18 0 199 KB
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA “KKN TEMATIK KAKAO BULUKUMBA” GELOMBANG 99
DESA
: KARAMA
KECAMATAN
: RILAU ALE
KABUPATEN
: BULUKUMBA
Disusun Oleh: Nama Mahasiswa
Nim
1. Rudi
D33114004
2. Irfandi Felix
G11115557
3. A. Ummiaty Rahmah Ch
E31115505
4. Sandra Devi
N11115048
5. Ernawati
G11115047
6. Wahyuni
G11115018
7. Nomma
G31115020
PUSAT PENGEMBANAGAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN) LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2018
HALAMAN PENGESAHAN Tema/Judul :
KKN Tematik Kakao Bulukumba Gelombang 99
Telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Karama Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba dari tanggal 02 bulan 7 tahun 2018
Bulukumba, 18 Agustus 2018 Menyetujui ; Supervisor
Kepala Desa Karama
Dr. Iqbal Salim, S.Tp., M.Si.
Andi Harianto
NIP. 19781225 200212 1 001 Mengetahui ;
Ketua LP2M
Kepala P2KKN
Universitas Hasanuddin
Universitas Hasanuddin
Prof. Dr. Ir. Laode Asrul, MP
Dr. Hasrullah, MA
NIP. 19630307 198812 1 001
NIP. 19620307 198811 1 002
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNHAS Gelombang 99 Tahun 2018 sebagai tugas dari program KKN yang telah kami kerjakan di Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Laporan ini di buat sebagai salah satu persyaratan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang nantinya dapat digunakan sebagai laporan Pertanggung jawaban semua kegiatan yang telah dilaksanakan di lokasi KKN. Selain itu, laporan ini juga dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana program kegiatan mahasiswa dapat terealisasi dengan baik. Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan penyusunan laporan ini telah banyak bantuan dan bimbingan secara materil maupun moril dari berbagai pihak sehingga program KKN dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu, kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat kesehatan, kemudahan dan semua rencana terbaik-Nya yang telah diberikan kepada kami 2. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA selaku Rektor Universitas Hassanudin yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melaksanakan program KKN Tematik Kakao Gelombang 99 di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.
3. Pengelola P2KKN LPM Unhas , Bapak Dr. Hasrullah, MA. selaku Kepala Pusat, serta staf dan satgas yang telah bertugas dengan baik selama KKN Unhas Gelombang 99 tahun 2018. 4. Bapak Dr. Iqbal Salim, S.TP, M.Si. selaku supervisor Kecamatan Rilau Ale yang telah banyak meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk mengarahkan dan membimbing kami selama melaksanakan Kuliah Kerja Nyata 5. Bapak Andi Mulyadi Pangki, SE, M.Si. Selaku Kepala Camat Rilau Ale beserta jajarannya yang telah menerima kami untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Rilau Ale. 6. Bapak Andi Harianto selaku Kepala Desa Karama beserta jajarannya yang telah
membimbing,
mengarahkan
serta
membantu
kami
selama
melaksanakan program kerja yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab Kami selam melaksanakan Program KKN-T KAKAO Gelombang 99. 7. Kepala Dusun sedesa Karama yang telah memberikan bantuan, baik berupa informasi, tenaga, waktu selama di lokasi KKN. 8. Masyarakat Desa Karama yang telah banyak membantu di setiap kegiatan program kerja kami, meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya di kebun. 9. Tokoh Masyarakat Desa Karama yang telah menerima kami dengan baik dan membantu kami dalam menyelesaikan program kerja kami selama di lokasi.
10. Teman-teman posko, sahabat dan saudara seperjuangan kami mahasiswa KKN-T KAKAO Unhas Gelombang 99 yang ada di kecamatan Rilau Ale 11. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih telah menerima kami di Desa Karama, membimbing kami, mengegur kami disaat salah maupun keliru, membantu kami di setiap kegiatan, semoga apa yang telah kalian berikan kepada kami mendapat pahala dari Allah SWT. Kami menyadari, laporan ini jauh dari kata sempurna. Olehnya itu, kritik dan saran membangun sangat kami butuhkan untuk pembuatan laporan yang lebih baik lagi kedepan. Kami berharap semoga laporan ini berguna bagi pembaca pada umumya dan masyarakat khususnya. Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih. Bulukumba, 24 Agustus 2018
Koordinator Desa Karama
DAFTAR ISI Halaman Sampul................................................................................................. i Lembar Pengesahan............................................................................................ ii Kata Pengantar ................................................................................................... iii Daftar Isi............................................................................................................... vi Daftar Tabel.........................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1.2 Tujuan KKN ............................................................................................. 1.3 Sasaran KKN ............................................................................................ 1.4 Manfaat KKN ........................................................................................... 1.5 Lokasi dan Waktu KKN ........................................................................... BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1 Kondisi Geografis ..................................................................................... 2.1.1 Batas Wilayah................................................................................... 2.1.2 Iklim………………………………………………………………. 2.1.3 Orbitas…………………………………………………………….. 2.2 Keadaan Sosial dan Ekonomi ................................................................... 2.2.1 Jumlah Penduduk ............................................................................. 2.2.2 Pendidikan………………………………………………………… 2.2.3 Mata Pencaharian Pokok………………………………………….. 2.2.4 Kualitas Angkatan Kerja…………………………………………..
2.2.5 Ekonomi Masyarakat……………………………………………… 2.2.6 Produk Domestik Desa/Kelurahan Bruto…………………………. 2.2.7 Aset Sarana Produksi……………………………………………… 2.3 Prasarana dan Sarana Desa........................................................................ BAB III IDENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG ADA 3.1 Identifikasi Masalah ................................................................................. 3.2 Kendala Yang Dihadapi ........................................................................... BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN 5.1 Evaluasi Kegiatan ..................................................................................... 5.2 Hasil Pelaksanaan ..................................................................................... BAB VI PENUTUP 1.1 Kesimpulan................................................................................................ 1.2 Saran.......................................................................................................... LAMPIRAN.........................................................................................................
DAFTAR TABEL Tabel 1. Batas Wilayah ........................................................................................... Tabel 2. Iklim........................................................................................................... Tabel 3. Orbitasi...................................................................................................... Tabel 4. Jumlah Penduduk....................................................................................... Tabel 5. Pendidikan................................................................................................. Tabel 6. Mata Pencarian Pokok............................................................................... Tabel 7. Kualitas Angkatan Kerja............................................................................ Tabel 8. Ekonomi Masyarakat................................................................................. Tabel 9. Produk Domestik Desa.............................................................................. Tabel 10. Aset Sarana Produksi............................................................................... Tabel 11. Sarana dan Prasarana...............................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalahmasalah kemasyarakatan. KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot pendidikan bagi mahasiswa. Selain itu mahasiswa mendapatkan nilai tambah yang lebih besar dari pendidikan tinggi. KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan pendidikan dan pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada masyarakat sekaligus dalam satu kegiatan. KKN setidaknya berupaya melihat masyarakat dari multi pengetahuan. Cara pandang tersebut sejatinya mewarnai kampus sebagai salah satu sarana reproduksi pengetahuan. Keragaman perspektif dalam melihat maslaah akan melahirkan gagasan yang inovatif dalam gerakan perubahan masyarakat. KKN juga meniscayakan pemanfaatan sumberdaya local dalam menunjang kegiatannya. Mahasiswa KKN harus memiliki kemampuan untuk menemukan sumberdaya local yang ada. Bahkan KKN dapat mengelaborasi potensi yang ada di masyarakat sebagai kekuatan penting dalam mendorong pemberdayaan masyarakat. KKN yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin merupakan persyaratan yang wajib bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Srata 1 (SI). KKN Unhas Gelombang 99 yang dilaksanakan di Desa Karama, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba merupakan KKN Tematik Kakao yang diharapakan
peserta mampu memberikan perubahan kearah yang lebih baik kepada lokasi pengabdian. Hampir disetiap wilayah/kawasan yang selalu menjadi fokus permasalahan dan patut menjadi perhatian khusus bagi Mahasiswa KKN diantaranya ada beberapa aspek. Aspek Pendidikan, Pertanian/perkebunan, Kesehatan, lingkungan serta sarana dan prasarana. Pada aspek perkebunan tanaman kakao tentunya yang diharapkan adalah terciptanya masayarakat yang sadar akan ilmu pengetahuan dan mampu tercipta inovasi dan kreasi guna meningkatkan produktivitas yang ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai. 1.2
Tujuan KKN KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk
memberikan pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikina, karena mahasiswa hidup secara langsung dengan masyarakat maka realisasinya harus sekaligus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN memiliki arah yang ganda, yaitu : pertama memberikan pendidikan tidka hanya dalam kelas tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa umtuk pengembangan diri dengan melakukan interaksi social kemasyarakatan di luar kelas. Kedua membantu masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan social kemasyarakatan dan kegiatan pembangunan termasuk pemberdayaan di lokasi masing-masing. Dengan demikian melalui KKN akan terlihat bahwa perguruan tinggi bukan institusi yang terpisah dari masyarakat. Terjadi keterikatan dan saling ketergantungan baik secara fisik maupun emosional antara perguruan tinggi dan
masyarakat. Pada gilirannya akan terasa bahwa peranan perguruan tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan. Secara eksplisit, tujuan yang harus dicapai melalui KKN adalah : a.
Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan.
b.
Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya wawasan mahasiswa.
c.
Memacu pemberdayaan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri
d.
Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat
1.3
Sasaran KKN Pada dasarnya KKN memiliki tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa,
masyarakat, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi. Masing-masing akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, yaitu : 1.3.1
Mahasiswa Manfaat yang akan didapatkan oleh mahasiswa adalah :
a.
Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja secara inter disipliener, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan serta kerjasama antar sektor.
b.
Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanan pembangunan.
c.
Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan.
d.
Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap seluk beluk keseluruhan dari masalah pembangunan dan pengembangan masyarakat.
e.
Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah
f.
Memberikan
keterampilan
kepada
mahasiswa
untuk
melaksanakan
pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEK secara interdisipliener atau antar sector g.
Melatih mahasiswa sebagai dinamisator problem solver
h.
Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai fasilatator sekaligus eksekutor pemberdayaan masyarakat sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta terhadap kemajuan masyarakat.
i.
Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan, dan memecahkan
masalah
secara
langsung
akan
menumbuhkan
sifat
profesionalisme dan kepedulian social dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab maupun rasa kesejawatan. 1.3.2
Masyarakat dan Pemerintah Manfaat yang akan didapatkan oleh Masyarakat dan Pemerintaha adalah :
a.
Masyarakat mendapatkan pemikiran, perkembangan IPTEKS sebagai dasar dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan.
b.
Pemerintah dan masyarakat memperoleh cara-cara inovatif yang dibutuhkan untuk merencanakan, merumuskan, dan melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan
c.
Pemerintah memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga mampu beradaptasi aktif dalam pembangunan.
d.
Terbentuknya aktor pemberdayaan dan pembangunan di dalam masyarakat
e.
Pemerintah dapat memperoleh input dari mahasiswa dan kampus tentang program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
1.3.3
Perguruan Tinggi Manfaat yang akan didapatkan oleh Perguruan Tinggi adalah
a.
Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan pengembangan ilmu perguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutanny atas pembangunan.
b.
Memperoleh berbagai kasus yang berharga dan dapat digunakan sebagi contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk pengembangan penelitian
c.
Melalui KKN, perguruan tinggi dapat menelaah dan merumuskan kondisi/keadaann yata yang berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat, sehingga IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata.
d.
Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta departemen lain melalui kerjasama dengan instansi serta departemen lain melalui kerjasama dari mahasiswa yang melakukan KKN.
1.4
Manfaat KKN
Adapun manfaat dari pelaksanaan KKN-T KAKAO UNHAS GEL.99 ini mahasiswa mampu menerapkan ilmunya sesuai dengan disiplin ilmunya masingmasing. Mahasiswa juga belajar untuk berbaur dengan masyarakat di lokasi mereka melaksanakan pengabdian. Pola pikir mahasiswa yang melaksanakan KKN dapat meningkat dan memperluas cakrawala berpikirnya dengan menghadapi masyarakat yang begitu homogen. Masyarakat mendapat motivasi dari mahasiswa sebagai motifator untuk lebih peduli dan mau membangun desanya lebih baik. 1.5 Lokasi dan Waktu KKN a. Lokasi Wilayah pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TEMATIK KAKAO Universitas Hasanuddin Gelombang 99 berlokasi di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba yang beranggotakan 6 orang dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda yang ada di Universitas Hassanudin. b. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kakao Gelombang 99 Universitas Hassanudin dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : 1. 2.
Pembekalan KKN Reguler dilaksanakan pada tanggal 09 – 23 Juni 2018. Pelepasan oleh Rektor Universitas Hasanuddin pada tanggal 28 Juni 2018.
3.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kakao Universitas Hasanuddin Gelombang 99 dimulai pada tanggal 02 Juli sampai dengan 19 Agustus 2018.
BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Kondisi Geografis 2.1.1 Batas Wilayah Desa Karama berada pada daerah yang strategis dimana terdiri dari Daerah Pertanian yang menjadi sumber penghasilan utama masyarakat. Tabel 1. Batas Wilayah Desa Karama Batas Desa/Kel Kecamatan Sebelah Utara Bontoharu Rilau Ale Sebelah Selatan Batukaropa Rilau Ale Sebelah Timur Swatani Rilau Ale Sebelah Barat Bontomangiring Bulukumpa Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 2.1.2
Iklim Desa Karama, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia
mempunyai iklim tropis dengan 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap aktifitas masyarakat di Desa Karama Kecamatan Rilau Ale. Tabel 2. Iklim Curah Hujan 21,00 mm Jumlah Bulan Hujan 4,00 bulan Klembapan 21,00 Suhu Rata-rata Harian 43,00 derajat Tinggi Tempat dari Permukaan Laut 500,00 mdl Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 2.1.3
Orbitasi Jarak Desa Karama ke Kota Bulukumba sangat strategis dimana jarak
tempuh ke kota relative cepat dan mudah.
Tabel 3. Orbitasi Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan (Km) Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non
20,00 1,00 8,00
Bermotor (Jam) Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kecamatan (Unit) Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota (Km) Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non
20,00 15,00 1,00 12,00
Bermotor (Jam) Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Kabupaten/Kota (Unit) Jarak Ke Ibu Kota Provinsi (Km) Waktu Tempuh dengan Kendaraan Bermotor (Jam) Waktu Tempuh dengan Berjalan Kaki/Kendaraan Non
1,00 200 4,00 60,00
Bermotor (Jam) Kendaraan Umum Ke Ibu Kota Provinsi (Unit) Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018
2.2
5,00
Keadaan Sosial dan Ekonomi Perspektif sosial budaya masyarakat di Desa Karama masih sangat kental
dengan budaya Bugis dan Konjo. Bugis dan Konjo dipengaruhi oleh dua kerajaan besar yakni kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone hal ini yang menyebabkan warga Desa Karama fasih berbahasa Bugis dan Konjo/Makassar. Latar belakang budaya Bugis, kita melihat aspek budaya dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Didalam hubungannya dengan agama yang dianut misalnya, Islam sebagai agama mayoritas dianut masyarakat, dalam menjalankannya sangat kental dengan tradisi budaya Bugis Secara individual di dalam keluarga masyarakat Karama, tradisi Bugis dipadu dengan agama terutama Islam, juga masih tetap dipertahankan. Tradisi ini dilakukan selain sebagai
kepercayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai bagian cara untuk bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat. Agama yang dianut warga di Desa Karama 99,9 % agama Islam yang dianut sejak zaman penjajahan. Pada awal-awal kemerdekaan Indonesia agama Kristen juga pernah ada penganutnya. Penganut agama Kristen ini kebanyakan berasal dari daerah Palopo yang berprofesi sebagai TNI. Dari segi mata pencarian masyarakat lebih banyak berstatus petani baik dari petani perkebunan dan pertania.n, pengawai PNS, TNI, Polisi, dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya akan diuraukan pada tabe-tabel berikut. 2.2.1
Jumlah Penduduk Tabel 4. Jumlah Penduduk
Jumlah laki-laki 1433 orang Jumlah perempuan 1515 orang Jumlah Total 2948 orang Jumlah Kepala Keluarga 826 KK Kepadatan Penduduk 32,11 per KM Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 2.2.2
Pendidikan Tabel 5. Pendidikan
Tingkatan Pendidikan Penduduk Jumlah penduduk buta aksara dan huruf latin Jumlah penduduk usia 3-6 tahun yang masuk TK dan Play Group Jumlah anak dan penduduk cacat fisik dan mental Jumlah penduduk sedang SD/Sederajat Jumlah penduduk tamat SD/Sederajat Jumlah penduduk tidak tamat SD/Sederajat Jumlah penduduk sedang SLTP/Sederajat Jumlah penduduk tamat SLTP/Sederajat Jumlah penduduk tidak tamat SLTP/Sederajat Jumlah penduduk sedang SLTA/Sederajat Jumlah penduduk tamat SLTA/Sederajat
5 orang 51 orang 3 orang 208 orang 95 orang 52 orang 250 orang 61 orang 109 orang 100 orang 298 orang
Jumlah penduduk sedang D-1 Jumlah penduduk tamat D-1 Jumlah penduduk sedang D-2 Jumlah penduduk tamat D-2 Jumlah penduduk sedang D-3 Jumlah penduduk tamat D-3 Jumlah penduduk sedang S-1 Jumlah penduduk tamat S-1 Jumlah penduduk sedang S-2 Jumlah penduduk tamat S-2 Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 2.2.3
5 orang 0 orang 17 orang 20 orang 9 orang 25 orang 95 orang 60 orang 5 orang 3 orang
Mata Pencaharian Pokok Tabel 6. Mata Pencaharian Pokok Jenis Pekerjaan
Laki-laki
Perempuan
Petani
500 orang
89 orang
Buruh Tani
10 orang
0 orang
Pegawai Negeri Sipil
25 orang
10 orang
TNI
42 orang
0 orang
Polri
5 orang
0 orang
Pedagang Keliling
4 orang
9 orang
Tukang Batu
11 orang
0 orang
Wiraswasta
6 orang
24 orang
Belum Bekerja
121 orang
200 orang
Pelajar
345 orang
231 orang
Ibu Rumah Tangga
12 orang
398 orang
Purnawirawan/Pensiunan
4 orang
0 orang
Perangkat Desa
9 orang
0 orang
Buruh Harian Lepas
101 orang
221 orang
Tukang Jahit
1 orang
6 orang
Tukang Cukur
3 orang
1 orang
Akuntan
3 orang
0 orang
Jumlah Total Penduduk
2.391 orang
1.189 ang
Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018
2.2.4
Kualitas Angkatan Kerja Tabel 7. Kualitas Angkatan Kerja
Angkatan Kerja Laki-laki Penduduk Usia 18-56 tahun yang buta aksara 7 orang
Perempuan 4 orang
dan huruf/angka latin Penduduk Usia 18-56 tahun yang tidak tamat 99 orang
95 orang
SD Penduduk Usia 18-56 tahun yang tamat SD 21 orang Penduduk Usia 18-56 tahun yang tamat SLTP 109 orang Penduduk Usia 18-56 tahun yang tamat 199 orang
55 orang 99 orang 205 orang
SLTA Penduduk Usia 18-56 tahun yang tamat 32 orang
50 orang
Perguruan Tinggi Jumlah
467 orang
508
or ang
Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 2.2.5
Ekonomi Masyarakat Tabel 8. Ekonomi Masyarakat
A. Pengangguran Jumlah Angkatan Kerja (penduduk usia 18-56 tahun) 300 orang Jumlah Penduduk Usia 18-56 Tahun yang masih sekolah dan 391 orang tidak bekerja Jumlah Penduduk Usia 18-56 Tahun yang menjadi ibu 300 orang rumah tangga Jumlah Penduduk Usia 18-56 Tahun yang bekerja penuh 200 orang Jumlah Penduduk Usia 18-56 Tahun yang bekerja tidak tentu 321 orang Jumlah Penduduk Usia 18-56 Tahun yang cacat dan tidak 15 orang bekerja Jumlah Penduduk Usia 18-56 Tahun yang cacat dan bekerja 1 orang Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 B. Kesejahteraan Keluarga
Jumlah keluarga prasejahtera 167 orang Jumlah keluarga sejahtera 1 200 orang Jumlah keluarga sejahtera 2 36 orang Jumlah keluarga sejahtera 3 7 orang Jumlah keluarga sejahtera 3 plus 3 orang Total jumlah kepala keluarga 413 orang Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018
2.2.6
Produk Domestik Desa/Kelurahan Bruto Tabel 9. Produk Domestik Desa/
A. Subsektor Pertanian Tanaman Jagung Luas Produksi 5 Hasil Produksi (Ton/Ha) 79 Nilai Produksi (Rp) 3.950.000 Biaya Pemupukan (Rp) 150.000 Biaya Bibit (Rp) 200.000 Biaya Obat (Rp) 300.000 Biaya Lainnya (Rp) 365.502 Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 B. Subsektor Perkebunan Tanaman Cengkeh Luas Produksi 26 Hasil Produksi (Ton/Ha) 33 Nilai Produksi (Rp) 7.932.000 Biaya Pemupukan (Rp) 900.000 Biaya Bibit (Rp) 500.000 Biaya Obat (Rp) 340.000 Biaya Lainnya (Rp) 298.000 Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 C. Subsektor Peternakan Jenis Produksi Telur Hasil Produksi (Butir) 340.960 Nilai Produksi (Rp) 50.000.000 Nilai Bahan Baku yang Digunakan (Rp) 25.000.000 Nilai Bahan Penolong yang Digunakan (Rp) 5.000.000 Jumlah Ternak (ekor) 3.500 Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018
D. Subsektor Kerajinan Total nilai produksi tahun ini Rp 30.000 Total nilai bahan baku yang digunakan Rp 10.000 Total nilai bahan penolong yang digunakan Rp 10.000 Total biaya antara yang dihabiskan Rp 20.000 Total jenis kerajinan rumah tangga 5 jenis Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 E. Subsektor Perdagangan Eceran Jumlah total jenis perdagangan eceran 5 jenis Total nilai transaksi Rp 300.000 Total nilai biaya yang dikeluarkan Rp 50.000 Total nilai aset perdagangan eceran Rp 700.000 Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018
2.2.7
Aset Sarana Produksi Tabel 10. Aset Sarana Produksi
Memiliki penggilingan padi Memiliki traktor Memiliki pabrik pengolahan hasil pertanian Memiliki alat pengolahan hasil perkebunan Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018 2.3
Sarana dan Prasarana Desa Tabel 11. Sarana dan Prasarana
Masjid 6 Unit Lapangan Voli 3 lapangan Posyandu 3 unit Gedung TK 3 unit Gedung SD/Sederajat 3 unit Gedung SLTP/Sederajat 1 unit Gedung SLTA/Sederajat 0 unit Sumber : Potensi dan perkembangan Desa Karama Tahun 2018
5 orang 21 orang 5 orang 4 orang
BAB III DENTIFIKASI MASALAH DAN KENDALA YANG DIHADAPI 3.1
Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, penulis mengidentifikasi beberapa
masalah yang dihadapi masyarakat anatara lain sebagai berikut. a.
Umumnya para petani memilih pupuk praktis kimia sintetis untuk segala jenis tanaman pertanian dengan tujuan panen cepat, mudah aplikasinya dan lain sebagainya. Padahal akibat dari itu, efek dari ketergantungan kepada pupuk kimia dalam tanah tidak bisa larut dalam tanah, akibatnya tanah semakin lama semakin keras, dan akibtanya tanaman sulit untuk tumbuh secara normal dan sehat.
b.
Dalam melakukan pemupukan kakao petani masih belum mengetahui kapan waktu pemupukan yang tepat, serta caranya yang benar.
c.
Tanaman kakao di Desa Karama sudah mengalami usia lanjut sehingga produktivitasnya menurun setiap tahunnya.
d.
Tidak ada rorak di perkebunan kakao sehingga kompos daun-daunan, kulit kakao, dan limbah pertanian tidak mudah terurai dalam satu lokasi.
e.
Kesalahan pemetikan kakao yang menyebabkan penurunan produktivitas tanaman kakao bulan-bulan berikutnya.
f.
Teknik pemangkasan kakao salah, pada saat pohon sementara menegluarkan bunga dan pentil dilakukan pemangkasan ujung ranting, akibatnya pentil dan bunga mengalami lanyu karena proses fotosintetis terganggu dan konsentrasi makanan lebih ke proses penyembuhan luka.
g.
Penanganan hama dan penyakit tanaman kakao sering kali mengalami kesalahan fatal. Ketika tanaman kakao terserang hama diseprotkan racun penyakit begitu juga sebaliknya.
h.
Dalam susunan pengurus Badan Permusyawaratan Daerah (BPD) salah satu anggota telah almarhum sehingga perlu pembaharuan struktur.
3.2
Kendala yang yang dihadapi Ada bebrapa kendala yang dihadapi saat melakukan kegiatan opservasi,
serta pelaksanaan program kerja yang nantinya akan menjadi kendala. Adapun kendala yang dihadapi sebagai berikut. a.
Adanya keterlambatan melakukan observasi dilapangan dikarenakan ada musibah di dekat posko yang dimana kami harus ikut andil untuk membantu. Kami melakukan observasi di hari ke empat setlah tiba di posko hal tersebut membuat kami sangat meliliki waktu terbatas untuk mempersipakan seminar program kerja di Kantor Desa dimana pada waktu itu seminar harus dilaksanakan seputuh hari setalah berada di posko.
b.
Dalam pelaksanaan seminar program kerja kita harus meminjam proyektor ke tetangga Desa yakni Desa Swatani dikarenakan Desa Karama belum memiliki proyektor sendiri.
c.
Pelaksanaan program kerja ada beberapa kondisi masyarakat kurang berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan awal kami.
BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Dari hasil obsevasi yang dilakukan oleh tim kami dilapangan banyak masalah yang dihadapi masyarakat khusunya pada tamanan kakao untuk itu perlu adanya pemecahan masalah sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari masalah tersebut. a.
Pembuatan MOL (mikro organoisme lokal) MOL adalah kumpulan mikro organisme yang bisa diternakkan digunakan
untuk mempercepat pembusukan bahan pembuatn kompos b.
Pembuatan pupuk kompos padat Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organic yang masih mentah,
apapun bentuknya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Melihat banyaknya peternak ayam di Desa Karama menjadi pontensi untuk pembuatan pupuk kompos. c.
Pemupukan kakao dengan menggunakan pupuk kompos
Pentinya pemupukan adalah menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. jenis pupuk berdasarkan bahan penyusunnya adalah pupuk kimia, pupuk organic dan pupuk hayati. Penggunaan pupuk kimia dalam budidaya tanaman sangat diminati petani dalam dalam usaha meningkatkan produktivitas tanaman secra cepat dan dalam jumlah yang tidak banyak. Akan tetapi penggunaan pupuk kimia secara terus menerus tanpa diimbangi dengan pupuk organic dapat menyebabkan kadar bahan organic tanah menurun, struktur tanah rusak, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan, jika hal ini terus berlanjut akan mempengaruhi akan menurunkan kualitas tanah dan kesehatan lingkungan. Oleh karena itu, selain menggunkan pupuk kimia, sebaiknya petani juga menggunakan pupuk organic untuk meingkatkan/mempertahankan kesuburan tanah. d.
Sambung Samping Tanaman Kakao Sambung samping nanaman kakao adalah teknik penyambungan batang atas
(entres) yang diperoleh dari tanaman induk unggul ke batang bawah tanaman kakao yang memiliki produktivitas rendah. Sambung samping dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi buah kakao dari tanaman yang sebelumnya berbuah sangat sedikit. Dengan sambung samping kit adapat memperbaiki produktivitas kebun kakao tanpa harus melakukan pembongkaran dan replanting terhadapa tanaman kakao yang sudah ada. e.
Pembuatan Rorak Rorak merupakan saluran buntu atau bangunan berupa got dengan ukuran
terntentu yang dibuat pada bidang olah teras dan sejajar garis kontur yang
berfungsi untuk menjebak/menangkap aliran permukaan dan tanah yang tererosiserta dapat bermanfaat sebagi media penampungan bahan organic, sebagai sumber hara bagi tanaman disekitarnya. f.
Teknik Pemangkasan Tanaman Kakao Pemangkasan yang benar sangatlah penting. Pemangkasan yang buruk dapat
mengurangi hasil kakao selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun, dan meningkatkan serangan penyakit serta pertumbuhan gulma.
g.
Teknik Pemetik Kakao Dari beberapa petani kakao yang sering di lakukan pemanenan yang salah,
dari pemanenan yang di lakukan justru pada pemetikan yang menentukan kualitas kakao berikutnya. Pemanenan yang di lakuakan sembarangan atau salah, dapat menurunkan kualitas dan menurunya produksi tanaman yang akan berbuah pada musim kedepan. Untuk mengatasinya kita bisa menggunakan gunting setek atau gunting pangkas, pisau tajam, golok, atau sabit. Pemotongan di awali dengan tangkai dan usahakan pemotongan harus sedekat mungkin dengan buahnya yaitu menyisakan tangkai dengan panjang sekitar 1-1,5 cm. Tujuan untuk di sisakan tangkai ini untuk bakalan bunga yang akan menjadi buah kakao baru, jika anda potong habis tangkai buah maka sedikit kemungkinan akan berbung. Jika pemanenan dilakukan dengan memutar buah dan kemudian di cabut, bisa saja buah yang anda panen bagus hasilnya, namun buah akan tidak lagi berbuah untuk musim selanjutnya. Pemanenan yang sering sekali lihat oleh petani, mereka biasanya memutar buah menendangnya dan menarik hal ini tidak di anjurkan.
Jika tangkai buah sampai rusak akan melukai tanaman kakao kemudian tangkai buah yang rusak akan mengundang hama atau penyakit sehingga tanaman akan terserang hama dan tanaman, biasanya jika ini terjadi pada pemanenan yang salah, bekas luka akan berjamur patogen. dan bahkan buah kakao tidak menghasilkan buah lagi. h.
Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman Kakao Melakukan kuliah lapang bagi petani kakao mengenai hama dan penyakit
tanaman kakao. Dengan menghadirkan pemateri dari peusahaan Cargill untuk membantu para petani dalam penanganan hama dan penyakit tanaman kakao. i.
Pembuatan papan informasi dan Struktur BPD Papan informasi yang dimaksud adalah sebuah papan yang ditopang oleh
balok dengan bertuliskan petunjuk letak rumah-rumah aparat desa seperti kepala Desa, Babinsa, Kepala Dusun dan BPD. Hal ini akan memudahkan begi setiap warga yang baru berkunjung atau belum mengetahui lokasi rumah yang bersangkutan. Struktur BPD yang berada di kantor Desa karama saat seblum di perbaiki sudah sangat memprihatinkan dimana keadaannya sudah mulai dimakan rayap. Selain itu, dalam struktur BPD salah satu anggota sudah almarhum sehingga perlu adanya pembaharuan dari badab BDP sendiri.
BAB V PELAKSANAAN KEGIATAN 5.1
Evaluasi Kegiatan Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah merupakan ukuran standar untuk
mengetahui sejauh mana program KKN terlaksana. Program kerja yang telah dilaksanakan di Desa Karama Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba 95% telah terlaksana dengan baik. Salah satu program kerja kami yakni teknik pemupukan kakao menggunakan pupuk kompos belum terlaksana hal ini disebakan program kerja ini berkesinambungan dengan bergantung pada program sebelumya yaitu pembuatan pupuk kompos dimana kompos yang dibuat masih dalam tahap pembusukan. Jangka waktu untuk pembusukan kompos yakni kurang lebih satu bulan. Pada evalusi bulan pertama di kantor Kecamatan Rilau Ale dipaparkan Kendal-kendala mengenai program kerja yang telah dilaksnakan. Salah satu kendala yang dihadapi di posko Karama yaknik kurangnya pastisipasi masyarakat dalam kegiatn-kegiatan mahasiswa. Dengan adanya kegiatan evaluasi ini kekurangan partispasi warga pada program kerja berikutnya dapat kami atasi dengan metode pendekatan kepada warga terbukti pada saat sekolah lapang yang
diadakan di kebun Ibu Hasmi masyarakat sangat banyak yang menghadiri kegiatan tersebut.
5.2
Hasil Pelaksanaan PROGRAM KERJA DESA / KELURAHAN
: KARAMA
KECAMATAN
: RILAU ALE
KABUPATEN
: BULUKUMBA Rencana Sumber
No 1 1
Kegiatan 2 Pembuatan MOL
Maksud Kegiatan
Lokasi
3 Masyarakat dapat
4 Samping Rumah
(mikroorganoisme
mengetahui manfaat dari
Pak Dusun Anwar
lokal)
microorganism local
Buhung Luara
-
(MOL) -
Masyarakat dapat mengetahui cara pembuatan MOL dengan menggunakan bahanbahan alami yang lebih
Swadaya
Lain-lain
5
6 7
7
WAKTU
PENANGGUNG
PELAKSANAAN
JAWAB
7 11 Juli 2018
8 Ernawati (G11115047)
ekonomis dibangdingkan dengan pupuk yang 2
Pembuatan kompos
-
Padat
berbahan kimia Masyarakat mampu
Depan Rumah Pak
memproduksi sendiri
Basirung Dusun
pupuk kompos guna
Buhung Luara Desa
menekan penggunaan
Karama
28
7
2 Agustus 2018
Wahyuni (G11115018)
pupuk kimia -
Masyarakat mampu mengolah kotoran ayam menjadi pupuk kompos sebagai pupuk alternative
3
Pemupukan Kakao
-
yang ramah lingkungan Pemupukan Kakao
menggunakan
menggunakan kompos
kompos dengan baik
dengan baik dan benar
dan benar
-
Masyarakat dapat mengetahui kapan
-
-
-
-
Rudi (D33114004)
pemukakan tanaman kakao 4
Sambung Samping
-
dilakukan Masyarakat dapat
Kebun Pak Anwar
membedakan mana yang
Dusun Buhung
lebih efektif dari metode
Luara Desa Karama
9
7
17 Juli 2018
Rudi (D33114004)
sambung pucuk dan sambung samping serta kekurangannya -
Masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara peremajaan tanaman kakao dengan sambung samping
5
Pembuatan Rorak
-
Masyarakat dapat
Kebun Pak Anwar
mengatasi penggenangan
Dusun Buhung
air pada kebun tanaman
Luara Desa Karama
kakao saat musim hujan
7
7
11 Juli 2018
Irfandi Felix (G11115557)
-
Dengan adanya rorak pada perkebunan tanaman kakao dapat menampung limbah kakao dan rantingranting saat pemangkasan sehingga menjadi tempat penampungan unsur hara
6
Teknik
pemanenan
dan
-
teknik
pemangkasan
secara alami Masyarakat dapat
Kebun Ibu Hasmi
mengetahui teknik
Dusun Panasa Desa
pemanenan kakao dengan
Karama
36
7
5 Agustua 2018
Sandra Devi (N11115048)
benar dan tepat -
Masyarakat dapat mengetahui cara pemangkasan tata,man kakao sesuai tingkat
7
Hama dan Penyakit
-
kebutuhan tanaman kakao Masyarakat dapat
Kebun Ibu Hasmi
36
7
5 Agustua 2018
Nomma
mengenali jenis hama dan
Dusun Panasa Desa
penyakit pada tanaman
Karama
(G31115020)
kakao -
Masyarakat dapat mengetahui cara penanganan hama dan penyakit pada tanaman
8
Pengadaan BPD
struktur
-
Pengadaan
papan Informasi
-
kakao Memperbaiki struktur
Kediaman Pak Desa
BPD yang telah rusak
Dusun Panasa Desa
Rahmah Ch
Memperbaharui bentuk
Karama
(E31115505)
susunan struktur dengan baik -
Memberikan informasi tempat tinggal kepala dusun
-
-
20-28 Juli 2018
A. Ummiaty
BAB VI PENUTUP 6.1
Kesimpulan Dari hasil pelaksanaan program kerja diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa: 1. Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa untuk berada ditengah-tengah kehidupan masyarakat, dan memberikan kemampuan untuk selalu mampu mengidentifikasi masalah dan pemecahannya dalam berbagai sektor. 2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan pelajaran kepada mahasiswa untuk mematangkan kepribadian dan menumbuhkan rasa percaya diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. 3. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pendidikan yang mencoba mendekatkan pengetahuan atau teori yang dimiliki oleh mahasiswa dengan realitas sosial masyarakat yang ada dalam memecahkan masalah sosial kemasyarakatan yang begitu kompleks.
6.2
Saran 1.