Makalah Ilmu Biomedik Dasar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah



ILMU BIOMEDIK DASAR



DI SUSUN OLEH NGATIYEM NIM: P00320117 063



PROGRAM AFIRMASI PENDEKATAN RPL PRODI KEPERAWATAN CURUP POLTEKES KEMENKES BENGKULU 2017/ 2018



KATA PENGANTAR



Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Ilmu Biomedik Dasar ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing umat dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh Allah SWT yaitu dengan agama Islam. Walaupun



penulis



sudah



berupaya



semaksimal



mungkin,



demi



terselesainya makalah ini, penulis tetap menyadari bahwa kemampuan penulis jauh dari kesempurnaan, dan sudah pasti masih banyak kekurangannya. Sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun semangat penulis yang sangat penulis harapkan. Ucapan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu penyusunan ini. dan penghargaan pula kami persembahkan kepada teman-teman yang selalu memberikan, dorongan dan motifasi serta suport kepada kami. Penulis berharap agar para pembaca dapat memberi kritik dan saran yang positif untuk kesempurnaan makalah ini. Saya menyadari akan kelemahan dan kekurangan dari makalah ini.Ol eh sebab itu,saya membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.



Penulis



Ngatiyem NIM: P00320117 063



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Ilmu biomedik adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan asas-asas dan pengetahuan dasar ilmu pengetahuan alam (biologi, kimia dan fisika) untuk menjelaskan fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ dan organisme utuh, hubungannya dengan penyakit dan mencarikan serta mengembangakan bahan yang tepat untuk mencegah, mengobati dan memulihkan kerusakan akibat penyakit. Tujuan mempelajari ilmu biomedik adalah menangani masalah kesehatan / kedokteran yang belum terpecahkan dengan pendekatan klinis, bukan sekedar menyokong pendekatan klinis. Demikian luas bidang cakup ilmu biomedik sehingga terbuka peluang bagi yang bukan dokter dengan latar belakang pendidikan ilmu pengetahuan alam untuk mengembangakan minatnya dalam bidang



ini.



Pendekatan Ilmu Biomedik dilakukan melalui teknik laboratorium, baik dengan bahan uji coba biologis yang berasal dari penderita, lingkungan maupun hewan coba.



B. Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Anatomi dan fisiologi sistem tubuh a. Sistem kardiovaskuler b. Sistem pernapasan c. Sistem pencernaan d. Sistem perkemihan e. Sistem persyarapan dan neurobehaviour f. Sistem endokrin g. Sistem reproduksi



h. Sistem hematologi dan imunologi i. Sistem sensoris ( mata, telinga, hidung, pengecapan ) j. Sistem muskuloskeletal



2. Fisika a. Biomekanik b. Biolistik c. Fluida d. Bio- optik e. Bio-akustik f. Termofisika g. Penerapan fisika dalam pemeliharaan alat- alat keperawatan



3. Biokimia a. Metabolisme tubuh b. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air c. Keseimbangan asam basah d. Mekanisme kerja hormon e. Mekanisme kerja enzim



C. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan ini penulis makalah ini adalah metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan makalah



D. Tujuan Pembuatan Makalah 1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila 2. Sebagai syarat nilai UAS Semester 1 Mata Kuliah Pendidikan Pancasila



BAB II PEMBAHASAN



1.



ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM TUBUH a. Sistem Kardiovaskuler. 1) Lokasi jantung  Di dalam Pericardium di rongga mediastinum dalam rongga Thorak  Tepat di belakang tulang dada ( sternum )  Kurang lebih 2/3 bagian terletak di sebelah kiri dari garis tengah  Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada / thoraks, diantara ke-2 paru. 2) Perikardium Selaput yang mengitari jantung disebut perikardium, yang terdiri atas 2 lapisan : 



Perikardium parietalis ( Lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru)







Perikardium viseralis ( - Lapisan permukaan dari jantung itu sendiriyang disebut epikardium, - Diantara ke-2 lapisan tersebut terdpt sedikit cairan pelumas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa/Cairan tersebut disebut cairan perikardium )



3) Fungsi jantung  Sebagai pompa ganda agar terjadi aliran dalam pembuluh darah yang disebabkan adanya pergantian antara kontraksi ( sistolik ) dan relaksasi ( diastolik )



4) Lapisan jantung  Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan : - Lapisan luar  epikardium (perikardium viseralis) - Lapisan tengah  miokardium



- Lapisan dalam  endokardium



5) Ruang jantung , Jantung terdiri atas 4 ruang :  2 ruang yg berdinding tipis yang disebut atrium (serambi) - Atrium kanan - Atrium kiri  2 ruang yg berdinding tebal yang disebut ventrikel (bilik) -



Ventrikel kanan



-



Ventrikel kiri



6) Atrium kanan  Berfungsi sebagai penampungan darah yang rendah O2 dari seluruh tbh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava superior, vena kava inferior, sinus koronarius yang berasal dari jantung sendiri, kmdn darah dipompakan ke ventrikel kanan lalu ke paru



7) Atrium kiri  Berfungsi menerima darah yang kaya O2 dari ke-2 paru melalui 4 buah vena pulmonalis, kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri lalu ke seluruh tubuh mllui aorta  Ke-2 atrium tersebut dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium



8) Ventrikel kanan  Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis



9) Ventrikel kiri  Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta  Ke-2 ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel



10) PEREDARAN DARAH  Sistem peredaran darah pada manusia dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu peredaran darah paru-paru (peredaran darah kecil) dan peredaran darah sistemik (peredaran darah besar).  Karena dua sistem peredaran darah ini, sistem peredaran darah pada manusia disebut sistem peredaran darah ganda.



Peredaran darah  Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru dan akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. Pada peredaran darah kecil inilah darah melakukan pertukaran gas di paru-paru.  Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru ini banyak mengandung oksigen.  Darah yang banyak mengandung zat sisa metabolisme dan karbon dioksida kembali ke serambi kanan jantung melalui pembuluh balik.  Peredaran darah besar ini mengalir dari jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung.  Peredaran darah manusia selalu melalui pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darah manusia disebut peredaran darah tertutup.



11) Katup-katup jantung  Katup atrioventrikuler -



Letaknya diantara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium kanan dan ventrikel kanan terdiri dari 3 katup disebut katup trikuspid.



-



Katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri terdiri dari 2 katup disebut katup mitral.



-



Katup ini berfungsi memungkinkan darah mengalir dari masingmasing atrium ke ventrikel pada masa diastol ventrikel dan mencegah aliran balik saat sistol ventrikel (kontraksi) Diastolik = pengisian . Regurgitasi = aliran balik Insufisiensi = aliran yg gagal



 Katup Semilunar -



Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis, memisahkan pembuluh pulmonal dari ventrikel kanan.



-



Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.



-



Adanya katup semilunar memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastol ventrikel. Katup atrio-vent . 1. tricupid 2. bicupid (mitral) Katup semilunar vent :1. pulmonalis, 2. aorta.



12) Tiga Periode Kerja jantung  Periode kontraksi/ periode sistole -



Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel menguncup, Katup bikus dan trikuspidalis tertutup, katup aorta dan katup ateri pulmonalis terbuka. Akibatnya darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis ke paru-paru kiri dan kanan, dan darah dari ventikel sinistra mengalir ke aorta lalu ke seluruh tubuh.



 Periode dilatasi ( periode diastole) -



Suatu keadaan ketika jantung mengembang, Katup bikus dan trikuspidalis terbuka. Darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra serta darah dari atrium dekstra mangalir ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada di paru-paru kiri dan kanan mengalir ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis



dan darah dari seluruh tubuh masuk ke atrium dekstra melalui vena cava.  Periode Istirahat -



Waktu antara periode kontraksi dan dilatasi ketika jantung berhenti 1/10 detik, pada waktu beristirahat jantung menguncup sebanyak 70-80 X/ menit. Pada tiap kontraksi jantung akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 60-70 cc.



13) Siklus jantung  Siklus jantung adalah kejadian yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 yaitu konstriksi (sistole) dan dilatasi (diastole). Konstriksi kedua atrium serentak dan pendek disebut sistole atrial dan diastole atrial. Lama kontriksi ventikel 0,3 dtk dan dilatasi ventikel 0,5 detik. Konstriksi ventikel lebih lama dan lebih kuat.



14) Bunyi jantung  Selama gerakan Jantung terdengar 2 macam suara, yang disebabkan oleh katup-katup yang menutup. Bunyi pertama ketika menutupnya katup atrioventrikel, bunyi yg panjang. Bunyi kedua ketika menutupnya katup semilunar, bunyi yang pendek dan tajam. Kelainan katup disebut bunyi bising (murmur).



15) Sifat otot jantung  Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang menghantarkan aliran listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus:  Otomatisasi : menimbulkan impuls/rangsang secara spontan  Irama/ ritmis: pembentukan rangsang yang teratur  Daya konduksi : kemampuan untuk menghantarkan  Daya rangsang : kemampuan bereaksi terhadap rangsang



16) Alur konduksi jantung (normal)  Sinoatrial node (dekat katup) -



Electrical pace maker



 Atrioventricular node -



Receives impulses originating from SA node



 Bundle of His -



Electrical link between atria and ventricles



 Purkinje fibres -



Distribute impulses to ventricles



17) Curah jantung  Curah Jantung adalah Jumlah darah yang dipompakan ventrikel dalam SATU MENIT. Sedangkan Volume Sekuncup adalah Jumlah darah yang dipompakan ventrikel Setiap sistole.  Curah Jantung = Isi Sekuncup X Frekuensi denyut jantung per menit  Misalnya isi ventrikel pada akhir sistole 120 cc, isi sekuncup =80 cc, volume akhir sistole/ volume residu = 40cc.  Curah jantung pada orang dewasa ± 5 liter



18) Konsep patofisiologis  Trombus  Embolus  Aneurisma  Stenosis  Inkompetensi katup  Pirau jantung  Aterosklerosis  Hipertensi  Gagal jantung



19) Trombus  Bekuan darah yang dapat terbentuk di bagian sistem vaskuler mana saja, yang menyebabkan penyempitan pembuluh.  Tombus dapat terbentuk akibat cedera dinding pembuluh, karena cedera sel endotel akan menarik trombosit dan mediator peradangan lainnya.



20) Embolus  Adalah bahan yang mengalir di dalam aliran darah dari suatu tempat primer ke tempat sekunder



b.



Sistem Pernafasan Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi. Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan mekanisme pernapasan.Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut dan berakhir pada paru-paru. Bagian-bagian anatomi sistem pernapasan pada manusia. Semua penjelasannya menggunakan Bahasa Indonesia.



Berdasarkan



gambar



sistem



pernapasan



tersebut,



kita



dapat



menyimpulkan bahwa sistem pernapasan pada manusia terdiri dari: 1.



Hidung



2.



Rongga hidung



3.



Concha



4.



Langit-langit lunak



5.



Pharink



6.



Larink



7.



Trakea



8.



Rongga pleura



9.



Paru-paru kanan



10. Paru-paru kiri 11. Tulang rusuk 12. Otot intercosta 13. Diafragma



c. Sistem Pencernaan. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.



Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC. Makanan



selanjutnya



dibawa



menuju



lambung



dan



melewati



kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut: 



Renin,







Pepsin







HCl (asam klorida),







Lipase,



Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia 1. Kelenjar ludah 2. Parotis 3. Submandibularis



(bawah



rahang) 4. Sublingualis (bawah lidah) 5. Rongga mulut 6. Amandel 7. Lidah 8. Esofagus 9. Pankreas 10. Lambung 11. Saluran pankreas 12. Hati



13. Kantung empedu 14. duodenum 15. Saluran empedu 16. Kolon 17. Kolon transversum 18. Kolon ascenden 19. Kolon descenden 20. Ileum 21. Sekum 22. Appendiks/Umbai cacing 23. Rektum/Poros usus 24. Anus



d. Sistem Perkemihan Bagian – Bagian Ginjal Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis renalis).



1.



Kulit Ginjal (Korteks) Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang disebut nefron. Pada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung kapiler – kapiler darah yang tersusun bergumpal – gumpal disebut glomerolus. Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bownman disebut badan malphigi Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan simpai bownman. Zat – zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat – zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan



lanjutan dari simpai bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.



2. Sumsum Ginjal (Medula) Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris – garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses.



3.



Rongga Ginjal (Pelvis Renalis) Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. Dari Kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).



e. Sistem Persarafan dan Neurobehaviour. 



Struktur Saraf Sistem saraf pada manusia itu terdiri dari suatu sel saraf yang biasa di sebut dengan neuron san sel gilial. Neuron mempunyai fungsi untuk



alat menghantarkan impuls(rangsangan) dari sebuah panca indra menuju otak dan kemudian hasil dari sebuah tanggapan otak akan di kirim menujuke otot. sedangkan sel gilial mempunyai fungsi untuk pemberi suatu nutrisi pada neuron.



a) Sel Saraf (Neuron) Unit terkecil penyusun sistem saraf yaitu sel saraf atau bisa di sebut dengan Neuron. sel saraf yaitu sebuah sel yang mempunyai fungsi untuk menghantarkan implus atau rangsangan. setiap satu sel saraf (neuron) yang terdiri dari tiga bagian utama yakni berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson. Bagian-Bagian Sistem Saraf 



Dendrit yaitu suatu serabut sel saraf pendek dan bercabangcabang. Dendrit adalah perluasan dari badan sel. Dendrit mempunyai fungsi untuk menerima dan mengantarkan suatu rangsangan ke badan sel.







Badan Sel yaitu suatu bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel mempunyai fungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma.







Nukleus yaitu suatu inti sel saraf yang mempunyai fungsi untuk sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).







Neurit (Akson) yaitu suatu tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada dendrit), yang mempunyai fungsi untuk menjalarkan suatu impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.







Selubung Mielin yaitu sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang mempunyai fungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut dengan nodus ranvier.







Sel Schwann yaitu suatu jaringan yang membantu untuk menyediakan makanan untuk neurit (akson) dan membantu suatu regenerasi neurit (akson).







Nodus ranvier mempunyai fungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan suatu saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain, sehingga suatu impuls lebih cepat sampai pada tujuan.







Sinapsis yaitu pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat suatu celah sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat suatu kantong yang disebut dengan bulbus akson. Kantong tersebut berisikan zat kimia yang sering disebut dengan neurotransmiter. Neurotransmiter bisa berupa asetilkolin dan kolinesterase yang mempunyai fungsi untuk dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. Sel Saraf atau Neuron bergabung membentuk suatu jaringan saraf. Ujung dendrit dan Ujung aksonlah yang menghubungkan suatu sel saraf satu dan sel saraf lainya. Menurut Fungsinya, ada tiga sel saraf yaitu sebagai berikut :







Sel saraf sensorik Sel saraf sensorik yaitu suatu sel saraf yang mempunyai fungsi untuk menerima suatu rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dan dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol untuk membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.







Sel saraf motorik Sel saraf motorik yaitu suatu sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini mempunyai dendrit yang pendek dan akson yang panjang.







Sel saraf penghubung



Sel saraf penghubung yaitu suatu sel saraf yang banyak terdapat di dalam suatu otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut mempunyai fungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.



b) Sel Glial Sel Glial mempunyai fungsi diantaranya untuk memberi suatu nutrisi pada sel saraf. Macam-macam neuroglia diantaranya yakni astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan makroglia.



f. Sistem Endokrin Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah manusia tanpa harus melalui saluran (duktus). Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu kesatuan disebut dengan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan dari beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang menghasilkan satu macam hormon/tunggal, da nada juga yang menghasilkan beberapa hormon/ganda.



SISTEM ENDOKRIN PADA MANUSIA Berikut ini adalah beberapa fungsi yang dihasilkan dari kelenjar endokrin, yaitu : 



Mengontrol aktifitas kelenjar tubuh







Merangsang aktifitas kelenjar tubuh







Merangsang pertumbuhan jaringan







Menghasilkan hormon-hormon yang dibutuhkan oleh organ-organ tertentu







Mengatur oksidasi, metabolisme, dan meningkatkan penyerapan (absorpsi) glukosa pada usus halus







Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral



g. Sistem Reproduksi Sistem reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti cairan, hormon, dan feromon juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi. Tidak seperti kebanyakan sistem organ, jenis kelamin dari spesies yang telah terdiferensiasi sering memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan ini memungkinkan untuk kombinasi materi genetik antara dua individu, yang memungkinkan untuk kemungkinan kebugaran genetik yang lebih besar dari keturunannya. System Reproduksi Manusia Pria 



Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron







Sepasang epididimis, saluran panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum



Wanita 



Ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan progesteron). Jika sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi.



h.



Sistem Hematologi dan Imunologi Sistem imun adalah serangkaian molekul, sel dan organ yang bekerja sama dalammempertahankan tubuh dari serangan luar yang dapat mengakibatkan penyakit,seperti bakteri,jamur dan virus. Kesehatan tubuh bergantung pada kemampuansistem imun untuk mengenali dan menghancurkankan serangan ini. jadi kalokelainan sistem imun berarti kemampuan untuk mempertahankan kekebalan tubuhterganggu sehingga mudah diserang penyakit. Organ Pembentuk Darah Sebelum bayi lahir, hatinya berperan sebagai organ utama dalam pembentukandarah. Saat tumbuh menjadi seorang



manusia,



fungsi



pokok



hati



adalah



menyaringdan



mendetoksifikasi segala sesuatu yang dimakan, dihirup, dan diserap melaluikulit. Ia menjadi pembangkit tenaga kimia internal, mengubah zat gizi makananmenjadi otot, energi, hormon, faktor pembekuan darah, dan kekebalan tubuh. Yangmenyedihkan, umumnya kita hanya memiliki sedikit pemahaman tentang fungsi hati yang sedemikian rumit, vital, dan bekerja tiada henti.



i. Sistem Sensoris ( Mata, Telinga, Hidung, Pengecapan) Indera Penglihatan (Mata) Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan kesuatu arah dengan bantuan tiga otot penggerak mata, yaitu:







Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi menggerakkan bola mata.







Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata ke bawah dan ke dalam.







Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas dan ke bawah.



Selain itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata dan mengangkat kelopak mata. Otot yang berfungsi untuk menutup mata yaitu muskulus orbikularis okuli dan muskulus rektus okuli inferior. Sedangkan otot mata yang berfungsi mengangkat kelopak mata, yaitu muskulus levator palpebralis superior.



1. Bagian-bagian Mata



Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera atau selaput putih, koroid atau selaput hitam, dan retina atau selaput jala. a.



Selaput putih Selaput putih (sklera) adalah bagian luar dari bola mata yang tersusun dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsi dari selaput ini adalah melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata. Sklera akan membentuk kornea. Kornea adalah lapisan bening dan transparan yang berfungsi menerima cahaya yang masuk ke



mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang disebut konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata. b.



Selaput hitam Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya yang memantul di sekitar mata bagian dalam. Pada koroid terdapat iris yang membentuk warna mata, pupil, lensa mata, titik dekat mata, dan titik jauh mata. Iris adalah selaput mata yang merupakan lanjutan dari selaput hitam bagian depan bola mata yang telah melepaskan diri. Iris atau selaput pelangi memiliki pigmen atau warna yang akan menentukan warna mata seseorang, yaitu warna mata biru, hitam, cokelat, abu-abu, dan hijau. Pupil adalah celah yang berada di bagian tengah iris. Fungsinya adalah untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata. Jika cahaya redup, otot-otot iris berkontraksi sehingga celah pupil melebar dan cahaya yang masuk ke mata lebih banyak. Sebaliknya, jika cahaya terang celah pupil akan menyempit dan cahaya yang masuk ke mata lebih sedikit atau tidak berlebihan. Lensa mata berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis). Mencembung dan mencekungnya lensa mata ditentukan oleh jarak benda yang dilihat. Jarak benda yag dapat dilihat oleh mata normal dengan jelas disebut dengan titik dekat mata. Sedangkan jarak terjauh yang masih dapat dilihat oleh mata normal dengan jelas disebut titik jauh mata. Jarak titik jauh pada mata normal adalah tak terhingga.



c.



Selaput Jala Selaput jala disebut juga retina. Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka terhadap cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk cerucut dan batang.



Indera Pendengaran dan Keseimbangan (Telinga) Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan



frekuensi



antara



20-20.000



Hz. Selain



juga



berfungsi



menjaga



pendengaran, telinga



sebagai



alat



keseimbangan



tubuh manusia. 1. Bagian-bagian Telinga



Telinga manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah, dan bagian dalam. a.



Telinga bagian luar Telinga bagian luar terdiri atas:







Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.







Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran.







Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara.







Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara.



b.



Telinga bagian tengah Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membran timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang pendengaran.







Saluran Eustachius, berfungsi untuk mengurangi tekanan udara di telinga tengah sehingga tekanan udara di luar dan di dalam akan sama. Keseimbangan tekanan ini akan menjaga gendang telinga supaya tidak rusak. Saluran ini akan tertutup dalam keadaan biasa, dan akan terbuka jika kita menelan sesuatu.







Tulang



pendengaran,



berfungsi



untuk



mengantarkan



dan



memperbesar getaran ke telinga bagian dalam. Tulang pendengaran ada tiga, yaitu tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Tulangtulang ini menghubungkan gendang telinga dan tingkap jorong. c. Telinga bagian dalam Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh urat saraf. Penyusun telinga bagian dalam adalah sebagai berikut. 



Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.







Rumah



siput,



berfungsi



menerima,



memperbesar,



dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.







Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.



Indera Penciuman/Pembau (Hidung) Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.



Daerah yang sensitif terhadap bau terletak pada bagian atap rongga hidung. Pada daerah sensitif ini terdapat 2 jenis sel sebagai berikut 1) Sel penyokong berupa sel-sel epitel 2) Sel-sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel saraf. Sel-sel pembau mempunyai ujung dendrit berbentuk rambut. Adaptasi terhadap bau-bauan mula-mula berjalan cepat dalam 2 – 3 detik, tetapi kemudian berjalan lebih lambat. Keistimewaan indera pembau manusia adalah dapat membaui sesuatu walau kadarnya di udara sangat sedikit. Beberapa hewan memiliki indera pembau yang lebih sensitif karena mempunyai reseptor pembau lebih banyak. Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada



selaput lendir, kemudian akan meransang rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut. Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulubulunya supaya penciuman kita tidak terganggu. Indera pembau pada hidung dapat mengalami kelainan. Kelainankelainan itu antara lain sebagai berikut. 1). Anosmia, ialah tidak dapat mencium bau. Dapat disebabkan oleh penyumbatan rongga hidung karena polip atau tumor, atau reseptor pembau rusak karena infeksi virus. 2)



Influenza, karena virus flu yang menyebabkan tersumbatnya rongga hidung sehingga menyebabkan kemampuan membaui dan mengecap berkurang.



Indera Pengecap (Lidah) Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan. Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena terdapat reseptor yang dapat menerima rangsangan. Reseptor itu adalah papilla pengecap atau kuncup pengecap. Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang terdapat pada bintil-bintil lidah. Papilla agak kasar karena memiliki tonjolan-tonjolan pada permukaan lidah. Di dalam papila terdapat banyak kuncup-kuncup pengecap (taste bud) yaitu suatu bangunan berbentuk bundar yang terdiri dari dua jenis sel yaitu sel-sel penyokong dan sel-sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor.



Tidak semua bagian lidah peka terhadap zat kimia dan daerahnya juga khusus untuk rasa tertentu. Adaptasi terhadap suatu rasa mula-mula berjalan cepat dalam 2–3 detik, tetapi adaptasi selanjutnya berjalan lambat. Sebenarnya hanya terdapat 4 jenis rasa utama yaitu manis, asin, asam, dan pahit. Namun rasa-rasa lain seperti rasa coklat, rasa teh, pedas, dan sebagainya, merupakan campuran dari berbagai rasa dan berkombinasi dengan pembauan/ penciuman pada hidung. Oleh karena itu bila kamu sakit pilek (fungsi penciuman terganggu) dapat kehilangan kemampuan mengecap makanan, walaupun sebenarnya kuncup pengecap berfungsi normal.



j.



Sistem Muskuloskeletal. Sistem Muskuloskeletal ini memiliki komponen utama nya yaitu tulang dan jaringan ikat dimana didalamnya sebagai penyusun tubuh yang terdiri dari kurang lebih 25 % berat badan dan 50 % terdiri dari otot. dari system ini juga difungsikan sebagai penopang bentuk badan serta pergerakan tubuh manusia system ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. Dari penyusun system muskulosketekal ini kita klasifikasikan dan juga kita amati struktur dari tulang ini agar lebih memahami penjelasan dari artikel ini berikut merupakan penjelasannya. Musculoskeletal atau Skeletal atau juga biasanya disebut sebagai system rangka ini tersusun atas tulang tulang yang mana tubuh manusia ini terdiri dari 206 tulang yang menyusun rangkanya. Bagian tulang yang terpenting adalah tulang belakang karena hal ini tulang belakang difungsikan sebagai penopang bentuk tubuh manusia.



Sistem Muskuloskeletal Manusia



2)



FISIKA a. Biomekanik. Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika



prinsip-prinsip



mekanika



dipakai



dalam



penyusunan



konsep,analisis, disain dan pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedokteran. Kajian biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematika yang lebih menjurus pada karakteristik gerakan yaitu meneliti gerakan dari segi ruangan yang digunakan dalam waktu yang bersifat sementara tanpa melihat gaya yang menyebabkan gerakan. Studi kinematika menjelaskan gerakan yang menyebabkan berapa cepat obyek bergerak, berapa ketinggiannya atau berapa jauh obyek menjangkau jarak. Posisi, kecepatan dan percepatan tersebut merupakan studi kinematika. Kajian kinetika menjelaskan tentang gaya yang bekerja pada satu sistem, misalnya tubuh manusia. Kajian gerakan kinetika menjelaskan gaya yang menyebabkan



gerakan. Dibandingkan dengan kajian kinematika, kajian kinetika lebih sulit untuk diamati, pada kajian kinetik yang terlihat adalah akibat dari gaya. Gerak dan Gaya Gaya adalah sebuah konsep yang digunakan untuk menerangkan interaksi fisik dari obyek dengan sekelilingnya. Gaya dalam fisikadidefinisikan sebagai kuantitas yang dapat menyebabka perubahan dari statedari suate benda sehingga terjadi percepatan pada benda itu. Biomekanika Kerja Tubuh Dalam analisis biomekanika, tubuh manusia dipandang sebagai sistem yang terdiri dari link (penghubung) dan joint (sambungan), tiap link mewakili segmen-segmen tubuh tertentu dan tiap joint menggambarkan sendi yang ada. Biomekanik dan Perancangan Kerja Penelitian aspek biomekanika akan sangat berkaitan dengan proses perancangan peralatan kerja misalnya pembuatan alat bantu gerak yang dapat digunakan untuk meringankan penderita cacat maupun peralatan kerja lainnya. Peralatan yang digunakan secara langsung sehubungan dengan fisik manusia perlu rancangan agar sesuai dengan keadaan biomekanika seseorang.



b. Biolistrik. Kelistrikan memegang peranan penting dalam semua bidang, termasuk dalam kesehatan. Ada dua aspek kelistrikan dan magnetis dalam bidang kesehatan yaitu listrik dan magnet yang timbul dalam tubuh manusia, serta penggunaan listrik dan magnet pada permukaan tubuh manusia Pada tahun 1856 Caldani menunjukkan kelistrikan pada otot katak yang telah mati. Luigi Galvani (1780) mulai mempelajari kelistrikan pada tubuh hewan kemudian pada tahun 1786 Luigi melaporkan hasil



eksperimennya bahwa kedua kaki katak terangkat ketika diberikan aliran listrik lewat suatu konduktor. Konduktor adalah penghantar listrik, dimana yang disebut listrik sebenarnya adalah aliran electron. Elektron adalah materi penyusun muatan yang dapat dengan mudah dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Elektron jug abisa berpindah dalam benda yang sama, misalnya dalam kawat tembaga.  Rumus/Hukum Dalam Biolistrik Ada beberapa rumus atau hokum yang berkaitan dengan biolistrik antara lain hokum ohm dan hukum Joule Hukum Ohm : Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, berbanding terbalik dengan tahan dari konduktor. Hukum Ohm dapat dinyatakan dalam hubungan : R = V/I ; dimana R = hambatan ( dalam ohm/Ω) V = tegangan ( Volt/V) I = Arus ( ampere./A) Hukum Joule : Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan ( V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas Hal ini dinyatakan dalam rumus : H = VIT/J V = tegangan ( volt/V) I = arus ( Amper/A) T = waktu (detik/dt) J = Joule = 0,239 kalori Dalam bentuk lain, hokum Joule ini bisa dituliskan : P = IV P = daya ( watt/W) I = Arus ( Amper/A)



V = Tegangan ( volt/V)  Kelistrikan dan Kemagnetan yang Timbul dalam Tubuh 



Sistem Syaraf dan Neoron Sistem syaraf dibagi dalam dua bagian yaitu system syaraf pusat dan system saraf otonom> -



Sisem syaraf pusat , terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf prefer ini adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke medulla spinalis disebut saraf afferent sedangkan serat saraf yang menghantar kan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf efferent



-



Sisem saraf otonom mengatur organ dalam tubuh, misalnya



jantung,



usus



dan



kelenjar-kelenjar.



Engontrolllan ini dilakukan secara tidak sadar  Kelistrika saraf Dengan menggunakan mikroskop electron, saraf dibagi daal dua tipe yaitu saraf bermyeilin dan saraf tanpa myelin. Sera saraf bermyelin banyak terdapat pada manusia. Myelin merupakan suatu insulator (isolasi) yang baik dan kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Potensial aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermyelin Kecepatan aliran listrik pada saraf yang berdiameter sama dan panjang yang sama sangat tergantung pada lapisan myelin . Pada serat saraf bermyelin aliran sinyal dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain



 Kelistrikan Otot jantung Sel otot jantung (miokardium) sangat berbeda denga saraf dan otot brgaris. Pada saraf maupun otot bergaris dalam keadaan potensial membrane istirahat dilakukan rangsangan maka ion ion Na + akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai nilai ambang akan timbul depolarisasi. Sdangkan pada sel otot jantung, ion Na + mudah bocor sehingga segera setelah terjadi repolarisasi komplit, ion Na + perlahan-lahan akan masuk kembali ke dalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara spontan sampai mencapai nilai ambnag dan terjadi potensial aksi tanpa memerlukan rangsangan dari luar Dengan demikina membran sel otot jantung tanpa rangsangan dari luar akan mencapai nilai ambnag dan menghasilkan potensial aksi pada suatu rate/kecepatan yang teratut. Rate/kecepatan ini disebut Natural rate / kecepatan dasar membrane sel otot jantung c.



Fluida Fluida adalah suatu zat yang bisa mengalami perubahan-perubahan bentuknya secara continue / terus-menerus bila terkena tekanan / gaya geser walaupun relatif kecil atatu bisa juga dikatakan suatu zat yang mengalir. Fluida meliputi zat cair dan zat gas. Zat cair yang ada pada tubuh manusia yaitu :  Dalam pembuluh darah  Asam H2SO4  Air  Darah  Dalam bola mata  Pada ibu hamil: dalam uterus  Cairan amnion  Cairan Empedu  Keringat



 Urin dll Zat gas yang ada pada tubuh manusia :  udara,  oksigen,  nitrogen,  CO2,dan sebagainya.



d.



Bio-optik. Berpangkal pada perjalanan cahaya dalam medium secara garis lurus, berkas-berkas cahaya di sebut garis cahaya dan gambar secara garis lurus. Dengan cara pendekatan ini dapatlah melukiskan ciri-ciri cermin dan lensa dalam bentuk matematika. Misalnya untuk rumus cermin dan lensa : f = focus = titik api b = jarak benda v = jarak bayangan Hukum Willebrord Snelius (1581 -1626) : n = indeks bias i = sudut datang r = sudut bias (refraksi) Gejala cahaya seperti dispersi, interferensi dan polasisasi tidak dapat di jelaskan malui metode optika geometri. Gejala-gejala ini hanya dapat dijelaskan dengan menghitung ciri-ciri fisik dari cahaya tersebut. Berdasarkan bentuk permukaan lensa maka lensa dapat dibagi menjadi dua :  Lensa yang mempunyai permukaan sferis  Lensa yang mempunyai permukaan silindris. Permukaan sferis ada dua macam pula yaitu :  Lensa konvergen / konveks Yaitu sinar sejajar yang menembus lensa akan berkumpul menjadi bayangan nyata, juga di sebut lensa positif atau lensa cembung.  Lensa divergen / konkaf



Yaitu sinar yang sejajar yang menembus lensa akan menyebar , lensa ini disebut lensa negatif atau lensa cekung. Lensa yang mempunyai permukaan silindris disebut lensa silindris. Lensa ini mempunyai focus yang positif dan ada pula mempunyai focus negatif. Bagian-bagian pada mata terdiri dari : 



Retina Terdapat ros batang dank ones/kerucut, fungsi rod untuk melihat pada malam hari sedangkan kone untuk melihat siang hari. Dari retina ini akan dilanjutkan ke saraf optikus.







Fovea sentralis Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula lutea (bintik kuning).







Kornea dan lensa Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara refraksi, tebalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri dari kristal mempunyai dua permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8 m fungsinya adalah memfokuskan objek pada berbagai jarak.







Pupil Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang pupil menguncup demikian sebaliknya.



e.



Bio-akustik. Bunyi & Gelombang Bunyi Konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari dihubungkan dengan indera pendengaran (telinga). Frekuensi yang didengar manusia adalah f=



20 _ 20000 Hz (audible frequency). Jenis gelombang bunyi yang



lain adalah Ultrasonic f > 20000 Hz dan infrasonic f < 20 Hz.



Gelombang bunyi adalah gelombang mekanik longitudinal yang berada dalam daerah pendengaran kita yaitu 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz dan dalam perambatannya membutuhkan medium, mediumnya dapat berupa



zat



padat,



cair



dan



gas.



Cepat gelombang bunyi di udara pada suhu 0oC atau 273K adalah sekitar 331,3 m/s. Gelombang



Gelombang adalah fenomena perambatan gangguan, yaitu perambatan energi. Arah perambatan ini dapat merambat dalam satu dimensi (misalnya gelombang simpangan tali ), dua dimensi (misalnya gelombang permukaan



Berdasarkan arah rambat, gelombang dibedakan menjadi:  Gelombang Longitudinal yaitu arah rambat gelombang sejajar dengan arah gerak partikel-partikel medium.  Gelombang Transversal yaitu arah rambat gelombang tegak lurus dengan arah gerak partikel-partikel medium. Berdasarkan mekanismenya, gelombang dibedakan: 



Gelombang mekanis yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran mekanik.







Gelombang elastik yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran-besaran elastisitas.







Gelombang permukaan dalam zat cait yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran permukaan cairan.







Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang yang cepat rambatnya tergantung pada besaran listrik dan magnetik.



Medium pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara akan membuat partikel-partikel udara bergerak osilasi (lokal) saja. f. Termofisika.



HUKUM THERMODINAMIKA Pada dasarnya perubahan suatu benda dari satu keadaan ke keadaan lain adalah perubahan dari satu kesetimbangan ke kesetimbangan lain, proses ini disebut Thermodinamika Hukum I Thermodinamika Menggambarkan hukum kekekalan energi, memenuhi persamaan: ∆Q = ∆ U + ∆W Metabolisme sebagai konversi energi  Metabolisme



: proses perubahan yang terjadi dalam satu



organisme ( jumlah total reaksi kimia atau fisika yang diperlukan untuk kehidupan )  Kecepatan metabolisme : kecepatan dimana energi dalam diubah di dalam tubuh Dalam metabolisme terkandung Anabolisme dan Katabolisme  Anabolisme: menunjukkan reaksi sintesis menjurus ke penyimpanan energi di dalam tubuh  Katabolisme: menggambarkan kerusakan jaringan dan penggunaan sumber energi Suhu Tubuh  Panas tubuh Diproduksi : exercise dan metabolisme makanan  Hilang : melalui kulit, paru, dan produk sisa melalui proses radiasi, konduksi,konveksi, evaporasi  Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi panas dan kehilangan panas, dan diukur dalam unit panas yang disebut derajat.



Ada 2 macam suhu tubuh: 1. Suhu inti - jaringan dalam tubuh: rongga abdomen dan rongga pelvic - Relatif konstan 2. Suhu permukaan -suhu kulit, SC, dan lemak SC -naik dan turun merespon thd lingkungan



g. Penerapan Fisika dalam Keperawatan. Penerapan fisika kesehatan/keperawatan erat kaitannya dengan alatalat yang digunakan dalam tindakan keperawatan Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI. No.23 tahun No.12 tentang Kesehatan, Alat Kesesehatan (Alkes) adalah instrument, apparatus, mesin,



implant



yang



digunakan



untuk



mencegah,



m e n d i a g n o s i s , m e n y e m b u h k a n , d a n meringankan penyakit, merawat orang sakit, serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.



Pengertian Perawatan alat Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya Tujuannya :  Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.  Mencegah peralatan cepat rusak.  Mencegah terjadinya infeksi silang.  Pemeliharaan Peralatan dari logam



h.



Prinsip-prinsip Fisika dalam Pemeliharaan alat-alat Keperawatan.



Pengertian Perawatan alat 



Melaksanakan pemeliharaan peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfeksi atau mensterilkan serta menyimpannya







Tujuan: o



Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai.







o



Mencegah peralatan cepat rusak.



o



Mencegah terjadinya infeksi silang.



o



Pemeliharaan Peralatan Dari Logam.



Sterilisasi suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme







Tujuannya o



Untuk membebaskan alat-alat dari kuman / bakteri dari kehidupan mikroorganisme, patogin, apatogen dan sporanya.



o



Untuk mencegah terjadinya infeksi silang dan penularan penyakit dari seseorang ke orang lain / nosokomial.



o



Memelihara peralatan dalam kondisi siap pakai



Menurut Kep Men Kes RI 1976 Penggolongn alat kesehatan : 1.



2.



Fungsinya 



Medis







Non medis



Sifat pemakaiannya 



Habis pakai







Terus menerus



3.



Kegunaannya 



THT







Obsgin







Bedah dll



4. Umur peralatan 



Disposibel







Alat penyusutan < 5thn : alat lab







Alat penyusutan > 5 thn : RO,steril, film



5. Menurut bentuknya 



Alat kecil : jarum / spuit, alat bedah







Alat perlengkapan rumah sakit : meja, autoclav







Alat laborat: reagen, gelas ukur







Alat radiologi : scaner



3) BIOKIMIA a.



Metabolisme Tubuh. Salah satu kebutuhan utama makhluk hidup adalah makanan. Makanan merupakan bahan utama yang kita butuhkan untuk menghasilkan energi guna melaksanakan semua aktivitas hidup. Perubahan makanan menjadi energi, tentu terjadi dalam sel sebagai suatu satuan fungsional dan struktural terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup. Dalam makhluk hidup, sel merupakan unit penyusun terkecil. Di dalam sel tersebutlah terjadi aktivitas perubahan reaksi -reaksi untuk menghasilkan energy yang dibutuhk an oleh manusia. Metabolisme adalah suatu proses perubahan reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh. Metabolisme terdiri dari pembentukan makanan (anabolisme) dan juga penguraian makanan menjadi senyawa yang lebih sederhana (katabolisme). Pentingnya proses metabolisme dalam tubuh berpengaruh penting pada kesehatan. Karena didalamnya menyangkut organ-organ yang



dijadikan tempat mesin untuk membantu menguraikan senyawasenyawa kompleks (karbohidrat, lemak, dan protein) seperti lambung, usus halus, hati, dan pancreas.



b.



Metabolisme Karbohidrat, Protein, Lemak, Mineral, Vitamin dan Air. Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meski terdapat



persamaan-persamaan



dari



sudut



kimia



dan



fungsinya.



Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Karbohidrat yang terasa manis disebut gula (sakar). Dari beberapa golongan karbohidrat, ada yang sebagai penghasil serat-serat yang sangat bermanfaat sebagai diet (dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan manusia. Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsurunsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak), seperti ether. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak. Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat hubunganya dengan prose-proses kehidupan. Semua hayat hidup sel berhubungan dengan zat gizi protein. Nama protein berasal dari kata Yunani protebos, yang artinya “yang pertama” atau “yang terpenting”. Di dalam sel, protein terdapat sebagai protein struktural maupun sebagai protein metabolik. Protein struktural merupakan bagian integral dari struktur sel dan tidak dapat diekstraksi tanpa menyebabkan disentegrasi sel tersebut. Protein metabolik dapat diekstraksi tanpa merusak dapat diekstraksi tanpa merusak integritas struktur sel itu sendiri.



Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, O, dan unsur-unsur khusus yang terdapat di dalam protein dan tidak terdapat di dalam molekul karbohidrat dan lemak ialah nitrogen (N). Bahkan dalam analisa bahan makanan dianggap bahwa semua N berasal protein, suatu hal yang tidak benar. Unsur nitrogen ini di dalam makanan mungkin berasal pula dari ikatan organik lain yang bukan jenis protein, misalnya urea dan berbagai ikatan amino, yang terdapat dalam jaringan tumbuhan. Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit untuk memicu ribuan reaksi kimia yang diperlukan untuk memelihara kesehatan tubuh. Banyak dari reaksi kimia ini saling berhubungan, karena reaksi yang satu akan mengakibatkan terjadinya reaksi yang lain. Vitamin juga membantu pembentukan hormon, sel darah, reaksi kimia sistem syaraf, dan materi genetik. Beberapa vitamin tidak berhubungan dengan reaksi kimia dan sangat berbeda dalam fungsi phisiologi mereka. Vitamin-vitamin ini berfungsi sebagai katalis, bergabung dengan protein untuk membuat enzim metabolisme aktif yang menyebabkan timbulnya ratusan reaksi kimia di seluruh tubuh kita. Tanpa vitamin, banyak dari reaksi ini menjadi terhambat atau hilang. Kenyataan secara detil mengenai bagaimana vitamin bereaksi dalam tubuh, masih belum jelas. Air berperan sebagai medium dari berbagai reaksi biokimia dari metabolisme tubuh terjadi dan sebagai medum untuk nutrisi diangkut ke dan limbah dibuang dari seluruh tubuh. Air juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh, tekanan darah dan volume darah, struktur molekul besar dan kelenturan jaringan tubuh. Air juga berperan sebagai pelarut, pelumas (seperti pada sendi), dan bantal pelindung (seperti di dalam mata dan cairan tulang belakang dan cairan amniotic). Aliran air kedalam dan keluar dari sel diatur secara sangat akurat oleh pergantian konsentrasi elektrolit pada kedua sisi membran sel.



c.



Keseimbangan Asam basa. Proses metabolisme selalu menghasilkan molekul asam dan juga sedikit molekul basa. Ion Hydrogen (H+) adalah molekul yang paling reaktif yang dapat mempengaruhi molekul protein. Dalam konsentrasi besar, ion Hydrogen dapat menggangu konfigurasi dan fungsionalitas dari molekul Protein ditubuh. Untuk mempertahankan fungsi sel-sel ditubuh, maka tubuh menggunakan pengaturan yang menjaga konsentrasi ion Hydrogen (H+) ini didarah, hanya dalam rentang yang sangat sempit, yaitu hanya sekitar 37 – 43 nmol/L darah atau PH 7,43 – 7,35 (dimana PH = – log[H+]). Idealnya PH darah berada di 7,4 (40 nmol/L). Gangguan terhadap mekanisme ini akan mengakibatkan konsekuensi kesehatan yang sangat serius. Keseimbangan asam-basa sangat terikat dengan metabolisme cairan (keseimbangan sodium dan air) dan keseimbangan elektrolit di tubuh. Dan gangguan dari salah satunya, akan mudah mempengaruhi yang lainnya.



d.



Mekanisme Kerja Hormon. Mekanisme Kerja Hormon – Hormon dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, namun memiliki kemampuan kerja yang besar. Umumnya hormon bekerja pada organ tubuh tertentu, yang disebut organ sasaran. Dikenal dua macam mekanisme kerja hormon, yaitu AMP siklik (duta kedua) dan pengaktifan gen.



AMP Siklik (Duta Kedua) Setiap membran sel organ sasaran berisi protein reseptor yang dapat bersenyawa dengan hormon tertentu. Hormon bertindak sebagai duta pertama. Kompleks hormon reseptor yang terbentuk, selanjutnya akan memicu aktivitas suatu enzim. Enzim ini akan mengubah ATP menjadi AMP siklik yang bertindak sebagai duta kedua atau duta intraseluler. Duta kedua bergabung dengan enzim khas untuk menghentikan aktivitas enzim



lainnya. Sebagai contoh, pada sel-sel hati dan otot, AMP siklik dipicu oleh adrenalin menghambat enzim yang dibutuhkan untuk pembentukan glikogen dan mengaktifkan enzim yang diperlukan untuk memecah glikogen.



Pengaktifan gen Hormon-hormon lainnya bekerja pada organ sasaran dengan cara yang berbeda. Molekul-molekul hormon menembus membran sel dan bersenyawa dengan molekul-molekul protein reseptor tertentu di dalam sitoplasma. Kompleks hormon reseptor yang dibentuk memasuki nukleus dan langsung bereaksi dengan DNA, kemudian memicu transkripsi RNA dari gen tertentu. Sel sasaran membuat protein khas yang merespons hormon tertentu. Jenis hormon yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah hormon-hormon steroid



e.



Mekanisme Kerja Enzim. Cara



kerja



enzim



sebagai



biokatalisator



dilakukan



melalui



percepatan reaksi dengan cara menurunkan energi yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel hidup. Zat yang akan dikatalis oleh enzim disebut substrat. Substrat akan berikatan dengan enzim pada daerah yang disebut sisi aktif. Sisi aktif pada enzim hanya dapat berikatan dengan substrat tertentu. Oleh karena itu, enzim bekerja sebagai spesifik dan 1 jenis enzim hanya akan terlibat dalam satu jenis reaksi saja Secara lebih jelas, mekanisme cara kerja enzim dapat dijelaskan melalui alur berikut: 1. Menciptakan lingkungan yang transisinya terstabilisasi untuk menurunkan energi aktivasi, misalnya dengan cara mengubah substrat. 2. Meminimalkan energi transisi dengan membuat lingkungan reaksi terdistribusi muatan berlawanan dan tanpa mengubah bentuk substrat sedikit pun. 3. Melalui pembentukan lintasan reaksi alternatif. 4. Menggiring substrat ke orientasi yang tepat untuk bereaksi dengan menurunkan entropi reaksi.