Laporan Implementasi Pasca Pelatihan 2023 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CONTOH COVER



LAPORAN IMPLEMENTASI PASCA PELATIHAN PENYUSUNAN MODEL-MODEL SOAL ANALISIS KOMPETENSI MINIMUM (AKM) TAHUN 2023



DISUSUN OLEH: Nama : SIGIT JOKO PRASETYO,.S.Pd NIP



: 198908242022211004



DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA SEKOLAH DASAR NEGERI PULOGEBANG 20 JAKARTA TIMUR (NPSN : 20103320) Jalan Palad Rawa kuning No.38, Rw 007, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur



KERANGKA LAPORAN



LAPORAN IMPLEMENTASI PASCA PELATIHAN PENYUSUNAN MODEL-MODEL SOAL AKM BAGI GURU SD TAHUN 2023



I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asesmen Nasional merupakan upaya untuk memotret secara komprehensif mutu proses dan hasil belajar satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia. Informasi yang diperoleh dari asesmen nasional diharapkan digunakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di satuan pendidikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu hasil belajar murid. Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah literasi membaca serta literasi matematika (numerasi). Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Berbeda dengan asesmen berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten. Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat. Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di dalamnya sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai konteks yang relevan. Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan



profil pelajar pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21. Karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh siswa yaitu: 1.



Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.



2.



Berkebhinekaan global



3.



Mandiri



4.



Bernalar kritis



5.



Kreatif



6.



Gotong royong



B. Tujuan Tujuan Implementasi Pasca Pelatihan ini dilakukan adalah agar para pendidik dapat mengimplementasikan ilmunya secara maksiamal baik kepada peserta didik maupun ke pendidik yang ada di sekolah, sehingga kurikulum merdeka 2023 dapat diterapkan secara maksimal di lingkungan sekolah, khususnya di wilayah DKI Jakarta. II. PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Waktu : Senin, 20 Februari 2023, pukul 09:30 – 11:45 Tempat : Di kelas, SDN Pulogebang 20. B. Objek Implementasi Pasca Pelatihan Peserta didik SDN Pulogebang 20 Kelas III B berjumlah 32 Pesert didik C. Tahapan Pelaksanaan Implementasi Pasca Pelatihan 1. 2. 3.



Perencanaan : RPP, Media Pembelajaran, Evaluasi Pembelajaran Pelaksanaan : Sesuatu yang sudah direncanakan oleh guru, dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas Evaluasi : Kesulitan dan manfaat yang diperoleh oleh guru saat melakukan Implementasi Pasca Pelatihan



III. HASIL IMPLEMENTASI PASCA PELATIHAN Uraian kegiatan yang telah dilakukan oleh guru 1. Menuliskan CP mata pelajaran yang dikaji di sekolah masing-masing, meliputi isi rasionalnya, tujuan, karakteristik beserta alokasi waktu permata pelajaran. Bentuknya sebagai berikut ! 2. Membuat tujuan pembelajaran satu mata pelajaran yang diampu pendidik dalam satu tahun dan mengimplementasikannya dalam modul ajar untuk pendidik disertai dengan lampiran berupa soal dan lembar kerja kelompok , berikut pemaparannya! 3. Membuat soal AKM dalam bentuk HOTS meliputi, kisi-kisi soal dan dituangkan dalam bentuk kartu soal !



HASIL POINT 1. A. Rasional



Mata



Pelajaran



Pendidikan



Jasmani,



Olahraga,



dan



Kesehatan (PJOK) Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H Freeman (2007: 27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk meningkatkan individu peserta didik secara menyeluruh berupa aspek jasmani, mental, dan emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai satu kesatuan utuh antara jiwa dan raga. Pernyataan tersebut menjadikan pendidikan jasmani sebagai bidang kajian yang sangat luas dan menarik dengan titik berat pada peningkatan pergerakan manusia (human movement). Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan menggunakan berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik sesuai dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar. Pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif, dan afektif) setiap peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan perbendaharaan gerak. Pendidikan jasmani, olahraga, dan



kesehatan dilaksanakan di sekolah secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat mengembangkan sikap positif peserta didik yang dapat menghargai manfaat aktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh. Berbagai penjelasan ini menyiratkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bukan semata-mata berurusan dengan pembentukan raga, tetapi melibatkan seluruh aspek perkembangan manusia sesuai dengan cita-cita terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri. B. Tujuan



Mata



Pelajaran



Pendidikan



Jasmani,



Olahraga,



dan



Kesehatan (PJOK) Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah membentuk individu yang terliterasi secara jasmani, dengan uraian sebagai berikut: 1. Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas jasmani untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan individu, serta gaya hidup aktif sepanjang hayat. 2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani, kesejahteraan diri, serta pola perilaku hidup sehat. 3. Mengembangkan pola gerak dasar (fundamental movement pattern) dan keterampilan gerak (motor skills) yang dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip, strategi, dan taktik secara umum. 4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, kerja sama, pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivitas jasmani sebagai cerminan rasa tanggung jawab personal dan sosial (personal and social responsibility). 5. Menciptakan suasana rekreatif yang berisi keriangan, interaksi sosial, tantangan, dan ekspresi diri. 6. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar



kritis, dan mandiri melalui aktivitas jasmani. C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang kajian memiliki karakteristik: 1. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasi secara jasmani dan mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata sepanjang hayat. 2. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan otentik untuk meningkatkan kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir ke tingkat yang lebih tinggi melalui aktivitas jasmani. 3. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak (movement task), dan dukungan lingkungan yang berprinsip developmentally appropriate practices (DAP). 4. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila. 5. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, serta pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut dideskripsikan sebagaimana dalam tabel berikut. Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK serta Deskripsinya No



Elemen



1.



Keterampilan Gerak



2.



Pengetahuan Gerak



Deskripsi Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran PJOK yang merupakan proses pendidikan tentang dan melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen: a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar (Fundamental Movement Pattern), dan b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (kondisional) Elemen ini berupa pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, serta kreasi konsep, prinsip, prosedur, taktik dan strategi gerak sebagai landasan dalam melakukan keterampilan, kinerja, serta budaya hidup aktif pada setiap sub elemen: a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar (Fundamental Movement Pattern), dan b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas Gerak



3.



Pemanfaatan Gerak



4. Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilai- nilai Gerak



Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (kondisional) Elemen ini berupa pengetahuan dan keterampilan gerak serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, terdiri dari sub elemen: a) Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan dan Keterampilan, dan b) Pola Perilaku Hidup Sehat Elemen ini berupa pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai gerak secara gradual yang dirancang melalui berbagai aktivitas jasmani, terdiri dari sub elemen: a) Tanggung jawab Personal dan Sosial, serta b) Nilai-nilai Keriangan, Tantangan, Ekspresi Diri, dan Interaksi Sosial.



D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) Setiap Fase 1. Fase B (Umumnya Kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A) Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam memvariasikan dan mengombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak secara mandiri (tanpa meniru contoh) dilandasi dengan penerapan prosedur gerak yang benar, menerapkan prosedur aktivitas jasmani untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu tertentu secara konsisten, serta mendukung nilai-nilai aktivitas jasmani. Elemen Elemen Keterampilan Gerak



Capaian Pembelajaran Pada



akhir



fase



menunjukkan



B



peserta



kemampuan



didik dalam



mempraktikkan variasi dan kombinasi aktivitas



pola



keterampilan (tanpa permainan



gerak



gerak



dasar



dan



secara



mandiri



meniru



contoh)



berupa



dan



olahraga,



aktivitas



senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).



Elemen Pengetahuan Gerak



Pada akhir fase B peserta didik menerapkan prosedur variasi dan kombinasi pola gerak dasar dan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).



Elemen Pemanfaatan Gerak



Pada akhir fase B peserta didik dapat menerapkan prosedur dan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani sesuai ukuran dan intensitas aktivitas jasmani (ringan hingga sedang), menunjukkan kemampuan dalam menerapkan pola perilaku hidup sehat berupa perlunya aktivitas jasmani, istirahat, pengisian waktu luang, serta memilih makanan bergizi dan seimbang. Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam menerapkan prosedur pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular.



Elemen Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilai- nilai Gerak



Pada akhir fase B peserta didik dapat menunjukkan



perilaku



bertanggung



jawab untuk belajar mengarahkan diri dalam proses pembelajaran, menerima dan mengimplementasikan arahan dan umpan balik yang diberikan guru, serta mendukung adanya keriangan di dalam aktivitas jasmani



Elemen Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilai- nilai Gerak Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan kemampuan dalam menirukan aktivitas pola gerak dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional). Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dalam melakukan pola gerak dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan



olahraga air (kondisional). Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur dan mampu mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan. Peserta didik juga memahami prosedur dan mampu mempraktikkan pola perilaku hidup sehat berupa mengenali nama dan fungsi anggota tubuh, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam menyimak arahan dan umpan balik yang diberikan guru, mulai dapat menghormati orang lain, serta menerima ragam keriangan yang didapat melalui aktivitas jasmani. HASIL POINT NO.2 ANALISIS TUJUAN PEMBELAJARAN ELEMENT



TUJUAN PEMBELAJARAN



Keterampilan Gerak



Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas



jasmani



untuk



mencapai



pertumbuhan dan perkembangan individu, serta gaya hidup aktif sepanjang hayat. Mengembangkan



pengetahuan



dan



keterampilan pengelolaan diri dalam upaya Pengetahuan Gerak



meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani, kesejahteraan diri, serta pola perilaku hidup sehat.



Pemanfaatan Gerak



Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas



jasmani



untuk



mencapai



pertumbuhan dan perkembangan individu, serta gaya hidup aktif sepanjang hayat. Pengembangan Karakter



Meletakkan landasan karakter moral yang dan



kuat



melalui



internalisasi



nilai-nilai



Internalisasi Nilai- nilai



kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin,



Gerak



kerja



sama,



kepemimpinan, melakukan



pengendalian dan



aktivitas



diri,



demokratis



dalam



jasmani



sebagai



cerminan rasa tanggung jawab personal dan sosial (personal and social responsibility). Menciptakan suasana rekreatif yang berisi keriangan, interaksi sosial, tantangan, dan ekspresi diri. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri melalui aktivitas jasmani.



HASIL NO.2 Modul ajar Satuan Pendidikan Kelas / Semester Tema Sub Tema Muatan Terpadu Pembelajaran ke Alokasi waktu



: SDN PULOGEBANG 20 : 3 /2 : Energi dan Perubahannya (Tema 6) : Sumber Energi (Sub Tema 1) : PJOK (3.6, 4.6) :2 : 1 hari



A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat mengidentifikasi kombinasi gerak berjalan, menekuk, dan mengayun mengikuti irama menggunakan alat. 2. Dengan memperhatikan contoh dan penjelasan guru, siswa dapat melakukan kombinasi gerak berjalan, menekuk, dan mengayun mengikuti irama menggunakan alat. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Kegiatan Pendahuluan



Kegiatan Inti



Kegiatan Penutup



PENILAIAN



Deskripsi Kegiatan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam dilanjutkan dengan do’a. (Religius dan Integritas) 2. Menyanyikan salah satu lagu wajib dan atau nasional. (Nasionalisme). 3. Kegiatan literasi Ayo Mengamati  Siswa mengamati penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan Ayo Menanya  Siswa menanyakan manfaat kegiatan yang akan dilakukan. (Communication) Ayo Mencoba dan Menalar  Guru meminta siswa mencoba melakukan variasi gerakan berjalan, menekuk, dan mengayun sambil memegang simpai diringi musik, seperti yang sudah dicontohkan.  Guru memandu siswa melakukan gerakan-gerakan tersebut satu per satu atau berkelompok, sambil mengamati gerakan-gerakan siswa.  Guru mengoreksi jika ada kekeliruan-kekeliruan siswa dalam melakukan gerakan tersebut.  Guru melakukan refleksi dari kegiatan yang baru dilakukan.  Siswa kembali ke kelas untuk melanjutkan kegiatan berikutnya. (Communication, Creativity and Innovation) Ayo Mengkomunikasikan  Siswa menyampaikan manfaat kegiatan yang telah dilakukan. (Communication)  Siswa mampu mengemukakan hasil belajar hari ini  Guru menyampaikan tugas dirumah kerja sama dengan Orang Tua, Siswa menyelesaikan tugas rumah sendiri dengan bimbingan orang tua. (Mandiri)  Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan Nasionalisme, Persatuan, dan Toleransi.  Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa. (Religius) (ASESMEN)



Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubrik .



Alokasi Waktu 15 menit



60 menit



15 menit



HASIL NO 3. BENTUK SOAL DAN KISI-KISI SOAL Topik: Senam Lantai Jenjang Konten Konteks Kompetensi Subkompetensi



: Level 2 (Kelas 3 & 4) : Teks Informasi : Saintifik : Menemukan informasi : Mengakses dan mencari informasi dalam teks Rincian Kompetensi : Mengindentifikasi topik Bentuk Soal : isian singkat



Pertanyaan : 1. Berapakah ukuran lantai yang digunakan untuk pertandingan resmi senam lantai?



Senam lantai adalah kegiatan olahraga yang cara gerakan dan bentuk latihannya dilakukan di lantai, sesuai dengan namanya. Senam lantai merupakan satu di antara jenis cabang olahraga senam yang cukup populer di dunia. Olahraga tersebut bisa dilakukan siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan Sesuai namanya, senam lantai dilakukan di atas permukaan lantai dengan menggunakan alas. Adapun alas yang biasa digunakan ialah berupa matras. Adanya matras tersebut sebagai alat bantu utama yang berfungsi untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan. Hal itu dikarenakan saat melakukan gerakan senam sering bersentuhan dengan lantai. Dalam praktiknya, senam lantai banyak menggunakan gerakan, seperti berguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau untuk melompat ke depan atau belakang. Gerakan senam lantai tersebut bisa dilakukan di mana saja, baik di dalam maupun luar ruangan. Pada umumnya, di dalam pertandingan resmi, senam lantai dilakukan di atas lantai yang memiliki ukuran 12×12. Untuk memahami lebih dalam perihal senam lantai, kamu bisa membaca sejarah adanya olahraga tersebut, terutama di Indonesia.



IV. PENUTUP



A. Simpulan Berdasarkan pelatihan implementasi AKM yang diadakan P2KPTK2 ada hal-hal yang perlu dipersiapkan pendidik untuk implementasi AKm di sekolah : 1. Pengetahuan Tentang AKM 1. Hal utama dan pertama yang harus dipersiapkan oleh sekolah dan guru dalam menghadapi AKM yaitu pengetahuan tentang AKM itu sendiri, mulai dari apa itu AKM, siapa yang akan menghadapi AKM, bagaimana penilaiannya, bagaimana pelaksanaannya dan lainnya. 2. Pasalnya pelaksanaan AKM dan Survei Karakter nanti akan dilakukan oleh perwakilan siswa di sekolah. Untuk AKM sendiri dilakukan oleh siswa SD, SMP, SMA / Sederajat kelas menengah, seperti kelas 5 SD, kelas 8 SMP, dan kelas 12 SMA. 3. Penilaian AKM sendiri terdiri dari kemampuan berpikir logis dan sistematis, kemampuan bernalar dengan konsep dan pengetahuan yang sudah dipelajari, kemampuan memilah serta mengolah informasi. Dengan pengetahuan yang cukup terkait AKM maka akan semakin mudah pelaksanaannya. 4. Hal yang harus disiapkan guru dalam menghadapi AKM selanjutnya yaitu kemampuan dalam mengidentifikasi soal AKM. Pasalnya a gar sekolah dapat melaksanakan AKM dengan baik dan siswa juga lancar mengerjakan soal AKM, maka siswa perlu belajar dan sering latihan soal AKM. Hal ini menuntut guru untuk mampu mengidentifikasi soal AKM dan mengetahui cara membuatnya soalnya. 5. Kompetensi yang diukur dalam soal AKM adalah literasi membaca dan merah dengan memperhatikan tiga aspek yaitu konten, proses kognitif dan konteks. Bentuk soal AKM sendiri beragam, yaitu pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, soal menjodohkan, isian singkat serta u raian. 4. Kemampuan literasi membaca dan numerasi bukan hanya pada pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika saja, tetapi bisa untu k semua mata pelajaran. Tujuannya agar siswa dapat berpikir dan mencerna informasi dengan baik dalam bentuk tulisan atau angka. 5. Guru harus diperkenalkan dan mempelajari bentuk soal AKM untuk mendapatkan gambaran



bagaimana



mengelola



proses



pembelajaran selanjutnya serta



cara



melakukan penilaian soal AKM. Dengan begitu, guru akan semakin mudah mengajar



dan memberi latihan soal AKM yang tepat untuk siswa. B. Saran-Saran Saya berharap pelatihan seperti ini tidak hanya diberikan untuk beberapa guru di sekolah, tetapi juga seluruh guru di sekolah. Agar implementasi kurikulum merdeka dan pembuatan soal AKM dapat dikembangkan secara maksimal di seluruh sekolah, khususnya di seluruh wilayah DKI Jakart



LAMPIRAN Dokumentasi foto pelaksanaan Implementasi Pasca Pelatihan



Jakarta, 20 Februari 2023 Mengetahui



Peserta Pelatihan,



Kepsek. SDN Pulogebang 20



S A M I Y A H, S.Pd NIP 196507051986032016



SIGIT JOKO PRASETYO, S.Pd NIP 198908242022211004



-2-



Catatan: 1. Kertas A4 2. Huruf Times New Roman 3. Font 12 (isi laporan) dan 16 (judul di cover- huruf kapital, bold) 4. Margin : 4 – 4 – 3 – 3 5. Spasi 1,5 (Justify)