Makalah 1 Pak Randy Kel 8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS HOME CARE “Kompetensi Perawat Home Care”



Disusun oleh : Kelompok 8 Ridha Mardiah



Willa



Tria Mursidah Indra



Weli



Rozanisya Pratiwi



Fuji



Qurrata Aini



Adabiah



Jennita Azizah



Tari



Sri Kendyol



mariska



FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Untuk mewujudkan Indonesia sehat , penyelenggaraan pembangunan kesehatan perlu didukung antara lain oleh pengembangan sumber daya tenaga kesehatan dari masyarakat yang memadai. Pelayanan keperawatan adalah bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang mencakup biopsikososio spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pada awalnya focus perawatan hanya dilakukan di rumah sakit saja. Pasien setelah plang dianggap sembuh dan tidak perlu perawatan lanjutan, sehingga inilah yang melatarbelakangi terbentuknya perawatan home care , dimana ada kompetensi yang harus dimiliki untuk seorang perawat home care yang akan dibahas dimakalah ini.



1.2 Tujuan Apa saja kompetensi yang harus dimiliki dari perawat home care yang meliputi ; kognitif (pengetahuan), psikomotor, affektif , dan keefektifan dan efisiensi .



1.3 Manfaat Untuk mengetahui kompetensi perawat home care yang terdiri dari : -



Kognitif (pengetahuan)



-



Psikomotor



-



Affektif



-



Keefektifan dan Efisiensi



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



Kompetensi Perawat Home Care Beberapa peran perawat untuk keperawatan dirumah mencakup: 1. Pemberian pelayanan keperawatan (care giver) 2. Pemberian Advokasi pada klien dan keluarga (advocate) 3. Mengkoordinir pelayanan dan pengelolaan kasus (coordinator) 4. Melakukan negosiasi (brober: stewardship) 5. Melakuakn inovasi (innovator) 6. Berperan sebagai anggota profesi keperawatan Kompetensi perawat sebagai pengelola keperawatan sebagai manajer kasus, perawat mempunyai tugas mengelola asuhan keperawatan pada klien dan keluarga di rumah secara efektif dan efisien, perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan di rumah mempunyai tugas memberikan asuhan keperawatan langsung kepada klien dan keluarga di rumah kemudia perawat home care juga sebagai agen pembaharu (change agent) dan perawat home care juga sebagai peneliti dalam pelayanan keperawatan di rumah. Adapun Kompetensi yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh Perawat Home Care sebagai berikut :



1. Kognitif (Pengetahuan)



Perawat ideal harus memiliki pengetahuan luas terutama yang berkaitan dengan bidang kesehatan dan praktek keperawatan. Perawat ideal bertindak berdasarkan kaidah keilmuaan yang ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen kognitif tidak menjadi komponen utama dalam menjabarkan bagimana perawat ideal. Hanya 10 subjek mengatakan bahwa perawat ideal adalah yang memiliki pengalaman yang banyak. Artinya, pengalaman tentunya berkorelasi dengan waktu dalam menjalani profesi sebagai perawat. Bahkan ironinya, hanya 1 subjek yang menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hal yang penting dalam proses pembentukan perawat ide Perawat ideal (profesional) harus berlandaskan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. Artinya seseorang perawat dikatakan ideal apabila dia mampu melakukan pekerjaannya esacara baik dan benar sesuai dengan ilmu pengetahuan tentang praktek keparawatan. Oleh karena itu, pengetahuan merupakan kompetensi utama dalam membentuk perawat profesional. Menurut hasil penelitian Lui., dkk (2008) perawat profesional harus mementingkan keselamatan dan pelayanan prima terhadap pasien. Hal ini terlaksana bila perawat memiliki pemahaman akan kelimuan tentang praktek pelayanan dalam keperawatan.



2. Psikomotor Psikomotor (skill) merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan dalam pelayanan keperawatan. Skill tidak hanya berkaitan dengan standar kompetensi perawat (hard skill), tetapi juga kemampuan dalam memahami kondisi psikologis perawat (soft skill). Hasi penelitian ini menunjukkan bahwa etika memiliki peran yang penting dalam praktek



keperawatan. Perawat yang memiliki etika yang bagus, memiliki sopan santun dalammelakukan keperawatan, tentunya akan mendapat respek dari pasiennya. Bila kondisi ini dapat dijaga akan menguntungkan kedua belah pihak (perawat dan pasien)



3. Affektif Salah satu hal yang harus di perhatikan dalam melakukan perawatan home care adalah ranah afektif, dimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia afektif adalah berkenaan dengan rasa takut atau cinta, yang mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi serta mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan. Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif kadang-kadang kuat, lemah atau tidak jelas. Pengaruh dari warna afektif akan berakibat perasaan menjadi lebih mendalam. Perasaan ini disebut emosi (Sarlito, 1982). Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Dalam pelaksanaan home care ada dua sisi dari ranah afektif yang perlu di cermati yaitu dari sisi perawat dan juga pasien itu sendiri Setidaknya ada lima ranah afektif yang perlu ada dalam pelaksanaan home care yaitu: 1. Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan) Dalam kefektifan pelaksanaan home care, antara perawat, pasien dan keluarga harus memiliki rasa menerima dan memperhatikan. Dimana keluarga dan pasien menerima asuhan keperawatan yang di berikan perawat, sementara perawat berkewajiban untuk memperhatikan respon dari pasien dan keluarga sehingga, asuhan keperawatan yang di berikan tepat dan tidak merugikan pihak manapun.



2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif” Perlu adanya respon dari pastisipasi aktif dari pasien, perawat dan keluarga dalam penyembuhan pasien sesuai dengan kapasitas masing-masing. Responding yang tepat dapat mempercepat perkembangan dari pasien. 3. Valuing (menilai atau menghargai) Saling menghargai merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan home care. Menghormati peran dan tugas masing-masing. 4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan) Adanya pengaturan yang tepat bekaitan dengan jadwal harian, terapi dan sebagainya yang diatur berdasarkan kesepakatan bersama. 5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai) Pelaksanaan home care disesuaikan dengan nilai yang dianut keluarga.



4. Keefeketifan dan Efisiensi Hal yang perlu diperhatikan perawat home care dalam bidang keefektifan dan efisiensi pelayanan kesehatan: Home Care yang efektif dan efisien diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia karena memiliki bentuk pelayanannya yang fleksibel, mudah dimodifikasi berdasarkan kebutuhan, dan ekonomis. Perawat menentukan jenis pelayanan yang dibutuhkan pasien, membuat perencanaan kunjungan (jadwal kunjungan) multidisiplin dan mengadakan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain secara periodik atau sesuai kebutuhan



untuk menilai perkembangan pasien/ keluarga terhadap pelayanan yang diberikan serta menilai kualitas pelayanan yang diberikan. Kegiatan Home Care meliputi langkah-langkah yaitu; seleksi kasus, pengkajian kebutuhan pelayanan, perencanaan kebutuhan pelayanan pasien, pelaksanaan koordinasi pemenuhan kebutuhan pelayanan, dan berikutnya pemantauan dan evaluasi penyediaan pelayanan multidisiplin. Proses pelayanan keperawatan kesehatan di rumah yang efektif dan efisien mencakup: 1. Melakukan seleksi kasus yang membutuhkan pelayanan keperawatan kesehatan di rumah antara lain: 



Resiko tinggi; Bayi, Balita, remaja, Ibu maternal, lansia;







Cidera Tulang Belakang, Fraktur Multiple, Cidera Kepala;







Pasien koma, Diabetes Melitus (DM), AIDS, Gagal Jantung, Asma berat;







Cerebro Vascular Accident (CVA, Stroke);







Pasien dengan amputasi;







Ketergantungan obat;







Pasien dengan luka kronis;







Disfungsi kandung kemih, neurologis;







Pasien yang menerima pelayanan rehabilitasi;







Pasien yang mendapat terapi atau Nutrisi melalui infus;







Masalah ibu post partum dan masalah reproduksi;







Pasien psikiatri, demensia;







Kekerasan dalam rumah tangga.



Asuhan Keperawatan Profesional dilaksanakan berdasar kaedah keperawatan sebagai profesi: 



Pendekatan holistik







Berdasar Ilmu dan kiat keperawatan







Bersifat manusiawi







Berdasar kebutuhan objektif klien







Bertujuan mengatasi masalah klien



2. Membuat Perencanaan Penyediaan Pelayanan. Dalam membuat perencanaan, perawat bekerjasama dengan pasien, keluarga, pelaku rawat dan tenaga lain (kesehatan maupun non kesehatan). Tindakan yang dilakukan mengacu pada Standard Operational Procedure (SOP) yang berlaku. Jenis tindakan yang dapat dilakukan yaitu tindakan yang bersifat mandiri maupun tindakan kolaborasi. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 



Membuat rencana kunjungan (jadwal kunjungan).







Membuat rencana berkaitan dengan tindakan dan pembiayaan yang diperlukan pasien dari berbagai pemberi pelayanan.



Untuk Dokumentasi Efektif 



Kunjungan pertama harus memulai dengan membuat kontrak pelayanan termasuk klaim pembayaran  pengisian form helth care financing administration .







Upayakan untuk membaca dokumentasi anda secara objektif terutama yang terkait dengan alasan pasien dirawat dirumah termasuk hcfa, kemitraan dalam pelayanan home care







Tekankan :



a. Alasan diberikan perawatan lanjutan di rumah b. Intervensi apa saja yang akan dilakukan ( sesuai rencana) c. Arah rencana keperawatan  berpusat pada klien d. Rencana pemulangan klien 



Upayakan untuk melengkapi dokumen klien sesegera mungkin upaya untuk menvalidasi dokumentasi klien di rumah terutama yang terkait dengan kebutuhan biaya ( assuransi ), selain itu bahwa saat ini klien mempunyai kesempatan mengajukan pertanyaan mengenai dokumen-dokumen yang harus ditanda tangani







Rencana keperawatan harus lengkap sesuai kebutuhan klien sangat penting  memuat catatanklinis pelaksanaan home care







Pastikan klien anda memiliki kriteriasesuai dengan penerimaam klien yang diprogramkan oleh assuransi/ lembaga yang terkait







Pastikan dalam catatan klinis tertulis dengan benar  dapat dibuktikansecara objektif, respon klien terhahadap intervensi yang dilakukan termasuk catatan proses kemajuan yang dialami klien







Dokumentasi



mencakup



penyuluhan



kesehatan,



respon



klien/keluarga



serta



demonstrasi hal-hall yang diajarkan . 



Modifikasi intervensi berdasarkan respon klien sesuai kebutuhan (kesepatanntim).







Dokumentasi harus menggambarkan /menunjukkan adanya kepatuhan terhadap peraturan lisensi dan standar kualitas/ praktek.



3. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan, yaitu melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan untuk menilai perkembangan pasien dan ketercapaian tujuan serta kualitas pelayanan yang diberikan. Evaluasi dilakukan untuk mengukur efektifitas dan efisiensi pelayanan yang telah dilakukan dan sejauh mana pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia. Evaluasi dilakukan selama proses pemberian pelayanan asuhan keperawatan maupun pada akhir pemberian asuhan keperawatan. 



Melakukan monitor tindakan yang dilakukan oleh tim kesehatan serta perkembangan pasien terkait dengan perubahan status medis, perubahan kemampuan fungsional pasien, kebutuhan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga.







Menilai respon atau hasil akhir pelayanan untuk membuat keputusan tentang penghentian perawatan di rumah.



BAB III PENUTUP



2.1 Kesimpulan Beberapa peran perawat untuk keperawatan dirumah mencakup; Pemberian pelayanan keperawatan (care giver), Pemberian Advokasi pada klien dan keluarga (advocate), Mengkoordinir pelayanan dan pengelolaan kasus (coordinator), Melakukan negosiasi (brober: stewardship), Melakuakn inovasi (innovator) dan Berperan sebagai anggota profesi keperawatan. Adapun kompetensi yang harus memiliki dari seorang perawat home care yaitu Kognitif (Pengetahuan), Affektif (rasa kasih dan cinta), Psikomotor(skill) dan Keefeketifan dan Efisiensi dalam menjalankan asuhan keperawatan.



2.2 Saran Untuk menciptakan asuhan keperawatan yang profesinal terutama pada keperawatan home care, perawat homecare harus memiliki kompetensi yang memadai antara lain dalam bidang kognitif (pengetahuan), psikomotor (skill), affektif (rasa) dan keefektifan dan efisiensi dalam menjalankan asuhan keperawatan home care.



DAFTAR PUSTAKA



Husin.dkk . 2010. Pembinaan Sikap Profesional Perawat Dalam Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin. KMPK Universitas Gajah Mada.



Departemen Kesehatan RI. (2004). Pedoman Perawatan Kesehatan di Rumah. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.



Syamsudin, 2005. Makalah Seminar Alternatif Model Keperawatn Home Health Care. Akper karya bakti nusantara magelang: Magelang



Potter dan perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC