LK MG 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN KOMPREHENSIF PRAKTIK KEBIDANAN FISIOLOGI HOLISTIK KB DAN KESPRO “KB SUNTIK”



Disusun Oleh DINA ALVIONITA P0 5140420 002



Pembimbing LUSI ANDRIANI, SST,M.Kes



POLTEKKES KEMENKES BENGKULU JURUSAN KEBIDANAN PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN TAHUN 2020/2021



HALAMAN PENGESAHAN



LEMBAR PENGESAHAN “KB SUNTIK” Disusun oleh : Dina Alvionita P0 5140420 002 Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal: Menyetujui, 08 Maret 2021 Pembimbing Akademik



Pembimbing Lahan



Lusi Andriani, SST,M.Kes NIP. 19800192002122002



Satiarmi, SST NIP.197005301989112001



Mengetahui, Ketua Jurusan



Ketua Prodi



Yuniarti, SST,M.Kes NIP. 198006052001122001



Diah Eka Nugraheni,M.Keb NIP. 198012102002122002



i



KATA PENGANTAR



Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif Stase VIII ini dengan judul “KB Suntik”. Semoga Laporan Komprehensif Stase VIII ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk kepentingan proses belajar. Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada dosen saya yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan Laporan Komprehensif Stase VIII ini. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana Laporan Komprehensif Stase VIII ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat. Dalam penyusunan Laporan Komprehensif Stase VIII ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan Laporan Komprehensif Stase VIII ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan. Bengkulu, 8 Maret 2021



Penyusun



ii



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii KATA PENGANTAR......................................................................................iii DAFTAR ISI....................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...............................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................................3 C. Tujuan............................................................................................4 D. Ruang Lingkup..............................................................................4 E. Manfaat..........................................................................................5 BAB II TINJAUAN TEORI DAN KASUS A. Konsep Dasar Kontrasepsi (KB)....................................................6 B. KB Suntik......................................................................................11 C. Tinjauan Kasus...............................................................................22 BAB III PEMBAHASAN A. Pengkajian......................................................................................26 B. Analisis..........................................................................................27 C. Penatalaksanaan.............................................................................27 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................29 B. Saran..............................................................................................29



iii



DAFTAR PUSTAKA



31BAB I



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) merupakan tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (WHO, 2020). Program KB tidak hanya bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, melainkan juga untuk memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KR) yang berkualitas, menurunkan angka kematian



ibu



(AKI)



dan



angka



kematian



bayi



(AKB)



serta



penanggulangan masalah kesehatan reproduksi untuk membentuk keluarga kecil berkualitas (Yuhedi dan Kurniawati, 2019).



1



1



Hasil prevalensi KB di Indonesia berdasarkan Survei Pemantauan Pasangan Usia Subur tahun 2020 mencapai angka 65,4% dengan metode KB yang didominasi oleh peserta KB suntikan (36%), pil KB (15,1%), Implant (5,2%), IUD (4,7%), dan MOW (2,2%). Hasil tersebut sedikit menurun jika dibandingkan dengan hasil survei tahun 2016-2019 prevalensi KB cenderung tetap pada kisaran angka 67,5% (BKKBN, 2020). Secara nasional sampai bulan Juli 2014 sebanyak 4.309.830 peserta KB baru didominasi oleh peserta Non MKJP yaitu sebesar 69,99%, sedangkan untuk peserta MKJP hanya sebesar 30,01% (BKKBN, 2020). Sejalan dengan hasil Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS, 2019) menunjukkan bahwa pada tahun 2020 wanita usia 15-49 tahun dengan status kawin sebesar 59,3% PUS menggunakan KB modern (Implan, MOW, MOP, IUD, Kondom, Suntik dan pil), dan 0,4% menggunakan KB tradisional (MAL, Kalender dan Senggama terputus). Selain itu sebanyak 24,7% PUS pernah melakukan KB dan 15,5 tidak melakukan KB. Metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh. Pelayanan keluarga berencana dapat dilakukan dengan penggunaan alat



kontrasepsi.



Kontrasepsi



merupakan



upaya



mencegah



suatu



kehamilan.Penggunaan kontrasepsi yang digunakan perlu dipertimbangkan efek samping terhadap fungsi reproduksi dan kesejahteraan umum. Salah satu alasan penghentian atau perubahan penggunaan alat kontrasepsi adalah efek samping yang sering dirasakan yaitu penambahan berat badan.



2



Sampai saat ini belum ada alat kontrasepsi yang 100% ideal (Prawirohardjo, 2019). Alat kontrasepsi suntik mempunyai berbagai keuntungan dan efek samping. Keuntungan kontrasepsi suntik yaitu mempunyai efektivitas yang tinggi selama tahun pertama penggunaannya. Keuntungan suntik 3 bulan (DMPA) dibandingkan KB suntik 1 bulan antara lain mempunyai efek kontrasepsi jangka panjang, mengurangi jumlah perdarahan haid, mengurangi nyeri haid, tidak mengganggu hubungan suami istri dan tidak mempengaruhi produksi ASI, serta mengurangi risiko lupa jadwal penyuntikan (Saifuddin, 2019). KB suntik 3 bulan DMPA mempunyai banyak manfaat dalam mengendalikan jumlah penduduk. Namun, banyak wanita yang menghentikan pemakaian KB DMPA karena alasan perubahan berat badan. Dalam penelitian didapatkan sebanyak 75% peserta akseptor KB DMPA mengalami kenaikan berat badan (Sari dkk., 2019). Penelitian Rani (2020) dimana terjadi peningkatan berat badan pada pengguna KB suntik DMPA dibandingkan kelompok kontrol (p-value