Makalah Kewajiban Menuntut Dan Mengamalkan Iptek Dan Seni [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEWAJIBAN MENUNTUT DAN MENGAMALKAN IPTEK DAN SENI



Dosen Pembimbing : Dr. H. Masroni N, MpdI



Oleh Kelompok 7 : 1.



Sheilla Hapsari Ariza P.



(P17321194062)



2.



Rismina Solichah



(P17321194063)



Tahun Ajaran 2019/2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT kami panjatkan karena atas rahmatnya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang kini telah selesai kami rangkum dari beberapa sumber. Makalah agama ini disusun sebagai upaya penyelesaian tugas belajar untuk mata kuliah agama di jurusan kebidanan. Makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pada akhirnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya makalah ini. Kami menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu kami mohon masukan, saran yang bersifat membangun untuk sempurnanya makalah tersebut.



Kediri, 13 Agustus 2019



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1 C. Tujuan ............................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep ilmu pengetahuan teknologi dan seni ............................................... 2 B. Sumber Ilmu Pengetahuan............................................................................. 2 C. Iman, IPTEKS, dan Amal sebagai Kesatua.............................................................................. 3 D. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu........................................................................ 4 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 5 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 6



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman modern saat ini ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam kemajuan suatu bangsa, serta ilmu tersebut akan berpengaruh terhadap taraf ekonomi, sosial dan intelektual seseorang. Dari tahun ke tahun IPTEK sudah berkembang dengan pesat. Bahkan masyarakat tertentu IPTEK merupakan suatu kebutuhan primer. Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam kehidupan bagi umat manusia. Martabat manusia di samping ditentukan oleh peribadahannya kepada Allah, juga ditentukan oleh kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni. Bahkan di dalam Al-qur’an sendiri Allah menyatakan bahwa hanya orang yang berilmulah yang benar takut kepada Allah. Oleh sebab itu, kami membuat makalah ini dengan tujuan agar pembaca dapat mempergunakan IPTEK dan seni sesuai dengan akidah islam. Kemudian kita dapat memahami kewajiban menuntut dan mengamalkan IPTEK dan seni sesuai dengan ajaran Al-qur’an dan hadist. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana konsep IPTEKS? 2. Apas saja sumber ilmu pengetahuan? 3. Bagaimana hubungan iman, ipteks dan amal sebagai kesatuan? 4. Bagaimana kewijaban menuntut ilmu? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Memahami konsep dasar IPTEKS 2. Mengetahui apa saja sumber ilmu pengetahuan. 3. Memahami bagaimana hubungan iman, IPTEKS, dan amal sebagai kesatuan. 4. Mengetahui kewajiban menuntut ilmu.



BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS) Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Dalam kajian filsafat setiap ilmu membatasi diri pada salah satu bidang kajian. Karena seseorang yang memperdalam ilmu tertentu disebut sebagai spesialis, sedangkan orang yang banyak tahu tapi tidak memperdalam di sebut generalis. Dengan keterbatasan kemampuan manusia, maka sangat jarang di temukan orang yang menguasai ilmu secara mendalam. Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut pandang budaya dan teknologi merupakan salah satKu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik objektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi tidak netral lagi karna memiliki potensi yang merusak dan potensi



kekuasaan,



di



situlah



letak



perbedaan



antara



ilmu



pengetahuan



dan



teknologi.Teknologi dapat mebawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahtraan bagimanusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpang-timpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Netralitas teknologi dapat di gunakan untuk yang memanfaatkan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia atau di gunakan untuk menghancurkan manusia itu sendiri. Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusiadengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian hasil ekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari budaya manusia, karena seni itu di identikan dengan keindahan.Seni yang lepas dari nilai-nilai kebutuhan tidak akan abadi karena ukurannya adalah nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.



B. Sumber Ilmu Pengetahuan Ilmu berasal dari bahasa arab ‘ilm dari kata ini diindonesiakan menjadi ilmu. Sedangkan dalam perspektif islam ilmu merupakan pengetahuan mendalam hasil usaha dari



para ilmuwan muslim atas persoalan duniawi dan akhirat dengan bersumber kepada wahyu Allah. Perbedaan antara ilmu modern dan ilmu dalam Islam adalah, dalam Islam mengaitkannya kepada akhirat juga, tidak hanya dunia saja. Seperti diketahui bahwa penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini adalah barat. Dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang sudah dibuktikan secara kebenarananya dengan cara yang objektif yang dibangun berdasarakan fakta-fakta yang dapat disimpulkan serta dapat memberikan efek yang besar. Sumber pengetahuan adalah tanda-tanda yang ada di dalam alam semesta, yang adadalam diri manusia sendiri, dalam sejarah, atau dalam berbagai peristiwa sosial dan berbagaiaspek bangsa dan masyarakat, dalam akal atau prinsip-prinsip yang sudah jelas dan di dalam hati.Sumber-sumber ilmu pengetahuan itu secara garis besar ada tiga, yaitu alam semesta (alam fisik),Alam akal (nalar) dan Hati (intuisi dan ilham).



C. Iman, IPTEKS, dan Amal sebagai Kesatuan Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman menurut syari’at adalah membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan. Para sarjana muslim berpendapat bahwa ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan ilmu dari Allah yang dirumuskan dalam lauhil mahfudz dan disampaikan kepada kita melalui Al-qur’an. Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada hilangnya nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang menggunakan teknologi itu. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya. Kesenian islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa nasihat langsung, atau anjuran berbuat kebajikan, bukan juga penampilan abstrak tentang akidah. Seni yang islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud ini dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup, dan manusia yang mengantar menuju



pertemuan sempurna antara kebenaran dan keindahan (Manhaj Al-Tarbiyah Al-islamiyah, 119).



D. Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu ۡ ِ‫ا ِۡق َر ۡا ب‬ ﴾96:4﴿ ‫﴾ الَّذ ِۡى َعلَّ َم بِ ۡالقَلَ ِم‬96:3﴿ ‫﴾ ا ِۡق َر ۡا َو َربُّكَ ۡاۡلَ ۡك َرم‬96:2﴿ ۚ‫علَق‬ ِ ۡ َ‫﴾ َخلَق‬96:1﴿ ۚ َ‫اس ِم َربِكَ الَّذ ِۡى َخلَق‬ َ ‫سانَ ِم ۡن‬ َ ‫اۡل ۡن‬ ﴾96:5﴿ ‫سانَ َما لَ ۡم يَعۡ لَ ۡم‬ ِ ۡ ‫َعلَّ َم‬ َ ‫اۡل ۡن‬ Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu, Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang telah mengajari manusia dengan perantaraan kalam. Dia telah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Al-‘alaq: 1-5) Rangkaian ayat di atas menunjukkan pentingnya memiliki kemampuan membaca dan menulis, menguasai dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta mengadakan penelitian dari ayat-ayat Allah. Hal itu tidak saja pada ayat-ayat quraniyah tetapi juga kauniyah, yaitu alam ciptaan-Nya seperti langit, bumi dan seisinya agar dapat menghasilkan kemajuan ilmu dan teknologi. Hadits “Kewajiban Mencari Ilmu” َ ‫ضةٌ َعلَى ُك ِلِّ ُم ْسلِمٍ َو ُم ْس ِل َم ٍة‬ َ ‫طلَب ُْال ِع ْل ِمفَ ِر ْي‬ Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim”. (HR. Ibnu Abdil Barr) Pengertian yang dapat dipetik dari hadist di atas ialah bahwa menuntut ilmu pengetahuan adalah suatu perintah sehingga dapat dikatakan sebagai kewajiban. Kita sadar bahwa agama adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat, sehingga ilmu yang terdapat di dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepada urusan akhirat, tetapi juga ilmu yang mengarah kepada dunia. Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya wajib. Jika tidak menuntut ilmu sesorang akan berdosa. Selain hukum tersebut menuntut ilmu bermanfaat untuk mencapai kecerdasan . Namun di balik itu, orang yang memiliki ilmu akan berdosa jika ilmunya tidak diamalkan. Sehingga orang yang beriman dan berilmu harus didasarkan pada pengetahuan (al-ilm) dan direalisasikan dalam karya nyata yang bermanfaat bagi kesejahteraan dunia dan akhirat, tentunya amal yang benar menurut agama islam.



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, ilustrasi dan firasat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah diklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan sehingga menghasilkan kebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah.Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan tersebut tidakdi bangun atas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar.Ada 4 hal pandangan islam dalam etos kerja yaitu Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja, Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia ,dan orang mukmin yang kuat lebih disukai.



DAFTAR PUSTAKA



Harry Hamersma. (1990). Tokoh-tokoh Filsafat Barat Modern. CetakanKeempat. Jakarta: Gramedia. Syamsul Rijal Hamid. (1997). Buku Pintar Agama Islam. Jakarta: Penebar Salam http://aisyahftrpulungan.blogspot.com/2017/12/makalah-IPTEK-dalam-islam.html?m=1 https://www.kompasiana.com/amp/kurniasr/5c222681bde57542c928d8fb/sumber-ilmu-dankebenaran-dalam-islam