Topik 5 PPAE_LK 23_Winda Eprilia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN



Jl. Raya Palembang-Prabumulih Indralaya Ogan Ilir 30662, Telp: (0711) 580085 Laman : www.fkip.unsri.ac.id, Pos-el : [email protected] MATA KULIAH PRINSIP PENGAJARAN DAN ASSESMEN YANG EFEKTIF DI SD LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR SIKLUS 1 SAMPAI SIKLUS 3 DI SD NEGERI 008 PALEMANG



Disusun oleh : Winda Eprilia NIM. 06284882225109 Dosen Pengampu : Dra. Syafdaningsih, M.Pd



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA-JABATAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2022



LK 23 Laporan Singkat Kegiatan Praktik Mengajar Ke-1 Sampai Ke-3 a.



Deskripsi Jenis Kasus/Masalah Pelaksanaan Pembelajaran Pada pelaksanaan siklus 1 PPL di SD Negeri 008 Palembang, kegiatan pembelajaran dilakukan di Kelas IV Tema 5 Subtema 1 dengan 2 mata pelajaran IPA dan IPS. Model pembelajaran yang digunakan yaitu PBL (Problem Based Learning). Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, ada beberapa masalah yang ditemui yakni sebagai berikut : Kasus Kegiatan Mengajar 1  Pada pembelajaran IPA, guru mengajak melakukan percobaan tentang cahaya yang dirancang dalam LKPD yang dibuat guru dengan metode berkelompok. Saat percobaan berlangsung, terlihat ada siswa yang selesai duluan melakukan percobaan, dan ada yang belum. Hal ini terlihat bahwa siswa memiliki minat dan kemampuan yang berbeda-beda yang sangat cocok dengan strategi yang kini tengah gencar diusahakan, yaitu tentang pembelajaran berdiferensiasi.  Saat guru menampilkan masalah yang harus di analisis siswa, terlihat ada siswa yang cepat menangkap dan dapat memecahkan masalah yang ditampilkan guru. Namun juga ada yang kebingungan. Hal ini juga berhubungan dengan waktu yang tersedia. Manajeman waktu guru harus baik agar materi yang menjadi target pembelajaran dapat tersampaikan dan waktu yang ada pas.  Siswa masih sulit dibagi kelompok. Mereka masing ingim berkelompok dengan teman-teman dekatnya saja.



Siklus 2 Pada pelaksanaan siklus 2 PPL di SD Negeri 008 Palembang, kegiatan pembelajaran dilakukan di Kelas I dengan 2 mata pelajaran Bahasa Indonesia dan SBdP. Model pembelajaran yang digunakan yaitu PJBL (Project Based Learning). Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, ada beberapa masalah yang ditemui yakni sebagai berikut : Kasus Kegiatan Mengajar 2  Manajeman waktu karena pembelajaran dengan menggunakan PJBL  Siswa yang tidak membawa bahan (foto)  Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru  Peserta didik kurang percaya diri saat akan mempresentasikan hasil kerjanya ke depan kelas



Siklus 3 Pada pelaksanaan siklus 3 PPL di SD Negeri 008 Palembang, kegiatan pembelajaran dilakukan di Kelas IV dengan 2 mata pelajaran matematika. Model pembelajaran yang digunakan yaitu PBL (Prolem Based Learning). Saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, ada beberapa masalah yang ditemui yakni sebagai berikut :



Kasus Kegiatan Mengajar 3 



Peserta didik malu untuk bertanya terhadap materi yang belum dipahaminya







Peserta didik belum termotivasi untuk terus belajar







Beberapa peserta didik membutuhkan bimbingan lebih dalam proses pembelajaran



b.



Deskripsi Faktor Penyebab Faktor penyebab kasus 1 



Peserta didik belum mampu untuk berpikir kritis sehingga soal dengan level HOTS masih belum bias dikuasai dengan baik







Peserta didik satu dan peserta didik lainnya terus mengobrol disaat jam pelajaran







Karena suasana kelas yang kurang kondusif sehingga penyampaian informasi oleh guru memerlukan banyak waktu tambahan agar tersampaikan sepenuhnya



Faktor penyebab kasus 2 



Peserta didik masih kurang percaya diri untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran di depan kelas







Peserta didik terlalu memilih-milih teman kelompok contohnya, peserta didik membuat kelompok dengan seluruh anggotanya memiliki gender yang sama, teman dekat rumah dan sebagainya







Peserta didik belum menemukan hal yang membuatnya percaya diri dan memiliki rasa takut bahwa pekerjaan yang dikerjakannya salah dan malu saat teman lain mengetahui kesalahannya



Faktor penyebab kasus 3 



Peserta didik tidak ingin dianggap bahwa dirinya lamban oleh teman di kelas







Belum ada dorongan yang kuat dari dalam diri untuk terus belajar dan pesimis







Peserta didik masih belum membaca dengan lancar



(Setiap faktor penyebab disertai fakta dan/data) c. Deskripsi Alternatif Solusi/Tindakan Solusi/Tindakan kasus 1 



Guru lebih sering memberikan latihan berupa soal-soal dengan level HOTS kepada peserta didik dan membahasnya bersama di kelas







Guru memberikan nasihat kepada peserta didik untuk tidak mengobrolkan hal diluar materi saat jam pembelajaran







Guru mengorganisir kelas dengan lebih tertata sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang ada



Solusi/Tindakan kasus 2 



Guru memberikan ruang bagi peserta didik untuk lebih berani menyampaikan pendapat dan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student center learning)







Guru mengarahkan dan memberi pemahaman kepada peserta didik bahwa identitas manusia Indonesia sangat beragam mulai dari perbedaan suku, gender, agama, dan kebudayaan sehingga peserta didik wajib untuk menjunjung tinggi rasa persaudaraan antar sesama teman dengan tidak memilih-milih teman dan menghargai setiap perbedaan yang ada.







Guru memberikan reward atau penghargaan kepada peserta didik yang berani untuk tampil maju ke depan. Penghargaan yang diberikan dapat berupa words affirmation seperti “kamu



hebat” atau “pekerjaanmu sudah baik” sehingga peserta didik termotivasi dan percaya diri. Solusi/Tindakan kasus 3 



Guru mengajak peserta didik untuk bersama-sama memberikan semangat kepada temannya yang tampil di depan kelas seperti dengan bertepuk tangan







Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk terus belajar dengan giat







Guru memberikan bimbingan lebih kepada peserta didik. Guru terus membimbing peserta didik untuk belajar membaca.



d. Uraian Hasil yang Didapatkan dari Tindakan Hasil tindakan 1 



Peserta didik mampu mengerjakan 1 sampai 2 pada level HOTS yang memerlukan nalar dan berpikir kritis tanpa bimbingan







Peserta didik memahami guru untuk tidak tidak mengobrol di jam pelajaran sehingga kelas terasa nyaman dan kondusif untuk belajar







Pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat tanpa membutuhkan alokasi waktu tambahan



Hasil tindakan 2 



Pembelajaran berjalan dengan berpusat pada peserta didik







Peserta didik tidak melakukan tindak diskriminatif terhadap teman kelasnya yang memiliki perbedaan suku, gender, agama dan sebagainya sehingga dapat membentuk kelompok belajar dengan lebih mudah







Peserta didik menjadi lebih percaya diri untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan aktif di kelas



Hasil tindakan 3 



Peserta didik tidak lagi merasa malu dan lebih berani untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahaminya







Peserta didik lebih termotivasi sehingga belajar dengan tekun dan optimis







Peserta didik dapat membaca kalimat-kalimat yang ada di buku pelajarannya walaupun masih terbata-bata tetapi bisa memahami maknanya. Sehingga peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran di kelas dengan baik



(disertai pembahasan terhadap kasus/masalah, faktor penyebab, dan hasil yang didapatkan) e. Simpulan Simpulan dari hasil yang didapatkan Berdasarkan hasil yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan kegiatan pembelajaran adakalanya guru menghadapi kasus atau permasalahan. Namun, hal tersebut justru menjadi tantangan bagi guru untuk menjadi lebih baik. Guru harus mampu menemukan solusi dan memilih tindakan yang tepat untuk menghadapi kasus atau permasalahan yang terjadi. Guru dapat memberikan bimbingan kepada peserta didik sesuai kebutuhannya sesuai minat, kesiapan belajar, dan profil belajar peserta didik itu sendiri. Guru diharuskan untuk selalu mengasah keterampilan dalam berbagai hal seperti memotivasi peserta didik, membuat media pembelajaran, menemukan sumber pembelajaran dan sebagainya sehingga terciptalah pembelajaran yang bermakna. f. Saran Saran untuk perbaikan praktik mengajar bagi guru Saran untuk perbaikan praktik mengajar bagi guru adalah meningkatkan keterampilan mengajar. guru harus tetap semangat dalam mengabdikan diri untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa. Guru juga harus cepat dan tanggap dalam beradaptasi dengan keterampilan hidup abad 21 seperti keterampilan dalam memanfaatkan teknologi baru. Hal tersebut dilakukan agar peserta didik nantinya juga dapat bersaing di derasnya arus globalisasi abad 21.