5 0 2 MB
Makalah Rekayasa Transportasi Penentuan Waktu Siklus menggunakan Metode Webster
Disusun oleh Fakri Zia Ahmad Riyanto (41117320033) Muhamad Triadi (41117320052) Puspita Kinasih (41117320074) Reynaldi Prayogi (41117320060) Salma Karimah (41117320005)
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MERCUBUANA BEKASI 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan penentuan waktu siklus metode webster pada suatu persimpangan untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Transportasi. Adapun laporan ini dibuat untuk mempelajari dan memahami pembahasan mengenai simpang bersinyal dan waktu siklus pada lampu lalu lintas. Kami menyadari masih ada banyak hal yang kurang sempurna dalam laporan ini, hal tersebut tidak terlepas dari kekurangan dalam kemampuan kami yang masih terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya agar kami dapat membuat laporan yang lebih baik. Akhir kata, kami berharap supaya laporan analisa tinjauan ini berguna bagi para pembaca umumnya dan khususnya bagi kami sendiri. Atas segala perhatiannya, kami mengucapkan terima kasih.
Depok, Oktober 2018
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Lalu lintas merupakan masalah penting karena lalu lintas adalah sarana untuk bergerak dari
satu tempat ke tempat yang lain. Apabila lalu lintas terganggu atau terjadi kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan. Untuk itu perlu adanya kerja sama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat agar masalah lalu lintas dapat teratasi dengan baik. Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 1992, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dijelaskan bahwa untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas serta memudahkan bagi pemakai jalan, maka jalan wajib dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas. Di samping itu dalam tata laksana lalu lintas upaya-upaya dalam menuntun, mengarahkan, memperingatkan, melarang dan sebagainya atau lalu lintas yang ada dengan sedemikian rupa agar lalu lintas dapat bergerak dengan aman, lancar dan nyaman di sepanjang jalur lalu lintas maka dibutuhkan penggunaan rambu-rambu lalu lintas. Pada kota yang berpenduduk dalam jumlah besar dan mempunyai kegiatan perkotaan yang sangat luas dan intensif, maka diperlukan pelayanan transportasi berkapasitas tinggi dan ditata secara terpadu atau dinamis. Oleh karena itu pada dasarnya transportasi merupakan derived demand artinya permintaan akan jasa transportasi timbul dari permintaan sektor-sektor lain.Jalan merupakan suatu sarana transportasi yang sangat penting karena dengan jalanlah maka daerah yang satu dapat berhubungan dengan daerah yang lainnya. Untuk menjamin agar jalan dapat memberikan pelayanan sebagaimana yang diharapkan maka selalu diusahakan peningkatan-penigkatan jalan itu. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah arus lalu lintas dengan kemampuan jalan yang terbatas. Pada laporan ini kami menganalisa persimpangan tiga lengan yaitu persimpangan yang menghubungkan Jalan Raya Bogor dan Jalan Lapangan Tembak Cibubur. Jalan Raya Bogor merupakan akses utama dari dan menuju kota Jakarta, sedangkan Jalan Lapangan Tembak Cibubur merupakan akses menuju kota Cibubur. Adapun tata guna lahan yang ada di sekitar lokasi yaitu bervariasi mulai dari perdagangan, pabrik, pendidikan, jasa, hunian sampai dengan pedagang kaki lima sehingga menjadikan daerah ini menjadi pusat orientasi pergerakan masyarakat baik dalam kota sendiri maupun dari luar kota.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, permasalahan yang dibahas pada
makalah ini meliputi: 1.
Berapakah jumlah kendaraan yang melintasi persimpangan Cibubur ketika jam sibuk?
2.
Berapakah derajat kejenuhan pada persimpangan Cibubur?
3.
Berapakah waktu aktual lampu hijau pada persimpangan Cibubur berdasarkan perencanaan dari data survey yang ada?
4.
Berapakah waktu suklus pada persimpangan Cibubur berdasarkan perencanaan dari data survey yang ada?
1.3 Tujuan Tujuan dari permasalahan-permasalahan yang ada, yaitu: 1. Mendapatkan data jumlah dan jenis kendaraan (volume kendaraan) yang lewat pada suatu persimpangan pada saat jam padat kendaraan di daerah tersebut. 2. Mengetahui besaran derajat kejenuhan pada persimpangan Cibubur. 3. Mengetahui waktu aktual lampu hijau pada persimpangan Cibubur berdasarkan perencanaan dari data survey lalu lintas. 4. Mengetahui waktu siklus pada persimpangan Cibubur berdasarkan perencanaan dari data survey lalu lintas.
1.4 Ruang Lingkup Survei dan Analisis Lalu Lintas Ruang lingkup dan analisis lalu lintas dalam penyusunan laporan ini antara lain: 1. Pengukuran sederhana untuk mendapatkan data primer yaitu data geometrik jalan dan persimpangan. Meliputi: tipe jalan, lebar jalur, lebar lajur, dll. 2. Perhitungan dan pencatatan lalu lintas secara manual yang terklasifikasi berdasarkan jenis kendaraan serta gerakan kendaraan yang telah ditentukan pada segmen jalan dan persimpangan. Semua kendaraan yang lewat harus dihitung, kecuali kendaraan-kendaraan khusus misalnya: mesin gilas, grader, kendaraan konvoi militer, tank-tank baja, pemadam kebakaran dan lain-lain.
3. Identifikasi fase sinyal yang digunakan dalam persimpangan. Meliputi: jumlah fase, gerakan kendaraan, dan waktu siklus yang digunakan. 4. Analisis perencanaan lampu lalu lintas pada simpang bersinyal yang ditinjau dengan menggunakan metode webster. 5. Dokumentasi seluruh rangkaian kegiatan yang dilakukan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Simpang Bersinyal Persimpangan yaitu dua ruas jalan atau lebih yang saling memotong atau saling bersilangan. (Direktorat Jendral Bina Marga : 1992 ) Simpang bersinyal adalah suatu persimpangan yang terdiri dari beberapa lengan dan dilengkapi dengan pengaturan sinyal lampu lalu lintas (traffic light). Berdasarkan MKJI 1997, adapun tujuan penggunaan sinyal lampu lalu lintas (traffic light) pada persimpangan antara lain: 1. Menghindari kemacetan simpang akibat adanya konflik arus lalulintaskendaraan dari masing-masing lengan. 2. Memberi kesempatan kepada kendaraan/dan pejalan kaki yang berasal dari jalan kecil untuk memotong ke jalan utama. 3. Untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat tabrakanantarakendaraan-kendaraan dari arah yang bertentangan.
2.2. Tujuan Pengaturan Simpang Tujuan
utama
dari
pengaturan
lalu
lintas
umumnya
adalah
untuk
menjaga
keselamatan arus lalu lintas dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas dan terarah, tidak menimbulkan
keraguan.
Pengaturan
lalu lintas
di
simpang
dapat
dicapai dengan
menggunakan lampu lalu lintas, marka dan rambu-rambu yang mengatur, mengarahkan, dan memperingati serta pulau-pulau lalu lintas. Selanjutnya dari pemilihan pengaturan simpang dapat ditentukan tujuan yang ingin dicapai seperti: 1.
Mengurangi maupun menghindarkan kemungkinan terjadinya kecelakaanyang berasal dari berbagai kondisi titik konflik
2.
Menjaga kapasitas dari Simpang agar dalam operasinya dapat dicapai pemanfaatan simpang yang sesuai dengan rencana.
3.
Dalam operasinya dari pengaturan simpang harus memberikan petunjuk yang jelas dan pasti serta sederhana, mengarahkan arus lalu lintas pada tempatnyayang sesuai.
2.3 Metode Webster Tahapan Perhitungan lampu lalu lintas dengan metode Webster adalah : 1 Tentukan banyaknya dan urutan fase/stage 2 Hitung rasio antara volume lalu lintas dan arus jenuh (q/s) tiap pergerakan 3 Tentukan nilai q/s kritis (y) setiap stage 4 Y= Σy, bila Y > 0,8 dilakukan penghitngan ulang 5 Hitung L = Σ waktu hilang dalam waktu siklus L = n x (Ip - a) + n.(I1 + I2) dimana : n = jumlah fase/stage Ip = Intergreen period, Ip normal tergantung dari ukuran simpang I1 = waktu hilang di awal periode hijau, dimana kendaraan kehilangan start awal pada saat mau memulai pergerakan I2 = waktu hilang di akhir periode hijau, akibat masih adanya kendaraan yang melewati simpang pada saat nyala kuning 6
Hitung waktu siklus optimal; Co = (1,5.L + 5)/(1 - Y)
7
Pilih waktu siklus ( C ) antara 0,75.Co - 1,50.Co
8
Hitung waktu hijau efektif total, Eg = C - L
9
Hitung waktu hijau efektif tiap fase/stage, gn = yn/Y. (C - L)
10 Hitung waktu hijau aktual; k = g + I1 + I2 - a dimana : a = amber time/waktu kuning biasanya ditetapkan sebesar = 3 detik
BAB III ANALISA DATA 3.1 Data Segmen
Utara
: Jl. Raya Bogor (Arah Jakarta).
Selatan
: Jl. Raya Bogor (Arah Depok)
Timur
: Jl. Lapangan Tembak Cibubur (Arah Cibubur)
SELATAN
UTARA
TIMUR
3.2
Data Geometri : Data geometri pada Jl. Raya Bogor yaitu: Lebar jalan 14 m Tipe jalan 4/2 D Data geometri pada Jl. Lapangan Tembak Cibubur yaitu: Lebar jalan 8 m Jalan tanpa median Tipe jalan 2/2 UD
3.4
Dokumentasi
3.6
Analisis Data Sinyal lalu lintas yang ada di Jalan Raya Bogor – Jalan Cibubur bekerja dalam pengaturan
tiga fase. Adapun perhitungan perencanaan waktu siklus yang dilakukan berdasarkan data survey lalu lintas dapat dilihat pada lampiran data.
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan Berdasarkan perencanaan siklus lampu lalu lintas berdasarkan metode webster dengan
mengambil lokasi di persimpangan cibubur, maka diperoleh hasil: 1. Volume kendaraan yaitu: -
Utara sebanyak 1579,50 smp/jam
-
Selatan sebanyak 1495,80 smp/jam
-
Timur sebanyak 573,20 smp/jam
Volume kendaraan antara utara dan selatan setara, sedangkan timur cenderung sedikit.
2. Waktu siklus diperoleh 41 detik.
3. Waktu hijau aktual untuk setiap fase adalah sebagai berikut: -
Utara
= 12,48 detik
-
Timur
= 7,56 detik
-
Selatan
= 11,77 detik
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Lokasi Survey : Tanggal Survey : Anggota Kelompok :
Persimpangan Cibubur (dekat RSKO) antara Jl. Raya Bogor KM. 28 dengan Jl. Lapangan Tembak Cibubur Rabu, 3 Oktober 2018 Fakri Zia 41117320033 Kelas : 2D2116DA Muhammad Triadi 41117320052 Salma Karimah 41117320005 Reynaldi Prayogi 41117320060 Puspita Kinasih 41117320074
JAKARTA - DEPOK ( UTARA -> SELATAN ) Data Awal NO
JAM
MC
LV
HV
JAM
1 2 3 4 5 6 7 8
16.00 - 16.15 16.15 - 16.30 16.30 - 16.45 16.45 - 17.00 17.00 - 17.15 17.15 - 17.30 17.30- 17.45 17.45 - 18.00
686 775 582 459 853 882 979 969
106 164 137 177 152 159 149 148
20 21 18 14 16 28 15 8
16.00-17.00 16.15-17.15 16.30-17.30 16.45-17.45 17.00-18.00 max =
JAKARTA - CIBUBUR ( UTARA -> TIMUR ) Data Awal NO
JAM
MC
LV
HV
JAM
1 2 3 4 5 6 7 8
16.00 - 16.15 16.15 - 16.30 16.30 - 16.45 16.45 - 17.00 17.00 - 17.15 17.15 - 17.30 17.30- 17.45 17.45 - 18.00
121 272 229 235 284 258 253 216
4 67 39 40 30 29 44 31
1 2 1 2 2 1 2 1
16.00-17.00 16.15-17.15 16.30-17.30 16.45-17.45 17.00-18.00 max =
Perhitungan JUMLAH TIAP JAM MC LV HV MC 2502 584 73 375.30 2669 630 69 400.35 2776 625 76 416.40 3173 637 73 475.95 3683 608 67 552.45 4358 kend/jam
Perhitungan JUMLAH TIAP JAM MC LV HV MC 857 150 6 128.55 1020 176 7 153.00 1006 138 6 150.90 1030 143 7 154.50 1011 134 6 151.65 1203 kend/jam
SMP
/JAM LV 584 630 625 637 608
HV 94.90 89.70 98.80 94.90 87.10
Q SMP 1054.20 1120.05 1140.20 1207.85 1247.55
SMP
/JAM LV 150 176 138 143 134
HV 7.80 9.10 7.80 9.10 7.80
Q SMP 286.35 338.10 296.70 306.60 293.45
DEPOK - JAKARTA ( SELATAN -> UTARA ) Data Awal NO
JAM
MC
LV
HV
JAM
1 2 3 4 5 6 7 8
16.00 - 16.15 16.15 - 16.30 16.30 - 16.45 16.45 - 17.00 17.00 - 17.15 17.15 - 17.30 17.30- 17.45 17.45 - 18.00
548 649 739 701 714 676 723 865
164 171 179 178 167 163 165 164
22 18 17 21 24 21 14 15
16.00-17.00 16.15-17.15 16.30-17.30 16.45-17.45 17.00-18.00 max =
DEPOK - CIBUBUR ( SELATAN -> TIMUR ) Data Awal NO
JAM
MC
LV
HV
JAM
1 2 3 4 5 6 7 8
16.00 - 16.15 16.15 - 16.30 16.30 - 16.45 16.45 - 17.00 17.00 - 17.15 17.15 - 17.30 17.30- 17.45 17.45 - 18.00
148 182 196 180 224 222 204 169
33 27 24 20 31 21 23 22
1 1 1 5 1 4 2 4
16.00-17.00 16.15-17.15 16.30-17.30 16.45-17.45 17.00-18.00 max =
Perhitungan JUMLAH TIAP JAM MC LV HV MC 2637 692 78 395.55 2803 695 80 420.45 2830 687 83 424.50 2814 673 80 422.10 2978 659 74 446.70 3711 kend/jam
Perhitungan JUMLAH TIAP JAM MC LV HV MC 706 104 8 105.90 782 102 8 117.30 822 96 11 123.30 830 95 12 124.50 819 97 11 122.85 937 kend/jam
SMP
/JAM LV 692 695 687 673 659
HV 101.40 104.00 107.90 104.00 96.20
Q SMP 1188.95 1219.45 1219.40 1199.10 1201.90
SMP
/JAM LV 104 102 96 95 97
HV 10.40 10.40 14.30 15.60 14.30
Q SMP 220.30 229.70 233.60 235.10 234.15
CIBUBUR - DEPOK ( TIMUR -> SELATAN ) Data Awal NO
JAM
MC
LV
HV
JAM
1 2 3 4 5 6 7 8
16.00 - 16.15 16.15 - 16.30 16.30 - 16.45 16.45 - 17.00 17.00 - 17.15 17.15 - 17.30 17.30- 17.45 17.45 - 18.00
141 163 190 155 206 236 207 212
22 24 25 13 20 27 32 31
1 2 2 2 1 3 0 3
16.00-17.00 16.15-17.15 16.30-17.30 16.45-17.45 17.00-18.00 max =
CIBUBUR - JAKARTA ( TIMUR -> UTARA) Data Awal NO
JAM
MC
LV
HV
JAM
1 2 3 4 5 6 7 8
16.00 - 16.15 16.15 - 16.30 16.30 - 16.45 16.45 - 17.00 17.00 - 17.15 17.15 - 17.30 17.30- 17.45 17.45 - 18.00
217 273 284 283 285 312 364 348
61 42 46 42 40 39 35 38
0 1 3 2 1 4 2 2
16.00-17.00 16.15-17.15 16.30-17.30 16.45-17.45 17.00-18.00 max =
Q SMP = (EMP MC × MC + EMP LV × LV + EMP HC × HC) terlawan terlindung
EMP MC =
0.4
0.15
EMP LV =
1.0
1.0
EMP HV =
1.3
1.3
Perhitungan JUMLAH TIAP JAM MC LV HV MC 649 84 7 97.35 714 82 7 107.10 787 85 8 118.05 804 92 6 120.60 861 110 7 129.15 978 kend/jam
Perhitungan JUMLAH TIAP JAM MC LV HV MC 1057 191 6 158.55 1125 170 7 168.75 1164 167 10 174.60 1244 156 9 186.60 1309 152 9 196.35 1470 kend/jam
SMP
/JAM LV 84 82 85 92 110
HV 9.10 9.10 10.40 7.80 9.10
Q SMP 190.45 198.20 213.45 220.40 248.25
SMP
/JAM LV 191 170 167 156 152
HV 7.80 9.10 13.00 11.70 11.70
Q SMP 357.35 347.85 354.60 354.30 360.05
1. Perhitungan total volume kendaraan UTARA (ARAH JAKARTA) Volume = 1219.45 smp/jam 360.05 smp/jam + 1579.50 smp/jam SELATAN (ARAH DEPOK) Volume = 1247.55 smp/jam 248.25 smp/jam + 1495.80 smp/jam TIMUR (ARAH CIBUBUR) Volume = 338.10 smp/jam 235.10 smp/jam + 573.20 smp/jam
2. Menentukan kapasitas Tabel Nilai Antar Hijau Rata-rata Lebar Nilai Normal Waktu Ukuran Simpang Jalan Ip Kecil 6-9m 4 detik/fase Sedang 10 - 14 m 5 detik/fase Besar ≥ 15 m 6 detik/fase
Arus Jenuh Dapat Diprediksi Di Lapangan dengan Rumus: S = 600 × W (untuk W = 5 - 15 m) S = Arus Jenuh (SMP/Jam) W = Lebar Efektif Mulut Jalan (m)
Untuk Lebar Mulut Jalan < 5 m S (SMP/Jam) W (m) 3.0 1850 3.5 1875 4.0 1975 4.5 2175 5.0 2550
Diketahui pertemuan dengan 3 buah mulut jalan/ kaki simpang, dengan 3 fase/stage dengan volume lalu lintas dan arus jenuh tiap mulut jalan adalah sebagai berikut: Volume lalu lintas, q Arus Jenuh, S Pergera W (m) SMP kan ( /Jam) (SMP/Jam) 14 Utara 1579.50 8400 8 Timur 573.20 4800 14 Selatan 1495.80 8400
3. Menghitung derajat kejenuhan (degree of saturation) ds = v / c y = v / c dan Y = ∑y , bila ∑ Y > 0.8 dilakukan perhitungan ulang atau jumlah fase dikurangi Pergerakan Utara Timur Selatan
Volume lalu lintas, v (smp/jam) 1579.50 573.20 1495.80
Kapasitas C (smp/jam) 8400 4800 8400
4. Hitung waktu hilang dalam satu siklus (Lost time) L = n × (lp - a) + n × (l1 + l2) n = jumlah fase Ip = Intergreen period, Ip normal lihat tabel antar hijau I1 = waktu hilang di awal periode hijau (1 detik) I2 = waktu hilang di akhir periode hijau (1 detik) a = amber time (3 detik)
ds
∑Y
Kesimpulan
0.188 0.119 0.178
0.486
∑Y < 0.8
n = Ip =
3 3
fase detik
I1 =
1
detik
I2 = a =
1 3
detik detik
L =
6
detik
5. Hitung waktu siklus optimum (Co) Co = (1.5 × L + 5) / (1 - Y) Co =
27.212
detik
6. Waktu siklus diambil 0.75 Co - 1.50 Co 0.75 Co
=
20.41
detik
1.50 Co
=
40.82
detik
=
41
detik
Diambil 1.50 Co 7. Hitung waktu hijau efektif total (Efektif green) Eg = C - L Eg =
34.818
detik
8. Hitung waktu hijau efektif setiap fase gn = (yn / Y) × (C - L) Fase Utara Timur Selatan
y 0.188 0.119 0.178
Y 0.486 ∑ gn
gn 13.485 8.564 12.770 34.818
detik detik detik detik
9. Hitung waktu hijau aktual k = g + I1 + I 2 - a Fase Utara Timur Selatan ∑k
k 12.485 7.564 11.770 31.818
detik detik detik detik
8 .4
12.48 detik
26
11.77 detik
Fase 1
Fase 2 Satu Siklus = 40.82 detik
Fase 3
.8 40
.8 37
26 Fase 3 Selatan
2
7.56 detik
2
Fase 2 Timur
23
15
.5
Fase 1 Utara
15
12
.4
8
SIKLUS TRAFFIC LIGHT SIMPANG CIBUBUR
waktu hilang (I1) 1 detik
waktu hilang (I2) 1 detik waktu hijau efektif (g)
tingkat peepasan arus lalu lintas
arus jenuh (S)
waktu hijau aktual (k)
0
12.48
15.48
Fase 1
waktu hilang (I1)
waktu hilang (I2)
1 detik
1 detik
tingkat peepasan arus lalu lintas
waktu hijau efektif (g)
arus jenuh (S)
waktu hijau aktual (k)
0
7.56 Fase 2
10.56
waktu hilang (I1)
waktu hilang (I2)
1 detik
1 detik waktu hijau efektif (g)
tingkat peepasan arus lalu lintas
arus jenuh (S)
waktu hijau aktual (k)
0
11.77 Fase 3
14.77