V V V V V V



V V



Hasil cetak nomor antrian Halodoc, foto dan video proses pembuata n



V V



Laporan data pasien, foto dan video



V V



V V



V V V



V V



V V



V V



V V V



V V



Laporan evaluasi,



Februari No



Kegiatan 5



aktualisasi dan setelah aktualisasi



6 7



8



9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 2 7



Maret 3 4



5 6



Bukti Kegiatan 7 8



9 10



foto dan video dokument asi



C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala Tabel 4.3 Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala No 1.



Kegiatan Membuat alur



pelayanan Halodoc



2.



Membuat poster tentang



pelayanan Halodoc 3.



Melakukan sosialisasi mengenai



pelayanan Halodoc kepada pasien rawat jalan 4.



Membuat nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan



Kendala Belum pernah membuat alur pelayanan di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Belum memiliki kemampuan membuat media dengan baik Kesulitan dalam menentukan metode sosialiasi yang tepat untuk pasien Belum memiliki kemampuan mendesain nomor antrian



pelayanan 5.



6



Halodoc Melakukan pencatatan data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc Melakukan evaluasi hasil kegiatan pemanfaatan Halodoc sebelum aktualisasi dan setelah aktualisasi



Kesulitan mencari referensi form pencatatan data pasien Waktu pembuatan laporan



Antisipasi dan Strategi menghadapi kendala Melakukan konsultasi dengan mentor dan melakukan koordinasi dengan teman sejawat Melakukan observasi kondisi di apotek rawat jalan agar alur yang dibuat sesuai dengan kondisi lapangan Belajar secara mandiri membuat poster sederhana Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat yang mempunyai keahlian membuat poster Melakukan konsultasi dengan mentor dan melakukan koordinasi dengan teman sejawat mengenai metode sosialisasi yang sesuai Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menerapkan metode sosialisasi yang terpilih Belajar secara mandiri membuat desain nomor antrian Melakukan koordinasi dengan SIM RS yang mempunyai keahlian mendesain nomor antrian Belajar secara mandiri membuat membuat form pencatatan Melakukan koordinasi dengan rekan yang mempunyai keahlian membuat laporan pencatatan Manajemen waktu



BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI



A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Habituasi Pada rancangan aktualisasi direncanakan 5 kegiatan terdiri dari Membuat alur pelayanan Halodoc yang berasal dari Inovasi, Membuat media tentang pelayanan Halodoc yang berasal dari Inovasi, Melakukan sosialisasi mengenai pelayanan Halodoc kepada pasien rawat jalan yang berasal dari Inovasi, Membuat stiker penanda untuk resep pasien yang menggunakan jasa Halodoc Melakukan pencatatan data pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc yang berasal dari Inovasi, Kegiatan aktualisasi dapat dilaksanakan mulai tanggal 5 Februari sampai 10 Maret 2020. Terdapat tambahan kegiatan baru yaitu Melakukan evaluasi hasil kegiatan pemanfaatan Halodoc sebelum aktualisasi dan setelah aktualisasi yang berasal dari tugas pimpinan dan 1 kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dan 1 pengganti kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu dari Membuat stiker penanda untuk resep pasien yang menggunakan jasa Halodoc menjadi Membuat nomor antrian khusus untuk pasien yang menggunakan pelayanan Halodoc yang berasal dari tugas pimpinan. Adapun uraian capaian masing-masing kegiatan aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut : 1. Judul Kegiatan : Membuat alur pelayanan Halodoc a. Sumber kegiatan



: Inovasi



b. Tanggal pelaksanaan : 5-12 Februari 2020 c. Lokasi / tempat



: Satelit Farmasi Rawat Jalan RSMS



d. Tahapan kegiatan



:



1. Melakukan konsultasi dengan atasan langsung tentang alur pelayanan Halodoc 2. Menyusun rancangan alur pelayanan Halodoc 3. Mencetak alur pelayanan Halodoc



4. Memasang alur pelayanan Halodoc di Satelit Farmasi Rawat Jalan e. Hasil / Output : Tersedianya alur pelayanan Halodoc dalam bentuk stand banner yang dipasang di Satelit Satelit Farmasi Rawat Jalan RSMS. setelah dibuatkannya alur pelayanan Halodoc pasien Rawat Jalan dapat memahami bagaimana dapat menikmati fasilitas layanan hantaran obat dengan Halodoc. f. Aktualisasi habituasi kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan Nilai-nilai Dasar ANEKA Dalam kegiatan ini, saya mewujudkan kedudukan Manajemen ASN bahwa setiap ide harus dikomunikasikan dengan atasan selaku pembuat keputusan, kemudian saya memperoleh masukan dari atasan sehingga memperoleh keterbukaan dan keterpaduan pemikiran serta saling berkoordinasi. Dengan tersedianya



alur



saya



juga



menerapkan



WoG



yang



menitikberatkan pada sinergitas dan kolaborasi. Pelayanan Publik dimana alur yang dibuat dapat memberikan informasi kepada pasien mengenai penggunaan Halodoc



Tabel 4.1 Uraian Kegiatan Membuat Alur Pelayanan Pengambilan Obat yang Akan Diambil di Hari Lain



Uraian Kegiatan Nama Kegiatan Tanggal



Keterangan 2. Membuat alur pelayanan Halodoc 5-12 Februari 2020



Pelaksanaan Tahapan Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan tentang alur pelayanan Halodoc 2. Menyusun rancangan alur pelayanan Halodoc 3. Mencetak alur pelayanan Halodoc 4. Memasang alur pelayanan Halodoc di Satelit Output Kegiatan



Farmasi Rawat Jalan 1. Memperoleh pesetujuan



dan



dukungan



dari



atasan tentang alur pelayanan Halodoc 2. Tersedianya rancangan alur pelayanan Halodoc 3. Hasil cetak alur pelayanan Halodoc Habituasi Nilai



4. Terpasangnya hasil cetak alur pelayanan Halodoc 1. Akuntabilitas (Transparansi, kejelasan,



Dasar ANEKA



konsistensi,integritas, kepercayaan, keadilan) Dalam



membuat



alur



pelayanan,



apoteker



menerapkan nilai transparansi dan kejelasan mengenai alur pelayanan, konsistensi dalam pelayanan dengan mengikuti alur sehingga timbul kepercayaan Integritas pelayan



pasien



apoteker publik



terhadap juga



yang



rumah



diperlukan



harus



sakit.



sebagai



mengutamakan



kepuasan pasien. 2. Nasionalisme (Sila ke-2 dan sila ke-4) Dalam pembuatan alur pelayanan mencerminkan sila ke-2 yaitu menjunjung nilai kemanusiaan dimana pasien berhak atas pelayanan kesehatan yang baik dengan alur pelayanan yang jelas,



Uraian Kegiatan



Keterangan mudah, cepat dan tepat. Konsultasi dengan atasan langsung dan koordinasi dengan sejawat apoteker menjunjung nilai musyawarah mufakat. 3. Etika Publik (Respect, kebersamaan, orientasi organisasi) Dalam



melakukan



respect



atau



konsultasi



penghormatan



terdapat kepada



nilai



atasan



dengan cara mengedepankan sopan santun dalam



berperilaku



dan



bertutur



kata,



serta



memahami dengan baik arahan dari atasan. 4. Komitmen Mutu (Efektif dan efisien, orientasi mutu, pelayanan sepenuh hati) Pembuatan alur pelayanan yang jelas sebagai langkah menuju pelayanan yang efektif dan efisien serta sepenuh hati. 5. Anti Korupsi ( Kerja keras, peduli, disiplin, tanggung jawab, adil) Dalam melaksanakan alur pelayanan yang telah dibuat, apoteker bekerja keras serta disiplin dalam memberikan pelayanan sesuai alur karena ini merupakan tanggung jawab apoteker. Alur pelayanan dibuat sebagai bentuk kepedulian serta untuk mewujudkan keadilan bagi pasien yang tidak dapat mengambil obat sesuai tanggal resep, misal dikarenakan pasien tidak kuat menunggu karena kesakitan atau pasien ada keperluan mendadak yang tidak bisa ditinggalkan. Analisis Dampak



Alur pelayanan ini dibuat untuk mempermudah pasien yang tidak dapat mengambil obat sesuai tanggal penulisan resep. Jika



tidak ada alur



pelayanan yang jelas, maka pasien akan mengalami



Uraian Kegiatan



Keterangan kesulitan jika suatu waktu tidak dapat mengambil obat karena terlalu lelah atau kesakitan, yang berakibat pada kegagalan pasien menerima obat. Jika pasien tidak menerima obat maka tujuan pengobatan pasien tidak dapat tercapai. Nilai-nilai ANEKA perlu diterapkan dalam pembuatan alur pelayanan agar tersusun alur pelayanan yang jelas, mudah, cepat, dan tepat.



Kontribusi



Bagi apoteker alur pelayanan dapat mengoptimalkan



terhadap Pihak



pelayanan kesehatan di rumah sakit, dan bagi



Lain



pasien



adanya



kejelasan



alur



pelayanan



mempermudah pasien yang akan mengambil obat esok harinya. Kontribusi



Kompetensi apoteker sebagai pelaksana pelayanan



terhadap Visi dan



kefarmasian secara profesional dengan menyusun



Misi Organisasi



alur pelayanan mendukung misi nomor lima RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo yaitu mengembangkan sistem



manajemen



yang



handal,



transparan,



akuntabel, efektif dan efisien. Penguatan Nilai-



Kegiatan ini menguatkan nilai kejujuran organisasi



nilai Organisasi



dalam hal transparansi alur pelayanan yang berlaku di rumah sakit, menguatkan nilai kasih sayang kepada pasien dengan menerapkan alur pelayanan yang jelas, cepat, dan tepat.



Kendala



Ada kendala pada saat menentukan loket mana yang akan dijadikan loket untuk dihubungi ketika pasien akan mengambil obat esok hari, karena loket penyerahan resep dan loket pengambilan obat masing-masing hanya ada satu petugas saja.



Bukti Portofolio



1. Draft alur pelayanan



Uraian Kegiatan Kegiatan



Keterangan 2. Foto dan video kegiatan