LAPORAN PKM Tambak 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS TAMBAK 1 TAHUN 2020



Disusun Oleh : 1. Tina Tri Lestari



(P1337433117006)



2. Achmad Taufik Iskandar



(P1337433117022)



3. Citra Mila Anggraeni



(P1337433117034)



KELAS 3A



Disusun sebagai persyaratan untuk menempuh mata kuliah Praktek Penyuluhan Kesehatan Masyarakat



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWPKERTO PRODI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN 2020



LAPORAN PRAKTEK KERJA PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS TAMBAK 1 TAHUN 2020



Disusun Oleh : 1.



Tina Tri Lestari



(P1337433117006)



2. Achmad Taufik Iskandar



(P1337433117022)



3. Citra Mila Anggraeni



(P1337433117034)



KELAS 3A



Disusun sebagai persyaratan untuk menempuh mata kuliah Praktek Penyuluhan Kesehatan Masyarakat



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO PRODI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN 2020



i|Page



ii | P a g e



KATA PENGANTAR



Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan dapat menyelesaikan Laporan dengan judul “LaporanPraktik Kerja Puskesmas dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Di



PuskesmasTambak 1 Tahun 2020 “. Dalam penyelesaian laporan ini penulis mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Bapak Marsum, BE., S.Pd., MHP selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang. 2. Bapak Asep Tata Gunawan, SKM., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto. 3. Bapak Suparmin, SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III Kesehatan Lingkungan Purwokerto. 4. Bapak Lagiono, SKM., M.Kes selaku pembimbing Praktik Kerja Puskesmas. 5. Bapak Khomsatun, S.Pd., M.Kes selaku pembimbing mata kuliah Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. 6. Bapak dr. Harry Widyatomo selaku Kepala Puskesmas Tambak1. 7. Ibu Sutarmi, A.Md.KL selaku Sanitarian Puskesmas Lumbir. 8. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan puskesmas ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penulis dimasa mendatang. Purwokerto 2 Februari 2020 Penulis



iii | P a g e



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRANviii A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat



8



BAB I PENDAHULUAN



A. B. C. D. E. F.



BAB II METODE PELAKSANAAN Waktu dan Tempat Organisasi Kegiatan Pendanaan Tata Tertib ................................................................................................................. 8 Pelaporan ..................................................................................................................



A. B. C. D. F.



BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH Keadaan Geografi Keadaan Demografi Derajat Kesehatan Sarana Prasarana Kesehatan Sarana Pelayanan Kesehatan Lingkungan



A. B. E. F. G. H. I.



BAB IV HASIL KEGIATAN Gambaran Kegiatan Penyuluhan Hasil Penyuluhan Individu Hasil Penyuluhan Kelompok Kecil Hasil Penyuluhan Kelompok Besar Pameran/ Expo Role Playing Pengambilan Sampel



A. Kesimpulan B. Saran



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN



iv | P a g e



v|Page



DAFTAR GRAFIK Grafik



halaman



3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak 1 tahun 2018.................................................... ..12 3.2 Distribusi Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak 1 Menurut Golongan Umur tahun 2018.............................................................................12 3.3 Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak 1 tahun 2018.......................13 3.4 10 Besar Penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak 1 tahun 2018........................14 3.5 Kasus Diare Ditangani di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak 1.....................................15 3.6 Kasus DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak 1......................................................16 4.1 Hasil Konseling Bulan Januari 2020...............................................................................22



vi | P a g e



DAFTAR TABEL Tabel 3.1 4.1 4.2 4.3 5.1



halaman



Tabel Ketersediaan Tenaga Puskesmas Tambak 1.......................................................18 Gambaran Konseling......................................................................................................19 Data Hasil Kunjungan Rumah Pasien.............................................................................20 Kegitatan Penyuluhan.....................................................................................................21 Hasil Inspeksi Rumah Pasien.........................................................................................34



vii | P a g e



DAFTAR GAMBAR Halaman 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tambak 1......................................................................10



viii | P a g e



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Inspeksi Rumah Sehat........................................................................................37 Lampiran 2 Hasil Uji Penggunaan Sanitarian Kit...................................................................42 Lampiran 3 Hasil Pemeriksaan Kualitas Udara Menggunakan Sanitarian Kit ......................44 Lampiran 4 Klinik Sanitasi......................................................................................................45 Lampiran 5 Pemeriksaan Kualitas Udara di Puskesmas tambak 1 Menggunakan Sanitarian Kit...............................................................................46 Lampiran 6 Uji Air Menggunakan Sanitarian Kit....................................................................47 Lampiran 7 Penyuluhan STBM..............................................................................................48 Lampran 8 Pameran/Expo di Puskesmas Tambak 1 Tentang STBM Pilar 4 (Sampah) dan 5 (SPAL)...........................................................................49 Lampiran 9 Role Playing Menggunakan Ular Tangga di SD N Watuangung.........................50



ix | P a g e



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, dalam pasal 1 Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih menggunakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya di wilayah kerjanya. Menurut H.L Blum (1974) derajat kesehatan dipengaruhi oleh empat factor yaitu lingkungan, perilaku manusia, pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor tersebut saling berkaitan dengan factor lain, yaitu sumber daya alam, keseimbangan ekologi, keseimbangan ekologi, kesehatan mental, sistem budaya dan populasi sebagai satu kesatuan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat.Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik, lingkungan biologic dan lingkungan sosio cultural (Depkes RI, 2001). Masalah kesehatan yang berbasisi lingkungan disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak memadai baik kualitas maupun kuantitasnya serta perilaku sehat masyarakat yang masih rendah sehingga mengakibatkan penyakit-penyakit berbasis lingkungan muncul antara lain seperti diare, ISPA, malaria, DBD, TB paru penyakit kulit, kecacingan, keracunan makanan dan lainya yang merupakan 10 besar penyakit di puskesmas dan merupakan pola penyakit utama di Indonesia (Depkes RI, 2001). Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat, puskesmas merupakan ujung tombak yang paling depan wilayah kerjanya. Salah satu fungsi puskesmas yang penting adalah mengembangkan dan membina kemandirian masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan yang timbuk, mengembangkan



1|Page



kemampuan dan kemauan masyarakat baik berupa pemikiran maupun kemampuan yang berupa sumber daya, salah satu terobosan untuk mengatasi masalah kesehatan berbasis lingkungan adalah klinik sanitasi (Depkes RI, 2001). Klinik



Sanitasi



sebagai



salah



satu



pelayanan



di



Puskesmas



yang



mengintegrasikan upaya kuratif, promotif, dan preventif yang mempunyai peran antara lain sebagai pusat informasi, pusat rujukan fasilitator di bidang kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan. Kegiatan klinik sanitasi dilaksanakan oleh petugas santarian di puskesmas secara pasif dan aktif di dalam maupun di luar puskesmas.Klinik sanitasi diharapakan dapat memperkuat tugas dan fungsi puskesmas dalam melaksanakan pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit yang berbasis lingkungan dan mengatasi masalah penyakit yang berkaitannya dengan kesehatan lingkungan guna meningkatakan derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian mahasiswa DIII kesehatan lingkungan semester VI yang telah dibekali berbagai macam ilmu yang berkaitan dengan penilaian terhadap faktor resiko lingkungan terhadap kejadian penyakit, dan upaya pemecahannya baik menggunakan teknologi sederhana maupun teknologi tinggi disertai dengan memberdayakan masyarakat perlu melakukan praktik klinik sanitasi ini sebelum lulus agar dapat memperoleh bekal wawasan ilmu teori dengan kenyataan. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Mahasiswa dapat bertanggung jawab pada pekerjaan yang menjadi tugasnya sendiri di bidang kesehatan lingkungan serta diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok orang dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif.



2|Page



2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu bekerjasama dengan paramedis dan tenaga medis untuk menangani penyakit – penyakit yang berbasis lingkungan dan mampu melakukan intervensi terhadap permasalahan yang ditemukan. b. Mampu menganalisis faktor risiko yang berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien di Puskesmas. c. Mahasiswa mampu melakukan kegiatan pemicuan d. Mahasiswa mampu menganalisis faktor risiko lingkungan rumah



yang



berhubungan dengan penyakit pasien di Puskesmas. e. Mahasiswa mampu menjadi fasilitator terhadap permasalahan kesehatan lingkungan yang di hadapi oleh masyarakat. f.



Mahasiswa trampil merencanakan penyuluhan kesehatan masyarakat



g. Mahasiswa trampil membuat media penyuluhan kesehatan masyarakat h. Mahasiswa trampil melaksanakan expo skala puskesmas i.



Mahasiswa trampil melakukan evaluasi dan pelaporan penyuluhan kesehatan masyarakat



C. Manfaat 1. Bagi Masyarakat Bagi masyarakat terutama adalah pasien atau klien klinik sanitasi dapat digunakan digunakan sebagai pelayanan untuk memperoleh informasi tentang masalah kesehatan dan penyakit yang bebasis lingkungan, membantu mengatasi masalah tentang masalah kesehatan lingkungan dengan memberikan beberapa alternatif dan masukan masukan guna pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi terutama adalah masalah penyakit yang berbasis lingkungan. 2. Bagi Puskesmas Bagi



puskesmas



praktik



klinik



sanitasi



dapat



diupayakan



dalam



penambahan program dalam mengatasi masalah di masyarakat terutama adalah 3|Page



masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah berbasis lingkungan lainnya serta sebagai salah satu layanan masyarakat di puskesmas yang mengintegrasikan antara upaya kuratif, promotif dan preventif yang berperan sebagai pusat informasi, pusat rujukan dan fasilitator di bidang kesehatan lingkungan dan penyakit yang berbasis lingkungan demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 2. Bagi Institusi Bagi institusi mahasiswa, praktik klinik sanitasi dapat dipergunakan sebagai bahan informasi dan kepustakaan bagi mahasiswa lainnya khususnya program klinik sanitasi. 3. Bagi Dinas Kesehatan Laporan ini di harapkan dapat Memberikan Masukkan Kepada Kepala Dinas Kesehatan Tentang Penyakit-Penyakit Berbasis Lingkungan yang ada di Puskesmas I Tambak. 4. Bagi Mahasiswa Laporan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang dapat dijadikan sarana menerapkan ilmu-ilmu di bidang kesehatan lingkungan khususnya pada lingkup penyehatan lingkungan puskesmas.



4|Page



BAB II METODE PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat 1. Waktu pelaksanaan mulai 23 Januari – 1 Februari 2020 dengan pembagian waktu sebagai berikut : a. Tanggal : 20 – 23 Desember Pembekalan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat; b. Tanggal : 23 Januari – 1 Februari Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Bimbingan dan Supervisi, Penyusunan Laporan. 2. Tempat Jumlah mahasiswa sebanyak 108 orang terbagi menjadi 35 puskesmas klinik sanitasi di Wilayah Kabupaten Banyumas. Anggota kelompok pada lokasi/ penyuluhan kesehatanmasyarakat di tempatkan 3-4 orang mahasiswa pada setiap puskesmas (lokasi praktik kerja puskesmas berada di Lampiran I) B. Organisasi Untuk kelancaran kegiatan penyuluhan kesehtan mayarakat sejak dari pembekalan sampai evaluasi maka disusun satuan tugas dengan susunan sebagai berikut : Pelindung



: Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan (Asep Tata Gunawan, SKM., M.Kes)



Penanggungjawab



: Ketua Program Studi DIII Kesehatan Lingkungan (Suparmin, SST.,M.Kes)



Ketua



: Khomsatun, S.Pd,M.Kes



Sekretaris



: Nur Hilal, SKM, M.Kes Bayu Chondro Purnomo, SST. Nur’aini, S.Tr.KL. Susiyanti, SKM



Bendahara



: Retno Kusmaningrum, SST 5|Page



Anggota



: Semua Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan



C. Kegiatan



1. Persiapan a. Rapat – rapat b. Penyusunan Buku Pedoman c. Surat menyurat d. Pertemuan koordinasi



2. Pelaksanaan a. Pembelajaran b. Pelaksanaan praktik kerja puskesmas c. Bimbingan dan Supervisi



3. Evaluasi dan Pelaporan Rincian kegiatan : a. Rapat-rapat 1)



Rapat penentuan waktu, kelompok, kegiatan dan lain-lain



2)



Pematangan rencana kegiatan



b. Penyusunan buku pedoman Buku pedoman sebagai pegangan mahasiswa dalam melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat. c. Surat menyurat Surat menyurat baik ke Dinas Kesehatan maupun ke instansi yang terkait. d. Pertemuan koordinasi 1)



Pertemuan koordinasi dengan Dinas Kesehatan



2)



Pertemuan koordinasi dengan petugas sanitasi



3)



Pertemuan koordinasi dengan Kepala Puskesmas yang akan menjadi lokasi praktik.



e. Pembekalan



6|Page



Dilaksanakan di Kampus 7 Poltekkes Kemenkes Semaeanf. f. Supervise Dilaksanakan oleh pembimbing atau petugas seksi kesehatan lingkungan Dinas Kesehatan sebanyak 2 kali : 1) Pada awal kegiatan sekaligus penyerahan mahasiswa ke kepala puskesmas. 2) Akhir kegiatan dengan tujuan mengevaluasi dan sekaligus pamit ke kepala puskesmas. g.



Evaluasi Penilaian dilakukan oleh pembimbing lapangan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, presensi, dan laporan mahasiswa, kriteria penilaian sebagai berikut : Nilai menggunakan skla 0 – 100  Nilai A



= ≥ 80



 Nilai AB = 74-79  Nilai B



= 69 – 73



 Nilai BC = 64 – 68  Nilai C



= 56 – 63



 Nilai D



= 51 – 55



 Nilai E



= ≤ 50



D. Pendanaan Semua pendanaan penyuluhan kesehatan masyarakar ditanggung bersama oleh institusi dan mahasiswa dengan perincian sebagai berikut: 1. Institusi Biaya yang menjadi tanggungan institusi meliputi biaya praktik klinik sanitasi yang meliputi : 



Administrasi



7|Page







Koordinasi







Penggandaan buku pedoman







Pembekalan







Honor dosen tamu







Honor pembimbing institusi







Transport supervisor







Honor koreksi lapangan



2. Mahasiswa Biaya yang menjadi tanggungan mahasiswa dalam praktik klinik sanitasi adalah: 



Akomodasi dan transport







Living Kost



E. Tata Tertib 1. Mentaati peraturan yang ditetapkan di lokasi praktek 2. Dating tepat waktu sesuai jam kerja yang telah ditentukan lokasi praktek 3. Menggunakan jas almamater selama melaksanakan praktek 4. Bersikap sopan responsif dan menjaga nama baik almamater 5. Kehadiran dilahan praktik/puskesmas minimal sebesar 100% 6. Apabila absen harus memberi tahu pembimbing lapangan 7. Setiap melakukan kegiatan di Puskesmas harus menggunakan jaket almamater 8. Selama praktek di Puskesmas mengikuti tata tertib yang berlaku di Puskesmas F. Pelaporan Pada akhir kegiatan (maksimal seminggu setelah selesai praktik lapangan mahasisiwa sudah harus menyerahkan laporan. Adapun sistimatika format laporan selengkapnya sebagai berikut: Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi 8|Page



Daftar Tabel Daftar Lampiran Bab I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Manfaat Bab II. Metode Pelaksanaan Bab III. Gambaran Umum 1.1 Keadaan Geografi 1.2 Keadaan Demografi (penduduk menurut golongan umur, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain). 1.3 Derajat Kesehatan (10 besar penyakit, IMR, dan lain-lain). 1.4 Saran Prasarana Kesehatan (Pustu, Posyandu, Kader Nakes, dan lain-lain). Bab IV. Hasil Kegiatan 4.1 Gambaran kegiatan penyuluhan 4.1.1 Individu 4.1.2 Kelmpok kecil 4.1.3 Kelpmpok besar 4.2 Hasil penyuluhan individu 4.3 Hasil penyuluhan kempok kecil 4.4 Hasil penyuluhan Kelompok besar Bab V. Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan 5.2 Saran – saran Daftar Pustaka Lampiran (Foto-foto kegiatan)



9|Page



BAB III GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH A. KEADAAN GEOGRAFI Puskesmas Tambak I termasuk di dalam Kecamatan Tambak, yang wilayah kerjanya meliputi 7 desa yaitu: Desa Plangkapan, Desa Gumelar Lor, Desa Gumelar Kidul, Desa Karangpetir, Desa Gebangsari, Desa Kamulyan dan Desa Watuagung. Wilayah kerja Puskesmas Tambak I terdiri dari daerah pegunungan di bagian Utara yang merupakan daerah rawan longsor dan daerah dataran rendah di bagian Selatan yang merupakan daerah rawan banjir. Gambar 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tambak 1



Secara umum lokasi Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I dapat di lihat dari peta diatas ini. Batas wilayah kerja Puskesmas Tambak I meliputi: Utara



: Kecamatan Somagede Kabupaten Banjarnegara



Selatan



: Kec. Ayah Kab. Kebumen, Kec. Nusawungu Kab. Cilacap



Timur



: Wilayah Puskesmas II Tambak



Barat



: Kecamatan Sumpiuh



10 | P a g e



Luas wilayah kerja Puskesmas Tambak seluas 3.781,11 Ha dengan kondisi geografis sebagai berikut : 



Desa Plangkapan



: Luas 2,18 Km2 dengan 60% daerah banjir







Desa Gumelar Lor



: Luas 1,98 Km2 dengan 40% perbukitan







Desa Gumelar Kidul : Luas 2,66 Km2 dengan 40% daerah banjir







Desa Karangpetir



: Luas 3,7 Km2 dengan 20% daerah banjir







Desa Gebangsari



: Luas 2,84 Km2 dengan 40% daerah banjir







Desa Kamulyan



: Luas 2,04 Km2 dengan 5% daerah banjir







Desa Watuagung



: Luas 22,41 Km2 dengan 80% perbukitan,



50% berupa



hutan Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I desa yang paling luas adalah Desa Watuagung yang merupakan daerah pegunungan, sedangkan desa yg paling kecil adalah Desa Gumelar Lor. B. KEADAAN DEMOGRAFI Secara administratif wilayah kerja Puskesmas Tambak I memiliki 30 RW dari 7 desa dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 sebanyak 32.901 jiwa, terdiri laki-laki 16.363 jiwa dan perempuan 16.265 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk 870 jiwa/km2, rasio jenis kelamin laki-laki per wanita sebesar 102,28. Rasio beban tanggungan kelompok produktif perkelompok tidak produktif 44 artinya setiap 100 orang produktifmenanggung sebanyak 44 orang tidak produktif, dan rata-rata jumlah jiwa per KK (family size) 3,34 jiwa/KK.



11 | P a g e



1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Grafik 3.1 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I tahun 2018 5636 5921



Watuagung Kamulyan Gebangsari Karangpetir Gumelar Kidul Gumelar Lor Plangkapan 0



1990 1937 1653 1586 2596 2637 1783 1892 1151 1195 1456 1468 1000 2000 3000 4000 perempuan



5000



6000



7000



laki-laki



Berdasarkan data dari Kecamatan Tambak, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tambak I pada tahun 2018 sebanyak 32.901 jiwa. Grafik diatas menunjukan distribusi penduduk per desa berdasarkan jenis kelamin. 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Golongan Umur Grafik 3.2 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I Menurut Golongan Umur Tahun 2018 2,000 1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 800 600 400 200 0



laki-laki perempuan



0- 5-- 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 4 9 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- + 14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74



Struktur penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I tahun 2018 tergolong produktif, artinya proporsi penduduk usia 15-64 tahun mempunyai proporsi lebih besar, hal ini juga terlihat dari angka beban ketergantungan yakni ratio jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) dengan jumlah penduduk usia tidak produktif



12 | P a g e



(0-14 tahun dan > 65 tahun lebih). Dengan melihat data diatas berarti 100 penduduk usia produktif menanggung 44 orang penduduk usia tidak produktif. 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Grafik 3. 3 Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I Tahun 2018 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000



laki-laki perempuan



1,000 0



I s P /M /MT SM D / S P A SM SM



K SM



I II II /S DI /D V I / I I D D EM AS/ D T A SI AK ER N I UN



3 /S S2



Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tambak I dapat dilihat pada grafik diatas.Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tambak I sangat beragam, dari data yang ada tingkat pendidikan yang terbanyak adalah setingkat SD/MI. C. DERAJAT KESEHATAN Indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal mengacu pada Surat Keputusan Gubernur jawa Tengah No. 71 tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Data yang menyangkut derajat kesehatan tahun 2018 yang dinyatakan dengan angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu maternal, status gizi, angka kesakitan dan angka kematian kasar adalah sebagai berikut : 1. Angka Kesakitan (MORDIBITAS) a. 10 Besar Penyakit di Puskesma Tambak 1



13 | P a g e



Grafik 3.4 10 Besar Penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I Tahun 2019



4%



4%



4% 28%



4% 6% 8%



15%



12%



ISPA Dispepsia Hipertensi Febris Myalgia Diabetes Melitus OA Vertigo Chepalgia Vulnus



13%



b. Prevalensi Tuberkulosis (MDG) Jumlah kasus TB Paru (+) kasus baru dan kasus lama tahun 2018 sebanyak 38 kasus. Prevalensi TBC sebanyak 63,47/100.000 penduduk, dengan nilai Insidens Rate sebanyak 49,7%/100.000 penduduk sedangkan untuk kematian Penderita TB tahun 2018 terdapat 1 kasus dengan angka kematian 3 / 100.000 penduduk. c. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Penemuan penderita baru sebanyak 17 penderita dari jumlah target 35 penderita dengan nilai CDR54,72%. Target SPM CDR TB >70% sehingga Puskesmas Tambak I tahun 2018 belum memenuhi target. d. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ Dari 16 penderita TB Paru BTA+ yang diobati dan sembuh pada tahun 2018 di Puskesmas Tambak I terdapat 10 penderita (100%) yang dinyatakan sembuh, sehingga angka kesembuhan telah mencapai target SPM yaitu sebesar >85%.



14 | P a g e



e. Kasus Diare Ditangani Perkiraan jumlah kasus diare di Puskesmas Tambak I sebanyak 739 kasus.Sedangkan jumlah kasus diare yang ditangani sebanyak 457 kasus (61%). Diharapkan di tahun yang akan datang dapat ditingkatkan penemuan kasus diare baik di puskesmas maupun PKD. Grafik 3.5 Kasus Diare Ditangani di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I 500 450 400 350 300 250



Kematian Bayi



200 150 100 50 0



f.



2014



2015



2016



2017



2018



Prevalensi Kusta Tahun 2018 angka prevalensi



kusta di Puskesmas Tambak I



0.607/10.000. g. Presentasi Penderita Kusta Selesai Berobat Jumlah kasus Kusta yang ditemukan dan diobati di Puskesmas Tambak I Tahun 2018 sebanyak 2 kasus, CDR kusta 6,07/100.000 penduduk. h. Angka



Kesakitan



Demam



Berdarah



Dengue



(DBD)



per-100.000



Penduduk.



15 | P a g e



Grafik 3.6 Kasus DBDdi Wilayah Kerja Puskesmas Tambak I



Kasus DBD 3



3



3 2.5



2



2



2 1.5 1 0.5 0



i.



0 2014



2015



2016



2017



2018



Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD) Selama tahun 2018 tidak terdapat kematian akibat DBD.Dengan demikian angka kematian DBD (CFR) tahun 2018 adalah 0.



j.



Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk. Angka Kesakitan Malaria di tahun 2018 adalah 0. Dibandingkan dengan target Indonesia Sehat sebesar sudah memenuhi target dengan nilai API 0 /1.000 penduduk.



k. Angka Kematian Malaria Angka kematian Malaria (CFR) tahun 2018 di Puskesmas Tambak I adalah 0. l.



Kasus Penyakit Filariasis Ditangani Tahun 2018 di Puskesmas Tambak I tidak terdapat kasus filariasis.



D. SARANA PRASARANA KESEHATAN 1. Sarana Kesehatan a. Ketersediaan obat menurut Jenis Obat Hampir semua jenis obat yang dibutuhkan Puskesmas Tambak 1 selama 2018 tercukupi.Puskesmas Tambak I memiliki 1 puskesmas, 7 PKD, dan 1 Puskesmas Pembantu.



16 | P a g e



b. Posyandu menurut Strata Puskesmas Tambak I pada tahun 2017 memiliki 41 posyandu dimana tersebar dibeberapa desa 1) Desa Plangkapan



: 3 posyandu (madya = 2, purnama = 1)



2) Desa Gumelar Lor



: 4 posyandu (madya)



3) Desa Gumelor Kidul : 4 posyandu (purnama) 4) Desa Karangpetir



: 7 posyandu (madya=3, purnama=4)



5) Desa Gebangsari



: 6 posyandu (purnama)



6) Desa Kamulyan



: 6 posyandu (madya=3, purnama=3)



7) Desa Watuagung



: 11 posyandu (madya=4, purnama=7)



Dari keseluruhan 41 posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Tambak I, sebanyak 16 posyandu (39%) merupakan posyandu madya dan 25 posyandu (60,98%) merupakan posyandu purnama. c. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Puskesmas Tambak I terdapat 7 desa siaga aktif, 7 PKD, 41 Posyandu Balita dan 16 Posyandu Lansia, serta 11 Posbindu 2. Tenaga Kesehatan Kebutuhan pegawai tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan pada tahun 2018 masih membutuhkan tenaga medis dan non medis dalam rangka menunjang pelayanan baik pelayanan UKP, UKM, administrasi dan sistem informasi.Sehingga pada Januari 2017 dilakukan rekruitmen pegawai Non PNS BLUD Puskesmas Tambak I serta menambah pegawai Promkes dari APBD, dengan harapan semua formasi yang dibutuhkan BLUD dapat terpenuhi melalui seleksi yang dilakukan. Adapun data SDM di Puskesmas Tambak I pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut :



17 | P a g e



Tabel 3.1 Ketersediaan Tenaga Puskesmas Tambak I



No



Jenis Tenaga



Status Kepegawaian PNS



Non PNS



Jumlah



1.



Dokter



1



1



2



2.



Dokter Gigi



1



-



1



3.



D-III Perawat



4



7



11



4.



D-III Perawat Gigi



-



1



1



5.



SPK



1



-



1



6.



D-IV Bidan



1



-



1



7.



D-III Bidan



11



2



13



8.



D-III Gizi



1



-



1



9.



S-1 Kesehatan Masyarakat



-



2



2



10.



D-IV Kesehatan Lingkungan



-



-



-



11.



D-III Kesehatan Lingkungan



-



1



1



12.



D-III Analis Kesehatan



-



1



1



13.



S-I Ekonomi



1



1



2



14.



S-I Profesi Apoteker



1



-



1



15.



SMA



5



3



8



16.



SD



-



1



1



17.



D-IV Perekam Medis



-



1



1



30



21



51



Jumlah



E. SARANA PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN Program Kesehatan lingkungan telah melaksanakan kegiatannya dengan hasil pemeriksaan rumah sehat sebesar 60,7% dari 7.829 rumah yang diperiksa. Kepemilikan jamban sebesar 88,6%, TUPM yang memenuhi syarat sebesar 54,2% hal ini masih dibawah target SPM yaitu sebesar 80% dan institusi yang dibina sebanyak 97% hal ini juga belum memenuhi target SPM. Jumlah RT yang ber-PHBS sebesar 64,6% dari 7.448 RT yang dipantau PHBSnya, hal ini belum memenuhi target SPM. 18 | P a g e



BAB IV HASIL KEGIATAN A. GAMBARAN KEGIATAN PENYULUHAN 1. Individu (personal/konseling) Gambaran konseling menurut Orang, Tampat dan Penyakit Tabel 4.1 Gambaran Konseling No



Penderita / Pasien



Jenis Kelamin



Umur



Jenis Penyakit



Alamat



Keterangan



1



Satirin



P



45 th



Diare



Watuagung Rt 04/9



Tidak dikunjungi



2



Mumbasitoh



P



61 th



Diare



Kamulyan Rt 8/1



Dikunjungi



3



Sarinah



P



56 th



Diare



Karangpetir Rt 7/1,



Dikunjungi



4



Sagineum



P



84 th



Diare



Pesantren Rt 1/2



Tidak dikunjungi



5



Sutarno



L



55 th



Diare



Bumiayu Rt 2/4



Tidak dikunjungi



6



Bunga Melati



P



21 bln



Diare



Gebangsari Rt 1/2



Tidak dikunjungi



7



Supriatin



P



23 th



Typus



Purwodadi Rt 1/4



Tidak dikunjungi



8



Ah Naf



L



5 th



ISPA



Karangpetir Rt 8/1



Dikunjungi



9



Mirin



L



61 th



ISPA



Jatiluhur Rt 5/1



Tidak dikunjungi



10



Putri



P



16 th



Diare



Plangkapan Rt3/2



Dikunjungi



11



Alfian zidan



P



6 th



Demam typoid



Karangpetir Rt 3/1



Dikunjungi



12



Kukuh Fika



P



18 th



ISPA



Karangpetir Rt 3/2



Dikunjungi



13



Nurul setiowati



P



11 th



Demam typoid



Wonoharji 1/14



Tidak dikunjungi



14



Fitri Nur K



P



10 th



Demam typoid



Bugangin Rt 5/6



Tidak dikujungi



15



Siti Rohma



P



49 th



Diare



Plangkapan Rt 5/2



Tidak di kunjungi



16



Frisak



L



17 bln



ISPA



Bugangin Rt 4/2



Tidak dikunjungi



17



Fiki



L



23 th



Diare



Sukomulyo RT 1/3



18



Sa ini



P



62 th



Typoid fiver



Gumelar Kidul Rt 6/2



19 | P a g e



2. Kelompok Kecil Tabel 4.2 Data Hasil Kunjungan Rumah Pasien No



Nama



1



Mumbasitoh



Tanggal Kunjungan 16 Januari 2020



Hasil Observasi



Saran



-Kondisi rumah bersih -Memiliki jamban -Memiliki sumber air bersih -Didepan rumah terdapat tempat bekerja (Las Alumunium) -Terdapat jentik nyamuk di penampungan air



-Lebih berhati-hati ketika memilih makanan -Minum air putih lebih banyak -Melakukan CTPS sebelum dan sesudah makan -Menjaga kebersihan rumah



2



Sarinah



16 Januari 2020



-Kondisi rumah bersih -Memiliki jamban -memiliki sumber air bersih -Sumber air tidak tertutup -Bak penampungan tidak tertutup -Kondisi dapur lantai masih tanah



-lebih berhati-hati ketika membeli makanan -minum air putih yang banyak -Melakukan CTPS sebelum dan sesudah makan -Menjaga kebersihan rumah



3



Ah naf



28Januari 2020



-Kondisi rumah bersih -Tidak memiliki atap -Ventilasi rumah ≤ 10% luas lantai -Tidak memiliki jendela yang bisa dibuka -Terdapat hewan unggas (merpati)



-menjaga kebersihan rumah -membuat atap rumah -membuat jendela yang bisa dibuka -Menambahkan ventilasi dalam rumah



4



Alfian Zidan



28 Januari 2020



-Kondisi rumah bersih -Memiliki jamban -memiliki sumber air bersih -Sumber air tertutup -Bak penampungan tertutup



-menjaga kebersihan rumah -berhati-hati dalam memilih makanan



5



Kukuh Fika



28 Januari 2020



-Kondisi rumah bersih -Tidak memiliki atap -Ventilasi rumah ≤ 10% luas lantai -Tidak memiliki jendela yang bisa dibuka -Lingkungan rumah dekat dengan penggilangan padi



-menjaga kebersihan rumah -membuat atap rumah -membuat jendela yang bisa dibuka -Menambahkan ventilasi dalam rumah



6



Putri



28 Januari 2020



-Kondisi rumah bersih



-menjaga kebersihan



20 | P a g e



-Tidak memiliki atap -Ventilasi rumah ≤ 10% luas lantai -Tidak memiliki jendela yang bisa dibuka -Tempat sampah masih terbuka



rumah -membuat atap rumah -membuat jendela yang bisa dibuka -Menambahkan ventilasi dalam rumah -Tempat sampah diharapkan tertutup



3. Kelompok Besar Tabel 4.3 Kegitan Penyuluhan No. 1.



Tanggal 4 Januari 2020



Keterangan Penyuluhan STBM -Sampah -SPAL



Lokasi Desa Karangpetir



2.



7Januari 2020



Desa Plangkapan



3.



18Januari 2020



Penyuluhan STBM -Sampah -SPAL Penyuluhan STMB -Sampah -SPAL



4.



22Januari 2020



Penyuluhan STBM -Sampah -SPAL



Puskesmas Tambak 1



Desa Gumelar Lor



Pelaksana -Tina Tri Lestari -Achmad Taufik Iskandar -Citra Mila Anggraeni -Tina Tri Lestari -Citra Mila Anggraeni Achmad Taufik Iskandar -Tina Tri Lestari -Achmad Taufik Iskandar -Citra Mila Anggraeni



B. HASIL PENYULUHAN INDIVIDU (KONSELING) Konseling adalah upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan kesehatan antara kuratif, preventif, promotif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi terhadap penyakit berbasis lingkungan. Berikut adalah hasil kegiatan konseling yang dilakukan dengan klien di Puskesmas Tamabak 1 pada tanggal 02 Januari s/d 01 Februari 2020 adalah sebagai berikut : 1. Diare 2. Demam typoid 3. ISPA



Grafik 4.1 Hasil konseling bulan Januari 2020 21 | P a g e



HASIL KONSELING 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0



JUMLAH PENDERITA



DIARE



ISPA



DEMAM TYPOID



Berdasrkan grafik di atas dan hasil konseling yang di lakukan selama bulan Januari tahun 2020 di Puskesmas Tambak 1 mendapatkan hasil tertinggi yaitu penyakit diare. C. HASIL PENYULUHAN KELOMPOK KECIL (KUNJUNGAN RUMAH SEHAT) 1. Hasil inspeksi rumah sehat di rumah ibu Mubasitoh Desa Kamulyan RT 08 RW 01 sebagai berikut (gambar terlampir) : Dari formulir penilaian rumah sehat tersebut, diperoleh skor 1037(< 1068 belum memenuhi syarat rumah sehat). Adapun komponen yang belum memenuhi syarat diantaranya : a) Langit-langit Kondisi



langit-langit



(Ada,



kotor,



sulit



dibersihkan



&



rawan



kecelakaan).Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya kecelakaan akibat



rusaknya



konstruksi



atap



bangunan.Hal



ini



berpotensi



menimbulkan celaka bagi penghuninya.



b) Jendela ruang keluarga (Tidak ada)



22 | P a g e



Kondisi ini membuat udara dalam ruangan menjadi pengap, sehingga sirkulasi



udara



tidak



berjalan



sebagaimana



mestinya.Dengan



demikian kualitas udara dalam ruangan menjadi buruk. c) Ventilasi (Ada, luas ventilasi permanen