Makalah 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

EKONOMI MONETER TINGKAT DAN PERILAKU SUKU BUNGA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Moneter Dosen Pengampu : Syamsuddin, M.Si.



Disusun oleh : 1. Nadhif Ubaidillah



(4318103)



2. Darul Anzwar



(4318106)



3. Hasna Jihan Karima



(4318110)



4. Sofa Sabitul Azmi



(4318120)



Kelas : B



JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN TAHUN 2020 / 2021



PRAKATA Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TINGKAT DAN PERILAKU SUKU BUNGA”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Moneter yang diampu oleh Bapak Syamsuddin ,M.Si. Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih. Meski telah disusun secara maksimal, kami sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah. Oleh karenanya kami penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca mengenai materi Ekonomi Moneter tingkat dan perilaku suku bunga.



Pekalongan, 30 September 2020



Penyusun



2



DAFTAR ISI PRAKATA........................................................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................................................ ii BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1 1.1 Latar belakang..................................................................................... 1 1.2 Rumusan masalah................................................................................ 1 1.3 Tujuan penelitian................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2 2.1 Pengertian suku bunga........................................................................ 2 2.2 Jenis-jenis bunga................................................................................. 3 2.3 Teori tingkat suku bunga.................................................................... 4 2.4 Fungsi suku bunga.............................................................................. 5 2.5 Komponen penentu tingkat bunga...................................................... 5 2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga.................................. 6 2.7 Metode pembebanan suku bunga....................................................... 9 2.8 Perilaku tingkat bunga........................................................................10 BAB 111 PENUTUP............................................................................................12 3.1 Kesimpulan....................................................................................12 3.2 Saran..............................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1



LATAR BELAKANG Semakin banyaknya jasa keuangan perbankan di negara Indonesia, seharusnya diimbangi dengan pengetahuan tentang suku bunga. Namun banyak orang yang kurang paham mengenai tingkat dan perilaku suku bunga, bahkan pengertian dari bunga dan suku bungapun ada yang belum tahu sama sekali. Di sini kami mencoba memaparkan beberapa penjelasan tentang tingkat dan perilaku suku bunga. Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh bank dan atau nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian suatu negara.



1.2



RUMUSAN MASALAH 1.2.1



Jelaskan pengertian dari tingkat dan perilaku suku bunga?



1.2.2



Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat dan perilaku suku bunga?



1.2.3



Jelaskan peranan tingkat dan perilaku suku bunga terhadap perekonomian?



1.3



TUJUAN PENELITIAN 1.3.1



Untuk mengetahui pengertian teori tingkat dan perilau suku bunga.



1.3.2



Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat dan perilaku suku bunga.



1.3.3



Untuk mengetahui peranan tingkat dan perilaku suku bunga terhadap perekonomian.



4



BAB II PEMBAHASAN



2.1



Pengertian Suku Bunga Bunga (interest) dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh bank atau nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Pengertian lain tentang suku bunga adalah pendapatan (bagi debitoritor) atau beban (bagi kreditor) yang diterima atau dibayarkan oleh kreditor atau debitor. Menurut Kamus lengkap ekonomi, suku bunga (interest rate) adalah kompensasi yang dibayar peminjam dana kepada kepada yang meminjam. Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Biasanya suku bunga diekspresikan sebagai persentase pertahun yang dibebankan atas uang yang dipinjam.1 Tingkat bunga pada hakikatnya adalah harga. Seperti halnya harga, suku bunga menjadi titik pusat dari pasar, dalam hal ini pasar uang dan pasar modal. Sebagaimana harga, suku bunga dapat dipandang sebagai sebuah mekanisme untuk mengalokasikan sumber daya dan perekonomian. Bunga adalah tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya dinyatakan dengan persentase dari uang yang dipinjamkan. 2 Suku bunga adalah tingkat bunga yang dinyatakan dalam persen, jangka waktu tertentu (perbulan atau pertahun).3



1 Sawaldjo Puspopranoto, Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan, Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 2004, hlm. 69 2 Muhamad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta : UPP AMPYKPN, 2002), 40 3 Robert Marshall dan Miranda (eds), Kamus Populer Uang dan Bank, (Jakarta : Ladangpustaka dan Intimedia), 134



5



2.2



Jenis – Jenis Bunga Menurut Novianto (2011:22), berdasarkan bentuknya suku bunga dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum.4 Suku bunga ini menunjukkan



sejumlah



rupiah



untuk



setiap



satu



rupiah



yang



diinvestasikan.  b. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi. Menurut Ismail (2010:132), berdasarkan sifatnya suku bunga dibagi menjadi dua jenis,yaitu : a. Bunga simpanan Bunga simpanan merupakan tingkat harga tertentu yang dibayarkan oleh bank kepada nasabah atas simpanan yang dilakukannya.  Bunga simpanan diberikan kepada nasabah agar nasabah tertarik menyimpan atau menenpatkan dananya di bank, selain itu dapat pula berupa deposito. b. Bunga pinjaman / Bunga Kredit Bunga pinjaman atau bunga kredit merupakan harga tertentu yang harus dibayar



oleh



nasabah



kepada



bank



atas



pinjaman



yang



diperolehnya.5Untuk memperoleh keuntungan maka bank akan menjual dengan harga tinggi dibanding dengan harga beli, artinya bunga kredit lebih tinggi dibandingkan bunga simpanan.



4 Robert Marshall dan Miranda (eds), Kamus Populer Uang dan Bank, (Jakarta : Ladangpustaka dan Intimedia), 135 5 https://kinantiarin.wordpress.com/teori-tingkat-suku-bunga/



6



2.3



Teori Tingkat Suku Bunga 2.3.1 Teori Klasik Tabungan, simpanan menurut teori klasik adalah fungsi tingkat bunga, makin tinggi tingkat bunga, maka makin tinggi pada keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya di bank.6 Artinya pada tingkat bunga



yang



lebih



tinggi,



masyarakat



akan



terdorong



untuk



mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk berkonsumsi guna menambah



tabungan.



Sedangkan



bunga



adalah



“harga”



dari



(penggunaan) loanable funds, atau dapat diartikan sebagai dana yang tersedia untuk di pinjamkan atau dana investasi, karena menurut teori klasik, bunga adalah “harga” yang terjadi di pasar investasi.7 Investasi juga merupakan tujuan dari tingkat bunga.



Semakin tinggi tingkat



bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi juga semakin kecil, alasannya adalah seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut lebih besar dari tingkat bunga yang harus di bayarkan untuk dana investasi tersebut sebagai ongkos untuk penggunaan dana (cost of capital).8 Makin rendah tingkat bunga, maka pengusaha akan terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana juga semakin kecil, tingkat bunga dalam keadaan seimbang (artinya tidak ada dorongan naik turun) akan tercapai apabila keinginan menabung, masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. 2.3.2



Teori Keynes tantang Suku Bunga Teori Keynes menyebutkan bahwa, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang, menurut teori ini ada tiga motif,



6 Boediono, Ekonomi Moneter edisi ke-3, (Yogyakarta: BPFE, 2001), 76 7 Drs. Harry Waluya, Ekonomi Moneter Uang dan Perbankan (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), hal. 43 8 Nopirin, “Ekonomi Moneter edisi ke-4”, (Yogyakarta: BPFE, 2000), 71



7



mengapa seseorang bersedia untuk memegang uang tunai, yaitu motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Tiga motif inilah yang merupakan sumber timbulnya permintaan uang yang diberi istilah Liquidity preference,9



adanya



permintaan



uang



menurut



teori



Keynes



berlandaskan pada konsepsi bahwa umumnya orang menginginkan dirinya tetap likuid untuk memenuhi tiga motif tersebut. Teori Keynes menekankan adanya hubungan langsung antara kesediaan orang membayar harga uang tersebut (tingkat bunga) dengan unsur permintaan akan uang untuk tujuan spekulasi, dalam hal ini permintaan besar apabila tingkat bunga rendah dan permintaan kecil apabila bunga tinggi. 2.4



Fungsi Suku Bunga Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah : a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan. b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana.10 Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain. c. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu perekonomian.



2.5



Komponen Penentu Tingkat Bunga a. Total Biaya Dana (Cost of Fund)



9 Nopirin, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro edisi pertama, (Yogyakarta: BPFE, 2000), 95 10 https://waromuhammad.blogspot.com/2012/02/tingkat-dan-struktur-suku-bunga.html



8



Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito.Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Total biaya dana ini harus dikurangi dengan cadangan wajib atau Reserve Requrement (RR) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.11 b. Biaya Operasi Dalam melakukan kegiatan setiap bank membutuhkan berbagai sarana dan prasarana baik berupa manusia maupun alat. Penggunaan sarana dan prasarana ini memerlukan sejumlah biaya yang harus ditanggung bank sebagai biaya operasi. c. Cadangan Risiko Kredit Merupakan cadangan terhadap macetnya kredit yang akan diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu risiko tidak terbayar. d. Laba yang diinginkan Setiap kali melakukan transaksi bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal. Penentuan ini ditentukan oleh beberapa pertimbangan penting, mengingat penentuan besarnya laba sangat memengaruhi besarnya bunga kredit. e. Pajak Pajak merupakan kewajiban yang dibebankan pemerintah kepada bank yang memberikaan fasilitas kredit kepada nasabahnya.12 2.6



Faktor-faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga (pinjaman dan simpanan) adalah sebagai berikut: 2.6.1



Kebutuhan dana



11 Iswardono. Uang dan Bank. Yogyakarta: BPFE, 1999. hal.187 12 http://selgia-idm.blogspot.com/2018/07/makalah-tingkat-bunga.html



9



Apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat maka yang dilakukan oleh bank tersebut agar dana cepat terpenuhi yaitu dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan



suku



bunga



simpanan



secara



otomatis



akan



meningkatkan suku bunga pinjaman. 2.6.2



Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam jika ingin cepat memperoleh kebutuhan dana, maka suku bunga untuk simpanan harus lebih besar dari suku bunga pesaing. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman harus lebih kecil dari suku bunga pesaing.



2.6.3



Kebijaksanaan Pemerintah   Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal atau



minimal



suku bunga,



baik bunga simpanan



maupun bunga pinjaman. Dengan ketentuan batas minimal atau maksimal bunga simpanan maupun bunga pinjaman bank tidak boleh melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.  2.6.4



Target laba yang diinginkan   Merupakan besarnya keuntungan yang dinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan besar, maka bunga  pinjaman juga besar, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu pihak bank harus hati-hati dalam menentukan persentase laba atau keuntungan yang diinginkan. 



2.6.5



Jangka Waktu  Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya. Hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunganya relatif rendah.



2.6.6



Kualitas Jaminan  Semakin



likuid



jaminan



yang



diberikan,



maka



semakin



rendah bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Bagi jaminan



10



yang likuid seperti sertifikat deposito atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah. 2.6.7



Reputasi Perusahaan  Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit juga sangat menentukan tingkat suku bunga yang dibebankan nantinya. Biasanya perusahaan yang bonafid kemungkinan resiko kredit macet di masa mendatang relatif kecil dan sebaliknya. 



2.6.8



Produk yang Kompetitif  Artinya produk yang dibiayai kredit tersebut laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian kredit terjamin karena produk yang dibiayai laku di pasaran. 13



2.6.9



Hubungan Baik  Biasanya pihak bank menggolongkan nasabah menjadi dua yaitu nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder).Penggolongan ini didasarkan pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.



2.6.10 Jaminan Pihak Ketiga  Pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit. Biasanya pihak yang memberikan jaminan bonafid,  baik dari segi kemampuan membayar,



nama



baik



maupun



loyalitasnya



terhadap



bank,



sehingga bunga yang dibebankan yang berbeda. Jika penjamin pihak



13 http://selgia-idm.blogspot.com/2018/07/makalah-tingkat-bunga.html



11



ketiga kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya maka mungkin tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan. 2.7



Metode Pembebanan Suku Bunga Bank menerapkan beberapa metode dalam menentukan pembebanan suku kredit sebagai imbalan atas kredit yang diberikan kepada debitur. Ada lima jenis metode pembebanan suku bunga kredit antara lain : a. Flat Rate Flat rate merupakan metode pembebanan suku bunga kredit yang rata ssetiap kali angsuran, atau total angsuran pokok, maupun angsuran bunga sama setiap kali angsuran atau setiap bulan. Metode flat rate ini sering digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat dan atau beberapa lembaga pembiayaan. Kelebihan dari metode pembebana bunga rate ini adalah cara perhitungan angsuran perbulan sangat sederhana dan mudah di mengerti, sehingga nasabah juga melakukan perhitungan sendiri. b. Sliding Rate Sliding rate merupakan perhitungan bunga kredit dengan total angsuran yang akan menurun setiap kali angsuran.Total angsuran turun dikarenakan angsuran pokok akan sama setiap kali angsuran, sementara angsuran bunga akan menurun disebabkan karena perhitungan bunga berasal dari presentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman.14 c. Annuity Annuity atau



anuitas



merupakan



perhitungan



bunga



dengan



mengalikan persentase bunga dikalikan dengan saldo akhir pinjaman secara tahunan. Dalam metode ini, total angsuran pertahun akan sama karena bunga dihitumg dari saldo akhhir kredit. d. Efective Rate Efective rate merupakan beban bunga efektif yang ditanggung oleh debitur. Perhitungan bunga efektif berasal dari presentase bunga dikalikan 14 http://kompas-99.blogspot.com/2014/03/makalah-tingkat-dan-perilaku-suku-bunga.html



12



dengan saldo akhir pinjaman setelah dikurangi angsuran pokok. Dalam metode efective rate, total angsuran akan sama setiap bulan, akan tetapi angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan menurun. e. Floating Rate Floating rate merupakan kebijakan bunga yang dilakukan oleh bank dengan model bunga mengembang. Disini bank dapat menguba suku bunga tanpa adanya pemeberitahuan kepada debitur.15 2.8



Perilaku Tingkat Bunga a. Faktor Penentu Permintaan Aset Aset (aktiva) adalah bagian dari kekayaan yang bernila. Ada empat faktor yang mempengaruhi permintaan aset, yaitu kekayaan, ekspektasi imbal hasil, resiko dan likuiditas. Kekayaan adalah total sumber dana yang dimiliki oleh individu atau badan. Ekspektasi imbal hasil adalah imbal hasil relatif suatu aset terhadap aset lainnya dari suatu periode ke periode berikutnya. Risiko adalah derajat ketidak pastian yang berhubungan dengan imbal hasil dari satu aset relatif terhadap aset lainnya. Likuiditas adalah kemudahan atau kecepatan suatu aset dikonversi ke dalam bentuk kas tanpa biaya yang besar.16 b. Permintaan dan Penawaran Obligasi Analisis penentuan tingkat bunga digunakan untuk menurunkan permintaan dan penawaran obligasi. Tingkat bunga berbagai sekuritas bergerak secara searah atau berhubungan positif sehingga analisis penentuan tingkat bunga cukup pada satu sekuritas, yaitu obligasi. Analisis permintaan obligasi digunakan untuk memperoleh kurva permintaan obligasi, yaitu hubungan antara jumlah permintaan dengan harga obligasi. c. Perubahan Keseimbangan Tingkat Bunga Perubahan keseimbangan tingkat bunga terjadi akibat perubahan permintaan dan penawaran obligasi. Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap permintaan obligasi, yaitu : perubahan kekayaan, ekspetasi



15 http://kompas-99.blogspot.com/2014/03/makalah-tingkat-dan-perilaku-suku-bunga.html 16 https://kinantiarin.wordpress.com/teori-tingkat-suku-bunga/



13



imbalan hasil, risiko dan likuiditas. Faktor lain yang mempengaruhi kekayaan adalah kecenderungan menabung dari masyarakat. Peningkatan kecenderungan menabung dari masyarakat mengakibatkan kekayaan seakin tinggi dan akhirnya meningkatkan harga oligasi dan menurunkan tingkat bunga obligasi.17 d. Preferensi Likuiditas : Penawaran dan Permintaan Uang Analisis preferensi likuiditas menjelaskan penentuan tingkat bunga melalui keseimbangan penawaran dan permintaan uang. Analisis prefensi likuiditas dari pasar uang dihubungkan dengan penawaran dana pinjaman pada pasar obligasi. Peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan permintaan uang dan kemudian meningkatkan tingkat bunga. Kenaikan tingkat harga akan menurunkan biaya beli riil barang atau jasa. Untuk mempertahan nilai uang riil yang dipegang masyarakat akan meminta uang



nominal



lebih



banyak



sehingga



peningkatan



meningkatkan permintaan uang dan tingkat bunga.



17 https://kinantiarin.wordpress.com/teori-tingkat-suku-bunga/



14



harga



akan



BAB III PENUTUP



1.4



KESIMPULAN Bunga (interest) dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Menurut Kamus lengkap ekonomi, suku bunga (interest rate) adalah kompensasi yang dibayar peminjam dana kepada kepada yang meminjam. Tingkat bunga pada hakikatnya adalah harga. tingkat bunga yang dinyatakan dalam persen, jangka waktu tertentu (perbulan atau pertahun). Jenis bunga dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan bentuknya yakni nominal dan riil, dan sifatnya yakni pinjaman dan simpanan. Adapun fungsi bunga sebagai daya tarik bagi penabung, alat moneter, untuk mengontrol uang beredsr. Komponn bunga terdiri dari pajak, laba yang diinginkan, biaya operasi. Kmudian faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga antara lain kebutuhan dana, kebijakan pemerintah, persaingan, jangka waktu, kualitas jaminan, reputasi perusahaan, jaminan pihak ketiga, hubungan baik, dan laba yang diinginkan. Metode pembebanan suku bunga terdiri dari flat rate, sliding rate, annuity,floating rate, dan fective rat. Utnuk perilaku suku bunga ini bisa sebagai faktor penentu permintaan aset, Permintaan dan penawaran obligasi, perubahan tingkat harga, dan preferensi likuiditas( permintaan dan penawaran harga).



1.5



SARAN Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.



15



DAFTAR PUSTAKA



Boediono. 2001. Ekonomi Moneter edisi ke-3. Yogyakarta: BPFE. https://waromuhammad.blogspot.com/2012/02/tingkat-dan-struktur-sukubunga.html https://kinantiarin.wordpress.com/teori-tingkat-suku-bunga/ http://selgia-idm.blogspot.com/2018/07/makalah-tingkat-bunga.html http://kompas-99.blogspot.com/2014/03/makalah-tingkat-dan-perilaku-sukubunga.html Iswardono. 1999. Uang dan Bank. Yogyakarta: BPFE Marshall, Robert dan Miranda (eds). Kamus Populer Uang dan Bank. Jakarta : Ladangpustaka dan Intimedia Muhamad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta : UPP AMPYKPN Nopirin. 2000. Ekonomi Moneter edisi ke-4. Yogyakarta: BPFE Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro edisi pertama. Yogyakarta: BPFE Puspopranoto, Sawaldjo. 2004. Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia Waluya, Harry. 1993. Ekonomi Moneter Uang dan Perbankan. Jakarta: PT. Rineka Cipta



16