Laporan Anfisman Zat Stimulan Emi Katana Aruan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Mata Kuliah: Praktikum Anatomi Dan Fisiologi Manusia



PENGARUH ZAT STIMULAN TERHADAP KECEPATAN TANGGAP SARAF



OLEH: Nama



: EMI KATANA ARUAN



NIM



: 4161141018



Jurusan



: BIOLOGI



Program



: S1 – PENDIDIKAN BIOLOGI



Kelompok



: 05 (LIMA)



Tgl. Pelaksanaan



: 11 MARET 2019



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan I.



JUDUL PERCOBAAN



: “ PENGARUH ZAT STIMULAN TERHADAP KECEPATAN TANGGAP SARAF”



II.



TUJUAN PERCOBAAN



:



1.



Mengetahui pengertian stimulan



2.



Mengetahui jenis zat stimulan yang digunakan



3.



Mengetahui respon kecepatan tanggap saraf sebelum dan sesudah meminum stimulan



III.



4.



Mengetahui kecepatan respon tangan kanan dan tangan kiri



5.



Mengetahui pengaruh zat stimulan yang terdapat pada berbagai minuman



TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Saraf pada Manusia



Tubuh kita memiliki jaringan komunikasi yang menghubungkan jaringan yang satu dengan jaringan yang lain. Sistem komunikasi kita memiliki pusat pengendali, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Otak berfungsi seperti sentral otomatis pada sistem telekomunikasi telepon. Sedangkan urat saraf atau tali saraf berfungsi seperti kabel telepon. Urat saraf merupakan gabungan dari sel-sel saraf. Pesan komunikasi yang diterima reseptor (penerima rangsang) diubah dan dikirim dalam bentuk impuls saraf. Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi sestem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang. Alat tubuh yang berfungsi sebagai reseptor rangsangan adalah indera. Indera adalah bagian tubuh yang memiliki ujung



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan saraf sensorik yang peka terhadap rangsangan tertentu. Saraf sensorik akan meneruskan rangsang dari indera kesaraf pusat. Dari saraf pusat, reaksi atau tanggapan akan disampaikan keefektor melalui saraf motorik. Efektor adalah organ atau jaringan yang bereaksi terhadap rangsangan, misalnya otot dan kelenjar. Reaksi atau tanggapan oleh efektor dapat berupa gerakan, ucapan, dan sekresi kelenjar. (Iswari,2010) Rangsangan adalah perubahan lingkungan yang dapat diterima oleh reseptor. Rangsang dibedakan menjadi 2, yaitu rangsangan dari luar tubuh dan rangsangan dari dalam tubuh. Rangsangan dari luar tubuh misalnya suara, cahaya, bau, panas, dll. Sedangkan rangsang dari dalam tubuh misalnya lapar, haus, rasa nyeri, dll. Menurut jenisnya, rangsangan dibedakan menjadi rangsang mekanis, kimiawi dan fisis. Rangsangan mekanis misalnya sentuhan dan tekanan. Rangsangan kimiawi misalnya rasa manis, asam, pahit dan bau. Sedangkan rangsang fisis berupa suhu, listrik, gravitasi, dll. (Pearce, 2002) B. Urutan Jalannya Rangsang Rangsang – Reseptor – Saraf Sensorik – Saraf Pusat – Saraf Motorik – Efektor – Gerak/Ucapan/Kelenjar/Kesan. 1. Sel Saraf (Neuron) Sel saraf adalah sel yang peka terhadap rangsang dan mampu menghantarkan rangsang. Bentuk dan ukuran sel saraf bernacam-macam tergantung pada letak dan fungsinya didalam tubuh. Sel saraf memiliki bagian-bagian sebagai berikut : a. Badan sel, merupakan pengendali kerja sel saraf, mempunyai ijjnti sel dan sitoplasma yang banyak mengandung mitokondria. b. Dendrit, merupakan tonjolan protoplasma pada badan sel dan bercabang-cabang, berfungsi untuk menerima dan menghantarkan impuls saraf dari luar ke sel saraf. c. Neurit, disebt juga akson. Merupakan juluran yang panjang dari badan sel dan berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel ke sel saraf yang lain. C. Macam-Macam Sel Saraf Berdasarkan fungsinya, terdapat 3 macam sel saraf, yaitu : 1.



Sel saraf sensorik Merupakan sel saraf yang berfungsi menghantarkan impuls saraf dari indera ke otak



atau ke sumsum tulang balakang. Oleh karena itu, sel saraf sensorik disebut sel saraf indera.



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan Pada sel saraf sensorik, dendrit berhubungan dengan indera untuk menerima rangsang, sedangkan neurit berhubungan dengan sel saraf lain. 2.



Sel saraf motorik Merupakan sel saraf yang berfungsi menyampaikan perintah dari otak atau sumsum



tulang belakang menuju ke efektor, yaitu otot atau kelenjar tubuh. Sal saraf ini disebut juga sebagai sel saraf penggerak.pada sel saraf motorik, dendrit berhubungan dengan neurit lain, sedangkan neurit berhubungan dengan efektor. 3.



Sel saraf konektor Merupakan sel saraf yang berfungsi meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik ke



sel saraf motorik. Sel saraf ini disebut juga sebagai sel saraf perantara atau penghubung. Ujung dendrit sel saraf yang satu berhubungan dengan ujung neurit sel saraf yang lain, demikian seterusnya membentuk serabut saraf. ( Riddle, 2005) D. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tengkorak. Sumsum tulang belakang dilindungi oleg ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat tersebut dilindungi oleh selaput meningia. Meningia terdiri dari 3 lapisan, yaitu piameter, arakhnoid, dan durameter. 1. Piameter Piameter merupakan selaput paling dalam yang menyelubungi permukaan otak dan sumsum tulang belakang. Lapisan piameter banyak mengandung pembuluh darah. Piameter berperan memberi oksigen dab zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme. 2. Arakhnoid Arakhnoid berupa selaput jaringan yang lembut. Arakhnoid terletak diantara piameter dan durameter. 3. Durameter Durameter merupakan lapisan terluar yang padat dan keras serta menyatu dengan tengkorak. E. Zat Stimulan Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah. Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan.



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS) atau keduanya sekaligus. Beberapa stimulan meghasilkan sensasi kegirangan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis yang memberi pengaruh pada CNS. Stimulan digunakan dalam terapi untuk menaikkan atau memelihara kewaspadaan, menjadi penawar rasa lelah juga memperbaiki kemampuan berkonsentrasi bagi orang- orang yang didiagnosus sulit memusatkan perhatian (terutama ADHD). (Marrieb, 2007) Berdasarkan efek yang terjadi pada tubuh orang yang mengkonsumsi stimulan, ada 2 jenis yaitu: a. Obat yang bersifat stimulansia sedang: -



Kafein dalam kopi



-



Nikotin dalam tembakau



-



Ephedrin yang digunakan untuk mengobati asma dan bronkitis



b. Obat yang bersifat stimulansia kuat: -



Kokain



-



Amfetamin



-



Ektasi



-



Tablet diet seperti Duromine Obat-obat tersebut yang termasuk dalam kelompok ini digolongankan ke dalam jenis



obat terlarang karena mengakibatkan pengguna menjadi orang yang bersifat dan berkelakuan melawan hukum dan ketagihan. Saat mengkonsumsi stimulan, Stimulan akan diserap dalam tubuh (darah), diiringi dengan pelepasan Adrenalin dan pemblokade-an hormone insulin. Adrenalin lebih dikenal sebagai hormon “Fight or Flight”. Efek dari kerja adrenalin, detak jantung yang sangat cepat, meningkatnya tekanan darah, tarikan nafas yang berat dan cepat. Saat Adrenalin dilepas tubuh kita pun akan melepaskan cadangan glukosa ke dalam darah. Kemudian, insulin akan memerintahkan sel tubuh untuk menyerap kelebihan glukosa dalam darah. Efek ini sering disebut sebagai hyperglycaemic, yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Inilah alasan kenapa saat mengkonsumsi, seseorang tidak merasa lapar dan akan tahan untuk tidak makan selama berjam-jam. Lebih banyak dijumpai pengguna yang berbadan kurus dibandingkan pengguna yang kelebihan berat badan.



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan Dalam jangka panjang, Stimulan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, mengakibatkan si pengguna, walaupun sudah lama berhenti mengkonsumsi, sangat rentan terhadap serangan jantung dan stroke. Ini sebagai akibat dari rusaknya pembuluh arteri dalam darah, yang salah satu fungsinya, mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Di dalam otak, sebagai respon terhadap Stimulan, otak akan memerintahkan tubuh untuk membuat zat endorphin lebih banyak lagi. Endorphin adalah senyawa protein yang lebih tepat disebut sebagai body’s natural pain killer. Struktur kimia Endorphin tidaklah jauh berbeda dengan painkiller kelas atas seperti morphine. Endorhpin dapat membuat seseorang merasa relaks dan euphoria. -



Ketergantungan



-



Insomnia



-



Kehilangan nafsu makan



-



Tekanan darah tinggi



-



Sakit perut



-



Kematian



-



Rasa lelah



-



Perasaan terganggu



-



Sakit kepala Stimulan adalah zat yang dapat meningkatkan kerja organ-organ tubuh manusia



namun juga dapat menimbulkan efek negatif jika digunakan secara berlebihan.Misalnya penurunan berat badan, kerusakan syaraf hingga kematian. Pemakaian zat ini (Kokain dan Amfetamin) biasanya karena mengharapkan efek euphoria, menimbulkan rasa percaya diri, memperbaiki penampilan misalnya pada artis yang naik pentas, mengurangi rasa lelah, mengurangi rasa ngantuk dan rasa lapar. ( Syarifuddin, 2006) IV.



ALAT DAN BAHAN A. Alat



No.



Nama Alat



Jumlah



1.



Penggaris



Seperlunya



2.



Sendok/pengaduk



1 buah



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan 3.



Alat tulis



1 set



B. Bahan No Nama Bahan 1. Minuman stimulan berupa:



Jumlah



a. Extra joss b. Kopi c. Coca colla Maing-masing 1 botol



d. Hemaviton e. M-150 f. Kratingdaeng g. Aqua



V.



PROSEDUR KERJA No



PROSEDUR KERJA



1.



Letakkan penggaris secara tegak lurus diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.



2.



Usahakan posisi titik 0 berada diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.



3.



Tugas subjek uji coba adalah menangkap penggarus yang dilepas oleh temanya



4.



Tanpa member tahu dulu lepas penggaris itu kebawah da mintalah subjek uji untuk menangkap dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan. Kemudian lihat tepat pada skala berapa jari tersebut menempel pada penggaris. Ulangi kegiatan diatas sampai 5 kali.



5.



Minta subjek uji coba meminum zat stimulant. Tunggu sampai 30 menit



6.



Setelah 30 menit lakukan langkah 1 sampai 5



7.



Mintalah data dari kelompok lain agar dapat membandingkan antara hasil penelitian kelompok dengan kelompok lain.



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan VI.



HASIL DAN PEMBAHASAN



A. HASIL Tabel Hasil Pengamatan Sebelum No.



1.



Nama Afiyah Al Fajriyyah



Kanan



Kiri



13,4



15,2



15,2



10



Jenis Stimulan



Sesudah Kanan



Kiri



14,8



11,2



13,6



10,2



2.



Arin Tria Anggrelita



3.



Rafi Alwaliyyu



14



11,4



15,8



13,4



4.



Habibi Syahputra Pane



16



15,4



10,6



10,8



5.



Abdul Rasyid F.G



13,4



9,8



7,4



10,6



6.



Emelia Ginting



11,4



10,8



12,4



9,8



7.



Dwi Wulan Sari



20,2



21,8



16



15



8.



Blesia Saragih



16,2



17



15,2



12,4



9.



Ade L. Indriani



15,8



14,8



9,2



12,2



10.



Duty Julan Sari



16,3



13,4



16



13,6



11.



Desriani Nahampun



20,2



12



11



8,8



12.



Dian Purwasih



17,6



13,8



14



11



13.



Andre Heru S. S.



10,4



12,2



7,2



15



14.



Anastasia Sianturi



16,8



17,8



12,6



6,6



15.



Gabariel Simamora



13



11,5



12,7



10



16.



Elviani br. Ginting



13



12,2



14,8



9,2



17.



Jhon Veri



12,8



14,6



13



16,6



18.



Dian Larasati



15,6



14,7



14



15



19.



Anggie Arisa



17,4



14,8



18



18,8



Kopi



Extra joss



Coca cola



Hemaviton jreng



M-150



Kratindeng



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan Putri Harahap 20.



Asri Aulia Pasaribu



18,2



15,2



21.



Desi Sakinah Tinendung



11,2



22.



Agnes R.E Hutahaean



23.



Bunga Indah A. Silitonga



24. 25.



Astrida H. L. Manalu Elfrida Kinanti Tarigan



Air mineral



12,2



10,8



13,2



10,2



12,2



14



11,4



15,8



13,4



15,2



18,4



19,4



12,6



16,4



15



13,2



12,4



15,4



14



17



15



Berdasarkan hasil yang didapat pada praktikum pengaruh zat stimulant terhadap kecepatan tanggap saraf, dapat diketahui bahwa ada pengaruh pemberian zat stimulant terhadap kecepatan tanggap saraf. Penggunaan zat stimulan tersebut dapat meningkatkan kecepatan saraf dalam merespon rangsangan. Pada beberapa jenis minuman stimulan mengandung bahan stimulan berbeda-beda yang berpengaruh dalam kecepatan menanggapi rangsang. Berdasarkan pernyataan Kimball (1994) kekuatan efek senyawa kimia berbeda pada tiap orang, hal tersebutdikarenakan variasi individual pada reseptor sistem-sistem tubuh yang bisa disebabkan berbagai faktor, seperti luas permukaan tubuh, usia, penyakit, kualitas kerja organ-organ tubuh, dll.



B. PEMBAHASAN Pada praktikum yang telah dilakukan pada tanggal 11 Maret 2019, tentang pengaruh zat stimulan pada 7 jenis minuman yaitu kratindeng, extrajos, kopi, coca-cola, air putih, hemaviton, danM-150 didapatkan data yang telah dituliskan di atas yaitu pada tabel tersebut. Zat stimulan adalah merupakan obat-obatan yang menaikkan tingkat kewaspadaan di dalam rentang waktu yang singkat. Stimulan biasanya menaikkan efek samping dengan menaikkan efektivitas. Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat, atau keduanya sekaligus. Beberapa stimulan menghasilkan sensasi kegembiraan



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan berlebih, khusunya jenis stimulan yang memberikan pengaruh terhadap sistem saraf pusat (Riddle, dll. 2005). Zat stimulan dapat mempengaruhi kecepatan respon dalam menangkap penggaris yang lebih cepat jika dibandingkan sebelum minum zat stimulan. Zat stimulan berpengaruh terhadap kecepatan atau lamanya transmisi impuls dan sinapsisnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat menghambat atau melemahkan transmisi sinaptik, ada yang bersifat mempercepat sinaptik dan ada yang bersifat melemahkan kerja reseptor. Kerja saraf juga dipengaruhi oleh stimulan yang dapat mempercepat kerja otak sehingga otak yang menerima rangsangan dapat segera menyampaikan informasi ke saraf eferen (sel saraf motorik) yang terletak pada sistem saraf tepi. Sel saraf ini mempunyai fungsi yang penting dalam pengintegrasian respon periferal, misalnya ketanggapan tangan terhadap penggaris yang dijatuhkan. Pada minuman kratindeng, extrajoss, hemaviton jrengg, dan M-150 mengandung taurin, royal jelly, dan kafein ( pada kopi) yang mana pada minuman yang mengandung royal jelly adalah Royal Jelly mengandung seluruh jenis asam amino essensial dan non essensial, karbohydratnya berupa fruktosa dan glukosa, lemaknya terdiri dari asam lemak jenuh dan tak jenuh dan phospholipids. Vitamin yang terkandung didalamnya adalah seluruh jenis vitamin B, vitamin A, C, D, E dan K (Marieb, dll. 2007). Komponen lain yang sudah terdeteksi meliputi collagen yaitu protein yang sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan jaringan, kulit, rambut, kuku, tulang, otot dan dan penguat dinding-dinding saluran dalam tubuh kita. Enzym yang terdapat didalamnya meliputi enzym superoxide dismutase, catalase, peroxidase dan glutathione peroxidase. Asam nucleid yang ada meliputi DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid). Dari beragam manfaat dari royal jelly yang penting adalah bahwa royal jelly dapat meningkatkan stamina yang mana stamina akan meningkat dengan bantuan saraf, sehingga terbukti bahwa minuman yang mengandung royal jelly dapat menngkatkan kecepatan tanggapan saraf. Meskipun banyak manfaat dari royal jelly tetapi konsumsi dengan jumlah yang berlebih dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan Pada minuman kratindeng, extrajoss, hemaviton jrengg, dan M-150 mengandung taurin, royal jelly. Taurin merupakan minuman yang taurin adalah asam amino, tetapi bukan asam amino esensial yang perlu didapatkan dari makanan. Taurin sering kali ditambahkan ke produk-produk minuman karena banyak yang percaya dapat meningkatkan kinerja saat



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan melakukan aktivitas fisik. Meningkatkan performa mental. Seiring dengan proses penuaan, tingkat konsentrasi taurin di otak akan menurun secara perlahan. Tingkat taurin yang tinggi dalam tubuh akan membuat memori dan fungsi mental menjadi lebih baik. Studi ilmiah menemukan bahwa taurin dapat meningkatkan level kewaspadaan dan penalaran verbal. Meningkatkan performa atletik. Para peneliti di Jepang melakukan sebuah studi pada tahun 2003, meneliti 11 laki-laki berusia 18 sampai 20, yang diperintahkan untuk melakukan latihan sepeda sampai energi mereka habis. Kemudian para responden tersebut diberikan suplemen taurin selama tujuh hari (setiap kali, sebelum latihan mereka). Hasilnya terdapat peningkatan signifikan dalam VO2 max (kapasitas maksimum tubuh manusia untuk mengangkut dan menggunakan oksigen) dan jangka waktu kelelahan latihan semakin berkurang (Ridlle, 2005). Berdasarkan penelitian dan teori yang telah disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa minuman yang mengandung taurin dapat meningkatkan kecepatan tanggap saraf, berdasarkan data yang telah diperoleh bahwa pda minuman kratindeng, ekstrajoss, hemaviton jrengg, dan M-150 dapat meningkatkan aktivitas respon saraf (dapat dilihat pada tabel data). Kafein merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang mengandung kafeina. Kafein dijumpai secara alami pada bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh. Berdasarkan pernyataan diatas maka terdapat stimulan yang ada dikopi, kafein juga tidak hanya berada dalam kopi, tetapi minuman bersoda pun mengandung kafein dengan gula yang tinggi sehingga dapat menambah kecepatan tanggap saraf yang mana dapat dilihat pada (tabel data) yang menunjukan bahwa minuman kopi, coca-cola mengandung stimulan yang dapat meningkatkan kecepatan tanggap saraf. Bukan hanya pada kop dan berbagai minuman soda tetapi minuman ber energi juga mengandung 3x lebih besar kafein yang mana dapat diketahui dari penelitian yang telah dilakukan oleh Jonas Dorner yaitu Tingginya kandungan kafein pada minuman energi juga disampaikan peneliti dari Universitas Bonn, Jerman,. "Jumlah kafein dalam minuman energi lebih tinggi tiga kali ketimbang minuman berkafein lainnya, seperti kopi atau soda," ungkap Dorner.



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan Air putih tidak mengandung zat stimulan karena air putih memiliki komposisi yang tidak dimiliki oleh zat yang ada dalam zat stimulan. Data yang didapatkan adalah bahwa air dapat meningkatkan kecepatan tanggap saraf, hal tersebut mungkin terjadi karena faktor objek yang dipakai lebih peka saat menangkap penggaris setelah perlakuan. Efek samping dari zat stimulan yaitu pada kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat dan jantung terasa berdebar-debar, terutama bagi mereka yang sensitif. Reaksi yang berbahaya pada minuman energi yang bisa terjadi antara lain rasa pusing, mual, sakit mag. Kandungan gula yang tinggi pada minuman energi juga bisa menyebabkan penyerapan air ke dalam tubuh terhambat sehingga menimbulkan risiko dehidrasi. Dehidrasi justru memperburuk performa, baik saat sedang beraktivitas maupun duduk di belakang meja. Selain itu, gula tinggi pada minuman energi bisa memicu peningkatan kadar gula darah, merusak gigi, dan menyebabkan pertambahan berat badan. Kandungan taurin pada minuman juga menimbulkan efek buruk pada kesehatan mental. Sebuah penelitian terhadap tikus menunjukkan hal ini. "Tikus-tikus yang diberi taurin menunjukkan perilaku aneh seperti gelisah dan bunuh diri. Kita bukanlah tikus. Namun, konsumsi minuman tersebut telah menunjukkan hubungan positif dengan perilaku berisiko tinggi," tulis Higgins dan koleganya. Dari berbagai macam perlakuan 6 minuman merupakan minuman yang mengandung stimulan dan 1 minuman yang tidak mengandung zat stimulan.



VII.



KESIMPULAN



1) Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah. Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan. 2) Jenis zat stimulant yang digunakan adalah extra joss, kopi, hemaviton, coca colla, M150, Kratingdaeng, dan aqua. 3) Pada tiap stimulant menghasilkan repon yang cukup meningkat muali dari sebelum diberi stimulan dengan setelah diberi stimulant. Dimana repon tubuh berlangsung cukup cepat dan signifikan dapat dilihat dari data diatas. Salah satu respon yang dhasilkan oleh tubuh terhadap pemberian stimulant adalah hilangnya rasa kantuk pada stimulant kopi yang mengandung kafein.



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan 4) Kecepatan respon tangan kanan dan kiri pada praktikum menunjukkan respon tangan kanan lebih cepat dari pada tangan kiri disebabkan otak kiri cenderung lebih efektif dalam bekerja. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kebiasaan dan dominansi otak. Otak kanan lebih dominan mengatur reflek pada organ tubuh bagian kiri, sedangkan otak kiri lebih dominan mengatur reflek organ tubuh bagian kanan. Pada umumnya, otak kiri selalu lebih dominan untuk gerak reflek dibanding otak kanan. 5) Pada minuman kratindeng, extrajoss, hemaviton jrengg, M-150 mengandung taurin, royal jelly. Taurin merupakan minuman yang taurin adalah asam amino, tetapi bukan asam amino esensial yang perlu didapatkan dari makanan. Taurin sering kali ditambahkan ke produk-produk minuman karena banyak yang percaya dapat meningkatkan kinerja saat melakukan aktivitas fisik. Meningkatkan performa mental. Efek samping dari zat stimulan yaitu pada kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat dan jantung terasa berdebar-debar, terutama bagi mereka yang sensitif. Reaksi yang berbahaya pada minuman energi yang bisa terjadi antara lain rasa pusing, mual, sakit mag.



VIII.



JAPERTU



1. Samakah kecepatan merespon antara tangan kiri dengan tangan kanan? Rangsangan yang diterima tangan kanan dan tangan kiri juga memiliki kecepatan yang berbeda. Hal ini disebabkan karena kerja tangan kanan dikendalikan oleh otak kiri dan kerja tangan kiri dikendalikan oleh otak kanan. Kecepatan merespon pada tangan kanan lebih cepat daripada tangan kiri juga disebabkan otak kiri cenderung lebih efektif dalam bekerja. 2. Samakah kecepatan merespon antara sebelum minum stimulan dengan setelah minum stimulan? Kecepatan merespon antara sebelum minum stimulan dengan setelah minum stimulan tidak sama. Hal ini dikarenakan zat stimulan mempunyai pengaruh yang besar terhadap saraf sehingga dapat mempengaruhi kecepatan respon saraf dan mengandung berbagai macam senyawa stimulan yang berbeda-beda pada setiap minuman stimulant 3. Bagaimana respon zat stimulan terhadap respon kecepatan secara umum?



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan Zat stimulan dapat mempengaruhi kecepatan respon dalam menangkap penggaris yang lebih cepat jika dibandingkan sebelum minum zat stimulan. zat stimulan berpengaruh terhadap kecepatan atau lamanya transmisi impuls dan sinapsisnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat menghambat atau melemahkan transmisi sinaptik, ada yang bersifat mempercepat sinaptik dan ada yang bersifat melemahkan kerja reseptor. Kerja saraf juga dipengaruhi oleh stimulan yang dapat mempercepat kerja otak sehingga otak yang menerima rangsangan dapat segera menyampaikan informasi ke saraf eferen (sel saraf motorik) yang terletak pada sistem saraf tepi. Sel saraf ini mempunyai fungsi yang penting dalam pengintegrasian respon periferal, misalnya ketanggapan tangan terhadap penggaris yang dijatuhkan. 4. Setelah mendapat data dari kelompok lain, apakah jenis zat stimulan memberikan pengaruh yang sama terhadap kecepatan merespon? Tidak. Setiap zat stimulan tidak memberikan kecepatan respon yang sama dikarenakan kandungan dari setiap minuman berstimulan tersebut berbeda-beda. Kafein merupakan salah suatu zat yang terkandung pada semua minuman berenergi tersebut. Tingginya kadar kafein yang dikandung suatu minuman akan mempercepat kecepatan respon saraf, sedangkan minuman berenergi yang mengandung lebih sedikit kafein akan menimbulkan kecepatan respon saraf yang tidak lebih cepat dibandingkan minuman berenergi yang mengandung tinggi kafein.



IX.



DAFTAR PUSTAKA



Iswari, Mega. (2010). Anatomi Fisiologi dan Dasar Neurologi (Dasar Ilmu Faal dan Saraf Untuk Pendidikan Luar Biasa). Padang: UNP Press. Pearce, Evelyn. (2002). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta: PT. Gramedia. Riddle EL, Fleckenstein AE, Hanson GR (2005). "Role of monoamine transporters in mediating psychostimulant effects". The AAPS journal 7(4): E847–51. Marieb, Elaine N., dan Katja Hoehn. (2007). Human Anatomy and Physiology. San Fransisco: Pearson Education Inc. Syarifuddin. (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta. Buku Kedokteran EGC



UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jl. Williem Iskandar Psr. V Estate Telp. (061) 6625970 Medan



Medan, 18 Maret 2019 Asisten laboratorium



TIM ASISTEN



Praktikan



Emi Katana Aruan NIM : 4161141018