Makalah Produktivitas Tambang  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr. Wb.



Puji serta Syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senatiasa limpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan



Makalah



Manajemen



Industri



Pertambangan



mengenai



Produktivitas Tambang ini dengan baik tanpa ada kendala. Dalam



penyusunan



makalah



kekurangan referensi dalam



kami



menyadari



keterbatasan



pengambilan data. Oleh karena itu



dan kami



mengucapkan banyak terima kasih kepada orang – orang yang bersangkutan yang telah memberikan bimbingan dan masukan. Tak ada gading yang tak retak, sama seperti halnya makalah ini yang merasa masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu kami sebagai penyusun makalah sangat mengaharapkan kritik dan saran dari Pembaca dan Pembimbing khususnya agar penyusunan makalah yang sama akan lebih baik di kemudian



hari.



Mudah–mudahan



laporan



ini



bermanfaat



bagi



yang



membutuhkannya, semua pihak dan bagi penulis khususnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.



Bandung, 16 Agustus 2019



Satrio AJi Harmadi 10070116122



i



DAFTAR ISI



Halaman



KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2 1.3 Tujuan ................................................................................................ 2 1.4 Manfaat .............................................................................................. 3 1.5 Metode Penyusunan Makalah ............................................................ 3 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4 2.1 Pengertian Produktivitas .................................................................... 4 2.2 Produktivitas Perusahaan .................................................................. 6 2.3 Produktivitas Tenaga Kerja ................................................................ 8 2.4 Produktivitas Alat Berat ...................................................................... 9 BAB IV ANALISA.............................................................................................. 16 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 17 5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 17 5.2 Saran ............................................................................................... 18 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia pada umumnya untuk memperoleh



tingkat perkembangan yang setinggi-tingginya, hubungan kerja yang serasi antara karyawan dan penyatupaduan sumber daya manusia secara efektif atau tujuan efesiensi



dan



kerja



sama



sehingga



diharapkan



akan



meningkatkan



produktivitas kerja pada suatu perusahaan atau instansi tersebut (Sunyoto, 2012: 1). Sumber daya manusia mengandung dua hal yaitu dipandang dari kualitas usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi dalam jangka waktu tertentu, untuk meningkatkan barang dan jasa. Dalam memanajemen suatu kegiatan itu tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan, baik kegiatan dalam suatu organisasi ataupun kegiatan yang ada pada suatu perusahaan. Tanpa adanya manajemen yang baik kita tidak akan bisa menjalankan suatu kegiatan yang sesuai dengan tujuan. Dalam suatu perusahaan tujuan awal adalah meraih keberhasilan yang berdampak pada kemajuan suatu perusahaan. Salah satu ukuran keberhasilan kinerja individu, organisasi atau perusahaan terletak pada produktivitasnya. Apabila produktivitasnya tinggi atau bertambah, maka suatu organisasi atau perusahaan tersebut bisa dikatakan berhasil. Apabila lebih rendah dari standar atau menurun, bisa dinyatakan tidak atau kurang berhasil (Wibowo, 2007: 109). Lynch dan kordis (1988) yang menyatakan bahwa organisasi yang akan mampu bersaing dan dapat bertahan dalam gelombang perubahan yang sedang melanda dunia adalah organisasi yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Organisasi yang dianggap prima adalah organisasi yang mampu menciptakan mekanisme untuk meningkatkan nilai tambah dari seluruh aset, potensi dan sumber daya organisasi. Sebaliknya organisasi atau perusahaan yang memiliki tingkat produktivitas yang rendah secara perlahan ataupun cepat akan kalah



1



2



dalam arena pertandingan usaha dan akhirnya akan runtuh tidak berdaya (Mulyadi, 2003: 234). Perusahaan atau suatu wirausahawan yang sukses harus memiliki kemampuan



dalam



meningkatkan



kinerja



dan



produktivitas,



apabila



produktivitasnya tinggi, dan untuk mencapai produktivitas yang tinggi sumber daya manusia harus mampu bekerja atau mampu melakukan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomis. Menaikan produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher, 1987: 3). Dan dalam pencapaian produktivitas yang tinggi perlulah usaha - usaha dan perlu memperhatikan berapa hal - hal sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Oleh karena itu, pentingnya mengelola produktivitas dalam menentukan keberlangsungan suatu kegiatan, maka dalam makalahini akan dijelaskan mengenai produktivitas tersebeut, pengertian faktor - faktor serta peran sumber daya manusi dalam meningkatkan produktivitas.



1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa



rumusan masalah sebagai berikut : 1.



Apa pengertian dari produktivitas ?



2.



Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas ?



3.



Apa saja lingkungan perbaikan produktivitas ?



4.



Apa peran manajemen sumber daya manusia, pimpinan -- pimpinan departemen,



badan



legislatif



dan



eksekutif



dalam



peningkatan



produktivitas ?



1.3



Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:



1.



Untuk menjelaskan pengertian dari produktivitas



2.



Untuk menyebutkan faktor yang mempengaruhi produktivitas



3.



Untuk menjelaskan lingkungan perbaikan produktivitas



4.



Untuk menjelaskan peran manajemen sumber daya manusia, pimpinan -pimpinan departemen, badan legislatif dan eksekutif dalam peningkatan produktivitas



3



1.4



Manfaat Makalah ini di harapkan dapat membuat para pembacanya menjadi



semakin tahu pengaruh atau faktor-faktor yang mempengaruhi hasil fragmentasi dari sebuah ledakan sehingga dapat mengetahui dalam hal produktivitas alat yang digunakan.



1.5



Metode Penyusunan Makalah Metode penyusunan makalah menggunakan metode pengumpilan literasi-



literasi pada internet maupun tugas karya ilmiah seseorang.



BAB II LANDASAN TEORI



2.1



Pengertian Produktivitas Produktivitas tidak sama dengan produksi. Produksi, unjuk kerja dan hasil-



hasil yang dicapai adalah komponen-komponen dari usaha-usaha produktivitas, tetapi istilah-istilah tersebut tidak ekivalen. Konsep produktivitas dicetuskan pertama kali oleh David Ricardo. Adapun dalam hal tersebut produktivitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu product, yang kemudian berkembang menjadi kata productive yang



berarti



menghasilkan.



Kata productive dalam



Bahasa



Indonesia menjadi produktivitas yang berarti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu. Berikut ini adalah beberapa pengertian produktivitas menurut para ahli : 1.



Dewan Produktivitas Nasional Indonesia Produktivitas adalah salah satu perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan. Adapun dalam hal tersebut rumus yang digunakannya yaitu : Produktivitas 



2.



Jumlah Hasil Keluaran  Keluaran Jumlah Masukan  Masukan yang Dimasukkan/Dipakai



Wabster Menurut Wavster arti dari salah satu produktivitas tersebut yaitu salah satu dari keluaran fisik per unit dari usaha produktif. Dimana dalam produktivitas itu sendiri yaitu salah satu dari suatu tingkatan dari keefektifan manajemen industri



di



dalam



penggunaan



fasilitas-fasilitas



untuk



produksi.



Produktivitas adalah keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan. 3.



John Kendrick Produktivitas yaitu salah satu dari hubungan antara keluaran dari barangbarang dan pelayanan dengan masukan-masukan dari sumber daya manusia dan bukan manusia, yang digunakan dalam proses produksi.



4



5



4.



Jackson Grayson Menurut Jackson Grayson ini bahwa produktivitas yaitu salah satu dari aktivitas yang dilakukan adanya suatu perbandingan antara aktivitas yang masuk dengan aktivitas yang keluarkannya.



5.



Paul Mali Menurut Paul Mali ini bahwa produktivitas yaitu salah satu dari kegiatan yang dilakukan dengan cara melakukan suatu pengukuran baik itu sumberdaya



yang



digunakan



maupun



tidak



sehingga



dapat



mengumpulkan data hasil yang dilakukan dengan cara Bersama. Adapun pengertian paul mauli ini arti dari produktivitas tersebut yaitu salah satu pencapaian tingkat (level) tertinggi dari unjuk kerja (performance) dengan pemakaian dari sumber daya yang minim. Bagian pertama dalam produktivitas ini adalah salah satu dari kumpulan hasil-hasil data yang dilakukan, hal tersebut merupakan hal yang penting, karena tanpa suatu kumpulan hasil-hasil data berarti bukan dikatakan dengan produktivitas. Hal ini dapat menunjukkan adanya suatu keefektifan di dalam mencapai suatu tujuan. Bagian kedua menyatakan pemakaian sumber daya. Konsep produktivitas ini menspesifikasikan jumlah, tipe dan tingkat dari sumber daya yang diperlukan. Hal ini menunjukkan keefisienan dari pencapaian hasil dengan pemakaian sumber daya yang minimal. Jadi dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah suatu kombinasi dari efektif dan efisiensi atau: Produktivitas 



Keluaran Unjuk Laku yang Dicari  Masukkan Sumber Daya yang Digunakan



Selain itu untuk memperjelas pengertian produktivitas, Paul Mali dapat memberikan 4 pengertian produktivitas berdasarkan ruang lingkupnya yaitu diantaranya : a. Ruang Lingkup Nasional, dalam ruang lingkup ini bermaksudkan bahwa dalam memandang negara secara keseluruhan, diperhitungkan factor buruh, modal, manajemen, bahan mentah, dan sumber lainnya secara sederhana. b. Ruang Lingkup Industri, hanya memperhitungkan factor yang berhubungan dan berakibat terhadap industri tertentu seperti industri ruang angkasa, minyak, pertambangan, kesehatan, dan lain-lain



6



c. Ruang Lingkup Perusahaan atau Organisasi, lebih memungkinkan melihat hubungan timbal balik antar factor untuk diukur, dan dapat dibandingkan dengan perusahaan atau organisasi lain. Sebagai contoh produk per jam kerja d. Ruang Lingkup Pekerjaan Perorangan, sangat dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaan dan ketersediaan peralatan proses. Hal ini sudah lebih kompleks karena adanya factor motivasi yang tidak dapat diukur, sedangkan motivasi sangat mempengaruhi hasil pekerjaan Adapun dalam bidang pertambangan, Departemen Pertambangan A.S dapat mendefinisikan bahwa arti dalam produktivitas tersebut yaitu salah satu efisiensi penggunaan sumber daya ekonomi (manusia, material, dan mesin) yang digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa atau hubungan antara keluaran fisik yang dipergunakan untuk memproduksi keluaran-keluaran tersebut. Definisi dasar yang digunakan di Indonesia adalah bentuk yang diberikan oleh Dewan Produktivitas Nasional. Dari rumus tersebut dapat diperinci menjadi ukuran “produktivitas faktor tunggal” ataupun menjadi ukuran “produktivitas faktor banyak”. Produktivitas faktor tunggal, contohnya : Produktivitas 



Produktivitas 



Jumah Keluaran  Keluaran Jumlah Tenaga Kerja



Jumah Keluaran  Keluaran Jumlah Masukan Modal



Produktivitas faktor banyak, contohnya :



2.2



Produktivitas 



Jumah Keluaran  Keluaran Masukan Tenaga Kerja  Modal  Energi  dsb



Produktivitas 



Jumah Keluaran  Keluaran Masukan Tenaga Kerja  Bahan  bahan



Produktivitas Perusahaan



7



Menurut Everett E. Adam Jr. dkk, produktivitas perusahaan adalah suatu konsep sistematis mengenai konversi dari masukan keluaran dalam sistem yang berada pada suatu keadaan tertentu. Atau sebagai konsep dinamis dapat didefinisikan secara lebih spesifik sebagai keluaran dibandingkan dengan 4 sumber utama dari masukan perusahaan atau Produktivitas Total 



Keluaran  Keluaran Tenaga kerja  Modal  Material  Energi



Sedangkan menurut Bernard W. Taylor dan K. Roscoe Davis : Produktivitas Total 



(S  C  MP) - E (W  B)  (Kw  Kf).Fb.df



Dimana : S



= penjualan



C



= persediaan



MP = bahan yang dibuat sendiri walaupun dapat dibeli di pasaran W = gaji dan upah B



= tunjangan



Kw = modal kerja Kf



= modal tetap



Fb = faktor penyesuaian kontribusi penanaman modal df



= faktor penyesuaian perubahan



Model ini masih mencerminkan secara jelas konsep produktivitas Ricardo yl, dengan segala sifatnya yaitu bahwa produktivitas merupakan perbandingan output, produktivitas lebih berfungsi dan dinyatakan sebagai indeks, dan semua output maupun input diagregasikan. Produktivitas faktor total ini lebih menunjukkan keadaan yang sebenarnya dalam proses kerja, karena seluruh sumber daya diperhitungkan. Nisbah (ratio) produktivitas faktor total harus dapat menghubungkan keluaran seluruh faktor masukan seperti modal, tenaga kerja, dll. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas faktor total harus dikembangkan di dalam perusahaan dengan memasukkan faktor-faktor yang kritis dan memegang peranan. Nisbah ini bermanfaat untuk melihat produktivitas dari pandangan ekonomi yang lebih luas dimana interaksi kompleks antara variabel yang mempengaruhi tidak mudah dilihat, untuk mengevaluasi perubahan yang



8



mungkin terjadi pada keluaran maupun masukan seperti produksi, penjualan, anggaran, gaji dan upah, ukuran ongkos, persediaan investasi, dll. Keluaran dapat dibandingkan terhadap salah satu masukan, produk yang dihasilkan masukan seperti tenaga kerja langsung, semi langsung dan tidak langsung, modal yang terdiri dari investasi, depresiasi, surat-surat berharga dan lain-lain. Perusahaan dapat memanfaatkan indeks produktivitas ini di dalam menganalisa dan mengevaluasi perubahan-perubahan ongkos pada setiap masukan, tetapi dengan syarat yang penting adalah semua masukan dinyatakan dengan harga yang tetap yang diambil dari periode dasar.



2.3



Produktivitas Tenaga Kerja Produktivitas tenaga kerja merupakan produktivitas faktor tunggal dimana



masukan tenaga kerja adalah masukan tunggal. Produktivitas tenaga kerja adalah hasil yang diberikan untuk setiap satuan waktu bekerja yang dinyatakan dalam bentuk : Produktivitas Tenaga Kerja 



1.



Jumlah Hasil yang Diberikan Satuan Jam Orang Bekerja



perhitungan produktivitas tenaga kerja tambang (overall mine labour productivity) PT. INCO Indonesia.



Model yang digunakan untuk



menghitung produktivitas tenaga kerja di PT. INCO Indonesia adalah : P.T.K 



WMT.SSP manshift



dimana : P.T.K



= produktivitas tenaga kerja



WMT.SSP



= wet metric ton screening station product yang merupakan produk akhir dari Departemen Tambang sebagai bahan baku pabrik



Manshift



= jam kerja yang dibayar untuk seluruh Departemen Tambang dari manajemen, geologi, operasi, engineering dan pemeliharaan



Semua operasi pekerjaan pembuatan jalan tambang, pengupasantanah dan



operasi



penambangannya



sendiri



termasuk



perhitungan



menghasilkan produk akhir Departemen Tambang (SSP).



di



dalam



9



Sedangkan yang termasuk perhitungan manshift adalah : a. Operator alat tambang



: Operator



b. Pengawas tambang



: Mandor, pengawas dan pengawas senior



c. Geologi



: semua pegawai



d. Engineering



: semua pegawai



e. Bagian pemeliharaan



:



 Tingkat pertama



: Perbaikan lapangan dan pemeliharaan pencegahan (bottom shop)



 Tingkat kedua : Pemeliharaan dan pembuatan komponen (top shop) f. Manajemen 2.



: setingkat superintendent



Perhitungan Produktivitas Tenaga Kerja PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) dan PN. Tambang Batubara. Model yang digunakan untuk menghitung produktivitas tenaga kerja adalah :



P.T.K 



ton manshift



dimana : P.T.K



= produktivitas tenaga kerja



Ton



= produksi yang dihasilkan dari tambang



Manshift



= jam kerja yang terjadi untuk seluruh pegawai yang dapat dihitung untuk : 



Jam kerja untuk Dinas Tambang Terbuka dan Tambang Dalam







Jam kerja untuk seluruh pegawai sampai ke Kuasa Direksi, tidak termasuk pegawai di Kantor Pusat Jakarta.



Produktivitas



tenaga



kerja



di



bidang



pertambangan



umumnya



menggunakan satuan ton per manshift. Hal ini terlihat dari data yang terdapat dalam majalah Engineering Mining Journal bulan Juni 1978 dan data yang diperoleh dari PT. INCO Indonesia serta hasil perhitungan



di PT. Tambang



Batubara Bukit Asam (Persero).



2.4



Produktivitas Alat Berat Dunia pertambangan sangat erat sekali ketergantungannya dengan alat



berat. Kegiatan utama dalam dunia pertambangan adalah gali-muat-angkut



10



dimana pada kegiatan tersebut menggunakan alat berat yang memiliki spesifikasi maupun harga yang bervariasi. Maka perhitungan akan produktivitas alat merupakan modal penting dalam manajemen suatu proyek pertambangan. Dalam perhitungan produktivitas alat berat di dunia pertambangan satuan yang umum digunakan adalahn Ton/jam atau BCM/jam, jika dihasilkan perhitungan dengan satuan yang tidak sesuai atau tidak diinginkan maka perlu dikonversi. Hal ini berkaitan dengan jumlah cadangan yang akan ditambanng, sehingga akan diketahui umur tambang. Dari premis tersebut maka dapat diketahui perhitungan umur tambang adalah:



Kembali lagi pada topik perhitungan produktivitas alat, masing-masing alat berat memiliki perhitungan produktivitas spesifik yang berbeda-beda. Contoh perhitungan produktivitas bulldozer :



Keterangan



:



Qbd



: Produktivitas Bulldozer (LCM/jam)



CT



: Cycle Time (menit)



Kbl



: Kapasitas blade (m3)



FKbl



: Faktor Koreksi blade (%)



FK



: Faktor Koreksi (Efisiensi Kerja, Availability, dll; %)



Fk



: Faktor Konversi (missal Swell Factor, % Swell, dll)



Berbeda dengan perhitungan produktivitas excavator, yaitu :



Keterangan



:



Qex



: Produktivitas Excavator (LCM/jam)



t1



: waktu land bucket (detik)



t2



: waktu loaded swing (detik)



t3



: waktu dump bucket (detik)



t4



: waktu empty swing (detik)



Kb



: Kapasitas bucket (m3)



11



FF



: Fill Factor (%)



FK



: Faktor Koreksi (Efisiensi Kerja, Availability, dll; %)



Fk



: Faktor Konversi (missal Swell Factor, % Swell, dll)



Sedangkan perhitungan produktivitas dumptruck adalah :



Keterangan



:



Qdt



: Produktivitas Dumptruck (LCM/jam)



t1



: waktu berangkat isi (menit)



t2



: waktu dumping (menit)



t3



: waktu pulang kosong (menit)



t4



: waktu spotting (menit)



t5



: waktu loading (menit)



Kb



: Kapasitas bak (m3)



FF



: Fill Factor (%)



FK



: Faktor Koreksi (Efisiensi Kerja, Availability, dll; %)



Fk



: Faktor Konversi (missal Swell Factor, % Swell, dll)



BAB III STUDI KASUS



Untuk membuat studi kasus dalam bab ini, diambil studi kasus pada produktivitas alat muat dan alat angkut di PT Leban Mutiara Hitam dengan target produksi 100000 ton/bulan, di antaranya ialah sebagai berikut : 1.



Produktivitas alat muat untuk Batubara a. Excavator Catterpillar 330 B Kapasitas Bucket (ql)



: 2,3 m3



Factor Bucket (K)



: 0,9



Effesiensi Kerja (E)



: 0,66



Berat jenis batubara (BJ)



: 1,3 ton/m3



Swell factor batubara (SF)



: 0,74



Waktu siklus: 



Waktu muat (tb)



: 6,06 detik







Waktu putar berisi (ts1)



: 3,45 detik







Waktu buang (td)



: 3,3 detik







Waktu putar kosong (ts2)



: 3,09 detik



Sudut putar



: 00-1800



Produktivitas Excavator



:







Produktivitas total (Q) Q



= =



60 CTm



x ql x K x E x SF x BJ



3600 15,9 detik



x 2,3 m3 x 0,9 x 0,66 x 0,74 x 1,3 ton/m3



= 297,57 ton/jam 2.



Produktivitas alat angkut untuk Batubara a. Mitsubishi HD PS 220 (Kode 23) Banyak bucket (n)



: 10



Kapasitas bucket (ql)



: 2,3 m3



Factor bucket (K)



: 0,9



12



13



Efesiensi Kerja(E)



: 0,46



Berat jenis Batubara (BJ)



: 1,3 ton/m3



Waktu siklus 



Waktu manuever1



: 84 detik







Waktu muat



: 250.26 detik







Waktu angkut



: 128.34 detik







Waktu manuever2



: 74.22 detik







Waktu bongkar



: 33.72 detik







Waktu balik



: 63.24 detik







Spot time



: 129 detik



Manuever2 + bongkar (t1)



: 1,78 menit = 106,8 detik



Manuever1 + spot time (t2)



: 3,55 menit = 213 detik



Jarak (D) = 150 m Kecepatan rata-rata berisi (V1) V1 = Jarak/waktu angkut = 150 m/2,139 menit = 70,12 m/menit Kecepatan rata-rata kosong (V2) V2 = Jarak/waktu balik = 150 m/1,054 menit = 142,31 m/menit Produktivitas Alat Angkut 



:



Produktivitas total (Q) Q



= nx



3600 CTa



= 10 x



x ql x K x E x SF x BJ



3600 762,78 detik



x 2,3 m3 x 0,9 x 0,46 x 0,74 x 1,3 ton/m3



= 43,23 ton/jam b. Mitsubishi HD PS 220 (Kode 24) Banyak bucket (n)



: 10



Kapasitas bucket (ql)



: 2,3 m3



Factor bucket (K)



: 0,9



Efesiensi Kerja(E)



: 0,61



14



: 1,3 ton/m3



Berat jenis Batubara (BJ) Waktu siklus 



Waktu manuever1



: 121,8 detik







Waktu muat



: 249 detik







Waktu angkut



: 121,77 detik







Waktu manuever2



: 61,65 detik







Waktu bongkar



: 25,8 detik







Waktu balik



: 72,3 detik







Spot time



: 130,8 detik



Manuever2 + bongkar (t1)



: 87,45 detik



Manuever1 + spot time (t2)



: 252,6 detik



Jarak (D)



: 150 m



Kecepatan rata-rata berisi (V1) V1 = Jarak/waktu angkut = 150 m/2,0295 menit = 73,9 m/menit Kecepatan rata-rata kosong (V2) V2 = Jarak/waktu balik = 150 m/1,205menit = 124,48 m/menit Produktivitas Alat Angkut 



:



Produktivitas total (Q) Q



= nx



3600 CTa



= 10 x



x ql x K x E x SF x BJ



3600 783,12 detik



x 2,3 m3 x 0,9 x 0,61 x 0,74 x 1,3 ton/m3



= 55,84 ton/jam c. Mitsubishi HD PS 220 (Kode 25) Banyak bucket (n)



: 10



Kapasitas bucket (ql)



: 2,3 m3



Factor bucket (K)



: 0,9



Efesiensi Kerja(E)



: 0,41



Berat jenis Batubara (BJ)



: 1,3 ton/m3



15



Waktu siklus 



Waktu manuever1



: 92,88 detik







Waktu muat



: 251,55 detik







Waktu angkut



: 121,53 detik







Waktu manuever2



: 63,93 detik







Waktu bongkar



: 63,93 detik







Waktu balik



: 69,18 detik







Spot time



: 141,6 detik



Manuever2 + bongkar (t1)



: 97,44 detik



Manuever1 + spot time (t2)



: 234,48 detik



Jarak (D)



: 150 m



Kecepatan rata-rata berisi (V1) V1 = Jarak/waktu angkut = 150 m/2,0255 menit = 74,05 m/menit Kecepatan rata-rata kosong (V2) V2 = Jarak/waktu balik = 150 m/1,153 menit = 130,09 m/menit Produktivitas Alat Angkut 



:



Produktivitas total (Q) Q



= nx



3600 CTa



= 10 x



x ql x K x E x SF x BJ



3600 804,6 detik



x 2,3 m3 x 0,9 x 0,41 x 0,74 x 1,3 ton/m3



= 36,53 ton/jam Produksi total alat angkut yang bekerja pada blok 3CP adalah: Qtotal



= Q23 + Q24 + Q25 = 43,23 + 55,84 + 36,53 = 135,6 ton/jam



BAB IV ANALISA



Berdasarkan data yang di peroleh dari PT. Leban Mutiara Hitam, hingga saat ini mampu mencapai produksi tiap bulannya, kecuali jika kondisi cuaca yang tidak baik sehingga proses produksi akan terganggu. Dengan kondisi alat yang bekerja pada blok 3 saat ini, yaitu 1 unit Excavator Caterpilar CAT 330 B, dan 3 unit DT. Mitsubishi HD PS 220, maka PT. Leban Mutiara Hitam mampu memproduksi batu bara ±81360 ton/bulan. Total produksi dari kegiatan penambangan yang telah dilakukan masih kurang dari target produksi bulanan, sehingga perlu dilakukan pengkajian lagi tentang efisiensi kerja sehingga target produksi 100000 ton/bulan dapat tercapai. Selain itu, untuk meningkatkan target produksi juga bisa dilakukan dengan menambahkan alat angkut, akan tetapi penambahan alat angkut ini harus memperhatikan keekonomisan.



16



BAB V KESIMPULAN DAN SARAN



5.1



Kesimpulan Kesimpulan yang didapat pada makalah ini adalah :



1.



Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output) dengan pemasukan, penjualan atau



pendapatan (input).



Produktivitas suatu kegiatan dikatakan meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk sampingan atau byproduct. Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu organisasi dikatakan produktif apabila mencapai tujuannya dan itu terjadi dengan mengubah masukan menjadi pengeluran dengan biaya terendah. Produktivitas merupakan ukuran kinerja termasuk efektivitas dan efesiensi. 2.



Efektivitas dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dalam memilih atau menggunakan suatu metode untuk melakukan sesuatu (efektif=do right things). Efesiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan dan berbagai kemudahan dalam melakukan kegiatan (efesiensi=do things right). Sebagai contoh, sebuah rumah sakit dikatakan efektif apabila sukses memenuhi kebutuhan pelanggan. Dikatakan efesien apabila dapat melakukannya dengan biaya lebih rendah.



3.



Faktor-faktor determinan produktivitas adalah : knowledge, skills, mabilities, attitudes, dan behaviors. Produkivitas yang meningkat berarti performansi yang baik akan menjadi feedbeck bagi usaha, atau motivasi pekerjaan pada tahun berikutnya. Selain keterkaitan produktivitas dengan usaha dan kemampuan sumber daya manusia, produktivitas juga memiliki hubungan keterkaitan dengan efesiensi, efektivitas, dan kualitas. Bidang bidang yang berkaitan dengan program -- program peningkatan atau perbaikan produktivitas antara lain adalah yang pertama mencakup dinamika perubahan -- perubahan di dalam struktur organisasi, kedua mencakup proses -- proses dalam manajemen sumber daya manusia dan ketiga mencakup prosedur -- prosedur pelaksanaan MSDM.



17



18



4.



Manajemen sumber daya manusia, pimpinan -- pimpinan departemen, badan legislatif dan eksekutif. Performansi dari pegawai tersebut dipengaruhi oleh usaha, memotivasi dan kemampuan pegawai, dan juga kesempatan dan kejelasan tujuan -- tujuan kinerja yang diberikan oleh organisasi kepada seorang pegawai. Masing -- masing faktor di atas mempunyai peran tertentu yang bisa mempengaruhi upaya perbaikan produktivitas



5.2



Saran Suatu organisasi atau perusahaan yang akan mampu bersaing dan dapat



bertahan dalam gelombang perubahan yang terus terjadi, yang sedang melanda dunia adalah adalah organisasi atau perusahaan yang memiliki produktivitas yang tinggi, yang mana hasil dari pemasukanya (input), penjualannya lebih besar dibandingkan dengan biaya pengeluarannya (output). Namun sebaliknya dengan organisasi yang memiliki tingkat produktivitas yang rendah secara perlahan atau cepat akan runtuh atau kalah dari arena pertandingan usaha.



DAFTAR PUSTAKA



1.



Ardian, Aldin. 2018. “Produktivitas Alat Berat” upnyk.ac.id. Diakses pada Rabu, 14 Agustus 2019. (Referensi Internet).



2.



Dory.



3.



Dullah. 2016. “Produktivitas Tambang” scribd.com. Diakses pada Rabu, 14 Agustus 2019 (Referensi Internet).



4.



Fathoni, Redha. 2015. “Produktivitas Alat Muat Gali pada Coal” scribd.com. Diakses pada Rabu, 14 Agustus 2019. (Referensi Internet).



2015. “Memahami Produktivitas Alat Muat Tambang” bertambang.com. Diakses pada Rabu, 14 Agustus 2019. (Referensi Internet).