Makalah Sejarah Terbaru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KERAJAAN KALINGGA



ANGGOTA KELOMPOK :



NICOLA BRIANTOMO DARRYL YUMA ARDHIKA FACHRYL ARDRA ABIMANYU DHARMA K NUR IHSAN NARENDRA PRADIPTA



SMA NEGERI 70 JAKARTA JALAN BULUNGAN 1, KEBAYORAN BARU JAKARTA SELATAN 2018 – 2019



KATA PENGANTAR



Alhamdulillahi Robbil ‘Alami, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Atas segala karunia nikmatNya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Makalah Kerajaan Kalingga” disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata pelajaran sejarah yang diampu oleh Ibu Cicih Sukaesih,S.Pd. Makalah ini berisi tentang sejarah kerajaan kalingga, proses terbentuknya kerajaan kalingga, keberadaan atau lokasi kerajaan kalingga, data kerajaan kalingga, silsilah keluarga kerajaan kalingga, peninggalan sejarah kerajaan kalingga. Dalam penyusunannya melibatkan berbagai pihak, baik dari dalam sekolah maupun luar sekolah. Oleh sebab itu saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan makalah ini. Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Demikian apa yang bisa saya sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari karya ini.



Jakarta, 10 Oktober 2018



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR



……………..i



DAFTAR ISI



…………….ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah



…………......1



1.2 Rumusan Masalah



……………..1



1.3 Tujuan Penulisan



……………..1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah Kerajaan Kalingga



……………..2



2.2 Proses Terbentuknya Kerajaan Kalingga



……………..3



2.3 Keberadaan atau Lokasi Kerajaan Kalingga



……………..4



2.4 Data Kerajaan Kalingga



……………..5



2.5 Silsilah Keluarga Kerajaan Kalingga



……………..5



2.6 Peninggalan Sejarah Kerajaan Kalingga



……………..6



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan



…………….9



3.2 Saran



…………….9



ii



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak HinduBudha yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang.



1.2 Rumusan Masalah 1.



Bagaimana Sejarah Kerajaan Kalingga ?



2.



Bagaimana Proses Terbentuknya Kerajaan Kalingga ?



3.



Bagaimana Sejarah Peninggalan Kerajaan Kalingga ?



1.3 Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para remaja dalam pemahaman tentang kerajaan kalingga. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah: 1.



Mengetahui apa itu kerajaan kalingga



2.



Mengetahui bagaimana terbentuknya kerajaan kalingga



3.



Mengetahui peninggalan – peninggalan kerajaan kalingga



ii



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Sejarah Kerajaan Kalingga Diperkirakan berdiri pada masa abad ke-6, Kerajaan Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) merupakan kerajaan bercorak Hindu-Budha yang mendiami di Jawa Tengah. Lokasi pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang.



Sumber sejarah kerajaan ini kebanyakan diperoleh dari sumber catatan Tiongkok, tradisi kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.



Catatan sejarah mengenai keberadaan Kerajaan Kalingga didapatkan dari dua sumber utama, yaitu dari kronik sejarah Tiongkok, serta catatan sejarah manuskrip lokal, ditambah dengan tradisi lisan setempat yang menyebutkan mengenai Ratu legendaris bernama Ratu Shima.



Pengaruh kerajaan kalingga sampai daerah selatan Jawa Tengah, terbukti diketemukannya prasasti Upit/Yupit yang diperkirakan pada abad 6-7 M. Disebutkan dalam prasasti tersebut pada wilayah Upit merupakan daerah perdikan yang dianugerahkan oleh Ratu Shima. Daerah perdikan Upit sekarang menjadi Ngupit. Kampung Ngupit adalah kampung yang berada di Desa Kahuman/Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Prasasti Upit/Yupit sekarang disimpan di kantor purbakala Jateng di Prambanan.



ii



2.2 Proses Terbentuknya Kerajaan Kalingga Awal berdirinya kerajaan Kalingga diperkirakan dimulai pada abad ke-6 sampai abad ke-7. Nama Kalingga sendiri diambil dari kerajaan India kuno yang bernama Kaling, membuktikan bahwa ada tautan antara India dan Indonesia. Bukan hanya lokasi sempurna ibu kota dari kawasan ini saja yang tidak diketahui, tetapi juga catatan sejarah dari periode ini amatlah langka. Salah satu wilayah yang dicurigai sebagai ibu kota kerajaan ini ialah Pekalongan sekaligus Jepara. Jepara dicurigai sebab adanya kabupaten Keling di pantai utara Jepara, sementara Pekalongan dicurigai karena memiliki masa lalu ketika awal dibangunnya kerajaan ini ialah sebuah pelabuhan kuno. Beberapa orang juga mempunyai inspirasi bahwa Pekalongan merupakan perubahan nama dari Pe-kalingan. Menurut cerita-cerita yang berkembang dalam masyarakat, pada suatu hari seorang raja dari negara yang asing datang dan meletakkan sebuah kantung berisi emas pada periimpangan jalan di Kalingga untuk menguji kebenaran dan kejujuran dari orang-orang Kalingga yang terkenal. Dalam sejarahnya tercatat bahwa tidak ada yang berani menyentuh kantung emas yang bukan milik mereka, paling tidak selama tiga tahun sampai akhirnya anak dari Shima, yakni putra mahkota secara tidak sengaja menyentuh kantung tersebut dengan kakinya. Mendengar hal tersebut, Shima segera menjatuhkan hukuman mati pada anaknya sendiri. Mendengar hukuman tersebut, beberapa orang memohon agar Ratu Shima hanya memotong kakinya sebab kakinya yang bersalah. Dalam beberapa cerita, orang-orang yang memohon bahkan meminta Ratu Shima hanya memotong jari anaknya. Dalam salah satu kejadian pada sejarah kerajaan Kalingga, terdapat sebuah titik balik dimana kerajaan ini ter-Islamkan. Pada 651, Ustman bin Affan juga mengirimkan beberapa utusannya ke Tiongkok sambil mengemban misi memperkenalkan Islam di kawasan asing tersebut. Bukan hanya Tiongkok, namun Ustman juga mengirim beberapa utusannya ke Jepara (dulu Kalingga).



ii



Kedatangan utusan yang terjadi setelah kepemimpinan ratu Shima turun kemudian digantikan oleh Jay Shima yang menyebabkan sang raja memeluk agama Islam, diikuti beberapa bangsawan Jawa yang juga meninggalkan agama asli mereka kemudian menganut Islam.



Seperti kebanyakan kerajaan lainnya di Indonesia, ketertinggalan juga dialami oleh kerajaan Kalingga ketika kerajaan tersebut runtuh. Dari seluruh peninggalan yang berakibat ditemukan ialah 2 candi bernama Candi Bubrah dan Candi Angin. Candi Angin maupun Candi Bubrah yakni dua candi yang ditemukan di Desa Tempur, Keling. Dinamakan Candi Angin sebab letaknya yang tinggi dan berusia lebih tua dari Candi Borobudur. Candi Bubrah di sisi lain berupa sebuah candi yang baru setengah jadi, tapi usianya setara dengan Candi Angin.



2.3 Keberadaan atau Lokasi Kerajaan Kalingga Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak HinduBudha yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongandan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas dan kabur



ii



2.4 Data Kerajaan Kalingga Ibu kota kerajaan kalingga adalah Keling atau yang sekarang kita kenal dengan nama kota Jepara. Bahasa yang digunakan dalam kerajaan kalingga antara lain adalah bahasa Jawa Kuno, Melayu Kuno (pada masa kekuasaan Sriwijaya), dan bahasa Sanskerta. Agama yang berkembang di kerajaan kalingga adalah agama Hindu, Buddha, dan Kejawen. Bentuk pemerintahannya yaitu kerajaan yang dipimpin oleh Ratu Shima (sekitar tahun 674 – 732) dan Ratu Sanjaya. Kerajaan kalingga didirikan pada abad ke-6 dan dibubarkan pada abad ke-7. Pengganti kerajaan kalingga setelah gugur adalah kerajaan medang.



2.5 Silsilah Keluarga Kerajaan Kalingga



ii



2.6 Peninggalan Sejarah Kerajaan Kalingga 1. Prasasti Tukmas



Peninggalan kerajaan kalingga pertama adalah sebuah prasasti yang di temukan di kecamatan Grabak kota magelang Jawa Tengah. Prasasti Tukmas memakai huruf Pallawa dan memakai ii



bahasa Sansekerta di sertai pahatan beberapa Relief. Prasasti Tukmas menceritakan tentang keberadaan sungai di lereng Gunung Merapi yang sumber mata airnya sangat jernih sama persis seperti sungai gangga di india. Adapun bentuk gambar yang terpapar di dalamnya ialah sebuah gambar trisula, kendi, kapak, cakra dan kelasangka serta bunga teratai. 2. Prasasti Sojomerto



Prasasti Sojomerto merupakan prasasti dari kerajaan Kalingga yang di ketemukan di kabupaten Batang. Dijuluki Sojomerto di karenakan Prasasti ini di ketemukan di desa yang bernama Sojomerto. Prasasti ini bahasa tulisannya menggunakan huruf Kawi dan memakai bahasa Melayu Kuno. Para ahli menduga-duga bahwasannya prasasti Sojomerto di buat sekitar abad ke 7 Masehi. Isi dari prasasti Sojomerto mengisahkan tentang keadaan keluarga Kerajaan Kalingga. Dapunta Sailendra merupakan salah satu pendiri dari kerajaan itu. 3. Prasasti Upit



ii



Prasasti Upit merupakan Prasasti yang di ketemukan di desa Ngawen Kec, Ngawen Kabupaten Klaten. Sisi dari prasasti terbeut ialah mengisahkan tentang adanya kampong yang bernama kampong Upit yang menjadi daerah bebas pajak karena kebijakan dari Ratu Shinta. Saat ini prasasti Upit di abadikan di Museum Purbakala, Jawa Tengah di Prambanan Klaten. Selatin prasasti kerajaan kalingga juga meninggalkan sebuah candi yaitu candi Angin dan Candi Bubrah. 4. Candi Angin



Candi Angin di ketemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling Jepara Jawa Tengah. Disebut candi Angin di karenakan candi ini berdiri di atas daerah dataran tinggi. Meskipun hembusan angin yang sangat kencang dari masa ke masa candi ini tidak rubuh dan justru semakin kokoh. Diperkirakan candi Angin di dirikan pada waktu sebelum pembangunan Candi Borobudur. Dengan tidak adanya ornamen hindu-budha diperkirakan candi ini dibuat sebelum kebudayaan hindu-budha bercampur dengan kebudayaan asli dari jawa. 5. Candi Bubrah



Candi Bubrah di ketemukan di sekitar candi Angin. Di beri nama candi Bubrah di karenakan pada waktu di ketemukan, keadaan canadi ini sudah Bubrah. Dari Bentuk dan gaya bangunannya candi



ii



ini di duga di bangaun pada abad ke 9 Masehi. Dengan berupa kebudayaan Budha candi ini di buat dari batu andesit yang berukuran sekitar 12 meter x 12 meter. Saat di ketemukan sisa reruntuhan tingginya hanya sekitar 2 meter.



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa kerajaan kalingga adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang mendiami wilayah Jawa Tengah. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Awal berdirinya kerajaan Kalingga diperkirakan dimulai pada abad ke-6 sampai abad ke-7. Nama Kalingga sendiri



ii



diambil dari kerajaan India kuno yang bernama Kaling, membuktikan bahwa ada tautan antara India dan Indonesia. Peninggalan kerajaan kalingga ada yang berupa prasasti dan candi.



3.2 Saran Sebaiknya lebih banyak lagi yang mengetahui keberadaan kerajaan kalingga secara pasti, sehingga kerajaan tersebut beserta peninggalannya dapat menjadi sumber pembelajaran bagi masyarakat.



ii