Makalah Bentuk Bumi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains digali dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli pada zaman dulu sehingga sekarang sains banyak membawa kemajuan yang membuat manusia menjadi lebih mudah untuk memanfaatkan apa yang sudah ada. Namun banyak manusia yang malah menyalah gunakannya. Selanjutnya, Al Qur’an adalah firman Alloh SWT yang dimukjizatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al Qur’an dijadikan pedoman hidup bagi seluruh umat. Ayat-ayat yang terkandung didalamnya membahas semua yang ada di alam semesta dan dibahas secara detail di dalam Al Qur’an. Sesuai yang telah difirmankan Alloh SWT didalam QS.Al-Hijr ayat 9 yang artinya : “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan sesungguhnya Kami pula yang benar-benar memeliharanya”. Jadi sains dalam Al Qur’an adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan didalam Al Qur’an dengan fenomena yang terjadi di alam semesta. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk bumi ? 2. Bagaimana pandangan Islam tentang bentuk bumi ? C.Tujuan 1.Untuk mengetahui bentuk bumi yang sebenarnya. 2. Untuk mengetahui cara Islam memandang tentang bentuk bumi.



1



BAB II PEMBAHASAN A.Bentuk Bumi Pada tahun 1616 ahli astronom Galileo Galilei berpendapat bahwa bumi itu bulat. Pendapat bahwa bumi itu bulat sempat membuatnya dikecam dan dimusuhi pihak gereja dan memenjarakannya. Pasalnya, selama ini pihak gereja percaya pada pakem yang sudah kuat saat itu, yaitu bentuk bumi bumi adalah datar. Pendapat Galileo tidak bisa dipercaya oleh pihak gereja karena ia tidak bisa memberikan bukti otentik kepada pihak gereja dan yang lainnya berupa foto atau gambar selain kamera factor arogansi pihak gereja sendiri. Pendapatnya baru diakui ketika misi Apollo 8 pada 24 Desember 1968 berhasil memotret bumi daribulan. Jadi, sekitar 3,5 abad kemudian hasilnya bentuk bumi adalah bulat. Hasil temuannya itupun dinamakan earthrise atau bumi muncul. Dalam gambar itu tampak bentuk bumi adalah bulat dan berwarna biru. Namun, meski bukti otentik sudah ada berupa potret, tetap saja ada yang menyangkalnya. Kelompok yang menyangkal ini menamakan dirinya sebagai penganut flat-earther alias bentuk bumi adalah datar. Di tempat yang lain, James Mcintyre moderator situs diskusi masyarakat bum rata di Inggris memiliki pandangan yang sedikit berbeda. Menurutnya bumi itu seperti piring. Bumi tidak benar-benar rata karena fenomena geologi seperti bukit dan lembah. Diameternya sekitar 24.900 mil. Ketika ditanyakan kepadanya soal buktibukti otentik dari NASA tentang bentuk bumi yang bulat, iapun menyangkalnya.Dia merasa bahwa badan ruang angkasa berkonspirasi secara internasional untuk menipu public guna mendapat keuntungan besar. Christine Garwood, pengarang buku Flat Earth:The History of an Infamous Idea,tidak terkejut dengan fakta bahwa kelompok flat-earthers menolak bukti-bukti 2



bahwa planet bumi ini bulat. Dia mengatakan bahwa tori bumi rata sebenarnya adalah teori konspirasi. Wajar saja kelompok yang percaya bumi rata memandang pendaratan di bulan palsu, demikian juga foto-foto dari ruang angkasa. Terlepas dari munculnya kelompok baru yang menamakan dirinya sendiri yaitu flat-earther, sesungguhnya paham atau pendapat yang mengatakan bentuk bumi bulat adalah kelompok yang lebih dominan. Bukti yang diajukan NASA dan mungkin ilmuwan lainnya menjadi hal yang paling kokoh untuk mengatakan bahwa bumi itu bulat, dan hampir seluruh ahli astronomi puluhan tahun belakangan. B.Pandangan Islam Tentang Bentuk Bumi 1. Perspektif Al Qur’an Pada abad ke 14 jauh sebelum Galileo melemparkan gagasannya, sesungguhnya bentuk bumi sudah dijelaskan dalam Al Qur’an surat Az Zumar ayat 5 yang berbunyi:



Artinya: Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. Q.S Az-Zumar: 5



3



Dalam ayat tersebut, Alloh SWT menggunakan tanda takwir yang artinya menutup.Dalam kamus bahasa arab, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala. Imam At-Thabari menjelaskan dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam adalah jika malam datang, siang pergi. Menurut Prof. Harun Yahya, keterangan siang dan malam yang saling menutupi satu sama lain ini berisi penjelsan yang tepat mengenai bentuk bumi, yaitu bulat. Sebab jika bumi datar, tidak akan terjadi pergantian siang dan malah segala teratur. Ayat yang semakna dengan ayat tersebut terdapat dalam surat Al-Imran ayat 27,yaitu:



artinya: Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas). Q.S Al Imron: 27



Berkaitan dengan ayat ini, Ibnu Abbas,Ibnu Mas’ud,Mujahid,dan Qutadah mengatakan bahwa antara siang dan malam saling memasuki. Dimana siang waktunya 15 jam lebih panjang daripada malam. Sedangkan malam waktunya 9 jam lebih pendek daripada siang. Ia juga bermaksud antara siang dan malam saling mengganti dimana yang satu hilang langsung diganti lainnya.



4



2.Perspektif Hadist Nabi SAW bersabda : ‫… هى على رسلها ال تبرح والتزول‬.. .....Ia tetap berada di tempatnya tidak berpindah dan bergeser…. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. bahwasanya Rosululloh SWT pernah ditanya, kemana tenngelamnya benda-benda angkasa yang tenggelam itu, dan dari mana terbitnya benda-benda angkasa yang terbit itu? Beliau menjawab: Ia tetap berada di tempatnya. Tidak berpindah dan bergeser. Ia tenggelam bagi satu kaum dan terbit bagi kaum lain. Ia tenggelam dan terbit pada suatu kaum. (Dan dalam waktu bersamaan) satu kaum mengatakan ia tenggelam sementara kaum yang lain mengatakan ia terbit. (Musnad Imam Abiy Ishaq Al-Hamadaniy)1 Ulasan Hadits Hadist ini menjelaskan bahwa matahari terus-menerus terbit dan terbenam saling bergantian diatas permukaan bumi. Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika bumi berbentuk bulat atau elips dan ia terus menerus berputar mengelilingi porosnya di hadapan matahari sehingga terjadilah siang dan malam diatas permukaan secara bergantian. Dan in akan berlangsung hingga kiamat tiba. Fenomena terpenting dari kebulatan bumi adalah keragaman mathla’(posisi terbit) lantaran keragaman horizon(cakrawala). Sehingga matahari, bulan dan bendabenda angkasa lainnya menghilang dari penduduk bumi di satu kawasan dan terbit pada penduduk bumi di kawasan lain. Benda-benda angkasa ini beredar pada garis orbit tertentu,tidak bergeser dan pindah sedikitpun.



1



Zaghlul An-Najjar. Pembuktian Sains dalam Sunah (buku2) .(Jakarta: Amzah. 2006), hal.39



5



BAB III PENUTUP A.Kesimpulan 1. Menurut Galileo Galilei bentuk bumi adalah bulat. Dan Hal tersebut telah dibuktikan oleh misi Apollo 8 pada 24 Desember 1968,yang berhasil memotret bumi dari bulan. Jadi, sekitar 3.5 abad kemudian hasilya bentuk bumi adalah bulat. 2. Dari penjelasan di atas membuktikan bahwa Al Qur’an selalu selangkah di depan penemuan sains-sains modern masa kini. Setiap kali ada penemuanpenemuan



hebat



pada



setiap



abad,



ternyata



Al



Qur’an



sudah



menjelaskannya terlebih dahulu. B.Saran Maka dari itu, pelajari dan hayati Al Qur’an. Lalu temukan maknanya. Sebab penemuan ilmiah yang luar biasa hebat pada zaman modern ini, kadangkala memaksa Al Qur’an untuk membuktikannya. Semakin kita ingin membuktikannya, maka semakin munculkan rasa takjub kita akan kehebatan Al Qur’an. Betapa Al Qur’an yang telah diturunkan 14 abad yng lalu, namun masih kontekstual dengan masa sekarang.



6



DAFTAR PUSTAKA Jinazilah.blogspot.co.id/2013/09/ikhwal bentuk bumi.html. An-Najjar,Zaghlul.2006,Pembuktian Sains dalam Sunah buku 2.Jakarta:Amzah.



7



8