19 0 1 MB
LAPORAN BEST PRACTICE PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN TAHUN 2019/2020 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DAN BENTUK MOLEKUL MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASE LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN KIMIA SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI NIBUNG TAHUN AJARAN 2019/2020
Nama Peserta
: Ibnu Darmawanto, S.Pd
NIK
: 199309212019031009
Sekolah/Tempat Tugas
: SMA Negeri Nibung
Kabupaten/Kota
: Musi Rawas Utara
Provinsi
: Sumatera Selatan
Mentor Pembekalan
: Liza Umari, S.Si
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA TAHUN 2019/2020
i
HALAMAN PENGESAHAN Pengembangan dalam bentuk Best Practice berjudul Implementasi Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Bentuk Molekul Melalui Pendekatan Saintifik Dengan Model Pembelajaran Problem Base Learning (PBL) Mata Pelajaran Kimia Siswa Kelas X IPA SMA Negeri Nibung Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan. Nama
: Ibnu Darmawanto, S.Pd
Asal Sekolah
: SMA Negeri Nibung
Telah disetujui dan disahkan pada/ oleh Hari
: Kamis
Tanggal
: 12 Desember 2019
ii
BIODATA PENULIS
Nama
: Ibnu Darmawanto, S.Pd
NIP
: 199309212019031009
NUPTK
: 9253771672130033
Jabatan
: Guru Mapel
Pangkat/ Gol.Ruang : Penata Muda/III a Tempat/Tanggal lahir : Palembang, 21 September 1993 Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan Terakhir : S-1 Pendidikan Kimia Unit Kerja
: SMA Negeri Nibung
AlamatUnit Kerja
: Jl. Bunga Rampai Desa Sumber Makmur Kec.Nibung Kab.Musi Rawas Utara Prov.Sumatera Selatan
No. Telepon/HP
: 082373451100
Email
: [email protected]
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan pengembangan dalam bentuk Best Practice pada tanggal 12 Desember 2019. Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat. 1. kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan 2. Kepala SMA Negeri Nibung yang telah memberi izin, kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk mengadakan penelitian seluas-luasnya 3. Semua rekan guru di SMA Negeri Nibung yang telah memberi bantuan selama proses penelitian sampai dengan terwujud dalam bentuk Best Practice 4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berupa apapun dalam menyelesaikan Best Practice ini. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membanggun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini. Wassalamualaikum Wr Wb
Nibung, Desember 2019 Penulis,
Ibnu Darmawanto, S.Pd NIP.199309212019031009
iv
DAFTAR ISI
Lembar Judul.......................................................................................................................... i Halaman Pengesahan.............................................................................................................. ii Biodata Penulis...................................................................................................................... iii Kata Pengantar...................................................................................................................... iv Daftar Isi............................................................................................................................... v Daftar Lampiran................................................................................................................... vi Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah...........................................................................................
1
B. Jenis Kegiatan...........................................................................................................
2
C. Manfaat Kegiatan......................................................................................................
2
Bab II Pelaksanaan Kegiatan A. Tujuan Dan Sasaran...................................................................................................
4
B. Bahan/Materi Kegiatan..............................................................................................
4
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan......................................................................
5
D. Alat/Instrumen..........................................................................................................
7
E. Waktu Dan Tenpat Kegiatan....................................................................................
7
Bab III Hasil Kegiatan A. Hasil.........................................................................................................................
8
B. Masalah yang Dihadapi............................................................................................
9
C. Cara Mengatasi Masalah..........................................................................................
9
Bab IV Simpulan Dan Rekomendasi A. Simpulan..................................................................................................................
10
B. Rekomendasi...........................................................................................................
10
Daftar Pustaka...................................................................................................................
11
Lampiran...........................................................................................................................
12
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Foto-foto kegiatan ...................................................................................... 13
Lampiran 2
: RPP ............................................................................................................ 15
Lampiran 3
: Bahan Ajar ................................................................................................. 29
Lampiran 4
: Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia ........................................................ . 36
Lampiran 5
: Soal, kunci, dan pedoman penyekoran ...................................................... 40
Lampiran 6
: Lembar observasi proses pembelajaran ..................................................... 45
vi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran kimia di SMA sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran dalam satu pembelajaran. Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks. Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah ( Problem Base Learning/PBL). PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan model PBL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika 1
model PBL ini diterapkan pada kelas X yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah Best Practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model PBL. B. JENIS KEGIATAN Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Program ini dikembangkan
mengikuti
arah
kebijakan
Kemendikbud
yang
menekankan
pada
pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang paling dasar yang sebaiknya dimiliki oleh seorang guru professional. Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran. Unit Pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk Sekolah Menengah Atas yang dalam hal ini akan melibatkan MGMP SMA. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun yang berasal dari PPPPTK, LPMP, maupun Perguruan Tinggi dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian Unit Pembelajaran ini. Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran Kimia di kelas X untuk pasangan KD Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Bentuk-Bentuk Molekul. C. MANFAAT KEGIATAN Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMA yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya. Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan
2
materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Berikut beberapa manfaat PKP bagi siswa, guru dan sekolah. 1. Bagi siswa Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Terkontrolnya tingkah laku positif siswa. Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada proses pembelajaran berlangsung. Meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi guru Memperluas wawasan. Meningkatkan profesional kerja. Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator. Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya. Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 3. Bagi Sekolah Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap pelajaran yang lain. Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin. Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
3
BAB 1I PELAKSANAAN KEGIATAN
A. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order thinking skills (HOTS). Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas X semester 1 di SMA Negeri Nibung. B. BAHAN/MATERI KEGIATAN Bahan yang digunakan dalam best practice pembelajaran ini adalah materi kelas X untuk tema Hukum-hukum dasar kimia dan Bentuk Molekul sebagai berikut. Muatan : Hukum-hukum dasar kimia No 1
KOMPETENSI DASAR Kompetensi Pengetahuan 3.10 Menerapkan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
hukum-hukum
dasar kimia, konsep massa molekul
relatif,
persamaan
kimia, konsep mol, dan kadar zat
untuk
menyelesaikan
perhitungan kimia
2
Kompetensi Keterampilan 4.10 Menganalisis
percobaan
data
hasil
menggunakan
hukum-hukum dasar kimia
Memahami reaksi larutan kalium iodida dan larutan timbal(II) nitrat yang ditimbang massanya sebelum dan sesudah reaksi. Memahami hukum-hukum dasar Kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro). Menganalisis data untuk menyimpulkan hukum Lavoisier, hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro. Menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif. Menentukan hubungan antara mol,jumlah partikel, massa molar,dan volume molar gas. Menghitung banyaknya zat dalam campuran (persen massa, persen volume, bagian per juta, kemolaran, kemolalan, dan fraksi mol). Menghubungkan rumus empiris dengan rumus molekul. Menyetarakan persamaan kimia. Menentukan jumlah mol,massa molar, volume molar gas dan jumlah partikel yang terlibat dalam persamaan kimia. Menentukan pereaksi pembatas pada sebuah reaksi kimia. Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidrat. Memahami penggunaan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. Melakukan percobaan pemanasan senyawa hidrat dan menentukan jumlah molekul air dalam sebuah senyawa hidrat. Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukumhukum dasar kimia kuantitatif
kuantitatif 4
Muatan : Bentuk-Bentuk Molekul No 1
KOMPETENSI DASAR Kompetensi Pengetahuan 3.6 Menerapkan
Teori
Pasangan
Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul
Kompetensi Keterampilan
2
4.6 Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahanbahan yang ada di lingkungan sekitar atau perangkat lunak komputer
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Memahami bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan hubungannya dengan kepolaran senyawa. Memperkirakan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan hubungannya dengan kepolaran senyawa. Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul Membuat model bentuk molekul dari bahan-bahan bekas, misalnya gabus dan karton, atau perangkat lunak kimia. Memaparkan model bentuk molekul dari bahan-bahan bekas, misalnya gabus dan karton, atau perangkat lunak kimia.
C. METODE/CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran Problem base learning/PBL. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan penulis. 1.
Pemetaan KD Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam
pembelajara Kimia. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas X, penulis memilih membelajarkan pasangan KD 3.10 - 4.10 muatan Hukum-hukum Dasar Kimia dan KD 3.6 – 4.6 muatan Bentuk-Bentuk Molekul di kelas X. 2.
Analisis Target Kompetensi Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3.
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi Muatan : Hukum-hukum dasar kimia
No 1
KOMPETENSI DASAR Kompetensi Pengetahuan 3.11 Menerapkan
hukum-hukum
dasar kimia, konsep massa molekul
relatif,
persamaan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Memahami reaksi larutan kalium iodida dan larutan timbal(II) nitrat yang ditimbang massanya sebelum dan sesudah reaksi. Memahami hukum-hukum dasar Kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro).
5
kimia, konsep mol, dan kadar zat
untuk
menyelesaikan
perhitungan kimia
Kompetensi Keterampilan
2
4.11 Menganalisis
percobaan
data
hasil
menggunakan
hukum-hukum dasar kimia
Menganalisis data untuk menyimpulkan hukum Lavoisier, hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro. Menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif. Menentukan hubungan antara mol,jumlah partikel, massa molar,dan volume molar gas. Menghitung banyaknya zat dalam campuran (persen massa, persen volume, bagian per juta, kemolaran, kemolalan, dan fraksi mol). Menghubungkan rumus empiris dengan rumus molekul. Menyetarakan persamaan kimia. Menentukan jumlah mol,massa molar, volume molar gas dan jumlah partikel yang terlibat dalam persamaan kimia. Menentukan pereaksi pembatas pada sebuah reaksi kimia. Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidrat. Memahami penggunaan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. Melakukan percobaan pemanasan senyawa hidrat dan menentukan jumlah molekul air dalam sebuah senyawa hidrat. Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukumhukum dasar kimia kuantitatif
kuantitatif
Muatan : Bentuk-Bentuk Molekul No 1
KOMPETENSI DASAR Kompetensi Pengetahuan 3.6 Menerapkan
Teori
Pasangan
Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul
Kompetensi Keterampilan
2
4.6 Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahanbahan yang ada di lingkungan sekitar atau perangkat lunak komputer
4.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Memahami bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan hubungannya dengan kepolaran senyawa. Memperkirakan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan hubungannya dengan kepolaran senyawa. Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul Membuat model bentuk molekul dari bahan-bahan bekas, misalnya gabus dan karton, atau perangkat lunak kimia. Memaparkan model bentuk molekul dari bahan-bahan bekas, misalnya gabus dan karton, atau perangkat lunak kimia.
Pemilihan Model Pembelajaran Model pembelajaran yang dipilih adalah Pembelajaran Problem base learning/PBL.
6
5.
Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran
yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem base learning/PBL. 6.
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran
meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21. D. ALAT/INSTRUMEN Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh teks ekplanasi tentang Hukum-Hukum Dasar Kimia, (b) video “Bentuk-Bentuk Molekul” dan (c) lembar kerja siswa (LKS) Kimia. Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) Instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) Instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat. E. WAKTU DAN TENPAT KEGIATAN Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 2 Desember sampai 6 Desember tahun 2019 bertempat di kelas X SMA Negeri Nibung.
7
BAB III HASIL KEGIATAN
A.
Hasil Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1.
Proses pembelajaran Kimia yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2.
Pembelajaran Kimia yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang modernisasi, siswa tidak hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi Kimia tentang Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Bentuk-Bentuk Molekul.
3.
Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian
8
tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang Hukum-Hukum Dasar Kimia dan Bentuk-Bentuk Molekul benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis. 4.
Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah. Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B.
Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model
PBL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah. Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD. C.
Cara Mengatasi Masalah Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu mereka
lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran
9
bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS. Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya. BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pembelajaran Kimia dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. 2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21. B. Rekomendasi Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Kimia dengan model pembelajaran problem based learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan. 1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran Kimia yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna. 2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa). 3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS. 10
DAFTAR PUSTAKA Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar Kimia, Untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional:Jakarta Harnanto, A. dan Ruminten.2009.Kimia 1:untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional:Jakarta Utami, Budi dan agung.2009.Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional:Jakarta. Permana, Irvan. 2009. Kimia SMA/MA Untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional:Jakarta.
11
LAMPIRAN Lampiran 1
: Foto-foto kegiatan
Lampiran 2
: RPP
Lampiran 3
: Bahan Ajar
Lampiran 4
: Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia
Lampiran 5
: Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 6
: Lembar observasi proses pembelajaran
12
LAMPIRAN 1 : Foto-Foto Kegiatan Dokumentasi Hukum-hukum Dasar Kimia
13
Dokumentasi Bentuk-Bentuk Molekul
14
LAMPIRAN 1 : RPP Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
Satuan Pendidikan
: SMA Negeri Nibung
Mata Pelajaran
: KIMIA
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD) Kelas/ Semester
: X/Ganjil
Materi Pokok
: Hukum-Hukum Dasar Kimia
Alokasi Waktu
: 2 jp @ 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI) KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi No 1
KOMPETENSI DASAR Kompetensi Pengetahuan 3.12 Menerapkan
hukum-hukum
dasar kimia, konsep massa molekul
relatif,
persamaan
kimia, konsep mol, dan kadar zat
untuk
menyelesaikan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Memahami reaksi larutan kalium iodida dan larutan timbal(II) nitrat yang ditimbang massanya sebelum dan sesudah reaksi. Memahami hukum-hukum dasar Kimia (hukum Lavoisier, hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro). Menganalisis data untuk menyimpulkan hukum Lavoisier, hukum Proust , hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hukum Avogadro.
15
perhitungan kimia
2
Kompetensi Keterampilan 4.12 Menganalisis
percobaan
data
hasil
menggunakan
hukum-hukum dasar kimia
Menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif. Menentukan hubungan antara mol,jumlah partikel, massa molar,dan volume molar gas. Menghitung banyaknya zat dalam campuran (persen massa, persen volume, bagian per juta, kemolaran, kemolalan, dan fraksi mol). Menghubungkan rumus empiris dengan rumus molekul. Menyetarakan persamaan kimia. Menentukan jumlah mol,massa molar, volume molar gas dan jumlah partikel yang terlibat dalam persamaan kimia. Menentukan pereaksi pembatas pada sebuah reaksi kimia. Menghitung banyaknya molekul air dalam senyawa hidrat. Memahami penggunaan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. Melakukan percobaan pemanasan senyawa hidrat dan menentukan jumlah molekul air dalam sebuah senyawa hidrat. Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukumhukum dasar kimia kuantitatif
kuantitatif C. Tujuan Pembelajaran Melalui model pembelajaran problem base leraning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menganalisis hukum dasar kimia serta menyajikan data hasil penelusuran informasi hukum dasar kimia. D. Materi Pembelajaran Hukum-hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Hukum-hukum dasar kimia Massa atom relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr) Konsep mol dan hubungannya dengan jumlah partikel, massa molar, dan volume molar Kadar zat Rumus empiris dan rumus molekul. Persamaan kimia Perhitungan kimia dalam suatu persamaan reaksi. Pereaksi pembatas dan pereaksi berlebih. Kadar dan perhitungan kimia untuk senyawa hidrat.
E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Metode
: Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
Model
: Problem base learning (PBL) 16
F. Media Pembelajaran Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa) Lembar penilaian LCD Proyektor Alat/Bahan : Penggaris, spidol, papan tulis Laptop & infocus G. Sumber belajar Buku Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum K13, Unggul sudarmo, Erlangga
Buku kimia SMA X Michael Purba. Erlangga
Buku Panduan Pendidik Kimia SMA/MA,Kelas X, Intan Pariwara
Buku Kimia SMA/MA X Mandiri, Kurikulum 2013, Soedjono. Erlangga
Tabel sistem periodik unsur (SPU)
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama TAHAP PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan (persiapan/orientasi)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : Hukum-hukum dasar kimia Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
5 menit
5 menit
5 menit
17
pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan 60 Menit
B. Kegiatan Inti Stimulation
(stimullasi/
pemberian rangsangan)
KEGIATAN LITERASI Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Hukumhukum dasar kimia dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat) Menayangkan gambar/foto/video yang relevan. Mengamati Lembar kerja materi Hukum-hukum dasar kimia. Pemberian contoh-contoh materi Hukumhukum dasar kimia untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb Membaca. Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Hukum-hukum dasar kimia. Menulis Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Hukum-hukum dasar kimia. Mendengar Pemberian materi Hukum-hukum dasar kimia oleh guru. Menyimak Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi:
Hukum-hukum dasar kimia Problem statemen
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pertanyaan/identifikasi
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
masalah)
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi : Hukum-hukum dasar kimia yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
18
Data collection
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. KEGIATAN LITERASI
(pengumpulan data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian Mengamati dengan seksama materi Hukum-hukum dasar kimia yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya. Membaca sumber lain selain buku teks Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Hukum-hukum dasar kimia yang sedang dipelajari. Aktivitas Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Hukum-hukum dasar kimia yang sedang dipelajari. Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Hukum-hukum dasar kimia yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru. COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk: Mendiskusikan Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Hukum-hukum dasar kimia. Mengumpulkan informasi Mencatat semua informasi tentang materi Hukumhukum dasar kimia yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 19
Mempresentasikan ulang Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Hukum-hukum
dasar
kimia
sesuai
dengan
pemahamannya. Saling tukar informasi tentang materi : Hukum-hukum dasar kimia dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan menghargai
sikap
pendapat
berkomunikasi,
teliti, orang
jujur,
lain,
menerapkan
sopan,
kemampuan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Data processing (pengolahan Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) DAN CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari Materi : Hukum-hukum dasar kimia Mengolah informasi dari materi Hukum-hukum dasar kimia yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaanpertanyaan pada lembar kerja. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Hukum-hukum dasar kimia. Verification (pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, 20
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : Hukum-hukum dasar kimia
Generalization (menarik
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik. COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
kesimpulan)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Hukum-hukum dasar kimia berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi : Hukum-hukum dasar kimia Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Hukum-hukum dasar kimia dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan. Bertanya atas presentasi tentang materi Hukumhukum dasar kimia yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Hukum-hukum dasar kimia Menjawab pertanyaan tentang materi Hukumhukum dasar kimia yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Hukum-hukum dasar kimia yang akan selesai dipelajari Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Hukum-hukum dasar kimia yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran C. Kegiatan Penutup (15 Menit) Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang 21
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Hukum-hukum dasar kimia yang baru dilakukan. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Hukum-hukum dasar kimia yang baru diselesaikan. Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Hukumhukum dasar kimia. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Hukum-hukum dasar kimia. Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Hukum-hukum dasar kimia kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
22
LK-5 Pengembangan RPP Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
Satuan Pendidikan
: SMA Negeri Nibung
Mata Pelajaran
: KIMIA
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD) Kelas/ Semester
: X/Ganjil
Materi Pokok
: Bentuk Molekul
Alokasi Waktu
: 2 jp @ 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI) KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi No 1
KOMPETENSI DASAR Kompetensi Pengetahuan 3.6 Menerapkan
Teori
Pasangan
Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul
2
Kompetensi Keterampilan 4.6 Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahanbahan yang ada di lingkungan sekitar atau perangkat lunak komputer
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Memahami bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan hubungannya dengan kepolaran senyawa. Memperkirakan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan hubungannya dengan kepolaran senyawa. Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul Membuat model bentuk molekul dari bahan-bahan bekas, misalnya gabus dan karton, atau perangkat lunak kimia. Memaparkan model bentuk molekul dari bahan-bahan bekas, misalnya gabus dan karton, atau perangkat lunak kimia.
23
C. Tujuan Pembelajaran Melalui model pembelajaran problem base leraning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi (VSEPR) serta dapat menentukanbentuk molekul dan sifat kepolaran. D. Materi Pembelajaran Teori Domain Elektron Teori Tolakan Pasangan Elektron (VSEPR) Bentuk molekul E. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan Model : Problem base learning (PBL) F. Media Pembelajaran Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa) Lembar penilaian LCD Proyektor Alat/Bahan : Penggaris, spidol, papan tulis Laptop & infocus G. Sumber belajar 1. 2. 3. 4.
Buku Kimia Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum K13, Unggul sudarmo, Erlangga Buku kimia SMA X Michael Purba. Erlangga Buku Panduan Pendidik Kimia SMA/MA,Kelas X, Intan Pariwara Buku Kimia SMA/MA X Mandiri, Kurikulum 2013, Soedjono. Erlangga
24
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama TAHAP PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan Pendahuluan (persiapan/orientasi)
Apersepsi
Motivasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan 5 menit berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran 5 menit yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Memberikan gambaran tentang manfaat 5 menit mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : Bentuk molekul Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan 60 menit
B. Kegiatan Inti Stimulation (stimullasi/
KEGIATAN LITERASI
pemberian rangsangan)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Bentuk molekul dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat) Menayangkan gambar/foto/video yang relevan. Mengamati Lembar kerja materi Bentuk molekul. Pemberian contoh-contoh materi Bentuk molekul untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb Membaca. Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau 25
buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Bentuk molekul. Menulis Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Bentuk molekul. Mendengar Pemberian materi Bentuk molekul oleh guru. Menyimak Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi:
Bentuk molekul Problem statemen
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pertanyaan/ identifikasi
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
masalah)
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi : Bentuk molekul
Data collection
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. KEGIATAN LITERASI
(pengumpulan
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
data)
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian Mengamati dengan seksama materi Bentuk molekul yang
sedang
dipelajari
dalam
bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya. Membaca sumber lain selain buku teks Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Bentuk molekul yang sedang dipelajari. Aktivitas 26
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Bentuk molekul yang sedang dipelajari. Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Bentuk molekul yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru. COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk: Mendiskusikan Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Bentuk molekul. Mengumpulkan informasi Mencatat semua informasi tentang materi Bentuk molekul yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mempresentasikan ulang Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Bentuk molekul sesuai dengan pemahamannya. Saling tukar informasi tentang materi : Bentuk molekul dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
27
Data processing (pengolahan Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) DAN CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK) Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
Berdiskusi tentang data dari Materi : Bentuk molekul Mengolah informasi dari materi Bentuk molekul yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaanpertanyaan pada lembar kerja. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Bentuk molekul. Verification
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : Bentuk molekul antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang Generalization (menarik
telah dikerjakan oleh peserta didik. COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
kesimpulan)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Bentuk molekul berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi : Bentuk molekul Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Bentuk molekul dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan. Bertanya atas presentasi tentang materi Bentuk molekul yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya. 28
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Bentuk molekul Menjawab pertanyaan tentang materi Bentuk molekul yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Bentuk molekul yang akan selesai dipelajari Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Bentuk molekul yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. C. Kegiatan Penutup (15 Menit) Peserta didik :
Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Bentuk molekul yang baru dilakukan. Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Bentuk molekul yang baru diselesaikan. Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah. Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Bentuk molekul. Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Bentuk molekul. Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Bentuk molekul kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
29
LAMPIRAN 3 : Bahan Ajar HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA 1.
A. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER "Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap". Contoh: hidrogen + oksigen hidrogen oksida (4g) (32g) (36g)
2. B. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST "Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap" Contoh: a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H = 1 Ar . N : 3 Ar . H = 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3 b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0 = 1 Ar . S : 3 Ar . O = 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3 Keuntungan dari hukum Proust: bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui. Contoh: Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40) Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3 = 12/100 x 50 gram = 6 gram massa C Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100% = 6/50 x 100 % = 12% 3. C. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON "Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang
30
sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana". Contoh : Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk, NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8 NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16 Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2 D. HUKUM-HUKUM GAS Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT dimana: P = tekanan gas (atmosfir) V = volume gas (liter) n = mol gas R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin T = suhu mutlak (Kelvin) Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
A
. HUKUM BOYLE
.
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2 Contoh: Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ? Jawab: P1 V1 = P2 V2
B.
2.5 = P2 . 10 P2 = 1 atmosfir . HUKUM GAY-LUSSAC "Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbandingsebagai bilangan bulat den sederhana". Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2 31
Contoh : Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g. Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14 Jawab: V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram Jadi massa gas nitrogen = 14 gram. C.
. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu dan diturukan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan: P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
D.
HUKUM AVOGADRO "Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0 o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas. Contoh : Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ? (Ar: H = 1 ; N = 14) Jawab : 85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac: P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2 1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter dimana: P = tekanan gas (atmosfir) V = volume gas (liter) n = mol gas R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin T = suhu mutlak (Kelvin) 32
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisikondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut: A.
HUKUM BOYLE Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2 Contoh: Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ? Jawab: P1 V1 = P2 V2
B.
2.5 = P2 . 10 P2 = 1 atmosfir HUKUM GAY-LUSSAC "Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbandingsebagai bilangan bulat den sederhana". Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2 Contoh: Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen (H massanya 0.1 g. Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14 Jawab : V1/V2 = n1/n2 10/1 = (x/28) / (0.1/2) x = 14 gram Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
C.
HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan: P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
BAHAN AJAR BENTUK-BENTUK MOLEKUL 33
Untuk memahami teori VSEPR kita gunakan balon, ketika diikatkan antara dua balon, maka balon tersebut akan membentuk linier, jika tiga atau empat balon bentuk segitiga datar atau tetrahedral.
Bentuk molekul dapat diperkirakan dengan menggunakan struktur Lewis. Misalnya struktur Lewis amoniak:
Gambar Struktur Lewis amoniak Dengan tiga pasangan elektron yang berikatan dan sepasang electron bebas, maka menurut domain elektron, akan tersusun dalam bentuk tetrahedral, tapi itu kurang tepat karena besarnya tolakan antar atom H, dengan tolakan antara atom H dan pasangan electron ternyata tidak sama besar, maka pasangan electron bebas diperhitungkan dengan cara terpisah, sehingga bentuk yang tepat adalah piramida.
Bentuk dasar dari suatu molekul ditentukan oleh jumlah pasangan elektron yang ada pada atom pusatnya. Ada 5 bentuk molekul dasar dari suatu senyawa, yakni : 1. Linear 2. Segitiga Datar 3. Tetrahedral 4. Trigonal Bipiramida 5. Oktahedral Bentuk-bentuk molekul tersebut bersifat simetris, apabila suatu senyawa yang memiliki jumlah pasangan elektron pada atom pusat sama dengan bentuk molekul dasar tersebut, namun memiliki bentuk yang berbeda. Hal tersebut disebabkan perbedaan komposisi PEI dan PEB dari pasangan elektron yang ada pada atom pusatnya. Sehingga bentuk molekul dasar (simetris) tersebut terdistorsi menjadi bentuk molekul yang berbeda dan tidak simetris. BENTUK MOLEKUL
34
TabelHubunganantara PEI, PEB, bentukmolekuldancontohserta gambar
Konsep teori domain elektron
35
Carilah bentuk molekul berdasarkan PEI dan PEB berikut, tuliskan bentuk molekul pada tabel berikut! PEB
1
2
3
PEI 2 3 4 5 6 Dengan membaca Tabel Hubungan antara PEI, PEB, bentuk molekul dan contoh serta gambar, Coba kalian rangkai bentuk molekul senyawa mengunakan mollymood dan gambarkan hasilnya dalam tabel berikut ini ! No.
Rumus Kimia Senyawa
1
CO2
2
BH3
3
CH4
4
PCl5
5
SF6
Jumlah PEI
Jumlah PE B
Rumus
Bentuk Molekul
Meramalkan Bentuk Molekul Untuk meramalkan bentuk molekul, terlebih dahulu menentukan atom pusat (A), jumlah atom yang diikat (X), PEB (E), jumlah PEI (n), dan jumlah PEB (m). Dengan menggunakan notasi :
36
LAMPIRAN 4: Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraia 1. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis sekolah
: SMA
Jumlah soal
:2
Mata pelajaran
: Kimia
Bentuk soal/tes
: Pilihan ganda dan Uraian
Penyusun
: Ibnu Darmawanto, S.Pd
Alokasi waktu
: 15 menit
Kisi-Kisi Penulisan Soal No.
Kompetensi Dasar
1 1
2
3
3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar
kimia,
konsep
massa
molekul
relatif,
persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia
IPK
3.10.1 Menjelaskan konsep hukum dasar kimia yaitu hukum Lavoisier, hukum Proust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac, dan hukum Avogadro untuk menyelesaik an perhitungan kimia 3.10.2 Menerapkan hukum kekekalan massa (hukum Lavoiser) dalam menyelesaik an perhitungan kimia berdasarkan data-data yang
Materi Pokok
4 Hukumhukum dasar kimia
Level Indikator Soal
5 Diberikan data L4 hasil percobaan, peserta didik dapat membuktikan hukum perbandingan volume(hukum Gay Lussac)
6
Bentuk
Nomor
Soal
Soal
7 Pilihan
8 1
ganda
Uraian
2
Disajikan deskripsi massa zat-zat yang bereaksi dan massa senyawa yang dihasilkan, peserta didik dapat membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan (hukum Dalton).
37
disajikan 3.10.3 Menentukan perbandinga n massa unsur sesuai Hukum Proust 3.10.4 Menerapkan hukum perbandinga n berganda (hukum Dalton) dalam menyelesaik an perhitungan kimia pada beberapa Senyawa 3.10.5 Membuktika n berlakunya hukum kelipatan perbandinga n (hukum Dalton) dari data hasil Percobaan 3.10.6 Membuktika n hokum perbandinga n volum (hokum Gay Lussac) dari data hasil percobaan 3.10.7 Menganalisis hubungan
volume
gas dengan jumlah molekulnya
yang
diukur pada suhu dan tekanan yang sama
(hukum
Avogadro)
38
1. FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis sekolah
: SMA
Jumlah soal
:2
Mata pelajaran
: Kimia
Bentuk soal/tes
: Pilihan ganda
Penyusun
: Ibnu Darmawanto, S.Pd
Alokasi waktu
: 15 menit
Kisi-Kisi Penulisan Soal No.
Kompetensi Dasar 2
1 1
3.6 Menerapkan Teori
Pasangan
Elektron
Kulit
Valensi (VSEPR) dan
IPK 3 3.6.1 Menjelaskan konfigurasi elektron pada suatu atom
Teori
Domain elektron dalam menentukan
Materi
Indikator
Pokok Soal 4 5 Diberikan Teori VSEPR data dan Teori Domain konfigurasi elektron elektron
Level 6 L4
Bentuk Soal 7 Pilihan
Nomor Soal 8 1
ganda
unsur-unsur, 3.6.2. Menentukan elektron valensi suatu atom
bentuk molekul
peserta didik dapat menentukan
Uraian
2
bentuk 3.6.3. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan konfigurasi elektron
molekul senyawa yang sudah ditentukan
3.6.4. Menggamba rkan ikatan dengan menggunaka n struktur Lewis 3.6.5 Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dalam
39
menentukan bentuk molekul 3.6.6 Menerapkan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul
LAMPIRANN 5 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran 40
KARTU SOAL NOMOR 1 (PILIHAN GANDA) Mata Pelajaran Kelas/Semester
: Kimia : X IPA/Ganjil
Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia
Materi
Hukum-hukum dasar kimia
Indikator Soal
Diberikan data hasil percobaan, peserta didik dapat membuktikan hukum perbandingan volume(hukum Gay Lussac)
Level Kognitif
L4
Soal Pada persamaan reaksi yang belum setara berikut: SO2 (g) + O2 (g) → SO3 (g) Perbandingan volume pereaksi yang sesuai Hukum Gay Lussac adalah....
A B C D E
V SO2 (g) 20 mL 20 mL 25 mL 30 mL 30 mL
V O2 (g) 10 mL 15 mL 10 mL 15 mL 10 mL
V CO2 (g) 30 mL 30 mL 25 mL 30 mL 30 mL
Kunci Pedoman Penskoran
41
NO KUNCI/KRITERIA JAWABAN
SKOR
SOAL 1
D. 2 1 2
1
Langkah pertama adalah membuat persamaan reaksi menjadi setara x SO2 (g) + 1 O2 (g) → y SO3 (g) Jumlah unsur :
Jumlah unsur :
S=x
S=y
O = 2x + 2
O = 3y
Menghitung nilai koefisien : Mencari nilai x: 2x + 2 = 3y 2x + 2 = 3x 3x – 2x = 2 X=2 Mencari nilai y: x=y=2 Sehingga persamaan reaksi yang setara adalah 2 SO2 (g) + 1 O2 (g) → 2 SO3 (g) Jadi, perbandingan volume untuk reaksi tersebut adalah 2 : 1 : 2 Selanjutnya, perhatikan pada pilihan yang diberikan. Perbandingan volume yang sesuai dengan perbandingan koefisien pada hasil tersebut adalah pilihan D.
KARTU SOAL NOMOR 2 42
(URAIAN) Mata Pelajaran Kelas/Semester
: Kimia : X IPA/Ganjil
Kompetensi Dasar
3.10 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia
Materi
Hukum-Hukum Dasar Kimia
Indikator Soal
Disajikan deskripsi massa zat-zat yang bereaksi dan massa senyawa yang dihasilkan, peserta didik dapat membuktikan berlakunya hokum Kelipatan perbandingan (hukum Dalton).
Level Kognitif
L4
Soal Dua buah senyawa oksida berturut turut bermassa 30 dan 28 gram dianalisa, terdiri dari karbon dan oksigen dan memberikan hasil-hasil sebagai berikut. - Senyawa pertama terdiri dari 24 gram karbon dan sisanya oksigen. - Senyawa kedua terdiri dari 4 gram oksigen dan sisanya adalah karbon Berdasarkan data diatas tentukan : a) Perbandingan massa atom pembentuk senyawa tersebut? b) Apakah senyawa tersebut memenuhi hukum Dalton?
Kunci Pedoman Penskoran
43
NO URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI
SKOR
SOAL 2
1. Berdasarkan data-data di atas, massa C dan massa O adalah: Senyawa I massa C : massa O = 24 : 6 Senyawa I massa C : massa O = 24 : 4
1
2. Perbandingan massa C massa CI : massa CII = 1 : 1 massa HI : massa HII = 3 : 2
1
1
1
3. Kedua senyawa ini memenuhi hukum Dalton, karena dalam massa C yang sama, massa O merupakan kelipatan bilangan bulat dan sederhana
2
Total Skor
6
KARTU SOAL PILIHAN GANDA
44
KARTU SOAL NOMOR 1 (PILIHAN GANDA) Mata Pelajaran Kelas/Semester
: Kimia : X IPA/Ganjil
Kompetensi Dasar
3.6 . Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul
Materi
Bentuk Molekul
Indikator Soal
Diberikan data konfigurasi elektron unsur-unsur, peserta didik dapat menentukan bentuk molekul senyawa yang sudah ditentukan.
Level Kognitif
L4
Soal Diberikan konfigurasi dari unsur A dan unsur B A : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Bila kedua unsur tersebut saling berikatan maka bentuk molekul yang dihasilkan tersebut adalah…. A. Trigonal piramida. B. bentuk V C. C. tetrahedral D. D. segitiga E. E. segitiga piramida
Kunci Pedoman Penskoran NO KUNCI/KRITERIA JAWABAN
SKOR
SOAL 1
A. Trigonal piramida
1
Berdasarkan jumlah elektron valensi keduanya termasuk unsur non logam yang akan menerima sejumlah elektron agar tercapai keadaan stabil atau oktet, sehingga bentuk molekul yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan membentuk senyawa XY3 adalah trigonal piramida.
KARTU SOAL URAIAN KARTU SOAL NOMOR 2 (URAIAN)
45
Mata Pelajaran Kelas/Semester
: Kimia : X IPA/Ganjil
Kompetensi Dasar
3.6 . Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain elektron dalam menentukan bentuk molekul
Materi
Bentuk Molekul
Indikator Soal
Disajikan deskripsi atom-atom yang membentuk suatu senyawa, peserta didik dapat menentukan orbital hibrida dari masing-masing senyawa tersebut
Level Kognitif
L3
Soal Senyawa-senyawa berikut ini dibentuk dari atom-atom 1H, 5B, 6B, 9F, dan 16S. Molekulmolekul yang menggunakan orbital hibrida sp3 pada atom pusatnya adalah.... (1) BF3 (3) SF4 (2) NH3 (4) CH4
Kunci Pedoman Penskoran NO URAIAN JAWABAN/KATA KUNCI
SKOR
SOAL 2
Hibridisasi sp3 => PE = 4 => Jumlah e- = 8
1
Aturan oktet: EV atom pusat + PEI – muatan = 8 -
1
(1) BF3 => jumlah e = 3 + 3 + 0 = 6
1
(2) NH3 => jumlah e- = 5 + 3 + 0 = 8
1
-
(3) SF4 => jumlah e = 6 + 4 + 0 = 10 -
1
(4) CH4 => jumlah e = 4 + 4 + 0 = 8
1
Maka, molekul yang menggunakan hibrida sp3 pada atom pusatnya adalah NH3 dan CH4
2
Total Skor
8
LAMPIRAN 6 : Lembar observasi proses pembelajaran I. Penilaian a. Teknik Penilaian i. Sikap - Penilaian Observasi 46
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode No Nama Siswa BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai 1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C 2 ... ... ... ... ... ... ... Keterangan : • BS : Bekerja Sama • JJ : Jujur • TJ : Tanggun Jawab • DS : Disiplin Catatan : 1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria: 100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Cukup 25 = Kurang 2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400 3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75 4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) 5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai - Penilaian Diri Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
No 1 2
Pernyataan Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan. Ketika kami berdiskusi, setiap
Ya
Tidak
50
Jumlah
Skor
Kode
Skor 250
Sikap 62,50
Nilai C
50
anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara. 47
Saya ikut serta dalam membuat 3
kesimpulan hasil diskusi
50
kelompok. 4 100 Catatan : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400 3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50 4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) 5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan - Penilaian Teman Sebaya Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya: Nama yang diamati Pengamat No 1 2
3
: ... : ...
Pernyataan Mau
menerima
Ya pendapat
teman. Memberikan solusi terhadap permasalahan. Memaksakan sendiri
kepada
Tidak
Skor
Kode
Skor
Sikap
Nilai
450
90,00
SB
100 100
pendapat anggota
Jumlah
100
kelompok. 4 Marah saat diberi kritik. 100 5 50 Catatan : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500 3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00 4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K) - Penilaian Jurnal (Lihat lampiran) ii.
Keterampilan - Penilaian Unjuk Kerja Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut: 48
Instrumen Penilaian Sangat No
Aspek yang Dinilai
Baik
Baik
(75)
(100) Kesesuaian
1
respon
Kurang
Tidak
Baik
Baik
(50)
(25)
dengan
pertanyaan Keserasian pemilihan kata Kesesuaian penggunaan tata bahasa Pelafalan
2 3 4
Kriteria penilaian (skor) 100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Kurang Baik 25 = Tidak Baik Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100) Instrumen Penilaian Diskusi No 1 2 3 4
Aspek yang Dinilai Penguasaan materi diskusi Kemampuan menjawab pertanyaan Kemampuan mengolah kata Kemampuan menyelesaikan masalah
100
75
50
25
Keterangan : 100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Kurang Baik 25
= Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran) - Penilaian Produk (Lihat Lampiran) - Penilaian Portofolio Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll Instrumen Penilain No 1 2 3 4
iii.
Aspek yang Dinilai
100
75
50
25
Pengetahuan - Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran) - Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan Praktek Monolog atau Dialog Penilaian Aspek Percakapan
49
No 1 2 3 4 5 6
Aspek yang Dinilai
25
50
Skala 75 100
Jumlah
Skor
Kode
Skor
Sikap
Nilai
Intonasi Pelafalan Kelancaran Ekspresi Penampilan Gestur
- Penugasan (Lihat Lampiran) Tugas Rumah a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian. b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan - Remedial Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara! 2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian! 3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI Sekolah Kelas/Semester Mata Pelajaran Ulangan Harian Ke Tanggal Ulangan Harian Bentuk Ulangan Harian Materi Ulangan Harian (KD / Indikator) KKM Nama No
Peserta Didik
Nilai
: : : : : : : : :
…………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. …………………………………………….. ……………………………………………..
Indikator yang
Ulangan Belum Dikuasai
Bentuk
Nilai
Tindakan
Setelah
Remedial
Remedial
Keterangan
1 2 3 4 5 6 50
Nama No
Peserta Didik
Nilai
Indikator yang
Ulangan Belum Dikuasai
Bentuk
Nilai
Tindakan
Setelah
Remedial
Remedial
Keterangan
dst - Pengayaan Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan. 2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara 3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara 4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
Nibung,
Juli 2019
Guru Mata Pelajaran
Ibnu Darmawanto, S.Pd NIP.199309212019031009
51