Laporan Pkmd-Rahmawati Setiawan-D3 Analis Kesehatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD) DI KP. PANYOSOGAN RT.02/RW.10 DESA WANAKERTA KECAMATAN CIBATU (Tanggal 11 –24 Januari 2021)



Disusun oleh : RAHMAWATI SETIAWAN PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karsa Husada Garut Jalan Nusa Indah No. 1, Jayaraga, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151, Indonesia. 2021



i



LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKHIR KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)/ PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA ( PKMD ) DI KP. PANYOSOGAN RT.02/RW.10 DESA WANAKERTA KECAMATAN CIBATU KABUPATEN GARUT TAHUN AKADEMIK 2020-2021



Mengetahui,



Garut, Januari 2021



Dosen Pembimbing



Rosita Alvia, S.ST., M.Kes.



i



KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada penyusun, hingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Pembangun Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) mahasiswa STIKes Karsa Husada Garut Tahun 2021. Penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusi dan dukungan dalam penyusunan laporan ini. pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan terimakasih sebesar besarnya dan penghargaan setinggi – tingginya kepada : 1.



Dr. H. Hadiat, MA, selaku Ketua Pembina Yayasan Dharma Husada Insani Garut.



2.



H. D Saepudin,S.Sos, selaku Ketua Pengurus Yayasan Dharma Husada Insani Garut.



3.



H. Engkus Kusnadi, S.Kep., M.Kes., selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karsa Husada Garut.



4. Bapak Elang Mohamad Atoilah, S.Sos., M.Kes selaku ketua pelaksana, yang telah memberikan pengarahan sehingga PKL PKMD ini berjalan dengan lancar. 5.



Muhammad Hadi Sulhan, S.Si.,M.Sc., selaku Ketua Prodi D-III Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karsa Husada Garut.



6.



Ibu Rosita Alvia, S.St., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga laporan ini dapat diselesaikan.



i



7.



Kepala Desa Wanakerta dan jajarannya yang telah memberikan pengarahannya dalam pelaksanaan PKMD Tahun 2021



8.



Masyarakat Desa Wanakerta yang telah menerima mahasiswa STIKes Karsa Husada Garut dengan baik.



Garut, Januari 2021



Penyusun



ii



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI.........................................................................................................iii DAFTAR TABEL...................................................................................................v DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang.........................................................................................1 B Tujuan .....................................................................................................2 C Manfaat....................................................................................................3 D Tempat dan Waktu PKMD......................................................................4 BAB II TINJAUAN TEORI A Konsep Dasar PKMD .............................................................................5 B Data Demografi.......................................................................................8 BAB III HASIL PENDATAAN A Hasil Pendataan.......................................................................................9 B Masalah Kesehatan Yang Muncul.........................................................10 BAB IV PEMBAHASAN A Bentuk Kegiatan Implementasi.............................................................11 4.1 Pemeriksaan ........................................................................................11 B Dokumentasi Kegiatan..........................................................................11 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan..........................................................................................13 5.2 Saran.....................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................vii LAMPIRAN 1. Foto-foto Kegiatan



iii



2. Format Kuesioner 3. Absensi Kegiatan 4. Susunan Acara



iv



DAFTAR TABEL 2.1 Data Demografi......................................................................................8 3.1 Data Riwayat Kesehatan.......................................................................9



v



DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1......................................................................................................11



vi



BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia terutama masyarakat pedesaan masih tergolong rendah. Hal tersebut diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan dan juga kurangnnya informasi kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kurang memadainya



fasilitas



kesehatan



yang



tersedia



dan



akibat



tidak adanya kemampuan masyarakat secara ekonomi. Dari segi ekonomi, masyarakat Indonesia masih tergolong masyarakat menengah kebawah sehingga biaya kesehatan dirasakan masih tergolong mahal. Hal inilah yang paling sering menjadi alasan ketidakmampuan mereka



masyarakat enggan untuk berobat akibat



membayar biaya perawatan kesehatan. Bahkan



tak sedikit masyarakat sudah menyerah duluan karena tidak adanya biaya sehingga cenderung memilih pengobatan alternatif. Hal ini juga dipacu oleh meningkatnya harga berbagai kebutuhan pokok.



Sehingga



dimaklumi



menomorduakan



jika



masyarakat



Indonesia



masih



bisa



kesehatan. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Untuk mencapai upaya tersebut departemen kesehatan RI menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat” strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh pennduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan ditingkat desa yang disebut dengan desa siaga.



1



Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalahmasalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat, masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah dan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kesehatannya, baik sebagai individu, keluarga ataupun sebagai bagian dari anggota masyarakat. (kemenkes RI, 2018) Selain desa siaga, pemerintah juga membuat program lain dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Namun, program-program tersebut belum berjalan secara optimal. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya seperti rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, terutama pada masyarakat desa yang kurang terjangkau oleh tenaga kesehatan maupun informasi mengenai kesehatan itu sendiri. Oleh karena itu, Pemerintah



lebih



memfokuskan



perhatiannya



kepada



peningkatan



pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa terhadap kesehatan contohnya program Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS). GERMAS



merupakan



sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. (KemenkesRI, 2017) Berdasarkan latar belakang tersebut maka STIKes Karsa Husada Garut menunjang program pemerintah tersebut dengan program Praktek Kerja Lapangan dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat Desa yang dilaksanakan di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut. B. Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah melaksanakan program pengabdian masyarakat, masyarakat dapat meningkatkan



kemampuannya



dalam



mengenali



masalah



kesehatan,



mengorganisasikan potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya. 2. Tujuan Khusus



2



a. Membina hubungan baik dengan masyarakat yang dibina dengan mengenal wilayah, tokoh-tokoh masyarakat serta masalah kesehatan yang sedang dihadapinya. b. Menganalisa data dengan menggunakan pendekatan biostatistik, demografi



dan



epidemologi



guna



mengidentifikasikan



masalah



kesehatan serta faktor penyebab timbulnya masalah. c. Melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa dan RT setempat yaitu Agar masyarakat mengenal dan menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta masyarakat dapat mendiskusikan solusi yang tepat untuk masalah kesehatan yang terjadi dan menyetujui solusi tersebut bersamasama. d. Melaksanakan pelaksanaan atau implementasi dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa dengan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. e. Melaksanakan evaluasi dan monitoring yang dipandu oleh aparat desa atau Pemerintah setempat supaya dapat terus dilakukan hingga menjadi suatu kebiasaan yang baik bagi masyarakat. C. Manfaat 1. Masyarakat a. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut. b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah kesehatan serta mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang ada di masyarakat. c. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit 2. Institusi Merupakan program akademik agar mahasiswa lebih mengenal serta lebih dekat dengan masyarakat. 3.



Mahasiswa



3



a. Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata kepada masyarakat. b. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis dan bijaksana dalam menghadapi dinamika masyarakat. c. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan interpersonal. D. Waktu dan Tempat PKL/PKMD 1. Tempat



: RT.02/RW.10, Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut



2. W aktu



: 11 s.d 24 Januari 2021



4



BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Dasar PKL/PKMD Praktik kerja lapangan adalah salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Selain di sekolah, Praktik kerja lapangan dapat memberikan keuntungan pada saat pelaksanaannya itu sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah bisa didapatkan di dunia usaha sehingga dengan adanya praktik kerja lapangan dapat meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan manajemen atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar



mampu



memelihara



kehidupannya



yang



sehat



dalam



rangka



meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat Lembaga Sosial Desa atau Lembaga Kerja Pembangunan Masyarakat Desa (LKPMD) adalah suatu wadah kegiatan antar disiplin di tingkat desa, tiap kelurahan atau desa mempunyai lembaga semacam ini. Tugas utama lembaga ini adalah merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatankegiatan pembangunan di desanya, termasuk juga pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena itu, tenaga kesehatan dari puskesmas dapat memanfaatkan lembaga ini untuk menjual idenya, dengan memasukkan ideidenya ke dalam program LKPMD.



5



1. Tujuan dari Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa a. Tujuan Umum : Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat menolong diri sendiri dibidang kesehatan dalam rangka meningkatkan mutu hidup. b. Tujuan Khusus : 1) Menumbuhkan dimilikinya



kesadaran



untuk



masyarakat



menolong



diri



akan



mereka



potensi sendiri



yang dalam



meningkatkan mutu hidup mereka. 2) Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. 3) Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang mampu, trampil serta mau berperan aktif dalam kegiatan pembangunan desa. 4) Meningkatnya



kesehatan



masyarakatdalam



arti



memenuhi



beberapa indikator : Angka kesakitan menurun, angka kematian menurun terutama angka kematian bayi dan anak, angka kelahiran menurun, dan menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita. 2. Ciri – ciri Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa dan masyarakat Sehat a. Ciri – ciri Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa 1) Kegiatan dilaksanakan atas dasar kesadaran, kemampuan dan prakarsa masyarakat sendiri, dalam arti bahwa kegiatan dimulai dengan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang memang dirasakan oleh masyarakat sendiri sebagai kebutuhan. 2) Perencanaan



kegiatan



ditetapkan



musyawarah dan mufakat.



6



oleh



masyarakat



secara



3) Pelaksanaan kegiatan berlandaskan pada peran serta aktif dan swadaya masyarakat dalam arti memanfaatkan secara optimal kemampuan dan sumber daya yang dimiliki masyarakat. 4) Masukan dari luar hanya bersifat memacu, melengkapi dan menunjang, tidak mengakibatkan ketergantungan. 5) Kegiatan dilakukan oleh tenaga-tenaga masyarakat setempat. 6) Memanfaatkan teknologi tepat guna. b. Ciri – ciri Masyarakat Sehat 1) Adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk hidup sehat 2) Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan



kesehatan



(healt



penyakit (healt



promotion),



pencegahan



prevention), penyembuhan



penyakit (curative), dan



pemulihan



kesehatan (healt



rrehabilitation)tertama ibu dan anak 3) Berupaya selalau meningkaatkan kesehatan lingkungan , terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatan oleh masyarakat untukeningkatkan mutu lingkungan hidup. 4) Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status sosial ekonomi masyarkat. 5) Berrupaya selalu menurunkan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit. 3. Prinsip – prinsip Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa Kegiatan masyarakat sebaiknya dimulai dengan kegiatan yang memenuhi kebutuhan masyarakat setempat walaupun kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan kesehatan secara langsung. Ini berarti bahwa kegiatan tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan saja, melainkan juga mencakup aspek-aspek kehidupan lainnya yang secara tidak langsung menunjang peningkatan taraf kesehatan. Dalam hal masyarakat tidak dapat memecahkan masalah atau kebutuhannya sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh sektor yang bersangkutan.



7



Dalam hal masalah dan kebutuhan masyarakat tidak mungkin diatasi sendiri, maka pelayanan langsung diberikan oleh puskesmas dan atau sektor yang bersangkutan. Hal – hal yang Diperlukan dalam Pelaksanaan Kegiatan PKMD a. Masyarakat perlu dikembangkan pengertiannya yang benar tentang kesehatan



dan



tentang



program-program



yang



dilaksanakan



pemerintah. b. Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan keberaniannya, untuk berpran secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka. c. Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiap terlebih dahulu agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk menolong diri mereka sendiri, dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan mereka. d. Harus ada kepekaan dari pada para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh dimasyarakat dan dapat berperan secara wajardan tepat. e. Harus



ada



keterbukaan



dan



interaksi



yang



dinamis



dan



berkesinambungan baik antara para pembina maupun antara pembina dengan masyarakat, sehingga muncul arus pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD. B. Data Demografi Tabel 2.1 Aspek Demografi Berdasarkan Kependudukan, Agama Dan Bahasa RT 05 RW 05, Desa Wangunjaya, Kec. Banjarwangi, Garut JUMLAH KK



JUMLAH WARGA



JUMLAH LAKILAKI



JUMLAH PEREMPUAN



BALIT A



LANSIA



IBU HAMIL



MENINGGAL 6 BULAN TERAKHIR



AGAMA



BAHASA



77



251



122



129



22



63



4



6



Islam



Sunda & Indonesia



Sumber : Hasil Survey Mawas Diri tanggal 13-14 Januari 2021



8



BAB III HASIL PENDATAAN A. Hasil Pendataan Berikut hasil pendataan yang dilaksanakan pada tanggal 13-14 Januari 2021 pada warga Kp. Panyosogan, RT 02 RW 10, Desa Wanakerta, Kec. Cibatu, Garut. Pendataan tersebut bertujuan untuk memperoleh data kondisi kesehatan dan masalah kesehatan yang terdapat di kampung tersebut.



No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25



Tabel 3.1 Data Kondisi Kesehatan Masyarakat Kp. Panyosogan, RT 02 RW 10, Desa Wanakerta, Kec. Cibatu, Garut. Jenis Nama Umur Kondisi Kesehatan Kelamin Ny. Tuti Perempuan 52 Tahun Darah Tinggi Ny. Iin Perempun 50 Tahun penyakit Jantung Ny. Popon Perempun 42 Tahun Asam Urat Ny. Een Perempuan 30 Tahun Mag Ny. Lia Perempun 35Tahun Darah Tinggi Tn. Abdurahman Laki-laki 61 Tahun Asam Urat Wiwis Perempun 55 Tahun Asam Urat Ny. Ipah Perempun 34 Tahun Asam urat Ny. Nenah Perempun 59 Tahun Asam Urat Ny. Neni Perempun 32 Tahun Asam Urat Ny. Elis Perempun 42 Tahun Diabetes Ny. Lia Aryani Perempun 38 Tahun Kolesterol Tinggi Tn. Amir Laki-laki 55 Tahun Tifus Tn. Maman Laki-laki 65 Tahun Asam Urat Ny. Sumarni Perempun 50 Tahun Darah Tinggi Tn. Abad Laki-laki 28 Tahun Batuk Tn. Ani Perempun 54 Tahun Asam Urat Ny. Ilah Perempun 43 Tahun Mag Tn. Ajat Laki-laki 53 Tahun Darah Tinggi Ny. Ebah Perempun 50 Tahun Mag Tn. Acep Laki-laki 61 Tahun Asam Urat Ny. Hayat Perempun 62 Tahun Darah Tinggi Tn. ejen Laki-laki 45 Tahun Batuk Tn. Pendi Laki-laki 42 Tahun Darah Tinggi Ny. Rokayah Perempun 49 Tahun Asam Urat



9



26 Ny. Rustini Perempun 53 Tahun Diabetes 27 Tn. Andi Laki-kai 35 Tahun Darah Rendah Sumber : Hasil Survey Mawas Diri tanggal 13-14 Januari 2021 B. Masalah Kesehatan yang Muncul Berdasarkan hasil pendataan pada saat SMD yaitu tangal 13-14 Januari 2021, didapatkan hasil kondisi kesehatan masyarakat Kp. Panyosogan, dengan total riwayat penyakit terbanyak yaitu Asam Urat sebanyak 10 orang, Selain itu ada juga yang memiliki riwayat penyakit jantung, anemia, kolesterol tiggi, magh, dan juga diabetes. Sehingga permasalahan yang muncul di Kp. Panyosogan yaitu Asam Urat yang diakibatkan karena pola makan dan juga kurangnya pengetahuan penyakit asam urat.



10



BAB IV PEMBAHASAN A. Bentuk Kegiatan Implementasi Implementasi dilakukan untuk menangani masalah yang ada sehingga masyarakat dapat meningkatkan status derajat kesehatannya serta menyadari permasalahan



yang



terjadi



dan



segera



melakukan



penyelesaiannya.



Implementasi juga dilakukan untuk mengajak masyarakat menyelesaikan masalah yang terjadi dan menjadikan kebiasaan yang baik atau berubah menjadi lebih baik lagi. Implementasi dilaksanakan mulai tanggal 15 s.d 16 Januari 2021. Implementasi yang dilakukan adalah pemeriksaan gratis , dilaksanakan untuk screening penyakit dan mengetahui kondisi masyarakat yang berada di Kampung Panyosogan, bentuk pemeriksaannya meliputi, pemeriksaan tekanan darah, asam urat, kolesterol dan juga glukosa darah. B. Dokumentasi Kegiatan Berikut gambar yang berhasil di dokumentasikan pada saat acara implementasi yang dilaksanakan mulai tanggal 15 s.d 16 Januari 2021. Gambar 4.1 Kegiatan Pemeriksaan



11



12



BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kegiatan PKL/PKMD



Mahasiswa



STIKes



Karsa



Husada



Garut



dilaksanakan mulai tanggal 11 s.d 24 Januari 2021, mengingat situasi adanya pandemi Covid-19, maka kegiatan PKL/PKMD dilaksanakan di wilayah masing-masing, oleh karena itu PKL/PKMD kali ini dilaksanakan di Kp. Panyosogan, RT.02 RW.10, Desa Wanakerta Kec. Cibatu, Garut. 1. Melaksanakan



pendataan



masalah



kesehatan



yang



muncul



di



Kp.Panyosoga, RT.02 RW.10, Desa Wanakerta, Kec.Cibatu, Garut. Pendataan didapat dari data kesehatan yang ada pada kader. 2. Melaksanakan implementasi mulai tanggal 15 s.d 16 Januari 2021. berupa kegiatan pemeriksaan gratis berupa tekanan darah, asam urat, glukosa dan kolesterol 3. Evaluasi kegiatan dengan ketua RT setempat dan juga pembimbing PKL/PKMD. B. Saran 1. Pendidikan Diharapkan dalam pembekalan PKL-PKMD hendaknya diberikan lebih intensif untuk memantapkan pengetahuan dan persiapan dalam pelaksanaan PKL-PKMD. 2. Ketua RT, RW dan Pemerintahan Desa Harapan saya kepada bapak RT, RW dan Kepala Desa dan yang dibantu para kader dan masyarakat RT.02 RW.10 agar dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa PKL-PKMD selama dua minggu tersebut.



13



DAFTAR PUSTAKA kemenkes RI. (2018). desa siaga. promkes.kemkes.go.id/DESA-SIAGA KemenkesRI. (2017). gerakan masyarakat hidup sehat. promkes.kemkes.go.id/germas Andria,



k.



M.



(2013).



J.



Jurnal



promkes,



1,



no



2,



111–117.



Https://doi.org/10.1109/isssta.2008.47 Ipa, a., & pratama, r. (2018). Penguatan kemitraan dengan kader kesehatan dalam pencapaian



standar



pelayanan



minimal



program



kesehatan



untuk



meningkatkan kesehatan ibu dan anak di wilayah desa binaan. Media implementasi riset kesehatan penguatan, 1(1), 25–28. Ramadhan.



(2008).



No



title.



Forbetterhealth.wordpress.com.



Https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/22/pembangunan-kesehatanmasyarakat-desa/ Yulianthi. (2015). Ilmu sosial budaya dasar (pp. 75–78). Deepublish. Https://books.google.co.id/books? id=amcvdwaaqbaj&pg=pa75&dq=masyarakat+adalah&hl=id&sa=x&ved=2a hukewj70ccoajuahwgc30khccncgqq6aewcxoecagqag#v=onepage&q=masyarakat adalah&f=f



vii



viii



LAMPIRAN A. Foto-foto Kegiatan



B. Format Kuesioner 1. Nama Kelompok Masyarakat : Kampung Panyosogan 2. Lingkup Kelompok Masyarakat



: RT / RW / Dusun / Kampung



(lingkari yang di gunakan)



3. Nara Sumber Informasi



: Ketua Rukun Tetangga



4. Sejarah singkat Kampung Panyosogan didirikan oleh sesepuh untuk memperkuat daerah Wanakerta. Menurut Pak Sunarya, jika daerah Panyosogan runtuh ada kemungkinan desa Wanakerta juga ikut runtuh. Daerah ini juga merupakan pelopor seni dan pendidikan. 5. Adat istiadat dan norma yg dianut Sunda



1. DATA KESEHATAN a. Angka Kesakitan 1) Adakah anggota kelompok masyarakat yang sakit/memiliki keluhan penyakit/kelainan dalam 6 bulan terakhir : Ada 2) Keluhan/penyakit yang paling banyak : Asam urat dan darah tinggi 3) Apakah pada saat berobat menggunakan Kartu Sehat/Jamkesmas/BPJS Ya b. Kematian 1) Adakah anggota kelompok masyarakat yang meninggal dalam 6 bulan terakhir : Ada 2) Apakah penyebab kematian yang paling banyak : karena berusia lanjut c. Masalah Kesehatan 1) Identifikasi dan gambarkan masalah kesehatan yang sering ditemui dalam kelompok masyarakat (uraikan secara singkat). a) Kebiasaan masyarakat merokok, Dari data yang didapat setelah wawancara pada saat pendataan RT 02 hampir seluruh masyarakatnya laki-laki mempunyai kebiasaan merokok dan ada beberapa perempuan juga yang merokok. b) Kebiasaan olah raga bersama, Masyarakat berolaraga 1 kali dalam seminggu biasanya volleyball c) Kebersihan pekarangan dan sekitar rumah, Pekarangan dan sekitar rumah bersih, karena setiap hari pekarangan dibersihkan oleh masing-masing masyarakat dan selalu ada kerja bakti setiap seminggu sekali d) Sumber air yang digunakan untuk minum, masak, mandi dan mencuci kebanyakan masyarakat adalah air PDAM. Namun, adapun beberapa yang menggunakan air sumur. e) Penggunaaan tempat pembuangan limbah jamban (WC) Kebanyakan menggunakan sepiteng



f) Kebiasaan pengelolaan dan pembuangan sampah dan limbah keluarga, Dari data yang didapat bahwa masyarakat sering melakukan pemusnahan sampah dengan cara dibakar g) Penggunaan alat kontrasepsi (akseptor KB) Dari data yang didapat setelah wawancara dengan kader, perempuan di RT.02 lebih banyak menggunakan KB dengan cara suntik. h) Perawatan ibu hamil Perawatan ibu hamil dilaksanakan di posyandu terdekat i) Kebiasaan memanfaatkan tempat peyayanan kesehatan Masyarakat datang ke fasilitas pelayanan kesehatan hanya pada saat sakit, kurang sadar untuk melakukan medical ceck up atau pemeriksaan rutin. j) Kebiasaan memberikan ASI ekslusif kepada bayi Tidak ada masalah k) Kebiasaan memberikan imunisasi pada bayi, balita dan ibu hamil. Dilakukan diposyandu terdekat l) Adakah anggota keluarga lansia yang memiliki penyakit tambahan Tidak ada m)Adakah anggota kelompok yang mengalami masalah gangguan jiwa Tidak ada n) Kebiasaan masyarakat memeriksakan kesehatan (laboran dll) Masyarakat kurang sadar dalam memeriksaan kesehatan secara rutin o) Kebiasaan keluarga menggunakan dan mengelola tanaman obat keluarga. Masyarakat dikampung Panyosogan masih menggunakan obat tradisional untuk keluhan penyakitnya, sehingga banyak keluarga yang masih menanam kunyit, jahe. 2) Gambarkan kebiasaan masyarakat mengatasi masalah kesehatan keluarga dari masalah yang ada pada point 3.a



Masyarakat terbiasa untuk melakukan kerja bakti membersihkan jalan dan pekarangan rumah, juga menanam obat keluarga untuk masalah penyakit ringan namun masih banyak yang kurang sadar dan hanya sebagian orang yang datang untuk kerja bakti, masih banyak orang bahkan semua masyarakat belum sadar untuk memeriksaan diri ke fasilitas kesehatan masyarakat meskipun dalam keadaan sehat. C. Absensi Kegiatan



YAYASAN DHARMA HUSADA INSANI GARUT Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karsa Husada Garut SK MENDIKNAS RI NO : 129/D/O/2007 KAMPUS I : Jl. Subyadinata NO.7 TLP/FAX. 0262 – 235946 GARUT – JAWA BARAT KAMPUS II : Jl. Nusa Indah NO.24 TLP. 0262 – 4704803, 0262 – 235860 GARUT – JAWA BARAT



LOG BOOK HARIAN PKL PKMD 2021 STIKES KARSA HUSADA GARUT NO



HARI/TANGGAL 11 Januari 2021



JENIS KEGIATAN  Pembukaan dan pembekalan PKMD oleh ketua prodi dan pembimbing 



12 Januari 2021



13 Januari 2021



Perizinan pelaksanaan PKMD kepada desa Wanakerta



Perizinan pelaksanaan PKMD kepada RT,RW, dan Kader 



Pengumpulan data kesehatan masyarakata



PARAF



KETERANGAN



14 Januari 2021







Mengikuti pengajian bersama masyarakat







Pengkajian data masalah kesehatan yang muncul di masyarakat Mengikuti kegiatan posyandu bersama kader







15-16 Januari 2021



Implementasi kegiatan pemeriksaan asam urat



17-23 Januari 2021



Penyusunan laporan kegiatan



SUSUNAN ACARA



No



Waktu



Kegiatan



1.



09.00 – 10.00



Persiapan Mahasiswa



2.



10.00 – 10.15



Pesiapan alat-alat yang dibutuhkan



3.



10.15 – 13.00



Pemeriksaan gratis



4



13.00 – 13.05



Penutup