Lat Uji Kompetensi PKR 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Mata Kuliah : Pembelajaran Kelas Rangkap Nama



: Kartini



NIM



: 857799179



KELAS



: 3A



Silahkan Kerjakan Latihan ini dengan benar! No Soal



Skor



1.



27



Jelaskan secara singkat alasan-alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini? Berikan contoh kasus yang dapat Saudara ambil di berita untuk menjelaskan salah satu alasan tersebut!



2.



Jelaskan prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan



20



contohnya! 3.



Jelaskan model pembelajaran kelas rangkap 221 dan 222 beserta contoh penerapannya



14



disesuaikan dengan tema dalam pembelajaran kurikulum 2013! Skor Total



JAWAB 1.



Alasan mengapa kelas rangakp diperlukan, antara lain : 1. Alasan Geografis



Dalam hal ini sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi, permukiman yang berpindah-pindah (nomaden), dan adanya mata pencaharian khusus,seperti menangkap ikan,menebang kayu dan sebagainya,mendorong penggunaan PKR.saat itu (1995),demam mencari emas sedang memanas di Kalimantan tengah. 2. Alasan demografis Untuk mengajar murid dalam jumlah yang kecil,apalagi tinggal di pemukiman yang amat jarang maka PKR dinilai sebagai pendekatan pengajaran yang praktis. Di daerah perkotaan sekalipun alasan demografis ini juga berlaku.Dalam beberapa tahun kebelakang ini,khususnya sejak tahun ajaran 1992,sejumlah daerah menjerit karena kekurangan murid. 3. Kurang guru Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi,sulit untuk mencari guru yang dengan suka cita siap mengajar di daerah,seperti ketuk ketimpun itu.praktik penempatan guru SD mirip kerucut terbalik.yang lancip adalah SD didaerah terpencil dan jumlah guru yang bersedia bertugasdi daerah terpencil. 4. Terbatasnya ruang kelas



61



Di SD ketuk ketimpun,memang tidak diperlukan ruang kelas lebih dari satu karena jumlah muridnya kecil.namun,daerah lain menunjukkan walaupun jumlah muridnya cukup besar,jumlah ruang kelas yang tersedia jauh lebih kecil daripada jumlah rombongan belajar. 5. Adanya guru yang tidak hadir alasan ini tidak hanya berlaku bagi SD didaerah terpencil, di kota besar pun juga berlaku. Seperti dijakarta, musibah banjir dapat menghambat guru untuk dating mengajar.



Contoh berita



2.



Prinsip - prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain : a.



Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru. Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai seorang yang unik dan membutuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang lainnya untuk mampu mencapai perkembangan yang maksimum.



b.



Membangkitkan motivasi belajar murid. Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam belajar. Motivasi mampu menjadi energi dan penyemangat yang dapat menggerakkan murid untuk belajar, yakni mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu. Oleh karana itu, guru PKR harus senantiasa memotivasi murid – muridnya untuk mau belajar baik dengan kehadiran gurunya maupun tanpa guru dengan belajar secara mandiri.



c.



Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha Dalam proses belajar individulah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus membiasakan muridnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses belajar mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan suasana yang hangat, menyenangkan, dan menarik.



Prinsip Khusus a. Keserempakan kegiatan pembelajaran Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi secara serempak atau bersamaan. Kegiatan trsebut harus memiliki makna, artinya kegiatan itu harus sesuai dengan kebutuhan murid dan mempunyai tujuan yang sesuai dengan kurikulim. b. Kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA) Perlu kita ketahui bahwa kualitas dan lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung menentukan tinggi rendahnya kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak member toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola kelas. Oleh karena itu, guru PKR harus pandai – pandai dalam mengelola kelas karena guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas. c. Kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan Guru PKR haru selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk membangkitkan motivasi muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang bersamaan. Peran guru disini adalah mampu meyakinkan muridnya bahwa guru



selalu berada bersama mereka. Oleh karana itu, guru PKR harus pandai melakukan tindakan pengelolaan, seperti menunjukkan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk, member petunjuk dengan jelas.



d. Pemanfaatan sumber secara efisien Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber secara efisien. Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan yang ada di sekolah. Guru juga dapat menunjuk murid yang pandai sebagai tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan Waktu Keaktifan Akademik yang tinggi (WKA). Contohnya : Model PKR 221 : kelas III belajar IPA, dan kelas IV belajar IPS dalam satu ruangan. 3.



Model PKR 221 PKR 221: Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Satu Ruangan Dalam model PKR 221, guru menghadapi dua kelas, dalam hal ini kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran IPA dengan topik Sumber Daya Alam di kelas 5, dan mata pelajaran IPS dengan topik Sumber Kekayaan Alam di kelas 6, kedua topik saling memiliki keterkaitan, proses pembelajaran berlangsung dalam satu ruangan. Model PKR 221 merupakan Model PKR Murni karena proses keserempakan terpenuhi tanpa batasan fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat berlangsung terus menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif diantara model PKR lainnya. Namun, model ini hanya mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak terlampau banyak (15-20 orang). Petunjuk dalam menerapkan model PKR 221 yaitu: a.



Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit pertama berikan apersepsi ( pengantar dan pengarahan, motivasi, materi pembelajaran hari ini) dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi 2. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas 5 dan 6. Ikuti dengan langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan yang akan ditempuh selama pertemuan itu ± 30 menit.



b.



Pada kegiatan inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan bimbingan balikan sesuai keperluan. Terapkan prinsip wittines, alertness, dan overlappingness. Gunakan keterampilan mengajar yang sesuai



c.



Pada kegiatan penutup ± 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas menghadapi dua kelas untuk mengadakan review atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan selanjutnya atau mungkin juga untuk hari berikutnya..



Model PKR 222 Model PKR 222: PKR Modifikasi Dalam model PKR 222, guru menghadapi dua kelas,dalam hal ini kelas 5 dan 6, untuk mengajar mata pelajaran Matematika topik Bangun Ruang di kelas 5, dan mata pelajaran IPA topik Tumbuhan Hijau di kelas 6. Kedua topik tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 ruangan berdekatan yang terhubungkan dengan pintu. Model PKR 222 merupakan model PKR Modifikasi, untuk kondisi jumlah siswa lebih dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan. Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secar fisik secara bergiliran. Waktu tunggu tentunya lebih lama karena guru harus berpindah-pindah di antara 2 ruangan.Oleh karena itu, harus dirancang dengan cermat agar tanpa kehadiran guru untuk sementara, siswa tetap dapat belajar dengan penuih perhatian. Dalam praktik model ini tidak seefektif model PKR 221. Petunjuk dalam melakukan model ni sebagai berikut: a.



Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit pertama satukan siswa kelas 5 dan kelas 6 dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan pengarahan umum, seperti yang dilakukan dalam Model PKR 221.Bila ternyata tidak mungkin menyatukan siswa kelas 5 dan kelas 6 dalam ruangan, gunakan halaman atau emperan sekolah sambil berdiri/berbaris . apabila cara kedua masih tidak mungkin biarkan siswa kelas 5 dan 6 duduk dalam ruangan masing-masing. Guru berdiri di pintu penghubung ruang kelas 5 dan 6. Berikan pengantar dan pengarahan umum secara berselang-selang untuk kelas 5, kemudian kelas 6, atau sebaliknya.



b.



Pada kegiatan inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai dengan masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan jangan sampai pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang satunya lagi tidak ada kegiatan sehingga ribut. Agar kepindahan guru dari ruang ke ruang seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru berdiri di pintu penghubung. Selama berlangsungnya pembelajaran jangan lupa menerapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappingness.



c.



Pada kegiatan penutup ± 10 menit terakhir guru berdiri di pintu penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan review umum mengenai materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-maasing kelas. Kemukakan hal-hal yang paling perlu dipersiapkan untuk jam pelajaran berikutnya.



d.



Sebagai catatan, untuk model PKR 222 ini, sedapat mungkin denah ruangan diatur agar pandangan siswa mengarah ke depan dan ke arah pintu penghubung. Pengelolaan PKR 222 memang sedikit lebih rumit daripada PKR 221.Dapat dipahami dengan berkumpul padasatu ruangan, seperti dalam PKR 221 perhatian guru tanpa penghalang.Model PKR 221 sangat cocok untuk dua materi yang saling berkaitan, sedangkan model PKR 222 sangat cocok untuk materi yang tidak saling berkaitan dan memerlukan perhatian khusus dari masing-masing kelas.