LK 0.1 Pedagogik - Modul 1. Konsep Dasar Ilmu Pendidikan - Iin Supriyatno [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri (Pedagogik_Modul 1) Nama : IIN SUPRIYATNO, S.Kom. Kelas : PPGUNS_K1 TKI Alamat : SMA Negeri 1 Kejobong Kab. Purbalingga Prov. Jawa Tengah - 53392 Judul Modul



Konsep Dasar Ilmu Pendidikan



Judul Kegiatan Belajar (KB)



1. 2. 3. 4.



No 1



Butir Refleksi Garis besar materi yang dipelajari



Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu Pendidikan Karakteristik Peserta Didik Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pebelajaran Kurikulum Pendidikan di Indonesia Respon/Jawaban



KEGIATAN BELAJAR 1. Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu Pendidikan 1.



2.



3.



4.



5.



6. 7.



Notonagoro mendefinisikan manusia sebagai makhluk monopluralis sekaligus monodualis (Dwi Siswoyo, 2007: 46-47) Sebagai makhluk monopluralis berarti manusia itu mempunyai banyak unsur kodrat (plural) yaitu jiwa dan raga, namun merupakan satu kesatuan (mono) Manusia juga sebagai makhluk monodualis yaitu makhluk yang terdiri dari dua sifat yaitu sebagai makhluk pribadi dan sosial (dualis), tetapi juga merupakan kesatuanyang utuh (mono) Driyarkara (1969:7) mejelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang berhadapan dan menghadapi dirinya sendiri, bisa bersatu dan bisa mengambil jarak dengan dirinya sendiri. Hakekat manusia menurut Sumantri & Yatimah (2015:3-4) dapat dilihat melalui beberapa aspek, yaitu: a. Berdasarkan asal-usulnya sebagai makhluk Tuhan. b. Struktur metafisiknya manusia sebagai kesatuan jasmanidan rohani. c. Karakteristik dan makna eksistensinya di dunia yang bisadilihat sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhlukberbudaya, makhluk susila, dan makhluk beragama. Syarifudin dan Kurniasih (2014:3) memberikan definisi pendidikan adalah hidup itu sendiri Dwi Siswoyo dkk (2007:37) menjelaskan bahwa pendidikan itu terselenggara dalam rangka untuk mengembangkan segenap potensi kemanusiaan kearah yangpositif sehingga manusia menjadi makhluk yang berbudaya.



8.



9.



10.



11.



12.



13.



14.



15.



16. 17. 18.



19.



20. 21.



Human Dignity adalah pengakuan martabat manusia di mata orang lain ataupun tingkat harkat/ harga diri dari manusia itu dimata dirinya sendiri. Pendidikan diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, agar orangtersebut mencapai kedewasaan (Winkel;2012). “Paedagogiek”(pedagogik) yang artinya ilmu menuntun anak. Pedagogik juga berarti teori mendidik yang membahas apa dan bagaimana mendidik yang sebaikbaiknya. CarterV.Good (Syamdkk,2003) menjelaskan istilah Pedagogy atau pendidikan dalam dua hal: Pendidikan adalah seni, praktek, atau profesi pengajaran. Pendidikan adalah ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dan metode mengajar, pengawasan dan pembimbingan peserta didik. Kegiatan mendidik diartikan sebagai upaya membantu seseorang untuk menguasai aneka pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai yang diwarisi dari keluarga dan masyarakat (ArifRohman,2011:5) ArifRohman (2011:13) mendefinisikan ilmu pendidikan sebagai ilmu yang mempelajari suasana dan proses pendidikan yang berusaha memecahkan masalah yang terjadi didalamnya sehingga mampu menawarkan pilihan tindakan mendidik yang efektif. Syarifudin(2006:41) mendefinisikan ilmu pendidikan sebagai sistem pengetahuan tentang fenomena pendidikan yang dihasilkan melalui penelitian dengan menggunakan metode ilmiah. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Monoton adalah sesuatu yang sifatnya sama dengan sebelumnya, itu-itu saja atau tidak ada variasinya. Demagogik adalah merusak kepribadian anak Guru yang kompeten adalah guru yang menguasai softskill atau pandai berteori saja, melainkan juga kecakapan hardskill. Softskill adalah kemampuan komunikasi, karakteristik seseorang, kecerdasan sosial yang melekat, serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja. Hardskill adalah kemampuan yang dapat diasah melalui latihan dan pendidikan. Landasan merupakan suatu dasar pijakan atau fondasi tempat berdirinya sesuatu.



22. Landasan material lebih bersifat fisik atau berwujud 23. 24.



25.



26. 27.



28.



29. 30. 31. 32.



33.



34.



35.



seperti sarana prasarana, peserta didik, dan lingkungan Landasan konseptual lebih bersifat asumsi atau teori-teori, contohnya adalah UUD 1945 dan teori pendidikan. Tut Wuri Handayani adalah penggalan dari kalimat panjang yang terkenal dari Ki Hajar Dewantoro, pendiri Taman Siswa sekaligus Bapak Pendidikan Indonesia. Makna ungkapan Ing Ngarso Sun Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri handayani adalah di depan memberi contoh, di tengah membimbing (memotivasi, memberi semangat, menciptakan situasi yang kondusif) dandi belakang mendorong ( dukungan moral). Landasan filosofis pendidikan adalah pandanganpandangan yang bersumber dari filsafat pendidikan mengenai hakikat manusia, hakikat ilmu, nilai serta perilaku yang dinilai baik dan dijalankan setiap lembaga pendidikan. Philos berarti cinta dan shopia berarti kebijaksanaan, pengetahuan dan hikmah Esensialisme merupakan mahzab filsafat pendidikan yang menerapkan prinsip idealisme dan realisme secara eklektis. Perenialisme hampir sama dengan essensialisme, tetapi lebih menekankan pada keabadian atau ketetapan atau kenikmatan yaitu hal-hal yang ada sepanjang masa (ImamBarnadib 1988:34) Progresivisme yaitu perubahan untuk maju Rekonstruksionalisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir progesif dalam pendidikan Behaviorisme memiliki beberapa akar atau sumber ideologi atau filsafat yaitu realisme dan positivisme Humanisme merupakan kelanjutan dari prinsip progresivisme karena telah menganut banyak prinsip dari aliran tersebut seperti pendidikan yang berpusat pada siswa,guru tidak otoriter fokus terhadap aktivitas dan partisipasi siswa. Manusia ideal adalah manusia yang beriman dan bertaqwakepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesejahteraan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Ontologi diartikan sebagai suatu cabang filsafat atau ilmu yang mempelajari suatu yang ada atau berwujud berdasarkan logika sehigga dapat diterima oleh akal manusia yang bersifat rasional dapat difikirkan dan sudah terbukti keabsahaanya Aksiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tujuan ilmu pengetahuan atau hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan.



36. Epistemologi merupakan bagian dari filsafat yang



37.



38. 39.



40.



41.



membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa ketika akan mempelajari disiplin ilmu atau menyelesaikan masalah dalam disiplin ilmu tersebut Terminologi adalah ilmu tentang istilah dan penggunaannya Landasan yuridis pendidikan adalah aspek-aspekhukum yang mendasari dan melandasi penyelenggaraan pendidikan (Arif Rohman,2013). Psikologi adalah ilmu yang mempelajari gejala kejiwaan yang ditampakkan dalam bentuk perilaku baik manusia ataupun hewan, yang pemanfaatannya untuk kepentingan individu atau manusia baik disadari ataupun tidak, yang diperoleh melalui langkah-langkah ilmiah tertentu serta mempelajari penerapan dasar-dasar atau prinsip- prinsip, metode, teknik, dan pendekatan psikologis untuk memahamidan memecahkan masalah-masalah dalam pendidikan (Santrock,2017). Landasan psikologi dalam pendidikan adalah asumsiasumsi yang bersumber dari studi ilmiah tentang kehidupanmanusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengana spek pribadi manusia pada setiap tahap manusia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapimanusia yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan (Robandi,2005:25).



42. Psikologi perkembangan adalah ilmu-ilmu yang



43.



44. 45.



46. 47.



mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya meliputi perkembangan fisik, psikologi,sosial, emosional, emosi dan moral. Landasan sosiologis bersumber pada norma kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu bangsa sehingga terciptanilai-nilai sosial yang dalam perkembangannya menjadinorma-norma sosial yang mengikat kehidupan bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh masing-masing anggota masyarakat (Robandi,2005:26). Kawasan kognitif adalah segala upaya yang mencakup aktivitas otak. Kawasan afektif mencakup segala sesuatu yang terkaitdengan emosi misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, motivasi dan sikap. Kawasan psikomotor meliputi gerakan dan koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik Sekolah sebagai sistem sosial adalah suatu upaya untuk memahami tujuan, peran, hubungan dan perilaku berbagai komponen pendidikan di sekolah dalam setting sosial.



48. Landasan religi adalah asumsi-asumsi yang bersumber



dari religi atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangkapraktik pendidikan dan atau studi pendidikan (Hasubllah, 2008). KEGIATAN BELAJAR 2. Karakteristik Peserta Didik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.



14. 15.



16. 17. 18.



19.



20. 21.



Etnik (Suku bangsa) Kultural (kebiasaan atau kebudayaan kelompok tertentu) Minat (suatu sumber motivasi yang mendorong seseoranguntuk melakukan kegiatan yang dipilihnya) Enjoyable learning (pembelajaran yang menyenangkan) Equilibration (keseimbangan) Asimilasi (proses pengembangan yang menguraikan tentang interaksi antara pengalaman) Akomodasi (struktur kognitif (proses)yang timbul) Entry behavior (kemampuan awal) Gaya belajar (kombinasi dari cara menyerap, mengatur dan mengolah informasi) Visual learners (pembelajaran dengan melihat informasi) Auditif learners (pembelajaran dengan pendegaran/Audio) Kinestetik learners (pembelajaran dengan secara fisik) Motivasi (suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arahdan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut) Emosi (tergugahnya perasaan yang disertai denganperubahan-perubahan dalam tubuh) Obedience and paunisment orientatation (orientasi anak/peserta didik masih pada konsekvensi fisik dari perbuatan benar-salahnya) Good boy orientation (orientasi perbuatan yang baik) Authority and social order maintenance orientation (orientasi anak pada aturan dan hukum) Contractual legalistic orientation (orientasi orang mulai peduli pada hak individu, dan yang baik adalah yang disepakati oleh mayoritas masyarakat ) Conscience or principle orientation (orientasi orang adalah pada prinsip-prinsip etika yang bersifat universal) Spiritual intelegence (kecerdasan spiritual) Perkembangan motorik (perkembangan gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, danotot yang terkordinasi)



KEGIATAN BELAJAR 3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pebelajaran 1.



2. 3. 4.



5. 6.



7.



8.



9.



10. 11.



12. 13. 14.



15. 16.



Kurikulum (sebagai serangkaian mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik mulai dari awal sampaidengan mengakhiri program pendidikan) Content oriented (berorientasi kepada isi atau matapelajaran) Subject centered curriculum (setiap mata pelajaran berdiri sendiri) Peran Konservatif (sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya masa alalu yang dianggap masih sesuai dengan masa kini. Dengan demikian peran ini menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau) Peran Kreatif (mampu mengembangkan sesuatu kebaruan yang sesuai dengan perubahan tersebut) Fungsi Suplementasi (Kurikulum sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap peserta didik sesuai dengan perbedaan yang dimilikinya) Fungsi Eksplorasi (bahwa kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat pesertadidik) Peran Kritis dan evaluatif (tidak hanya mewariskan nilai dan budaya melainkan juga berperan untuk menilai dan memilih nilai budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan) Curriculum development atau curriculu planning (proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah) Rentangan Kegiatan (Range of Activity) Prinsip Fleksibilitas (kurikulum itu harus bisa dilaksanakan dalam kondisi yang ada dan memungkinkan untuk dilaksanakan) Prinsip Kontinuitas (kesinambungan antara jenjang satu kepada jenjang lainnya) Prinsip Efektivitas (kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar) Prinsip Efisiensi (perbandingan antara tenaga, waktu, suara, dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh) Put something into effect (penerapan ide yang memberikan efek) Fixed Mindset (pola pikir tetap) anggapan bahwa karakter, kecerdasan, dan kreativitas merupakan sebuahbawaan.



17. Bonus demografi (keadaan dimana sumber daya manusia



dalam usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari padausia non produktif.) 18. Aging people (dimana jumlah penduduk non produktif memiliki jumlah lebih banyak). 19. Growth Mindset adalah pola pikir yang menyatakan bahwa setiap kegagalan merupakan sebuah tantangan yangakan berfungsi untuk bertumbuh KEGIATAN BELAJAR 4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia 1. Lintasan, atau jarak yang harus ditempuh oleh seorang



pelari (Istilah tersebut digunakan dalam bidang pendidikan yang di asumsikan sebagai mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik mulai dari awal sampai dengan mengakhiri program pendidikan) 2. Content oriented adalah berorientasi kepada isi atau mata pelajaran 3. Kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan siswa baik di dalam maupun di luar sekolah di mana kegiatan tersebut berada dalam tanggung jawab sekolah. 4. Pembelajaran adalah proses yang bertujuan, sehingga segala sesuatu dilakukan oleh guru dan peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 5. Pengembangan kurikulum (curriculum development atau curriculum planning ) adalah proses atau kegiatan yang disengaja dan dipikirkan untuk menghasilkan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam proses dan penyelenggaraan pembelajaran oleh guru di sekolah. 6. Kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) pada dasarnya adalah suatu proses pendidikan yang tidak terencanakan. 7. Implementasi kurikulum menurut kamus Oxfordforlearner, berarti put something into effect/ penerapan ide yang memberikan efek. 8. Bonus demografi adalah keadaan dimana sumber daya manusia dalam usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari pada usia non produktif. 9. Agingpeople (dimana jumlah penduduk non produktif memiliki jumlah lebih banyak) 10. Globalisasi adalah salah satu penggerak utama perubahan social, ekonomi, politik, dan budaya dalam satu atau lain cara (Piliang,2018) 11. Belajar praktis adalah belajar bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang di sekelilingnya dengan baik.



2



Daftar materi yang sulit dipahami di modul ini



1. Konsep Dasar, Rasional, dan Ilmu Pendidikan Materi yang sulit dipahami : a. Landasan Ilmu Pendidikan b. Landasan filosofis c. Penerapan berbagai landasan ilmu pendidikan dalam praktik pembelajaran d. Menentukan media untuk setiap gaya belajar 2. Karakteristik Peserta Didik Materi yang sulit dipahami : a. Memahami karakteristik peserta didik. b. Menentukan pendekatan pembelajaran, metode, media c. dan jenis evaluasi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. d. Menentukan gaya belajar peserta didik. 3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pebelajaran Materi yang sulit dipahami : Menentukan jenis-jenis teori belajar 4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia Materi yang sulit dipahami : Strategi penerapan kurikulum dan tantangannya di masa depan



3



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi



1. Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu Pendidikan Materi yang sering mengalami miskonsepsi : a. Penerapan berbagai landasan ilmu pendidikan dalam praktik pembelajaran b. Menentukan media untuk setiap gaya belajar 2. Karakteristik Peserta Didik Materi yang sering mengalami miskonsepsi : a. Memahami karakteristik peserta didik. b. Menentukan pendekatan pembelajaran, metode,media dan jenis evaluasi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. c. Menentukan gaya belajar peserta didik. 3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam Pebelajaran Materi yang sering mengalami miskonsepsi : Membedakan antar teori belajar 4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia Materi yang sering mengalami miskonsepsi : Fungsi-fungsi kurikulum Purbalingga, 20 Juli 2022 Mahasiswa,



IIN SUPRIYATNO, S.Kom. No.UKG. 201699569448