MAKALAH Kelompok 6 WSB-2 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Yuyun
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH WAWASAN SOSIAL BUDAYA



“Hubungan individu dan masyarakat dalam proses sosialisasi dan internalisasi kebudayaan”



Disusun Oleh : Kelompok 6  ALFINA DAMAYANTI (C0121380)  PONNY HARNILA (C0121317)  AGUSTINI (C0121381)  YUYUN (C0121383)  ANI (C0121567)  AMRI (C0121585)



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SULAWESI BARAT TAHUN AKADEMIK 2021/2022



.



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan Berkat-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas ini, guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Wawasan Sosial Budaya. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman kami, kami percaya tetap banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.



Majene, maret



Penyusun



ii



TAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................ii Daftar Isi ........................................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG .......................................................................................................................... 1 B. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................................... 1 C. TUJUAN MASALAH ............................................................................................................................ 2 BAB II ISI A. SOSIALISASI 1. pengertian sosialisasi ........................................................................................................................... 3 2. pengertian sosialisasi menurut para ahli .............................................................................................. 4 3. tujuan sosialisasi ................................................................................................................................. 4 4. fungsi sosialisasi ................................................................................................................................. 4 B. INTERNALISASI KEBUDAYAAN 1. pengertian internalisasi kebudayaan .................................................................................................... 4 2. Pengertian Internalisasi Menurut Para Ahli ......................................................................................... 5 3. tahapan proses internalisasi ................................................................................................................. 6 4. tujuan dan manfaat internalisasi kebudayaan ...................................................................................... 6 C. INDIVIDU DAN MASYARAKAT 1. pengertian individu dan masyarakat .................................................................................................... 7 2. hubungan individu dan masyarakat dalam proses sosialisasi .............................................................. 7 3. hubungan individu dan masyarakat dalam proses internalisasi kebudayaan ........................................ 8 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN .................................................................................................................................... 10 B. SARAN ................................................................................................................................................ 10 DAFTRA PUSTAKA ................................................................................................................................... 11



iii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sosialisasi sebagai proses belajar seorang individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses kehidupan masyarakat, baik dengan keluarga, teman sebaya, sekolah maupun media massa. Unsur-unsur pengertian sosialisasi adalah sosialisasi merupakan cara belajar atau suatu proses akomodasi dan yang dipelajari adalah nilai-nilai, normanorma, ide-ide atau gagasan, pola-pola tingkah laku dan adat istiadat serta keseluruhannya itu diwujudkan dalam kepribadiannya. Keseluruhannya itu merupakan segala aspek dari proses kehidupan manusia yang berhubungan erat dengan sosialisasi menyangkut keberhasilan ataupun kegagalan sosialisasi. Sosialisasi juga sebagai proses belajar individu dalam kehidupan bermasyarakat, kehidupan yang berpedoman pada norma-norma. Norma merupakan kaidah, pokok, kadar atau patokan yang diterima secara utuh oleh masyarakat guna mengatur kehidupan dan tingkah laku sehari-hari, agar hidup ini terasa aman dan menyenangkan. Norma sendiri masih terbagi menjadi beberapa jenis seperti norma agama, norma kesusilaan, norma hukum dan adat istiadat, sifatnya pun bermacammacam seperti ringan lunak, memperbolehkan dan menggunakan sedikit paksaan dan bisa sebaliknya bersifat melarang sama sekali bahkan menjadi tabu. Artinya dilarang menjamin atau melakukannya karena diliputi kekuatan-kekuatan gaib yang lebih tinggi. Norma bisa juga berupa larangan-larangan dengan sanksi keras, hukuman atau tindak pengasingan. Internalisasi budaya berarti proses menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri orang yang bersangkutan. Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil. Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran (role)dan kedudukan (status) yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai posisi (status) tertentu. Sedangkan kedudukan (status) adalah posisi seseorang dalam kelompok. Mengingat setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu mempunyai kepentingan yang beragam, maka setiap individu dapat berstatus dan berperan di kelompok sesuai dengan kepentingan itu. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian dari sosialisasi? 2. Apa pengertian dari internalisasi kebudayaan? 3. Apa pengertian dari individu dan masyarakat? 4. Apa hubungan individu dan masyarakat dalam proses sosialisasi? 5. Apa hubungan individu dan masyarakat dalam internalisasi kebudayaan? 1



C. TUJUAN MASALAH 1. Mengetahui pengertian dari sosialisasi 2. Mengetahui pengertian dari internalisasi kebudayaan 3. Mengetahui pengertian dari individu dan masyarakat 4. Mengetahui hubungan individu dan masyarakat dalam proses sosialisas 5. Mengetahui huungan individu dan masyarakat dalam internalisasi kebudayaan



2



BAB II ISI A. SOSIALISASI 1. pengertian sosialisasi Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan, atau nilai dan atura dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiologi menyebutkan sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory), karena proses dalam sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Jenis sosialisasi keluarga sebagai sosialisasi primer. Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder: a. Sosialisasi primer pater L, Barger dan luckman mendefinisikan sosiologi primer sebagai sosialisasi pertama individu semasa kecil dengan belajar menjadi keluarga dan anggota masyarakat. Sosialisasi primer berlangsung saat anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. b. Sosialisasi sekunder sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan dari sosialisasi primer, memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu pada masyarakat dalam bentuk resosialisasi dan desosialisasi. Proses resosialisasi adalah pemberian suatu identitas diri yang baru kepada seseorang, sedangkan dalam proses desosialisasi seseorang mengalami pencabutan identitas diri yang lama. Proses sosialisasi budaya tidak selamanya dalam kondisi sadar dan disengaja. Selain usaha pendidikan, pengajaran, doktrinasi, dan nasihat-nasihat dimasyarakat ternyata tanpa disadari bahwa proses sosialisasi selalu dilakukan oleh setiap individu dalam masyarakat. Terkadang tanpa diketahui alasan seseorang tersebut melakukan sosialisasi. Peroses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaandalam hubungan dengan system sosial. Dalam proses itu seseorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu yang ada disekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh dari pengalaman seorang bayi dalam suatu keluarga golongn pegawai tinggi dikota. Dari permulaan hidupnya bayi sudah harus menghadapi beberapa individu dalam lingkungan masyarakat kecil adalah ibu dan ayahnya. Dalam kontak dengan orang tersebut ia akan mengalami tingkah laku mereka yang berdasarkan perhatian dan cinta. Kemudian juga ia akan belajar kebiasaan yang pertama yaitu makan dan minum disaat yang tepat. Hubungan dengan lingkungan sosialnya menjadi lebih intensif ia mengembangkan bahasanya sehingga ia dapat menguraikan maksudnya dan dapat lebih mudah individu lain menerima maksudnya.



3



2. pengertian sosialisasi menurut para ahli a. Soekanto (2017) merupakan proses social tempat seorang idnifidu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan orang-orang disekitarnya. b. Agustin (2014) sosialisasi merupakan sebua proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma, dan nilai social yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menajdi pribadi yang diterima pada kelompoknya c. Gunawan (2012:198) sosialisasi merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, dan perilaku baik langsung maupun tidak langsung. 3. tujuan sosialisasi a. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk kelangsungan kehidupan seseorang kelak ditengah-tengah masyarakat. b. Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien serta mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berbicara c. Membantu pengendalian fungsi-fungsi organic melalui pelatihan mawas diri yang tepat. d. Membiasakan individu dengan nilai-nilai kepercayaan yang ada di masyarakat. 4. fungsi sosialisasi a. Dari segi kepentingan individu sosialisasi berfungsi supaya seorang individu dapat mengenal, mengakui serta menyesuaikan dirinya dengan nilai, norma dan struktur sosial yang terdapat dalam masyarakat. b. Dari segi kepentingan masyarakat sosialisasi berfungsi sebagai alat dalam pelestarian, penyebarluasan serta mewarisi nilai, norma, maupun kepercayaan yang terdapat didalam masyarakat. B. INTERNALISASI KEBUDAYAAN 1. pengertian internalisasi kebudayaan Internalisasi kebudayaan berarti proses menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri orang yang bersangkutan. Internalisasi nilai budaya berlangsung sejak dilahirkan sampai individu meninggal dunia. Internalisasi suatu kegiatan mengimplementasikan nilai tentang budaya. Internalisasi nilai dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran dan pendidikan mulai indoktrinasi. Internalisasi nilai budaya dimulai dari lingkungan keluarga dilanjutkan di lingkungan masyarakat. Tokoh masyarakat mempunyai peran yang penting dalam mempengaruhi internalisasi nilai seperti ustad, guru, kiyai, dan tokoh masyarakat lainnya. Keteladanan terhadap tokoh masyarakat menjadikan sebuah kepribadian dan kebudayaan. Proses internalisasi merupakan hasrat biologis dan bakat naluri yang dimiliki setiap individu sejak dilahirkan. Namun lingkungan masyarakat sekitar dan karakter individu yang mempunyai enkulturasi dan peranan penting dalam proses sosialisai budaya. Kegagalan internalisasi nilai dan sosialisasi budaya menyebabkan berbagai permasalahan di masyarakat seperti kekerasan dan kejahatan seksual dilingkungan keluarga, kehidupan ekonomi yang konsumtif, para eksekutif dan legislatif tertangkap 4



tangan kasus suap dan korupsi, perkelahian antar pelajar, kasus asusila yang dilakukan guru kepada muridnya, dan masih banyak lagi permasalahan yang terjadi dan diberitakan di media massa secara online dan visual. Sehingga persepsi masyarakat seolah disosialisasikan nilai budaya melalui media massa tentang kekerasan, korupsi dan cara licik para licikawan. Secara tidak langsung terjadi proses internalisasi budaya bagi seseorang untuk membudayakan berbagai hal buruk dalam kehidupanya. Menegenai internalisasi budaya dapat kita lihat pada zaman sekarang, dimana kecenderungan pemuda dan pemudi mayoritas mencintai budaya Korea, seperti musik KPop. Segala apa yang dilakukannnya ingin mencontoh pada apa yang dilihatnya, keberhasilan internalisasi budaya yang dilakukan masyarakat Korea khususnya di Indonesia ini disebebkan karena keratifitas dan inovasi yang dilakukan dalam mewujudkan peran Korea sebagai sentral kebudayaan. Dalam hal ini tentu saja dirangsang dan dipengaruhi oleh nilai dan norma dalam sistem budaya Korea dan juga oleh sistem sosial yang telah diinternalisasi melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan seseorang mencintai Budaya Korea lambat laun akan bisa menjadi ancaman bagi kebudayaan di negeri sendiri. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik dapat belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial. Dalam pendidikan budaya tersebut juga terdapat beberapa tujuan : a. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa b. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan. 2. Pengertian Internalisasi Menurut Para Ahli Adapun untuk definisi internalisasi menurut para ahli. Antara lain; a. Sujatmiko (2014), Pengertian internalisasi adalah pembelajaran selama hidup di dunia, yang dilakukan oleh seseorang kepada masyarakat atau kelompok sosial. Pembelajaran ini sendiri berupa penyerapan aturan dalam masyarakat, nilai, dan norma. b. Kartono (2011), Definisi internalisasi adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang melalui prakter dengan kesadaran. Tanpa adanya paksaan, definisi ini berarti bahwa 5



internalisasi dilakukan secara sadar yang akan membentuk adat atau kebiasaan dalam diri seseorang. c. Pupita Sari (2014), Internalisasi adalah penanaman prilaku, sikap, dan nilai seseorang yang di dapatkannya dalam proses pembinaan, belajar, dan bimbingan. Harapannya agar apa yang di dapatkan dan dilakukannya sesuai dengan keinginan dan harapan dalam kehidupan bermasyarakat. d. Kalidjernih (2010), Arti internalisasi adalah penggambaran atas proses sosial yang dilakukan setiap individu untuk berusaha diterima dengan lingkungan sosial sekitar dengan mengikatkan dirinya sendiri dalam nilai sosial dan norma yang berlaku. e. Johnson (1986), Internalisasi adalah proses yang dilakukan oleh bentuk kelompok sosial tertentu maupun secara individu dengan lebih menakankan pada nilai budaya dan harapan agar dapat disatukan dalam sistem sosial di masyarakat. 3. tahapan proses internalisasi Terjadinya internalisasi budaya maupun internalisasi nilai akan senantisanya di identitifikasi dengan 3 tahapan. Yakni; a. Transformasi, Tahapan internalisasi budaya maupun nilai dalam kehidupan pertamakali dilakukan dengan transformasi. Artinya pada proses ini terjadinya perpindahakan pengetahuan yang dilakukan oleh pihak lain dalam memperkenalkan nilai maupun budaya yang ada. b. Transaksi, Internalisasi sosial yang terjadi selanjutnya dilakukan dengan adanya transaksi atas penerimaan terhadap penanaman nilai maupun budaya. Prihal ini terjadi percakapan dan pembelajaran maupun perdebatan pada setiap individu sehingga ada bentuk interaksi sosial didalamnya. c. Tran, Internalisasi Tran internalisasi atau lebih mudah dikenal dengan implementasi nilai maupu budaya adalah bagian terakhir daripada tahapan untuk proses interanlisasi pada seseorang, pada langkah inilah terdapat individu tersebut menangkah sekaligus melakukan tindakan yang diajarkan sehingga akhrinya mampu mempengaruhi pada sikap kepribadian. 4. tujuan dan manfaat internalisasi kebudayaan a. tujuan Memberikan nilai, norma, maupun budaya yang ideal sesuai dengan kondisi zaman Bertujuan untuk penyebaran atas ideology Diaharapkan memberikan keuntungan bagi pihak yang berusaha untuk menginternalisasikan. b. Manfaat Manfaat internalisasi adalah untuk pengembangan, perbaikan dan penyaringan dalam hal buadaya. Dalam manfaat pengembangan memiliki manfaat sebagai pengembangan potensi seseorang untuk menjadi pribadi dan memiliki perilaku yang baik agar seseorang yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa. Kemudian dalam manfaat perbaikan adalah untuk memperkuat kepribadian yang bertanggung jawab dalam pengembangan seorang individu yang lebih bermartabat; dan dalam manfaat penyaring bertujuan untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat agar tidak terjadi suatu goncangan budaya. 6



C. INDIVIDU DAN MASYARAKAT 1. pengertian individu dan masyarakat a. individu Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individiu, yang berarti manusia sebagai satu kesatuan yang terbatas. Dengan kata lain, individu adalah sebagai perorangan sehingga sering digunakan sebagai sebutan “orang-seorang” atau “perorangan” b. masyarakat Secara umum, masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. 2. hubungan individu dan masyarakat dalam proses sosialisasi a. hubungan individu dalam proses sosialisasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari, setiap individu tidak akan lepas dari suatu proses sosialisasi. Karena sosialisasi merupakan salahsatu contoh tindakan sebagai makhluk sosial yang tidak terlepas dari adanya proses interaksi dan hubungan sosial. Dimana setiap individu setiap harinya bahkan setiap waktu pasti melakukan suatu interaksi dan hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa proses sosialisasi berlangsung setiap waktu dan dimanapun. Setiap individu dalam mendapatkan proses pendidikan dan pengajaran pasti dikarenakan adanya kemauan serta rencana atau dapat dikatakan memang disengaja. Dari proses sosialisasi disekolah dimana terdapat interaksi dan hubungan antar individu di dalamnya, baik antar iswa, siswa denganguru, antar guru, dan lain sebagainya akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan kepribadian setiap individu didalamnya. Proses sosialisasi tersebut pula yang memberikan pemahaman serta pengetahuan barun kepada seorang individu yang nantinya akan berpengaruh terhadap pola piker serta pola pola tingkah laku bahkan kepada keputusan dan apa yang dipercaya oleh seorang individu. Proses sosialisasi yang hadir setiap hari kemudian juga memberi pengaruh dan dampak terhadap perkembangan setiap individu, termasuk dalam pembentukan kepribadian. Proses sosialisasi lah yang membentuk kepribadian individu melalui tahaptahap sosialisasi yang dijalaninya. Bukan hanya membentuk suatu kepribadiaan tetapi juga berkemungkinan merubah kepribadian yang dimiliki individu sebelumnya. Oleh sebab itu, sosialisasi dan individu dapat dikatakan memiliki hubungan atau kaitan yang erat. Hubungan sosialisasi dengan individu adanya pengaruh yang diberikan satu sama lain. Artinnya bahwa suatu proses sosialisasi akan berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang, dan kepribadian seseorang juga akan berpengaruh pada proses sosialisasi yang berlangsung di lingkungannya. Ketika proses sosialisasi yang didapatkan oleh seorang individu berjalan dengan baik dan benar maka akan terbentuk suatu kepribadian yang diharapkan oleh lingkungan masyarakat yang bersangkutan, begitu pun sebaliknya apabila kepribadian individu didalam masyarakat positif da dapat memberikan peran aktif sebagai warga masyarakat maka dapat berdampak pada berlangsungnya proses sosialisasi sebagai mana mestinya. 7



Namun apabila proses sosialisasi yang berlangsung gagal atau tidak berjalan dengan mana mestinya, maka akan berpengaruh pula pada pembentukan kepribadian yang mungkin bersifat negatif maka dapat berdampak pada terhambatnya proses sosialisasi yang berlangsung. Walaupun demikian, bukan tidak mungkin bahwa proses sosialisasi akan mengubah kepribadian yang posistif dapat merubah proses sosialisasi yang terhambat kea rah lebih baik dan benar. Selain itu hubungan individu dan sosialisasi juga bergantung pada proses sosialisasi pertama yang dijalani oleh setiap individu, dimana keluarga merupakan sarana sosialisasi pertama. Jadi, kepribadian seseorang biasanya akan berdasar pada proses sosialisasi yang berlangsung di dalam keluarga. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa proses sosialisasi memiliki pengaruh yang besar terhadap terbentunya suatu kepribadian. b. hubungan masyarakat dalam proses sosialisasi masyarakat dalam proses sosialisasi memiliki hubungan yang sangat erat, karena fungsi Sosialisasi dimasyarakat sebagai sarana pengenalan, pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma, dan struktur sosial. Dengan hal tersebut, seorang individu bisa menjadi masyarakat yang baik. Di mana masyarakat baik adalah warga yang memenuhi harapan umum warga masyarakat lainnya. Masyarakat yang kompleks/majemuk memiliki banyak kelompok dan kebudayaan khusus dengan standar yang berbeda dan kadang kala bertentangan. Contohnya, remaja yang nyaman bergaul dengan kelompok sebayanya, karena mereka merasa dihargai dan terima sebagai seorang individu meski terkadanng ada hal-hal yang bertentangan.



3. hubungan individu dan masyarakat dalam proses internalisasi kebudayaan a. hubungan individu dalam proses internalisasi kebudayaan Berbicara dengan hubungan kepribadian dan kebudayaan tidak terlepas dari hubungan antara masyarakat dan kebudayaan Individu dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Kebudayaan mengandaikan eksistensi individu dan keberadaan individu dimungkinkan oleh adanya kebudayaan. Kebudayaan tidak sepenuhnya dipandang positif, kebudayaan dengan keharusan-keharusan moral yang dipasang bagi perilaku individu akan membuat individu frustasi karena gagal mengkompromikan ego dan super ego. Internalisasi Kebudayaan bukan lah-hal yang menghambat indi dudalam proses mengaktualisasi dirinya melainkan justru aktualisasi diri masing-masing individu dimungkinkan berkat hadirnya kehidupan. Kepribadian merupakan susunan akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah-laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu (Koenjaraningrat, 1990:102). Internalisasi memiliki hubungan dengan pembentukan kepribadian, karena gejala kepribadian seseorang akan tumbuh berangsur-angsur dalam masyarakat diakibatkan oleh proses sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai yang dianggap baik termasuk nilai kebudayaan. Internalisasi erat kaitannya dengan sosialisai, sehingga dari sosialisasi dan internalisasi tersebut manusia akan menjadikan nilai yang diperolehnya dalam sikap dan kepribadian seseorang. Pembentukan kepribadian juga dapat dilakukan melalui sosialisasi norma-norma, pola-pola tingkah laku, dan nilai-nilai cultural secara langsung atau tidak langsung. Kemudian melalui bentuk-bentuk interaksi kelompok kesemuanya diterima dan diperhatikan oleh individu yang tengah terbentuk 8



kepribadiannya, dan kemudian diinternalisasikan kedalam mentalnya. Di dalam mental, segala norma dan pola yang diinternalisasikan tidak dalam keadaan pecah melainkan menyatu menghasilkan organisasi kehidupan. Organisasi kepribadian telah terbentuk maka dapat dikatakan telah terbentuk kepribadian. Kepribadian selalu terbentuk dalam konteks budaya tertentu. Kepribadian dibentuk oleh unsur genetic maupun lingkungan. Kebudayaan merupakan unsur paling penting dalam membentuk kepribadian individu. Kebudayaan berkaitan dengan masyarakat, sedangkan memori berkaitan dengan individu. Dalam rangka kebudayaan kita bisa mengatakan bahwa terdapat dua kecenderungan dasar dalam kepribadian manusia.kecenderungan itu adlah apakah seseorang lebih berorientasi pada diri sendiri atau berorientasi pada kelompok tertentu. b. hubungan masyarakat dalam proses internalisasi kebudayaan Internalisasi Kebudayaan bergantung pada proses sosialisasi dan pembelajaran. Sosialisasi merupakan proses belajar yang berlangsung secara refleksif, kritis, dan sintesis. Sosialisasi menjamin kontinuitas social dan budaya dalam masyarakat. Proses sosialisasi pada dasarnya mereprentasikan seluruh proses belajar sepanjang hidup. Kebudayaan merupakan unsur paling penting dalam membentuk kepribadian individu. Kebudayaan berkaitan dengan masyarakat, sedangkan memori berkaitan dengan individu.Proses internalisasi nilai dan sosialisasi budaya melalui proses belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakat. Proses tersebut dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan mulai sejak lahir hingga akhir hayat. Proses internalisasi nilai dan sosialisasi budaya melalui proses belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakat. Proses tersebut dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan mulai sejak lahir hingga akhir hayat. Dari pengalaman sosial yang sebenarnya umum bagi seluruh anggota masyarakat tertentu, timbullah konfigurasi kepribadian yang khas dari anggota masyarakat tertentu. Sehingga masyarakat mempunyai kepribadian yang berbeda tergantung pada budaya yang mempengaruhinya.



9



BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan, atau nilai dan aturandari suatu generasi ke generasi lainnyandalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sedangkan Internalisasi kebudayaan berarti proses menanamkan dan menumbuhkembangkan suatu nilai atau budaya menjadi bagian diri orang yang bersangkutan dan kebudayaan. Hubungan sosialisasi dengan individu adanya pengaruh yang diberikan satu sama lain. Artinnya bahwa suatu proses sosialisasi akan berpengaruh pada pembentukan kepribadian seseorang, dan kepribadian seseorang juga akan berpengaruh pada proses sosialisasi yang berlangsung di lingkungannya. Ketika proses sosialisasi yang didapatkan oleh seorang individu berjalan dengan baik dan benar maka akan terbentuk suatu kepribadian yang diharapkan oleh lingkungan masyarakat yang bersangkutan, begitu pun sebaliknya apabila kepribadian individu didalam masyarakat positif da dapat memberikan peran aktif sebagai warga masyarakat maka dapat berdampak pada berlangsungnya proses sosialisasi sebagai mana mestinya. masyarakat dalam proses sosialisasi memiliki hubungan yang sangat erat, karena fungsi Sosialisasi dimasyarakat sebagai sarana pengenalan, pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma, dan struktur sosial. Dengan hal tersebut, seorang individu bisa menjadi masyarakat yang baik. Di mana masyarakat baik adalah warga yang memenuhi harapan umum warga masyarakat lainnya. Kebudayaan mengandaikan eksistensi individu dan keberadaan individu dimungkinkan oleh adanya kebudayaan. Kebudayaan tidak sepenuhnya dipandang positif, kebudayaan dengan keharusan-keharusan moral yang dipasang bagi perilaku individu akan membuat individu frustasi karena gagal mengkompromikan ego dan super ego. Internalisasi Kebudayaan bukan lah-hal yang menghambat indi dudalam proses mengaktualisasi dirinya melainkan justru aktualisasi diri masing-masing individu dimungkinkan berkat hadirnya kehidupan. Internalisasi Kebudayaan bergantung pada proses sosialisasi dan pembelajaran. Sosialisasi merupakan proses belajar yang berlangsung secara refleksif, kritis, dan sintesis. Sosialisasi menjamin kontinuitas social dan budaya dalam masyarakat. Proses sosialisasi pada dasarnya mereprentasikan seluruh proses belajar sepanjang hidup. Kebudayaan merupakan unsur paling penting dalam membentuk kepribadian individu. Kebudayaan berkaitan dengan masyarakat, sedangkan memori berkaitan dengan individu.Proses internalisasi nilai dan sosialisasi budaya melalui proses belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan suatu tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakat. B. SARAN Berdasarkan penjelasan di atas tentang materi “hubungan individu dan masyarakat dalam proses sosialisasi dan internalisasi kebudayaan” semoga pembaca dapat memahami materinya, dan kami juga menyadari bahwa makalah kami memiliki banyak kekurangan oleh karena itu pembaca dapat memberi kritik dan saran bagi kami, yang sifatnya membagun.



10



DAFTRA PUSTAKA https://prezi.com/y34n9pyzh3d9/individu-sosialisasi-dan-kebudayaan/ https://www.umm.ac.id/en/opini/dinamika-masyarakat-dan-kebudayaan.html http://blog.unnes.ac.id/liasuprapti/2015/12/18/materi-antropologi-kelas-x-internalisasi-nilai-nilaibudaya-dalam-pembentukan-kepribadian-dan-karakter/ http://blog.unnes.ac.id/latifahpotter/2015/12/24/materi-antropologi-sma-kelas-x-unit-3internalisasi-nilai-nilai-budaya-dalam-pembentukan-kepribadian-dan-karakter/ http://blog.unnes.ac.id/latifahpotter/2015/12/24/materi-antropologi-sma-kelas-x-unit-3internalisasi-nilai-nilai-budaya-dalam-pembentukan-kepribadian-dan-karakter/



11