Makalah Kelompok 1 Rekayasa Sosial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH REKAYASA SOSIAL “SOCIAL PROOF, AUTHORITY, AND RECIPROCITY (BUKTI SOSIAL,KEWENANGAN, DAN TIMBAL BALIK)”



DI SUSUN OLEH:



Reynata Th.M. Makasiar 19111101093 Putri Kalingga Karuntu 19111101013



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2022



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Social Proof, Authority, anda Reciprocity (Bukti Sosial, Kewenangan, dan Timbal Balik). Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Sosial. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa terutama pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan pada makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah pengetahuan kita agar dapat meningkatkan derajat kesehatan yang ada di masyarakat.



Manado, Maret 2022



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4 1.3 Tujuan...................................................................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5 2.1 Social Proof atau Bukti Sosial ............................................................................................5 2.2 Authority (Otoritas atau Kewenangan).............................................................................6 2.3 Reciprocity (Timbal Balik)..................................................................................................8



BAB III PENUTUP......................................................................................................................10 3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................10 3.2 Saran...................................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................iii



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rekayasa sosial (Social engineering) adalah manipulasi psikologis dari seseorang dalam melakukan aksi atau menguak suatu informasi rahasia. Rekayasa social ini umumnya dilakukan melalui telepon atau Internet. Rekayasa sosial merupakan salah satu metode yang digunakan oleh peretas untuk memperoleh informasi tentang targetnya, dengan cara meminta informasi itu langsung kepada korban atau pihak lain yang mempunyai informasi itu.



1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa itu Social Proof, Authority, anda Reciprocity (Bukti Sosial, Kewenangan, dan Timbal Balik) ?



1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk Mengetahui dan memahami apa itu Social Proof, Authority, anda Reciprocity (Bukti Sosial, Kewenangan, dan Timbal Balik).



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Social Proof atau Bukti Sosial Bukti Sosial adalah suatu konsep yang menunjukan bahwa seseorang akan terpengaruh dan mengikuti tindakan dari sekelompok orang lainnya. Bukti sosial ini juga merupakan fenomena psikologis yang terjadi dalam situasi sosial ketika orang tidak dapat menentukan mode perilaku yang tepat. Pengaruh Sosial secara umum dapat menyebabkan konformitas kelompok besar baik dalam pilihan yang benar maupun pilihan yang salah. Hal ini biasa terjadi ketika orang memasuki situasi yang tidak dikenal atau tidak memiliki acuan tentang bagaimana menghadapi situasi tersebut Strategi yang perlu dilakukan dalam menerapkan Social Proof : 1. Manfaatkan review positif dari pelanggan Survei yang dilakukan oleh Bright Local menemukan bahwa sebesar 88% konsumen percaya dengan review online seperti saat mereka mendapatkan rekomendasi dari orang yang dikenalnya. Itulah mengapa sebuah review yang positif dari pelanggan pasti bisa mempengaruhi orang lain untuk tertarik ikut mencoba produk. Riview yang positif dari pengguna tersebut bisa dijadikan bukti agar lebih banyak orang yang penasaran untuk mencoba produk yang ditawarkan. 2. Lebih aktif untuk berinteraktis dengan pelanggan di media sosial Seorang pelanggan yang menyukai sebuah produk pasti akan selalu membicarakannya secara online. Misalnya ada pelanggan yang memberikan mention di media sosial, sebaiknya jangan ragu untuk membalasnya dan mencoba berinteraksi dengannya. Menurut Obrelo, lebih interaktif di media sosial juga akan membantu brand menjangkau banyak audiens sehingga bisa lebih dikenal banyak kalangan. 3. Endorsment dari influencer atau public figure terkenal



2



Influencer marketing saat ini terus berkembang pesat dan hal ini bisa menjadi kesempatan bagi brand untuk menjangkau lebih banyak pelanggan baru. Pada saat produk mendapatkan review yang baik dari seorang influencer yang terkenal, tentunya hal ini bisa mempengaruhi para penggemarnya. Sehingga dampak social proof dari endorsment seorang public figure sangatlah besar. Jadi, sebaiknya jangan ragu untuk mencoba bekerja sama dengan influencer atau public figure terkenal. 4. Lakukan User Generated Content (UGC) User Generated Content (UGC) disebut Buffer sebagai strategi marketing favorit karena berguna untuk mendapatkan bukti sosial, straegi yang disebut content marketing terkini itu memang memiliki dampak besar untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap sebuah brand. Sederhananya saat melakukan strategi ini, brand hanya perlu memposting ulang review yang sudah diberikan oleh pelanggan. Itulah mengapa Instagram masih menjadi tempat paling tepat untuk melakukan strategi yang satu ini. 5. Membuat event di media sosial dengan berkolaborasi bersama seorang ahli Berkolaborasi



dengan



seorang



ahli



juga



bisa



menjadi



salah



strategi



untuk



meningkatkan social proof. Cobalah membuat sebuah event di media sosial seperti Instagram Live atau Facebook Live dengan mengundang ahli yang ada di industrimu. Misalnya, brand-mu memiliki produk skin care, maka bisa mengajak seorang ahli kecantikan untuk diajak berkolaborasi.



2.2 Authority (Otoritas atau Kewenangan) Menggunakan otoritas dalam rekayasa sosial terasa hampir seperti curang karena betapa mudahnya. Profesor Emeritus Psikologi dan Pemasaran Bupati Robert Cialdini menulis dalam bukunya Influence(2001, 185) tentang otoritas sebagai berikut: “Bagaimanapun, seperti yang disarankan Milgram, mematuhi perintah figur otoritas selalu memiliki keuntungan praktis yang nyata bagi kita. Sejak awal, orang-orang ini (orang tua, guru) tahu lebih banyak daripada kami, dan kami menemukan bahwa mendengarkan nasihat mereka



3



terbukti bermanfaat sebagian karena kebijaksanaan mereka yang lebih besar dan sebagian karena mereka mengendalikan penghargaan dan hukuman kami.” Wewenang dan kekuasaan adalah konsep yang terpisah tetapi berkaitan. Sedangkan kekuasaan adalah penguasaan atau pengaruh atas orang lain, kalau kewenangan mengacu pada hak untuk menggunakan kekuasaan itu. Jenis-jenis kekuasaan terdiri dari : 1. Kekuasaan Militer Untuk melaksanakan kekuasaannya, maka penguasa akan mempergunakan pola paksaan serta kekuatan militer agar menimbulkan rasa takut dalam diri masyarakat, sehingga mereka tunduk kepada penguasa atau sekelompok orang yang dianggap sebagai penguasa. Sehingga dibentuk organisasi dan pasukan khusus yang bertindak sebagai dinas rahasia. 2. Kekuasaan Ekonomi Penguasa berusaha menguasai kehidupan masyarakat dengan melakukan pendekatan yang menggunakan saluran ekonomi, sehingga penguasa dapat melaksanakan peraturannya dan menyalurkan pemerintahannya dengan disertai sanksi tertentu. Penguasaan kehidupan masyarakat yang dilakukan oleh penguasa, bentuknya dapat berupa monopoli,



penguasaan



sektor penting dalam masyarakat, dan lainnya. 3. Kekuasaan Politik Penguasa dan pemerintah berusaha untuk membuat peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat melalui saluran politik yaitu dengan cara meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk mentaati peraturan-peraturan yang dibuat oleh badan-badan yang berwenang dan sah. 4. Kekuasaan Budaya Kekuasaan budaya adalah kekuasaan dari hasil karya, rasa, dan karsa manusia yang menjadikan seseorang secara tidak sadar perilakunya secara perlahan-lahan akan berubah. 5. Kekuasaan Pemerintahan (Birokrasi) Kekuasaan pemerintahan adalah kekuasaan yang para pejabatnya secara bersama-sama berkepentingan dalam kontinuitasnya. Dalam pemerintahan, kekuasaan publik dijalankan oleh 4



pejabat pemerintah atau para birokrat yang melaksanakan tugasnya sesuai dengan peranan dan fungsinya dalam sistem birokrasi negara dan harus mampu mengendalikan orang-orang yang dipimpinnya. Birokrasi mempunyai tiga arti yaitu sebagai tipe organisasi yang khas, sebagai suatu sistem, dan sebagai suatu tatanan jiwa tertentu dan alat kerja pada organ negara untuk mencapai tujuannya. 6. Kekuasan Hukum Dalam penerapannya, hukum memerlukan suatu kekuasaan untuk mendukungnya. Ciri utama inilah yang membedakan antara hukum disatu pihak dengan norma-norma sosial lainnya dan norma agama. Kekuasaan itu diperlukan oleh karena hukum bersifat memaksa. Tanpa adanya kekuasaan, pelaksanaan hukum di masyarakat akan mengalami hambatan-hambatan. Selain itu, hukum pun merupakan pembatas bagi kekuasaan karena itu disamping keharusan adanya hukum sebagai alat pembatas. Juga bagi pemegang kekuasaan ini diperlukan syarat-syarat lainnya seperti memiliki watak yang jujur dan rasa pengabdian terhadap kepentingan masyarakat. Kesadaran hukum yang tinggi dari cara pertama dengan menelaahnya dari konsep sanksi. Adanya perilaku yang tidak mematuhi peraturan hukum diperlukan adanya sanksi untuk penegakan aturan-aturan hukum tersebut.



2.3 Reciprocity (Timbal Balik) Timbal balik adalah harapan bahwa Anda akan memperlakukan orang lain seperti mereka memperlakukan Anda. Memang, timbal balik didasarkan pada pemahaman universal bahwa orang memberi kembali kepada orang lain yang telah memberi terlebih dahulu. Penting untuk disadari bahwa hadiah ini tidak harus berupa barang fisik. Misalnya, itu bisa berupa senyuman, pujian, atau informasi. Namun, yang penting adalah bahwa hadiah itu berharga bagi penerimanya.Prinsip penting lainnya ketika mempengaruhi orang lain adalah timbal balik, yang dalam hal ini berarti bahwa orang memiliki kebutuhan bawaan untuk membalas budi.



5



6



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Social Proof, Authority, anda Reciprocity (Bukti Sosial, Kewenangan, dan Timbal Balik), Bukti sosial adalah suatu konsep yang menunjukan bahwa seseorang akan terpengaruh dan mengikuti tindakan dari sekelompok orang lainnya. Kewenangan/ Wewenang dan kekuasaan adalah konsep yang terpisah tetapi berkaitan. Sedangkan kekuasaan adalah penguasaan atau pengaruh atas orang lain, kalau kewenangan mengacu pada hak untuk menggunakan kekuasaan itu. Timbal balik adalah harapan bahwa Anda akan memperlakukan orang lain seperti mereka memperlakukan Anda.



3.2 Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah pengetahuan kita agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai rekayasa sosial.



7



DAFTAR PUSTAKA Lee, E. (2020, Desember 17). Apa Itu Bukti Sosial? Retrieved fromhttps://www.affde.com/id/what-is-social-proof.html Security through Education. (2022, Maret 15). Social Enginner. Retrieved from https://www.social-engineer.org/framework/influencing-others/influence-tactics/reciprocity/



Ismi, T. (2020, Desember). 5 Cara Manfaatkan Social Proof untuk Strategi Marketing yang Lebih Efektif. Retrieved from https://glints.com/id/lowongan/social-proof/#.Yi985_lBy02



iii