Makalah Psikologi Pendidikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENDEKATAN DAN TEKNIK BELAJAR D I S U S U N



Oleh : KELOMPOK 3



ASTI DWI ASIH PUTRI ARIANI SASMITA LUBIS SITI AISYAH AZMI WAFIKA ZIZAH HASIBUAN



PENDIDIKAN BIOLOGI



ii



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



ii



KATA PENGANTAR



Segala puja dan puji penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya kepada kami sehingga dapat menyusun serta menyelesaikan makalah tentang “PENDEKATAN DAN TEKNIK BELAJAR” ini. Kami menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan tugas ini. Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan tugas ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.



Medan , Februari 2020



Kelompok 3



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar................................................................................................................. i Daftar isi........................................................................................................................... ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1 1.3 Tujuan..........................................................................................................................1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran........................................ 2 2.2 Ciri-ciri Umum Pendekatan dan Metode Pembelajaran yang Baik.............................4 2.3 Prinsip-prinsip Penentuan Pendekatan dan Metode Pembelajaran............................. 4 2.4 Faktor Penentu dalam Pemilihan Pendekatan, Metode, dan Teknik.......................... 5 2.5 Jenis-jenis Pendekatan, Metode Pembelajaran........................................................... 7



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 12 3.2 Saran......................................................................................................................... 12



DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mencapai tujuan pembelajaran sangat diperlukan kemampuan guru untuk menciptakan situasi belajar sehingga siswa dapat berinteraksi dengan guru secara intensif yang telah diprogramkan guru. Situasi pembelajaran yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar mengajar yang optimal dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan. Pendekatan pembelajaran sebagai penjelas untuk mempermudah guru memberikan pelayanan belajar dan juga mempermudah siswa untuk memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan memelihara suasana pembelajaran yang menyenangkan. Situasi belajar mengajar juga akan lebih hidup jika ditunjang oleh penggunaan metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Metode adalah bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Sedangkan teknik adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Tidak ada pendekatan dan metode yang paling baik dan cocok untuk segala keadaan, setiap pendekatan dan metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu penulis mengangkat tema yang berkaitan dengan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang berjudul “Pendekatan dan Teknik Pembelajaran”.



1.2 Rumusan Masalah 1.



Apa pengertian pendekatan, metode dan teknik pembelajaran?



2.



Apa ciri-ciri umum pendekatan dan metode pembelajaran yang baik?



3.



Apa faktor penentu dalam pemilihan pendekatan, metode dan teknik pembelajaran?



1.3 Tujuan Penulisan 1.



Pengertian Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran



2.



Ciri-ciri umum pendekatan dan metode pembelajaran yang baik



3.



Faktor penentu dalam pemilihan pendekatan, metode, teknik pembelajaran BAB II 1



PEMBAHASAN



2.1 Pengertian Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran A.



Pengertian Pendekatan



Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran, apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran dengan materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, ataukah dengan menggunakan materi yang terkait satu dengan lainnya dalam tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang terintegrasi dalam satu kesatuan multi disiplin ilmu. Menurut Roy Killen (dalam Adisusilo, 2012 : 86) ada 2 pendekatan utama dalam pembelajaran yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), yang menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inkuiry serta strategi pembelajaran induktif. (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach), yang menurunkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori.



B.



Pengertian Metode



Menurut Purwadarminta (dalam Sudjana, 2010 : 7) metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode adalah bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian bisa terjadi satu strategi pembelajaran digunakan beberapa metode. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tersebut dapat tercapai secara optimal. 2



Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan dalam pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya membentuk kemampuan siswa. Prinsip metode mengajar yang berkaitan dengan faktor perkembangan siswa yaitu : -



Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa



-



Dapat memberikan peluang untuk berekspresi dalam aspek seni



-



Dapat memungkinkan siswa belajar memecahkan masalah



-



Dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa untuk menguji kebenaran



-



Memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan



-



Memungkinkan siswa mampu menyimak



-



Memungkinkan siswa belajar mandiri



-



Memungkinkan siswa belajar bersama



-



Memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam belajarnya.



C.



Pengertian Teknik



Teknik menurut Adisusilo (2012, 86) adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misal cara berceramah yang efektif dan efisien di siang hari dengan jumlah siswa yang banyak, tentu berbeda dengan ceramah untuk siswa yang jumlahnya sedikit. Bentuk-Bentuk Teknik Belajar : 1. Sikap Mental contohnya : bersikap optimis 2. Rencana belajar contohnya : menyusun rencana belajar 3. Berkonsentrasi contohnya : melakukan senam otak dan relaksasi 3



4. Mengikuti Pelajaran contohnya : seperti mendengar, menyimak, dan memberi respon 5. Tujuan Belajar untuk mendapatkan pemahaman dari belajar 6. Teknik Mengingat contohnya : rajin membaca, mencatat, dan memahami pelajaran 2.2 Ciri-ciri Umum Pendekatan dan Metode Pembelajaran yang Baik. Ada beberapa ciri dari sebuah pendekatan / metode pembelajaran yang baik untuk pembelajaran : 1.



Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat,



2.



Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya sesuai dengan watak siswa dan materi,



3. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktek dan mengantarkan siswa pada kemampuan praktis, 4.



Tidak mereduksi materi, bahkan sebaliknya mengembangkan materi pelajaran,



5.



Memberikan keleluasaan pada siswa untuk menyatakan pendapatnya,



6. Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam keseluruhan proses pembelajaran. 2.3 Prinsip-prinsip Penentuan Pendekatan dan Metode Pembelajaran Beberapa prinsip yang mendasari penentuan pendekatan dan metode dalam proses pembelajaran, yaitu:



1.



Prinsip motivasi dan tujuan belajar.



Motivasi memiliki kekuatan sangat dahsyat dalam proses pembelajaran. Belajar tanpa motivasi seperti badan tanpa jiwa atau laksana mobil tanpa bahan bakar.



2.



Prinsip kematangan dan perbedaan individual.



4



Belajar memiliki masa kepekaan masing-masing dan tiap anak memiliki tempo kepekaan yang tidak sama. Kepekaan intelektual anak menurut J. Piaget memiliki 3 fase yaitu: fase praoperasional, fase operasi konkret, fase operasional formal.



3.



Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis.



Belajar dengan memperhatikan peluang sebesar-besarnya bagi praktisi anak didik dan pengalaman langsung oleh anak jauh memiliki makna dari pada belajar verbalistik.



4.



Integrasi pemahaman dan pengalaman.



Penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu proses belajar. Prinsip belajar ini didasarkan pada asumsi bahwa pengalaman mendahului proses belajar dan isi pengajaran atau makna sesuatu harus berasal dari pengalaman siswa sendiri. Pendekatan belajar yang mungkin dapat dilakukan adalah: mengalami, mengungkapkan, mengolah, menyimpulkan dan menerapkan.



5.



Prinsip fungsional.



Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi kehidupan berikutnya. Setiap belajar nampaknya tidak bisa lepas dari nilai manfaat sekalipun bisa berupa manfaat teoritik atau praktis bagi kehidupan sehari-hari. 6.



Prinsip menggembirakan.



Belajar merupakan proses yang terus berlanjut tanpa henti, tentu seiring dengan kebutuhan dan tuntutan yang terus menerus, maka metode pembelajaran jangan sampai memberi kesan memberatkan sehingga kesadaran belajar pada anak cepat berakhir.



2.4 Faktor Penentu dalam Pemilihan Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran A. Tujuan Pembelajaran Komponen utama yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran ialah tujuan, yang dalam kurikulum 2004 dirumuskan dalam bentuk kompetensi, sebab semua komponen tersebut termasuk pendekatan dan metode pembelajaran dipilih dan difungsikan untuk mencapai tujuan permbelajaran. 5



Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar-mengajar. Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan metode, sebab metode tunduk pada tujuan bukan sebaliknya. Kaitan metode dengan tujuan pembelajaran yaitu didasarkan atas kondisi bahwa metode sebagai cara untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga metode apa yang digunakan banyak dipengaruhi oleh kondisi tujuan pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran disini menyangkut kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah selesai mengikuti pembelajaran. Tujuan pembelajaran menyangkut tiga kelompok perilaku, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Untuk masing-masing kelompok perilaku diperlukan penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran yang berbeda sesuai dengan aspek kegiatan yang dituntut untuk penguasaan jenisjenis tujuan pembelajaran tersebut. Bloom mengelompokkan tujuan pembelajaran ke dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk setiap ranah terdapat tingkatantingkatan kemampuan yang berkisar dari kualitas yang rendah sampai pada kualitas kemampuan yang tinggi. a.



Kognitif



Pengetahuan, lebih menitikberatkan pada kemampuan mengetahui atau untuk mengingat sesuatu. -



Pemahaman, lebih menekankan pada kemampuan menterjemahkan, memahami sesuatu.



Penerapan, lebih menekankan pada kemampuan membuat, mengerjakan, atau menggunakan teori / rumus. Analisis, menekankan pada kemampuan menggabungkan, mengelompokkan, menyusun dan membuat rencana program. Evaluasi, lebih menekankan pada kemampuan menilai berdasarkan norma atau kemampuan menilai pekerjaan sesuatu.



b.



Afektif



-



Penerimaan, lebih menekankan pada kemampuan peka.



-



Partisipasi, lebih menekankan pada turut serta pada suatu kegiatan.



-



Penilaian dan penentuan sikap.



-



Organisasi



-



Pembentukan pola hidup, menekankan pada penghayatan hidup. 6



c.



Psikomotor



-



Persepsi, lebih menekankan pada kemampuan berpendapat.



-



Kesiapan, kemampuan bersiap diri secara fisik.



-



Gerakan terbimbing, kemampuan dalam meniru pekerjaan yang lain atau meniru contoh.



-



Gerakan terbiasa, keterampilan yang berpegang pada pola.



-



Gerakan yang kompleks, keterampilan yang lincah, cepat dan lancar.



-



Penyesuaian



-



Kreativitas, kemampuan dalam menciptakan pola baru.



Pencapaian kemampuan-kemampuan untuk setiap tingkatan pada setiap ranah mempunyai implikasi terhadap penetapan jenis pendekatan dan metode pembelajaran. Ketepatan pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran akan menghasilkan kualitas hasil belajar yang tinggi, bahkan dapat mencapai tingkat efisiensi yang tinggi pula. Untuk mencapai kemampuan yang bersifat menyatakan tidak usah menggunakan variasi metode yang terlalu rumit, misalnya cukup menggunakan metode yang hanya untuk menyampaikan informasi. Tetapi sebaliknya apabila kemampuan belajar yang diharapkan itu menyangkut psikomotor yang tinggi maka harus menggunakan variasi metode yang sekiranya siswa dapat menampilkan / mempraktekan kemampuan tertentu. Dengan memperhatikan karakteristik pencapaian setiap tujuan pembelajaran, diharapkan guru tidak melakukan kesalahan dalam memilih pendekatan dan metode pembelajaran untuk membantu siswa menguasai tujuan pembelajaran. 2.5 Jenis-jenis Pendekatan, Metode Pembelajaran A.



Jenis-jenis Pendekatan



Adapun pendekatan pembelajaran yang sudah umum dipakai oleh para guru pada KTSP antara lain: 1)



Pendekatan Konsep



Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan 7



teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak, kegunaan konsep untuk menjelaskan dan meramalkan. Pendekatan pembelajaran ini oleh para ahli pendidikan didasarkan pada pola pengorganisasian bahan pengajaran, yang meliputi pengajaran linear dan pengajaran komulatif. 2)



Pendekatan Proses



Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Pendekatan proses dalam pembelajaran dikenal pula sebagai keterampilan proses, guru menciptakan bentuk kegiatan pengajaran yang bervariasi, agar siswa terlibat dalam berbagai pengalaman. Siswa diminta untuk merencanakan, melaksanakan, dan menilai sendiri suatu kegiatan. Siswa melakukan kegiatan percobaan, pengamatan, pengukuran, perhitungan, dan membuat kesimpulan-kesimpulan sendiri. Dalam pendekatan proses ini, siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga sesama temannya dan dari manusia-manusia sumber di luar sekolah. 3)



Pendekatan Deduktif



Pendekatan deduktif adalah proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum ke khusus. 4)



Pendekatan Induktif



Pendekatan induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin, sistem ini dipandang sebagai sistem berfikir yang paling baik pada abad pertengahan yaitu cara induktif disebut juga sebagai dogmatif artinya bersifat mempercayai begitu saja tanpa diteliti secara rasional. Berfikir induktif ialah suatu proses dalam berfikir yang berlangsung dari khusus menuju ke yang umum. Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari berbagai fenomena, kemudian menarik kesimpulan bahwa ciri-ciri atau sifat-sifat itu terdapat pada semua jenis fenomena. 5)



Pendekatan Ekspositori



Pendekatan ini bertolak dari pandangan, bahwa tingkah laku kelas dan penyebaran pengetahuan dikontrol dan ditentukan oleh guru/pengajar. Hakekat mengajar menurut pandangan ini adalah menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Siswa dipandang sebagai objek yang menerima apa yang diberikan guru. Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan, yang dikenal dengan istilah kuliah, ceramah dan lecture. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan dapat mendapat dan mengingat informasi 8



yang telah diberikan guru, serta mengungkapkan kembali apa yang dimilikinya melalui respons yang ia berikan pada saat diberikan pertanyaan oleh guru. 6)



Pendekatan Heuristik



Kata heuristik berasal dari bahasa Yunani yaitu “heuriskein” yang berarti “saya menemukan”. Pengertian ini menurut Rusyan (1993:114) adalah semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Keinginan memperoleh pengetahuan dan informasi dari orang lain adalah dorongan wajar yang terdapat pada setiap manusia. Pendekatan heuristik adalah pendekatan pengajaran yang menyajikan sejumlah data dan siswa diminta untuk membuat kesimpulan menggunakan data tersebut, implementasinya dalam pengajaran menggunakan metode penemuan dan inkuiri. 7)



Pendekatan kecerdasan



Munzert, A. W (1994) mengartikan kecerdasan sebagai sikap intelektual mencakup kecepatan memberi jawaban, penyelesaian, dan kemampuan memecahkan masalah. David Weschler memberikan rumusan tentang kecerdasan sebagai suatu kapasitas umum dari individu untuk bertindak, berpikir rasional dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif. Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya siswa belajar di sekolah. Siswa yang mempunyai taraf kecerdasan rendah atau dibawah normal sukar diharapkan berprestasi tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf yang kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis akan sukses belajar di sekolah. B.



Jenis-jenis Metode



Beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran : 1)



Metode Ceramah



Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Dengan demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pembelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru yang ceramah maka tidak belajar. 9



2)



Metode Tanya Jawab



Metode tanya jawab adalah cara panyajian pelajaran dalam proses belajar-mengajar melalui interaksi dua arah atau “two way traffic” dari guru ke siswa atau dari siswa kepada guru diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau siswa. Sedangkan menurut Asinatul Mufarokah : Metode tanya jawab adalah teknik penyampaian materi atau bahan pelajaran dengan menggunakan pertanyaan sebagai stimulasi dan jawaban-jawabannya sebagai pengarahan aktivitas belajar. Pertanyaan dapat diajukan oleh guru atau siswa, artinya guru bertanya dan siswa menjawab atau siswa bertanya dan guru atau siswa lainnya menjawab. Dalam metode tanya jawab, guru dan siswa sama-sama aktif. 3)



Metode Demonstrasi



Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. 4)



Metode Diskusi



Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan untuk mengunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya timbul dari asumsi: 5)



Metode Simulasi



Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.



6)



Metode Eksperimen



Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. 10



7)



Metode Karya Wisata



Karya wisata berarti kunjungan diluar kelas. Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. 8)



Metode Latihan



Menurut Roestiyah (2001), metode latihan adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Menurut Sagala (2003) Metode latihan (drill) atau metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaankebiasaan tertentu, selain itu sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. 9)



Metode Pemberian Tugas



Metode pemberian tugas adalah merupakan suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan metode pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 11



Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional. Metode adalah bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Teknik adalah suatu cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penggunaan teknik pembelajaran yaitu tujuan belajar, bahan belajar, siswa, guru, waktu dan fasilitas belajar dan sarana belajar



3.2 Saran Sebaiknya guru benar-benar mengerahkan kemampuan untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan menggunakan pendekatan, metode dan teknik yang tepat dalam mengajar.



DAFTAR PUSTAKA



Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai-Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta : Rajawali Pers Faisal. 2014. Sukses Mengawal Kurikulum 2013 di SD. Yogyakarta : Diandra Creative 12



Sagala, Syaiful. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Sudjana. 2010. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah http://surantoro.staff.fkip.uns.ac.id/



13