Laporan PKL Lengkap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I.



PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah proses pembelajaran yang berbeda dari mata kuliah sebelumnya karena tidak dilakukan di dalam kelas atau lingkungan kampus tetapi pelaksanaannya dilakukan di instansi atau perusahaan sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari oleh mahasiswa. Proses pembelajaran di instansi akan mengarahkan mahasiswa padaa aspek keterampilan karena mahasiswa tidak hanya mempelajari teori keilmuan tetapi juga pengalaman kerja atau skill kerja yang nyata. Saat berada di lokasi PKL mahasiswa harus menaati semua peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan, karena mahasiswa bertindak menjadi tenaga kerja. Proses pelaksanaan PKL diharapkan menjadi jembatan ilmu mahasiswa diperkuliahan menuju dunia kerja yang sebenarnya beikut juga meliputi target kerja, tantangan kerja, tekanan kerja, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan PKL diharapkan dapat menjadi bekal untuk mahasiswa agar menjadi calon tenaga “upper middle level” (tingkat menengah atas) pada bidangnya masing-masing. Adapun beberapa manfaat Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah : a)



Mahasiswa dapat mengakomodasikan antara konsep atau teori yang diperoleh dari perkuliahan



2



b) Memberikan manfaat dalam usaha peningkatan dan pemantapan sikap mahasiswa c)



Sebagai media untuk mengenal lingkungan kerja



d) Merupakan sarana komunikasi lapang antara pihak akademik dengan masyarakat e)



Memperoleh tenaga terampil tanpa harus mengeluarkan tambahan bagi pengembangan sumber daya manusia yang ada



f)



Terciptanya budaya kerja yang bertanggung jawab. Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di PT. Gama Plantation Jambi



yang bergerak dibidang perkebunan khususnya tanaman kelapa sawit. Alasannya dipilihnya PT. Gama Plantation sebagai lokasi Praktek Kerja Lapang (PKL) karena instansi ini melakukan kegiatan budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit yang lengkap sehingga mampu memberikan informasi yang benar dan mendalam kepada mahasiswa yang ingin belajar dan mendalami ilmu untuk dapat membudidayakan tanaman kelapa sawit. 1.2 Tujuan Tujuan dilakukannya Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah : 1. Mengetahui struktur organisasi PT. Gama Plantation Jambi 2. Memahami proses pemeliharaan tanaman kelapa sawit 3. Mengaplikasikan ilmu yang didapat diperkuliahan ke lapangan sehingga memperoleh pengalaman dan keterampilan.



3



II KEADAAN PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan 2.1.1 Sejarah Perusahaan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) salah satunya bagi jenis kegiatan bidang pertanian yaitu jenis kegiatan budidaya tanaman perkebunan tahunan dengan tanpa unit pengolahannya yang luasnya > 3.000 Ha wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Sehubungan dengan hal itu, PT Asiatic Persada termasuk kedalam kategori untuk perusahaan yang wajib AMDAL, dengan besaran luas kebun 27.252 Ha. Kemudian perusahaan ini telah beroperasi sejak Tahun 1986 dan melakukan merger dengan PT. Jammer Tulen luas 3.871 Ha, dan PT. Maju Perkasa Sawit luas 3.381 Ha. Kegiatan usaha perkebunan yang dilakukan oleh PT. Asiatic Persada didirikan dalam bentuk satu paket yang terdiri atas kebun kelapa sawit dan pabrik pengolah Tandan Buah Segar (TBS) menjadi CPO (Crude Palm Oil). Pembukaan kebun kelapa sawit diawali sebelum tahun 1986 yang merupakan kebun inti. Total luas pengelolaan kebun inti adalah 27.252 Ha di lokasi Kabupaten Batanghari dan 672 Ha berada di wilayah Sarolangun.



4



Data terbaru dari Badan Pertahanan Nasional (2003), bahwa total luasan pengelolaan PT. Asiatic Persada yang sebenarnya adalah 27.924 Ha dengan rincian luasan pengelolaan PT. Asiatic Persada 20.000 Ha, PT Jammer Tulen 3.816 Ha, dan PT Maju Perkasa Sawit 4.053 Ha (3.381 Ha + 672 Ha). Luasan 672 Ha terdapat di lokasi Kabupaten Sarolangun. Namun, luasan 672 Ha tersebut belum diusulkan Hak Guna Usahanya. Kajian dalam studi AMDAL ini telah dititik beratkan pada luasan pengelolaan 27.252 Ha (Wilayah Kabupaten Batanghari). PT.Asiatic Persada berganti nama menjadi PT. Berkat Sawit Utama pada tahun 2017. APT. Berkat Sawit Utama merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit dibawah naungan PT. Agro Mandiri Semesta (AMS). PMKS Sei Kandang (PSG) dibangun pada tahun 1989 dan mulai komisioning pada tahun 1997 di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. PT Berkat Sawit Utama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan CPO yang memiliki kapasitas olah 60 ton/jam, PT Berkat Sawit Utama adalah perusahaan yang sering berganti kepemilikkan, ditahun 2001-2006 perusahaan ini dikuasai oleh perusahaan dari Inggris yaitu CDC-Pacrim, lalu tahun 2006-2007 dikuasai oleh Cargill dari Amerika, dan tahun 2008-2012 giliran Wilmar Group yang berbasis di Singapura menguasai PT Berkat Sawit Utama. Awal tahun 2013 PT Berkat Sawit Utama dikuasai oleh PT AMS Ganda Group, dan saat ini PT Berkat Sawit Utama di kuasai oleh GAMA PLANTATION.



5



2.1.2 Letak Geografis Perusahaan Secara geografis lokasi perkebunan dan pabrik kelapa sawit PT. Asiatic Persada terletak di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, Jambi. PT Asiatic Persada bersebelahan dengan Kecamatan Sungai Bahar. Pada tahun 2017 PT. Asiatic Persada berganti nama menjadi PT. Berkat Sawit Utama hingga sampai sekarang.



Gambar 1. Peta PT. Berkat Sawit Utama Sumber : Bagian Geographic Information System (GIS) PT. Berkat Sawit Utama



Lokasi kawasan kebun kelapa sawit PT. Berkat Sawit Utama secara administrasi pemerintahan termasuk dalam wilayah Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi dengan batasan areal sebagai berikut : a. Sebelah Utara : Desa Pompa Air b. Sebelah Timur : Desa Sungai Bahar (Unit 14, 15, 18, dan 19) c. Sebelah Barat : Desa Simpang Macan, PT. Reki, dan Desa Kunangan Jaya



6



d. Sebelah Selatan : Desa Sungai Bahar (Unit 8 dan 22) dan Desa Tanjung Mandiri



PT. Berkat Sawit Utama terletak pada ketinggian + 300 meter diatas permukaan laut dengan temperature 320C, sebagian besar topografi lahan yang dimiliki mulai dari yang berbukit hingga daerah dataran yang memiliki kemiringan + 450. PT Berkat Sawit Utama terbagi menjadi 4 kebun dan 1 kebun plasma. a. Kebun 1 (Kebun Dami Persada) b. Kebun 2 (Kebun Fesipera Persada) c. Kebun 3 (Kebun Tenera Persada) d. Kebun 4 (Kebun Progeni Persada) e. Kebun Plasma Kebun 4 (Kebun Tenera Persada) memiliki luasan berdasarkan HGU (Hak Guna Usaha) yaitu 4.009 Ha. Kebun 4 terbagi menjadi 4 Afdeling yang terdiri dari Afdeling 1, Afdeling 2, Afdeling 3, dan Afdeling 4. Afdeling 1 memilikiluas 998 ha dengan Tanaman Menghasilkan (TM) yang berumur sekitar 15 tahun dan memiliki 38 blok.



7



Gambar 2. Peta PT. Berkat Sawit Utama Kebun 3 Afdeling 4 Sumber : Bagian Geographic Information System (GIS) PT. Berkat Sawit Utama



2.3 Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi Perusahaan Menjadi Salah Satu Perusahaan Agribisnis Indonesia Yang Terkemuka Dengan Pengelolaan Terbaik Dan Memberikan Keuntungan Tinggi.



2. Misi Perusahaan Meningkatkan Perkembangan Perusahaan Dengan Standar Kualitas Tinggi, Ramah Lingkungan Dan Berkelanjutan Serta Memberikan Nilai Tambah Yang Lebih Baik Untuk Seluruh Stake Holder.



2.4 Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Berkat Sawit Utama memiliki 5 kebun yang terdiri dari 4 kebun produksi dan 1 kebun plasma. Setiap kebun memiliki 4 Afdeling dengan berbeda-beda luasan.



8



Tabel 1. Luas perkebunan kelapa sawit PT. Berkat Sawit Utama Kebun 3 tahun 2019



 



Tahun Tanam



1. Tanaman Menghasilkan                   2. Tanaman Belum Menghasilkan     3. Tanaman Baru Total



Luas Per Afdeling (Ha) Total AFD-I AFD-II AFD-III AFD-IV (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)



1989



815



-



360



380



1,555



1990 2003 2007 2008 2011 2012 2013 2014 2015



64 65 -



296 140 132 189 176 -



121 310 23 115 -



-



417 515 155 369 176 -



2016



-



-



-



-



-



2017 2018 2019



944



934



928



243 297 919



243 297 3,726



Sumber : PT. Berkat Sawit Utama, (2019)



Dilihat dari Tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa dari PT. Berkat Sawit Utama Kebun 3 yang terdiri dari 4 Afdeling memiliki tanaman menghasilkan, tanaman belum menghasilkan, dan tanaman baru yang berbeda-beda tahun tanamnya. Tahun tanam tanaman menghasilkan yang paling lama yaitu tahun 1989 dan yang baru ditanami ditahun 2015.



9



III



PELAKSANAAN KEGIATAN



3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pelaksanaaan PKL dilaksanakan di PT. Berkat Sawit Utama, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang hari, Provinsi Jambi. Kegiatan PKL berlangsung pada tanggal 16 Maret sampai dengan 29 Maret 2020. 3.2 Rencana Kegiatan Kegiatan PKL dilaksanakan dengan mengikuti kegiatan yang diarahkan oleh pembimbing dalam rangka kegiatan magang. Data yang digunakan dalam menulis laporan ini didapatkan berdasarkan metode pengambilan data secara primer dan sekunder. Pengambilan data secara primer dilakukan melalui praktek kerja langsung di lapangan dan wawancara dengan pihak perusahaan, pengumpulan data sekunder yaitu dengan cara pengambilan data di kantor PT. BERKAT SAWIT UTAMA Jambi. Beberapa rencana kegiatan yang selama pelaksanaan PKL yaitu sebagai berikut : a. Penunasan (Prunning) b. Pemupukan c. Pengendalian gulma d. Pembersihan piringan e. Pemeliharaan jalan f. Panen



10



IV.



HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1 Pruning Kelapa Sawit Pruning atau pemangkasan pada tanaman kelapa sawit adalah proses pembuangan pelepah- pelepah yang sudah tidak produktif / pelepah kering pada tanaman kelapa sawit. Pemangkasan daun pada tanaman kelapa sawit harus dilakukan, karena tidak mudah rontok, meskipun sudah tua atau kering, terkadang baru rontok setelah beberapa tahun kemudian (Vidanarko,2011). Tujuan dari pemangkasan pada tanama kelapa sawit yaitu menentukan bilangan pelepah yang perlu ditinggalkan di atas pokok supaya sentiasa mencukupi untuk memberi keluasan daun yang optimum. Kerana daun pada umumnya memainkan peranan penting untuk efisiensi distribusi fotosintat melalui proses fotosintesis ke bagian tanaman.



Pekerja pada kegiatan pruning PT. Berkat Sawit Utama ada dua macam yaitu dengan sistem borongan atau kontrak dan pekerja tetap. Salah satu tujuan pruning yaitu memudahkan pemanen untuk memetik buah. Pruning juga dapat dilaksanakan berbarengan dengan proses panen sehingga dapat menghemat kebutuhan pekerja dan mempersingkat pekerjaan.



Pemangkasan daun pada kelapa sawit bertujuan untuk memperoleh pohon yang bersih dengan jumlah daun yang optimal dalam satu pohon serta memudahkan pamanenan (Setyamidjaja,2006). Memangkas daun dilaksanakan sesuai dengan



11



umur/tingkat pertumbuhan tanaman. Pemangkasan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah pelepah yang optimal yang berguna  untuk tempat munculnya bunga & pemasakan buah. Pemangkasna dimulai sejak masa tnaaman belum menghasilkan (TBM) hingga masa tanaamn menghasilkan (TM) (Vidanarko,2011). Pemangkasan juga berguna untuk menjaga kesehatan tanaman. Kelapa sawit yang tidak dipangkas mengakibatkan banyaknya pelepah daun yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Pelepah daun yang tidak terkena sinar matahari langsung akan menjadi parasit karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat hasil dari proses fotosintesis yang dilakukan oleh pelepah-pelepah yang bisa mendapatkan sinar matahari. Inilah penyebabnya kenapa suatu pohon kelapa sawit tidak menghasilkan buah sawit atau buah yang dihasilkannya sangat sedikit meskipun kondisinya sehat. Karena hanya sedikit fotosintat yang dipakai untuk membentuk buah, kebanyakan telah disalurkan ke bagian pelepah yang lain. Kelapa sawit yang dipangkas secara berkala juga dapat meminimalkan perkembangan jamur dan organisme pengganggu tanaman (OPT). Dengan memangkas tanaman akan tercipta lingkungan yang baik bagi pertumbuhan kelapa sawit itu sendiri. Sehingga sinar matahari dapat mengenai semua bagian tanaman. Hasilnya tingkat kelembaban tanaman dapat terjaga dengan baik dan pertumbuhan tanaman pun menjadi lebih optimal untuk memberikan hasil panen yang sebanyakbanyaknya.



12



Pemangkasan dilakukan dengan memotong pelepah daun terbawah dengan meninggalkan bagian pangkal pelepah sepanjang 2 ± 3 cm atau selebar tandan buah sawit. Pelepah daun juga dapat dipotong rapat ke batang atau dengan berkas daun potongan berbentuk tapal kuda yang membentuk sudut 30% terhadap garis horizontal. Pada umur tanaman 4 ± 7 tahun jumlah pelepah yang dipertahankan 48 ± 56 pelepah/pokok dengan meninggalkan 2 pelepah di bawah tandan hitam terakhir. Tanaman umur pokok 8 ± 14 tahun jumlah pelepah yang dipertahankan



48



pelepah/pokok dengan meninggalkan 1 pelepah di bawah tandan hitam yang terakhir. Sedangkan tanaman umur pokok melebihi 15 tahun pelepah yang dipertahankan 32 ± 40 pelepah/pokok dengan meninggalkan 1 pelepah di bawah tandan hitam terakhir. Untuk menghitung kebutuhan pekerja dan biaya yang dikeluarkan pada sistem borongan untuk menyelesaikan satu blok dengan luas 35 ha dalam waktu satu bulan yaitu : Hk pekerja



: 40 pohon/hari



Upah



: Rp. 4000/pohon



Populasi



: 143 pohon/ha 143 x 35 5005 pohon/blok



Jumlah pekerja : Biaya



5005 40 x 24



= 5 pekerja



: 5005 x 4000 Rp. 20.020.000



13



Gambar 3 Kegiatan Pruning dengan pekerja kontrak



Untuk menghitung kebutuhan pekerja dan biaya yang dikeluarkan pada sistem pekerja tetap untuk menyelesaikan satu blok dengan luas 35 ha dalam waktu satu bulan yaitu : Hk pekerja



: 40 pohon/hari



Upah



: Rp. 3000/pohon



Premi / Bonus : Rp. 5000/pohon Populasi



: 143 pohon/ha 143 x 35 5005 pohon/blok



Jumlah pekerja : Biaya pokok



5005 40 x 24



= 5 pekerja



: Rp. 120.000 x 5 x 24 Rp. 14.400.000



Biaya bonus



: 205 x Rp. 5000



14



Rp. 1.025.000 Total biaya



: Rp. 14.400.000 + Rp. 1.025.000 Rp. 15.425.000



Gambar 4 Kegiatan Pruning dengan pekerja tetap 4.2 Pemupukan Biaya pupuk dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit secara intensif sekitar 50-70% dari biaya pemeliharaan dan 25% dari seluruh biaya produksi (Kasno,2011). Pengertian pemupukan adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud untuk memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Selain jumlah pupuk majemuk yang diperlukan banyak juga sulit diperoleh dan mahal. Pemupukan yang dilakukan menggunakan pupuk KCL dengan dosis per tanaman 1.5 kg, penentuan dosis sudah ditetspksn oleh perusahaan sesuai kebutuhan tanaman, pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan jenis pupuk yang berbeda beda pada setiap pemupukan.



Pemupukan dilakukan dengan cara ditebar disekeliling



tanaman sawit, satu pekerja dapat melaksanakan pemupukan dengan waktu 5 menit



15



per tanaman sawit. Biasanya satu pekerja dapat menghabiskan pupuk sebanyak 450 kg dan jika melebihi target pekerja akan mendapatkan bonus.



Gambar 5 Kegiatan pemupukan 4.3 Pengendalian gulma Pengendalian gulma merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit dengan membersihkan tumbuhan yang tumbuh pada sekitar piringan, hal ini bertujuan supaya tidak terjadinya kompetisi unsur hara antara tanaman sawit dan gulma. Ilalang merupakan salah satu gulma di kelapa sawit yang susah dikendaliakan pengendalian ilangan yaitu dengan cara



wipping.



Kegiatan wipping ilalang



dilakuakan dengan menyemprot pada spot-spot lalang, herbisida yang digunakan adalah Bionasa dengan bahan aktif gliphosat, kemudian lalang yang sudah disemprot diikat untuk memberi tanda pada penyemprotakan berikutnya dilakukan dalam 3 bulan sekali.



16



Gawangan merupakan area yang terdapat diantara barisan tanaman. Gulma pada gawangan dikendalikan secara periodik dengan sistem atau cara penyemprotan yaitu secara mekanik menggunakan trator dan sprayer, dilakukan setiap 3 bulan sekali sesuai dengan pertumbuhan gulma. Norma penyemprotan menggunakan kapsprayer adalah 15Kap.HK-1. Kalibrasi penyemprotan manual : Perhitungan menggunakan traktor dan sprayer : 1 hari 3 tank, kapasitas tank 3L.800 L -1.5 H-1, upah tenaga kerja Rp 714.000 dan kebutuhan herbisida per blok Rp 1.980.000 Bahan bakar (1 blok)



= 18 L x 3 hari = 54 L x Rp 9.600 = Rp 518.400 = Rp 3.212.000 = Rp 3.212.000 /30 Ha



Biaya. Ha-1



= Rp 107.067/Ha



4.4 Pembersihan Piringan Pembersihan piringan adalah pekerjaan membasmi dan membersih rumput (gulma) yang tumbuh di piringan pokok termasuk tunggul dan kayu (Risza,2010). Pembersihan piringan dilakukan di sekitar lahan tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai tempat untuk menyebarkan pupuk agar efisien diserap tanaman. Selain itu, piringan juga merupakan daerah jatuhnya buah kelapa sawit. Karena itu, kondisi



17



piringan senantiasa bersih dari gangguan gulma agar memudahkan pemanen untuk mengutip buah bondolan.  Piringan merupakan daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit yang berbentuk lingkaran dengan diameter ± 4 m.. Pemeliharaan piringan juga bertujuan antara lain untuk: 1. Mengurangi kompetisi gulma terhadap tanaman dalam penyerapan unsur hara, air,dan sinar matahari. 2. Mempermudah pekerja untuk melakukan pemupukan dan kontrol di lapangan bagi tanaman yang ditanam. Sekali pun kelapa sawit termasuk tanaman keras. Pohon sawit tetap memerlukan perawatan dan pemupukan. Perawatan di sini adalah teknik piringan pada tanaman kelapa sawit agar buah dalam tandan tidak terganggu hama. Sehingga dengan dilakukan pembuatan piringan maka pemberian pupuk akan maksimal diserap bagi tanaman.



4.5 perawatan jalan Jalan pada perkebunan sawit harus berbentuk cembung atau kemiringan sekitar 5% hal ini bertujuan agar tidak ada genangan air yang dapat membuat mobil terjebak sehingga laju transportasi tersendat. Jalan poros merupakan jalan utama keluar masuk ke dalam perkebunan sehingga perawatannya akan lebih intensif ketimbang jalur – jalur yang lain. Jalan utama (main road) menjadi prioritas selanjutnya, dilanjutkan dengan jalan collection dan jalur kontur.



18



Perawatan jalan utama dirawat secara mekanis menggunakan greder dan pengikisan



dilakukan



setipis



mungkin.



Permukaan



tanah



digiling



dengan



menggunakan roadroller dan diberi lapisan batu. Perawatan jalan utama dilakukan 4 kali dalam setahun. Perawatan jalan lainnya dilakukan saat perawatan blok bersangkutan. Norma kerja secara mekanis adalah 3 HM.Km -1 atau 8 HM.2,5Km-1 atau sekitar 2,5 Km.Hari-1.



Gambar 6 Pemeliharaan jalan dan saluran 4.6 panen Panen adalah kegiatan memetik Tandan Buah Segar yang masak, mengutip brondolan, pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) dari dalam blok ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) dan pengangkutan buah dari TPH ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).Manajemen panen kelapa sawit merupakan kegiatan pengelolaan pemanenan kelapa sawit agar tercapai hasil produksi yang maksimal.  Untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal, dibutuhkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit.  Faktor-faktor manajemen panen harus benar-



19



benar dimengerti oleh pimpinan kebun agar hasil produksi yang berkualitas dapat tercapai.  Beberapa faktor tersebut adalah sistem panen, taksasi panen, seksi panen, rotasi panen, kriteria matang panen, kebutuhan tenaga kerja, peralatan panen, pelaksanaan panen, transportasi panen, premi panen, dan denda potong buah (Sukamto, 2008). 4.6.1



Taksasi Panen Taksasi panen atau Angka Kerapatan Panen (AKP) adalah suatu kegiatan



yang dilakukan untuk memperkirakan produksi hasil tanaman yang dibudidayakan untuk panen esok hari. Taksasi panen dilakukan sehari sebelum pemanenan dilaksanakan pada areal yang akan dipanen esok hari dan taksasi panen ini dilakukan oleh mandor panen (kondaktor). Tujuan dilakukannya taksasi panen ini adalah untuk menentukan jumlah tenaga kerja panen, menentukan estimasi jumlah janjang yang akan dipanen, menentukan estimasi ton yang akan dipanen, dan untuk menentukan jumlah transportasi yang akan dipakai. Hal-hal yang dibutuhkan dalam taksasi panen adalah informasi berat janjang rata-rata (BJR), jumlah pokok produktif, luasan blok, jumlah pokok sampel, jumlah sampel janjang, dan persentase AKP. Rumus menghitung AKP: AKP(%)=



Jumlah janjang matang x 100% Jumlah tanaman contoh



Pohon sampel sebanyak 100 pohon perblok dengan luasan 35 Ha. Diambil pada baris ke – 5, 15, 25, 35, 45 masing-masing sebanyak 20 pohon. Menghitung jumlah janjang matang atau janjang yang sudah bisa dipanen keesokan harinya dan didapatkan 25 janjang.



20



KP (Kerapatan Panen)=



25 = 0,25 atau 1/4 100



Artinya, dari setiap 4 pohon akan dipanen 1 janjang matang. Estimasi berat rata-rata 1 janjang = 25 kg. Maka estimasi ton: Estimasi ton=KP x jumlah pokok produktif x berat rat a 2 janjang = 0,24 x 5.005 pokok x 25 kg = 31.281 kg atau 31,3 ton Artinya, estimasi ton dalam 1 blok dengan luasan 35 Ha adalah 31,3 ton. Untuk menentukan jumlah tenaga kerja didapatkan dari Angka Kerapatan Panen (AKP), pada blok H-3 didapatkan estimasi ton sebesar 31,3 ton, bila kapasitas pemanen (PN = Prestasi Normal) 1 orang sebesar 800 kg, maka perhitungan kebutuhan tenaga kerja sebagai berikut:



Kebutuhan Tenaga Kerja=



estimasi ton output kapasitas pemanen ¿



31,3ton 0,8ton



¿39 pekerja Artinya, kebun blok H-3 dengan estimasi ton sebesar 31,3 ton membutuhkan 39 pekerja panen. 4.6.2 Pelaksanaan Panen Tandan Buah Segar (TBS) Pelaksanaan panen di PT Berkat Sawit Utama menggunakan sistem ancak tetap, sistem ini memiliki kelebihan yaitu memudahkan mandor melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pemanen. Pelaksanaan panen dilakukan dengan



21



dengan cara pemanen sudah diberikan lokasi masing masing pada setiap blok sehingga tidak dapat tertukar dengan pemanen yang lain. Bila terdapat buah matang, pemanen memotong tangkai janjang dan menjatuhkannya kemudian memotong pelepah yang menyangga janjang tersebut. Setelah dipanen buah diangkut dan dikumpulkan ke TPH. Kemudian brondolan yang ada akan dikutip oleh pemanen menggunakan karung dan dikumpulkan di TPH.



Gambar 7 TBS yang sudah dipanen



4.6.3 Mutu Ancak, Mutu Buah dan Premi Mutu ancak adalah pemeriksaan kualitas panen pada ancak pemanen setelah panen yang dilakukan oleh Conductor .



Ancak merupakan lokasi yang sedang



dipanen. Kegiatan ini dilakukan pada saat pemanen telah selesai melakukan



22



pemanenan, Conductor memeriksa ancak dan mencatat apabila terdapat buah tinggal atau buah matang namun tidak dipanen. Standar pemeriksaan mutu ancak sebagai berikut : 1. Melaksanakan kontrol terhadap kehadiran pemanen yang terlambat. 2. Aktif melaksanakan pekerjaan potong buah sehingga seluruh buah masak telah dipanen, dan tidak ada buah masak yang tertinggal di pohon. 3. Memastikan semua buah yang dipanen dibawa ke TPH dan tidak ada yang tertinggal di piringan atau pasar rintis. 4. Sewaktu memotong gagang buah harus mepet tetapi tidak terkena tandan 5. Memastikan tidak ada buah mentah yang dipanen, apabila terlanjur dipanen, tidak dibenarkan di peram atau disembunyikan. 6. Memastikan semua brondolan di kutip 7. Memeriksa buku pemanen untuk melihat hasil panen pemanen yang rendah. Mutu buah adalah kegiatan memeriksa janjang hasil panen untuk melihat ada atau tidaknya buah busuk dan buah mentah, kegiatan ini dilakukan oleh Conductor, Conductor memastikan TBS yang dipanen sesuai dengan kriteria kematangan yaitu buah matang, buah mengkel, buah mentah, buah busuk, tangkai TBS panjang. Pengecekan ini dilakukan supaya buah mentah dan buah abnormal tidak diangkut sehingga yang terangkut buah matang yang normal. Semua TBS yang telah diperiksa dan diterima diberi tanda pada gagangnya dengan blanko “grading TBS”. Apabila pemanen melakukan kesalahan atau memanen buah tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka akan mendapatkan denda.



23



Premi panen adalah penghargaan yang diberikan kepada pemanen karena jumlah janjang yang diperoleh mencapai basis yang telah ditentukan dengan mutu buah yang sesuai dengan ketentuan panen. Basis untuk setiap pemanen di PT Berkat Sawit Utama sebesar 1,5 ton dan premi yang diberikan sebesar Rp. 65/kg atau Rp. 65.000/ton.



24



V. KESIMPULAN DAN SARAN



5.1 Kesimpulan Terlaksananya kegiatan Praktik kerja lapangan (PKL) dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengalaman mahasiswa semakin bertambah 2. Kemampuan serta pemahaman mahasiswa secara teknik dan manajerial berkembang 3. Bertambahnya teknik di lapangan secara langsung



5.2 Saran Para karyawan atau pekerja lepas harus mendapatkan jaminan secara totalitas,karena karyawan dan pekerja harian ialah inti daro sebuah keberhasilan suatu perusahaan.



25



DAFTAR PUSTAKA



Setyamidjaja D. 2006. Budidaya Kelapa sawit. Jogjakarta: Penerbit Kanisius Vidanarko. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Jakarta: Agromedia Pustaka Kusno, A., dan Nurjaya. 2011. Pengaruh Pupuk Kiserit Terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit dan Produktivitas Tanah.  Littri 17(4) : 133-139. Risza, S. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.



26



LAMPIRAN



27



Gambar 8. Kegiatan penunasan



Gambar 9. Apel pagi



28



Gambar 10. Kunjungan kekantor afdeling



Gambar 11. Kondisi tanaman pada kebun afdeling 1



29



Gambar 12. Pembersihan pelepah dari piringan