Makalah Asto [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Daftar Isi Kata Pengantar ..........................................................................................................1 Daftar isi .................................................................................................................2 Pendahuluan 1.1 Latar belakang .....................................................................................3 1.2 Rumusan masalah ....................................................................................3 1.3 Tujuan makalah ......................................................................................4 Pembahasan 2.1 Definisi Anti Streptolisin-O .................................................................. 5 2.2 Cara mendiagnosa ..................................................................................7 Penutup 3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 10 3.2 Saran ........................................................................................................10 Daftar pustaka ........................................................................................................... 11



1|ASTO



BAB 1 PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Suatu infeksi oleh β-hemolitic Streptococcus group-A akan merangsang beberapa sel imonokompoten untuk memproduksi beberapa Ab,baik terhadap beberapa produk ekstraseluler dari kuman(streptolisin,hialuronidase, streptokinase,DNAase) maupun terhadap komponen permukaan dari dinding sel kuman cell surface membrane antigen (CSMA). Ab terhadap CSMA inilah yang diduga menyebabkan terjadinya kelainan pada jantung (endokardium)



penderita



demam



rematik



atau



ginjal



penderita



glomerulonefritis.



Kelainan terhadap beberapa organ tersebut disebabkan oleh karena reaksi silang antar antibody terhadap CSMA dengan endokardium atau glomerular basement membrane (GBM) atau menimbulkan pembentukan kompleks imun Ab-CSMA yang diendapkan pada glomerulus atau endokardium yang menyebakan beberapa kerusakan pada beberapa bagian tubuh tersebut sebagian besar dari beberapa bagian strain serologis dari streptococci grup A menghasilkan 2 enzim hemolitik yaitu, Streptolisin-O dan S. didalam tubuh penderita , streptolisin-O akan merangsang pembentukan antibody yang spesifik yaitu Streptolisin-O (ASO) sedangkan antibodi yang dibentuk terhadap Streptolisin-S tidak spesifik. Adanya antibodi yang spesifik terhadap streptolisin-O ini kemudian dipakai sebagai ASO biasanya mulai meningkat 1-4 minggu setelah terjadinya infeksi. Bila infeksi kemudian mereka, maka titer ASO akan kembali normal setelah sekitar 6 bulan. Bila titer tidak menurun, suatu infeksi ulangan mungkin terjadi.



1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah : 1. Apakah Anti streptolisin-O itu? 2. Apa saja cara mendiagnosa adanya Streptolisin-O?



2|ASTO



3. Apa saja penghambat pada pemeriksaan Anti Streptolisin-O? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi Anti Streptolisin-O. 2. Untuk mengetahui cara mendiagnosa Anti Streptolisin-O



3|ASTO



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Definisi Anti Streptolisin-O Streptolysin O adalah suatu toksin yang terdiri protein dengan berat molekul 60.000 dalton, aktif dalam suasana aerob yaitu melisiskan sel darah merah juga neutrofil, platelet dan organella subsel. Streptolysin O bersifat meracuni jantung. Titer anti Streptolisin O (ASO/ASTO) merupakan pemeriksaan diagnostik standar untuk demam rheumatik, sebagai salah satu bukti yang mendukung adanya infeksi Streptococcus . Titer ASTO dianggap meningkat apabila mencapai 250 unit Tood pada orang dewasa atau 333 unit Todd pada anak-anak diatas usia 5 tahun, dan dapat dijumpai pada sekitar 70 % sampai 80 % kasus “demam rheumatik akut “. Reaksi auto imun terhadap Streptococcus secara teori akan mengakibatkan kerusakan jaringan atau manifestasi demam rheumatic, dengan cara : a. Streptococcus group A akan menyebabkan infeksi faring b. Antigen Streptococcus akan menyebabkan pembentukan antibodi pada pejamu yang hiperimun. c. Antibodi bereksi dengan antigen Streptococcus dan dengan jaringan pejamu yang secara antigen sama seperti Streptococcus. d. Autoantibodi tersebut bereaksi dengan jaringan pejamu,sehingga menyebabkan kerusakan jaringan. Suatu ifeksi oleh β-hemolitic Streptococcus grup A akan merangsang beberapa sel imunokompeten untuk memproduksi beberapa antibody, baik terhadap beberapa produk ekstraseluler dari kuman maupun terhadap komponen permukaan dari dinding sel kuman (cell surface membrane antigen = CSMA). Antibodi terhadap CSMA inilah yang diduga menyebabkan terjadinya kelainan pada jantung (endokardium) penderita demam rematik atau pada ginjal penderita glomerulonefritis. Streptokokus grup A (Streptokokus beta hemolitik) dapat menghasilkan berbagai produk ekstraseluler yang mampu merangsang pembentukan 4|ASTO



antibody. Antibodi itu tidak merusak kuman dan tidak mempunyai dampak perlindungan, tetapi adanya antibody itu dalam serum menunjukkan bahwa didalam tubuh baru saja terdapat streptokokus yang aktif. Antibody yang dibentuk adalah Antistreptolysin O (ASO), Antihialuronidase (AH), Antistreptokinase (anti SK), antidesoksiribonuklease B (AND B), dan



anti



nikotinamid



adenine



dinukleotidase



(anti-NADase).



Kelainan terhadap beberapa organ tersebut disebabkan oleh karena reaksi silang antar antibody terhadap CSMA dengan endokardium atau Glomerular Basement Membrane(GBM) atau menimbulkan pembentukan kompleks imun Ab-CSMA yang diendapkan pada glomerulus atau endokardium dan menyebabkan beberapa kerusakan pada beberapa bagian tubuh tersebut. Sebagian besar dari beberapa bagian strain serologis dari streptococci grup A mengahasilkan dua enzim hemolitik yaitu, Streptolisin-O dan S. Didalam tubuh penderita Streptolisin-O akan merangsang pembentukan antibody yang spesifik, yaitu Streptolisin-O (ASO) sedangkan antibody yang dibentuk terhadap streptolisin-S tidak spesifik. Adanya antibody yang spesifik terhadap streptolisin-O ini kemudian dipakai sebagai ASO biasanya mulai meningkat 1-4 minggu setelah terjadinya infeksi. Bila infeksi kemudian mereda, maka titer ASO akan kembali normal setelah sekitar 6 bulan. Bila titer tidak menurun, suatu infeksi ulangan mungkin terjadi. Tes ASO paling banyak digunakan; hasil tes ini positif pada 80% faringitis streptokokus; presentasi ini lebih rendah pada infeksi kulit. ASO muncul kira-kira 1-2 minggu setelah infeksi streptokokus akut, memuncak 3-4 minggu setelah awitan, dan tetap tinggi selama berbulan-bulan. Kadar ASO menurun sampai kadar sebelum sakit dalam waktu 6-12 bulan. ASO positif juga sering dijumpai pada glomerulonefritis, demam rematik, enokarditis bakterial, dan scarlet fever. Banyak anak usia sekolah memiliki kadar titer ASO yang lebih tinggi daripada anak usia pra sekolah dan dewasa. Tes ASO yang tinggi (tunggal) memberi kesan adanya infeksi streptokokus yang baru lewat atau sedang berjalan.



5|ASTO



Nilai Rujukan DEWASA : < 200 IU/ml ANAK : Bayi baru lahir : sama dengan dosis ibunya



2.2 Cara Mendiagnosa anti Streptolisin-O Pemeriksaan Laboratorium Ada dua prinsip dasar penetuan ASO, yaitu:  Netralisasi/penghambat hemolisis Streptolisin O dapat menyebabkan hemolisis dari sel darah merah, akan tetapi bila Streptolisin O tersebut di campur lebih dahulu dengan serum penderita yang mengandung cukup anti streptolisin O sebelum di tambahkan pada sel darah merah, maka streptolisin O tersebut akan di netralkan oleh ASO sehingga tidak dapat menibulkan hemolisis lagi. Pada tes ini serum penderita di encerkan secara serial dan di tambahkan sejumlah streptolisin O yang tetap (Streptolisin O di awetkan dengan sodium thioglycolate). Kemudian di tambahkan suspensi sel darah merah 5%. Hemolisis akan terjadi pada pengenceran serum di mana kadar/titer dari ASO tidak cukup untuk menghambat hemolisis tidak terjadi pada pengencaran serum yang mengandung titer ASO yang tinggi.  Aglutinasi pasif Streptolisin O merupakan antigen yang larut. Agar dapat menyebabkan aglutinasi dengan ASO. Maka Streptolisin O perlu disalutkan pada partikel-partikel tertentu. Partikel yang sering



dipakai



yaitu



partikel



lateks.



Sejumlah tertentu Streptolisin O (yang dapat mengikat 200 IU/ml ASO) di tambahkan pada serum penderita sehingga terjadi ikatan Streptolisin O – anti Strepolisin O (SO – ASO). Bila dalam serum penderita terdapat ASO lebih dari 200 IU/ml, maka sisa ASO yang tidak terikat oleh Streptolisin O akan menyebabkan aglutinasi dari streptolisin O yang disalurkan pada partikel – partikel latex . Bila kadar ASO dalam serum penderita kurang dari 200 IU / ml , maka tidak ada sisa ASO bebas yang dapat menyebabkan aglutinasi dengan streptolisin O pada partikel – partikel latex.



6|ASTO







Kualitatif Metode



: slide aglutinasi



Sampel



: serum



Alat



: Rotator



Reagen



Mikropipet 50-200 mikron Batang pengaduk Slide latar hitam : sesuai prosedur yang tertera dalam pedoman insert kit



Cara kerja



:



a. Meneteskan diatas slide 50 ul serum ditambah 50 ul reagen latex yang sudah dihomogenkan pada slide plastik b. Mencampur dengan stick / pengaduk c. tetapkan slide di atas rotator, goyang dan putar pada kecepatan 70 rpm secara berlahan selama 2 menit dengan menggunakan tangan atau angular rotator. d. Amati terjadinya aglutinasi tepat 2 menit dibawah cahaya lampu yang terang. e. Jika hasil positif dilakukan pemeriksaan kuantitatif, jika hasil negative tidak perlu pemeriksaan lebih lanjut. Nilai rujukan : Adanya Aglutinasi = (Positif ) Tidak adanya Aglutinasi (Negatif ) 



Semi Kuantitatif Melakukan pengenceran serum dengan NaCl 0,9% dari pengenceran yaitu ½, ¼, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64 dan seterusnya Cara pengenceran: 



Siapkan cup sebagai sumur ( siapkan 7 sumur) masing-masing isi dengan Nacl 0.85% 50µl



7|ASTO







Pada sumur 1 masukkan 50µl sampel dan homogenkan (Pengenceran 1:2)







Ambil 50µl sampel dari sumur 1 dan masukkan mada sumur ke 2 (pengenceran 1:4)







Lakukan selanjutnya sampai sumur 7 ( Penenceran 1:128)



o Ambil 50 ul serum pada masing – masing pengenceran dalam slide. o Tambahkan reagen latex 50 ul o Lebarkan dengan menggunakan stick / pengaduk sampai bundaran slide hitam penuh. o Goyangkan, dan lakukan pengamatan aglutinasi di depan cahaya dalam waktu 2 menit dengan menyalakan stopwatch. Titer dengan semi kuantitatif : Pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan



aglutinasi



 Penghambat pemeriksaan Anti Streptolisin-O a. Reagen yang telah rusak b. Kurang meneteskan sampel c. Slide kotor berlemak d. Waktu pengadukan kurang PENURUNAN KADAR : pengaruh obat (antibiotic) PENINGKATAN KADAR : demam rematik akut, glomerulonefritis akut, infeksi streptokokus pada saluran pernapasan atas, arthritis rheumatoid (kadarnya agak naik), penyakit hati disertai dengan hiperglobulinemia, penyakit kolagen (kadarnya agak naik).  Isi dari kit reagen ASTO Reagen ASTO



Kontrol Positif ASTO Kontrol Negatif ASTO



Suspensi yang stabil dari partikel lateks polystiren yang telah dilapisi oleh streptolisin O dan 0,1% sodium azide sebagai bahan pengawet. Sebaiknya kocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Serum yang mengandung ASO lebih dari 200 UI/ml dan 0,1% sodium azide sebagai pengawet. Serum yang mengandung sodium azide 0,1% sebagai pengawet.



8|ASTO



9|ASTO



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan 



Titer anti Streptolisin O (ASO/ASTO) merupakan pemeriksaan diagnostik standar untuk demam rheumatik, sebagai salah satu bukti yang mendukung adanya infeksi







Streptococcus Cara mendiagnosa adanya anti Streptolisin-O dapat dilakukan dengan cara Netralisasi/penghambat hemolisis dan aglutinasi pasif, namun yang lebih sering digunakan adalah aglutinasi pasif dengan nilai rujukan < 200 IU/ml ( setelah dilakukan pengenceran dengan metode semi kuantitatif )



3.2 Saran Dengan adanya makalah ini penulis menyarankan bahwa sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita agar tidak terkena penyakit tersebut ( timbulnya anti streptolisin-O. Dan juga dapat menghindari penyebab timbulnya ASTO serta dapat dengan sigap menanggapi adanya infeksi ini.



10 | A S T O



Daftar Pustaka



http://lestariamaliani.blogspot.co.id/2011/10/pemeriksaan-aso-anti-streptolisin-o.html http://laboratorium-analisys-rafsan.blogspot.co.id/2012/05/anti-streptolisin-o-aso.html http://bukankuygbiasa.blogspot.co.id/2010/12/uji-asto.html http://pancarahmat.blogspot.co.id/2012/07/laporan-imunoserologi-iv-vi.html https://syafitrianispurbani.wordpress.com/2012/09/06/asto-anti-streptolisin-o/



11 | A S T O