Laporan Well Intervention [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WELL INTERVENTION



1. Slickline Slickline adalah kawat panjang yang digunakan untuk menurunkan dan menaikkan downhole tools tertentu untuk pemeliharaan atau perbaikan sumur. Ujung pertama kawat ini digulung pada sebuah drum yang memiliki mesin untuk menggulung kawat keluar atau masuk dengan kecepatan yang bisa diatur, sementara ujung satunya lagi yang menggantung downhole tools dipasangkan pada katrol-katrol dibawah dan atas lubricator. Slickline merupakan peralatan yang tidak terpisahkan dari pekerjaan Workover dan Completion. Slickline merupakan salah satu cara yang paling ekonomis untuk memelihara aliran fluida (produksi) sebuah sumur. Disamping untuk perawatan sumur, wireline juga biasa dipergunakan untuk Bottom Hole Pressure Survey, yaitu survey untuk memperoleh data-data tekanan dari reservoir melalui tekanan dilubang sumur, yang bertujuan untuk pengumpulan data untuk evaluasi reservoir. Pekerjaan slickline membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk Rig Up dan Rig Down dibanding Rig Conventional dan biayanya lebih murah dibanding dengan unit-unit lain. Secara terperinci unit slickline dipergunakan untuk : 1. Pengukuran kedalaman sumur seperti corelasi. 2. Survey tekanan dan temperature, baik dalam keadaan statis maupun flowing. 3. Perforasi tubing untuk gas lift terhadap sumur yang tidak dipasang Side Pocket Mandrel. 4. Pengambilan sample fluida dari dalam sumur. 5. Kalibrasi tubing diameter dan panjang. 6. Membersihkan tubing, terutama dari endapan paraffin. 7. Buka tutup lubang aliran sumur seperti COSS (Close Open Sliding Side). 8. Set dan cabut Dummy dan gas lift valve yang terpasang di SPM atau yang terpasang di gas lift mandrel. 9. Fishing Job



1



10. MPLT : Measurement Production Logging Test dll.  Operasi – operasi Slickline unit : 



Tag fluid level Tujuan operasi ini adalah mengetahui letak kedalaman kolom fluida di dalam lubang sumur yang diperlukan untuk mengetahui tekanan hidrostatik pada kedalaman tertentu. Alat yang biasa digunakan untuk mengetahui letak kolom fluida adalah Electronic Memory Record (EMR).







SGS (Static Gradient Survey) Setelah suatu sumur telah di perforasi, akan terjadi perubahan tekanan akan tetapi reservoir yang telah di perforasi tersebut tidak mengalirkan fluida yang kita inginkan (gas) dalam proses clean up, terlebih setelah di alirkan ke dalam flowline dengan tekanan yang lebih besar. tentu saja ini menjadi suatu pertanyaan bagi seorang reservoir engineer. maka dengan SGS kita akan mengetahui apa yang sedang terjadi pada wellbore sumur kita. SGS sendiri adalah suatu cara yang digunakan untuk mengukur tingkat liquid yang terdapat di dalam wellbore. hasil yang diperoleh adalah berupa kurva yang menggambarkan bentuk dari gradient liquid yang berada disepanjang wellbore. cara kerja SGS sendiri dengan mengukur gradient fluida dari bawah sampai permukaan. Setelah alat pengukur tersebut diturunkan alat tersebut akan didiamkan terlebih dahulu agar stabil dan melakukan kalibrasi, setelah itu alat tersebut akan ditarik sesuai dengan interval yang kita inginkan kemudian berhenti dan melakukan pembacaan.







Cek tubing clear Operasi ini merupakan salah satu operasi dasar karena selalu dilakukan pada saat awal untuk melakukan intervensi lebih lanjut, misalnya dalam perforasi. Tujuan dari operasi ini adalah agar alat selanjutnya untuk melakukan intervensi sumur dapat benar – benar melewati tubing (tidak ada 2



restriksi) dan mencapai target kedalaman. Alat yang digunakan untuk melakukan operasi ini adalah Tubing Gauge. A. Bagian – bagian Slickline Unit Peralatan slickline meliputi peralatan di permukaan dan bawah permukaan. Peralatan di permukaan terbagi menjadi pressure control equipment, power pack, dan winch. Berikut akan penulis bahas mengenai bagian – bagian slick line unit. 1. Power Pack Merupakan bagian yang memberikan tenaga dalam pengoperasian alat – alat, contohnya drum slick line. Power pack memberikan tenaga hidrolik dengan hydraullic oil untuk memutarkan drum pada slick line sehingga drum dapat berputar sehingga kawat dapat ditarik dan diulur.



Gambar 1 Power Pack Slickline Unit



2. Winch Komponen dasar dari winch adalah drum besar yang digunakan sebagai gulungan kawat slick line. Drum ini dapat berputar karena adanya tenaga dari power pack melalui gear box sehingga kawat dapat masuk ke dalam sumur dan dapat ditarik kembali. Winch unit dilengkapi dengan pengukur kedalaman dan pengukur beban sehingga operator mengetahui beban pada kawat dan juga kedalaman yang ditempuh. Macam kawat yang biasa dipakai dalam operasi workover dan completion dikenal sebagai slickline, braided line dan conductor line, dengan diameter antara 0.66 inch



3



sampai 0.125 inch. Slickline yaitu kawat pasif (padat) dengan diameter 0.66” sampai 0.108” yang digulung dalam satu gulungan (single drum) atau dalam dua gulungan dengan ukuran yang berbeda (double drum). Pada pengukur kedalaman, kedalaman nol ditunjukkan saat alat yang paling bawah berada tepat pada tubing hanger. Saat itu, operator membuat penunjuk kedalaman menjadi nol. Fungsi indikator berat adalah untuk menunjukkan beban yang dfirasakan oleh kawat sehingga operator harus menjaga agar beban yang dialami tidak melebihi kemampuan kawat. Selain itu, dari indikator berat operator dapat mengetahui apakah ada halangan atau gesekan pada lubang dan perubahan fluida yang dilewati (permukaan gas/fluida). Jika saat masuk ke dalam sumur indikator berat menunjukkan beban berkurang dari biasanya, dapat diperkirakan bahwa ada halangan untuk masuk sehingga bebannya berkurang. Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah sudut antar kawat yang terbentuk pada hay pulley harus 90°, karena sistem ini dikalibrasi untuk sudut 90°. Jika tidak, maka ketelitiannya berkurang.



Gambar 2 Winch Slickline Unit



3. Pressure Contol Equipment ( PCE ) Pressure control equipment merupakan hal yang sangat penting dalam setiap unit operasi intervensi sumur. Baik pada slickline, electric line, snubbing, coiled tubing, dan testing mempunyai pressure control equipment. PCE adalah perlengkapan di permukaan yang berfungsi untuk menjaga tekanan selama operasi berlangsung. Saat PCE terpasang, swab valve pada christmast tree dibuka sehingga tekanan ditahan oleh PCE.



4



PCE pada slick line terdiri dari stuffing box, lubricator, blow out preventer (BOP), dan hay pulley



Gambar 3 Pressure Contorol Equipment ( PCE ) Slickline Unit



a. Stuffing Box Stuffing Box terdiri dari bagian – bagian yang fungsi utamanya adalah mencegah kebocoran fluida dengan menyekat daerah di sekitar kawat. Bagian ini terdiri dari ruangan tempat packing, dipasang yang dilengkapi dengan mur pengatur (adjustable nut). Mur inilah yang harus dikencangkan untuk mencegah kebocoran disekitar kawat dari dalam sumur. Packing berada di tengah stuffing box. Packing berfungsi untuk menggenggam kawat saat operasi berlangsung. Untuk operasi dengan kondisi bertekanan yang mempergunakan stranded wire, penyekat (seal) dengan packing agak kurang berfungsi, mengingat bentuk kawat yang berlapis-lapis. Dalam keadaan semacam ini, stuffing box dilengkapi oleh seal yang berasal dari gemuk (grease). Ukuran stuffing box yang normal adalah 2 inci, dengan tekanan kerja 6.000 psi sampai 15.000 psi. Apabila karena suatu sebab kawat terputus dan keluar dari stuffing box, maka plunger didalam stuffing box akan terlempar ke atas sedemikian hingga karet



5



plunger akan tertekan dan menutup lubang tempat menyemburkan gas atau minyak.



Gambar 4 Bagian dalam Stuffing Box



b. Lubricator Lubricator merupakan batang – batang seperti pipa yang dirangkai dibawah stuffing box. Penghubung tiap pipa berupa ‘quick union’ dan pipa dirangkai di permukaan, lubricator harus sesuai dengan panjang rangkaian yang akan masuk ke dalam sumur. Selain itu diameternya pun harus diperhatikan agar terdapat clearance yang cukup. Jika terlalu tepat, rangkaian alat di dalam dapat tertekan keluar akibat adanya tekanan besar dari dalam sumur dan lubricator tidak dapat menangani. Tekanan kerja lubricator harus sama atau lebih tinggi dari pipa dimana alat dioperasikan. Dapat disimpulkan bahwa pemilihan lubricator ditentukan oleh faktor – faktor seperti panjang peralatan, diameter alat, dan tekanan kepala sumur. Untuk pemasangan alat – alat yang akan dimasukkan ke sumur, lubricator dilepas dari hubungannya dengan BOP. Terlebih dulu swab valve pada christmast tree ditutup lalu tekanan di dalam lubricator dibuang melalui bleed off valve. Setelah itu lubricator dibuka dan alat – alat yang akan dioperasikan disambungkan dengan tool string dasar yang berada di dalam lubricator. Setelah penyambungan selesai, lubricator disambungkan



6



lagi dan swab valve dibuka lagi untuk menyamakan tekanan dalam lubricator dengan tekanan dalam sumur.



Gambar 5 Lubricator



c. Quick Union Quick Union merupakan alat penyambung rangkaian lubricator. Quick union terdiri dari 3 bagian, yaitu box, pin, dan collar. Jika tekanan masuk ke dalam lubricator, seal yang terdapat di pin akan ditekan ke arah dinding boxnya agar bisa menahan tekanan.



Gambar 6 Quick Union



d. Load Cell Alat ini dipasang di X-mastree. Tegangan dari kawat diteruskan ke alat ukur (indicator) dengan pipa hidrolik tenaga tinggi. Dengan cara menghubungkan satu ujung dengan X-mastree dan ujung yang lain ‘Hay Pulley’, akan didapatkan suatu tegangan dengan sudut 90o.



7



e. Hay Pulley Macam kerekan (pully) ini dipakai untuk menarik kawat dari ujung lubricator atau stuffing box sejajar terhadap lubricator ke wireline drum sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 90o terhadap garis horizontal kegulungan kawat tersebut.



f. BOP (Blow Out Preventer) BOP adalah alat yang dilengkapi dengan ‘RAM’ dan dipasang di wellhead untuk mencegah atau mengontrol blow out (sembur liar). Dengan ukuran OD 4”, ID 3” dan kapasitas BOP 5.000 psi, selain untuk mencegah sembur liar BOP bertindak sebagai pencegah masuknya tekanan sumur ke dalam lubricator pada saat ditutup tanpa memotong atau merusak kawat. Hal ini dikerjakan dengan cara menutup kedua ram secara manual atau hidrolik sehingga menyekat kawat secara sempurna.



Gambar 7 Blow Out Preventer



4. Slickline Tool String String standard slickline terdiri dari rope socket, stem, jar, dan`knuckle joint.



8



Gambar 8 Susunan Tool String Slickline



a. Rope Socket Rope socket merupakan tempat ikatan kawat slickline. Rope socket kemudian disambungkan dengan alat – alat dibawahnya sehingga kawat dapat menarik ataupun menurunkan alat ke dalam sumur. Badan rope socket dilengkapi dengan external fishing neck agar mudah dipancing bila kawat putus.



Gambar 9 Ilustrasi kawat Slickline pada Rope Socket



9



b. Stem Alat yang digunakan untuk memberi berat pada tool string agar dapat membantu sewaktu jarring serta memperberat alat untuk terus meluncur ke dalam sumur, gunanya untuk mengatasi geseran dan tekanan sumur. Pemilihan stem harus memperhatikan berat yang diperlukan untuk memberi tumbukan.



Gambar 10 Stem



c. Jar Jar berfungsi memberikan efek sentakan pada suatu operasi yang memerlukan tenaga hentak ke bawah atau ke atas (jar down ; jar up).



Gambar 11 Jar



d. Knuckle joint Alat yang digunakan untuk memberikan fleksibilitas pada tool string khususnya untuk sumur yang berdeviasi (miring).



10



Gambar 12 Knuckle Joint



e. Running / Pulling tool Running



tool



merupakan



alat



yang



digunakan



untuk



menempatkan peralatan, misal lock mandrell, di dalam sumur. Pulling tool digunakan untuk mencabut peralatan dari dalam sumur. Pada pulling tool, bagian bawahnya dibuat agar dapat menarik alat yang akan dicabut. Alat yang akan dicabut mempunyai fishing neck yang berbedabeda sehingga pulling tool yang tersedia pun berbeda macamnya. Fishing neck bertipe external dan internal. Jika ingin menarik alat yang bertipe external fishing neck dapat menggunakan pulling tool RB atau SB. Sedangkan untuk tipe internal fishing neck dapat menggunakan pulling tool GS. Bila dalam operasi pencabutan alat terjadi kemacetan dan tidak bisa ditarik, pulling tool dapat dilepaskan dari fishing neck alat. Hal ini dikarenakan setiap pulling tool telah didisain seperti ini. Mekanisme melepaskannya dapat dengan jar down atau jar up.



f. Electronic Memory Record (EMR) EMR adalah alat yang digunakan untuk mengetahui Pressure dan Temperature pada saat depth yang diinginkan dan untuk mengetahui fluid level. EMR memakai baterai lithium dan data direkam pada memory. setelah survey, data di upload ke perekam utama P & T didalam computer dengan 1.25” OD. Dengan tekanan yang bisa mencapai 16.000 psi dan suhu sampai 175o C. Perekam ini memakai system ultra high resolution quartz.



11



Gambar 13 Electric Memory Record



5. Maintenance Tool Beberapa maintenance tool yang umum digunakan : 



Gauge Cutter ( GC ) Fungsi utama alat ini adalah untuk memastikan bahwa tubing bersih (tidak ada restriksi) sehingga alat yang akan digunakan untuk intervensi sumur selanjutnya dapat masuk dan mencapai target kedalaman. Operasi – operasi lain yang menggunakan gauge cutter telah disebutkan sebelumnya.



Gambar 14 Gauge Cutter



12







Impression Block ( IB ) Merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui benda apa yang ada di dalam sumur yang menghalangi alat untuk dapat masuk ke kedalaman tertentu. Bagian bawah impression block terbuat dari timah sehingga dapat mencetak bentuk dari benda yang ada di bawah. Saat operasi fishing, alat ini diturunkan saat awal sehingga dapat diketahui alat yang akan dicabut.



Gambar 15 Impression Block







Wireline Grab Merupakan alat yang digunakan untuk menarik kawat yang telah tergulung dengan wire finder.



Gambar 16 Wireline Grab



13







Pump Bailer Jika terdapat slurry semen dalam lubang sumur yang tidak sesuai dengan well diagram, maka dapat diambil dengan pump bailer. Namun jika ketinggian sangat tinggi, pump bailer tidak digunakan. Operasi yang dilakukan adalah sand washing. Pump bailer terdiri dari barrel, plunger, dan bailer bottom. Plunger akan membiarkan fluida lewat saat alat diturunkan ke bawah. Saat alat dinaikkan, terjadi efek pengisapan. Setelah fluida masuk, check valve akan tertutup. Check valve berjenis flapper dan ball valve.



2.



Coiled Tubing Unit Coiled tubing merupakan alat intervensi sumur dengan string berupa pipa bersambung yang fleksibel dan dapat digulung. Coiled tubing merupakan sebuah pipa besi berukuran kecil, ada yang memiliki diameter 1 1/4 , 1 ½ , juga 2 3/8 inch. Pipa ini tidak memiliki sambungan diseluruh panjangnya, seluruhnya merupakan satu kesatuan pipa yang digulung pada sebuah reel yang besar seperti wireline. Panjang coiled tubing pada gulungan dapat mencapai 18.000 ft. Peralatan di permukaan coiled tubing tidak memerlukan lahan yang luas untuk operasinya.



Kelebihan-kelebihan coiled tubing tersebut dapat



menjadi pilihan teknologi yang diharapkan dalam aplikasi terhadap operasi dilapangan. Coiled tubing dapat dipakai dalam operasi produksi, operasi pengeboran dan operasi kerja ulang.



Gambar 17 Coiled Tubing Unit



14



Pada tahun 1988 Dowel Schlumberger mengidentifikasikan bahwa coiled tubing berfungsi sebagai: 1. Penggunaan Conventional: 



Pembersihan sumur dan kickoff







Drill Stem Test







Media untuk injeksi fluida stimulasi



 Untuk memisahkan zona produksi pada Squeeze Cementing 2. Penggunaan Unconventional 



Menurunkan packer dan penataan bridge plugs







Coiled Tubing Conveyed Perforating (CTCP)







Survey tekanan dan temperature







Pemasangan gravel pack







Fishing



3. Penggunaan sebagai wireline : 



Keperluan logging







Perforasi







Penggambaran metoda produksi



4. Penggunaan Coiled Tubing di Vico Indonesia: 



Unloading - Unload Dry adalah proses pemompaan gas (biasanya nitrogen) melalui coiled tubing yang bertujuan hanya untuk mengangkat liquid yang tertinggal dalam production tubing. - Unload Flow adalah proses pemompaan gas melalui coiled tubing yang bertujuan untuk mengangkat liquid yang tertinggal dalam production tubing sekaligus memproduksi fluid reservoir. Agar produksi dapat berlangsung, maka antara tubing produksi dengan reservoir sudah harus ada komunikasi, artinya pada zona tersebut sudah dilakukan perforasi.



15







Squeeze Cementing Coiled tubing merupakan salah satu unit yang digunakan untuk penyemenan perbaikan sumur. Pada saat completion telah dilakukan penyemenan, tetapi seiring berjalannya proses produksi maka kekuatan atau kondisi semen yang sudah tidak baik lagi/ketahanan mulai berkurang maka di running coiled tubing untuk squeeze cementing.







Milling Milling sama halnya dengan drilling, tetapi pada coiled tubing biasa disebut dengan milling. Dengan cara sumur dibuka dan coiled tubing mulai di running. Pada interface di dalam unit Elnusa akan ditampilkan grafik dari beberapa besaran, antara lain pipe weight (lbs), tubing depth (ft), coiled tubing pressure (psi), dan wellhead pressure (psi). Pada saat running, pipa weight akan naik secara perlahan-lahan seiring dengan semakin panjangnya coiled tubing yang turun, demikian juga dengan tubing depth.







Fishing Fishing merupakan suatu kegiatan pemancingan yang dilakukan untuk mengambil benda/material yang tertinggal di lubang bor.







Set Plug Plug setting biasanya dilakukan untuk keperluan mengisolasi zona perforasi yang sudah wet atau mengisolasi tekanan rendah dari zona yang sudah tidak produktif untuk menghindari terjadinya crossover saat produksi.



 Komponen-komponen Coiled Tubing A. Peralatan diatas permukaan 1. Tubing Injector Heads Tubing heads didesain untuk tiga fungsi dasar, yaitu : 



Menyediakan/memberikan daya dorong yang dibutuhkan untuk mendorong tubing masuk ke dalam sumur. 16







Menanggulangi/mengatasi gesekan dari dinding lubang sumur.







Digunakan untuk mengontrol kecepatan masuknya tubing ke dalam sumur dan kecepatan pada waktu menarik tubing keluar dari sumur serta menahan seluruh berat rangkaian coiled tubing.



Gambar 18 Tubing Head Injectors



Tubing dapat diangkat atau dapat digunakan untuk mengetahui peralatan downhole maupun keadaan dasar tubing. Tubing injector head digerakkan rantai menggunakan tenaga kontra rotating hydraulic motor ; a. Hydraulic motors Hydraulic motor bertugas memberikan daya tarik yang diperlukan untuk menggerakkan tubing keluar maupun masuk ke dalam sumur. Dengan cara mengontrol tekanan dan flowrate dari fluida hidrolik dihubungkan untuk mengontrol motor, kecepatan dan yang lebih penting lagi energi potensial yang digunakan oleh injector head. b. Drive chains (rantai) Rantai terdiri dari mata rantai, block pegangan (gripper blocks) dan para rantai convensional digunakan roller bearings. Pada waktu terjadi beban pada rangkaian tubing yang disebabkan oleh



17



adanya gesekan pada material penyusun blok sangat penting untuk menjamin effesiensi operasi dari tubing injector head dan menjaga kerusakan mekanik pada tubing. c. Gooseneck Gooseneck berbentuk lengkungan yang mempunyai sudut tertentu berfungsi untuk menggerakkan tubing masuk injector head melalui bagian atas dari injector head chains.



Gambar 19 Gooseneck



2. Coiled Tubing Reel Coiled tubing reel berfungsi sebagai tempat (wadah) bagi coiled tubing. Coiled tubing reel terbuat dari baja yang mempunyai diameter tertentu sesuai dengan ukuran dari coiled tubing. Reel dikendalikan oleh hydraulic motor yang dilengkapi dengan peralatan untuk menjaga reel dari system hydraulic bilamana terjadi kesalahan operator.



Gambar 20 Coiled Tubing Reel



18



3. Power Pack Power pack berfungsi untuk memberikan tenaga hidrolik untuk mengoperasikan dan mengontrol unit coiled tubing dengan peralatan pengontrol tekanan. Umumnya power pack terdiri dari diesel engine sebagai penggerak untuk mengatur system dan sirkulasi suplai pompa hydraulic dengan tekanan dan laju aliran yang dikehendaki. Pressure control valve berfungsi untuk membatasi pengaturan dan system tekanan maksimum pada bagian sirkulasi.



Gambar 21Power Pack



4. Stripper Berfungsi untuk memberikan tekanan kecil untuk menutup dan menggerakkan coiled tubing masuk atau keluar dari sumur sehingga tidak terjadi hubungan antara tekanan sumur dengan tekanan permukaan. Tekanan pada stripper dapat diatur oleh operator di dalam control cabin.



19



Gambar 22 Stripper



5. Control Cabin Adalah suatu ruangan yang merupakan tempat dari control console yang berfungsi untuk mengontrol pengoperasian dan memonitor component coiled tubing unit.



Gambar 23 Control Cabin



20



6. BOP (Blow Out Preventer) Suatu alat yang melindungi coiled tubing dan mengisolasi tekanan dalam lubang sumur, melindungi saat terjadi situasi darurat (blow out). Terdapat jenis BOP, yaitu : 



Blind Ram







Shear Ram







Slip Ram







Pipe Ram



Gambar 24 Blow Out Preventer



7. Vaporized Alat yang digunakan untuk memanaskan gas N2 sebelum diinjeksikan ke sumur.



Gambar 25 Vaporized



21



8. Pumping Unit Alat yang digunakan untuk memompakan gas atau zat-zat yang akan diinjeksikan ke dalam tubing.



Gambar 26 Pumping Unit



B. Peralatan Di Bawah Permukaan Peralatan di bawah permukaan yang harus tersedia dalam operasi coiled tubing adalah : 1. Connector Berfungsi untuk menghubungkan bermacam-macam peralatan bawah permukaan dengan ujung dari coiled tubing.



Gambar 27 Connector



2. Check Valve Dihubungkan dengan connector yang berada pada ujung dari coiled tubing yang berfungsi untuk mencegah masuknya aliran balik fluida sumur ke dalam coiled tubing.



22



3. Nozzle Salah satu bagian sirkulasi yang pada ujungnya memiliki ukuran yang relative kecil dibanding pada bagian lain. Dengan demikian pada bagian yang lebih kecil pancaran fluidanya akan lebih keras. Biasanya digunakan untuk membersihkan scale yang lunak, 4. Centralizer Adalah suatu peralatan bawah permukaan yang berfungsi untuk: 



Menjaga agar peralatan coiled tubing tetap ditengah-tengah lubang bor.







Mencegah rintangan dalam lubang bor.







Memberikan stabilisasi ketika operasi pemboran.



5. Wiper Wiper adalah alat yang dimasukkan ke dalam coiled tubing bersama-sama dengan bola besi yang berukuran kecil. Yang berfungsi untuk memastikan didalam coiled tubing tidak terdapat material yang menghambat proses sirkulasi. Cara kerja wiper dengan cara mendorong bola hingga keluar menuju nozzle.



Gambar 28. Wiper dan Bola



6. Bit Alat yang digunakan pertama kali sebelum running alat coiled tubing, yang berfungsi sebagai penggerus batuan di bawah permukaan sebelum dipasang rangkaian coiled tubing.



23



Gambar 29 PDC Bit



3. Electric Line Electric line memiliki bentuk berupa kawat-kawat yang di pilin (braided line) melingkari core kabel penghantar listrik. Jadi dengan electric line ini, sinyal listrik bisa dikirimkan dari rangkaian tool didalam sumur ke computer di dalam logging truck dan sebaliknya. Oleh karena itu, logging bisa dilakukan secara real time disini. Vico menggunakan jasa service dari Halliburton Company untuk electric-line job. Pekerjaan-pekerjaan yang dapat dilakukan dengan electric-line ini antara lain logging, plug setting, Reservoir Saturation Tool, dan perforasi. A. Electric Line Unit 1. Logging Truck Truck atau rangkaian unit e-line yang terdapat didalamnya seperti winch drum, control cabin, dan computer yang digunakan pada saat logging dengan metode real time.



Gambar 30 Logging Truck



24



2. Winch Winch merupakan sumber utama pengoperasian e-line, winch adalah rangkaian gulungan kabel yang di ulurkan pada saat akan di running dan digulung kembali apabila rig up. Dilengkapi dengan kemudi dan tombol-tombol untuk dioperasikan oleh operator.



Gambar 31 Winch



3. Control Cabin Control cabin merupakan kumpulan beberapa unit computer yang terhubung langsung dengan signal yang dikirimkan oleh e-line, yang berfungsi membaca hasil logging yang muncul pada saat tool running. Biasanya menggunakan software yang di operasikan langsung oleh Field Engineer.



Gambar 32 Control Cabin



25



4. Spinner Spinner merupakan alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran kecepatan didalam lubang sumur. Laju alir fluida merupakan fungsi dari putaran spinner di dalam lubang sumur.



Gambar 33 Spinner



5. Capasitance Capasitance adalah alat yang dipasang terlebih dahulu sebelum dipasang spinner, biasanya sebelum dioperasikan capacitance terlebih dahulu di isi dengan air. Fungsi capacitance sendiri untuk membedakan fluida pada saat di running.



Gambar 34. Capasitance



26



6. Caliper Caliper adalah alat yang digunakan untuk mengetahui diameter suatu casing, hal ini berpengaruh terhadap pembacaan CCL (Casing Collar Locator).



Gambar 35 Caliper



B. Electric Line Activity Setiap jenis tool yang di running oleh Halliburton dilengkapi dengan CCL-GR log. CCL-GR log dalam perforasi berguna untuk mengorelasikan hasil gamma ray log yang dilakukan pada saat running tool joint dengan openhole log sebagai referensi. CCL log akan menampilkan posisi-posisi joint pada rangkaian tubing dimana nilai grafiknya akan membesar karena bagian joint yang lebih tebal daripada yang lain. Pup joint pada string akan menjadi penanda kedalaman tertentu. Karena electric line merupakan braided line yang tidak akan putus jika master valve ditutup seperti halnya slickline, maka dalam operasi electric line perlu dipasang BOP di atas swab valve agar dapat melakukan shut in sumur dengan baik. Selain kabel, running tool, BOP, dan logging truck, komponenkomponen dari electric line hampir sama dengan slickline. Untuk melakukan running kedalam sumur, electric line juga menggunakan lubricator beserta katrolnya. Semua sinyal electric yang dihantarkan oleh electric line dari running tool, di permukaan berujung pada logging truck yang didalamnya terdapat 27



computer untuk mengamati hasil logging secara real time. Informasi dari CCLGR log langsung ditambilkan dalam bentuk grafik log terhadap kedalaman. Selain daripada itu electric line juga membaca Cement Bond Log (CBL) dan Variabel Density Log (VDL). Run CBL bertujuan untuk mengetahui kualitas penyemenan agar dapat diketahui daerah yang belum tersemen dengan baik. Semen yang tidak terdistribusi dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya komunikasi antara zona produktif dengan zona air. Bila ini terjadi maka kandungan air yang terangkat kepermukaan akan tinggi. Variabel Density Log digunakan untuk mengevaluasi kekuatan ikatan semen dengan casing. Pada logging menunjukkan hasil yang gelap/hitam pekat dengan tekstur yang solid menandakan semen tersebut sangat baik kualitasnya dan jika hasil menunjukkan warna abu-abu dengan tekstur yang berlapis-lapis menandakan bahwa kualitas semen jelek.



Gambar 36 Hasil Logging



4. Velocity String Merupakan tubing berukuran sangat kecil yang masukkan ke dalam tubing produksi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan liquid loading pada gas-condensate reservoir. Dengan mengecilkan ukuran maka pressure akan terjaga, ketika pressure terjaga maka peluang dari gas untuk mengalami liquid loading akan semakin mengecil.



5. Snubbing Unit Snubbing Unit merupakan salah satu metode well intervention yang memiliki beberapa kelebihan dibanding dengan metode well intervention yang 28



lain, yaitu diameter pipa yang dimasukkan ke dalam sumur produksi lebih besar daripada diameter coiled tubing, dapat melakukan pekerjaan yang berat seperti fishing, dapat dilakukan pada tekanan wellhead yang lebih besar daripada coiled tubing. Berikut adalah komponen utama dalam snubbing unit:



Gambar 37 Snubbing Unit Equipment



6.



Capillary String Merupakan salah satu metode untuk menjaga bottom hole pressure pada reservoir gas-condensate. Capillary string merupakan pipa yang berukuran sekitar 0.5” yang dimasukkan ke dalam pipa produksi dan akan didiamkan di dalam pipa produksi, kemudian akan dilakukan injeksi kimia, pada umumnya surfaktan, dimana surfaktan akan mampu menjaga bottom hole pressure dimana akan mencegah terjadi proses kondensasi atau liquid hold-up di lubang sumur. Berikut skema sederhana dari capillary string:



29



Gambar 38 Skema Sederhana Capilarry String



30