LK - Resume Pendalaman Materi PPG 2022 - KB 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : ENDANG SRI ROHATI



PENDALAMAN MATERI A.Judul Modul B.Kegiatan Belajar C.Refleksi N O



1



BUTIR REFLEKSI



Peta Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di modul bidang studi



: STRUKTUR KEILMUAN PAI : POLA PIKIR DAN KARAKTERISTIK KEILMUAN PAI (KB.3) : RESPON/JAWABAN



Nama : ENDANG SRI ROHATI



A. Al-Qur’an Hadis



1. Pengertian Al Quran Secara etimologis, al-Qur’an memiliki dua pengertian yang berbeda yaitu: a. Kata al-Qur’an merupakan mashdar dari kata ‫ يقرأ قرأ‬yang artinya membaca b. Kata al-Qur’an sebagai mashdar dari kata ‫ يقرأ قرأ‬yang bermakna kumpulan Secara terminologis, al-Qur’an adalah: Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad. Lafadzlafadznya mengandung mukjizat, membacanya merupakan ibadah, diturunkan secara mutawattir, dan ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah sampai pada surat An-Naas. 2. Pengertian Hadis Hadis mempunyai beberapa persamaan kata (sinonim/murâdif), yaitu Sunah, Khabar, dan Atsar. Secara etimologi. Kata ‚Hadis‛ (Hadîts) berarti @‫الجديد‬/‫ )الجدة‬al-Jdîd/al-jiddah= baru), atau ‫ )والكالم الخبر‬al-khabar = berita, dan pembicaraan/perkataan). Secara terminologi hadist adalah , hadis merupakan berita yang datang dari Nabi saw. dalam segala bentuk baik berupa perkataan, perbuatan, maupun sikap persetujuan. Hadist terbagi menjadi 3 yaitu :



Nama : ENDANG SRI ROHATI



3. Pola pikir keilmuan al-Qur’an dan Hadis a. Disiplin ilmu al-Qur’an Segala ilmu yang bersandar kepada al-Qur’an termasuk ke dalam ulum alQur’an seperti ilmu tafsir, ilmu qira’at, ilmu Rasm al-Qur’an, ilmu I’jaz alQur’an, ilmuu Asbab al-Nuzul, ilmu nasikh wa al-mansukh, Ilmu I’rab alQur’an, ilmu Gharib al-Qur’an, Ulum al-Din, Ilmu Lughah dan lain-lain, karena ilmu-ilmu itu merupakan sarana untuk memahami al-Qur’an (Teungku Muhammad Hasbi al-Shiddieqy : 2014) makna Ulum al-Qur’an ialah ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kajian alQur’an seperti ilmu tata cara membaca Al Qur’an, ilmu sejarah turunnya alQur’an, ilmu tartib al-Kitabah dan tartib al-Tilawah (urutan penulisan), ilmu sejarah penghimpunan al-Qur’an dari masa nabi Muhammad saw sehingga masa ‘Usman bin ‘Affan. b. Disiplin Ilmu Hadis Pengertian Ilmu Hadis adalah ilmu yang membahas tentang Hadis, baik dari segi periwayatan, maupun dari segi matan (teks) Hadis. Berdasarkan asal muasal Hadits, narasi dan pengetahuan, dan ucapanucapannya telah bertentangan dalam definisinya terbagi menjadi 2 yaitu :



Nama : ENDANG SRI ROHATI



4. Pola pikir keilmuan dan Karakteristik Al-Qur’an dan Hadis Pola pikir keilmuan al-Qur’an dan Hadis berkaitan dengan pola pikir untuk memahami pesan wahyu Allah SWT untuk dapat menjadi pedoman dalam kehidupan umat Islam. Dalam keilmuan al-Qur’an dibangun pola pikir tentang cara pembacaan yang tepat atas teks-teks al-Qur’an, dan berbagai pola pikir tentang cara memahami isi ayat-ayat al-Qur’an, baik yang ada dalam al-Qur’an itu sendiri, maupun perhatian terhadap hal-hal yang ada di sekitar al-Qur’an, seperti sebab-sebab turun ayat, muhkamat dan mutasyabihat, serta hukum-hukum membacanya Pola pikir keilmuan dalam disiplin ilmu Hadis dibangun untuk memahami pesan Hadis secara benar, baik dengan memperhatikan cara periwayatan (riwayah) maupun memperhatikan teks (pesan) Hadis. Dalam memahami Hadis perlu diperhatikan dua hal: a. Apakah suatu Hadis diperoleh dari periwayatan yang benar-benar sampai kepada sumber aslinya yaitu Rasulullah SAW, atau terputus karena ada berbagai pertimbangan perawinya b. Perlu diperhatikan pesan pada matan (teks) Hadis, apakah bersesuaian atau terdapat pertentangan, misalnya dengan al-Qur’an, Hadits lain, ijma, bahkan dengan penalaran? Berdasarkan pola pikir dengan memperhatikan kedua pertimbangan tersebut, maka suatu Hadis dapat ditentukan derajat keotentikannya sehingga menentukan derajat kepastian suatu Hadis untuk dapat dijadikan suatu sumber hukum Ilmu hadis tujuannya untuk memeriksa kualitas sanad periwayatan untuk memastikan kesahihannya. Ilmu hadits khususnya ilmu naqd (kritik) sanad hadits untuk memeriksa kualitas sanad periwayatan, untuk memastikan kesahihannya saja B. Aqidah Akhlak 1. Pengertian Aqidah Akhlak a. Pengertian Aqidah Secara bahasa, Aqidah diambil dari kata al‘aqdu yang merupakan bentuk infinitif (masdar) dari kata ‘aqoda ya’qidu yang berarti mengikat sesuatu. Aqidah merupakan “amalun qolbiyun” atau keyakinan dalam hati tentang sesuatu dan dia membenarkan hal tersebut. Secara istilah aqidah adalah sesuatu yang pertama kali harus diimani dengan yakin oleh seorang mukmin dengan keyakinan yang pasti, ridho dan menerima sepenuh hati serta merasa tenang dengan keyakinannya tersebut. Menurut Yusuf Qardhawi Aqidah adalah suatu kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan keraguan serta menjadi alat kontrol bagi tingkah laku dan perbuatan sehari-hari



Nama : ENDANG SRI ROHATI



b. Pengertian Akhlak Akhlak merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan keimanan. Peserta didik juga akan memahami pentingnya melatih (riyadlah), disiplin (tahdhīb) dan upaya sungguh-sungguh dalam mengendalikan diri (mujāhadah) Menurut bahasa kata Akhlak dalam bahasa Arab merupakan jamak’ dari ‫خلق‬/khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, sopan santun atau tabiat. Rumusan pengertian akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khaliq dengan makhluk (Mushtofa, Akhlak Tasawuf, 2008: 11) Pengertian akhlak menurut istilah, 1) Ibnu Miskawih “Akhlak adalah kondisi jiwa yang mendorong tindakan-tindakan tanpa perlu berpikir dan pertimbangan lagi” 2) Al-Ghazali “Akhlak ialah gambaran keadaan jiwa berupa sifat-sifat yang sudah mendarah daging yang mendorong dilakukannya perbuatan-perbuatan dengan mudah lagi gampang tanpa berfikir panjang” sifat-sifat jiwa yang sudah terlatih dan juga sudah mendarah daging yang dapat menjadi sumber inspirasi dan mendorong tindakan-tindakan yang bersifat spontan. Tindakan-tindakan seperti inilah yang dapat dikategorikan sebagai akhlak. 3) Ahmad Amin Akhlak adalah kehendak yang dibiasakan, bukan perbuatan yang tidak ada kehendaknya. 2. Pola pikir keilmuan dan karakteristik Aqidah Akhlak



ilmu akidah adalah ilmu tentang keimanan. Ibu Miskawaih menjelaskan bahwa di dalam jiwa seseorang itu terdapat tiga kekuatan (al-quwwah) yang sangat penting dalam membentuk akhlak manusia. Sementara Imam Al-Ghazali menyebutkan sebagai Ummahat al-Akhlaq wa Ushuluha dengan ditambahkan satu kekuatan (al-quwwah) sehingga genap menjadi empat kekuatan (alquwwah) diantaranya: a. Quwwah al-Ilmi



Nama : ENDANG SRI ROHATI



b. Quwwah al-Ghadhab c. Quwwah asy-Syahwah d. Quwwah al-‘Adl Ahmad Amin berpendapat bahwa ilmu akhlak itu mengandung unsur-unsur sebagai berikut: 1. Menjelaskan pengertian baik dan buruk 2. Menerangkan apa yang seharusnya dilakukan seseorang serta bagaimana cara kita bersikap terhadap sesama 3. Menjelaskan mana yang patut kita perbuat, dan 4. Menunjukkan mana jalan lurus yang harus dilalui. objek (lapangan/sasaran) pembahasan ilmu akhlak itu ialah tindakan-tindakan seseorang yang dapat diberikan nilai baik/buruknya, yaitu perkataan dan perbuatan yang termasuk dalam kategori perbuatan akhlak. Ahmad Amin mengatakan bahwa “etika itu menyelidiki segala perbuatan manusia kemudian menetapkan hukum baik atau buruk” J.H. Muirhead menyebutkan bahwa pokok pembahasan (subject matter) etika adalah penyelidikan tentang tingkah laku dan sifat manusia. Muhammad Al-Ghazali mengatakan bahwa daerah pembahasan ilmu akhlak meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (perseorangan) maupun kelompok (masyarakat) Tujuan dari akhlak adalah: a) Menjadikan manusia memiliki derajat tinggi dan sempurna b) Akhlak menjadikan manusia senantiasa menghiasi diri dengan akhlakul karimah dalam berhubungan dengan sesamanya dan berhubungan dengan Allah. c) Sesungguhnya dengan akhlak pula yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. d) Dengan akhlak yang baik menjadikan manusia bahagia di dunia dan beruntung di akhirat. e) Dengan akhlak yang baik maka keberlangsungan umat manusia akan tetap terjaga. f) Akhlak yang baik menjadikan Iman seorang mukmin menjadi sempurna C. Fiqh a. Pengertian Fiqh Fiqih berasal dari bahasa Arab “faqqoha yufaqqihu fiqhan” yang memiliki arti mengetahui, mengerti, memahami, dan mendalami ajaran agama. Fiqih adalah ilmu tentang hukum syara yang bersifat praktis yang diperoleh melalui dalil yang terperinci.



Imam ad-Dimyathi, fiqih adalah pengetahuan hukum-hukum Syar’i (yang cara mengetahui) adalah dengan metode ijtihad



b. Pola Pikir Keilmuan dan karakteristik Fiqh Menurut Arif Shaifudin, pada hakikatnya ilmu Fiqh meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Fiqih adalah ilmu tentang hukum syara'; 2) Fiqih membicarakan 'amaliyah furû'iyyah mukallaf;



Nama : ENDANG SRI ROHATI 3) pengetahuan tentang hukum syara' didasarkan pada dalil terperinci; 4) Fiqh itu digali dan ditemukan melalui ijtihad. Pola pikir Fiqh dapat dikatakan sebagai berikut: 1. Fiqh dikembangkan dari ajaran pokok (dasar) yang terdapat dalam agama Islam 2. Dari segi muatan pendidikannya, Fiqh menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan elemen PAI lain yang memiliki tujuan pembentukan moral kepribadian peserta didik yang baik 3. Terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt., berbudi pekerti luhur (berakhlak mulia), memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam terutama sumber-sumber ajaran 4. Mengajarkan pada manusia untuk memiliki kemampuan untuk mengamalkan ajaran Islam dalam keseharian. 5. Prinsip dasar Fiqh didasarkan pada tiga kerangka dasar yaitu Aqidah (penjabaran dari konsep iman), syariah (penjabaran dari konsep Islam), dan akhlak (penjabaran dari konsep ihsan) 6. Dilihat dari aspek tujuan, Fiqh bersifat integratif, yaitu menyangkut potensi intelektual (kognitif), potensi moral kepribadian (afektif) dan potensi keterampilan mekanik (psikomotorik). 7. Karakteristik yang dimiliki elemen Fiqh sangat kompleks, komprehensif dan memerlukan pengetahuan lintas sektor.



D. Sejarah Peradaban Islam 1. Pengertian Sejarah Peradaban Islam Secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun”, artinya pohon. Dalam dunia Barat, sejarah disebut histoire (Perancis), geschiedenis (Belanda), dan history (Inggris), berasal dari bahasa Yunani, istoria yang berarti ilmu. Menurut definisi yang umum, kata history berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam bahasa Jerman disebut geschichte, berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi. Sedangkan dalam bahasa Arab disebut tarikh, berasal dari akar kata ta’rikh dan taurikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadang kala kata tarikhus syai’i menunjukkan arti pada tujuan dan masa berakhirnya suatu peristiwa. Sidi Gazalba menyatakan, sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan pemahaman tentang apa yang telah berlalu itu. Badri Yatim mengatakan, kata “Peradaban Islam” merupakan terjemahan dari kata al-Hadharah al-Islamiyyah (bahasa Arab) yang sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “Kebudayaan Islam” Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menjelaskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Syeikh Taqiyuddin anNabhani mengungkapkan bahwa kebudayaan muncul dari suatu peradaban (sekumpulan persepsi tentang kehidupan) tertentu. Peradaban tersebut muncul dari suatu Aqidah tertentu yang khas. Sementara kata Islam bermakna agama samawi (langit) yang diturunkan oleh Allah SWT. melalui utusan-Nya, Muhammad saw., yang ajaranajarannya



Nama : ENDANG SRI ROHATI



terdapat dalam kitab suci al-Qur’an dan sunah dalam bentuk perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. 2. Pola Pikir Keilmuan dan Karakteristik Sejarah Peradaban Islam pola pikir sejarah adalah mengambil pelajaran (ibrah) dari fakta dan peristiwa yang terjadi di masa lalu untuk dijadikan dasar dalam memperbaiki masa depan



2



3



Daftar materi bidang studi yang sulit dipahami pada modul



Yang di sebut sunnah itu adalah yang penah di lakukan oleh Rosululloh meliputi perbuatan perkataan dan persetujuan.



Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran



Pengertian dari Hadist qauli dan Fi’li yang sama



Pertanyaan penulis disini adalah yang disebut sunnah itu terjadi ketika Rosululloh masih ada atau ketika Rosululloh sudah wafat