LAPORAN  SINGKAT PEMBELAJARAN TERPADU - HARSINI  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN SINGKAT HASIL PEMBELAJARAN TERPADU DI SD



Nama NIM Pokjar



: Harsini : 857838059 : Sragen



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS TERBUKA SURAKARTA 2022.1



BAB I PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah sebuah program yang mengandung komponen tujuan, proses belajar mengajar antara murid dan gurunya sehingga, akan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) menjadi lebih baik. Apalagi kita hidup dijaman sekarang ini pendidikan sangatlah di perlukan karena pendidikan membawa kita tidak ketinggalan jaman tetapi kita bisa memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik bagi kita. Menurut Heidjrachman dan Husnah (1997:77) pendidikan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan umum sesorang termasuk di dalam peningkatan penguasaan teori dan keterampilan, memutuskan dan mencari solusi atas persoalan-persoalan yang menyangkut kegiatan di dalam mencapai tujuannya, baik itu persoalan dalam dunia pendidikan ataupun kehidupan sehari-hari. Sedangkan menurut Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld mengatakan pendidikan merupakan suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan meningkatkan ilmu pengetahuan, jsamani, dan akhlak sehingga secara perlahan bisa menghantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar anak tersebut memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya. Selain itu pendidikan juga dapat di jadikan sebagai upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri dan bertaanggung jawab dan pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaannya. Pendidikan bukan sebagai sarana saja tetapi sekaligus menyiapkan generasi masa depan yang lebih kreatif. Melalui upaya ini mutu pendidikan sangat diharapkan dapat berubah melalui proses belajar mengajar. Belajar mengajar yaitu proses penyampaian ilmu atau transformasi ilmu yang dilakukan oleh tenaga pendidik dan dikejakan dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan oleh peserta didik, proses tersebut dapat di lakukan seacara formal ataupun nonformal, disesuaikan dengan kondisi dan keadaan yang ada. Efektifitas proses belajar mengajar disekolah dasar merupakan sebuah proses pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Proses belajar mengajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi di banding proses lainnya (Udin S, 2003 : 3-4). Proses pendidikan yang bermutu ditentukan oleh berbagai unsur dinamis sebagai satu kesatuan sebagai sebuah system. Hal tersebut di pengaruhi oleh beberapa faktor penentu untuk memperoleh proses pendidikan yang efektif yaitu : kepemimpinan staff, pengembangan staff, penilaian diri, tujuan dan harapan sekolah, iklim sekolah, komunikasi dan keterlibatan orang tua, dan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran merupaka suatu rangkaian kegiatan komunikasi antara guru dan siswa dengan tujuan agar siswa tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Untuk itu dalam sebuah sekolah, aktor yang mempunyai peranan paling penting dalam proses pembelajaran adalah guru. Guru merupakan



profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai pengajar. Untuk menjadi seorang guru di perlukan beberapa syarat tertentu dan harus menguasai seluk beluk pendidikan serta menguasai ilmu pengetahuan yang akan di ajarkan kepada siswa. Dalam proses belajar mengajar guru harus memenuhi beberapa kriteria dalam bentuk rencana kegiatan. Hal ini bertujuan untuk mencapai target rencana kerja bagi guru, bukan hanya melaksanakan proses belajar mengajar tetapi juga memiliki administrasi pendukung dalam melaksanakan tugasnya yang terlebih dahulu di ketahui dan di setujui serta di kontrol kepala sekolah dalam bentuk supervisi. Untuk mengembangkan kemampuan guru di sekolahnya, kepala sekolah telah memberikan miotivasi berupa dorongan, rangsangan untuk meningkatkan kompetensi insebtif, namun dalam pengembangan kemampuan guru tidak hanya dengan motivasi saja. Pengembangan kemampuan ini juga perlu didukung oleh adanya fasilitas penunjang saat proses belajar mengajar seperti sarana prasarana yang memadai, media pembelajaran yang lengkap, alat-alat praktik peraga yang lengkap, suasana kelas yang nyaman, hal ini akan mempengaruhi efektifitas dalam proses belajar mengajar. Selama ini pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar sering kali masih menggunakan buku ajar yang hanya mengemukakan teori saja tanpa memberikan contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih bagi siswa. Seringkali metode ceramah secara langsung kepada siswa pada saat berlangsungnya kegiatan mengajar memberikan efek siswa kurang memahami maksud dan penjelasan guru. Seiring dengan terbentuknya kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 yang mengacu pada kompetensi dasar. Sehingga dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan yang harus di kuasai oleh siswa. Selajutnya agar pembelajaran tematik menjadi suatu pengetahuan dan keterampilan bagi siswa, dan supaya tidak merasa jenuh, guru harus mencari cara terbaik dalam menyampaikan materi, seperti memvariasikan cara penyampaian, salah satu cara yang dapat di gunakan guru adalah dengan mengunakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi materi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa untuk belajar. Media pembelajaran mencakup alat-alat yang berupa alat grafik, visual, elektronik atau audio dan alat peraga. Penggunaan media pembelajaran memberikan banyak manfaat bagi siswa anatar lain, makna materi akan lebih jelas sehingga dapat di pahami oleh siswa dan memungkinkan siswa untuk lebih menguasai tujuan pembelajaran, metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak hanya narasi verbal melaui kata-kata guru dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya mendengarkan deskripsi guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan dan lain-lain.



B. RUMUSAN MASLAH 1. Bagaimana minat belajar berhitung pada pelajaran sub tema tumbuhan siswa kelas 1 SD Muhamadiyah Plosorejo dengan menggunakan media alat peraga? 2. Bagaimana hasil belajar pada pelajaran sub tema tumbuhan dengan menggunakan media alat peraga dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas 1 SD Muhamadiyah Plosorejo? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Meningkatkan minat belajar berhitung pada pelajaran sub tema tumbuhan siswa kelas 1 SD Muhamadiyah plosorejo dengan menggunakan media alat peraga. 2. Meningkatkan hasil belajar pada pelajaran sub tema tumbuhan siswa kelas 1 SD Muhamadiyah Plosorejo dengan menggunakan media alat peraga. D. MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Guru a. Sebagai bahan ajar dengan mengaplikasikan media alat peraga dalam mendeskripsikan bagian dari tumbuhan. b. Menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan pembelajaran yang dapat di gunakan untuk meningkatakan mutu pembelajaran tematik. 2. Bagi Siswa a. Siswa akan lebih jelas dalam memahami materi yang di ajarkan guru dalam mendeskripsikan bagian dari tumbuhan. b. Siswa mendapatkan pembelajaran tematik yang lebih bermakna dan berkualitas. 3. Bagi Sekolah a. Dapat memberikan sumbangan dalam upaya peningkatan mutu dan efektivitas mata pelajaran tematik. b. Meningkatkan hasil belajar siswa, akan berdampak pada peningkatan kualitas sekolah. 4. Bagi Penliti a. Mendapatkan pengalaman langsung dalam mengunakan alat peraga dalam pembelajaran tematik. b. Menmabah wawasn dan pengetahuan bahwa mengajarkan materi tematik, juga bisa di lakukan dengan media alat peraga.



BAB II PEMBAHASAN



A. Hakikat Pembelajaran Terpadu di SD 1. Pengertian Pembelajaran Terpadu Terdapat dua istilah yang secara teoritis memiliki hubungan yang slaing terkait dan ketergantungan satu dan lainnya, yaitu intergrated curriculum (kurikulum terpadu) dan intergrated learning (pembelajaran terpadu). Kurikulum terpadu adalam kurikulum yang mengabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemanduan isi, keterampilan, dan sikap ( Wolfinger, 1994:133). Sedangkan pembelajaran terpadu diartikan sebagai konsep pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran terpadu, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang mereka sudah pahami. Sealin itu pembelajaran terpadu juga dapat di artika sebagai pengabungan sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran yang berbeda yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling serta dalam rentang kemampuan dan perkembangan siswa, dengan aharapn siswa akan belajar dengan lebih baik dan bermakna. 2. Karakteristik Pembelajaran Terpadu Penerapan pendekatan pembelajaran terpadu di sekolah dasar bisa di sebut sebagai suatu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, terutama dalam rangka mengimbangi gejala penjejalan isi kurikulum yang sering terjaid dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Penjejalan isi kurikulum tersebut dikhawatirkan akan mennggangu perkembangan anak, karena terlalu banyak menuntut anak untuk mengerjakan aktivitas atau tugas-tugas yang melebihi kapasitas dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, anak kehilangan sesuatu yang seharusnya bisa mereka kerjakan. Jika dalam prose pembelajaran, anak hanya merespon segalanya dari guru, maka mereka akan kehilangan pengalaman pembelajaran yang alamiah dan langsung (direct experiences). Pengalaman-pengalaman sensorik yang membentuk dasar kemampuan pembelajaran abstrak siswa menjadi tidak tersentuh, hal tersebut merupakan karakteristik utama perkembangan anak usia sekolah dasar. Berikut terdapat beberapa karakteristik yang perlu di pahami dari pembelajaran terpadu, diantaranya : a. Pemeblajaran terpadu berpusat pada siswa (student centered). b. Pembelejaran terpadu dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct experiences). c. Dalam pemeblajaran terpadu pemisahan antar mata pelajaran menjaid tidak begitu jelas. d. Pembelajaran terpadu bersifat luwes (fleksibel), sebab guru dapat mengaitkan bahan ajar dari suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.



e. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. B. Alasan Diadakannya Pembelajaran Terpadu di SD 1. Hambatan dalam Pembelajaran Terpadu a. Kurikulum dasar yang dicapai oleh siswa dalam kurikulum sekolah dasar tahun 2004 masih terpisah-pisah dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang ada. Hal ini menyulitkan guru dalam mengembangkan program pembelajaran terpadu. b. Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu di butuhkan sarana dan prasarana belajar yang memadai untuk mencapai dasar secara optimal. c. Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu ini secara utuh. 2. Kekurangan dalam Pembelajaran Terpadu a. Aspek Guru Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan mengembangkan materi secara kreative agar pembelajaran terpadu dapat terwujud. b.



Aspek Peserta Didik Pembelajaran terpadu menuntut kemampuan belajar peserta didik yang relatif “baik”, baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.



c. Aspek Sarana dan Sunber Pembelajaran Pembelajaran tepadu memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga fasilitas internet. d. Aspek Kuikulum Kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik (bukan pada pencapaian taget penyampaian materi). e. Aspek Penilaian Pembelajaran terpadu membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), yaitu menetapkan kebehasilan belajar peserta didik dai beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan. d. Suasana Pembelajaran Pembelajaran terpadu berkecendeungan mengutamakan salah satu bidang kajian dan tenggelam’nya bidang kajian lain. Dengan kata lain, pada saat mengajarkan sebuah TEMA, maka guru bekecenderungan menenkankan atau mengutamakan subtansi gabungan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan lata belakang pendidikan guu itu sendiri. 3.



Kelebihan dalam Pembelajaran Terpadu 1. Peoleransi, pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan perkembangan siswa. 2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.



3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama. 4. Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilah berfikir siswa. 5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering di temui siswa dalam lingkungannya. 6. Menumbuhkembangkan keterampialn sosial siswa seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan respek terdapat gagasan orang lain. Pembelajaran terpadu di dukung oleh berbagai pihak yang terkait dalam proses pembelajaran yaitu guru, siswa, dan pihak sekolah. Guru sebagai pelaksana pembelajaran terapdu, siswa sebagai objek pelaksanaan terpadu dan pihak sekolah berperan sebagai penyedia fasilitas pembelajaran terpadu.pembelajaran terpadu diperlukan dalam proses pembelajaran siswa Sekolah Dasar karena akan membentuk pengalaman secara totalitas dalam pribadi anak. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak yang masih melihat segala sesuatu sebagai keutuhan (berikir holistik), pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berfikir holistik dan membuat kesulitan bagi peserta didik. Guru kurang memperhatikan nasib anak, dengan kata lain siswa terabaikan oleh guru, akibatnya perkembangan potensi anak mengalami berbagai hambatan. Anak belum mampu mempelajari hal-hal secara terpisah-pisah yang di sajikan secara abstrak, karena hal ini yang tidak dapat sesuai dengan karakteristik perkembangannya. Untuk itu di perlukan suatu alternatif pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan anak. Pembelajaran terpadu memberikan sumbangan bagi penyelengara pendidikan yaitu sebagai alternatif pembaruan penyelenggaraan pembelajaran yang diharapkan mampu memantau anak untuk mengembangkan potensinya seoptimal mungkin. Setiap pendidik harus mengetahui teori pembelajaran terpadu karena guru harus menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Dengan proses belajara yang menyenangkan, siswa akan lebih bisa menerima materi yang didapatkannya. Proses pembelajaran yang bermakna juga memungkinkan siswa dapat mengingat hasil pembelajaran lebih lama dan tidak mudah lupa. Selain itu dengan guru menerapkan pembelajaran terpadu, siswa akan di berikan pengalaman secara nyata dalam proses pembelajaran. C. Prinsip Pembelajaran Terpadu di SD Hernawan dan Resmini (2005:1:14) menjelaskan beberapa prinsip yang perlu di perhatikan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu yaitu 1. Prinsip pada saat penggalian tema-tema, 2. Prinsip pada pelaksanaan pembelajaran, dan 3. Prinsip pelaksanaan penilaian, di jabarkan sebagai berikut : 1. Prinsip pada saat penggalian tema-tema Prinsip yang perlu di perhatikan pada saat penggalian tema-tema adalah :



a. Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah digunakan memadukan banyak bidang studi. b. Tema harus bermakna artinya bahwa tema yang di pilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya. c. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak. d. Tema yang di kembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak. e. Tema yang di pilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang waktu belajar. f. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku, serta harapan dari masyarakat. g. Tema yang di pilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar. 2. Prinsip pengelolaan pembelajaran a. Guru hendaknya jangan menjadi “single aktor” yang mendominasi pembicaraan dalam proses belajar mengajar. b. Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerjasama kelompok. c. Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terfikirkan dalam proses perencanaan. 3. Prinsip dalam proses penilaian pembelajaran a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi lainnya. b. Guru perlu mengajak siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah di capai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang telah di sepakati dalam kontrak. D. Manfaat Pembelajaran Terpadu di SD a. Penggabungan beberapa kompetensi dasar dan indikator dapat terjadi tumpang tindih materi sehingga dapat dikurangi dan bahkan dapat dihilangkan. b. Isi materi pelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, sehingga siswa dapat melihat hubunganhubungan yang lebih bermakna. c. Siswa lebih fokus dan tidak terpecah-pecah, karena materi yang disajikan lebih terpadu, sehingga penguasaan materi pelajaran akan semakin baik dan meningkat. d. Memperkaya transfer belajar (transfer of learning) siswa, karena isi pelajaran diterapkan dari dunia nyata di sekitar kehidupan siswa. e. Mengembangakan keterampilan sosial pada siswa, seeprti kerjasama, toleransi, komunikasi, berbudi pekerti, dan dapat menerima masukan dan tanggapan dnegan sopan dari orang lain tanpa minder atau malu. f. Mengembangkan keterampilan berfikir siswa.



g. Perkembangan dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tahap perkembangan dan kebutuhan anak sekolah dasar. h. Embelajaran terpadu memberikan penerapan-penerapan dunia nyata. i.



Melalui pembelajaran terpadu terjadi kerjasama yang lebih meningkatkan antar para guru, para siswa, guru-siswa, dan siswa-orang atau narasumber lain.



E. Strategi Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Terpadu di SD Strategi yang di gunakan dalam pelajaran sub tema tumbuhan dengan mengguankan media alat peraga pada siswa kelas 1 SD Muhamadiyah Plosorejo, yang pertama siswa di perlihatkan alat peraga yang berbentuk tumbuhan, kemudian siswa di minta untuk mendiskripsikan dan menghitung jumlah dari setiap bagian bagian dari tumbuhan tersebut, setelah di peroleh inormasi tentang bagian tumbuhan tersebut, siswa mempresentasikan di depan kelas dengan mengguankan intonasi dan ejaan yang bisa di pahami oleh guru.



BAB III PENUTUP A. Simpulan dan Saran Adanya peningkatan hasil belajar berhitung siswa dari penggunaan alat peraga sebagai media pada pembelajaran terpadu sub tema tumbuhan di SD Muhamadiyah Plosorejo. Yang semula hanya beberapa siswa yang dapat berhitung, dengan pengguanaan alat peraga sebagai media pembelajaran siswa yang belum pandai berhitung kini dapat berhitung. Dengan demikian dapat di tarik keismpulan bahwa penggunaan media pembelajaran alat peraga dapat meningkatkan minat hasil belajar kelas 1 SD Muhamadiyah Plosorejo.



DAFTAR PUSTAKA Haryanto, 2012: dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para ahli https://belajar psikologi.com/pengertian-pendidikan menurut ahli/diakses tanggal 29 mei 2022 Hernawan Dan Resmini. 2005. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka Herry Hernawan A (2020). Pembelajaran Terpadu di SD.Universitas Terbuka Izzaty, Rita Eka 2012. “Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini : Sudut Pandang Psikologi Perkembangan Anak,” 1-9 . Sa ud, Udin. S (2003) Pembinaan Pembelajaran Terpadu (Modul) Bandung; PPS-UPI Kantor Diklat Kota Bnadung. Sri Mulyani, Ni M, (Pentingnya pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar)



LAMPIRAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)



Mata Pelajaran



: IPA



Materi Pokok



: Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan



Kelas



:3/1



Pertemuan



: 1 Kali / 2 x 35 Menit



I.



Standar Kompetensi 1. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.



II.



Kompetensi Dasar a. menjelaskan hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.



III.



Indikator - Menunjukan bagian-bagian tumbuhan - Mengidentifikasi fungsi akar pada tumbuhan - Mengidentifikasi fungsi batang, daun, bunga, buah pada tumbuhan - Menjelaskan contoh-contoh tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar rumah dan sekolah



IV.



Tujuan Pembelajaran Siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian tumbuhan dengan benar berdasarkan gambar atau benda asli yang id amati. Siswa dapat menyebutkan bagian-bagian pada tumbuhan dengan benar Siswa dapat menjelaskan fungsi bagian dari tumbuhan dengan benar



V.



VI.



Materi Pokok Tumbuhan Metode Pembelajaran Ceramah Diskusi Kerja kelompok Eksperimen Penugasan



VII. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Awal Apersepsi, memotivasi siswa dengan meminta siswa mengamati lingkungan sekitar kelas dan bertanya jawab mengenai tumbuhan yang ada di sana.



Kegiatan Inti 1. Menampilkan gambar bagian-bagian tumbuhan dan mempresentasikan bagian dari tumbuhan yaitu akar, batang, daun, bunga, buah. 2. Menjelaskan bagian tumbuhan dengan memperlihatkan gambar dari bagian tumbuhan tersebut. 3. Bertanya jawab kembali dengan siswa mengenai bagian tumbuhan yang siswa amati di sekitar kelas tadi dan menjelaskan bagian-bagian tumbuhan tersebut. 4. Siswa menunjukan bagian-bagian pada tumbuhan beserta fungsi dari setiap bagian tumbuhan. Kegiatan Akhir 1. Siswa membuat rangkuman materi 2. Siswa mengerjakan soal latihan 3. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum di ketahui siswa 4. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan dan kesimpulan. 5. Guru memberikan penilaian. VIII. Alat dan Sumber Bahan Alat Peraga 1. Gambar pohon atau benda asli bagian-bagian tumbuhan Sumber 1. Buku LKS siswa 2. Buku pendamping yang relevan 3. Gambar pohon atau benda asli bagian-bagian tumbuhan IX. Penilain Tes Tertulis Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Sebutkan bagian –bagian pada tumbuhan mangga ! 2. Sebutkan fungsi batang pada tumbuhan ! 3. Berikan 3 contoh tumbuhan yang dapat berbuah ! 4. Gambarlah tumbuhan lengkap beserta bagian-bagian nya ! 5. Sebutkan fungsi dari akar pada tumbuhan !



Lembar Kerja Siswa :



LAMPIRAN Kunci Jawaban Tes Tertulis 1. Akar, Batang, Daun, Bunga, Buah 2. Untuk memperkokoh dan menyokong berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya. 3. Pohon Mangga, Pohon Pisang, Pohon Durian. 4.



5. Untuk menyerap air dan mineral dari tanah, kemudian diangkut ke bagian batang.



ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 1 (APKG PKM PGSD 1) LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PEMBELAJARAN NAMA GURU/MAHASISWA NIM TEMPAT MENGAJAR



:



HARSINI



: :



KELAS MATA PELAJARAN WAKTU UPBJJ-UT



: : : :



857838059 SD MUHAMADIYAH PLOSOREJO 1 IPA 2 X 35 SURAKARTA



PETUNJUK : Baca dengan cermat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam RPP tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini. Sesuaikan RPP yang dikembangkan dengan beberapa butir aspek yang di nilai yang terfokus pada pendekatan tematik. 1. Menentukan Tema, Bahan pembelajaran dan merumuskan tujuan/indikator 1



2



3



4



1.1.Kesesuaian tema penghubung dengan kompetensi dasar 3 tema pelajaran. 1.2.Mengunakan bahan pembelajaran Yang sesuai dengan standar isi dan kompetensi 1.3. Merumuskan tujuan/indikator



Rata-rata burir I = A 2. Mengembangkan & mengorganisasikan materi, media pembelajaran. dan sumber belajar 2.1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi dari 3 mata pelajaran 2.2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu /media pembelajaran 2.3. Memilih sumber belajar Rata-rata butir 2 = B



3. Merencanakan skenario kegiatan



5



Pembelajaran terpadu 3.1. Menentukan jenis kegiatan Pembelajaran terpadu 3.2. Menyusun langkah-langkah Pembelajaran terpadu 3.3. Menetukan alokasi waktu Pembelajaran terpadu 3.4. Menentukan cara-cara memotivasi siswa Rata-rata butir 3 = C 4. Merancang pengelolaan kelas Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar dapat berpartisipasi dalam pembelajaran terpadu Rata-rata butir 4 = D 5. Merencanakan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian Rata-rata butir 5 = E



6. Tampilan dokumen rencana Pembelajaran terpadu Rata-rata butir 6 = F 7. Tampilan Lembar Peta Jaring-Jaring Tematik Rata-rata butir 7 = G Nilai APKG 1 = R R = A+B+C+D+E+F+G = 7 R = Rata-rata butir Pengamat , (Kepala Sekolah/ Teman Sejawat/Tutor Nilai APKG 1 = R R = 5+4+4+3+4+5+5 = 4,2 7 R = Rata-rata butir NIP.



ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 2 (APKG PKM PGSD 2) LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PEMBELAJARAN 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . 6 . 7 .



NAMA : GURU/MAHASISWA NIM :



HARSINI



TEMPAT MENGAJAR KELAS



SD MUHAMADIYAH PLOSOREJO 1



: :



857838059



MATA PELAJARAN :



IPA



WAKTU



:



2 X 35



UPBJJ-UT



:



SURAKARTA



PETUNJUK Baca dengan cermat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika mengajar. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam RPP tersebut dengan menggunakan butir penilaian di bawah ini. Sesuaikan RPP yang dikembangkan dengan beberapa butir aspek yang di nilai yang terfokus pada pendekatan tematik. 1. Melakukan Pembelajaran a. melaksanakan tugas rutin kelas b. memulai kegiatan pembelajaran c. mengguankan ragam kegiatan yang



sesuai dengan kemampuan/tujuan indikator, siswa, situasi, dan lingkungan d. Melaksanakan kegiatan



Pembelajaran secara individu, Kelompok, atau klasikal e. Menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan Kemampuan / tujuan, siswa, situasi, dna lingkungan f. Mengguankan media belajar yang sesuai dengan tujuan siswa, situasi, dan lingkungan g. Mengguankan waktu pembelajaran Secara efisien h. Mengakhiri kegiatan pembelajaran



1



2



3



4



5



Rata-rata burir 1= P 2. Mengelola interaksi kelas a. menunjnukan perhatian serta sikap bersahabat, terbuka, dan penuh pengertian kepada siswa b. memicu dan memelihara keterlibatan siswa c. Melakukankomunikais secara efektif Rata-rata butir 2 = Q



3. Mendemonstrasikan kemampuan khusus Dalam pembelajaran terpadu Untuk 3 mata pelajaran tertentu secara Bersamaan (isi sesuai dengan RP Pembelajaran Terpadu yang sedang dinilai



a. Bahasa Indonesia 1) Mendemontrasikan tugas materi Bahasa indonesia 2) Memeberikan latihan keterampilan Berbahasa 3) Mengembangkan kemampuan siswa Rata-rata butir 3a = R b. Matematika 1) Menanamkan konsep matematika Melalui kegiatan manipulati 2) Menguasai simbol-simbol Matematika 3) Memberikan latihan penggunaan Konsep matematika Rata-rata 3b = R c. IPA 1) Mendemonstrasikan pembelajaran IPA Melalui pengalaman langsung 2) Meningkatkan keterlibatan siswa Melalui pengalaman langsung



3) Menampilkan penguasaan IPA Rata-rata butir 3c = R d. IPS 1) Mengembangkan pemahaman konsep Waktu 2) Mengembangkan pemahaman konsep ruang 3)



Mengembangkan pemahaman Konsep kelangkaan (scarcity) Rata-rata butir 3.d = R



e. PKn 1) Ketetapan menggunakan istilahIstilah khusus dan konsep dalam Pendidikan Kewarganegaraan 2) Penguasaan Materi Pendidikan Kewarganegaraan 3) Menerapkan konsep pendidikan Kewarganegaraan dalam kehidupan Sehari-hari Rata-rata butir 3.e = R 4. melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar a. melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran b. Melaksanakan penilaian haisl belajar Pada akhir pembelajaran Rata-rata butir 4 = S 5. Kesan umum pelaksanaan pembelajaran a. Peka terhadap kemampuan Berbahasa b. Penampilan guru dalam Pembelajaran c. Keefektifan pembelajaran terpadu Rata-rata butir 5 = T



Nilai APKG 2 = K K = P+Q+R+S+T = 5 K = Rata-rata butir Pengamat (Kepala Sekolah/ Teman Sejawat/Tutor) Nilai APKG 2 = K K = 5+4+4+5+5 = 4,6 5 K = Rata-rata butir



NIP.