LK 31 - Winda Eprilia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Winda Eprilia



Kelas Mata Kuliah Dosen Pengampu



: PGSD 4-PAUD & PGSD 4 : Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif di SD : Dra. Syafdanigsih, M.Pd, LK 31 Membuat Pertanyaan



No. 1.



Pertanyaan Ap aitu assesmen dalam pembelajaran paradigma baru ?



2.



Apa saja hal-hal yang dapa dilakukan untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip assesmen dalam paradigma baru ?



Jawaban Assesmen dalam paradigma baru adalah assesmen tidak lagi sekedar menjadi tahap pelaporan dan penilaian kemampuan murid tetapi dipandang sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar perkembangan dan pencapaian hasil belajar. Hal-hal yang dapat dilakukan yaitu : 1. Menyusun



pembelajaran dan instrumen penilaian yang dapat mencakup sekaligus tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, keterampilan. Kemudian, guru dapat melaksanakannya dalam satu kali kegiatan penilaian. Contohnya adalah penilaian tentang materi wirausaha di kelas enam. Dalam satu kali kegiatan penilaian, tujuan pembelajaran yang dapat dicapai bisa meliputi sikap kerja keras dalam usaha, pengetahuan tentang kewirausahaan, keterampilan berkomunikasi dan belajar keterampilan



memulai usaha sederhana yang bisa didukung sekolah dengan mengadakan kegiatan Market Day. Kegiatan penilaian ini dapat dilaksanakan dengan melibatkan peserta didik itu sendiri melalui penilaian diri (refleksi) atau penilaian dengan sesama teman sejawat, yang kemudian guru memberikan umpan balik atau feedback atas hasil penilaian tersebut. 2. Menyusun



instrumen penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran (penilaian formatif) dengan mempertimbangkan teknik yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik serta capaian dan tujuan pembelajaran. Guru perlu melaksanakan penilaian formatif secara rutin dalam kegiatan pembelajaran, yang mana pelaksanaan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai teknik, sesuai dengan kondisi pembelajaran di kelas. Contoh



pengimplementasiann ya adalah seperti melaksanakan kuis setelah kegiatan belajar-mengajar, lalu meminta peserta didik untuk saling menilai, saling berkomentar, atau saling menambahi. Peran guru ialah memberi timbal balik terhadap hasil penilaian tersebut. 3. Melakukan



penilaian berbasis kinerja melalui praktikum yang dilaksanakan dalam kegiatan proses pembelajaran. Selama peserta didik melakukan percobaan atau praktikum di dalam kegiatan belajar-mengajar, guru dapat melaksanakan penilaian dengan berpedoman pada instrumen penilaian kinerja yang sudah disusun guru. Penilaian kinerja tersebut dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.



4. Kegiatan



asesmen dilakukan tentunya sesuai dengan kebutuhan peserta didik itu sendiri dengan



mempertimbangkan kemampuan peserta didik. Asesmen kebutuhan dan masalah peserta didik yang menyangkut karakteristik peserta didik, seperti aspekaspek fisik (kesehatan dan keberfungsiannya), kecerdasan, motif belajar, sikap dan kebiasaan belajar, minat-minat (pekerjaan, jurusan, olah raga, seni, dan keagamaan), masalahmasalah yang dialami dan kepribadian; atau tugas-tugas perkembangannya. 3.



Apa itu paradigma assesmen dalam paradigma baru ?



Paradigma Asesmen pada Pembelajaran Paradigma Baru. Paradigma asesmen yaitu, Penerapan pola piker bertumbuh, keterpaduan, keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen, keleluasaan dalam menentukan teknik dan instrument asesmen, keleluasaan menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, keleluasaan dalam mengolah hasil asesmen, keleluasaan dalam menentukan kenaikan kelas. Pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik. Guru di kelas dapat menggunakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kelas sebagai alat bantu untuk mendiagnosa hasil belajar setiap individu peserta didik. Hal ini bertujuan untuk merancang pembelajaran agar dapat



menyesuaikan dengan tingkat kompetensi peserta didik atau dengan kata lain pembelajaran sesuai dengan level (teaching at the right level).