Laporan Iktiologi Urat Daging [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ane
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN IKTIOLOGI PRAKTIKUM IV SISTEM URAT DAGING



OLEH : NAMA



: MUH. DARFIANTO. D



STAMBUK



: I1A514058



JURUSAN



: ABP B



KELOMPOK



: IV (EMPAT)



ASISTEN PEMBIMBING : 1. HILDAYANTI SINAPOY 2. MARWATI



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016



I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis, memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Iktiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang segala aspek kehidupan. Ilmu ini ternasuk salah satu cabang biologi.sebagai suatu mata ajaran maka ia meliputi kegiatan kuliah dan praktikum. Iktiologi berkembang meliputi beberapa cabang utama antara lain : Klasifikasi, Anatomi, Evolusi dan Genetika, Natural history dan Ekologi, Fisiologi, Biokimia dan Konservasi. Sistem Urat Daging (Otot) pada ikan Pekerjaan urat daging atau otot untuk setiap aktifitas kehidupan hewan seharihari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh hingga kepada peredaran darah, kegiatan utama gerakan tubuh disebabkan karena keaktifan otot tersebut. Secara fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah rangsangan otak. Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung. Dari penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel pada rangka yaitu otot jantung dan otot polos.



Berdasarkan dari uraian diatas maka perlu di adakannya sebuah praktikum agar mahasiswa dapat mengetahui letak dan jenis-jenis urat daging yang terdapat dalam tubuh ikan. B. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati letak dan jenis-jenis urat daging yang terdapat dalam tubuh ikan. Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui letak dan jenis-jenis urat daging yang terdapat dalam tubuh ikan.



II.



TINJAUAN PUSTAKA



A. Klasifikasi Cakalang termasuk jenis ikan tuna dalam famili Scombridae, species Katsuwonus pelamis. Collete (1983) menjelaskan ciri-ciri morfologi cakalang yaitu tubuh berbentuk fusiform, memanjang dan agak bulat, tapis insang (gill rakes) berjumlah 53- 63 pada helai pertama. Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah. Pada sirip punggung yang pertama terdapat 14-16 jari-jari keras, jari-jari lemah pada sirip punggung kedua diikuti oleh 7-9 finlet. Sirip dada pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut. Sirip anal diikuti dengan 7-8 finlet. Badan tidak bersisik kecuali pada barut badan (corselets) dan lateral line terdapat titiktitik kecil. Cakalang sering disebut skipjack tuna dengan nama lokal cakalang. Adapun klasifikasi cakalang menurut Matsumoto, et al (1984) adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Phylum : Vertebrata Class : Telestoi Ordo : Perciformes Famili : Scombridae Genus : Katsuwonus Species : Katsuwonus pelamis



Gambar 1 : Ikan Cakalang (K.Pelamis) (Sumber : dok. pribadi, 2015)



B. Morfologi Collete (1983) menjelaskan ciri-ciri morfologi cakalang yaitu tubuh berbentuk fusiform, memanjang dan agak bulat, tapis insang (gill rakes) berjumlah 53- 63 pada helai pertama. Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah. Pada sirip punggung yang pertama terdapat 14-16 jari-jari keras, jari-jari lemah pada sirip punggung kedua diikuti oleh 7-9 finlet. Sirip dada pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut. Sirip anal diikuti dengan 7-8 finlet. Badan tidak bersisik kecuali pada barut badan (corselets) dan lateral line terdapat titiktitik kecil. Bagian punggung berwarna biru kehitaman (gelap) disisi bawah dan 6 perut keperakan, dengan 4-6 buah garis-garis berwarna hitam yang memanjang pada bagian samping badan.. C. Habitat dan Penyebaran Cakalang dikenal sebagai perenang cepat dilaut zona pelagic, ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan sub tropis di samudra hindia,samudra pasifik dan samudra atlantik.cakalang tidak ditemukan diutara laut tengah.hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor).makanan mereka berupa ikan, krutasea,cephalopoda,dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar dizona pelagic,termasuk hiu (Nadia, 2009). D. Fisiologi dan Reproduksi Fisiologi ikan cakalang adalah kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh lebih tinggi dari pada suhu lingkungan sedangkan ikan cakalang mulai memijah ketika panjang sekitar 40 cm. Setiap kali memijah cakalang dapat menghasilkan 1.000.00-2.000.000 telur. Fekunditas meningkat dengan meningkatnya ukuran tetapi sangat bervariasi, jumlah telur pemusim pada ikan betina dengan ukuran fort lenggt 41-41 cm antara 8.000-2.000.000 telur. Cakalang memijah sepanjang tahun diperairan katulistiwa, antara musim semi sampai awal musim gugur di



daerah subtropis, dan waktu pemijahan akan semakin pendek dengan semakin jauh dari katulistiwa. Pemijahan cakalang sangat dipengaruhi oleh perairan panas, sebagian besar larva cakalang ditemukan diperairan dengan suhu diatas 24 oC. Musim pemijanahn cakalang ditentukan berdasarkan tingkat kemampuan. Sedangkan pada ikan bandeng setelah induk ikan bandeng telah matang gonat. Ahap selajutnya yaitu pemijahan induk ikan bandeng. Pemijahan ikan bandeng secara alami terjadi di daerah pantai yang jernih dengan kedalaman 40-50 Meter dan ombak sedikit beriak karena sifat telurnya yang melayang(Ahmad, 2010). E. Makan dan Cara Makan Cakalang termaksut ikan perenang cepat dan mempunyai sifat makan yang rakus. Ikan jenis ini sering bereombol yang hampir bersamaan melakukan ruaya disekitar pulau maupun jarak jauh dan senang melawan arus, ikan ini biasa bergerombol diperairan pelagis hingga kedalaman 200 meter. Ikan ini mencari makan berdasarkan penglihatan dan rakus terhadap mangsanya. Gerombolannya terbentuk bersama spesies lain, terdiri dari 100-5.000 ekor. Kebiasaan cakalang bergerombol sewaktu dalam keadaan aktif dalam mencari makan. Jumlah cakalang dalam suatu gerombolan beberapa ekor sampai ribuan ekor.ikan F. Nilai Ekonomis Sumberdaya ikan Cakalang (K. Pelamis) mempunyai nilai ekonomis tinggi yang ditunjukan oleh sekitar 30% penduduk memilih mata pencaharian sector perikanan, 7.335 jiwa, bekerja



pada perusahan penangkapan, pengolahan,



perdagangan dan lembaga pemasaran, serta besarnya Investasi yang ditanamkan untuk membuat kapal penangkap ikan sebanyak 192 unit, baik dari kapal Huhate maupun Pukat cincin. Nilai ekonomis ikan Cakalang juga dapat terbaca dari nilai produksi sekitar 2.9 trilyun rupiah pada tahun 2011 yaitu nilai dari 47.288,9 ton ikan Cakalang (Lumi, 2013).



G. Sistem urat daging Urat daging yang yang terdapat pada tubuh ikan terbagi oleh “Horizontal steletogeneus septum” menjadi urat daging bagian atas (apaxial) dan urat daging bagian bawah (hypaxial). Urat daging (otot) pada ikan tersebar hamper di seluruh tubuhnya sehinnga urat daging pada tubuh ikan mempunyai peranan, fungsi dan peranan yang sesuai dengan letak/posisi dan fungsinya di dalam tubuh (Raharjo, 2008). Urat daging yang terdapat pada tubuh ikan terdiri atas kumpulan blok-blok urat daging. Tiap urat daging ini di namakan mytome yang dilapisi oleh myoseptum. Urat daging yang menempel pada tubuh ikan sebelah kiri dan kanan dari kepala sampai batang ekor, mytome tersusun menurut pola tertentu yang bisa menjadi dua tipe yaitu cyclostomine dan pisces.



III.



METODE PRATIKUM



A. Waktu dan Tempat Pratikum ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 20 Desember 2015 pukul 07.00-09.00 Wita bertempat di Laboratorium Produksi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari. B. Alat dan Bahan



Alat dan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 4 berikut : Tabel 1. Alat dan bahan beserta kegunaannya No. Alat dan Bahan Kegunaan 1. Alat Meletakkan organisme yang diamati  Baki Mengukur panjang organisme yang diamati  Mistar Membersihkan tempat organisme yang telah  Lap kasar diamati Membersihkan alat yang telah dipakai pada  Lap halus saat praktikum Mencatat data  Alat tulis Memotong bahan  Pisau bedah Menggunting bahan  Gunting bedah 2



Bahan - Cakalang (K. pelamis) - Air panas



Organisme yang diamati Menrendam ikan



C. Prosedur Kerja Adapun prosedur pada praktikum ini yaitu sebagai berikut : -



menyiapkan ember dan air panas. menusng air panas kedalam ember. masukan ikan cakalang (K. pelamis) dan di diamkan selama 1 menit. mengangkat ikan dan diletakkan pada baki. mengorek kulit tanpa melukai dagingnya. mengamati bentuk urat daging. menggambar pada buku gambar.



IV.



HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil Pengamatan 1



2 3 4



10



5 6 7 8 11



9



Gambar 16. Ikan Cakalang (K. pelamis) (Sumber : Dok. Pribadi, 2015)



Keterangan : 1. Supracarinalis 2. Sertum Verticale 3. myomer ( mijoreftum ) 4. mgocommato (myofoml) 5. corpus vertebrae 6. musculus leteratis superficalis 7. septum horizontale 8. cavum 9.infracarinalis 10. mascal dorsall 11. mascall ventralis



B. Pembahasan Sistem urat daging atau sistem otot pada ikan secara fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah rangsangan otak. Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat daging atau otot berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot bergaris, dan otot jantung. Dari penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel Pekerjaan otot untuk setiap aktivitas kehidupan ikan sehari-hari penting. Mulai dari gerakan tubuh hingga kepada peredaran darah. Kegiatan utama gerakan tubuh disebabkan keaktifan otot tersebut. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif ( hamper semua gerakan tubuh merupakan aktivitas otot ), kontraksi otot ( menggerakkan tulang, menyempitkan dan melebarkann saluran ( ruangan )



sehingga terjadi gerakan ( aliran ), mempengaruhi bentuk tubuh, dan Melindungi beberapa alat dalam Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada ikan Cakalang (K. Pelamis) mengenai Sistem Urat Daging yang ada pada tubuh ikan cakalang dapat dilihat setelah perendaman dengan air panas dan pengupasan kulit luar. Sistem Urat Daging pada ikan Cakalng (K. Pelamis) terdiri dari myotome dan myosepta. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Raharjo, 2011) yang menyatakan bahwa urat daging ikan yang tampak merupakan kesatuan, sebenarnya tersusun dari komponenkomponen penyusunnya, Blok urat daging disebut “Myotome”, dan kumpulan dari myotome disebut “Myosepta”. Urat daging ikan cakalang (K. pelamis), jelas bahwa urat daging ikan cakalang (K. pelamis) terdiri dari horizontal steletogeneus septum yang berfungsi sebagai pembatas antara urat daging bagian atas (epaxial) dan urat daging bagian bawah (hypaxial), myoseptum yang merupakan kumpulan-kumpulan myotome yang berfungsi melindungi myotome, myotome yang merupakan kumpulankumpulan blok urat daging, cavum obdominis, myocomata, septum horizontal, musculus lateral superficialis, musculi ventralis dan musculis dorsalis.



V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan ditarik simpulan sebagai berikut: Ikan cakalang (K. pelamis) memiliki bentuk urat daging bagian luar yang terdiri atas horizontal skeletogeneus septum, myoseptum dan myotome. sedangkan penampang melintang otot ikan cakalang (K. pelamis) terdiri atas septum ventrical, myomer, infracarinalis, septum horizontal, musculus dorsalis dan musculus ventralis. B. Saran Sebaiknya alat-alat laboratorium harus lengkap agar mahasiswa tidak perlu lagi membeli atau pun meminjam alat praktikum.