Laporan Praktikum MPP Fix Fix Ficx [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIK PENERAPAN METODE KUNJUNGAN USAHA TANI STUDI KASUS: DESA KILASAH – KOTA SERANG Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode Penyuluhan Pertanian.. Dosen Pengampu : Asih Mulyaningsih, S.P.,M.P.



Disusun Oleh : Gabriel Vieri Damanik



(4441180088)



Anjasutera Rafiffaruq T.P.



(4441180072)



JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2020 KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Metode Penyuluhan Pertanian ini dengan tepat waktu. Laporan ini telah penulis buat secara sistematis dan sebaik mungkin. Terselesaikannya penulisan laporan praktikum ini juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr.Hj. Asih Mulyaningsih, S.P., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Metode Penyuluhan Pertanian 2. Kawan kawan pada mata kuliah Metode Penyuluhan Pertanian. 3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Sehingga dapat membantu penulis dalam praktikum serta dalam penyusunan laporan praktikum ini. Demikian laporan yang telah penulis kerjakan, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari pada itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi terciptanya laporan yang lebih baik kedepannya.



Serang, 26 April 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................ii DAFTAR ISI ...................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1 1.1 Ruang Lingkup Materi.............................................................................1 1.2 Tujuan .....................................................................................................2 1.3 Manfaat ...................................................................................................2 1.4 Lokasi dan Waktu ..................................................................................2 BAB II PELAKSANAAN ................................................................................4 2.1 Tema Kunjungan....................................................................................4 2.2 Sasaran Kunjungan..................................................................................5 2.3 Jadwal Kunjungan....................................................................................6 2.4 Media Penyuluhan yang Digunakan........................................................6 2.5 Tahapan Kunjungan ................................................................................6 2.6 Temuan di Lapangan ..............................................................................7 2.7 Pembahasan ............................................................................................9 BAB III KESIMPULAN .................................................................................11 3.1 Kesimpulan ............................................................................................11 3.2 Saran ......................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................12 LAMPIRAN ....................................................................................................13



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Ruang Lingkup Materi Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional sangat penting dan strategis. Hal ini terutama karena sektor pertanian masih memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk yang ada di pedesaan dan menyediakan bahan pangan bagi penduduk. Peranan lain dari sektor pertanian adalah menyediakan bahan mentah bagi industri dan menghasilkan devisa negara melalui ekspor non migas. Bahkan sektor pertanian mampu menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir ini. Kontribusi penting penyuluhan pertanian untuk meningkatkan pembangunan pertanian dan peningkatan produksi pangan telah menyebabkan cepatnya perkembangan minat orang dalam penyuluhan selama beberapa dekade terakhir (van den Ban dan Hawkins, 1988). Beberapa



negara



telah



berhasil



memajukan



pertaniannya



yang



memungkinkan kebutuhan pangan penduduknya terpenuhi dan pendapatan petani meningkat. Perhatian terhadap masalah pertanian, khususnya pangan, telah lama mendapat perhatian para ahli. Perhatian tersebut tampak sangat menonjol ketika muncul karya R. T. Malthus pada akhir abad ke 18 (Rusli, 1989). Malthus melihat pangan sebagai pengekang hakiki dari perkembangan penduduk di samping pengekang-pengekang lainnya yang berbentuk pengekang segera. Menurutnya, apabila tidak ada pengekang maka perkembangan penduduk akan berlangsung jauh lebih cepat daripada perkembangan produksi pangan (subsisten). Hal ini karena perkembangan penduduk mengikuti deret ukur, sedangkan perkembangan pangan mengikuti deret hitung. Desakan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya yang terus berkembang telah menyadarkan berbagai negara berusaha untuk meningkatkan produksi pangannya. Oleh karena itu, teknologi pertanian yang lebih baik terus dikembangkan dan diintroduksikan kepada petani agar petani mau menerapkan teknologi tersebut dan produksi pangan meningkat. Kegiatan menyebarkan informasi/teknologi pertanian tersebut, dikenal dengan penyuluhan pertanian (agricultural extension). Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar 1



sekolah (nonformal) untuk para petani dan keluarganya dengan tujuan agar mereka tahu, mau, mampu, dan berswadaya mengatasi masalahnya secara baik dan



memuaskan



dan



meningkat



kesejahteraannya



(Wiriatmadja,



1990).



Penyuluhan pertanian di Indonesia telah mempunyai sejarah yang cukup panjang, yang dimulai sejak awal abad 20. Penyuluhan pertanian bermula dari adanya kebutuhan untuk meningkatkan hasil pertanian, baik untuk kepentingan penjajah maupun untuk memenuhi kebutuhan pribumi. Kebutuhan peningkatan produksi pertanian diperhitungkan akan dapat dipenuhi seandainya teknologi-teknologi maju yang ditemukan Dwi Sadono/ Konsep/ Jurnal Penyuluhan Maret 2008, Vol. 4 No. 1 66 para ahli dapat dipraktekkan oleh para petani sebagai produsen primer. Dengan hasil yang cukup menggembirakan, usaha-usaha ini terus dikembangkan dan kemudian dibentuk suatu sistem penyuluhan pertanian yang melembaga di Indonesia dengan dibentuknya Dinas Penyuluhan (Landbouw Voorlichting Dients atau LVD) pada tahun 1908 di bawah Departemen Pertanian (BPLPP, 1978; Iskandar, 1969). 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses penyuluhan, mengetahui kebutuhan petani, mengetahui kemajuan teknologi yang digunakan petani di kecamatan kasemen, serta mengetahui permasalahan petani. 1.3 Manfaat 1. Membantu menganalisis situasi-situasi yang sedang mereka hadapi dan melakukan perkiraan ke depan. 2. Membantu mereka memperoleh pengetahuan/informasi guna memecahkan masalah. 3. Membantu mereka menemukan masalah 4. Membantu mereka mengambil keputusan dan 5. Membantu mereka menghitung besarnya resiko atas keputusan yang diambilnya 6. Memperoleh pengalaman lapangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penerapan metode dan teknik penyuluhan kunjungan usahatani secara individu dan tatap muka.



2



7. Mengetahui gambaran nyata tentang metode dan teknik penyuluhan kunjungan usahatani. 1.4 Lokasi dan Waktu Lokasi pelaksanaan praktik metode kunjungan usahatani bertempat di Desa Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Sedangkan untuk waktu pelaksanaan praktik metode kunjungan usahatani dilaksanakan pada hari tanggal 11 Mei 2020 Jam 13.30 s/d 15.00.



BAB II 3



PELAKSANAAN 2.1 Tema Kunjungan Dalam praktik metode penyuluhan pertanian ini, dilaksanakan secara kelompok yang terdiri dari 2 orang dengan mengunjungi lahan usahatani diterapkan bertujuan untuk menggali informasi - informasi secara langsung melalui petani secara terpilih di Desa Kilasah Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. Tema yang ingin disampaikan dilandasi dari permasalahan terkait verifikasi online untuk bantuan benih kepada ketua kelompok tani dari Pemerintah Pusat. Jika verifikasi online kepada petani tidak terlaksana dengan baik, maka proses penyaluran bantuan benih mungkin akan sedikit terhambat. Tema dalam pelaksanaan metode kunjungan usahatani yaitu Verifikasi online terkait dengan program bantuan benih kepada petani yang diadakan Pemerintah. Penyuluhan dalam kesempatan ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Seksi (Kasi) Dinas Pertanian Kota Serang serta beberapa penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kasemen. Pada penyuluhan ini dilakukan sosialisasi terkait verifikasi secara online untuk penyaluran bantuan benih dari Pemerintah Pusat kepada kelompok tani menjelang masa tanam. Penyuluhan dilakukan untuk dapat mencegah permasalahan terhambatnya proses penyaluran bantuan benih dari Pemerintah Pusat yang disebabkan karena proses verifikasi online pada kelompok tani yang tidak berjalan dengan baik. Verifikasi online ini sebagai peluang dalam pemanfaatan bantuan benih untuk meningkatkan produktivitas bagi sasaran yaitu Kelompok tani Desa Kilasah Kecamatan Kasemen. Perubahan sikap, perilaku dan pengetahuan adalah bentuk keberhasilan dalam penyuluhan, dan metode serta teknik dalam penyampaiannya menjadi peran penting dalam membantu keberhasilan penyuluhan tersebut, maka penyuluhan harus melihat bagaimana metode dan teknik yang sesuai untuk dapat berhasil diterapkan bagi sasaran.



2.2 Sasaran Kunjungan 4



Sasaran dalam penyuluhan pertanian ini adalah sebanyak 30 orang ketua kelompok tani yang kelompoknya terpilih untuk mendapatkan bantuan benih dari Pemerintah Pusat. Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan bantuan benih dari Pemerintah Pusat, memberikan pemahaman terhadap petani terkait dengan proses administrasi terbaru dalam bantuan benih, yaitu verifikasi yang dilakukan secara online. Metode yang digunakan adalah presentasi, ceramah, diskusi mengenai proses verifikasi online bantuan benih tersebut. Semua materi penyuluhan yang disampaikan oleh seorang penyuluh, pertama-tama harus diingat bahwa materi tersebut harus senantiasa mengacu kepada kebutuhan yang telah dirasakan oleh masyarakat sasarannya. Kenyataannya seringkali penyuluh menghadapi kesulitan untuk memilih dan menyajikan materi yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sasarannya, hal ini disebabkan oleh karena keragaman sasaran yang dihadapi, sehingga menuntut keragaman kebutuhan yang berbeda atau keragaman materi yang harus disampaikan pada saat yang sama (Suwardi, 2009). Sasaran penyuluhan yang diambil terdiri dari 30 ketua kelompok tani yang sudah disaring oleh penyuluh untuk mendapatkan bantuan benih dari pemerintah. Namun terdapat 8 kelompok tani tidak hadir pada penyuluhan tersebut. Kelembagaan Petani Berdasarkan kelembagaan petani jumlah kelompok tani pada tahun 2019 sebanyak 89 kelompok, dengan jumlah Gapoktan pada tahun 2019 sebanyak 14 gapoktan. Peningkatan produksi disektor pertanian dititik beratkan untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan nasional serta mempertahankan ketahanan pangan didaerah. Sasaran pada daerah Kota Serang, tepatnya di Kecamatan Kasemen, adalah pak Haji Rohalin, salah satu dari 30 ketua kelompok tani yang terpilih mendapatkan bantuan benih. Komoditas unggulannya adalah tanaman padi dan sayur-sayuran.



5



2.3 Jadwal Kunjungan Jadwal kunjungan untuk bertemu dan wawancara dengan kelompok usahatani, ketua kelompok tani, dan penyuluh dilakukan pada siang hari sekitar jam 13.30 – 15.00 WIB. Jadwal kunjungan ditentukan dengan mempertimbangkan



diwaktu



tersebut



rutin



dilaksanakan



kegiatan



penyuluhan antara penyuluh dengan kelompok tani di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kasemen. Urutan jadwal kunjungan usahatani sebagai berikut : 1. Menentukan lokasi



(2 Maret 2020)



2. Sosialisasi dengan sasaran



(5 Maret 2020)



3. Menyiapkan pertanyaan



(9 Maret 2020)



4. Kunjungan usahatani perkelompok



(11 Maret 2020)



2.4 Media Penyuluhan yang Digunakan Media penyuluhan yang digunakan dalam kegiatan praktik metode kunjungan usahatani ini meliputi : 1. Alat tulis-menulis. 2. Gambar/Foto yang telah disiapkan dalam kamera handphone. Adapun bahan dan alat lain yang digunakan dalam kegiatan praktik metode kunjungan usahatani ini antara lain : 1. Peta lokasi yang dikunjungi. 2. Checklist pengamatan. 3. Kamera handphone. 2.5 Tahapan Kunjungan Kunjungan usahatani ini dilakukan dengan melalui tahapan yaitu sebagai berikut : 1. Tahap Pra-kunjungan a. Menentukan jadwal kunjungan. b. Menyiapkan berkas – berkas perizinan kunjungan.



6



c. Mengunjungi Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Kasemen untuk perizinan kunjungan. 2. Tahap Kunjungan a. Membuka pembicaraan/perkenalan dengan petani. b. Menyampaikan maksud dan tujuan. c. Mengamati lahan usahatani. d. Berdiskusi dengan petani terkait dengan inovasi yang ditawarkan. e. Menggali informasi dari petani berdasarkan checklist pengamatan. 3. Tahap Pasca-kunjungan Merupakan tahapan tindak lanjut dari kunjungan usahatani yang telah dilakukan antara penulis dengan petani sasaran, baik berupa rencana pertemuan selanjutnya sesuai kesepakatan dan kemudian melakukan penulisan laporan praktik. 2.6 Temuan di Lapangan Metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan menemui petani secara perorangan diterapkan dalam bentuk wawancara dan pengamatan yang bertujuan untuk menggali informasi dan sarana bertukar pikiran tentang segala permasalahan yang dihadapi di lapangan. Dengan parameter checklist yang telah ditentukan didapatkan informasi-informasi dari sasaran sebagai berikut : 1. Tema Kunjungan Sasaran Isi Pesan Inovasi Media yang digunakan No. 1



Kondisi/Komponen yang diamati Saat membuka pembicaraan



: Verifikasi Online Bantuan Benih : 30 Ketua Kelompok Tani : Verifikasi online bantuan benih kepada petani : Alat tulis dan Foto Dalam Handphone



Hasil Pengamatan/Wawancara Petani menerima kedatangan dengan baik, sambil istirahat mendengarkan informasi yang disampaikan. Proses perkenalan berjalan dengan sangat baik dan hangat.



7



KETERANGAN



2



Pengamatan terhadap lahan usahatani



Lahan umumnya ditanami padi dan sayur-sayuran ,ada beberapa yang telah dipanen.



3



Permasalahan di lahan menurut petani



Menurut petani, permasalahan yang ada di lahan yaitu masalah saluran irigasi air yang masih kurang optimal sehingga masih sering terjadi kekeringan di lahan. Selain itu juga permasalahan hama juga menjadi kendala meskipun masih bisa dikendalikan, Dan benih yang di dapatkan sulit dikarenakan pendistribusian yang kurang baik



4



Petani sangat Menerima dan bersedia untuk memerhatikan dan segera melakukannya menerima informasi/materi yang disampaikan



5



Tanggapan petani saat diberikan informasi mengenai inovasi yang Ditawarkan Kendala yang dirasakan petani jika menerapkan materi yang ditawarkan.



6



Usulan petani



kegiatan penyuluhan di kecamatan kasemen ini, yang beliau rasakan sangat bermanfaat dan berdampak baik bagi petani, namun



Ada beberapa lahan petani telah terkonversi menjadi perumahan. Butuh perhatian desa dalam upaya mempertahankan lahan pertanian. Pendistribusian benih terkendala dikarenakan sulitnya akses jalan menuju lokasi. Benih yang di berikan oleh pemerintah seringkali juga tidak tepat sasaran oleh sebab itu dilakukan pendataan online agar tepat sasaran.



Kendalan yang dialami petani adalah benih yang di dapatkan sulit dikarenakan pendistribusian yang kurang baik.



Pendistribusian benih terkendala dikarenakan sulitnya akses jalan menuju lokasi. Benih yang di berikan oleh pemerintah seringkali juga tidak tepat sasaran oleh sebab itu dilakukan Petani menganggap bahwa pendataan online agar tepat inovasi dengan pemberian sasaran. bibit varietas baru ini akan sangat menguntungkan baginya.



8



Varietas bibit baru yang akan diberikan, sebaiknya lebih memberikan keuntungan bagi petani dan pendistribusian benih yang cepat dan tepat



beliau menyarankan agar sasaran. inovasi yang nanti akan dipraktikan, dapat memberikan keuntungan lebih lagi, dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari varietas bibit yang lain. Selain itu juga petani mengharapkan adanya inovasi yang mengtasi pengadaan air di lahan sawahnya maupun di lingkungan kecamatan kasemen. Sumber: Data diolah, 2020 2.7 Pembahasan Menurut Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pertanian Kota Serang dalam penyuluhan tersebut, Luas lahan pertanian yang mencapai kurang lebih 3855 ha dan dengan total 328 kelompok tani yang ada di Kota Serang, maka tidak semuanya akan mendapatkan bantuan benih dari Pemerintah Pusat. Hanya 2 kecamatan yang akan mendapat bantuan benih tersebut, yaitu Kecamatan Kasemen dan Kecamatan Walantaka. Untuk itu maka dilakukan seleksi untuk menentukan kelompok tani yang akan dipilih untuk mendapatkan bantuan benih tersebut. Untuk Kecamatan Kasemen sendiri dari 89 kelompok tani yang ada, hanya 30 kelompok tani yang terpilih untuk mendapatkan bantuan benih tersebut. Adapun saat ini kelompok tani yang diprioritaskan untuk mendapat bantuan benih yaitu kelompok tani yang terdampak banjir. Karena tidak semua kelompok tani mendapatkan bantuan, maka diharapkan agar tidak terjadi kecemburuan diantara kelompok tani. Hal ini karena memang bantuan benih dari pemerintah yang sangat terbatas. Kemudian karena tidak bisa diharapkan jenis varietas yang akan diterima nantinya oleh petani, namun harapannya bantuan benih tersebut dapat meningkatkan produktivitas petani dan mulai ditanam pada masa tanam di akhir bulan Maret untuk se-Kecamatan Kasemen.



9



Kemudian dalam proses mendapatkan bantuan benih tersebut, diperlukan verifikasi online untuk para petani yang menjadi anggota di kelompok tani yang terpilih untuk mendapatkan bantuan benih. Verifikasi secara online ini merupakan suatu inovasi yang pertama kali dilakukan di tahun ini. Jika pada tahun sebelumnya hanya mengandalkan data dari ketua kelompok tani yang hanya berupa jumlah anggota tani, namun di verifikasi online ini anggota tani harus melakukan verifikasi yang meliputi berkas seperti ktp, kartu keluarga, yang dilakukan secara online. Verifikasi secara online ini merupakan salah satu syarat administrasi dalam proses penyaluran bantuan benih dari Pemerintah Pusat. Jika proses verifikasi online tidak berjalan dengan baik, maka berpotensi akan menghambat proses penyaluran bantuan (Bantuan telat datang). Jika terjadi maka hal ini tentu akan berdampak pada telatnya masa tanam para petani. Oleh karena itu



untuk mencegah hal tersebut maka dilakukan penyuluhan dengan tema



tersebut agar petani dapat mendapatkan informasi terkait dengan proses verifikasi bantuan benih yang dilakukan secara online untuk pertama kalinya sehingga petani mempersiapkan berkas – berkas untuk verifikasi online dan mempercepat proses penyaluran bantuan benih.



10



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Penyuluhan dilakukan untuk dapat mencegah permasalahan terhambatnya proses penyaluran bantuan benih dari Pemerintah Pusat yang disebabkan karena proses verifikasi online pada kelompok tani yang tidak berjalan dengan baik. Verifikasi online ini sebagai peluang dalam pemanfaatan bantuan benih untuk meningkatkan produktivitas bagi sasaran yaitu Kelompok tani Desa Kasemen. Perubahan sikap, perilaku dan pengetahuan adalah bentuk keberhasilan dalam penyuluhan, dan metode serta teknik dalam penyampaiannya menjadi peran penting dalam membantu keberhasilan penyuluhan tersebut, maka penyuluhan harus melihat bagaimana metode dan teknik yang sesuai untuk dapat berhasil diterapkan bagi sasaran. Adapun saat ini kelompok tani di kecamatan Kasemen yang diprioritaskan untuk mendapat bantuan benih yaitu kelompok tani yang terdampak banjir. Karena tidak semua kelompok tani mendapatkan bantuan, maka diharapkan agar tidak terjadi kecemburuan diantara kelompok tani. Hal ini karena memang bantuan benih dari pemerintah yang sangat terbatas. Kemudian karena tidak bisa diharapkan jenis varietas yang akan diterima nantinya oleh petani, namun harapannya bantuan benih tersebut dapat meningkatkan produktivitas petani dan mulai ditanam pada masa tanam di akhir bulan Maret untuk se-Kecamatan Kasemen. 3.2 Saran Pemerintah harus lebih tegas dalam mengatasi permasalahan pada sektor pertanian. Penanganan dalam perdistribusian benih yang lambat harus segera di selesaikan. Pemerataan dalam pendistribusian benih juga harus terjamin. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap laporan praktikum ini. Dalam kegiatan praktikum ini.



11



DAFTAR PUSTAKA Dwi Sadono, 2008 Konsep Jurnal Penyuluhan Maret, Vol. 4 No. 1 Herbenu, 2007.Pengembangan Sumberdaya Petugas Penyuluh Lapangan PPL Pertanian Guna Menghadapi Persaingandan Meraih Peluang Kerja Vol. 3 No.1. Jurnal Ilmu Pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian : Yogyakarta Machmud SM. 2006. Penyuluhan Pertanian: Bahan Ajar Kuliah Ilmu penyuluhan. IPB. Bogor Mardikanto, Totok. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. LPP UNS dan UNS Press : Surakarta. Suwardi, Herman. 2009. Memperbaiki Sistem Latihan dan Kunjungan. Jurnal Agro Ekonomika. Vol. 10(10): 15-24



12



LAMPIRAN Peta lokasi Desa Kilasah, Kecamatan Kasemen – Kota Serang



Tabel 1. Ceklis Pengamatan/Wawancara pada Metode dan Teknik Kunjungan*) Tema Kunjungan



: ..............................................................................



Sasaran



: ……………………………………………………



Isi pesan inovasi



: ................................................................................



Media yang digunakan: ............................................................................................. No



Kondisi/Komponen yang



Hasil Pengamatan/



diamati



Wawancara



1.



Saat membuka pembicaraan



2.



Pengamatan terhadap lahan usahatani



3.



Permasalahan di lahan menurut petani



4.



Tanggapan petani saat 13



Keterangan



diberikan informasi mengenai inovasi yang 5.



ditawarkan Kendala yang dirasakan petani jika menerapkan



6.



inovasi yang ditawarkan Usulan Petani



14