Laporan Praktikum Biokimia HB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PENENTUAN KADAR HEMOGLOBIN



DISUSUN OLEH : SITI ZULAIKHAH J310190165 GIZI D SHIFT G



PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020



BAB I PENDAHULUAN 1.1 TUJUAN Untuk menghitung kadar hemoglobin dalam plasma darah. 1.2 PRINSIP Mengukur kadar Hb berdasarkan warna yang terjadi akibat perubahan Hb menjadi asam hematin oleh adanya HCL 0,1N yang dibandingkan secara visual dengan standar pada hemometer. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hemoglobin sendiri adalah suatu protein majemuk yang tersusun atas protein sederhana (globin dan radikal prostetik. Salah satu fungsi terpenting hemoglobin adalah mengangkut oksigen dari kedua paru-paru ke jaringan tubuh dan mengangkut karbon dioksida dari jaringan ubuh ke kedua paru paru. Hemoglobin dapat mengikat oksigen menjadi oksihemogkobin (HbO3), Afinitas hemoglobin (Hb) terhadap CO lebih besar daripada afinitas Hb terhadap O2, sehingga Hb lebih suka mengikat CO daripada mengikat O2 (Sumardjo,2009). Kadar hemoglobin dibawah normal (anemia) dapat terjadi akibat asupan zat besi yang kurang, gangguan absorpsi besi dan beberapa penyakit yang dapat menimbulkan anemia seperti malaria, infeksi cacing tambang, kehilangan darah saat operasi, penderita HIV/AIDS, kanker dan lain-lain. Faktor lain yang mempengaruhi anemia adalah fasilitas kesehatan, pertumbuhan, daya tahan tubuh, sosial ekonomi, pendidikan, merokok dan minum alkohol. Wanita sangat rentan dengan kejadian anemia karena mengalami pengurangan volume darah yang dikeluarkan secara alamiah, seperti saat menstruasi. Kadar hemoglobin yang normal diperoleh dengan memperhatikan dan mengoreksi faktor penyebab anemia diatas, seperti asupan zat besi yang cukup, tidak merokok, tidak minum alkohol dan aktivitas fisik yang cukup (Nurfazlina, 2016). Kadar hemoglobin dapat digunakan sebagai parameter yang menandakan keadaan anemia zat besi. Anemia zat besi ditandai dengan kadar hemoglobin di bawah nilai normal 12,0 mg/dl pada perempuan dewasa. Kelompok yang rentan



terhadap anemia zatbesi adalah tenaga kerja wanita. Kurangnya asupan zat gizi merupakan faktor yang mengakibatkan terjadinya anemia pada pekerja wanita, selain itu menstruasi yang dialami wanita usia subur setiap bulan juga berpengaruh terhadap kadar hemoglobin dan produktivitas pada pekerja. Anemia yang terjadi pada Wanita Usia Subur (WUS) dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan dan performa kerja seperti kelelahan dan penurunan kapasitas kerja. Wanita dengan keadaan anemia, produktivitasnya lebih rendah jika dibandingkan dengan wanita yang tidak anemia karena dapat terjadi penurunan kapasitas kerja pada penderita anemia, artinya semakin rendah kadar hemoglobin maka akan menurunya produktivitas kerja (Khasanah, 2018). Kecenderungan penurunan hemoglobin dapat terjadi akibat paparan zat-zat toksik, salah satunya adalah paparan timbal yang disebarkan bersama dengan asap kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 50 juta unit dan ini akan terus meningkat dengan pertambahan 13% pertahun. Kadar Hb yang turun dapat mengakibatkan gejala awal anemia berupa badan lemah, lelah, kurang energi, kurang nafsu makan, daya konsentrasi menurun, sakit kepala, mudah terinfeksi penyakit, stamina tubuh menurun, dan pandangan berkunang-kunang terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu, wajah, selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku penderita tampak pucat (Rizkiawati, 2012). BAB III ALAT dan BAHAN 3.1 ALAT Haemometer, terdiri dari : ‒



Pipet Hb,







Selang,







Batang pengaduk, dan







Tabung standar.



3.2 BAHAN ‒



Darah







HCL0,1 N







Aquadest



3.3 CARA KERJA 1.



Isi tabung Hb dengan HCL 0,1N hingga angka 2



2.



Isap darah dengan pipet Hb sampai angka 20cmm (0,02ml)



3.



Masukkan darah kedalam tabung Hb dan aduk, tunggu 3 menit



4.



Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga warnanya sama dengan standar



5.



Baca hasilnya pada meniscus bawah dengan gram % (satu strip dihitung 0,2 gram%) BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN



4.1 HASIL No. 1. 2. 3. 4.



Kadar Hb 7,8 gr% 8,6 gr% 8,8 gr% 8,4 gr%



Kadar Hb Normal



Kategori



Perempuan= 12 -16 gr%



Rendah



x = 8,4 gr% 4.2 PEMBAHASAN Subjek dalam praktikum ini adalah mahasiswa putri berusia 19 tahun. Dari hasil praktikum didapatkan data 4x yang dilakukan oleh praktikan yang berbeda beda, yaitu 7.8 gr%, 8,6 gr%, 8,8 gr%, dan 8,4 gr% dengan rata-rata 8,4gr%. Dengan data yang dihasilkan dapat disimpulkan mahasiswi ini memiliki kadar hemoglobin yang rendah atau juga bisa disebut anemia (kekurangan hemoglobin). Penetapan anemia didasarkan pada nilai hemoglobin yang berbeda secara individual karena berbagai adaptasi tubuh (misalnya ketinggian, penyakit paru-paru, olahraga). Secara umum, jumlah hemoglobin kurang dari 12 gm/dL menunjukkan anemia. Pada penentuan status anemia, jumlah total hemoglobin lebih penting daripada jumlah eritrosit (Kemenkes, 2011). Dari praktikum ini dihasilkan 4 data yang berbeda beda, hal ini dapat disebabkan saat melakukan proses pengenceran. Darah diencerkan dengan larutan HCl sehingga hemoglobin berubah menjadi asam hematin. Menentukan kadar hemoglobin dengan metode sahli dilakukan dengan mengencerkan larutan campuran tersebut dengan aquadest sampai warnanya sama dengan warna batang gelas standar. Pada metode ini banyak sekali sumber kesalahannya contohnya seperti kemampuan



untuk membedakan warna tidak sama, sumber cahaya yang kurang baik, kelelahan mata, alat-alat kurang bersih, ukuran pipet kurang tepat (perlu kalibrasi), warna gelas standar pucat atau kotor dll. Untuk mengatasi masalah anemia ini, mahasiswi harus mengonsumsi beberapa makanan yang mengandung banyak zat besi. Seperti daging, buah-buahan segar, sayuran segar, seafood, dan telor. Karena, masa remaja merupakan periode pertumbuhan anak-anak menuju proses kematangan manusia dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan fisik, biologis, dan psikologis. Perubahan fisik yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan nutrisinya. Ketidakseimbangan antara asupan zat gizi dan kebutuhannya akan menimbulkan masalah gizi, baik berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang. BAB V KESIMPULAN Dari praktikum penentuan kadar hemoglobin, mahasiswa mampu menghitung kadar hemoglobin dalam plasma darah, yaitu 8,4 gr% yang berarti kadar hemoglobinnya rendah (anemia).



DAFTAR PUSTAKA 1.



Kemenkes. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta : Kementrian Kesehatan



2.



Replubik Indonesia.



Khasanah. 2018. Hubungan Antara Kadar Hemoglobin dan Status Gizi dengan Produktivitas Pekerja Wanita di Bagian Percetakan dan Pengemasan di UD X Sidoarjo. Jurnal Amerta Nutrition Vol 2 (1), 83-89.



3.



Nurfazlina. 2016. Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Daya Tahan Kardiovaskuler pada Pegawai Wanita RS Semen Padang. Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5 (3), 507-508.



4.



Rizkiawati. 2012. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Hemoglobin (Hb) dalam Darah Pada Tukan Becak di Pasar Mranggen Demak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 1 (2), 663-669.



5.



Sumardjo D. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.



1.



LAMPIRAN



Alat dan bahan



Pengecekan kadar Hb yang pertama



Pengecekan kadar Hb yang kedua, ketiga, dan keempat.