Makalah Penelitian Grounded Theory [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Neng
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

GROUNDED THEORY Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metode penelitian Kualitatif denngan dosen pengampu Dr. Tahrir, M.Si



Oleh : 1. Fitriani Nur Ramadhan (2018410027) 2. Yusrina Hajidah Fajrin (20184100 )



FAKULTAS PSIKOLOGI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YAPATA AL-JAWAMI 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., karena atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini, sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., yang telah mengarahkan kepada agama yang diridhoi-Nya. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini berkat bimbingan dan dukungan berbagai pihak.Semoga Allah memberikan rahmat dan barokahnya serta melipat gandakan segala amal kebaikan Ibu, sahabat dan kedua orang tua. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dimasa yang akan datang.



Cianjur, 5 Januari 2020



Penulis



i



DAFTAI ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................................ii BAB I..................................................................................................................................1 PENDAHULUAN..............................................................................................................1 A.    Latar Belakang Masalah.......................................................................................................1 B.     Rumusan Masalah...............................................................................................................2 C.    Tujuan Penulisan..................................................................................................................2 D.    Manfaat Penulisan...............................................................................................................2



BAB II.................................................................................................................................4 PEMBAHASAN.................................................................................................................4 A.



Pengertian Penelitian Grounded Theory............................................................................4



B.



Prinsip – Prinsip Grounded Theory.....................................................................................5



C.



Ciri-ciri Grounded Theory...................................................................................................5



E.



Contoh penelitian graunded theory...................................................................................7



G.



Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Kualitatif Pendekatan Grounded Teori....................9



BAB III.............................................................................................................................10 PENUTUP........................................................................................................................10 Kesimpulan...............................................................................................................................10



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11



BAB I PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat dan diikuti dengan semakin kompleks kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang. Hal ini menyebabkan para ahli berusaha untuk mengembangakan ilmunya melalui riset atau penelitian untuk itu, berbagai metode dikembangkan agar menghasilkan hasil riset yang lebih lengkap dan valid, diantaranya dengan metode kualitatif. Metode ini lebih menggali hal hal yang berpa perilaku dan pengalaman manusia untuk fenomena yang diteliti, salah satunya yaitu Grounded Theory. Grounded Theory di temukan oleh dua sosiolog Glaser dan Strauss dalam riset bersama tentang pasien yang meninggal dunia di rumah sakit. Kedua sosiolog ini kemudian mengmbangkan suatu metode riset kualitatif yang dikenal sebagai “ Grounded Theory” (Glaser dan Strauss, 1967). AGrounded Theory (GT) yang kemudian dalam metoda penelitian disebut Grounded Research (GR) adalah metodologi penelitian kualitatif yang menekankan penemuan teori dari data observasi empirik di lapangan dengan metoda induktif (menemukan teori dari sejumlah data), generatif yaitu penemuan atau konstruksi teori menggunakan data sebagai evidensi, konstruktif menemukan konstruksi teori atau kategori lewat analisis dan proses mengabstraksi, dan subyektif yaitu merekonstruksi penafsiran dan pemaknaan hasil penelitian berdasarkan konseptualisasi masyarakat yang dijadikan subyek studi. GT fokus pada gerakan teori konstruksi dan verifikasi. GT disebut juga dengan local theory, patterned theory yang bersifat open ended dapat diperluas tanpa batas. Peneliti GT harus terlibat langsung dengan dunia yang diteliti untuk menjamin hasil “grounded” dari masyarakat yang diteliti. Inti dari proses GT dalam membangkitkan teori. menurut Aidah (2008) adalah constant comparison. Isu-isu penting yang memikat perhatian dalam GT adalah keterwakilan dari temuannya dijelaskan dengan confirmatibility,



keterulangan



dari



temuannya



dijelaskan



dengan



dependability/Auditability,



kekuatan



metodologinya



dijelaskan



dengan



internal



consistency, dan kemampuan generalisasi diterangkan dengan transferability. Jadi Grounded theory itu merupakan metode riset kualitatif yang menggunakan suatu set prosedur yang sistematik untuk mengembangkan suatu teori secara induktif tentang suatu fenomena. Metode ini dimulai dari suatu pernyataan yang masih kabur dan dan akhirnya menghasilkan teori yang dikumpulkan dari berbagai data. B.     Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, masalah dapat diperinci seperti : 1. Apa penegertian penelitian Grounded Theory? 2. Apa prinsip Grounded Theory? 3. Apa ciri-ciri Grounded Theory? 4. langkah penelitian Grounded Theory? 5. Model Grounded Theory? 6. Contoh penelitian Grounded Theory? 7. Apa kelebihan dan kelemahan penelitian Grounded Theory?



C.    Tujuan Penulisan Berdasarkan perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penegertian penelitian Grounded Theory. 2. Untuk mengetahui prinsip penelitian Grounded Theory. 3. Untuk mengetahui ciri-ciri penelitian Grounded Theory. 4. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian Grounded Theory. 5. Untuk mengetahui model penelitian Grounded Theory. 6. Untuk mengetahui seperti apa conto penelitian Grounded Theory. 7. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian Grounded theory.



D.    Manfaat Penulisan Penulisan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Bagi penyusun, makalah ini dapat dijadikan pembelajaran dalam menulis makalah yang baik dan menambah pengetahuan tentang materi yang ditulis.



2. Bagi pembaca, makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran terhadap mata kuliah terkait, terutama tentang teknik melakukan penelitian Fenomenologis dan Historis sebagai bekal pengetahuan untuk membuat tugas akhir mahasiswa (skripsi)



BAB II



PEMBAHASAN



A. Pengertian Penelitian Grounded Theory Istilah Grounded Theory pertama kali diperkenalkan oleh Glaser & Strauss pada tahun 1967. Glaser adalah seorang sosiolog sekaligus dosen di Colombia University dan University of California School of Nursing. Sedangkan Strauss juga seorang sosilog yang bekerja sebagai Direktur Social Science Research, Institute for Psychiatric and Psychosomatic Research and Training. Glaser & Straus dalam bukunya The Discovery of Grounded Theory Strategies for Qualitative Research menyatakan “We believe that the discovery of theory from data-which we call grounded theory-is a major task confronting sociology today, for, as we shall try to show, such theory fits empirical situations, and is understanable to sociologists and layman alike (Kami meyakini bahwa penemuan teori dari data yang kami sebut grounded theory adalah tugas utama yang dihadapi ilmu sosiologi saat ini, untuk itu kami berusaha menunjukkan teori tersebut sesuai dengan situasi empiris dan dapat dimengerti oleh para sosiolog dan orang awam sekalipun). Ini merupakan pertama kali istilah grounded theory (GT) diperkenalkan. GT is a systematic qualitative research methodology in the social sciences emphasizing generation of theory from data in the process of conducting research (GT adalah sebuah metodologi penelitian kualitatif yang sistematis dalam ilmu-ilmu sosial yang menekankan penemuan teori dari data dalam proses berlangsungnya penelitian) (wikipedia.org). Menurut Charmaz(2000) GT is a research method that prescribes systematic guidelines for data collection and analysis with the purpose of inductively building a framework explaining the collected data (GT adalah metode penelitian yang menjelaskan petunjuk-petunjuk sistematis untuk pengumpulan dan analisis data dengan tujuan membangun kerangka yang dapat menjelaskan data yang terkumpul). Metode grounded theory memang jarang digunakan, tetapi merupakan pendekatan riset yang potensial untuk disiplin ilmu hubungan masyarakat. Pendekatan ini berpotensi besar untuk melacak proses social dalam konteks masing-masing. Penelitian dengan menggunakan metode grounded theory dimulai tanpa hipotesis, dan memungkinkan data serta penarikan sampel teoritis sebagai panduan untuk memilih kerangka koseptual dan teori yang muncul. Para peneliti menempuh proses analisis dan pengumpulan data sistematis dan terstruktur.



Jadi Grounded Theory adalah metode kualitatif yang ditujukan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu teori atau konsep yang berasal dari kenyataan dan menjelaskan kejadian yang ada dengan menilai efek dari perilaku sosial dari fenomena yang diteliti.



B. Prinsip – Prinsip Grounded Theory Pendekatan GT harus menggunakan prinsip sebagai berikut : 1. Tujuan pendekatan data tanpa kerangka yang pasti, tetapi dengan melihat hal – hal yang belum pasti. Secara teoritis, GT tidak sejalan dengan pengembangan pengetahuan secara idealistik (menentukan kerangka konsep yang jelas kemudian membuktikan hipotesis atau teori yang ada dalam praktik melalui riset), tetapi GT menghasilkan



teori



atau



konsep



pada



fenomena



yang



diteliti



setelah



mengumpulkan data-data yang diperlukan, hal ini menolak pendapat bahwa ilmu pengetahuan ditemukan dan tidak dapat dibantah dengan aturan-aturan tertentu. 2. Tujuan pengembangan teori dikembangkan sedekat mungkin dengan keadaan nyata, aplikasi dasar, dan pengalaman nyata. Teori dibentuk dari data yang dihasilkan.



Teori



digeneralisasikan



dengn



karakteristik



tertentu



dengan



menekankan pada proses. C. Ciri-ciri Grounded Theory Ciri–ciri Grounded theory Yang dikemukakan oleh Strauss dan Corbin tentang gounded theory, dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri gerounded theory yakni (Hussin, 2014): a) Grounded theory dimulai dari data tentang suatu fenomena, buka suatu hasil teori yang sudah ada, b) Penyusunan teori tersebut dilakukan dengan analisis data secara induktif bukan secara deduktif seperti analisis data yang dilakukan pada kajian kuantitatif. c) Agar penyusunan teori menghasilkan teori yang benar disamping harus dipenuhi 4 (empat) kriteria iaitu: (1) ada kesesuaian antara teori dengan kenyataan yang ada, (2) dapat dipahami dan logis yang bukan hanya menggambarkan orang-orang yang diteliti sebagai informan tetapi meliputi orang-orang di luar informan secara nyata, (3) hipotesis disusun dari hubunggan antar konsep dan dapat diterapkan di dalam sebuah kondisi social karena hipotesis sudah menjadi tesis, (4) teori dapat



digunakan sebagai kendali (control) atas perlakuan kita terhadap fenomena tersebut. d) Kemampuan penyelidik untuk memberi makna terhadap data sangat diperngaruhi oleh kedalaman pengetahuan teoretik, pengalaman dan kajian dari bidang yang relevan dan banyaknya sastera yang dibaca. Hal-hal tersebut menyebabkan si penyelidik mempunyai maklumat yang kaya dan peka atau sensitif terhadap kejadian-kejadian dan peristiwaperistiwa dalam fenomena yang diteliti. D. Langkah –langkah Penelitian Grounded Theory Langkah-langkah model penelitian grounded theory, mengikuti pola kualitatif pada umumnya. Setelah penelitian, konsep teori yang disusun diuji kembali di mana perlu direvisi atau disempurnakan kembali melalui berbagai revisi dan perbaikan atau penyempurnaan, dengan menggunakan data yang akurat melalui analisis komparatif (penelitian yang bersifat membandingkan) dan situasi, serta kelompok yang tepat untuk menguji atau menemukan teori. 1. Perumusan masalah 2. Mendeteksi fenomena lapangan 3. Penyusunan konsep teori 4. Pengembangan konsep teori 5. Rekontruksi teori Analisis komparatif adalah salah satu cara yang strategis dan sering digunakan para ahli berbagai cabang ilmu social untuk menemukan sesuatu maupun teori, melalui verifikasi dan pengkategorian secara koseptual sehingga dapat menghasilkan bukti-bukti yang akurat. Di samping itu perlu juga mendapat perhatian bahwa dalam analisis komparatif perlu menetapkan keadaan umum suatu fakta, sehingga jelas batasannya. Selanjutnya adalah menspesifikasi analisis per kasus. Langkah-langkah pokok dalam penelitian grounded adalah sebagai berikut: 1. Peneliti harus bias memahami atau memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris (lapangan). 2. Permulaan penelitian dimulai dengan suatu pernyataan dasar mengenai dunia empiris yang dimasuki di lapangan.



3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil dan dengan teknik/metode apa peneliti menggelutinya. 4. Peneliti harus melakukan eksplorasi (menjelajahi), di dalam proses menjelajahi, peneliti mengamati dan mewawancarai berbagai tipe orang untuk memperoleh informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Tujuannya adalah untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam. 5. Peneliti harus mampu mengadakan analisis dan menyusun secara sistematis. 6. Peneliti harus mampu merekonstruksi penemuan untuk bangunan baru hipotesis baru. Penelitian grounded theory bertujuan menghasilkan teori grounded berdasarkan data empiris (lapangan), tugas seorang peneliti adalah memahami apa yang terjadi di lapangan, atas dasar situasi dan kondisi tersebut subjek mempunyai peranan penting sedangkan peneliti melakukan pengamantan berperan serta, wawancara mendalam dan berwacana. E.  Contoh penelitian graunded theory Peneliti langsung terjun ke lapangan tanpa membawa rancangan konseptual, proposisi dan teori tertentu. Secara provokatif, sering dikatakan agar peneliti masuk ke lapangan dengan “kepala kosong” tanpa membawa apapun yang sifatnya apriori, apakah itu konsep, proposisi, ataupun teori. Hal ini disebabkan, dengan membawa konsep, proposisi, teori yang bersifat apriori, dikhawatirkan terjebak pada kecenderungan studi verifikatif yang memaksakan level empirikal menyesuaikan diri dengan level konseptual teoritikal. Berdasarkan keadaan “kepala kosong” inilah, diharapkan peneliti dapat sepenuhnya terpancing kepada kenyataan berdasarkan data lapangan itu sendiri, baik dalam mendeskripsikan apa yang terjadi, maupun menjelaskan kemengapaannya. Dengan demikian, apa yang ditemukan berupa konsep, proposisi, dan teori, benar-benar berdasarkan data yang dikembangkan secara induktif. F. Coding Dalam graunded theory ada yang namanya coding (pengkodean). Coding pada dasarnya merupakan proses analisis data, yaitu data diperincikan, dikonsepkan dan diletakkan kembali bersama-sama dalam cara baru. Ini merupakan proses sentral di mana teoriteori dibentuk dari. Pengkodean merupakan proses penguraian data, pengonsepan, dan penyusunan kembali dengan cara baru. Tujuan pengkodean dalam



penelitian Grounded Theory adalah untuk; (a) menyusun teori, (b) memberikan ketepatan proses penelitian, (c) membantu peneliti mengatasi bias dan asumsi yang keliru,



dan



(d)



memberikan



landasan,



memberikan



kepadatan



makna,



dan



mengembangkan kepekaan untuk menghasilkan teori. Proses koding mencakup tiga langkah, yaitu:



1. Koding terbuka atau open coding (memilih-milah data) Dalam penelitian GT, pencarian teori dimulai dengan baris pertama dari wawancara pertama yang dikodekan. Potongan kecil teks diberi kode baris demi baris. Konsep-konsep yang berguna diidentifikasi di mana frase kunci ditandai. Konsepnya diberi nama (pelabelan fenomena). Potongan teks lainnya kemudian diambil dan langkah-langkah yang disebutkan di atas dilanjutkan. Menurut Strauss dan Corbin, proses ini disebut pengkodean terbuka. Pelabelan fenomena merupakan langkah awal dalam analisis. Yang dimaksud dengan pelabelan fenomena adalah pemberian nama terhadap benda, kejadian atau informasi yang diperoleh melalui pengamatan dan atau wawancara. Pada hakikatnya, pelabelan itu merupakan suatu pembuatan nama dari setiap fenomena dengan konsep-konsep tertentu. Jadi pelabelan fenomena itu tidak lain adalah satu kegiatan konseptualisasi data. Cara untuk melakukan pelabelan ini ialah dengan membandingkan insiden-insiden, sampai dapat diberikan nama yang sama untuk fenomena-fenomena yang serupa. Sebagai contoh, jika peneliti melihat sekelompok orang duduk melingkar mengelilingi sebuah meja besar, di mana masing-masing menyampaikan pendapat secara bergantian di bawah koordinasi seorang yang mengatur lalu-lintas pembicaraan, maka fenomena yang berlangsung dalam waktu yang lama ini dapat diberi label dengan diskusi atau rapat.



2. Koding terporos atau axial coding (memunculkan kembali data dalam bentuk baru) Pengkodean terporos adalah seperangkat prosedur penempatan data kembali dengan cara-cara baru dengan membuat kaitan antar kategori. Pengkodean ini diawali dari penentuan jenis kategori kemudian dilanjutkan dengan penemuan hubungan antar kategori atau antar subkategori.



3. Koding selektif atau selective coding (pemilihan kategori inti dan menghubungkannya dengan kategoro lain)



selective coding adalah proses mengintegrasikan dan menyaring kategori (Strauss and Corbin, 1998) sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai dasar GT. G. Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Kualitatif Pendekatan Grounded Teori a. Kelemahan GT : 1. Generalisasi yang dihasilkan mengadung banyak bias. Karena tidak menggunakan probability sampling 2. Hasil penelitian berupa suatu teori atau satu generalisasi saja tergantung subjektivitas peneliti 3. Diragukan adanya reliabilitas dan validitas data karena sifat spekulasi dan sifat subjektif. b. Kelebihan GT : 1. Fokus penelitian diarahkan kepada proses yang berhubungan dengan topik penelitian. 2. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan sampel teoritis 3. Analisis data dilakukan tiga tahap, yaitu pengkodean terbuka, pengkodean poros, dan pengkodean selektif. 4. Suatu kategosi inti di identifikasi saat menganalisis data. a.



BAB III PENUTUP



  Kesimpulan Penelitian Grounded Theory merupakan metode kualitatif yang ditujukan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu teori atau konsep yang berasal dari kenyataan dan menjelaskan kejadian yang ada dengan menilai efek dari perilaku sosial dari fenomena yang diteliti.



DAFTAR PUSTAKA Wikipedia. Graunded Theory Sudira Putu. Graunded Theory. 2009 Ida Zahara Adibah. 2018. METODOLOGI GROUNDED THEORY. Undaris Semarang Fitri Aulia & Febriani Eka L. 2018. Graunded Theory. STAIN Sorong