Makalah 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMBELAJARAN SENI RUPA



Oleh :



Fadhillah Ahmad 18129344



Dosen Pembimbing : Drs. Yunisrul



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020



DAFTAR ISI



BAB    I PENDAHULUAN 1.     Latar Belakang 2.     Tujuan 3.     Manfaat



BAB    II PEMBAHASAN 1. Konsep pengembangan kreativitas 2. Pendekatan teknologi penciptaan karya seni 3. Bagaimana ruang lingkup penggunaan teknologi 4. Rencana dan laporan kerja



BAB     III PENUTUP 1.     Kesimpulan 2. Saran



DAFTAR PUSTAKA



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang terjadi saat ini benar-benar telah membuat perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia. Kenyataan ini telah membuat berbagai lapisan masyarakat sadar dan berusaha untuk memacu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masalah sumber daya manusia saat ini muncul sebagai salah satu isue penting yang telah mendapat perhatian khusus dalam pembangunan dan pengembangan pendidikan nasional di Negara tercinta ini. Di sisi lain pergeseran paradigma pembelajaran, semula lebih menekankan pada proses mengajar (teaching), dengan orientasi isi (content orientation), yang bersifat abstrak dan oleh karenanya pembelajaran cenderung pasif. Sekarang bergeser dengan paradigma baru pembelajaran yang di tandai dengan adanya proses belajar (learning), berbasis pada masalah (case base), lebih bersifat kontekstual dan peserta didik dituntut untuk lebih aktif mempelajari dan mengembangkan materi pelajaran secara konstruktif dengan memanfaatkan berbagai sumber-sumber belajar yang tersedia. Sejalan dengan pergeseran paradigm pembelajaran tersebut di atas telah terjadi pula pergeseran paradigm pembelajaran seni budaya. Di masa lalu pembelajaran seni budaya berorientasi pada kemampuan berkarya semata dengan kata lain tuntutan keterampilan secara maksimal. Sekarang pembelajaran seni bu daya untuk sekolah umum berorientasi pada kemampuan berekspresi melalui berkarya dan berapresiasi terhadap nilai-nilai estetis seni untuk mendapatkan pengalaman seni secara maksimal. B. Rumusan Masalah 1.



Apa konsep pengembangan kreativitas



2.



Apa saja pendekatan teknologi penciptaan karya seni



3.



Bagaimana ruang lingkup penggunaan teknologi



4.



Bagaiman rencana dan laporan kerja



C. Tujuan 1.



Untuk mengetahui apa konsep pengembangan kreativitas



2.



Untuk mengetahui apa saja pendekatan teknologi penciptaan karya seni



3.



Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup penggunaan teknologi



4.



Untuk mengetahui bagaiman rencana dan laporan kerja



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Pengembangan Kreativitas Kata kreativitas berasal dari "create" (latin) yang berarti mencipta, melahirkan, dan mencapai. Kreativitas merupakan konsep yang majemuk sehingga masalah utama dalam studi kreativitas adalah tidak adanya definisi kreativitas yang tunggal dan seragam yang dapat diterima secara umum. Secara sederhana kreativitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk melahirkan sesuatu yang baru. Gardner(1999) membedakan kreativitas dari sisi kecerdasan dalam dua hal. Pertama, orang kreatif selalu bergerak dalam satu domain, disiplin, atau keahlian. Kedua, individu kreatif melakukan sesuatu yang pada awalnya baru. Menurut Cambell (1989), kreativitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya 1) baru (novel): inovatif, belum ada sebelumnya, segar menarik, aneh, mengejutkan. 2) berguna (useful): lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, dan mendatangkan hasil lebih baik atau banyak. 3) dapat dimengerti (understandable) : hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu. Pandangan Stemberg dan Lubart tentang tiga kemampuan dasar kecerdasan yang berperan dalam kreativitas sebenarnya sangat terkait dengan konsepsi Gardner (1999) tentang kecerdasan majemuk. Dalam konsepsi kecerdasan, Gardner meletakkan tekanan pada hasil pengiprahan kecerdasan, yaitu berupa produk dan/atau solusi permasalahan yang dinilai tinggi oleh lingkungan budaya setempat. Istilah kreativitas juga dapat ditinjau dari empat sisi, yaitu 1) kepribadian yang kreatif, 2) proses kreativitas, 3) produk kreativitas, dan 4) faktor-faktor yang mendorong kreativitas. Pengertian kreativitas sebagai kepribadian meliputi: kreativitas sebagai potensi (bakat), kreativitas sebagai cara berfikir, kreativitas sebagai sikap dan perilaku, dan kreativitas sebagai ciri-ciri kepribadian. De Francesco (1958) mengemukakan bahwa semua siswa potensial menjadi seorang yang kreatif. Dalam berbagai tingkatan dan cara, mereka mampu dan ingin



mengungkapkan dirinya jika diberi tuntunan, motivasi, dan suasana yang bersahabat. Ini berarti bahwa dorongan kreatif merupakan faktor yang sangat kuat dalam seluruh perkembangan individu. Oleh karena itu, kepada individu tersebut perlu diberikan kebebasan berekspresi dan diberi bantuan bagaimana cara pemecahan masalah terutama untuk menghadapi rasa takut, kurang percaya diri, dan kurangnya rasa kepribadian. Sehubungan dengan kreativitas sebagai cara berpikir, Lowenveld (1970) menyatakan bahwa seni bisa sebagai proses berpikir kreatif yang terus menerus karena setiap remaja pada tingkatannya akan menghasilkan bentuk baru dalam organisasi yang unik dengan pertimbangan yang lebih balk. Ini berarti setiap upaya untuk mengoptimalkan kesempatan berpikir dalam pengalaman sangat penting dilakukan. Selanjutnya, Campbell (disadur A.M. Mangunhardjana, 1995) menjelaskan bahwa proses kreatif melewati beberapa tahap: 1) persipan (preparation): meletakkan dasar, mempelajari latar belakang masalah, seluk-beluk dan problematiknya, konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap dalam permasalahan yang dihadapi, 3) inkubasi (incubation): mengambil waktu untuk meninggalkan masalah, istirahat, waktu santai atau mengendapkan masalah, 4) Iluminasi (illumination): tahap menemukan atau mendapatkan ide, pemecahan, penyelesaian, cara kerja dan jawaban baru, dan 5) verifikasi/produksi (verification' produktion): menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis sehubungan dengan mewujudkan ide, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, dan jawaban baru. Berdasarkan konsep-konsep di atas dapat dipahami bahwa kreativitas ada pada setiap diri orang dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Potensi kreatif siswa SD sebagai individu perlu dikembangkan secara optimal agar bermanfaat dalam kehidupannya kelak. Dalam hal ini, upaya guru sangat diharapkan dalam mencari strategi pembelajaran yang tepat agar kreativitas siswanya bisa berkembang secara optimal. B. Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni 1.        Istilah Teknologi Teknologi merupakan proses yang berkaitan dengan penggunaan peralatan dan mesin guna mengubah alam atau lingkungan material yang mengacu pada suatu seni atau keunikan dan mempunyai sistematika-logika 2.        Cakupan Teknologi



Teknologi hadir karena manusia mempertahankan hidup. Kemajuan ini menjadikan manusia mencipta peralatan, system, kinerja yang disesuaikan dengan fungsinya. Usaha untuk mencipta peralatan, system kinerja, keteknikan dan pola. Sedangkan kaitannya pada dampak kependidikan teknologi pada siswa adalah kinerja, sistem, dan prinsip. 3.        Model Pemanfaatan Teknologi dalam Karya Seni Dasar pengembangan praktik berkarya seni dalam Pendidikan Kesenian adalah mendidik anak supaya kreatif, sedangkan pembinaannya melalui pelatihan berapresiasi terhadap keindahan objek. Kata kreatif mengandung unsure keuletan, yaitu kemampuan bertahan, berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan masalah sampai selesai. Ada 3 jenis teknologi yang digunakan atau dimanfaatkan dalam menciptakan harga seni yakni : Teknologi kerajinan, teknologi rekayasa, teknologi pengolahan. C. Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi a. Sistem teknologi dapat berupa sistem teknologi sederhana yang menggunakan energi manusia dan alam serta sistem yang menggunakan listrik dan digital. Teknologi dengan kinerja teratur yang sistematis biasanya digunakan oleh motor. Pada teknologi sederhana dengan energi manusia meliputi : 1.      Teknologi Putar Teknologi putar berfungsi menggandakan, mempercepat kinerja, meringankan beban seseorang dalam bekerja setiap saat. 2.      Teknologi tarik Teknologi tarik merupakan contoh teknologi sederhana karena untuk menumbuhkan kekuatan pendorong atau penarik kerjanya dibantu oleh kekuatan manusia. 3.      Teknologi Pukul Teknologi pukul merupakan aktivitas membenturkan benda ke benda yang lain, terjadilah suara buatan.



b.Teknologi Sederhana Berenergi Alam Pada teknologi sederhana berenergi alam ini terdapat 2 teknologi yakni 1.      Teknologi Berenergi Angin 2.      Teknologi Berenergi Air



D. Rencana dan Laporan Kerja Ide dan gagasan dalam menciptakan karya seni dengan memanfaatkan teknologi (sederhana) perlu dituangkan dalam sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang akan dibuat, bagaimana latar belakang munculnya ide dan gagasan dan manfaat karya tersebut. Selain itu dijelaskan pula dalam rancangan tersebut tentang bagaimana teknik dan cara kerja atau langkah yang dikerjakan untuk membuat/ mewujudkan ide/ gagasan tersebut. Modul 5 : OLAH MUSIK KEGIATAN BELAJAR 1 A.      BERNYANYI Penguasaan teknik vocal yang baik dan benar bermanfaat bagi kesehatan serta pencapaian rasa keindahan bernyanyi yang diinginkan. Pernafasan merupakan teknik dasar dalam berolah vocal. Pernafasan yang baik adalah pernafasan sekat rongga atau diafragma. Teknik dalam bernyanyi ada 4 yaitu 1. Artikulasi 2. Pembentukan suara 3. Resonansi 4. Interpretasi dan ekspresi (Penghayatan dan Pembawaan lagu). KEGIATAN BELAJAR 2 A.      MENDIREKSI Dalam permainan music aba-aba sangatlah penting dalam kelompok music seperti paduan Suara Ansambel maupun Orkes. Pemberi aba-aba adalah seorang pemimpin dan biasa disebut dirigen atau konduktor (conducter). 1.    Jenis aba-aba ada 5 yaitu aba-aba 1 (satu) pukulan, 2 (dua) pukulan, 3 (tiga) pukulan, 4 (empat) pukulan, 6 (enam) pukulan. 2.    Sikap Badan



Seorang pemimpin di samping melatih aba-aba, juga haruslah melatih sikap badan. Sikap badan seorang pemimpin, baik tangan, kepala, mata dan gerakan lainnya harus mengacu pada ekspresi music. 3.    Teknik Aba-Aba Teknik aba-aba ada 4 yaitu 1. Aba-aba permulaan, 2. Sikap siap, 3. Gerakan pendahuluan, 4. Aba-aba penutup. KEGIATAN BELAJAR 3 A.      BERMUSIK 1.      Instrument Gitar Gitar termasuk alat musik Chordophone, yng dimainkan dengan cara dipetik. 2.      Instrument Ritme Alat musik yang tergolong dalam alat music perkusi (pukul), dengan sumber bunyi membran dan idiom (alat/ bendanya), dapat dikelompokkan menjadi : a.       Perkusi tak bernada b.      Perkusi bernada c.       Instrumen suling Suling/ Recorder termasuk dalam alat musik tiup. Alat musik ini mempunyai mouthplece dan beberapa lubang untuk menghasilkan nada-nada yang berbeda. Modul 6 : PENCIPTAAN KARYA MUSIK ANAK SD KEGIATAN BELAJAR 1 Penciptaan Nyanyian Untuk Anak SD Penciptaan nyanyian untuk anak SD dapat dilakukan apabila kepekaan terhadap dunia anak serta penguasaan teknik komposisi dikuasai dengan baik. Tema lagu dapat ditemukan dan pengamatan langsung maupun tidak langsung kehidupan atau kejiwaan anak. A.      KARAKTERISTIK LAGU ANAK 1.      Melodi untuk anak SD dapat dibedakan berdasarkan jenis suara anak 2.      Ritme Ritme nyanyian untuk anak SD sebaiknya mudah sinyanyikan. Motif lagu dapat dikembangkan dalam berbagai cara sehingga menjadi kalimat bagian, dan atau bentuk melodi yang utuh sesuai dengan ide musical atau gagasan awal.



Sebagai musik vocal, nyanyian anak SD membutuhkan lirik yang sesuai dengan dunia anak. Keselarasan antara ide musikal dari lirik vocal perlu di perhatikan dalam penciptaan nyanyian anak SD. KEGIATAN BELAJAR 2 Penciptaan Iringan Lagu Anak Anak SD yang dekat dengan dunia bermain dan yang peka terhadap rasa ritmik perlu dikembangkan terus agar memiliki kepekaan yang semakin meningkat. 1.    Pembuatan Pola Ritmik Penciptaan music instrumental memiliki persamaan dan perbedaan dengan musik vocal. Persamaannya sama-sama bermula dari suatu gagasan atau ide. Dalam penyusunan musik instrumental, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan A.    Karakteristik bunyi dan register masing-masing instrument B.     Tingkat kesulitan teknik permainan instrument tersebut C.     Hasil perpaduan bunyi sebagian atau keseluruhan instrumen yang digunakan D.    Instrumen natural dan transpose 2.    Pengembangan Pola Ritmik 3.    Pemilihan Instrumen Dan pola dasar yang dipilih kemudian disusun ke dalam instrumen. Pemilihan instrumen dapat di kedalam instrumen bernada dan instrumen tidak bernada. Modul 7 : PENCIPTAAN TARI ANAK SD KEGIATAN BELAJAR 1 Proses Penciptaan Tari Dalam proses penciptaan gerak tari dapat mempelajari dan mempraktekkan tahap-tahap eksplorasi, improvisasi, evaluasi dan forming 1.        Eksplorasi adalah tahap awal tari dalam proses penyusunan karya tari 2.        Improvisasi Improvisasi yaitu memberi kesempatan lebih luas dalam melakukan imajinasi, pemilihan dan penciptaan. 3.        Evaluasi Evaluasi adalah melakukan pemilihan gerak yang sesuai kemampuan anak SD



4.        Forming (Pembentukan Gerak/ Komposisi) Yakni salah satu hasil dalam pengalaman berkreasi tari adalah menyusun gerak tari. KEGIATAN BELAJAR 2 Konsep Garapan Tari A.      Judul Karya Tari Garapan karya tari diberi judul yang sesuai dengan tema atau cerita yang dipilih B.       Sumber Garapan 1.      Auditif 2.      Kinestetik 3.      Idea 4.      Tertulis C.      Tipe Tari 1.      Drama Tari 2.      Dramatik 3.      Komik 4.      Abstrak D.      Mode Penyajian 1.      Simbolik 2.      Representasional E.       Konsep Gerak Didalam penggarapan gerak, pasti akan ada transisi yaitu perpindahan. F.       Konsep Iringan Musik G.      Konsep Tata Teknik Pentas



KEGIATAN BELAJAR 3 Sumber Tema Untuk membuat sebuah karya tari, piñata tari juga harus menentukan tema A.      Tema Cerita Sumber yang dapat dipakai sebagai materi tema adalah



1.      Binatang 2.      Alam 3.      Kegiatan sehari-hari 4.      Suasana hati B.       Tema Gerak Gerak tubuh dapat dibedakan menjadi 4 yaitu : 1.      Gerak kaki 2.      Gerak tangan 3.      Gerak badan/ torso 4.      Gerak kepala KEGIATAN BELAJAR 4 Menyusun Karya Tari Langkah-langkah menyusun karya tari 1.        Langkah 1 : melalui tahap eksplorasi sampai dengan forming dan susunan gerak yang dibuat sudah menjadi satu bentuk tari utuh. 2.        Langkah 2 : menghitung durasi waktu yang sudah ditentukan. 3.        Langkah 3 : memilih/ merancang music yang akan digunakan. 4.        Merancang rias dan busana (kostum) yang akan digunakan dalam karya tari tersebut. Modul 8 : PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA ANAK DI SD KEGIATAN BELAJAR 1 Menciptakan Karya Seni Rupa Dwimatra 1.        Menggambar Menggambar adalah memindahkan objek dengan media dua dimensi dengan mengambil objek yang berupa benda-benda disekelilingnya dan digambarkan langsung berbentuk Ilustrasi merupakan jenis gambar yang mempunyai tujuan membantu memperjelas sebuah naskah. Tetapi ada juga ilustrasi yang berdiri sendiri karena tanpa naskah sudah dapat bercerita. Menggambar teknik adalah menggambar dengan bantuan peralatan mistar yang mempunyai tujuan merekontruksi objek yang memiliki nilai proyeksi dan perspektif.



Menggambar ornamen memiliki tujuan menghias pada benda lain sehingga menambah keindahan. Adapun motif-motif yang dipakai adalah bentuk tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia yang digayakan (deformasi) menjadi hiasan dan bentuk geometris. Finger painting merupakan banyak cara melukis dengan menggunakan jari jemari langsung tanpa menggunakan alat kuas atau palet dan lain-lain. KEGIATAN BELAJAR 2 Menciptakan Karya Seni Rupa Trimata Bentuk karya seni rupa trimata memiliki tiga ukuran, yaitu panjang, lebar dan volume/ isi. Sehingga karya trimata dapat dilihat dari segala arah. Contoh : patung, maket, taman dan bangunan Membuat karya seni rupa tiga dimensi membentuk dengan media tanah liat, langkah awalnya membuat bentuk global kemudian dibentuk sedikit demi sedikit menggunakan sudip kemudian ditekan-tekan agar sesuai dengan keinginan menggunakan butsir. Membentuk dengan menggunakan media keras (batu, kayu, tembaga) menggunakan teknik pahat dan ukir. Membentuk dengan media lunak tetapi tidak memiliki daya rekat/ lunak (semen, gibs, plastik, tembaga) menggunakan teknik cor.



KEGIATAN BELAJAR 3 Menyusun Tugas Mencipta Karya Seni Rupa untuk Anak SD 1.      Baik menggambar maupun membentuk bagi anak mempunyai kedudukan yang sama, oleh karenanya dapat digunakan secara kolaboratif (menjadi satu tugas) ataupun sendirisendiri sesuai dengan aspek yang dikembangkan. 2.      Untuk mengembangkan materi pelajaran, seorang guru sebaiknya memahami kebutuhan dasar berdasarkan aspek terlebih dahulu serta dikaitkan dengan kompetensi yang akan dicapai. 3.      Teknik dan bahan berkarya sangat luas, dapat diperoleh dan bahan serta medium standart maupun kreasi. Pada hakikatnya karya seni rupa dapat didekati dengan teknik bermain.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dasar pengembangan praktik berkarya seni dalam Pendidikan Kesenian adalah mendidik anak supaya kreatif, sedangkan pembinaannya melalui pelatihan berapresiasi terhadap keindahan objek. Kata kreatif mengandung unsure keuletan, yaitu kemampuan bertahan, berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan masalah sampai selesai.Ada 3 jenis teknologi yang digunakan atau dimanfaatkan dalam menciptakan harga seni yakni : Teknologi kerajinan, teknologi rekayasa, teknologi pengolahan.



B. Saran Sebagai calon pendidik siswa sekolah dasar, kita hendaknya mempelajari seni budaya dan sekaligus memasukan pemanfaat teknologi kedalamnya, agar dapat mengikuti dan mengarahkan pesera didik sesuai dengan perkembngan zaman dan mampu bersaing di era teknologi seperti sekarang.



DAFTAR PUSTAKA



http://nasbahrygalleryedu.blogspot.com/2011/09/strategi-pengembangan-kreativitaspada.html http://myferina.blogspot.com/2017/07/modul-4-pemanfaatan-teknologi-dalam.html